Dosen Pengampu :
Oleh
PROGRAM PASCASARJANA
PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2020
I. PENDAHULUAN
Seluruh aktivitas pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru bermuara
pada terjadinya proses belajar siswa. Dalam hal ini model – model pembelajaran yang
dipilih dan dikembangkan guru hendaknya dapat mendorong siswa untuk belajar dengan
mendayagunakan potensi yang mereka miliki secara optimal. Model – model pembelajaran
dikembangkan utamanya beranjak dari adanya perbedaan berkaitan dengan berbagai
karakteristik siswa. Karena siswa memiliki berbagai karakteristik kepribadian, kebiasaan –
kebiasaan, modalitas belajar yang bervariasi antara individu satu dengan yang lain, maka
model pembelajaran guru juga harus selayaknya tidak terpaku hanya pada model tertentu,
akan tetapi harus bervariasi. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong
tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan
motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami
pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Belajar merupakan pusat dari kecakapan kita untuk membiasakan hal-hal yang kecil
dan mendalam terhadap tuntutan lingkungan. Hal tersebut membuat perbedaan antara
harapan dengan kegiatan nyata. Pada akhirnya, proses ini dibutuhkan penting untuk
mengetahui kekayaan alam dengan berbagai pengalaman dan kesempatan.
Secara tradisional, desain pembelajaran diorganisasikan sebagai bagian dari kegiatan
yang berkisar pada 5 langkah. Ada beberapa langkah-langkah tersebut. Beberapa model
yang lain mengajukan tidak hanya 5 langkah, tetapi lebih banyak lagi. Menurut Charles K.
West dan kawan-kawan, ada 9 strategi yang dikemukakan, yaitu : chunking, frame tipe 1,
frame tipe 2, concept mapping, advance organizer, metaphor, rehersal, imagery, dan
mnemonics.
Pada makalah ini, akan dibahas tiga hal yaitu 1)Apa itu strategi frame tipe 1, 2)hal-hal
yang berkaitan pra implementasi frame tipe 1 dan 3) implementasi frame tipe 1.
BAB I
PEMBAHASAN
A. Strategi Frame Type One
Berpijak pada desain yang dikemukakan dalam beberapa teks yang telah
ditulis, atau pada materi pembelajaran yang lainnya, diperlukan suatu stuktur yang
ada di gagasan kita, konsep atau fakta yang diorganisasikan, maka siswa dengan
mudah tertanam mengenai materi pelajaran, meskipun mereka tidak pernah
mengetahui strukturnya seperti apa. Tertanamnya suatu pengetahuan merupakan
hal yang perlu kita bahas sebagaimana keyakinan para ahli. Pembelajaran yang baik
bermula dari sebuah gambar yang besar, suatu skema, struktur kognitif yang runtut.
Semuanya itu tercantum dalam materi pelajaran yang biasanya hanya dalam bentuk
teks.
Frame-tipe 1 merupakan rancangan Materi pelajaran atau bahan pelajaran
yang diorganisasikan dan menggambarkan sebuah gagasan yang mendasar dari
suatu bahan pelajaran tersebut (Goetz & Armbruster dalam West et.al, 1991:58).
Banyak ilmuwan kognitif percaya bahwa pembelajaran terbaik dimulai dari gambar
yang besar, satu skema yang merupakan pengetahuan yang lengkap atau
menyeluruh. Jika gambar besar terletak dalam teks, maka perancang mempunyai
tugas membuat penekanan pada gambar besar tersebut. Jika gambar besar tidak ada
maka perancang mempunyai tugas untuk membangun gambar besar tersebut dan
memberi penekanan. Jika suatu bagan yang besar dilengkapi dengan teks,
diharapkan dapat menekankan bagian pentingnya. Jika suatu saat tidak ada
gambarnya, diharapkan siswa dapat membuat gambar tersebut dan menjelaskannya.
Jadi meskipun tidak tahu struktur teks atau gambarnya, pembelajaran dapat
berhasil sampai bagian perbagiannya. Pada akhirnya ketika mempelajari bagian-
bagian dari materi pelajaran, tidak mungkin lupa begitu saja.
Ahli psikolog kognitif menawarkan beberapa strategi yang sebagian sesuai
dengan penyediaan satu gambar besar supaya para siswa dapat relative lebih mudah
memahami gambar besar ini kemudian menyesuaikan dari teks atau dari materi-
materi ke dalam struktur, atau cetakan (Davies & Greene dalam West et. Al, 1991 :
59). Dengan kata lain, para siswa harus mempunyai satu gambar besar, kemudian
mengasimilsikan dengan kenyataan, konsep, ide-ide kedalam struktur, skema,
gambar besar tersebut.
Dalam program pengajaran, sebuah frame adalah satu unit perintah yang
biasanya terdiri dari presentasi singkat dan hal-hal yang simple dari informasi, satu
pertanyaan dan satu tempat untuk sebuah jawaban dari pertanyaan. Para siswa
menyediakan jawaban, biasanya dalam jawaban singkat atau dalam bentuk pilihan
ganda.
Misalnya dalam mata pelajaran bahasa Inggris materi pelajaran Fill in the
blank , siswa SMA kelas X :
English Teacher
Mr. Bambang is an English teacher. He speaks English fluently. His wife,
Mrs. Vanya is a (1)…. She helps sick people. She doesn’t speak English.
Mr.Bambang has two children. They study English not only at school but also at
home. They are (2)… students. Their father teaches them every night, so they can
speak English (3)…. He is very proud of them.
Hibridisasi
Bagan tipe 1 bisa dikombinasikan dengan kebanyakan dari strategi yang lain.
Beberapa siswa dapat menggunakan perumpamaan dengan bagan-bagan, terutama jika
tercakup dalam materi yang kongkrit. Dalam mempelajari bagan-bagan atau membangun
bagan, para siswa akan terlibat dalam banyak macam aktivitas yang strategis yang dapat
kita kelompokkan sebagai latihan, tambahan keterampilan, terutama jika materi tidak dapat
digambarkan, para siswa boleh menggunakan alat bantu mengingat atau jembatan keledai.
Jika materi palajaran disajikan dalam suatu bagan, atau dalam bentuk strategi
pelajaran yang lebih luas, mungkin terasa sulit bagi beberapa siswa. Karena teori strategi
yang lain hampir selalu melibatkan manusia belajar, kita mengusulkan suatu model yang
mudah dikenal siswa yaitu jika strategi ruang digunakan dalam teknik-teknik desain.
Pertama, seorang siswa, seorang penulis teks, seorang desainer atau seorang guru
akan terlibat dalam satu atau lebih pengorganisasian strategi yang dibahas. Kegiatan seperti
itu tidak bisa dipisahkan dalam rangka untuk mengetahui dan mengkomunikasikan
pengetahuan. Hal itu berkaitan dalam perencanaan beberapa produk. Kedua, produk
tersebut bisa berupa suatu peta atau kosep yang dikembangkan. Akhirnya, produk itu dapat
diproses menggunakan satu atau beberapa strategi seperti dengan penggambaran, latihan
atau jembatan keledai.
D. Contoh Implementasi Frame TIpe 1
Frame tipe 1 ini sangat cocok untuk diimplementasikan dalam berbagai mata
pelajaran yang pada intinya digunakan untuk membuat siswa semakin mudah
memahami pelajaran. Berikut beberapa contoh implementasinya. Misalnya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Indikator:
Indikator:
Tujuan pembelajaran :
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Peserta didikdapat mengidentifikasi fungsi sosial dan unsur kebahasaan dalam lagu
Pertemuan 4
Materi pembelajaran,
Teks lagu pendek dan sederhana
Fungsi sosial
Memahami pesan moral lagu dan menghargai lagu sebagai karya seni
Unsur kebahasaan
Kata, ungkapan, dan tata bahasa, dan karya seni berbentuk lagu
Ucapan, tekanan kata, dan intonasi
Ejaan dan tanda baca
Tulisan tangan
Metode Pembelajaran:
Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan 1
Mengamati (40’)
Peserta didik membaca sebuah penggalan sair lagu ‘I Have A Dream’ karya West
Life dengan seksama.
Peserta didik mendengarkan guru membacakan penggalan lagu tersebut.
Peserta didik secara bergiliran ditunjuk oleh guru untuk berlatih membaca nyaring
dengan ujaran dan intonasi yang benar.
Peserta didik mencermati kata terakhir dalam setiap baris.
Menanya (20’)
Dengan bimbingan dan arahan guru, peserta didik mempertanyakan teks lagu yang
ada dalam bahasa Inggris terutama tentang fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan.
Peserta didik mempertanyakan gagasan pokok, informasi rinci dan informasi
tertentu dari teks lagu.
Pertemuan 2
Peserta didik menuliskan kata tersebut di dalam tabel. Jawaban kata yang
diharapkan dari peserta didik adalah:
1. Line 1 = sing
2. Line 2 = anything
3. Line 3 = tale
4. Line 4 = fail
Pertemuan 3
Mengasosiasi (60’)
Peserta didik melengkapi tabel tentang penyanyi favorit sesuai dengan kondisi
mereka yang sesungguhnya
Guru memantau dan memberikan bantuan selama peserta didik mengerjakan
aktivitas ini.
Peserta didik saling berkomunikasi tentang penyanyi favorit mereka. Peserta didik
bekerja dalam kelompok.
Masing-masing anggota kelompok secara bergiliran memberikan teka-teki tentang
judul lagu untuk ditebak.
Guru mengarahkan bahwa peserta didik perlu memberikan ‘bantuan’ agar anggota
kelompok yang ain dapat menebak. Bantuan tersebut dapat berupa nama
enyanyinya, isi lagunya, dan sedikit irama agunya.
Pemenang dalam setiap kelompok adalah peserta didik yang paling banyak dapat
menebak judul lagu dengan benar
Pertemuan 4
Kegiatan Inti
Mengkomunikasikan (65’)
Secara kelompok peserta didik memilih salah satu lagu berbahasa Inggris sederhana
yang telah disediakan guru
Secara kelompok peserta didik saling mendiskusikan lagu berbahasa Inggris yang
telah dipilih oleh kelompok tersebut
Menyampaikan hasil kerja kelompok tentang lagu sesuai dengan panduan yang
disiapkan guru.
Memberi kesempatan peserta didik untuk mencari lagu berbahasa Inggris sederhana
dan menyampaikan pesan yang ada dalam lagu tersebut kepada temannya
Secara kelompok menyusun lagu berhasa Inggris sederhana
Penutup (5’)
Sikap:
observasi, penilaian diri, teman sejawat menggunakan daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik
Pengetahuan: tes tulis/lisan & penugasan berupa menuliskan sebuah paragraf
pendek tentang isi lagu
Keterampilan: Unjuk kerja/Praktik, dan produk berupa membuat display tentang
tulisan siswa dan membuat penilaian teman sejawat.
Practice 1 :
Listen to the song and fill in the blank with the appropriate words.
COUNT ON ME
If you ever find yourself stuck in the middle of the (..1..)
If you ever find yourself lost in the dark and you can’t see
If your tossing and your turning and you just can’t (..6..) asleep
DAFTAR PUSTAKA
Charles K West, James A Farmer, Philip M Wolff. 1991. Instructional Design, Implication from
Cognitive Science. University of Illinois at Urbana Champaign. Allyn and Bacon. Boston-
London-Toronto-Sydney-Tokyo-Singapore.