BAB9
ANALISIS LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah membaca dan mempelajari bab ini diharapkan para mahasiswa/i
mampu memahami dengan baik tentang;
1, Pengertian likuiditas dan solvabilitas
2, Hubungan likuiditas dan solvabilitas dalam perspektif kinerja keuangan.
3. Strategi untuk mengatasi risiko illiquid dan insoloable.
4, Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dengan baik.
Pada bab ini kita akan membahas hubungan antara likuiditas dan
solvabilitas dalam konteks pengaruhnya bagi kinerja keuangan suatu
Perusahaan. Dua rasio ini merupakan rasio yang paling dominan dilihat
oleh investor dalam mengkaji kondisi keuangan suatu perusahaan, karena
analisis kedua ini dianggap sebagai bentuk simpel analisis tapi bagus untuk
dijadikan rekomendasi. Serta solusi apa yang dapat diterapkan oleh pihak
manajemen perusahaan dalam mengatasi permasalahan timbulnya kondisi
illiquid dan insoloable ini.
1731. Definisi Likuiditas
Likuiditas merupakan gambaran kemampuan suatu perunchann dalam
memenuihi kewajiban jangka pendeknya secara lancar. dan tepat wakty
sehingga likuiditas sering disebut dengan short term liquidity.
2. Definisi Solvabilitas
Solvabiltias merupakan_gambaran kemampuan suatu perusahaan dalam
memenuthi dan menjaga kemampuannya untuk selalu mampu memenuhj
2)
kewajibannya dalam membayar utang secara tepat waktu-
3. Hubungan Rasio Likuiditas dan Solvabilitas dalam Perspektif
Manajemen Kinerja Perusahaan
Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendeknya secara tepat waktu. Adapun solvabilitas adalah kemam-
Puan suatu perusahaan dalam membayar utang-utangnya yang jatuh tempo
secara tepat waktu atau tidak terlambat. Maka pemahaman likuiditas dan
solvabiltas ini merupakan dua ukuran yang sering dipergunakan oleh
investor dalam mengenali kondisi dan situasi kemampuan keuangan
perusahaan dalam menyelesaikan masalah-masalahnya secara cepat dan
baik.
Dalam permasalahan likuiditas dan solvabilitas ini, dalam
perspektif investor ada empat bentuk hubungan antara likuiditas (liquid)
dan solvabilitas (solvabel) yang dapat dijadikan ukuran untuk melihat risiko
suatu perusahaan, yaitu:
a. Liquid dan Solvable
Liquid dan solvable adalah dimana suatu perusahaan dinyatakan sehat
dan dalam keadaan baik, karena ia mampu melunasi kewajiban-
kewajibannya yang bersifat jangka pendek dan juga mampu melunasi
utang-utangnya yang jatuh tempo secara tepat waktu. Pada posisi ini
saham perusahaan dilihat dalam kondisi yang baik atau. konstan
bertumbub. Artinya secara finansial dan non finansial perusahaan
dianggap tidak memiliki kendala atau permasalahan apapun®.
b. Liquid dan Insolvable
Liquid dan insolvable adalah suatu kondisi dimana suatu perusahaan tidak
lagi memiliki keseimbangan finansial secara baik, karena likuiditasnya
dianggap schat namun solvabilitasnya atau kemampuan membayat
utang-ulangnya secara tepat waktu dianggap berada dalam posisi
a74, ANALISIS LAPORAN KEUANGANpermasalah bahkan cenderung tidak lagi tepat waktu (insolvable). Pada
posisi ini perusahaan sudah mengalami kondisi financial distrees
{kesulitan Keuangan), dimana mungkin saja dana untuk membayar utang
yang sudah jatuh tempo tersebut dipakai untuk membayar kewajiban
jangka pendeknya seperti membayar listrik, telepon, gaji karyawan, gaji
puruh, dan Jain-lain.
Higuid dan Solvable
triquid dan solonble adalah suatu Kondisi dimana suats perusaha:
fnampu lagi memiliki keseimbangan finansial secara baik, ini
xarena likuiditasnya sudah tidak sehat lagi atau pihak manajemen
perusahaan sudah tidak mampu lagi memenuhi kewajiban finansialnya
t waktu, Namun di sisi lain kemampuan perusahaan untuk
membayar ulang-ttangnya yang jatuh tempo masih sangat_baik.
Ketidakseimbangan ini mungkin saja_terjadi Karena dana jangka
pendeknya berupa dari likuiditas dipakat untuk membayar utang yang,
Pigh jatuh tempo, salah satu analisa pihak mansjen= adalah
memindahkan sementara dana likuiditas dari pada nama baik
perusahaan di perbankan (urun bahkan lebih jauh memungkinkan
agunan perusahaan diambil oleh bank karena faktor tidak lagi mampu
membayar utang-utang tersebut.
an tidak
terjadi
secara tepal
4. Hiquid dan Insolvable
Kondisi perusahaan yang iliquid dan insolonble adalah kondisi perusaha-
an yang berada dalam kondisi_ menuju kepada kebangkrutan
Gankcruptey). Kondisi bankcruptcy terjadi pada saat sebuah perusahaan
tidak mampu lagi melunasi kewajiban jangka pendek atau short term
liquidity-nya dan utang-utangnya yang ada di ‘berbagai tempat yang jatuh
tempo atau Kewajiban solvabilitasnya. Jika tidak cepat diatasi maka
perusahaan ini memungkinkan akan mengalami kondisi untuk di
Akuisisi oleh perusahaan lain, atau melakukan Kebijakan merger. Akuisisi
adalah pengambilalihan suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan
merger adalah pengabungan satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya.
Rumus rasio solvabilitas adalal
|
|
75,
Muncrsrs LiKuIDITAS DAN SOLVABILITAS mi |coe
Keterangan:
= Total assets Be betajiban
= abilities ‘otal
* oe rote = Kewajiban jangka panjang,
= Fixed assets = Aktiva tetap
lan aset likuid dan tidak likuid Stephen A. Ross,
Randolph W. Westerfield, dan Bradford D. Jordan? mengatakan *..as
yang paling likuid adalah asset yang dapat dijual dengan cepat tanpa harys
kehilangan nilai dalam jumlah yang signifikan. Aset yang tidak lkwid adalah
aset yang tidak dapat diubah menjadi kas dengan cepat tanpa harus
mengalami penurunan nilai yang substansial”.
Dalam persoal
4. Strategi untuk Mengatasi Risiko Illiquid dan Insolvable
Ada beberapa strategi umum yang diterapkan untuk mengatasi timbulnya
kondisi illiquid dan insolvable, yaitu:
a. Tidak melakukan tindakan yang ceroboh dalam bidang kebijakan
keuangan, artinya segala pengeluaran dan financial action diperhitungkan
dengan penerapan prudential principle (prinsip kehati-hatian).
b. Tidak melakukan tindakan spekulasi keuangan (financial speculation),
yaitu menempatkan dana pada bagian yang lebih tinggi risikonya
dibandingkan keamanannya. Seorang manajer keuangan harus melihat
kondisi keuntungan realistis (realistic return) dibandingkan kemungkinan
perolehan keuntungan yang terlalu tinggi namun kurang berdasar.
¢. Melakukan kebijakan penggunaan utang berdasarkan proporsi dan
prioritasnya. Artinya kebutuhan utang jangka pendek bersumber dati
utang jangka pendek dan kebutuhan utang jangka panjang bersumber
dari utang jangka panjang. Dan ini diterapkan secara konsisten.
d. Seorang manajer keuangan harus selalu memiliki cadangan, termasuk
sumber-sumber yang memiliki tingkat realistis untuk dijadikan sebagai
sumber cadangan. Dalam artian kondisi keuangan selalu berada dalam
kondisi yang stabil dan aman serta terkendali.
SSS
a AWALISTS LaPORAN KEUANEAY