Anda di halaman 1dari 45

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA By. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS GLOBAL


DEVELOPMENT DELAYED

DI RSUD KOTA KENDARI

Studi Kasus Ini Di Ajukan Memenuhi Tugas pkk Dari Mata Kuliah
Keperawatan Anak Semester IV

OLEH:
HASRINA
P00320018064

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya-
Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan tugas dengan judul “asuhan keperawatan Anak
pada By.A dengan diagnose medis” global development delayed “dalam waktu yang telah
ditentukan. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang telah
membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang. Dengan adanya
penulisan makalah ini semoga dapat membantu dalam pembelajaran kita dan bisa
menyelesaikan masalah-masalah, yang khususnya dalam ruang lingkup ilmu keperawatan.

Penulis menyadari bahwa susunan pembuatan studi kasus ini belum mencapai hasil
yang sempurna. Oleh karena itu, kritikan dan saran sangat diharapkan yang bersifat
membangun demi penyempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga tugas ini dapat
membantu pembaca dalam mengupas imajinasi mengenai hal-hal yang masih belum
diungkapkan dalam membahas asuhan keperawatan pada penyakit global development
delayed.

Kendari, 21 mei 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….

BAB I : LAPORAN PENDAHULUAN.....................................................................

A.Definisi……………………………………………………………………

B. Tahap Perkembangan Normal pada Anak……………………………….

C.Etiologi……………………………………………………………………

D.Deteksi dini………………………………………………………………

E.Manifestasi klinik…………………………………………………………

F.Pemeriksaan global development delayed……………………………….

G.Penatalaksanaan development delayed…………………………………

H.Komplikasi………………………………………………………………

I.Asuhan keperawatan secara teori…………………………………………

BAB II:ASUHAN KEPERAWATAN SECARA KASUS…………………………

A.Pengkajian…………………………………………………………………..

B.Klafikasi Data……………………………………………………………….

C.Analisis Data………………………………………………………………..

D.Diagnosa Kepearawatan……………………………………………………

E.Intervensi Keperawatan……………………………………………………..

F.Implementasi………………………………………………………………..

G.Evaluasi……………………………………………………………………

H.Sap Tindakan………………………………………………………………

BAB III : PENUTUP…………………………………………………………………….

A.Kesimpulan......................................................................................................

B.Saran................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

GLOBAL DEVELOPMENT DELAYED

A. Definisi

Global developmental delay(GDD) atau Keterlambatan Perkembangan Global


(KPG) adalah keterlambatan yang signifikan pada dua atau lebih domain perkembangan
anak, diantaranya: motorik kasar, halus, bahasa, bicara, kognitif, personal atau sosial
aktivitas hidup sehari-hari. Istilah KPG dipakai pada anak berumur kurang dari 5 tahun,
sedangkan pada anak berumur lebih dari 5 tahun saat tes IQ sudah dapat dilakukan
dengan hasil yang akurat maka istilah yang dipergunakan adalah retardasi mental. Anak
dengan KPG tidak selalu menderita retardasi mental sebab berbagai kondisi dapat
menyebabkan seorang anak mengalami KPG seperti penyakit neuromuskular, palsi
serebral, deprivasi psikososial meskipun aspek kognitif berfungsi baik.
Global Development Delay (GDD) adalah keterlambatan sensorik, motorik
maupun intelektual yang terjadi pada anak dalam rentang usia 0-18 tahun. GDD adalah
keterlambatan yang signifikan pada dua atau lebih domain perkembangan pada anak
diantaranya motoik kasar, halus, bahasa, bicara, kognitif, personal atau social aktivitas
hidup sehari hari.Anak dengan GDD tidak selalu menderita retardasi mental sebab
berbagai kondisi dapat menyebabkan anak mengalami GDD seperti penyakit
neuromuscular, serbral palsi dan deprivasi psikososial.

B. Tahap Perkembangan Normal pada Anak


a. Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak

Anak memiliki suatu ciri khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak
konsepsi sampai berakhirnya masa remaja.Hal ini yang membedakan anak dengan
dewasa.Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan
usianya.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi
dan kemandirian.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan peristiwa yang terjadi secara
simultan.Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi
kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya
perkembangan sistem neuromuskular, kemampuan bicara, emosi, dan
sosialisasi.Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang
utuh.
Seiring dengan berjalannya waktu, anak akan terus mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan. Proses tumbuh kembang anak memiliki ciri-ciri yang
satu sama lainnya saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut antara lainperkembangan
menimbulkan perubahan, pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan
perkembangan selanjutnya, pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang
berbeda, perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan, perkembangan mempunyai
pola yang tetap, serta perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Selain memiliki ciri-ciri yang khusus, proses tumbuh kembang anak juga
memiliki prinsip-prinsip yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip dapat digunakan sebagai
kaidah atau pegangan dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Terdapat
dua prinsip proses tumbuh kembang, yaitu perkembangan merupakan hasil proses
kematangan dan belajar, serta pola perkembangan dapat diramalkan.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak

Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal


yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor
tersebut antara lain faktor Internal, diantaranya ras/etnik atau bangsa, keluarga, umur,
jenis kelamin, genetik, dan kelainan kromosom; faktor eksternal, diantaranya faktor
prenatal (gizi, mekanis, toksin/zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, kelainan
imunologi, anoksia embrio, dan psikologi ibu), faktor persalinan, faktor pasca
persalinan (gizi, penyakit kronis/kelainan kongenital, lingkungan fisis dan kimia,
psikologis, endokrin, sosio-ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi, dan obat-
obatan).
c.Aspek-aspek Perkembangan yang Dipantau
Aspek-aspek perkembangan yang dipantau meliputi :
1. Motorik kasar, adalah aspek yang berhubungan dnegna kemampuan anak
melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti
duduk, berdiri, dan sebagainya.
2. Motorik halus, adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan
oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati
sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya.
3. Kemampuan bicara dan bahasa, adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi,
mengikuti perintah, dan sebagainya.
4. Sosialisasi dan kemandirian, adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah
dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya,
dan sebagainya.
d.Periode Tumbuh Kembang Anak

Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan


berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi hingga dewasa. Tumbuh kembang
anak terbagi dalam beberapa periode. Periode tumbuh kembang anak adalah sebagai
berikut :
1. Masa prenatal atau masa intra uterin
Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu:
a. Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu.
b. Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu. Ovum
yang telah dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu organism, terjadi
diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.
c. Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan.
Masa ini terdiri dari 2 periode, yaitu masa fetus dini, sejak umur kehamilan 9
minggu sampai trimester ke-2 kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi
percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna. Alat tubuh
telah terbentuk serta mulai berfungsi.
d. Masa fetus lanjut, yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini pertumbuhan
berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi transfer
immunoglobulin G (IgG) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam
lemak esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanoic Acid) dan Omega 6
(Arachidonic Acid) pada otak dan retina.
2. Masa bayi (umur 0-11 bulan)
Masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu:
a. Masa neonatal (umur 0 -28 hari)
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi
b. Masa post (pasca) neonatal (umur 29 hari- 11 bulan)
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf.
Pada masa ini, kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi, mendapat ASI
eksklusif selama 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan pendamping
ASI sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola asuh
yang sesuai. Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak
terjalin, sehingga dalam masa ini pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat
besar.
3. Masa anak dibawah lima tahun (umur 12-59 bulan)
Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat
kemajuan dalam perkembangan motorik (motorik kasar dan motorik halus) serta
fungsi ekskresi. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa
balita. Setelah lahir, terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan
perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut-
serabut saraf dan cabang-cabangnya. Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan
antar sel saraf ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari
kemampuan belajar, berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi.
Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada
masa ini, sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak
dideteksi dan ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya
manusia dikemudian hari.
4. Masa anak prasekolah (umur 60 - 72 bulan)
Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Terjadi
perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya
keterampilan dan proses berpikir.Pada masa ini, selain lingkungan di dalam rumah
maka lingkungan di luar rumah mulai diperkenalkan. Pada masa ini juga anak
dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan sistem reseptor penerima
rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar
dengan baik. Perlu diperhatikan bahwa proses belajar pada masa ini adalah dengan
cara bermain.

C. Etiologi
Global Development Delay dapat disebbakan oleh beberapa hal yaitu :
1. Kelainan genetic
2. Kelainan kromosom
3. Kelainan bawaan saat lahir seperti spinal bufida, sindrome rubella
4. Kelainan pada struktur bagian otak
5. Prematuritas atau bayi dengan berat lahir rendah, kurang bulan
6. Infeksi kongenital

D. Deteksi Dini
Perkembangan setiap anak memiliki keunikan tersendiri dan kecepatan
pencapaian perkembangan tiap anak berbeda. Kisaran waktu pencapaian tiap tahap
perkembangan umumnya cukup besar, misalnya seorang anak dikatakan normal jika
ia dapat berjalan mulai usia 10 hingga 18 bulan, sehingga seringkali terjadi perbedaan
perkembangan di antara anak yang seusia. Untuk itu, orang tua perlu mengenal tanda
bahaya (red flag) perkembangan anak.9 Untuk mengetahui apakah seorang anak
mengalami keterlambatan perkembangan umum, perlu data / laporan atau keluhan
orang tua dan pemeriksaan deteksi dini atau skrining perkembangan pada anak.
Deteksi dini merupakan suatu upaya yang dilaksanakan secara komprehensif
untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui serta mengenal
faktor resiko pada anak usia dini. Melalui deteksi dini dapat diketahui penyimpangan
tumbuh kembang anak secara dini, sehingga upaya pencegahan, stimulasi,
penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas pada masa
proses tumbuh kembang. Penilaian pertumbuhan dan perkembangan meliputi dua hal
pokok, yaitu penilaian pertumbuhan fisik dan penilaian perkembangan.
Secara umum, keterlambatan perkembangan umum pada anak dapat dilihat
dari beberapa tanda bahaya (red flags) perkembangan anak sederhana seperti yang
tercantum di bawah 9.
E. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala anak dengan GDD adalah :
1. Anak belum mampu membalikkan badannya sendiri dengan sempurna tanpa
bantuan pada usia 6 bulan
2. Anak belum mampu duduk tanpa bantuan pada bidang datar di usia 8 bulan
3. Anak belum mampu merangkak sendiri pada usia 12 bulan
4. Anak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi
5. Kelainan tingkah laku seperti tingkah laku yang agresif atau tingkah laku yang
ebrsifat autistic
6. Anak mengalami hambatan pada sisi kognitif dan sosial
Suatu keterlambatan pada anak dapat dilihat dari beberapa tanda bahaya (red flags)
perkembangan anak yaitu :

Tanda bahaya perkembangan motor kasar


1. Gerakan yang asimetris atau tidak seimang misalnya anatara anggota tubuh bagian
kiri dan kanan
2. Menetapnya reflex primitive hingga lebih dari usia 6 bulan
3. Hiper atau hipotonia atau gangguan tonus otot
4. Hiper atau hiporefleksia atau gangguan reflex tubuh
5. Adanya gerakan yang tidak terkontrol
Tanda bahaya gangguan motor halus
1. Bayi masih menggenggam setelah usia 4 bulan
2. Adanya dominasi satu tangan sebelum usia 1 tahun
3. Eksplorasi oral seperti memasukkan mainan kedalam mulut masih sangat dominan
setelah usia 14 bulan
4. Perhatian penglihatan yang inkonsisten
Tanda bahaya bicara dan bahasa (ekspresif)
1. Kurangnya kemampuan menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap
suatu benda pada usia 20 bulan
2. Ketidakmampuan membuat frase yang bermakna setelah 24 bulan
3. Orangtua masih tidak mengerti dan memahami perkataan anak pada usia 30 bulan
Tanda bahaya bicara dan bahasa (reseptif)
1. Perhatian atau respons yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi, misalnya
saat dipangil tidak sellau memberi respon
2. Kurangnya join attention atau kemampuan berbagi perhatian atau ketertarikan
dengan oranglain pada usia 20 bulan
3. Sering mengulang ucapan orang lain (membeo) setelah usia 30 bulan
Tanda bahaya gangguan sosio emosional
1. 6 bulan : jarang senyum atau ekspresi kesenangan lainnya
2. 9 bulan : kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah
3. 12 bulan : tidak merespon panggilan namanya
4. 15 bulan : belum ada kata
5. 18 bulan : tidak bisa bermain pura-pura
6. 24 bulan : belum ada gabungan 2 kata yang berarti
7. Segala usia : tidak adanya babbling, bicara dan kemampuan berinteraksi dan
bersosialisasi
Tanda bahaya gangguan kognitif
1. 2 bulan : kurangnya fixation
2. 4 bulan : kurangnya kemampuan mata mengikuti gerak benda
3. 6 bulan : belum berespons atau mencari sumber suara
4. 9 bulan : belum babbling seperti mama, baba
5. 24 bulan : belum ada kata berarti
6. 36 bulan : belum dapat merangkai 3 kata
Tanda dan gejala anak dengan GDD adalah sebagai berikut :
1. Anak tidak dapat duduk dilantai tanpa bantuan pada usia 8 bulan
2. Anak tidak dapat merangkak pada usia 12 bulan
3. Anak memiliki kemampuan bersosialisasi yang buruk
4. Anak tidak dapat berguling pada usia 6 bulan
5. Anak memiliki masalah komunikasi
6. Anak memiliki masalah pada perkembangan motoric kasar dan halus

Mengetahui adanya KPG memerlukan usaha karena memerlukan perhatian dalam


beberapa hal. Padahal beberapa pasien seringkali merasa tidak nyaman bila di perhatikan.
Akhirnya membuat orang tua sekaligus dokter untuk agar lebih jeli dalam melihat gejala dan
hal yang dilakukan oleh pasien tersebut. Skrining prosedur yang dilakukan dokter, dapat
membantu menggali gejala dan akan berbeda jika skrining dilakukan dalam sekali kunjungan
dengan skrining dengan beberapa kali kunjungan karena data mengenai panjang badan,
lingkar kepala, lingkar lengan atas dan berat badan. Mengacu pada pengertian KPG yang
berpatokan pada kegagalan perkembangan dua atau lebih domain motorik kasar, motorik
halus, bicara, bahasa, kognitif, sosial, personal dan kebiasaan sehari-hari dimana belum
diketahui penyebab dari kegagalan perkembangan ini. Terdapat hal spesifik yang dapat
mengarahkan kepada diagnosa klinik KPG terkait ketidakmampuan anak dalam
perkembangan milestonesyang seharusnya, yaitu:
1. Anak tidak dapat duduk di lantai tanpa bantuan pada umur 8 bulan
2. Anak tidak dapat merangkak pada 12 bulan
3. Anak memiliki kemampuan bersosial yang buruk
4. Anak tidak dapat berguling pada umur 6 bulan
5. Anak memiliki masalah komunikasi
6. Anak memiliki masalah pada perkembangan motorik kasar dan halus

F. Pemeriksaan Global Development Delay


Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada anak dengan GDD yaitu ;
1. Pemeriksaan fisik yang meliputi pengukuran lingkar kepala, pemeriksaan mata,
pemeriksaan fungsi pendengaran, pemeriksaan kulit seperti adanya penyakit
tuberous atau neurofibromatosis, pemeriksaan neurologi
2. Skrining metabolic seperti pemeriksaan serum asam amino, serum glukosa,
bikarbonat laktat, piruvat, ammonia dan creatinine kinase
3. Tes sitogenetik untuk menunjukkan adanya syndrome yang spesifik
4. Skrining tiroid
5. EEG. Ditujukan pada anak dengan riwayat epilepsy atau sindrome epileptic yang
spesifik
6. Imaging
G. Penatalaksanaan pada Global Development Delay
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk anak dengan Global Development Delay
yaitu :
1. Memantau perkembangan dan pertumbuhan pada anak
2. Melakukan skrinning sejak dini
3. Melakukan fisioterapi
4. Mengikuti terapi okupasi
5. Mengikuti terapi wicara
H. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada anak-anak dengan KPG, yakni kemunduran
perkembangan pada anak-anak yang makin memberat. Jika tidak tertangani dengan baik,
dapat mempengaruhi kemampuan yang lain, khususnya aspek psikologi dari anak itu sendiri.
Salah satunya, anak akan mengalami depresi akibat ketidakmampuan dirinya dalam
menghadapi permasalahannya. Sehingga anak itu dapat bersikap negatif atau agresif.
I. ASUHAN KEPERAWATAN GDD
A.PENGKAJIAN  

1) Identitas

 Nama harus lengkap dan jelas, umur perlu dipertanyakan untuk interpretasi
tingkat perkembangan anak yang sudah dicapai sesuai dengan umur, jenis
kelamin, dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit disbanding anak perempuan,
tetapi belum diketahui secara pasti mengapa demikian.

 Nama orang Tua harus diketahui, supaya tidak keliru dengan orang lain.

 Alamat untuk mempermudah komunikasi, kondisi lingkungan dan komunititas


untuk mengetahui epidemiologi (orang, tempat dan waktu)

 Umur, pendidikan dan pekerjaan untuk pendekatan anamnesis dalam


memperoleh data yang akurat, menggambarkan tingkat status social dan pola
suh, asah dan asih.

 Agama dan sukku menilai perilaku tentang kesehatan dan penyakit berhubungan
dengan kebiasaan dan tradisi yang dapat menunjang atau menghambat perilaku
sehat.

2. Keluahan utama Keluahan yang membuat klien dibawa ke rumah sakit karena
pertumbuhan dan perkembangan anaknya yang terlambat dari kelompok seusianya.

3. Riwayat penyakit sekarang Biasanya diawali dari pengalaman danperasaan cemas ibu
klien yang melihat pertumbuhan dan perkembangan anaknya yang terlambat tidak sesuai
dengan kelompok seusianya.

4.Riwayat Penyakit dahulu Penyakit seperti rubella, tetanus, difteri, meningitis, morbili,
polio, pertusis, vericella dan encephalitis dapat berkaitan atau mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan baik secara enteral maupun parenteral.
5.Riwayat antenatal natal dan postnatal

b. Antenatal Kesehatan ibu selama hamil, penyakit yang pernah diderita serta
upaya yang dilakukan untuk mengatasi penyakitnya, berapa kali perawatan
antenatal , kemana serta kebiasaan minum jamua-jamuan dan obat yang
pernah diminum serat kebiasaan selama hamil.

c. Natal Tanggal, jam, tempat pertolongan persalinan, siapa yang menolong, cara
persalinan (spontan, ekstraksi vakum, ekstraksi forcep, section secaria dan
gamelli), presentasi kepala dan komplikasi atau kelainan congenital. Keadaan
saat lahir dan morbiditas pada hari pertama setelah lahir, masa kehamilan
(cukup, kurang, lebih ) bulan

d. Postnatal

6.Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan
kiri atas, lingkar dada terakhir. Tingkat perkembangan anak yang telah dicapai motorik
kasar, halus, social, dan bahasa.

7.Riwayat Kesehatan Keluarga Sosial , perkawinan orang tua, kesejahteraan dan


ketentraman, rumah tangga yan harmonis dan pola suh, asah dan asih. Ekonomi dan adat
istiaadat, berpengaruh dalam pengelolaan lingkungan  internal dan eksternal yang dapat
mempengaruhi perkembangan intelektual dan pengetahuan serta ketrampilan anak.
Disamping itu juga berhubungan dengan persediaan dan pengadaan bahan pangan,
sandang dan papan.

8.Pola Fungsi Kesehatan

a. Pola nutrisi, Makanan pokok utama apakah ASI atau PASI. pada umur anak tertentu.
Jika diberikan PASI (ditanyakan jenis, takaran dan frekuensi) pemberiaannya serta
makanan tambahan yang diberikan. Adakah makanan yan disukai, alergi atau masalah
makanan yang lainnya).

b. Pola eliminasi, sistem pencernaan dan perkemihan pada anak perlu dikaji BAB atau
BAK (Konsistensi, warna, frkuensi dan jumlah serta bau). Bagaimana tingkat toileting
trining sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
c. Pola aktivitas, kegiatan dan gerakan yang sudah dicapai anak pada usia
sekelompoknya mengalami kemunduran atau percepatan.

d. Pola istirahat, kebutha istirahat setiap hari, adakah gangguan tidur, hal-hal yang
mengganggu tidur dan yang mempercepat tidur.

e. Pola kebersihan diri, bagaiman perawatan pada diri anak apakah sudah mandiri atau
masih ketergantuangan sekunder pada orang lain atau orang uta.

9.Pemeriksaan fisik Keadaan umum, kondisi klien saat dikaji, kesan kesadaran, tanda-
tanda vital (perubahan suhu, frekuensi pernafasan, sistem sirkulasi dan perfusi jaringan

a. Kepala, lingkar kepala hendaknya diperiksa sampai anak usia 2 tahun denga
pengkuruan diameter oksipito-frontalis terbesar

b. Rambut, warna, distribusi dan keadan kulit kepala.

c. Ubun-ubun, normal ubun-ubun besar rata atau sedikit cekung sampai anak usia
18 bulan,

d. Mata, refleks mata  baik, sclera adaka ekterus, conjuntiva adakah anemis ,
penuruna penglihatan (visus).

e. Telinga semetris, fungsi pendengaran

f. Mulut/leher, keadaan farings, tonsil (adakah pembesaran, hyperemia), adakah


pembesaran kelenjar limfe, lidah dan gigi kotor atau tidak adakah kelainan,
bengkak dan gangguan fungsi. Kelenjar tyroid adaka pembesaran (gondok) yang
apat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

g. Kulit, keadaan warna, turgor, odema, keringat dan infeksi.

h. Thorax, bentuk simteris, gerakan

i. Paru, normal vesikulr, adakah kelainan pernafasan(ronchi, wheezing)

j. Jantung, pembesaran, irama, suara jantung dan bising.

k. Genetalia, testis, jenis kelamin, apakah labio mayor menutupi labio minor pada
perempuan.
l. Ekstremitas, refleks fisiologis, refleks patologis, refleks memegang, sensibilitas,
tonus dan motorik.

B.Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul pada global development delay

1. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi dan hubungan orang tua
anak tidak memuaskan.

2. Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan defisiensoi stimulus

C.Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Luaran keperawatan Intervensi keperawatan


keperawatan
1 Ansietas setelah dilakukan Reduksi Ansietas
berhubunga intervensi keperawatan Tindakan :
n dengan selama ...x24 jam maka  Observasi
kurang tingkat ansietas menurun  Identifikasi saat tingkat
terpapar dengan kriteria hasi: ansietas
informasi  Verbalisasi berubah(mis,kondisi,waktu)
dan kebingungan dari  Identifikasi kemampuan
hubungan meningkat untuk mengambil keputusan
orang tua menjadi  Monitor tanda-tanda
anak tidak menurun ansietas(verbal dan
memuaskan.  Verbalisasi nonverbal)
khawatir  Terapeutik
terhadap akibat  Ciptakan suasana terapeutik
yang di hadapi untuk menumbuhkan
dari meningkat kepercayaan
menjadi  Temani pasien untuk
menurun mengurangi kecemasan.
 Perilaku gelisah  Pahami situasi yang
dari meningkat membuat ansietas
menjadi
 Dengarkan dengan penuh
menurun
perhatian
 Perilaku tegang
 Gunakan pendekatan yang
dari m,eningkat tenang untuk meyakinkan
menjadi  Motivasi mengidentifikasi
menurun situasi yang memicu
 Kosentrasi dari kecemasan
memburuk  Edukasi
menjadi  Informasikan secara factual
membaik mengenai
diagnosis,pengobatan,dan
prognosis
 Anjurkan keluarga untuk
bersama pasien
 Anjurakan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
 Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu
2. Gangguan Setelah dilakukan Perawatan perkembangan
tumbuh intervensi keperawatan Tindakan :
kembang selama ...x24 jam maka  Observasi
berhubunga status perkembangan  Identifikasi pencapaian
n dengan membaik dengan tugas perkembangan anak
defisiensoi kriteria hasi:  Identifikasi isyarat perilaku
stimulus  Keterampilan/perila dan fisiologis yang
ku sesuai usia dari ditunjukkan
menurun menjadi bayi(mis,lapare,tidak
cukup meningkat nyaman).
 Respon sosial dari  Terapeutik
menurun menjadi  Beriakan sentuhan yang
cukup meningkat bersifat gentle dan tidak
 kontak mata dari ragu-ragu
menurun menjadi  Minimalkan kebisingan
cukup meningkat ruangan.
 Regresi dari  Pertahankan lingkunagn
meningkat menjadi yang mendukung
menurun perkembangan optimal.
 Efek dari  Motivasi anak untuk
memburuk menjadi berinteraksi dengan anak
membaik yang lain.
 Sediakan aktivitas untuk
mempotivasi anak
berinteraksi dengan anak
yang lain.
 Fasilitasi anak untuk
berbagi dan
bergantian/bergilir.
 Dukung anak
mengekspresikan diri
melalui penghargaan positif
tau umpan balik atas
usahanya.
 Pertahankan kenyamanan
anak.
 Fasilitasi anak melatih
keterampilan pemenuhan
kebutuhansecara
mandiri(mis.makan,sikat
gigi,cuci tangan pakai baju)

 Edukasi
 Jelaskan orang tua tentang
milestone perkembangan
anak dan perilaku anak
 Anjurkan lorang tua
berinteraksi dengan
anakanya.
 Anjurkan orang tua
menyentuh dan
menggendong bayinya
 Ajarkan anak keterampilan
berinteraksi.
 Kolaborasi
 Rujuk untuk
konseling,jika perlu.

BAB II
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA By.A
BERDASARKAN BUKU SDKI,SLKI DAN SIKI

A.PENGKAJIAN DATA PADA BAYI


Nama Mahasiswa : Hasrina

NIM :P00320018064
No Rekam Medik :99743
Ruangan/RS :Poli tumbuh kembang
Tanggal :21 mei 2020
Diagnosa Medis :Global Development Delayed

A. BIODATA

1. Identitas Klien
a. Nama/Nama Panggilan` : An. A/Aska
b. Tempat tanggal lahir/usia : Andonohu,21 desember 2020
c. Jenis Kelamin :Laki-laki
d. Agama :Islam
e. Pendidikan :-
f. Alamat :Andonohu,Kendari
g. Tanggal Masuk :21 Mei 2020
h. Tanggal Pengkajian :21 mei 2020
i. Diagnosa Medik : Global Development Delayed
j. Rencana Therapi :Belum ada

2. Identitas Orang Tua

a. Ayah b. Ibu
1) Nama : Tn. A 1) Nama : Ny.N
1) Usia : 29 tahun 2) Usia :28 Tahun
2) Pendidikan :SMA 3) Pendidika : SMA
3) Pekerjaan : pedagang 4) Pekerjaan : IRT
4) Agama : islam 5) Agama : Islam
5) Alamat : Andonohu,Kendari 6) Alamat :Andonohu, Kendari
3. Identitas Saudara Kandung
No Nama Usia Hub. Status Kesehatan
keluarga
- - - - -

B. KELUHAN UTAMA/ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

 Orang tua klien mengatakan anaknya mengalami keterlambatan perkembangan

C. RIWAYAT KESEHATAN

1. Riwayat Kesehatan Sekarang


p) Waktu timbulnya penyakit :
 Orang tua anak mengatakan Keluhan di rasakan sejak anak berusia 6 bulan
q) awal munculnya keluhan :
 Orang tua anak mengatakan keterlambatan perkembangan anak di rasakan
sejak anak umur 6 bulan
r) Keadaan penyakit :
 Orang tua klien mengatakan bahwa anaknya sampai saat ini belum bisa bicara
walupun tidak sempurna
s) Usaha yang dilakukan untuk mengurangi keluhan :
 Orang tua klien mengatakan untuk saat ini belum ada
t) Kondisi saat dikaji :
 Orang tua klien mengatakan tidak mengetahui penyebab keterlambatan
perkembangan anaknya
 Orang tua klien mengatakan sangat cemas terhadap kondisi anaknya
 Orang tua anak mengatakan sangat berharap anaknya bisa mencapai tumbuh
kembang secara norrmal
 Nampak orang tua anank sedih
 Nampak orang tua klien gelisah
 Nampak anak terlihat hanya diam
 Nampak anak terlihat berbeda dengan anak yang lain seusiahnya
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu ( Khusus untuk anak usia 0 – 5 tahun )

a) Pre Natal Care


1) Mulai melakukan perawatan selama hamil :orang tua klien mengatakan
selama hamil melakukan perawatan
1) Keluhan ibu selama hamil : orang tua anak mengatakan selama hamil dia
mengeluh mual muntah di pagi hari
2) Pernah dirawat selama hamil:Tidak
3) Pernah ada riwayat : Orang tua anak mengatakan tidak perna di rawat du
rumah sakit sebelumnya
4) Pola makan :
Kenaikan berat badan :Sesuai Usia Kehamilan
6) Imunisasi :Orang tua klien mengatakan bahwa imunisasi
lengkap
7) Usia kehamilan :2 Minggu
8) Jumlah pemberian :3X
9) Golongan darah Ibu :A
10) Golongan darah Ayah :A

b) Natal
1) Tempat melahirkan :Rumah sakit
1) Lama persalinan :3 Jam
2) Jenis persalinan :Spontan
3) Penolong persalinan :Bidan dan dokter
4) Cara untuk memudahkan persalinan:Tidak ada
5) Pembiusan selama proses persalinan:Tidak ada
6) Komplikasi waktu lahir :Tidak ada

c) Post Natal Care


1) Kondisi bayi : Baik
 BB:2800 gram
 PB:53 cm
 Apgar Score:10
1) Keadaan Bayi setelah 28 hari:Baik
2) Penyakit yang dialami Bayi:Tidak Ada
3) Apakah bayi meninggalkan RS dengan ibunya:YA

(Untuk Semua Usia)


a) Penyakit pada masa anak-anak : Demam
a) penyakit infeksi yang pernah dialami : Tidak ada
b) Kecelakaan yang pernah dialam :Tidak perna
c) Keracunan yang pernah dialami :Tidak perna
d) Alergi yang pernah dialami : Tidak ada
e) Perkembangan anak dibanding dengan saudara-saudaranya:orang tua klien
mengatakan anak nya merupakan anak pertama

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


a) penyakit keturunan dalam keluarga :Tidak ada
a) Penyakit pada anggota keluarga:Tidak ada
b) Bagan genogram:tidak di cantumkan

D. RIWAYAT IMUNISASI
No Jenis Imunisasi Waktu Pemberian Reaksi Setelah
Pemberian
1. BCG usia 1 bulan Bayi rewel
2. DPT (I,II,III) Usia 2 Bulan Demam
3. Polio (I,II,III) Usia 3 dan 4 bulan Sedikit bengkak di area
suntikan
4. Campak Belum perna -
5. Hepatitis - -
6. Lain-Lain
E. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

1. Pertumbuhan Fisik
a) Berat badan lahir : 2800 gr
a) Panjang badan lahir : 53 cm
b) Tinggi badan sekarang : 60 cm
2. Perkembangan Tiap Tahap
Usia anak saat:
a) Berguling :
 orang tua anak mengatakan bahwa anknya mulai berguling kiri kanan di
usia 4 Bulan
a) Duduk :
 orang tua anak mengatakan bahwa anaknya mulai duduk tanpa pegangan
di usia 6 Bulan
b) Merangkak :
 orang tua klien mengatakan anaknya sudah mulai merangkak di usia 6
Bulan
c) Berdiri :
 orang tua anak mengatakan anaknya belum bisa berdiri dengan sendiri di
usia 6 bulan
d) Berjalan :
 Orang tua klien mengatakan bahwa anaknya belum berjalan karena anak
baru usia 6 bulan
e) Senyum kepada orang lain pertama kali :
 orang tua klien mengatakan bahwa anak tersenyum pada saat usia 2
Bulan
f) Bicara pertama kali :
 Orang tua anak mengatakan bahwa anaknya belum perna bicara walaupun
tidak sempurna di usia 6 Bulan
H) Berpakaian tanpa bantuan :
 orang tua klien mengatakan anak nya belum bisa memakai pakaian sendiri
karena baru usia 6 bulan
F. RIWAYAT NUTRISI

1. Pemberian ASI
a) Pertama kali disusui : pada saat setelah anaknya lahir
a) Waktu dan cara pemberian : orang tua klien mengatakan bahwa menyusui
lama dan diberikan secara langsung
b) Lama pemberian : orang tua klien mengatakan menyusui lama
c) ASI diberikan sampai usia : orang tua anakan mengatakan bahwa sampai
saat ini di usia 6 bulan masih diberikan ASI

2. Pemberian Susu Formula


a) Alasan pemberian : tidak di berikan
a) Jumlah pemberian :-
b) Cara Pemberian :-

3. Pemberian Makanan Tambahan


a) Pertama kali diberikan usia : belum perna
a) Jenis :-

4. Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini

Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian


- - -

G. RIWAYAT PSIKOSOSIAL

 Orang tua anak mengatakan sangat berharap anaknya bisa berkembang secar normal

H. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum Klien


a) Tanda-tanda dan distress : tidak ada
b) Penampilan dihubungkan dengan usia -
c) Ekspresi wajah, bicara, mood :-
d) Berpakaian dan kebersihan umum : baik
2. Tanda-Tanda Vital
a) Tekanan darah : -mmHg
a) Suhu : 36,70C
b) Nadi : 110x/menit
c) Pernapasan : 24x/menit

3. Antropometri
a) Tinggi badan :60 cm
a) Berat badan : 5,6 kg
b) Lingkar lengan atas : 14 cm
c) Lingkar kepala : 33 cm
e) Lingkar dada : 30 cm
f) Lingkar perut : 20 cm
g) Skin fold :-
4. Sistem Pernapasan
a) Hidung :tidak ada gangguan
b) Leher : tidak ada gangguan
c) Dada : Normal
1) Bentuk dada (normal, barrel, pigeon chest)
2) Perbandingan ukuran anterior-posterior tranversal
3) Gerakan dada (kiri dan kanan, apakah ada retraksi):simetris anatara KA/KI
4) Keadaan proxsesus xipoideus:Tidak ada gangguan
5) Apakah ada suara nafas tambahan:Tidak Ada
d) Apakah ada clubbing finger :Tidak Ada

5. Sistem Cardiovaskuler
a) Conjunctiva :Baik(tidak ikterik)
a) Arteri carotis :baik(teraba)
b) Tekanan vena jugularis :baik
c) Ukuran jantung :-
d) Ictus cordis / apex :-
e) Suara jantung : Normal
f) capillary refilling time : Normal(Tidak Lebih Dari 3 Detik)
6. Sistem Pencernaan
a) Sklera : tidak anemis
a) Bibir : Baik
b) Mulut : Baik
c) Gaster :
d) Abdomen :Baik
e) Anus : Baik

7. Sistem Indra
a) Mata : Simetris Antara Kanan/Kiri
a) Hidung :Baik
b) Telinga : Tidak ada gangguan

8. Sistem Muskuloskeletal
a) Kepala : Baik
a) Vertebrae : Baik
b) Pelvis : Baik
c) Lutut : Baik
d) Kaki : Baik
e) Bahu dan tangan : Tidak Ada Kelainan

9. Sistem Integumen
a) Rambut : Baik
a) Kulit : Baik
b) Kuku : Baik

K. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN 1. 0 – 6 Tahun


Dengan menggunakan DDST
a) Motorik Kasar : Baik(mampu bergerak,mengangkat
kepala,duduk kepala tegak,dada
terangkat,menumpuh 1
lengan,membalik,bangkit kepala
tegak dan duduk tanpa pegangan)
b) Motorik Halus :baik(mampu mememgang icik-
icik,tangan bersentuhan,mengamati
manik-manik,meraih,mencari
,mengggaruk manik-manik)
c) Bahasa :nampak ada ganggua dalam aspek
bahasa(anak tidak mau tertawa,anak
jarang berteriak,anak belum bisa
meniru suara bunyi kata-kata dan
anak belum bisa mengoceh)
d) Personal Sosial Nampak ada gangguan(anak tidak
senyum pada pemeriksa,tidak mau
menatap muka perawat, tidak
senyum,dan belum bisa berusaha
menggapai mainan yang di berikan)

L. TEST DIAGNOSTIK
 Untuk Saat ini belum dilakukan test diagnostik

Kendari, 21 Mei2020

MAHASISWA

HASRINA
B.KLAFIKASI DATA

1. DATA SUBJEKTIF
 Orang tua klien mengatakan anaknya mengalami keterlambatan perkembangan
 Orang tua anak mengatakan penyakit di rasakan sejak anak berusia 6 bulan
 Orang tua klien mengatakan bahwa anaknya sampai saat ini belum bisa bicara
walupun tidak sempurna
 Orang tua klien mengatakan tidak mengetahui penyebab keterlambatan
perkembangan anaknya
 Orang tua klien mengatakan sangat cemas terhadap kondisi anaknya
 Orang tua anak mengatakan sangat berharap anaknya bisa mencapai tumbuh kembang
secara normal
2. DATA OBJEKTIF
 Nampak orang tua anak sedih
 Nampak orang tua Aanak gelisah
 Nampak anak terlihat hanya diam
 Nampak anak terlihat berbeda dengan anak yang lain seusiahnya
 nampak ada ganggua dalam aspek bahasa(anak tidak mau tertawa,anak jarang
berteriak,anak belum bisa meniru suara bunyi kata-kata dan anak belum bisa
mengoceh)
 Nampak ada gangguan dalam aspek personal sosial(anak tidak senyum pada
pemeriksa,tidak mau menatap muka perawat, tidak senyum,dan belum bisa berusaha
menggapai mainan yang di berikan
 Tanda –tan Vital:
 Shu badan: 36,70C
 Nadi:110x/menit
 Pernapasan:24x/menit

C.ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS: Faktor keluarga Gangguan tumbuh


kembang
 Orang tua klien mengatakan
berhubungan dengan
anaknya mengalami
Defisiensi stimulus defisiensi stimulus
keterlambatan perkembangan
 Orang tua anak mengatakan
penyakit di rasakan sejak
anak berusia 6 bulan tidak mampu

 Orang tua klien mengatakan melakukan


keterampilan atau
bahwa anaknya sampai saat
ini belum bisa bicara walupun perilaku khas sesuai
usia
tidak sempurna
 Orang tua klien mengatakan
tidak mengetahui penyebab
keterlambatan perkembangan respon sosial
anaknya lambat
DO:
 Nampak anak terlihat hanya
diam belum mampu
 Nampak anak terlihat berbeda berbicara/mengoceh
dengan anak yang lain sesuai usianya
seusiahnya
 Nampak ada ganggua dalam
aspek bahasa(anak tidak mau gangguam tumbuh
tertawa,anak jarang kembang
berteriak,anak belum bisa
meniru suara bunyi kata-kata
dan anak belum bisa
mengoceh)
 Nampak ada gangguan
Dalam aspek personal
sosial/perilaku(anak tidak
senyum pada pemeriksa,tidak
mau menatap muka perawat,
tidak senyum,dan belum bisa
berusaha menggapai mainan
yang di berikan

 Tanda –tanda vital:

-suhu badan: 36,70C


-Nadi:110x/menit
-Pernapasan:24x/menit

2. DS: Kurang terpapar Ansietas


informasi berhubungan dengan
 Orang tua klien mengatakan
kurang terpapr
sangat cemas terhadap
kondisi anaknya informasi dan
 Orang tua anak mengatakan hubungan orang tua
Tingkat kecemasan
sangat berharap anaknya bisa anak tidak
meningkat
mencapai tumbuh kembang memuaskan
secara normal
DO:
Orang tua merasa
 Nampak orang tua anak sedih khawatir dengan
 Nampak orang tua Aanak kondisi yang di
gelisah hadapi

Sulit berkosentrasi
dan gelisah

Ansietas

D.DIAGNOSA

1) Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan defisiensi stimulus


2) Ansietas berhubungan dengan kurang terpapr informasi dan hubungan orang tua anak
tidak memuaskan

E.INTERVENSI KEPERAWATAN

NO Diagnosa Luaran keperawatan Intervensi keperawatan


Keperawatan

1. Gangguan Setelah dilakukan intervensi Perawatan perkembangan


tumbuh kembang keperawatan selama ...x24 jam Tindakan :
berhubungan maka status perkembangan  Observasi
dengan defisiensi membaik dengan kriteria hasi:  Identifikasi pencapaian
stimulus  Keterampilan/perilaku tugas perkembangan
sesuai usia dari menurun anak
menjadi cukup meningkat  Identifikasi isyarat
 Respon sosial dari menurun perilaku dan fisiologis
menjadi cukup meningkat yang ditunjukkan
 kontak mata dari menurun bayi(mis,lapar,tidak
menjadi cukup meningkat nyaman).
 Regresi dari meningkat  Terapeutik
menjadi menurun  Beriakan sentuhan yang
 Efek dari memburuk bersifat gentle dan tidak
menjadi membaik ragu-ragu
 Minimalkan kebisingan
ruangan.
 Pertahankan
lingkungan yang
mendukung
perkembangan optimal.
 Motivasi anak untuk
berinteraksi dengan
anak yang lain.
 Sediakan aktivitas
untuk mempotivasi
anak berinteraksi
dengan anak yang lain.
 Fasilitasi anak untuk
berbagi dan
bergantian/bergilir.
 Dukung anak
mengekspresikan diri
melalui penghargaan
positif tau umpan balik
atas usahanya.
 Pertahankan
kenyamanan anak.
 Fasilitasi anak melatih
keterampilan
pemenuhan
kebutuhansecara
mandiri(mis.makan,sik
at gigi,cuci tangan
pakai baju)
 Edukasi
 Jelaskan orang tua
tentang milestone
perkembangan anak
dan perilaku anak
 Anjurkan orang tua
berinteraksi dengan
anakanya.
 Anjurkan orang tua
menyentuh dan
menggendong bayinya
 Ajarkan anak
keterampilan
berinteraksi.
 Kolaborasi
Rujuk untuk konseling,jika
perlu

2. Ansietas setelah dilakukan intervensi Reduksi Ansietas


berhubungan keperawatan selama ...x24 jam Tindakan :
dengan kurang maka tingkat ansietas menurun  Observasi
terpapar dengan kriteria hasi:  Identifikasi saat tingkat
informasi dan  Verbalisasi kebingungan ansietas
hubungan oramng dari meningkat menjadi berubah(mis,kondisi,wa
tua anak tidak menurun ktu)
memuaskan  Verbalisasi khawatir  Identifikasi kemampuan
terhadap akibat yang di untuk mengambil
hadapi dari meningkat keputusan
menjadi menurun  Monitor tanda-tanda
 Perilaku gelisah dari ansietas(verbal dan
meningkat menjadi nonverbal)
menurun  Terapeutik
 Perilaku tegang dari  Ciptakan suasana
m,eningkat menjadi terapeutik untuk
menurun menumbuhkan
 Kosentrasi dari kepercayaan
memburuk menjadi  Temani pasien untuk
membaik mengurangi kecemasan.
 Pahami situasi yang
membuat ansietas
 Dengarkan dengan
penuh perhatian
 Gunakan pendekatan
yang tenang untuk
meyakinkan
 Motivasi
mengidentifikasi situasi
yang memicu
kecemasan
 Edukasi
 Informasikan secara
factual mengenai
diagnosis,pengobatan,da
n prognosis
 Anjurkan keluarga untuk
bersama pasien
 Anjurakan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi
 Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
obat antiansietas, jika
perlu

F.IMPLEMENTASI
Implentasi Pada Klien berdasarkan apa yang akan direncakan kepada Klien berdasarkan
Hari/Tanggal/Waktu Pelaksanaan Implementasi dan diakhiri dengan Evaluasi, dari
perkembangan implementasi kepada klien.

G.EVALUASI (SOAP)
1. S = Subyek
2. O = Obyektif
3. A = Analisa
4. P = Perencanaan Selanjutnya

H. SAP TINDAKAN
SATUAN ACARA PENYULAN (SAP)

Pokok pembahasan : memberi pemahaman tentang tumbuh kembang


Sub Pokok Pembahasan : Tumbuh Kembang
Sasaran : Orang tua pasien yang control/berobat ke poli
tumbuh kembang
PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari/tanggal : Jumat, 22 mei 2020
Waktu : Jam 09.00
Tempat : Ruang tunggu poli anak
Pemberi materi : Mahasiswa
A. Latar Belakang Kegiatan
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia

seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang

dilakukan sedini mungkin sejak anak masih didalam kandungan. Upaya kesehatan

ibu yang dilakukan sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan, yang ditujukan

untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan lahir dengan selamat ( intact
survival ). Upaya yang dilakukan sejak anak masih berada dalam kandungan

sampai lima tahun pertama kehidupannya.

Anak-anak adalah generasi penerus penentu masa depan bangsa. Kualitas

generasi penerus tergantung kepada kualitas tumbuh kembang terutama pada masa

Balita. Penyimpangan tumbuh kembang pada anak harus dapat dideteksi sejak dini,

terutama sebelum anak berumur 3 tahun supaya segar dapat diintervensi. Karena

jika  penangananmya terlambat, akibatnya penyimpangan yang terjadi akan

semakin sukar diperbaiki. anak-anak tidak hanya perlu dipantau pertumbuhan fisik

seperti berat badan dan tinggi badannya saja. Tetapi juga perkembangan otak dan

kecerdasannya, -- yang antara lain dapat dilihat dari perkembangan motorik halus,

motorik kasar dan lainnya.

Mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu 10 % dari seluruh

populasi, maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang

balita di Indonesia perlu mendapat perhatian serius yaitu mendapat gizi yang baik,

stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan berkualitas

termasuk deteksi dan intervensi penyimpangan tumbuh kembang.

Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses pertumbuhan

dan perkembangan. Pertumbuhan adalah bertumbuhnya  anak dari segi jasmani.

Perkembangan ialah berkembangnya kepribadian anak, dari seorang mahluk yang

tadinya secara mutlak bergantung pada lingkungannya, menjadi seorang yang

secara relatif mandiri dan berguna bagi lingkungannya.

B. Tujuan
a.Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang “Tumbuh

Kembang” , diharapkan orang tua bayi dapat lebih memahami pentingnya

Perkembangan Tumbuh Kembang


b.Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mampu

menjelaskan kembali :

a.    Pengertian Tumbuh Kembang .


b.      Pengertian Deteksi Dini Tumbuh Kembang
c.   Hakikat Mengasuh Dan Membimbing Anak
d. Tanda dan gejala anak mengalami gangguan tumbuh kembang
e. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak

f. Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi 0-6 Bulan

C. Materi (terlampir)
a.    Pengertian Tumbuh Kembang Anak.
b.      Pengertian Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
c.    Hakikat Mengasuh Dan Membimbing Anak
d. Tanda dan gejala anak mengalami gangguan tumbuh kembang
e. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak

f. Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi 0-6 Bulan


D.Media
1.Leatflet
E. Metode
1.Presentasi
2.Diskusi / Tanya jawab
F.Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
.
1 5 menit Pembukaan:          Menjawab salam
         Memberi salam          Mendengarkan dan
         Menjelaskan tujuan memperhatikan
pembelajaran
         Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2 10 menit Pelaksanaan, menjelaskan materiMenyimak dan
penyuluhan secara berurutan: memperhatikan penjelasan
 Pengertian Tumbuhmateri.
Kembang
 pengertiam Deteksi Dini
Tumbuh Kembang
 Hakikat Mengasuh Dan
Membimbing Anak
 Tanda dan gejala anak
mengalami gangguan
tumbuh kembang
 Stimulasi Tumbuh
Kembang Anak
 Pemantauan Tumbuh
Kembang Bayi 0-6 Bulan
3 5 menit Evaluasi:  Bertanya kepada
 Tanya jawab tentang materi pemateri.
penyuluhan  Menjawab pertanyaan
 Memberi pujian atau dukungan yang diberikan oleh
kepada orang tua bayi. pemateri
 Menyimpulkan semua
dari materi penyuluhan
yang telah diberikan.
4 5 menit Penutup: Menjawab salam
 Mengucapkan terima kasih.
Mengucapkan salam.

F.Metode

a. Ceramah

b. Tanya Jawab

G.Media

a. Persentasi
b. Leaflet

H.Rencana Evaluasi Kegiatan

1.    Evaluasi Struktur

Persiapan Media

Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan dalam

penyuluhan yaitu :

a.Leaflet

2. Evaluasi Proses

a.    Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan

memahami materi penyuluhan yang diberikan.

b.    Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.

c.     Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dengan

sasaran.

3. Evaluasi Hasil

Pertanyaan :
1) Apa Pengertian Tumbuh Kembang?
2) Apa Pengertian Deteksi Dini Tumbuh Kembang ?
3) Bagaiamana  Hakikat Mengasuh Dan Membimbing Anak?
4) Apa Tanda dan gejala anak mengalami gangguan tumbuh kembang ?
5) Bagaimana menstimulasi Tumbuh Kembang Anak?
6) Bagaiaman Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi 0-6 Bulan?
Lampiran materi

TEORI TUMBUH KEMBANG

A.   Pengertian Tumbuh Kembang

Tumbuh adalah bertambahnya ukuran tumbuh anak, yaitu anak bertambah besar, berat,

dan tinggi, serta organ organ tubuh bertambah besar dan berat. Kembang adalah

bertambahnya kemampuan anak melalui proses pematangan organ tubuh. (Wong, 2009)

Proses tumbuh kembang berlangsung secara bersamaan dan bersinambungan, mencakup

aspek motorik, bahasa, dan kognitif, sosialisasi, dan kemandirian. Tumbuh kembang optimal

adalah tercapainya proses tumbuh kembang yang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh

anak. (Suriadi, 2011)

A. Pengertian Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak


Deteksi dini merupakan suatu upaya yang dilaksanakan secara komprehensif
untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui serta mengenal
faktor resiko pada anak usia dini. Melalui deteksi dini dapat diketahui penyimpangan
tumbuh kembang anak secara dini, sehingga upaya pencegahan, stimulasi,
penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas pada masa
proses tumbuh kembang. Penilaian pertumbuhan dan perkembangan meliputi dua hal
pokok, yaitu penilaian pertumbuhan fisik dan penilaian perkembangan.

C.    HAKIKAT MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK

1.      Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam mendidik anak.

Pendidikan di lingkungan keluarga merupakan dasar-dasar pertama

perkembangan anak
2.      Mengasuh dan membimbing anak ialah mendidik anak agar kepribadian anak

dapat berkembang dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadi manusia dewasa

yang bertanggung jawab.

3.      Mengasuh dan mebimbing anak melibatkan seluruh aspek kepribadian anak,

baik aspek jasmani, intelektual, emosional dan keterampilan, serta aspek norma

dan nilai.

4.      Hakikat mengasuh dan membimbing anak meliputi pemberian kasih sayang dan

rasa aman, sekaligus disiplin dan contoh yang baik. Oleh karena itu, diperlukan

suasana kehidupan keluarga yang stabil dan bahagia

5.      Mengasuh dan membimbing anak selain merupakan tantangan dalam kelauraga,

juga merupakan pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.

6.      Mengasuh dan membimbing anak membutuhkan pengetahuan, keterampilan,

pengalaman dan kesabaran orangtua

D. TANDA DAN GEJALA ANAK MENGALAMI GANGGUAN TUMBUH


KEMBANG
Anak belum mampu membalikkan badannya sendiri dengan sempurna tanpa bantuan pada

usia 6 bulan

7. Anak belum mampu duduk tanpa bantuan pada bidang datar di usia 8 bulan
8. Anak belum mampu merangkak sendiri pada usia 12 bulan
9. Anak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi
10. Kelainan tingkah laku seperti tingkah laku yang agresif atau tingkah laku yang
ebrsifat autistic
11. Anak mengalami hambatan pada sisi kognitif dan sosial

A. STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK


  Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu
diperhatikan yakni :
1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
2. Selalu tujukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak akan meniru tingkah laku
orangorang yang terdekat dengan anak.
3. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi
menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
4. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak.
5. Gunakan alat bantu atau permainan yang sederhana, aman dan ada disekitar anak.
Berikan selalu pujian bila perlu hadiah atas keberhasilannya (Wong, 2009)

B. PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BAYI 0-6 BULAN


 Bayi usia 0 sampai 30 Hari .     
a.Pemantauan perkembangan. Pada usia 1 bulan, bayi sudah dapat:
1) Menghisap ASI dengan baik
2)  Menggerakan kedua lengan dan kaki secara aktif sama mudahnya
3) Mata bayi sesekali menatap ke mata ibu
4) Mulai mengeluarkan suara jika belum dapat dilakukan, yang perlu dilakukan ibu
b.stimulasi dini di rumah
1) Ketika bayi rewel, cari penyebabnya dan peluk ia dengan penuh kasih sayang
2) Gantung benda benda yang berbunyi dan berwarna cerah diatas tempat tidur bayi agar
bayi dapat melihat benda tersebut bergerak gerak dan berusaha menendang/meraih
benda tersebut
3) Latih bayi mengangkat kepala dengna cara meletakkannya pada posisi tengkurap
4) Ajak bayi tersenyum, terutama ketika ia tersenyum kepada anda

 Bayi Usia 4 sampai 6 Bulan


a.pemantau perkembangan
1) Berbalik dari telentang ke telengkup atau sebaliknya
2) Meraih mainan yang berada dalam jangkauan tangannya
3) Menengok ke arah sumber suara
4) Mencari benda yang dipindahkan Jika ada yang belum dapat dilakukan, hal yang
perlu dilakukan ibu:
 Stimulasi lebih sering
 Jika dalam 1 bulan tidak ada perubahan, segera ke petugas kesehatan
b.Stimulasi dini di rumah
1) Bantu bayi duduk sendiri, mulai dengan mendudukan bayi di kursi yang mempunyai
sandaran
2) Latih kedua tangan bayi masing masing memegang benda dalam waktu yang
bersamaan
3) Latih bayi menirukan kata kata dengan cara menirukan suara bayi dan buat bayi agar
menirukan kembali
4) Latih bayi bermain “ciluk ba” atau permainan lain, seperti melambaikan tangan
sambil menyebut “…da…da…””…da…da”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Global Development Delay (GDD) adalah keterlambatan sensorik, motorik maupun
intelektual yang terjadi pada anak dalam rentang usia 0-18 tahun. GDD adalah
keterlambatan yang signifikan pada dua atau lebih domain perkembangan pada anak
diantaranya motoik kasar, halus, bahasa, bicara, kognitif, personal atau social aktivitas
hidup sehari hari.Anak dengan GDD tidak selalu menderita retardasi mental sebab
berbagai kondisi dapat menyebabkan anak mengalami GDD seperti penyakit
neuromuscular, serbral palsi dan deprivasi psikososial.
Aspek-aspek perkembangan yang dipantau meliputi :
5. Motorik kasar, adalah aspek yang berhubungan dnegna kemampuan anak
melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti
duduk, berdiri, dan sebagainya.
6. Motorik halus, adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan
oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati
sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya.
7. Kemampuan bicara dan bahasa, adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi,
mengikuti perintah, dan sebagainya.
8. Sosialisasi dan kemandirian, adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah
dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya,
dan sebagainya.
B. Saran

Dari tugas kasus ini saya mengharapkan agar para pembaca bisa membaca,memahami
dan membuat tugas kasus ini menjadi referensi untuk belajar mengetahui tentang global
devolopment delayed pada bayi.demi kesempurnaannya penulis mengharapkan kritik dan dan
saran yang membangun dari pembaca agar bisa menjadi lebih baik selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Shevell M, Ashwal S, Donley D, Flint J, Gingold M, Hirzt D, dkk. Practice


parameter: Evaluation of the quality standards subcommittee of the American Academy of
Neurology and the practice committee of the child neurology society. Neurology
2003;60:67-80.
Suwarba IGN, Widodo DP, Handryastuti RAS. Profil klinis dan etiologi pasien
keterlambatan perkembangan global di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Sari
Pediatri 2008;10:255-61.
Melati D, Windiani IGAT, Soetjiningsih. Karakteristik Klinis Keterlambatan
Perkembangan Global Pada Pasien di Poliklinik Anak RSUP Sanglah Denpasar. Bagian
Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali
Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di
Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Departemen Kesehatan RI. 2005.
Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Dalam: RanuhIGN, penyunting. Tumbuh
kembang anak. Jakarta: EGC; 1995. h. 1-32.
Walters AV. Development Delay: Causes and Identification. ACNR 2010; 10(2);32-
Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak. Ikatan Dokter Anak
Indonesia. Indonesia. [diunduh 19 Desember 2013]. [Available from]: URL: http
//idai.or.id/public-articles/seputar-kesehatan-anak/mengenal-keterlambatan-
perkembangan-umum-pada-anak.html.
Srour M, Mazer B, Shevell MI. Analysis of clinical features predicting etiologic yield
in the Assessment of global development delay. Pediatrics 2006;118:139-45.
Satuan%20Acara%20Penyuluhan%20(SAP)%20Pemantauan%20Tumbuh%20Kemba
ng%20Bayi%20&%20Balita

Anda mungkin juga menyukai