Anda di halaman 1dari 4

BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, terdapaat 35 responden


dengan rincian 27 responden laki-laki dan 8 responden perempuan dengan
berbagai rentang usia. Responden dengan rentang usia kurang dari 30 tahun
mendominasi data yang telah didapatkan, yakni sebanyak 21 orang atau 60% dari
keseluruhan data. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada
responden, mayoritas responden dengan rentang usia tersebut merupakan pelajar
dan mahasiswa yang kembali ke Pekalongan karena terdapat pembatasan kegiatan
di sekolah dan kampus mereka. Responden dengan rentang usia 31-45 tahun
sebanyak 9 orang atau 32%. Sebagian besar responden tersebut adalah pekerja
harian dan karyawan yang bekerja di berbagai daerah. Sebanyak 3 responden atau
8% dari keseluruhan data berusia 45-60 tahun dan 6% atau 2 responden berusia di
atas 60 tahun.
Responden dengan pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA)
mendominasi pendistribusian data, yakni sebesar 43% atau 15 orang. Data
tersebut disusul oleh Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 34% atau 12
orang, Strata-1 sebanyak 14% atau 5 orang, dan Sekolah Dasar (SD) sebesar 9%
atau 3 orang. Sebagian besar responden berasal dari wilayah Kradenan, yakni
sebanyak 12 orang atau 34%. Terdapat 10 responden atau sebesar 28% yang
berasal dari wilayah Jenggot. 5 responden atau sebesar 14% bertempat tinggal di
wilayah Pringlangu. Responden yang memiliki tempat tinggal di daerah Banyurip
Ageng dan Krapyak masing-masing sebanyak 2 orang atau 6% dari keseluruhan
data. Sebanyak 1 orang atau 3% bertempat tinggal masing-masing di Medono,
Kuripan Lor, Simbang Kulon, dan Kedungwuni. Banyak responden yang berasal
dari wilayah di luar Jenggot karena jarak dari wilayah tersebut menuju puskesmas
lebih dekat daripada fasilitas kesehatan lainnya.
Jabodetabek masih menjadi mayoritas kedatangan responden menuju
Pekalongan, yakni sebesar 48% atau 17 orang. Berdasarkan data hasil wawancara
dari seluruh responden, terdapat rombongan santri yang berdomisili di Jakarta
yang dekat dengan salah satu rumah sakit perawatan pasien Covid-19. Hal ini
mempengaruhi persebaran penyakit ini karena virus tersebut menyebar melalui
percikan batuk walaupun masih dalam perdebatan (Imai et al., 2020; Li et al.,
2020). Selain Jakarta, Semarang menjadi kota yang menjadi asal dari responden
sebesar 17% atau 6 orang. Terdapat masing-masing 2 responden atau 6% yang
berasal dari Solo, Sragen, Kediri, dan Denpasar. Kota lainnya seperti Bandung,
Cirebon, Tegal, dan Salatiga terdapat masing-masing 1 responden atau 3% dari
keseluruhan data.
Sebanyak 10 responden atau 28% dari keseluruhan data menggunakan
moda transportasi bus menuju Pekalongan. Berdasarkan hasil wawancara dengan
responden, hal ini terjadi karena tarif terjangkau dan pemeriksaan di atas bus tidak
terlalu ketat seperti moda transportasi lain. 26% responden atau 9 orang
menggunakan travel. Sebanyak 8 responden atau 23% menggunakan kereta api.
Sebanyak 23% atau 8 responden menggunakan kendaraan pribadi dengan rincian
20% atau 7 orang menggunakan mobil dan sisanya menggunakan sepeda motor.
Pelajar dan mahasiswa mendominasi pendatang dari berbagai kota, yakni
sebanyak 12 orang atau 34% dari keseluruhan data. 17% atau 6 responden bekerja
sebagai buruh. Terdapat masing-masing 14% atau sebanyak 5 responden bekerja
sebagai pedagang dan ibu rumah tangga. Sebanyak 2 orang atau 6% bekerja
sebagai sopir dan terdapat masing-masing 1 orang atau 3% dari keseluruhan data
bekerja sebagai PNS dan pensiunan. Berdasarkan hasil wawancara dengan
responden, sebagian besar kembali ke Pekalongan merupakan pelajar dan
mahasiswa karena kegiatan pembelajaran di sekolah dan kampus telah diliburkan.
Responden lain yang bekerja sebagai pedagang dan buruh juga kembali ke
Pekalongan karena penghasilan mereka berkurang dibandingkan sebelum pandemi
Covid-19 menyebar.
Berdasarkan jawaban responden pada pertanyaan pertama, sebanyak 16
orang atau 46% menjawab dengan skor 2. Sebanyak 6 responden masing-masing
didapatkan skor 1 dan 3. Namun, terdapat 7 responden yang tidak dapat menjawab
sesuai pertanyaan sehingga mendapat skor 0. Saat peneliti bertanya kepada
responden secara acak, mereka mengatakan bahwa sosialisasi yang dilakukan
pemerintah saat itu kurang masif karena hanya melalui media massa yang berbasis
elektronik dan internet. Selain itu, sosialisasi yang dilakukan pemerintah dinilai
tidak menyeluruh karena tidak semua masyarakat memiliki alat komunikasi
seperti telepon genggam atau komputer yang dilengkapi jaringan internet.
Akibatnya, masyarakat kurang mengetahui informasi tentang virus Corona.
Sebanyak 17 responden atau 49% dari keseluruhan data menjawab dengan
skor 2 di pertanyaan kedua yang disampaikan kepada responden. Responden yang
mendapatkan skor 1 dan 3 masing-masing 7 orang atau 20% serta terdapat 4
responden atau sebesar 11% yang mendapatkan skor 0 pada pertanyaan ini.
Sebagian besar responden mengatakan, gejala COVID-19 mirip dengan gejala flu
biasa sehingga dapat menjawab pertanyaan ini walaupun masih terdapat beberapa
responden yang tidak dapat menjawab sama sekali. Menurut Guo et al. (2020),
sebagian besar orang dewasa atau anak-anak dengan infeksi Covid-19 datang
dengan gejala flu ringan dan beberapa pasien datang dalam kondisi kritis, seperti
sindrom gangguan pernapasan akut, gagal pernapasan, gagal organ multipel,
bahkan kematian.
Pada pertanyaan ketiga, peneliti ingin menilai pengetahuan responden
dalam mencegah penyakit Covid-19. Sebanyak 48% dari keseluruhan data atau 17
responden menjawab dengan skor 3. 10 responden atau sebesar 29% menjawab
dengan skor 1, 5 responden atau 9% menjawab dengan skor 2, dan sisanya tidak
dapat menjawab pertanyaan yang diberikan. Sebagian besar responden sudah
melaksanakan pencegahan Covid-19, yakni mencuci tangan pakai sabun sebelum
masuk ruangan poli screening dan menggunakan masker kain. Menurut World
Health Organization (WHO) tahun 2020, mencuci tangan memggunakan sabun
atau antiseptik yang mengandung alkohol mampu mengurangi penyebaran virus
penyebab Covid-19. Penggunaan masker dapat mengurangi penyebaran Covid-19
walaupun ada pendapat lain bahwa masker tidak efektif terhadap infeksi Covid-
19, terutama masker nonmedis atau masker kain yang dapat dicuci dan dipakai
ulang (Feng et al., 2020).
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan responden, peneliti mengambil
kesimpulan sebagai berikut. Sebanyak 19 responden atau 54% dari keseluruhan
data paham mengenai pengetahuan dan aturan dalam pencegahan Covid-19,
sedangkan 16 responden atau sebesar 46% tidak paham mengenai pengetahuan
dan aturan dalam pencegahan Covid-19. Selain sosialisasi yang dilakukan
pemerintah, perlu adanya inisiatif masyarakat untuk mencari tahu tentang bahaya
dari Covid-19. Hal ini bertujuan untuk mempercepat aliran informasi menuju
masyarakat. Salah satu cara agar masyarakat mengetahui informasi tersebut
adalah mencari melalui internet yang terdapat di telepon genggam. Jika tidak
terdapat telepon genggam, masyarakat dapat melihat informasi layanan
masyarakat di televisi atau media massa.

Feng, S., Shen, C., Xia, N., Song, W., Fan, M. and Cowling, B.J., 2020. Rational
use of face masks in the COVID-19 pandemic. The Lancet Respiratory
Medicine.

Guo, Y.R., Cao, Q.D., Hong, Z.S., Tan, Y.Y., Chen, S.D., Jin, H.J., Tan, K.S.,
Wang, D.Y. and Yan, Y., 2020. The origin, transmission and clinical
therapies on coronavirus disease 2019 (COVID-19) outbreak–an update on
the status. Military Medical Research, 7(1), pp.1-10.

Imai, N., Cori, A., Dorigatti, I., Baguelin, M., Donnelly, C.A., Riley, S. and
Ferguson, N.M., 2020. Report 3: transmissibility of 2019-nCov.
In Imperial College London.

Li, Q., Guan, X., Wu, P., Wang, X., Zhou, L., Tong, Y., Ren, R., Leung, K.S.,
Lau, E.H., Wong, J.Y. and Xing, X., 2020. Early transmission dynamics in
Wuhan, China, of novel coronavirus–infected pneumonia. New England
Journal of Medicine.

World Health Organization, 2020. Considerations for quarantine of individuals in


the context of containment for coronavirus disease (COVID-19): interim
guidance, 29 February 2020 (No. WHO/2019-
nCov/IHR_Quarantine/2020.1). World Health Organization.

Anda mungkin juga menyukai