Anda di halaman 1dari 4

Kode Etik Keperawatan dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

Oleh Kezia Arihta, 1906400646

“Profesi perawat berperan secara utuh dalam segala aspek keadaan darurat, termasuk
dalam mitigasi, kesiapan, respons, serta pemulihan.”

Cuplikan di atas merupakan kalimat yang dicetuskan oleh Canadian Nurses Association
tahun 2008 dalam jurnal berjudul Ethics in Practice for Registered Nurse. Makna dari kalimat di
atas yaitu perawat merupakan profesi yang memiliki peran dalam perkara darurat, yaitu perawat
mampu mempersiapkan segala sesuatu untuk menangani perkara tersebut, membuat keputusan
yang lugas, cepat, dan tepat, serta berperan dalam proses pemulihan yang dilakukan oleh
masyarakat atau klien. Peran-peran tersebut sering kali diremehkan oleh masyarakat karena
berpikir tindakan tersebut merupakan tugas dokter, sedangkan masyarakat menganggap perawat
hanyalah sebatas “pembantu” dalam menangani masalah kesehatan. Tidak hanya itu, banyak
masyarakat yang kurang puas dengan kinerja perawat karena beberapa perawat berperilaku tidak
profesional, misalnya kurang ramah, cuek, dan tidak fokus pada saat bekerja.

Tahun 2020 merupakan salah satu tahun terberat bagi dunia. Covid-19 atau kerap disapa
virus corona menjadi perkara terbesar di setiap belahan dunia. Virus ini ditularkan melalui
droplet (air liur) penderita yang masuk ke dalam tubuh individu lain melalui mata, hidung, dan
mulut. Kebanyakan penderita yang terjangkit virus ini adalah lansia berjenis kelamin laki-laki,
namun tidak menutup kemungkinan remaja, dewasa, atau anak-anak dapat terkena virus tersebut.
Tenaga kesahatan menggunakan alat pelindung diri (APD) dalam menangani pasien virus corona
di rumah sakit.

Dalam permasalahan pandemi ini, kode etik dalam keperawatan berperan penting untuk
mencapai tujuan serta kepuasan klien. Menurut organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI), kode etik merupakan pernyataan standar nilai profesionalitas yang digunakan sebagai
pedoman perilaku serta kerangka kerja profesi perawat dalam membuat keputusan. Kode etik
keperawatan membahas tentang hubungan antara perawat dengan pasien. Perawat memenuhi
kebutuhan dasar pasien serta memberikan edukasi agar pasien dapat melakukan upaya preventif
apabila terjadi kasus yang sama. Meskipun rantai penyebaran masih belum terputus, perawat
harus tetap menjalankan tugasnya dengan memberikan asuhan keperawatan untuk pasien yang
terinfeksi. Selama masa pandemi, perawat bersama dengan rekan-rekannya perlu memutuskan
untuk memberikan seberapa banyak asuhan yang dapat mereka berikan kepada orang lain
disamping mereka juga harus memperhatikan diri mereka sendiri (American Nurses Association,
2020).
Meskipun tenaga kesehatan terutama perawat memegang pedoman patient centered atau
berfokus kepada pasien, kode etik tersebut dibuat tidak hanya untuk klien saja, tetapi juga
terhadap praktek, masyarakat, teman sejawat, serta profesi. Covid-19 berpengaruh terhadap
segala aspek kehidupan saat ini. Tidak hanya klien yang terinfeksi virus serta tenaga kesehatan
saja yang terkena dampak, tetapi masyarakat lainnya harus bekerja dengan sistem jarak jauh
untuk memutus rantai penyebaran. Kode etik keperawatan antara perawat dengan masyarakat
juga hal yang perlu diperhatikan. Perawat perlu memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar
terkait bahaya covid-19 serta cara pencegahan yang sekiranya dapat dilakukan baik itu melalui
media massa seperti berita hingga sosial media. Tindakan tersebut harus dilakukan sematang
mungkin untuk mencegah masyarakat menarik kesimpulan yang salah. Jelaskan secara rinci
namun tetap menggunakan bahasa yang mudah dimengerti agar pengetahuan masyarakat tidak
mengawang dan lebih paham tentang covid-19.
Kode etik keperawatan antara perawat dengan praktek merupakan kode etik perawat
dalam meningkatkan kompetensi dan kemampuannya demi meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan. Maksudnya adalah perawat yang lebih kompeten, tentu tindakan yang ia lakukan
akan lebih baik karena memiliki kemampuan lebih. Pada masa pandemi ini, meskipun
disibukkan dengan pasien, perawat harus meningkatkan kualifikasi dirinya agar dapat lebih
handal menangani klien. Upaya ini dilakukan untuk meminimalisasi ketidakpuasan pasien serta
menyembuhkan lebih banyak pasien agar jumlah kesembuhan pasien yang terinfeksi covid-19
dapat lebih tinggi dibandingkan angka kematian. Selain meningkatkan kemampuan praktek,
perawat juga harus memiliki sikap jujur dan bijak dalam mengambil keputusan, keputusan dibuat
berdasarkan informasi yang akurat. Perawat juga memiliki kode etik terhadap penerimaan dan
pemberian delegasi. Contohnya adalah pada saat dokter memberikan delegasi kepada perawat
untuk menangani pasien A, maka perawat menjalankan delegasi tersebut tanpa pamrih, begitu
pula perawat kepada bawahannya memberikan delegasi. Delegasi dilakukan dengan bijaksana
dan disesuaikan dengan aturan pembuatan dan pemberian delegasi.
Berikutnya adalah mengenai kode etik perawat dengan teman sejawat. Sebagai sesama
perawat, terlebih pada masa genting seperti ini, perawat perlu memberikan dukungan kepada
sesamanya agar tetap semangat menangani kasus covid-19. Kasus pandemi ini bukanlah masalah
sederhana yang dapat ditangani oleh satu orang saja, tetapi seluruh tenaga kesehatan yang
bekerja di rumah sakit mengerahkan kemampuannya untuk memulihkan penderita dan
memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Untuk itulah mengapa kode etik perawat berupa
memberi dukungan sangat berperan. Selain memberikan dukungan, perawat juga memberikan
perlindungan kepada pasien dari tenaga kesehatan lain yang memberikan pelayanan kesehatan
secara tidak kompeten, ilegal, dan tidak etis. Misalnya terdapat tenaga kesehatan lain tidak
menggunakan APD dengan baik dan kurang memantau kondisi pasien, maka perawat perlu
bertindak untuk memberi perlindugan.
Kode etik keperawatan selanjutnya adalah kode etik perawat dengan profesinya sendiri.
Hal yang ditekankan pada kode etik ini adalah pendidikan dan pelayanan. Dalam hal ini, perawat
mengembangkan dirinya lewat seminar-seminar atau pelatihan serta kegiatan profesi. Selain itu,
perawat juga perlu membangun suasana yang kondusif agar asuhan keperawatan dapat bermutu
tinggi. Seorang penderita yang terinfeksi covid-19 memiliki ruangan khusus agar proses
penyembuhan dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini, perawat menjalankan kode etiknya
untuk membuat kamar rawat pasien tersebut tetap steril. Perawat juga memberikan energi positif
kepada pasien dan rekan sejawat dengan menularkan semangat positif.
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari kode etik dan hubungannya dengan pandemi saat
ini adalah bahwa perawat harus tetap menjaga kode etik dan melakukan pengaplikasiannya
dalam menangani situasi saat ini. Kode etik sangat mempengaruhi kinerja dan kualitas perawat
serta pandangan pasien serta masyarakat terhadap perawat. Pasien akan cepat sembuh apabila
ditangani dengan baik oleh perawat. Penanganan berupa praktek yang baik berhubungan dengan
kode etik, yaitu perawat mengembangkan diri melalui kegiatan-kegiatan peningkatan mutu agar
dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan yang diberikan juga
harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasien. Selain memberikan asuhan keperawatan
secara langsung kepada pasien, perawat juga memberikan penyuluhan terkait covid-19 agar
masyarakat dapat lebih berhati-hati di tengah situasi genting seperti ini. Perawat juga
memberikan energi positif kepada sekitarnya agar lingkungan kerja menjadi kondusi
Daftar Pustaka

American Nurses Association. (2020). Nurse Ethics and the Response to the Covid-19 Pandemic.
Silver Spring, MD. Retrieved May 16, 2020, from
https://www.nursingworld.org/~495c6c/globalassets/practiceandpolicy/work-
environment/health--safety/coronavirus/nurses-ethics-and-the-response-to-the-covid-19-
pandemic.pdf

American Nurses Association. (2020). Crisis Standard of Care Covid-19 Pandemic. Silver
Spring, MD. Retrieved May 16, 2020, from
https://www.nursingworld.org/~496044/globalassets/practiceandpolicy/work-
environment/health--safety/coronavirus/crisis-standards-of-care.pdf

Kode Etik Keperawatan Indonesia. (n.d.). Retrieved April 20, 2020, from
https://ppni-inna.org/doc/ADART/KODE_ETIK_KEPERAWATAN_INDONESIA.pdf

Canadian Nurses Association (2008). Ethics in Practice for Registered Nurses. Retrieved May
16, 2020, from https://cna-aiic.ca/~/media/cna/page-content/pdf-
en/ethics_in_practice_august_2008_e.pdf

Ruderman, C., Tracy, C., Bensimon, C., Bernstein, M., Hawryluck, L., Shaul, R., & Upshur, R.
(2006, April 20). On pandemics and the duty to care: Whose duty? who cares? Retrieved
May 16, 2020, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1459179/

Link data publikasi: https://www.kompasiana.com/keziaarihta/5ec21dccd541df205045d602/kode-


etik-keperawatan-dalam-menghadapi-covid-19

Anda mungkin juga menyukai