Materi kelompok 4
Disusun oleh kelompok 11
Nama kelompok:
1. Tri Hardiyanti 14120140019
Salawat dan taslim tak lupa kita aturkan kepada junjungan kita
nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman yang
gelap menuju zaman yang terang benderang, dari zaman zahilia menuju
zaman yang penuh dengn ilmu pengetahuan.
Penulis
ii
Ventilasi Di Lingkungan
Tempat Kerja
DAFTAR ISI
Halaman Sampul..........................................................................................i
Kata Pengantar............................................................................................ii
Daftar isi......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan Masalah................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A. Pengenalan bahaya lingkungan kerja............................................3
B. Evaluasi bahaya lingkungan kerja................................................11
C. Pengendalian bahaya lingkungan kerja........................................14
BAB II PENUTUP......................................................................................18
A. Kesimpulan.....................................................................................18
B. Saran..............................................................................................19
Daftar pustaka...........................................................................................20
iii
Ventilasi Di Lingkungan
Tempat Kerja
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin maju perekonomian sebuah bangsa atau
negara, maka akansemakin banyak dilaksanakan pembangunan
gedung-gedung pemerintah, gedung-gedung komersial,
infrastruktur juga fasilitas umum lainnya. Hal ini
dapatmenjadi permasalahan yang harus diatasi atau dibenahi oleh
setiap pengelolatempat atau bangunan.Salah satu jenis bangunan
adalah gedung untuk kegiatan perkantoran yangbanyak digunakan
untuk kegiatan kerja. Bagian sebuah gedung yang
sangatpenting agar sebuah gedung dapat beroperasi dengan
lancar adalah sistim utilitasgedung. Salah satu bagian dari sistim
utilitas gedung adalah sistim ventilasi.Dengan adanya sistim
ventilasi yang baik maka penghuni gedung perkantoranakan dapat
melaksanakan pekerjaannya secara produktif dan efisien.
Pada beberapa penelitian yang telah dilakukan, ventilasi
berperan pentingdalam kesehatan lingkungan dan kesehatan
masyarakat. Banyak penelitian yangjuga menunjukkan adanya
hubungan yang signifikan antara ventilasi dan kejadianpenyakit
berbasis lingkungan seperti tuberculosis paru atau penyakit
lainnya.Sebagai tenaga kesehatan lingkungan, kita juga memahami
ventilasi sebagai salah satu komponen standar pada bangunan
tempat kerja maupun di rumah. Karenapada sebuah masyarakat
modern, manusia menghabiskan waktu lebih dari 90%seluruh
waktunya berada didalam lingkungan buatan (artificial
environment),mungkin rumah, tempat kerja ataupun sebuah
kendaraan. Ventilasi pada bangunan sangat diperlukan untuk
mengolah udara secara serempak dengan mengendalikan
1
Ventilasi Di Lingkungan
Tempat Kerja
temperatur, kelembaban, kebersihan, dan distribusinya untuk
memperoleh kenyamanan penghuni dalam ruang yang
dikondisikan. Karena keadaan ruangan tempat bekerja merupakan
hal yang dapat mempengaruhi kualitas kerja pekerja. Kenyamanan
termal yang dinilai dengan menggunakan pendekatan psikologis
dapat diartikan sebagai kondisi pikiran yangmengekspresikan
tingkat kepuasan seseorang terhadap lingkungan
termalnya.Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat
kenyamanan termal antaralain kualitas udara dalam bangunan, sick
building syndrome, dan personal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sumber bahaya ventilasi terhadap pekerja?
2. Bagaimana dampak ventilasi terhadap pekerja, lingkungan dan
masyarakat sekitar perusahaan ?
3. Bagaiaman Cara mengukur ventilasi dan bagaimana cara
mengukurnya?
4. Bagaimana NAB (nilai ambang batas) dan pengendalian
bahaya ventilasi terhadap pekerja?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bahaya ventilasi terhadap pekerja.
2. Untuk mengetahui dampak ventilasi terhadap pekerja,
lingkungan, dan masyarakat sekitar perusahaan.
3. Untuk mengetahui ventilasi dan bagaimana cara mengukurnya.
4. Untuk mengetahui NAB (nilai ambang batas) dan pengendalian
bahaya ventilasi terhadap pekerja.
2
Ventilasi Di Lingkungan
Tempat Kerja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengenalan bahaya lingkungan kerja
1. Pengertian Ventilasi
Ventilasi adalah proses penyediaan udara segar ke dalam
dan pengeluaran udara kotor dari suatu ruangan tertutup secara
alamiah maupun mekanis tersedianya udara segar dalam
rumah atau ruangan amat dibutuhkan manusia, sehingga
apabila suatu ruangan tidak mempunyai sistem ventilasi yang
baik dan over crowded maka akan menimbulkan keadaan yang
dapat merugikan kesehatan.
Ventilasi adalah terjadinya pertukaran udara di tempat kerja.
Ventilasi yang baik bila terjadi pertukaran udara tempat kerja 2 –
3 kali per menit per orang. Untuk menjamin terjadinya ventilasi
udara di tempat kerja, maka tempat kerja hendaknya
dilengkapai dengan ventilasi. Ventilasi menurut jenisnya dapat
dibagi menjadi ventilasi buatan atau mekanis (AC, exhaus fan,
kipas, blower dll)) dan ventilasi alamiah ( jendela, jalusi, kisi dll).
Ventilasi alamiah dapat juga dibagi menjadi ventilasi permanen (
lubang angin, jalusi) dan tidak tetap (sementara) seperti pintu
ruangan yang bila terbuka dapat berfungsi untuk ventilasi.
Pertukaran udara persatuan waktu per orang, ditentukan oleh
luas lubang ventilasi, kecepatan aliran udara segar yang masuk
ke dalam ruangan kerja, serta jumlah tenaga kerja yang berada
dalam ruangan tersebut.
2. Jenis-jenis ventilasi
Jenis polutanPolutan adalah suatu zat yang menjadi sebab
pencemaran terhadap lingkunganPolutan disebut juga sebagai
3
Ventilasi Di Lingkungan
Tempat Kerja
zat pencemar. Suatu zat atau bahan dapat disebut sebagai zat
pencemar atau polutan apabila mengalami :
a. Jumlahnya melebihi jumlah normal / ambang batas
b. Berada padatempat yang tidak semestinya
c. Berada pada waktu yang tidak tepat
Jenis- Jenis polutan misalnya
1) Karbon monoksida (CO)
2) Nitrogen Oksida ( Nox )
3) Sulfur dioksida ( SO2)
4) Benda partikulat
5) Hidrocarbon (HC)
6) Ozon ( O3 )
7) Timah hitam ( Pb)
8) Karbon dioksida (CO2)
6
Ventilasi Di Lingkungan
Tempat Kerja
Gambar pembuatan ventilasi:
7
Ventilasi Di Lingkungan
Tempat Kerja
Sintim ventilasi pengenceran udara, sebagai sebuah metode
untuk melindungi pekerja, dengan keterbatasannya sebagai
berikut :
a) Tidak sepenuhnya menghapus kontaminan.
b) Tidak bisa digunakan untuk bahan kimia sangat beracun.
8
Ventilasi Di Lingkungan
Tempat Kerja
c) Tidak efektif untuk debu atau uap logam, dengan jumlah
yang besar.
d) Memerlukan jumlah besar makeup udara yang akan
dipanaskan atau didinginkan.
e) Tidak efektif untuk menangani uap atau emisi tidak
teratur.
c. Ventilasi Penyedotan
Ventilasi penyedotan memiliki cara kerja dimana
udara tercemar dikeluarkan dari sistem ( untuk ruang kerja
tertutup ) dan umumnya keluar sebagai udara panas. Salah
satu lantai produksi yang menggunakan sistem ventilasi
penyedotan adalah industri makanan yaitu ruang
pembotolan pada perusahan air minum dalam kemasan
AQUA. Teknik penyedotan dalam pembersihan ruang pabrik
dari pencemaran udara ada tiga jenis :
1) Hoods
Teknik dengan mengisolasi dan menyedot pencemaran.
Teknik ini ada empat jenis , yaitu :
a) solasi Udara TotalBiasanya dilakukan diruang
tertutup dengan laju udara rendah. Pencemar dalam
aliran lambat maka penyedotannya tidak boleh cepat.
Misal : Pada ruang raktor , atau ruang pembotolan.
b) Isolasi udara ParsialUdara ikiy tersedot dan terdorong
masuk , maka pencemar akan naik keatas .Hoods
penerima / receiving akan menyedot udara panas
langsung di atas sumber , tempatnya jauh dari
sumber panas.
c) Exterior HoodsCerobongnya terbuka dan dihisap
tepat pada sumber.
2) Kipas Angin ( Fans)
Ada 2 teknik ventilasi dengan menggunakan kipas :
9
Ventilasi Di Lingkungan
Tempat Kerja
a) Sentrifugal( untuk tekanan dan konsentrasi pencemar
tinggi, semburanangin tersebar dan tidak
terpusat,untuk ruang-ruang dipabrik )
b) Axial ( kipas biasa , dilakukan diruang dengan aliran
udara sejajar sumber. Biasanya untuk ruang belajar .
Semburan angin kedepan dan terpusat. Masuk dari
belakang , tersembur kedepan).
10
Ventilasi Di Lingkungan
Tempat Kerja
meningkatkan pertukaran udara di dalam gedung sekitar 95-
99%. Sistem kombinasi ini merupakan cara yang terbaik
dalam menurunkan suhu di dalam gedung.
b) Sistem Ventilasi dinding
Teori pertukaran udara dan distribusi udara
membuang udara yang baud an stagnan keluar gedung, dan
digantung di jendela atau pintu-pintu masuk untuk membawa
udara segar ke dalam. Dengan sistem ini, kecepatan aliran
udara per detik, jumlah pertukaran udara setiap jam, jumlah
udara segar yang akan dialirkan ke dalam, dapat di kontrol
secara akurat.
B. Evaluasi bahaya lingkungan kerja
1. Cara pengukuran dan alat ukur
Pengukuran ventilasi dengan mengukur kecepatan aliran
udara dan luas lubang ventilasi. Aliran udara diukur dengan
menggunakan alat anemometer (velocity-meter) dengan satuan
m/detik dan luas lubang ventilasi diukur dengan mengunakan
meteran dengan satuan m2. Jumlah aliran udara persatuan
waktu diperoleh dengan mengalikan kedua hasil pengukuran
tersebut dengan hasil m3/detik. Maka ventilasi adalah volume
ruang dibagi dengan jumlah udara masuk persatuan waktu
(menit), hasilnya adalah sekian kali per menit untuk seorang
pekerja.yang bekerja diruang tersebut.
11
Ventilasi Di Lingkungan
Tempat Kerja
Salah satu alternatifnya adalah metode pengendalian kondisi
lingkungan kerja dalam ventilasi industri.
3. Penanggulangan
Dalam hal ini pabrik mulai melakukan penanggulangan
terhadap dampak pencemaran udara diruang pabrik terhadap
pekerja. Hal – hal yang perlu diperlihatkan dalam tahap
penanggulangan adalah :
a) Peralatan Pengamanan Pernafasan
Peralatan pemasok udara (suits , hoods , dan
mask)Udara dialirkan dari sumber luar maksimal 8
meter.
Peralatan Pernafasan Mandiri pasokan udara dari
tabung bila kandungan pencemaran udara tidak
diketahui.
Pembersih Udara Menggunakan penyerap untuk
pencemar tertentu dengan kadar rendah
Perlengkapan penghubung ( fittings ) dan peralatan
mencegah kebocoran terhadap tekanan tinggi atau
rendah. Parameter : inspeksi , pembersihan , reparasi ,
dan penyerapan.
b) Pengendalian Rekayasa / Peralatan
Cara terbaik untuk mengurangi atau menghilangkan
pencemaranudara adalah:
Ventilasi Pengenceran ( ke dalam )
Ventilasi Pembuangan ( keluar )
Isolasi / penutupan
12
Ventilasi Di Lingkungan
Tempat Kerja
Perbandingan Sistem Ventilasi
13
Ventilasi Di Lingkungan
Tempat Kerja
Efektif Membutuhkan Membutuhkan
mengontrol sejumlah besar upaya yang lebih
gas atau uap makeup udara kecil untuk
yang mudah panas atau makeup udara
terbakar . dingin
17
Ventilasi Di Lingkungan
Tempat Kerja
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan hygiene perusahaan/industry di dunia dan di
Indonesia tidak diketahui secara pasti kapan tepatnya. Hygiene
perusahaan/industry merupakan usaha kesehatan masyarakat
yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan
manusia atau suatu upaya untuk mencegah timbulnya penyakit
karena pengaruh lingkungan yang ditujukan kepada masyarakat
pekerja, masyarakat sekitar perusahaan dan masyarakat umum
yang menjadi konsumen dari hasil-hasil produksi perusahaan
Tujuan dari hygiene perusahaan/industry, yaitu:
1. Agar masyarakat pekerja (karyawan perusahaan, pegawai
negeri, petani, nelayan, pekerja-pekerja bebas dan
sebagainya) dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginyabaik fisik mental dan sosialnya.
2. Agar masyarakat sekitar masyarakat sekitar perusahaan
terlindung dari bahaya-bahaya pengotoran oleh bahan-bahan
yang berasal dari perusahaan.
3. Agar hasil produksi perusahaan tidak membahayakan
kesehatan masyarakat konsumennya.
4. Agar efisiensi kerja dan daya produktifitas para karyawan
meningkat dan dengan demikian akan meningkatkan pula
produksi perusahaan.
18
Ventilasi Di Lingkungan
Tempat Kerja
Pemasangan ventilasi yang baik akan menghasilkan jumlah
dankualitas udara yang segar ke seluruh ruangan yang dapat
berfungsimengurangi dan membebaskan udara dari bau
maupun udara yang beracun.Oleh karena itu pengaturan
ventilasi udara dalam ruangan hendaknya direncanakan dengan
sebaik-baiknya agar sirkulasi udara dapat berjalandengan
lancar, sehingga kondisi udara dalam ruangan tidak menjadi
lembab,yang kemudian hal tersebut dapat mengganggu tingkat
kenyamanan meningkatkan kenyamanan, kesehatan, dan
produktivitas pekerja ataupunseseorang yang berada di dalam
ruangan..
Aspek-aspek tersebut perlu diteliti agar didapatkan sistim
ventilasi yang terbaik, sehingga akan diperoleh suatu rancang
bangun sistim ventilasi yang efektif dalam peningkatan kenyamanan
dan penjagaan kesehatan bagi penghuni ruangan.
B. Saran
Setiap perusahaan/industry sebaiknya mengoptimalkan
penerapan dari higiene industry tersebut sesuai dengan prinsip
dasarnya dan tak terlepas dari ruang lingkup/batasan dari higiene
perusahaan/industry untuk mendapatkan manfaat yang optimal
atau maksimal pula. Dan dapat menghindari berbagai kecelakaan
kerja akibat kerja. Misalnya radiasi, ventilasi, kebisingan dl
19
Ventilasi Di Lingkungan
Tempat Kerja
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sumbarsehat.com/2011/10/hidiene-kerja.html
file:///C:/Users/FATHUL%20COMPUTER/Downloads/KMK-No.-
1405-ttg-Persyaratan-Kesehatan-Lingkungan-Kerja-Perkantoran-
Dan-Industri%20(2).pdf
20
LAMPIRAN BUKU
21