Anda di halaman 1dari 70

INDIKATOR KISI-KISI UAMBN

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

1. Menjelaskan kondisi bangsa Arab sebelum Islam

2. Menentukan substansi dakwah Rasulullah Saw. periode Mekah

3. Menjelaskan strategi dakwah Rasulullah Saw periode Mekah

4. Menganalisis faktor-faktor penyebab hijrah Rasulullah Saw

5. Mengemukakan substansi dakwah Rasulullah Saw periode Madinah

6. Menentukan ibrah dari strategi dakwah Rasulullah Saw di Madinah

7. Menentukan ibrah dari kepribadian sahabat Assabiqunal Awwalun

8. Menganalisis peran sahabat Assabiqunal Awwalun

9. Menentukan ibrah dari proses pemilihan Khulafaurrasyidin

10. Menganalisis strategi dakwah Khulafaurrasyidin

11. Menganalisis substansi dakwah Khulafaurrasyidin

12. Menentukan kesulitan-kesulitan yang dihadapi masa Khulafaurrasyidin

13. Menganalisis latar belakang lahirnya Bani Umayyah I

14. Mengidentifikasi fase-fase pemerintahan Bani Umayyah

15. Membedakan prestasi dari setiap khalifah pada masa Bani Umayyah

16. Menunjukkan peradaban yang tumbuh pada masa Bani Umayyah

17. Menentukan pusat-pusat peradaban Islam pada masa Bani Umayyah

18. Menentukan ibrah dari keberhasilan pada masa Bani Umayyah

19. Menganalisis penyebab runtuhnya Ban Umayyah

20. Menganalisis latar belakang lahirnya Bani Abbasiyah

21. Menganalisis fase-fase pemerintahan Bani Abbasiyah

22. Membedakan karakteristik pemerintahan mada Bani Abbasiyah dan Bani Umayyah

23. Menganalisis kebijakan-kebijakan khalifah pada masa Bani Abbasiyah


24. Mengidentifikasi bentuk peradaban hasil risetdari paraahli/tokoh-tokoh dalam bidang ilmu

pengetahuan pada masa Abbasiyah

25. Mengidentifikasi pusat-pusat peradaban Islam masa pemerintahan Abbasiyah

26. Menilai ibrah dari faktor-faktor penyebab runtuhnya Bani Abbasiyah

27. Menganalisis latar belakang lahirnya gerakan pembaruan dalam Islam

28. Menentukan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam bidang pendidikan

29. Menjelaskan pemikiran-pemikiran pembaruan Islam dalam perjuangan politik

30. Mengidentifikasi pemikiran-pemikiran pembaruan Islam dalam bidang agama

31. Mengindentifikasi strategi masuknya Islam di Indonesia

32. Menentukan jalur-jalur masuknya Islam di Indonesia

33. Menentukan salah satu strategi dakwah Wali Songo di Indonesia

34. Menjelaskan strategi dakwah Wali Songo

35. Menentukan lokasi dakwah Wali Songo

36. Menentukan ibrah strategi dakwah Wali Songo

37. Mengidentifikasi peninggalan-peninggalan kerajaan Islam awal di Indonesia

38. Menentukan peranan kerajaan awal Islam di Indonesia

39. Menjelaskan peranan ulama pasca Wali Songo

40. Menentukan karya Ulama pasca Wali Songo

41. Membedakan proses masuknya Islam di Asia Tenggara

42. Menentukan sejarah perkembangan Islam di Asia Tenggara

43. Menentukan tokoh-tokoh penyebar Islam di Afrika

44. Membedakan nama-nama organisasi Islam di Amerika

45. Menentukan pusat-pusat peradaban Islam di Australia

46. Menjelaskan proses masuknya Islam di Eropa

47. Mengidentifikasi peninggalan-peninggalan Islam di Eropa


48. Menjelaskan perkembangan Islam dunia zaman sekarang

49. Menentukan tookh-tokoh ilmu pengetahuan Islam zaman sekarang

50. Menentukan pusat-pusat peradaban Islam dunia modern zaman sekarang

4 Modul UAMBN Sejarah Kebudayaan Islam – Madrasah Aliyah

Ringkasan Materi

1) Menjelaskan kondisi bangsa Arab sebelum Islam.

a. Di kota Mekkah terdapat pusat perdagangan, yaitu pasar Ukaz, yang dibuka pada bulan

Zulqa’dah, Zulhijjah, dan Muharram.

b. Masyarakat Arab yang tinggal diperkotaan biasanya mereka berdagang, mereka

dinamakan Ahlul Hadhar.

c. Banyak penduduk yang hidupnya tidak menetap (nomaden), mereka tinggal di

pedalaman, yaitu masyarakat Badui, yang mata pencahariannya beternak.

d. Jahiliyyah : Kebodohan

e. Membunuh anak perempuan dengan cara dikubur hidup-hidup.

f. Agama Tauhid (Hanif : Nabi Ibrahim - Ismail, As.)

g. Yahudi (Musa As.) dan Nasrani (Isa As.)

h. Bangsa Arab mulai menyembah berhala ketika Ka’bah berada di bawah kekuasaan

Jurhum tokohnya adalah Amr bin Luhay al Khuzai (Abu Jahal). Diantara nama berhala

tersebut Hubal, Latta, Uzza..dll.

i. Menyembah Malaikat, Menyembah jin, ruh dan hantu,

j. Menyembah bintang-bintang, yang dimaksud bintang-bintang adalah matahari, bulan

dan bintang-bintang,

2) Menentukan substansi dakwah Rasulullah Saw. periode Mekah

a. Mengajak masyarakat Makkah untuk kembali ke ajaran tauhid yang sesuai dengan
tuntunan Al-Qur`an.

b. Mengajak masyarakat Makkah untuk meninggalkan kebiasaan Jahiliyyah

3) Menjelaskan strategi dakwah Rasulullah Saw periode Mekah

a. Dakwah secara sembunyi-sembunyi (Sirriyyah), dilakukan dalam kurun waktu kurang

lebih 3 tahun. Dikatakan secara sembunyi-sembunyi disini, mengingat tempat para

sahabat, pengikutnya, dan orang-orang yang mereka ajak masuk Islam tersebut bersifat

sangat rahasia. Tempat dakwah pertama kali di Rumah Arqam bin Abil Arqam.

b. Dakwah secara terang-terangan hal ini dilakukan sejak turunya surat al-Hijr ayat 94.

Temapt dakwah terbuka dilakukan di Darun Nadwah.

c. Hijrah ke Habsyi dan Hijrah ke Thaif, untuk menghindari permusuhan dari orang-orang

kafir Quraisy

4) Menganalisis faktor-faktor penyebab hijrah Rasulullah Saw

a. Pemboikotan dihadapi Rasulullah Saw. dan keluarganya pada periode atau pengucilan

terhadap kaum muslimin dari pergaulan dengan masyarakat Mekkah, yang

digantungkan di dinding Ka’bah; Tidak boleh melakukan jual beli kepada bani Hasyim,

bani Muthalib dan umat Islam.

b. Dilarang mengadakan perdamaian dengan keluarga bani Hasyim, bani Mutholib dan
umat Islam, kecuali Nabi Muhammad Saw. diserahkan atau menyerahkan diri pada

kaum kafir Quraisy

c. Dilarang berbicara, mengunjungi orang sakit dari keluarga bani Hasyim, bani Mutholib

dan umat Islam; Dilarang mengadakan pernikahan dengan keluarga bani Hasyim, bani

Mutholib dan umat Islam

d. Pemukiman umat Islam dikucilkan di bagian utara kota Mekkah dan dijaga ketat oleh

kaum kafir Quraisy sehingga mereka tidak dapat berhubungan dengan masyarakat

Mekkah atau di luar Mekkah

e. Perintah dari Allah Swt

f. Hijrah ke Habsyi. Rombongan pertama kaum muslimin yang berjumlah 10 orang laki-

laki dan 4 orang perempuan, pada tahun ke 5 bulan ke tujuh kenabian. Dilanjutkan

dengan rombongan hijrah kedua hingga keseluruhannya berjumlah 83 orang laki-laki

dan 18 orang perempuan. Di dalamnya terdapat Utsman bin Affan beserta isterinya,
Ruqayah binti Muhammad, Zubair bin Awwan, Abdurrahman bin Auf, Ja’far bin Abu

Thalib sebagai pemimpin rombongan

g. Hijrah yang kedua adalah menuju Thaif

h. Hijrah ke-3 menuju ke Madinah, (merupakan Hijrah pertama bersama Rasulullah)

dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Dalam perjalannya, Nabi Muhammad Saw. dan

Abu Bakar sempat bersembunyi di Goa Tsur, kemudian setelah situasi terkendali,

melanjutkan perjalanan ke Yatsrib (Madinah)

i. Nabi Muhammad Saw. tiba di kota Yatsrib pada tanggal 16 Rabi’ul Awwal, bertepatan

dengan 2 Juli 622 M.

5) Mengemukakan substansi dakwah Rasulullah Saw periode Madinah

a. Mendirikan Masjid. di tanah tempat penjemuran kurma milik Sahal dan Suhail bin Amr

b. Membuat Piagam Madinah

c. Menyatukan suku-suku yang bertikai di Madinah


d. Mempersaudarakan antara Muhajirin dengan Anshar

Ringkas;

a. At-Tauhid

b. Al-Ikha’ (persaudaraan)

c. Al-Musyawwamah (persamaan)

d. At-Tasamuh (toleransi)

e. At-Tasyawur (musyawarah)

f. At-Ta’awun (tolong menolong)

6) Menentukan ibrah dari strategi dakwah Rasulullah Saw di Madinah

a. Terbangunnya dasar-dasar politik dan tatanan sosial masyarakat Nabi juga

mempersatukan antara golongan Yahudi dari Bani Qoinuqo, Bani Nadhir dan Bani

Quraidah
b. Terciptanya kesejahteraan umum.

c. Mengembangkan pendidikan dan dakwah

d. Memberikan rasa aman dan tentram pada umat Islam

e. Saling menghormati antar agama

f. Menumbuhkan sikap tolong menolong

7) Menentukan ibrah dari kepribadian sahabat Assabiqunal Awwalun

a. Orang-orang yang pertama kali masuk Islam, dikenal sebagai Assabiqunal Awwalun;

Siti Khadijah, Ali bin Abu Thalib, Zaid bin Haritsah, Abu Bakar As Shiddiq,

Utsman bin Affan, Zubair bin Awwan, Sa’ad bin Abi Waqas, Thalhah bin Ubaidillah,

Abdurrahman bin Auf, Abu Ubaidah bin Jarrah dan Al-Arqam bin Abil Arqam

b. Kalangan Laki-laki: Abu Bakar As-Sidiq (sahabat yang paling setia mendampingi

Rasul, selalu jujur dan membela kebenaran) Abu Bakar adalah seorang Ayah dari

Aisyah yang kemudian menjadi istri Nabi.


c. Kalangan Wanita: Khadijah (istri yang rela mengorbankan seluruh hartanya untuk

perjuangan Islam)

d. Kalangan Anak-anak: Ali bin Abi Thalib (keponakan sekaligus menantu yang

pemberani dan cerdas)

e. Kalangan budak: Zaid bin Haritsah (budak yang akhirnya menjadi anak angkat Rasul

yang ikhlas menjaga keluarga Rasul)

8) Menganalisis peran sahabat Assabiqunal Awwalun

a. Para sahabat Assabiqunal Awwalun sangat berperan dalam proses perkembangan

dakwah Rasulullah periode Mekah. Hal ini terjadi karena para Assabiqunal Awwalun

merupakan sahabat-sahabat yang memiliki kepribadian yang sangat kuat dan taat

terhadap Rasulullah.

b. Peran sahabat Assabiqunal Awwalun sangat berarti dalam mendampingi dakwah

Rasulullah, baik periode Mekah ataupun Periode Madinah.


c. Assabiqunal Awwalun adalah orang-orang terdekat Nabi dalam setiap kesempatan

9) Menentukan ibrah dari proses pemilihan Khulafaurrasyidin

a. Abu Bakar As Shiddiq terpilih menjadi Khalifah melalui musyawarah di Saqifah Bani

Sa’idah

b. Abu Bakar As Shiddiq menunjuk Umar Bin Khatab untuk menggantinya, Abu Bakar

memanggil beberapa sahabat terkemuka seperti Abdurrahman bin Auf, Utsman bin

Affan, Asid bin Hudhair Al-Anshari, Said bin Ziad dan Sahabat lain dari golongan

muhajirin dan anshar untuk dimintai penilaian dan pertimbangan dan akhirnya mereka

menyetujui

c. Khalifah Umar membentuk Dewan (Syura) yang beranggota enam orang sahabat yaitu

Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwam, Saat bin Abi Waqash, Thalhah bin

Ubaidillah, Utsman bin Afan dan Ali bin Abi Thalib, untuk bermusyawarah
menentukan khalifah berikutnya.

d. Ali bin Abi Thalib diusulkan oleh Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah untuk

mengganti Utsman

10) Menganalisis strategi dakwah Khulafaurrasyidin

11) Menganalisis substansi dakwah Khulafaurrasyidin

Kebijakan dan substansi dakwah Khulafaurrasyidin selama menjadi khalifah

a. Abu Bakar :

- Memerangi Kaum Murtad (termasuk Nabi Palsu) dan Pembangkang Zakat,

sehingga terjadilah perang Riddah

- Pengumpulan Mushaf Al Quran

- Perluasan Wilayah Islam

 Yazid bin Abu Sufyan yang ditugaskan di Damaskus.

 Abu Ubaidah bin Jarrah ditugaskan di Homs sebagai panglima besarnya.


 Amru bin Ash ditugaskan di Palestina.

 Surahbil bin Hasanah ditugaskan di Yordania.

b. Umar ibn Khattab

- Pengembangan wilayah Islam

- Mengeluarkan Undang-undang

- Penyusunan Kalender Islam; tahun 1 H ditetapkan dari hijrahnya Rasulullah ke

Madinah

- Pengelolaan Kas Negara dengan membentuk baitul mal.

- Membagi wilayah pemerintahan, yaitu pemerintahan pusat dan pemerintahan

daerah

- Membentuk beberapa Dewan. Diantarannya Dewan Perbendaharaan Negara, dan

Dewan Militer. Ia juga membentuk utusan kehakiman, dimana hakim yang terkenal
pada waktu itu adalah Ali bin Abu Thalib

c. Utsman ibn Affan

- Melanjutkan usaha penaklukan Persia, Tabaristan, Azerbaijan dan Armenia

- Membangun Armada Laut dan menguasai wilayah Asia Kecil, pesisir Laut Hitam,

pulau Cyprus, Rhodes, Tunisia dan Nubia

Membukukan Al Quran menjadi satu mushaf yang kemudian dikenal dengan nama

Mushaf Utsman Bin Affan atau Mushaf Utsmani

d. Ali ibn Abu Thalib

- Menata kebijakan pemerintahan sehingga pemerintahan menjadi stabil

- Mengganti para Gubernur yang sebelumnya diangkat oleh Khalifah Utsman Bin

Affan

- Menarik harta kekayaan Negara yang dikuasai oleh para bangsawan dan

masyarakat, dan hasilnya dikembalikan ke kas Negara (Baitul Mal).


- Menghadapi berbagai gejolak dan perlawanan para pemberontak

12) Menentukan kesulitan-kesulitan yang dihadapi masa Khulafaurrasyidin

Beberapa kendala yang dihadapi oleh Khulafaurrasyidin

a. Munculnya kaum murtad

b. Munculnya kaum yang membangkang membayar zakat

c. Menghadapi berbagai gejolak dan perlawanan para pemberontak

d. Terjadi banyak peperangan, seperti perang Jamal (Ali dengan Aisyah) & perang Siffin

(Ali dengan Muawiyah bin Abu Sufyan)

13) Menganalisis latar belakang lahirnya Bani Umayyah I

Lahirnya Bani Umayyah bermula dari perang Shiffin yang berakhir perundingan

(arbitrase) di Daumatul Jandal. Bani Umayyah atau Kekhalifahan Umayyah, adalah

kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661

sampai 750 di Jazirah Arab dan sekitarnya; serta dari 756 sampai 1031 di Kordoba,
Spanyol. Nama Daulah ini dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari

khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadangkala disebut

juga dengan Muawiyah I

14) Mengidentifikasi fase-fase pemerintahan Bani Umayyah

a. Fase pembentukan dan pembinaan: Dimulai dari berdirinya bani Umayyah tahun 40 H

atau 662 M sampai masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik khalifah ke 6 ketika

Islam masuk Eropa atau Andalusia yang dibawa oleh Tariq bin Ziad tahun 711 M. Pada

masa ini pembinaan peradaban Islam berjalan dengan pendekatan Arabisasi (arab

oriented) yaitu pengembangan peradaban yang berciri Arab. Ilmu yang dikembangkan

oleh Bani Umayyah I pada saat itu masih yang berciri arab asli, yaitu ilmu bahasa

(nahwu dan balaghah), qiraat dan hadis, tafsir dan tarikh Islam. Pada fase pertama ini

perluasan wilayah berjalan sangat pesat, Islam menguasai wilayah Yunani, Romawi,
Persia, Gothia. pada periode ini para khalifah fokus pada pengembangan wilayah

kekuasaan atau perluasn wilayah (islamisasi).

b. Fase kemajuan: Dimulai dari masa khalifah ke 7 Sulaiman bin Abdul Malik sampai

masa Umar bin Abdul Azis khalifah yang ke 8 . Pada fase ini Islam telah berkembang

hampir di penjuru dunia, seperti Asia Tenggara sampai Asia Timur, Afrika Utara

sampai Andalusia, dan dari India sampai Persia. Bentuk-bentuk peradaban yang tumbuh

pada pada masa kejayaan bani Umaiyah I diantaranya adalah:

- Ilmu pengetahuan: qiraat, nahwu dan balaghah, tafsir, hadis dan sejrah

- Bangunan fisik: Istana, Mesjid, pengairan dan irigasi, dan jembatan

- Fasilitas pendidikan: Kuttab, Halaqah di Masjid, dan Majelis Munadarah

- Departemen pemerintah: Nidhamul Maal =keuangan, Siasy = politik, harby=

keamanan, Idary = adminstrasi, dan Qadi = hukum, Jawatan pos, pengawal istana,

ketentaraan, sekertaris dan pengantar surat.


c. Fase keruntuhan: Fase ini dimulai dari masa kekuasaan Yazid bin Abdul Malik khalifah

ke-9 yang tidak bisa mengendalikan pemerintahan seperti kedua kakaknya Walid dan

Sulaiman. Pada saat dia diangkat banyak terjadi pemberontakan dan khalifah Yazid

sendiri tidak dapat mengendalikan pemberontakan-pemberontak tersebut. Kondisi ini

terjadi sampai puncaknya pada saat pengangkatan dua khalifah dalam satu tahun

berjalan yaitu putra dari khalifah Walid, khalifah ke-12 Yazid bin Walid dan ke-13

Ibrahim bin Walid. Runtuhnya kekuasaan Bani Umayyah I tepatnya tahun 132 hijriyah

atau tahun 750 masehi setelah kalah dalam perang Az-Zab melawan keturunan

Abbasiyah

15) Membedakan prestasi dari setiap khalifah pada masa Bani Umayyah

1. Muawiyah bin Abi Sufyan

Muawiyah menjabat sebagai khalifah Daulah Umayyah selama kurang lebih 20

tahun Beberapa kebijakan Muawiyah bin Abu Sufyan:


a. Memindahkan ibu kota kekhalifahan Daulah Umayyah dari Madinah ke Damaskus,

Suriah.

b. Membangun administrasi pemerintahan dan menetapkan aturan jawatan pos

c. Mengatur urusan tentara dengan mengacu kepada aturan tentara Bizantium

d. Menciptakan sistem pemilihan khalifah dengan cara monarchi hereditas

e. Mengubah fungsi baitul mal, pada masa khulafaurrasyidin baitul mal berfungsi

sebagai harta kekayan rakyat, kemudian dirubah pada masa Umayyah menjadi harta

kekayaan keluarga raja

f. Membentuk Diwanul Hijabah, Diwanul Barid, dan Diwanul Kharraj

2. Marwan bin Hakam

Pada masa Khalifah Utsman bin Affan Marwan menjabat sebagai kepala

lembaga secretariat yakni ad-Dawawin yang mempunyai kewenangan sangat


menentukan dalam setiap keputusan khalifah. Pada masa Muawiyah menjadi khalifah,

Marwan menjabat sebagai Gubernur Madinah. Marwan menjabat selama 9 bulan.

Kebijakan-kebijakan Marwan bin Hakam:

a. Meredam gerakan-gerakan di berbagai wilayah yang menghambat stabilitas

pemerintahannya, diantaranya gerakan Abdullah bin Zubair di Hijaz, gerakan

Mus’ah bin Zubair di Palestina, gerakan-gerakan di Syam yang hendak mengangkat

Khalid bin Yazid sebagai khalifah

b. Mengembalikan kedudukan orang-orang suku di Jazirah Arab kedalam

kekuasaannya

3. Abdul Malik bin Marwan

Kebijakan Abdul Malik bin Marwan:

a. Mencetak uang dinar menggantikan uang Byzantium dan Sasania

b. Melakukakan Arabisasi arsip-asrip dan catatan administrasi Negara dari bahasa


Persia dan Yunani ke dalam Bahasa Arab.

4. Walid bin Abdul Malik

Kebijakan dan strateginya Walid bin Abdul Malik:

a. Penaklukan Andalusia dibawah pimpinan Gubernur Musa bin Nusair, panglima

perang Tharif dan juga panglima perang Thariq bin Ziyad

b. Penaklukan wilayah Kashgar dibawah komando pimpinan Khurasan, Qutaibah bin

Muslim al-Bahili yang pernahmenjabat gubernur Iraq, Persia dan Khurasan.

c. Penaklukan Negeri Sind dibawah komando Muhammad bin Qasim ats-Tsaqafi.

d. Mengembangkan seni kebudayaan sehingga menjadi karya seni bercorak Islam dan

menjadi kebudayaan tertinggi kala itu

e. Membangun rumah sakit, panti jompo, panti asuhan, dan gedung pemerintahan serta

mendirikan madrasah-madrasah.
f. Merenovasi Masjidil Haram, mengadakan perbaikan makam Rasulullah Saw, serta

merenovasi masjid Nabawi dan masjid Umawy di Damaskus.

5. Umar bin Abdul Aziz

Kebijakan-kebijakan Umar bin Abdul Aziz:

a. Mengupayakan pengumpulan Hadits untuk dipilih antara Hadits Shahih dan palsu

dan menunjuk Imam Muslim bin Syihab az-Zuhri sebagi koordinatornya. Berkat

usaha ini, tercapailah pembukuan hadits.

b. Menghentikan pemungutan pajak dari Mualaf dan memangkas pajak dari orang

Nasrani, kebijakan ini membuat orang-orang berbondong untuk memeluk Islam

c. Menghidupkan kembali ajaran al-Qur’an dan as-Sunah

d. Menetapkan hukum berdasarkan Syari’at Islam dengan tegas

e. Memindahkan sekolah kedokteran dari Iskandariah (Mesir) ke Antioka dan Harran

(Turki)
f. Mengutus delegasi untuk mengawasi kinerja para gubernur di berbagai daerah agar

selelu menerapkan keadilan dan kebenaran dalam memimpin.

16) Menunjukkan peradaban yang tumbuh pada masa Bani Umayyah

Salah satu orientasi pemerintahan Daulah Umayyah adalah pengembangan wilayah

kekuasaan. Orientasi ini tidak kemudian melupakan kemajuan-kemajuan dalam bidang

yang lain, perkembangan ilmu pengetahuan berjalan dengan sangat pesat. Demikian juga

perkembangan dalam bidang seni arsitektur, salah satu kemajuan seni arsitektur yang

dicapai pada masa Daulah Umayyah adalah berdirinya Masjid Umayyah di Damaskus dan

Masjid Baitul Maqdis di Yerussalem atau yang terkenal dengan Kubah al-Sakha yang

didirikan pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan.

Kemajuan-kemajuan yang dicapai pada masa bani Umayyah di bidang Administrasi dan

Pemerintahan

a. An Nidhamus Siyasi (Organisasi Politik)


- Kekuasaaan,

- Al Kitabah, Sekretaris

- Al Hijabah, Pengawal Kerajaan

b. An Nidhamul Idari (organisasi tata usaha negara)

- Ad Dawawin.

 Diwanul Kharraj

 Diwanur Rasail

 Diwanul Mustaghilat al Mutanawi’ah

 Diwanul Khatim, Persuratan/Stempel.

- Al Imarah Alal Baldan. Daulah Umayah membagi daerah Mamlakah Islamiyah

kepada lima wilayah besar, yaitu:

- Barid. Organisasi pos


- Syurthah. Organisasi syurthah (kepolisian) .

c. An Nidhamul Mali (organisasi keuangan atau ekonomi)

d. An Nidhamul Harbi (organisasi pertahanan)

e. An Nidhamul Qadhai (organisasi kehakiman)

f. An Nadhar fil Madhalim (mahkamah tertinggi atau mahkamah banding)

g. Ilmu Sejarah : pada masa pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan

h. Ilmu kedokteran : pada masa pemerintahan Al-Walid bin Abdul Malik berhasil

mendirikan sekolah tinggi ilmu kedokteran

i. Ilmu arsitektur : pada masa Abdul Malik bin Marwan berhasil membuat kubah As-

Sakhra (Kubah Masjid Baitul Maqdis)

17) Menentukan pusat-pusat peradaban Islam pada masa Bani Umayyah

Pusat peradaban Daulah Umayyah di Damaskus terletak di beberapa kota sebagai berikut:

a. Kota Damaskus. Damaskus menjadi pusat pemerintahan Islam sejak masa kekhalifahan
Muawiyah bin Abu Sufyan.

b. Kota Qairawan. Kota Qairawan dibangun oleh gubernur Afrika Utara Uqbah bin Nafi

al-Fihri yang diangkat oleh Muawiyah bin Abu Sufyan.

c. Hijaz. Pusat perkembangan puisi, lagu, dan musik

d. Basrah dan Kufah. Pusat kegiatan intelektual Islam

18) Menentukan ibrah dari keberhasilan pada masa Bani Umayyah

a. Ibrah keberhasilan khalifah ke-1 (Muawiyah bin Abu Sufyan) dalam memperluas

wilayah Islam. ajaran Islam harus dikembangkan dan disebarluaskan agar Islam

menjadi rahmatan lil ‘alamin.

b. Ibrah keberhasilan khalifah paling berprestasi (Umar bin Abdul Aziz) dalam mengelola

zakat untuk kemakmuran rakyat dan memecat para pegawainya yang melakukan

korupsi. pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mensejahterakan rakyatnya.

c. Menuntut ilmu hendaknya jangan setengah-setengah, harus disertai dengan tekad yang
kuat agar memperoleh hasil yang maksimal.

d. Kemajuan peradaban Daulah Umayyah di Damaskus memberikan pelajaran tentang

keteguhan dan keuletan mengkreasi berbagai sumber pengetahuan.

e. Peran penguasa dalam kemajuan ilmu pengetahuan suatu negara sangat dominan

19) Menganalisis penyebab runtuhnya Ban Umayyah

Beberapa faktor yang mengantarkan Daulah Umayyah pada kehancuran antara lain:

a. Ketidak puasan pemeluk Islam non-Arab, atau sering disebut dengan Mawali.

b. Sistem pemilihan Khalifah melalui garis keturunan (monarchi heredities)

c. Terjadinya persaingan antara kelompok suku Arab Mudariyah (Arab Utara) dan suku

Arab Himyariyah (Arab Selatan),

d. Konflik-konflik dari beberapa golongan yang melatar belakangi terbentuknya Daulah

Umayah pada masa awal pembentukan seperti kaum Sui’ah dan Khawarij.
e. Lemahnya khalifah Dinasti Umayyah setelah Yazid bin Abdul Malik

f. Perlawanan dari Kaum Syiah, Khawarij & Mawali

g. Perang Az-Zabb (antara Bani Umayyah dengan Abbasiyah)

20) Menganalisis latar belakang lahirnya Bani Abbasiyah

Kebangkitan Daulah Abbasiyah dimulai dengan gerakan-gerakan perlawanan

terhadap kekuasaan Daulah Umayyah di Andalusia pada masa kepemimpinan Khalifah

Hisyam bin Abdul Malik. Gerakan-gerakan perlawanan tersebut menemukan

momentumnya ketika para tokoh pemrakarsa Daulah Abbasiyah di antaranya Muhammad

bin Ali, menjadikan kota Kuffah sebagai pusat kegiatan rintisan kekuasaan yang baru.

Gerakan Muhammad bin Ali mendapat dukungan dari kelompok Mawali yang

selalu ditempatkan sebagai masyarakat strata dua. Selain itu, juga dukungan kuat dari

kelompok Syi’ah yang sejak dari awal tidak berpihak kepada Daulah Umayyah.

Kepemimpinan Daulah Umayyah berakhir pada tahun 132 H (750 M) dengan wafatnya
pemimpin terakhir yaitu Khalifah Marwan bin Muhammad di Fustat, Mesir pada 132

H/705 M dan dengan demikian secara de facto berdirilah kekuasaan Daulah Abbas atau

Kekhalifahan Abbasiyah

21) Menganalisis fase-fase pemerintahan Bani Abbasiyah

1. Periode pertama

Periode perdana Daulah Abbasiyah mulai tahun 132 H atau 750 M sampai tahun

232 H atau 847 M. Sejak awal berdiri sampai pemerintahan ke sembilan Abu Ja’far Al-

Watsiq, periode ini disebut juga pengaruh Persia pertama. Hal itu disebabkan

pemerintahan Daulah Abbasiyah dipengaruhi dengan sangat kuat oleh keluarga dari

bangsa Persia, yaitu keluarga Barmah.

Usaha militer merupakan kebijakan yang terus menerus dilakukan oleh para

khalifah Daulah Abbasiyah sejak yang pertama hingga khalifah terakhir. Khalifah
Daulah Abbasiyah pada periode pertama adalah sebagai berikut:

a. Abu Abbas As-Saffah (132 H/750M-136 H754 M)

b. Abu Ja’far Al-Mansur (136 H//754 M -158 H/775 M)

c. Muhammad Al-Mahdi (158 H/775 M-169 H/785 M)

d. Musa Al-Hadi (169 H/785 M-170 H/786 M)

e. Harun Ar-Rasyid (170 H/786 M-193 H/809 M)

f. Abdullah Al-Amin (193 H/809 M-198 H /813 M)

g. Abdullah Al-Makmun (198 H/813 M-218 H/833 M)

h. Al Mu’tashim Billah (218 H//833 M-227 H/842 M)

i. Abu Ja’far Al-Watsiq (227 H/842 M-232 H/847 M)

Tercatat dalam sejarah bahwa periode pertama menjadi masa keemasan dan

kejayaan Daulah Abbasiyah. Walaupun demikian, bibit kemunduran Daulah Abbasiyah

sudah muncul pada akhir periode ini. Khalifah Al-Watsiq merupakan khalifah terakhir
pada periode pertama. Kebijakannya yang paling krusial adalah mengangkat wakil dari

seorang perwira Turki bernama Asyam.

2. Periode kedua

Periode ini berlangsung tahun 232 H/847 M-334H/946 M). Sejak khalifah Al-

Mutawakkil sampai berdirinya Daulah Buwaihiyah di Bagdad, dan pengaruh Turki

pertama. Disebut demikian karena tentara Turki menjadi tentara Daulah Abbasiyah

sangat mendominasi pemerintahan.

Pada periode ini kebijakan para khalifah banyak dipengaruhi oleh orang-orang

Turki, mulai periode ini sampai periode ke-empat, peranan Khalifah dalam

pemerintahan mulai berkurang. Demikian halnya dengan kegiatan keagamaan, kegiatan

kajian keilmuan sudah mulai berkurang, tidak seperti pada masa periode pertama.

3. Periode ketiga

Daulah Abbasiyah periode ini dimulai tahun 334 H/946 M-464 H/1075 M. Sejak
berdirinya Daulah Buwaihiyah sampai masuknya Seljuk ke Bagdad. Periode ini disebut

juga periode Persia kedua. Disebut demikian karena pada waktu ini golongan dari

bangsa Persia berperan penting dalam pemerintahan Daulah Abbasiyah, yaitu Daulah

Buwaihiyah. Khalifah Daulah Abbasiyah pada periode ketiga:

Pada periode ini kondisi politik sering tidak stabil karena sering terjadi kemelut

dalam pergantian kepemimpinan diantara para penguasa Daulah Buwaihiyah. Pada

masa itu, para khalifah bahkan kehilangan legitimasi keagamaannya. Posisi mereka

sebagai khotib shalat Jum’at banyak diserahkan kepada orang-orang dari kalangan

Buwaihiyah.

4. Periode keempat

Daulah Abbasiyah pada periode ini berlangsung dari tahun 464 H/1075 M-623

H/1225 M. Sejak masuknya orang-orang dari Daulah Seljuk di Bagdad dipengaruhi


oleh bangsa Turki kedua, disebut demikian karena pada waktu itu golongan dari bangsa

Turki berperan penting dalam pemerintahan Daulah Abbasiyah, yakni Daulah Seljuk.

Periode ini merupakan akhir dari Daulah Seljuk, Khawarizm Syah telah

mengakhiri Daulah ini. Para khalifah Daulah Abbasiyah memiliki kekuasaan penuh

dalam bidang politik dan keagamaan, hanya saja wilayah kekuasaaannya tidak seluas

masa sebelumnya, karena hanya meliputi wilayah Iraq dan sekitarnya.

5. Periode kelima

Periode ini di mulai tahun 623 H/1225 M-656 H/1258 M dan tidak lagi

dipengaruhi oleh pihak manapun, namun kekuatan politik dan militer Daulah

Abbasiyah sudah lemah sehingga kekuasaan mereka tinggal meliputi wilayah Irak dan

sekitarnya saja. Daulah Abbasiyah runtuh pada tahun 1258 M karena ditaklukkan oleh

tentara Mongol yang dipimpin Hulagu Khan.

22) Membedakan karakteristik pemerintahan mada Bani Abbasiyah dan Bani


Umayyah

Kemajuan Daulah Abbasiyyah oleh sikap dan kebijaksanaan para penguasa

Abbasiyyah dalam megatasi berbagai persoalan, termasuk dalam sikap politiknya. Sebab

sikap politik Daulah Abbasiyyah berbeda dengan sikap polotik yang dijalankan masa

pemerintahan Bani Umayyah. Dalam sistem pemerintahanya, Daulah Umayyah sangat

fanatik terhadap keturunan Arab (Arab Oriented). Akan tetapi Daulah Abbasiyah lebih

bersifat demokratis, meskipun tampak dalam puncak pemerintahan masih tetap berada

dalam tangan orang atau keturunan Arab

a. Dinasti Abbasiyah, disamping bercorak Arab murni, juga telah terpengaruh dengan

corak pemikiran dan peradaban Persia Romawi Timur, Mesir dan sebagainya.

b. Kekuasaan Dinasti Abbasiyah mendistribusikan kekuasaan secara lebih luas tidak

terbatas pada kalangan orang Arab saja, tetapi juga mengikutsertakan Muslim non Arab

lainnya, terutama orang Persia dan Turki.


23) Menganalisis kebijakan-kebijakan khalifah pada masa Bani Abbasiyah

1. Abul Abbas As-Safah (750-754 M)

Abu al-Abbas adalah seorang revolusioner yang bisa menaungi kaum

non-Muslim dan non-Arab. Sangat berbeda dengan Daulah Umayyah yang

menolak pasukan dari 2 golongan itu. Pada masa pemerintahannya, saat pasukan

Abbasiyah menguasai Khurasan dan Irak, dia keluar dari persembunyiannya dan

dibaiat sebagai Khalifah pada tahun 132 H/ 749 M. Setelah itu dia mengalahkan

Marwan bin Muhammad dan mengakhiri pemerintahan Daulah Umayyah pada

tahun yang sama. Abul Abbas As Saffah wafat pada tahun 136 H/753 M dalam

usia yang masih sangat muda.

2. Abu Ja’far Al Manshur (754-775 M)

Abu Ja’far Al Manshur merupakan putra Muhammad bin Ali bin


Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib, masih saudara kandung Ibrahim Al-

Imam dan Abul Abbas As-Saffah. Ketiganya merupakan pendiri Daulah

Abbasiyah.

Khalifah Abu Ja’far Al-Manshur setelah dibaiat menjadi Khalifah pada

136 H/ 754 M mengatur politik dan siasat pemerintahan Daulah Abbasiyah.

Jalur-jalur pemerintahan ditata rapi dan cermat, sehingga pada masa

pemerintahannya terjalin kerjasama erat antara pemerintah pusat dan daerah.

Begitu juga antara lembaga-lembaga lain yang ada pada waktu itu.

Selama masa kepemimpinannya, kehidupan masyarakat berjalan

tenteram, aman dan makmur. Stabilitas politik dalam negeri cenderung aman dan

terkendali, tidak ada gejolak politik dan cenderng stabil. Khalifah Abu Ja’far Al-

Manshur sangat hati-hati dalam melangkah dan mengambil sikap terhadap

pihak-pihak yang berseberangan dengan kebijakan khalifah.


3. Muhammad Al-Mahdi

Muhammad Al-Mahdi bin al-Mansur dibaiat menjadi Khalifah sesuai

dengan wasiat ayahnya pada tahun 158 H/774 M. Muhammad Al-Mahdi dikenal

sebagai seorang yang sangat dermawan dan pemurah. Pada masa

pemerintahannya, kondisi dalam negeri saat itu sangat stabil, dan tidak ada satu

gerakan penting dan signifikan di masanya.

Muhammad Al-Mahdi berhasil mencapai kemenangan-kemenangan atas

orang-orang Romawi. Dibantu anaknya, Harun Ar-Rasyid adalah panglima

Penakluk Romawi. Dia sampai ke pantai Marmarah dan berhasil melakukan

perjanjian damai dengan Kaisar Agustine yang bersedia untuk membayar jizyah

pada tahun 166 H/ 782 M. Muhammad Al-Mahdi meninggal pada tahun 169

H/785 M. Muhammad Al-Mahdi tercatat memerintah selama 10 tahun beberapa

bulan.
4. Harun Al-Rasyid

Harun Ar Rasyid bin al-Mahdi adalah mutiara sejarah Daulah Abbasiyah.

Harun Ar-Rasyid dikenal sebagai sosok yang sangat pemberani. Meski berasal

dari Daulah Abbasiyah, Harun Ar-Rasyid dikenal dekat dengan keluarga Barmak

dari Persia (Iran). Pada masa ke-Khalifahan Harun Ar-Rasyid, dikenal sebagai

masa keemasan Islam (The Golden Age of Islam), di mana saat itu Baghdad

menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan dunia. Perhatian Khalifah Harun Ar-

Rasyid yang begitu besar terhadap kesejahteraan rakyat serta kesuksesannya

mendorong perkembangan ilmu pengetahuan, tekonologi, ekonomi,

perdagangan, politik, wilayah kekuasaan, serta peradaban Islam.

Harun Ar-Rasyid memimpin selama 23 tahun (786 M - 809 M). Dalam

kepemimpinanannya Harun Al-Rasyid mampu membawa dinasti yang


dipimpinnya ke puncak kejayaan. Ada banyak hal yang patut ditiru para

pemimpin Islam di abad ke-21 ini dari sosok khalifah besar ini. Sebagai

pemimpin, dia menjalin hubungan yang harmonis dengan para ulama, ahli

hukum, penulis, qari, dan seniman.

Harun Ar-Rasyid menjadi Khalifah saat berusia cukup muda, yaitu 22

tahun, dan wafat dalam usia yang juga masih muda, yaitu 45 tahun.

24) Mengidentifikasi bentuk peradaban hasil riset dari para ahli/tokoh-tokoh

dalam bidang ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah

Kemajuan Peradaban Daulah Abbasiyah.

1. Perkembangan Islam Pada masa pemerintah Daulah Abbasiyyah, meliputi sekitar

kerajaan-kerajaan Islam yang besar. Di bawah kekuasaan Daulah Abbasiyah, daerah-

daerah yang ditaklukkan dikembangkan menjadi pusat-pusat peradaban Islam, seperti

Baghdad, Isfahan, Tabaristan, Ghasrnah, Halab, Bukhara dan lainnya


2. Ilmu pengetahuan dan peradaban berkembang dengan pesat. Dimulai dari gerakan

penerjemahan, penulisan dan pemberian penghargaan bagi para ilmuwan yang

memberikan kontribusi terhadap (karya) ilmu pengetahuan dan peradaban pada saat itu.

3. Pada masa khalifah Al-Mansur, gerakan pembukuan (tasnif) dan kodifikasi (tadwin)

ilmu tafsir, hadis, fikih, sastra serta sejarah mengalami perkembangan cukup signifikan.

4. Daulah Abbasiyah mencatat dimulainya sistematisasi beberapa cabang keilmuan

seperti Tafsir, Hadis dan Fiqh. Khususnya sejak tahun 143 H, para ulama mulai

menyusun buku dalam bentuk yang sistematis baik di bidang ilmu tafsir, hadis maupun

fiqh.

25) Mengidentifikasi pusat-pusat peradaban Islam masa pemerintahan

Abbasiyah

Diantara kota pusat peradaban Islam pada masa Daulah Abbasiyyah yang cukup terkenal
adalah Bagdad dan Samarra. Baghdad dirikan oleh khalifah Abu Ja’far al-Mansur (754-

775 M) teretak di tepi sungai Tigris. Samarra terletak di sebelah timur kota Tigris kurang

lebih 60 km dari Bagdad. Suasan kota sangat nyaman, indah dan teratur. Nama Samarra

diberikan oleh khalifah al-Mansur.

a. Madrasah (An Nidzamiyah); didirikan oleh Nizam al-Mulk beliau seorang

perdana menteri pada tahun 456-486 H. Madrasah banyak terdapat di kota-kota

antara lain di Bagdad, Isfahan, Nisabur, Basra, Tabristan, Hara dan Mosul,

b. Kuttab; merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar sampai menengah,

c. Masjid; Masjid pada umumnya dijadikan sebagai tempat belajar tingkat tinggi

dan takhasus,

d. Majelis Munadharah; Merupakan tempat pertemuan para pujangga, ahli fikir

dan pada sarjana untuk membahas masalah-masalah ilmiah, majelis ini dapat

dijumpai di kota-kota besar lainya,


e. Baitul Hikmah; Tempat ini merupakan perpustakan pusat, yang di bangun oleh

khalifah Harun al-Rasyid dan di lanjutkan oleh khalifah Al-Makmun.

Pusat-pusat Kota Daula Abbasiyah

a. Kufah.Ibukota pertama Dinasti Abbasiyah

b. Hirah. Ibukota kedua Dinasti Abbasiyah

c. Anbar.Dibangun oleh Raja Persia

d. Bagdad. Mendapat julukan “Ratu Timur” karena sangat makmur

e. Karkh.Pusat perdagangan

f. Rusafah. Tempat pemakaman para khalifah Dinasti Abbasiyah

g. Samarra. Terdapat 17 istana mungil

26) Menilai ibrah dari faktor-faktor penyebab runtuhnya Bani Abbasiyah

Ibrah (pelajaran) dari faktor penyebab runtuhnya Dinasti Bani Abbasiyah

a. Faktor Internal
- Persaingan antar bangsa

- Fanatisme kesukuan

- Konflik keagamaan

- Desintegrafi Bani Abbasiyah

- Kemerosotan ekonomi

b. Faktor External

- Perang salib

- Serangan Bangsa Mongol

27) Menganaisis latar belakang lahirnya gerakan pembaruan dalam Islam

Pembaruan dalam Islam adalah upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan

Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi modern. Dalam bahasa Arab, gerakan pembaruan Islam disebut tajdid. Secara
harfiah, tajdid berarti pembaruan dan pelakunya disebut mujaddid.

a. Modernisasi atau Pemikiran pembaruan dalam Islam muncul terutama sebagai hasil

interaksi yang terjadi antara dunia Islam dan Barat. Dengan adanya interaksi itu, umat

Islam abad ke-19 menyadari bahwa mereka telah mengalami kemunduran

diperbandingan dengan Barat.

b. Usaha pembaruan dimulai oleh Muhammad Ali Pasya (1765-1848 M) seorang perwira

Turki.

c. Pembaruan dalam Islam dapat pula berarti mengubah keadaan umat agar mengikuti

ajaran yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah.

d. Umat Islam terbecah belah belah oleh kepentinga nkelompok dan golongan

e. Sifat jumud membuat umat Islam berhenti dalam berfikir dan berusaha

28) Menentukan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam bidang pendidikan

a. Jamaluddin Al Afghani; Gerakan Pan Islamisme dan anti Imperialisme


b. Muhammad Abduh; Revolusi pendidikan dan pemurnian Tauhid

d. Muhammad Rasyid Ridha; mempersatukan konsepsi sosio political.

29) Menjelaskan pemikiran-pemikiran pembaruan Islam dalam perjuangan

politik

30) Mengidentifikasi pemikiran-pemikiran pembaruan Islam dalam bidang

agama

a. Pembaruan dalam Islam adalah upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan

Islam dengan dengan perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi modern. Dalam bahasa Arab, gerakan pembaruan Islam

disebut tajdid. Secara harfiah, tajdid berarti pembaruan dan pelakunya disebut

mujaddid.

b. Istilah tajdid itu sendiri memiliki arti lain yang lebih luas, di antaranya adalah

reformasi, purifikasi, modernisme dan sebagainya. Istilah yang beragam itu


mengindikasikan bahwa hal itu terdapat variasi entah pada aspek metodologi, doktrin

maupun solusi, dalam gerakan tajdid yang muncul di dunia Islam

c. Pembaruan dalam Islam dipelopori oleh beberapa tokoh, diantaranya; Muhamamd Ali

Pasha (1765-1849 M), Jamaluddin Al-Afghani (1838-1897 M), Muhammad Abduh

(1849-1905 M), Muhammad Rasyid Ridha (1865-1935 M) Muhammad Iqbal (1877-

1938 M)

d. Awal kegagalan Islam dalam mengikuti perkembangan modern salah satunya

disebabkan hilangnya semangat ijtihad. Munculnya kelompok muslim yang

menganggap pintu ijtihad telah tertutup. Pemahaman ini melahirkan sikap statis

(jumud) dalam pemikiran umat Islam, karena kegiatan ijtihad dianggap tertutup.

e. Hukum Islam tidak bersifat statis, tetapi dinamis dan berkembang sesuai dengan

perkembangan zaman. Pintu ijtihad tidak pernah tertutup.


f. Al-Afghani menganjurkan pembentukan suatu ikatan politik yang mempersatukan

seluruh umat Islam berupa gerakan Pan-Islamisme. Pan-Islamisme menghendaki

persatuan umat Islam sebagai kekuatan bersama untuk membebaskan dirinya dari

penjajahan dan membangun kekuatan bersama.

1. Secara konsisten menerapkan konsep dinamisme Islam, umat Islam harus

membangkitkan kembali tradisi keilmuan. Al-Qur’an senantiasa menganjurkan

pemakaian akal untuk melihat tanda-tanda kebesaran Tuhan dan pada saat yang sama

menganjurkan umat Islam senantiasa bergerak aktif menyongsong perubahan zaman.

31) Mengindentifikasi strategi masuknya Islam di Indonesia

1. Teori Persia. Menurut Marrison, pengaruh persia dalam budaya Melayu dan

kedatangan ulama besar bernama Al-Qadhi Amir Sayyid as-Syirazi dari Persia di

Kerajaan Samudera Pasai

2. Teori Gujarat - India. Menurut Pijnappel dan Moquette; Persamaan mencolok dan
jelas antara batu nisan di Pasai yang tertulis tanggal 17 Zulhijah 831 H/27 September

1428 M dan batu nisan syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik dengan batu nisan di

Cambay, Gujarat; Morisson dan Arnol : agama Islam masuk ke Nusantara dibawa

oleh orang-orang dari Pantai Coromandel (Malabar).

3. Teori Arab. Keijzer : Agama Islam masuk dari Mesir. Karena kesamaan mazhab, yaitu

mazhab Syafi’iyah; Niemann dan de Holander : Islam berasal dari Hadramaut (Yaman).

4. Teori China. Bukti Sejarah : Raden Fatah (Raja Demak) keturunan China dan

Majapahit, nama dan gelar Raja Demak ditulis dengan istilah China, masjid-masjid tua

di Indonesia banyak yang berarsitektur Tiongkok. Abad ke 7 M / abad 1 H

32) Menentukan jalur-jalur masuknya Islam di Indonesia

Jalur-jalur masuknya Islam di Indonesia

a. Perdagangan. disebarkan oleh pedagang Arab

b. Perkawinan. menghasilkan perkampungan-perkampungan Islam


c. Politik. mengislamkan raja terlebih dahulu

d. Pendidikan. dengan cara berdakwah

e. Kesenian. dapat mengislamkan banyak orang sekaligus dengan menggunakan media

kesenian dan kebudayaan

f. Tasawuf. Ajaran Tasawuf mirip dengan kepercayaan masyarakat Indonesia

33) Menentukan salah satu strategi dakwah Wali Songo di Indonesia

34) Menjelasakn strategi dakwah Wali Songo

35) Menentukan lokasi dakwah Wali Songo

No. Nama Gelar Tempat

Dakwah Strategi Dakwah

1.

Maulana
Malik

Ibrahim

Sunan

Gresik Gresik

Membangun pesantren,

menghilangkan sistem kasta,

mengislamkan Raja Majapahit

(Prabu Brawijaya V)

2. Raden

Rahmat

Sunan

Ampel Ampel

Mendirikan Pondok Pesantren di


Ampel Denta, mengenalkan puji-

pujian dan shalawatan kepada

masyarakat

3.

Raden Paku,

Raden ‘Ainul

Yaqin

Sunan Giri Gresik

Menciptakan permainan jelungan,

jamuran, gula ganti, cublak-cublak

suweng & tembang Asmaradana,

tembang Pucung, lagu Ilir-ilir


4.

Maulana

Makdum

Ibrahim

Sunan

Bonang Tuban

Menciptakan tradisi sekaten (setiap

bait lagu yang mengiringi musik

gamelan dalam peryunjukan

wayang diselingi dg dua kalimat

syahadat), menciptakan alat musik

bonang

5. Raden Qasim
Syarifuddin

Sunan

Drajat Gresik Menciptakan tembang Pangkur

6. Syarif

Hidayatullah

Sunan

Gunung Jati Cirebon

Memprakarsai penyerangan

Portugis ke Sunda Kelapa dibawah

kepemimpinan Fatahillah. Beliau

berdakwah dengan pendekatan

kultural
7. Raden Ja’far

Sadiq

Sunan

Kudus Kudus

Membangun Masjid Menara Kudus,

menciptakan tembang

Maskumamabang & tembang Mijil

8. Raden Mas

Syahid

Sunan

Kalijaga Demak

Menciptakan wayang kulit dan

cerita wayang Islami, menciptakan


tembang Dandanggula

9.

Raden Said

(Raden

Prawata)

Sunan

Muria

Gunung

Muria,

Kudus

Menciptakan tembang Sinom dan

Kinanti
36) Menentukan ibrah strategi dakwah Wali Songo

a. Generasi muda harus memperkuat keiman dan ketaqwaan kepada Allah SWT sebagai

modal menjadi insan yang sempurna di hadapan Allah SWT.

b. Penguasaan ilmu pengetahuan umum, agama dan sains agar dapat memberikan

kemanfaatan kepada masyarakat luas ataupun untuk disinya sendiri. Karena generasi

muda sekarang adalah pemimpin di masa yang akan datang.

c. Selalu siap berjuang dalam rangka memulyakan agaman Allah SWT sesuai dengan

bidang dan keterampilan masing-masing generasi muda.

d. Menumbuhkembangkan jalinan silaturahim dengan cara yang arif, bijaksana dan tulus,

sehingga terjalin ukhuwah Islamiyyah.

e. Meningkatkan keahlian dalam mencapai kebenarann dan kebaikan dengan cara-cara

yang cerdas, elegan dan simpatik, sehingga akan dengan mudah menyampaikan dakwah

terhadap orang lain.


f. Menunjukkan sifat dan kepribadian yang luhur (Akhlakul Karimah) dalam setiap saat,

serta menghindari sifat-sifat yang tidak terpuji (akhlakul Madzmumah) atau Amar

ma’ruf Nahi Munkar.

37) Mengidentifikasi peninggalan-peninggalan kerajaan Islam awal di Indonesia

a. Kerajaan Samudera Pasai

b. Kerajaan Aceh Darussalam

a. Kerajaan Demak.

b. Kerajaan Pajang.

c. Kerajaan Mataram Islam.

d. Kerajaan (Kesultanan) Cirebon.

e. Kerajaan (Kesultanan) Banten

a. Kerajaan Daha (Banjar)

b. Kerajaan Gowa - Tallo


c. Kerajaan (Kesultanan) Ternate

38) Menentukan peranan kerajaan awal Islam di Indonesia

a. Peninggalan-peninggalan kerajaan Islam awal di Indonesia

1) Kerajaan Samudra Pasai

Beberapa peninggalan bersejarah dari Kerajaan Samudra Pasai adalah Cakra

Donya, Naskah Surat Sultan Zainal Abidin , Makam Sultan Malik al Saleh,

Makam Zain al-Abidin Malik az-Zahir, stempel kerajaan Samudra Pasai, Makam

Ratu Al-Aqla.

2) Kerajaan Aceh Darussalam

Contoh peninggalan prasejarah dari Kerajaan Aceh Darussalam adalah Masjid

Raya Baiturrahman, Benteng Indrapatra, Gunongan, Makam Sultan Iskandar

Muda, Mariam kerajaan Aceh Darussalam, dan uang emas kerajaan Aceh
Darussalam.

3) Kerajaan Demak

Contoh peninggalan bersejarah Kerajaan Demak adalah Masjid Agung Demak,

Pintu Bledek, Soko Tatal dan Soko Guru, Bedug, Kentongan, Situs Kolam Wudhu,

Makrusah, Dampar Kencana, Piring Campa.

4) Kerajaan Islam Mataram

Peninggalan Bersejarah dari Kerajaan Oslam Mataram yaitu Sastra Gendhing karya

dari sultan Agung, Tahun Saka, Kerajinan perak, Kalang Obong, Kue Kipo, Batu

Datar, Pakaian kyai Gundhil, Gapura Makan Kotagede

5) Kerajaan Islam Cirebon

Peninggalan Bersejarah dari Kerajaan Islam Cirebon adalah Keraton Kasepuhan,

Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, Masjid Sang Cipta Rasa, Masjid Jami

Pakuncen, Makam, Benda Pusaka.


6) Kerajaan Islam Banten

Peninggalan bersejarah dari kerajaan Islam Banten adalah Masjid Agung Banten,

Istana Keraton Kaibon Banten, Istana Keraton Surosowan Banten, Benteng

Speelwijk, Danau Tasikardi, Vihara Avalokitesvara, Meriam Ki Amuk, Mahkota

Binokasih, Keris Penunggul Naga, Keris Naga Sasra.

b. Peranan kerajaan-kerajaan awal Islam terhadap perkembangan Islam di Indonesia

1) Mengenalkan ajaran Islam kepada para penduduk

2) Memudahkan transaksi perdagangan dengan para pedagang di kawasan Timur

Tengah

3) Mengubah budaya upeti yang banyak digunakan di zaman kerajaan sebelumnya

4) Menciptakan tata kehidupan baru yang lebih sesuai dengan ajaran Islam

5) Menciptakan kedamaian kepada seluruh rakyat

39) Menjelaskan peranan ulama pasca Wali Songo


40) Menentukan karya Ulama pasca Wali Songo

a. Peranan ulama pasca Walisanga di Indonesia

1) Menyebarkan Islam secara lebih luas ke seluruh wilayah Indonesia

2) Mengembangkan pendidikan Islam di Indonesia

b. Karya yang ditulis oleh ulama pasca Walisanga di Indonesia

Tokoh Karya

Hamzah Fansuri Rahasia Ahli Makrifat

Arsyad Al-Banjari Kitab Sabilal Muhtadin

Sabil'al-Muhtadin i at-Tafaqquh fi Amr ad-Din

Syekh Muhammad Nawawi

bin Umar al-Bantani

Tanqihul qaul, Nur ad-Dzalam, dan Nihayat az-Zain


Terdapat sekitar 150 kitab lainnya

Abdus Shamad Al-

Palimbani

Kitab Hidayatus Salikin dan Sirus Salikin

K.H. Sholeh Darat Majmu’at Syariat li al-‘awam

KH. M. Hasyim Asy’ari Kitab Risalah Ahli Sunnah Wa al-Jama’ah, Adab al-

‘Alim wa al-Muta’allim, Ar-Risalah al-Jami’ah

41) Membedakan proses masuknya Islam di Asia Tenggara

42) Menentukan sejarah perkembangan Islam di Asia Tenggara

a. Proses masuknya Islam di Asia Tenggara

Proses masuknya Islam ke Asia Tenggara melalui jalur dakwah dan perdagangan, dan

tidak melaui ekspansi atau peperangan.

b. Sejarah perkembangan Islam di Asia Tenggara


1) Perkembangan Islam di Filipina

Penduduk Fulipina mayoritas beragama Katolik. Umat Islam Filipina membentuk

Moro National Liberation Front (MNLF) atau Front Pembebasan Nasional Moro

agar umat Islam dapat membela diri dalam operasi pembersihan etnis yang

dilancarkan orang-orang kristen Filipina terhadap mereka. MNLF diketuai oleh Nur

Misuari.

2) Perkembangan Islam di Thailand

Thailand merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah

dijajah. Mayoritas penduduknya beragama Budha. Provinsi yang mayoritas

penduduknya beraga Islam adalah Provinsi Satun, Narathiwat, Pattani, dan Yala.

3) Perkembangan Islam di Myanmar

Penduduk Thailand Mayoritas beragama Budha. Perkembangan Islam di Myanmar


bermula dari kaum muslim di Arakan yang berasal dari suku Rohingya. Mereka

membentuk Organisasi Solidaritas Rohingya dengan presidennya Muhammad

Yunus. Propinsi Arakan dan Karen merupakan daerah yang terus menerus

mengalami konflik agam di Myanmar.

4) Perkembangan Islam di Brunei Darussalam

Brunei Darussalam adalah sebua negara kecil yang makmur di bagian utara Pulau

Borneo, Kalimantan dan berbatasan dengan Malaysia. Mayoritas penduduknya

beragama Islam. Raja pertama di Brunei yang memluk Islam adalah Awang Alak

Betatar & Raja Islam yang membawa kemajuan adalah Sultan Hassanal Bolkiah.

Brunei adalah negara Islam yang beraliran Sunni.

43) Menentukan tokoh-tokoh penyebar Islam di Afrika

Tokoh-tokoh penyebar Islam di Afrika

a. Al-Hakim: pendiri “Darul Hikmah” yang merupakan pusat pengajaran ilmu kedokteran
dan ilmu astronomi, dan pendiri “Darul Ilmi” yaitu perpustakaan yang menyediakan

jutaan buku dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan

b. Muammar Gaddafi: tokoh revolusi dan politikus asal Libya.

c. Nelson Mandela: pemimpin & pejuang anti-apartheid, mantan Presiden Afrika Selatan,

dan tokoh penerima Nobel Perdamaian.

44) Membedakan nama-nama organisasi Islam di Amerika

“Nation Of Islam” didirikan oleh Fard Muhammad, kemudian perjuangannya dilanjutkan

oleh Elijah Pock atau Elijah Muhammad, kemudian dilanjutkan lagi oleh Wallace atau

Warits Deen Muhammad yang mengganti nama Nation of Islam menjadi “The American

Bellian Community” (Masyarakat Bilal Amerika) & diubah lagi menjadi “The World

Community of Islam in the West” & akhirnya menjadi “American Moslem Mission

(AMM)”. Perubahan tersebut mengandung maksud bahwa tugas pokok organisasi adalah

dakwah islamiah (Mission)


45) Menentukan pusat-pusat peradaban Islam di Australia

Umat Islam masih tergolong minoritas di Australia, namun kehidupan beragama berjalan

dengan baik dan hubungan antar umat beragama sangat harmonis.Orang-orang Islam di

Australia banyak hidup di berbagai kota, seperti Sydney dan Melbourne.

46) Menjelaskan proses masuknya Islam di Eropa

Islam masuk ke Eropa sejak abad ke-7 M melalui Andalusia (Spanyol) oleh pasukan

Thariq bin Ziyad, panglima perang yang dimiliki oleh khalifah Walid bin Abdul Malik

pada masa Dinasti Umayah. Pemerintahan Islam berlangsung di eropa selama 7 abad.

Sekitar abad ke 17 M, umat Islam terusir dari daratan Eropa. Pemerintahan Islam kembali

menguasai daratan Eropa pada masa pemerintahan Turki Usmani. Hal tersebut ditandai

dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani. Setelah berakhirnya kekuasaan

Turki Usmani dan Spanyol jatuh tangan orang-orang Kristen, hubungan antara Eropa dan
dan negara-negara Islam terputus. Hubungan ini berlanjut kembali setelah negara-negara

yang mayoritas penduduknya Islam mendapat kemerdekaan dari orang-orang Eropa

47) Mengidentifikasi peninggalan-peninggalan Islam di Eropa

Peninggalan-Peninggalan Islam di Eropa

a. Istana Alhambra di Granada, Spanyol

b. Masjid Agung Cordoba (Grand Mosque), yang dibangun pada abad ke-8 oleh Abdul

Rahman Ad Dakhil

48) Menjelaskan perkembangan Islam dunia zaman sekarang

Masa pembaruan (modern) bagi dunia Islam adalah masa yang dimulai dari tahun 1800 M

sampai sekarang. Masa pembaruan ditandai dengan adanya kesadaran umat Islam terhadap

kelemahan dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai

bidang, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada masa pembaruan

ini, telah muncul tokoh-tokoh pembaharu dan pemikir Islam di berbagai negara Islam.
49) Menentukan tokoh-tokoh ilmu pengetahuan Islam zaman sekarang

a. Ibn Sina (980 – 1037). Dunia medis kini semakin berkembang. Perkembangan tersebut berkat

eksplorasi ilmuwan Persia, Ibn Sina yang menulis buku The Canon of Medicine. Buku yang ia

tulis menjadi pedoman mahasiswa kedokteran di Eropa hingga tahun 1600-an.

b. Al-Khawarizmi (780-850). Al-Khawarizimi ialah ilmuwan muslim yang ahli di bidang

matematika. Imuwan dari Persia ini menemukan sistem penomoran 1-10. Ia juga berjasa

menemukan konsep aljabar dan algoritma.

c. Jabir Ibn- Hayyan (721-815). Jabir ialah ilmuwan dari Iran yang ahli di bidang kimia. Dia

adalah orang pertama yang mengidentifikasi zat yang bisa melarutkan emas. Jabir juga orang

pertama yang menemukan asam sulfat, klorida dan nitrat. Kontribusi lainnya ialah pada

penemuan alkali. Karya-karya Jabir antara lain Kitab Al-Kimya, Kitab Al-Sab'een, Kitab Al

Rahmah dan lain sebagainya.

d. Ibnu al-Nafis (1213 – 1288). Ibnu al-Nafis merupakan ilmuwan dari Damaskus yang punya
kontribusi besar di bidang medis. Ia merupakan ilmuwan pertama yang mengungkapkan teori

pembuluh darah kapiler. Ia secara akurat dapat mendeskripsikan peredaran darah dalam tubuh.

Ibnu al-Nafis sering dijuluki sebagai bapak fisiologi peredaran darah.

e. Ibnu Khaldun (1332 – 1406). Ibnu Khaldun ialah ilmuwan dari Tunisia yang dikenal sebagai

bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalam

Muqaddimah. Ilmuwan ini sudah hafal Alquran sejak belia.

f. Al Zahrawi (936 – 1013). Al Zahrawi ialah ilmuwan dari Cordoba yang ahli di bidang

kedokteran. Dia yang menemukan konsep operasi modern. Penemuannya yang sangat berguna

hingga kini korsep untuk membantu proses persalinan.

g. Ibnu Haitham (965 – 1040). Ibnu Haitham merupakan ilmuwan Irak yang ahli di bidang

matematika. Ia dikenal sebagai pendiri optik modern. Ibnu Haitahm berhasil membedah konsep

cahaya.
h. Umar Khayyam (1048 – 1131). Umar Khayyam ialah ilmuwan Iran yang berhasil mengkoreksi

kalender Persia. Umar Khayam juga menghitung panjang tahun matahari secara akurat.

i. Ibnu al-Baithar (1197 – 1248). Ibnu al-Baithar ialah ilmuwan dari Malaga yang terkenal di

bidang botani dan kedoteran. Dia yang mencatat penemuan dokter abad pertengahan secara

sistematis.

j. Thbit ibn Qurra (826 – 901). Thbit ibn Qurra ialah ilmuan Arab yang ahli di bidang matematika.

Ia yang menerapkan sistem geosentrik Ptolemy dan penemu konsep statistika.

50) Menentukan pusat-pusat peradaban Islam dunia modern zaman sekarang

a. Kairo: disebut sebagai kota seribu menara dan merupakan salah satu pusat

pendidikan Islam di dunia. dibangun oleh Daulah Fatimiyah. Jauhar as-Sigili

mendirikan Masjid al-Azhar pada tanggal 17 Ramadhan 359 H (970 M). Masjid

ini kemudian berkembang menjadi sebuah universitas besar yang sampai

sekarang masih berdiri megah. Nama al-Azhar diambil dari az-Zahra julukan
Fatimah

b. Istanbul, Turki. Pada mulanya kota ini bernama Byzantium, pada tahun 395

diganti menjadi Konstantinopel. Setelah dikuasai oleh Daulah Usmani pada masa

Sultan Muhammad II yang bergelar Muhammad al-Fatih pada tahun 1453 M,

kota ini diganti nama menjadi Istanbul (Istambul)

c. Mekkah: pusat keagamaan umat Islam dunia, sebagai tempat haji dan umrah,

serta memperdalam ilmu agama

d. Madinah: Tujuan ziarah pertama di dunia untuk menziarahi makam Nabi

Muhammad saw

e. Bagdad: pusat peradaban dan kebudayaan yang tertinggi di dunia, disebut

sebagai kota intelektual

Anda mungkin juga menyukai