Anda di halaman 1dari 23

PERKEMBANGAN DAN

KLASIFIKASI AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Di Susun Oleh :

17221037 Citra Budiawati Saputri


17221009 Dewi Febri Dwiyanti
17221033 Fiona Febriyanti
17221001 Ishak
Definisi
 Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi
internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar negara
yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi
dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang
akuntansi lainnya.
 Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan
informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di
perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
 Akuntansi harus memberikan respons terhadap kebutuhan
masyarakat akan informasi yang terus berubah dan
mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan
politik yang ada dalam lingkungan operasinya.
Karakteristik era ekonomi global yang ada
dalam akuntansi internasional, antara lain:

 Bisnis internasional.
 Hilangnya batasan-batasan antar negara era ekonomi global
sering sulit untuk mengindentifikasi negara asal suatu produk
atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan
multinasional.
 Ketergantungan pada perdagangan internasional.
Tantangan bagi profesi akuntan dalam
pengembangan akuntansi :

 Skill dan kompetensi yang dimiliki.


 Memahami Cross Functional Linkages, akuntan tidak hanya cukup
mahir dalam teknik, prosedur dan standar akuntansi tetapi juga
harus biasa memandang bisnis sebagai suatu bentuk terintegrasi.
Seperti: kualitas produk, fleksibilitas produksi dan kemampuan
untuk memproduksi dan mengekspor dengan cepat agar bisa
memenangkan persaingan global.
 Analisis keuangan dan perbandingannya.
Perkembangan Akuntansi Internasional
 Perkembangan Akuntansi Internasional sudah seharusnya diiringi oleh
kemampuan individu yang bergerak dalam bidang akuntansi untuk ikut
andil memajukan akuntansi. Akuntansi Internasional merupakan
penghubung antar Negara.

 Standar dan praktik akuntansi di setiap negara merupakan hasil dari


interaksi yang kompleks di antara faktor ekonomi, sejarah,
kelembagaan, dan budaya. Dapat diduga akan terjadinya perbedaan
antarnegara. Faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan
akuntansi nasional juga membantu menjelaskan perbedaan akuntansi
antar-bangsa.
Perkembangan Akuntansi Internasional
Berikut 8 factor yang memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan
akuntansi, antara lain :
1. Sumber Pendanaan.
2. Sistem Hukum
3. Perpajakan
4. Ikatan politik dan ekonomi
5. Inflasi
6. Tingkat perkembangan ekonomi
7. Tingkat pendidikan
8. Budaya
Berdasarkan hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang
menghubungkan budaya dan akuntansi. Ia mengusulkan empat dimensi nilai
akuntansi yang memengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu:

1. Profesionalisme versus ketetapan wajib pengendalian:


Preferensi terhadap pertimbangan profesional yang independen merupakan
hal yang konsisten dengan preferensi atas kerangka sosial yang terkait secara
longgar di mana lebih banyak penekanan terhadap kebebasan,
kepercayaan dalam bermain secara adil, dan aturan sedikit mungkin di mana
pertimbangan profesional yang berbeda-beda cenderung lebih mudah untuk
ditoleransi.
2. Keseragaman versus fleksibilitas:
Preferensi terhadap keseragaman bersifat konsisten dengan preferensi
terhadap penghindaran ketidakpastian kuat yang menimbulkan perhatian
terhadap hukum dan aturan dan kode etik yang kaku, kebutuhan terhadap
aturan dan regulasi tertulis, penghormatan terhadap kesesuaian dan
pencarian kebenaran dan nilai yang absolut dan utama
3. Konservatisme versus optimisme:
Suatu preferensi dalam memilih pendekatan yang lebih bijak untuk mengukur
dan mengatasi segala ketidakpastian di masa depan daripada memilih
pendekatan yang sekadar optimis namun berisiko. Penekanan terhadap
pencapaian dan kinerja individu dapat mendorong pendekatan atas
pengukuran yang relatif kurang konservatif.

4. Kerahasiaan versus transparansi:


Preferensi terhadap kerahasiaan merupakan hal yang konsisten dengan
penghindaran ketidakpastian yang kuat dan timbul dari kebutuhan untuk
membatasi pengungkapan informasi dengan maksud untuk menghindari
terjadinya konflik dari kompetisi dan untuk mempertahankan keamanan.
Kerahasiaan juga konsisten dengan preferensi atas kolektivisme. dengan
perhatiannya terhadap hal-hal yang sangat terkait dengan perusahaan
dibandingkan dengan pihak luar.
Klasifikasi Akuntansi Internasional
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua kategori:
dengan pertimbangan dan secara empiris.
 Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan,
intuisi, dan pengalaman.

 Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk


mengumpulkan basis data prinsip danpraktik akuntansi seluruh
dunia.
Klasifikasi Akuntansi Internasional
Menurut Frederick D. D. Choi (Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang
diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun 1960-an). Ia mengidentifikasikan empat
pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di Negara-Negara Barat dengan
system ekonomi berorientasi pasar.
1. Berdasarkan pendekatan makroekonomi
Praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan
makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan
memimpin kebijakan nasional, karena perusahaan bisnis mengoordinasikan
kegiatan mereka dengan kebijakan nasional. Oleh karenanya, sebagai contoh,
suatu kebijakan nasional berupa lapangan kerja yang stabil dengan menghindari
perubahan besar dalam siklus bisnis akan menghasilkan praktik akuntansi yang
meratakan laba. Atau, untuk mendorong perkembangan industri tertentu, suatu
negara dapat mengizinkan penghapusan pengeluaran modal secara cepat
pada beberapa industri tersebut. Akuntansi di Swedia berkembang dari
pendekatan makroekonomi.
2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi
Akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya terletak pada
perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Untuk
mencapai tujuan ini, ‘perusahaan harus mempertahankan modal fisik yang dimiliki.
Juga sama pentingnya bahwa perusahaan memisahkan secara jelas modal dari
laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan aktivitas usaha. Pengukuran
akuntansi yang didasarkan pada biaya penggantian sangat didukung karena
paling sesuai dengan pendekatan ini. Akuntansi di Belanda berkembang dari
mikroekonomi.

3. Berdasarkan pendekatan disiplin independen


Akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar
perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi
dianggap sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis
yang dijalankan, dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi. Bisnis
menghadapi kerumitan dunia nyata dan ketidakpastian yang senantiasa terjadi
melalui pengalaman, praktik, dan intuisi. Akuntansi berkembang dengan cara yang
sama. Sebagai contoh, laba secara sederhana merupakan hal yang paling
bermanfaat dalam praktik dan pengungkapan secara pragmatis dalam menjawab
kebutuhan para pengguna. Akuntansi berkembang secara independen di Inggris
dan Amerika Serikat.
4. Berdasarkan pendekatan yang seragam

Akuntansi distandarisasi dan digunakan sebagai alas untuk kendali


administratif oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran,
pengungkapan, san penyajian akan memudahkan informasi akuntansi dalam
mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara umum, pendekatan seragam
digunakan di negara-negara dengan keterlibatan pemerintah yang besar
dalam perencanaan ekonomi di mana akuntansi digunakan antara lain untuk
mengukur kinerja, mengalokasikan sumberdaya, mengumpulkan pajak, dan
mengendalikan harga. Prancis, dengan bagan akuntansi nasional yang
seragam, merupakan pendukung utama pendekatan akuntansi secara
seragam.
Sistem Hukum: Akuntansi Hukum Umum versus
Kodifikasi Hukum

Akuntansi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan sistem hukum suatunegara.


 Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi
terhadap “penyajian wajar”, transparansi danpengungkapan penuh dan
pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Pasar saham mendominasi
sumber-sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk kebutuhan
informasi investor luar. Penentuan standar akuntansi cenderung merupakan
aktivitas sektor swasta dengan peranan penting yang dimainkan oleh profesi
akuntansi. Akuntansi hukum umum sering disebut “Anglo Saxon”, “Inggris-
Amerika”, atau “berdasarkan mikro”. Akuntansi hukum umum berawal dari Inggris
dan kemudian diekspor ke negara-negara seperti Australia, Kanada, Hong Kong,
India, Malaysia, Pakistan, dan Amerika Serikat.
Sistem Hukum: Akuntansi Hukum Umum
versus Kodifikasi Hukum
 Akuntansi dalam negara-negara yang menganut kodifikasi hukum memiliki
karakteristik berorientasi legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam
jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak. Bank
atau pemerintah (“orang dalam”) mendominasi sumber keuangan dan
pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan kreditor. Penentuan
standar akuntansi cenderung merupakan aktivitas sektor publik, dengan relatif
sedikit pengaruh dari profesi akuntansi. Akuntansi kodifikasi hukum sering
disebut “continental”, “legalistik”, atau “seragam secara makro”. Ini
ditemukan di kebanyakan negara-negara Eropa kontinental dan bekas koloni
mereka di Afrika, Asia, dan Amerika.
Sistem Praktik: Akuntansi Penyajian Wajar versus
Kepatuhan Hukum
Banyak perbedaan akuntansi pada tingkat nasional menjadi semakin hilang. Terdapat
beberapa alasan untuk hal ini.
1. Pentingnya pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang di
seluruh dunia. Modal sifatnya makin menjadi makin gobal, sehingga menuntut
adanya standar laporan keuangan perusahaan yang juga diakui secara mendunia.
Bagi banyak perusahaan, penyamaan standar laporan keuangan dalam tingkat
global akan mengurangi juga biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
melakukan penyesuaian terhadap aturan keuangan yang berbeda-beda, sehingga
modal yang dibutuhkan untuk pengeluaran juga dapat berkurang. Penyatuan
pasar modal dunia dapat juga dikatakan sebagai alasan terpenting yang
menjadikan Dewan Standar Akuntansi Internasional memainkan peran utama
dalam menerapkan standar keuangan di negara-negara seperti Australia, Jepang,
Eropa, Singapura, Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan negara-negara lainnya.
Perkembangan pasar saham merupakan prioritas utama di beberapa negara,
khususnya negara-negara yang berkembang dari perekonomian yang
direncanakan secara terpusat menjadi yang berorientasi pasar. Dua negara itu
antara lain Republik Ceko dan Cina.
Sistem Praktik: Akuntansi Penyajian Wajar versus
Kepatuhan Hukum
2. Pelaporan keuangan ganda kini menjadi hal yang umum. Satu set laporan sesuai dengan
ketentuan pelaporan keuangan domestik lokal, sedangkan yang satu lagi menggunakan
prinsip akuntansi dan berisi pengungkapan yang ditujukan kepada investor Internasional.
Dimulai pada 2005, seluruh perusahaan Eropa yang terdaftar diwajibkan untuk mengadopsi
standar Pelaporan Keuangan Internasional dalam setiap laporan keuangan mereka yang
telah terkonsolidasi. Bagaimanapun, beberapa kode hukum negara-negara anggota Uni
Eropa seperti Prancis, dan Jerman, tidak mengizinkan adanya laporan ganda bagi
perusahaan-perusahaan tertentu yang menerapkan laporan keuangan dengan standar
hukum nasional, namun pada saat yang bersamaan juga menerapkan laporan keuangan
dengan standar IFRS (International Financial Reporting Standard). Dengan kata lain, adalah
niscaya untuk membedakan antara praktik akuntansi di tingkat nasional dengan praktik di
tingkat trans-nasional.
Sistem Praktik: Akuntansi Penyajian Wajar versus
Kepatuhan Hukum
3. Beberapa negara yang menganut kodifikasi hukum, secara khusus Jerman dan
Jepang, mengalihkan tanggungjawab pembentukan standar akuntansi dari
pemerintah kepada kelompok sektor swasta yang profesional dan independen.
Perubahan ini membuat proses penetapan standar menjadi mirip dengan proses di
negara-negara hukum umum seperti Australia, Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat,
dan hal ini dilihat sebagai suatu cara unruk secara lebih aktif memengaruhi agenda-
agenda IASB. Poin ini menunjukkan bahwa kerangka kerja yang lain selain sistem
hukum diperlukan untuk mengklasifikasikan akuntansi di seluruh dunia.
Perbedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan
pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti:

1. Depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan


suatu aset selama masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah
yang ditentukan untuk tujuan pajak (kepatuhan hukum).

2. Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aset tetap (properti)
diperlakukan seperti sewa operasi yang biasa (kepatuhan hukum).

3. Pensiun dengan biaya yang diakui pada saat dihasilkan oleh karyawan
(penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat
Anda berhenti bekerja (kepatuhan hukum).
 Akuntansi penyajian wajar ditemukan di Inggris, Amerika Serikat, Belanda, dan negara-
negara lain yang dipengaruhi dengan ikatan politik dan ekonomi dengan negara-
negara yang sebelumnya disebutkan itu (seperti Inggris memengaruhi bekas wilayah
kekuasaan Inggris dan AS memengaruhi Kanada, Meksiko, dan Filipina). Seluruh
perusahaan Eropa yang terdaftar mengikuti penyajian keuangan wajar dalam
berbagai laporannya yang telah terkonsolidasikan. Hal ini karena mereka saat ini telah
beralih mengikuti standar IFRS.
 Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenakan
pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau mematuhi rencana
makroekonomi pemerintah nasional. Jumlah laba dapat juga menjadi dasar
pembayaran dividen kepadapara pemegang saham dan bonus yang dibayarkan
kepada para manajer dan karyawan. Pengukuran dengan standar konservatif
memastikan bahwa jumlah nilai yang dibagikan tersebut terbagi secara bijaksana dan
sepadan.
 Akuntansi kepatuhan hukum akan terus digunakan dalam laporan keuangan
perusahaan secara individu yang ada di negara-negara yang menganut kodifikasi
hukum di mana laporan konsolidasi menerapkan pelaporan dengan penyajian wajar.
Dengan cara ini, laporan konsolidasi dapat memberikan informasi kepada investor,
sedangkan laporan keuangan perusahaan individual untuk memenuhi ketentuan
hukum.
CONTOH KASUS
Apakah Klasifikasi Akuntansi Telah Ketinggalan Zaman?

Perhatikan pernyataan David Cairns, mantan Sekretaris Jenderal Komite Standar Akuntansi Internasional
berikut ini.

Ketika kita melihat cara negara atau perusahaan mecatat transaksi atau kejadian tertentu, akan
semakin sukar untuk membedakan secara sistematis antara yang disebut sebagai akuntansi Anglo-Amerika
atau katakanlah akuntansi Amerika dari akuntansi Jerman. Saya semakin yakin bahwa pembedaan antara
akuntansi Anglo-Amerika dan Akuntansi Eropa Kontinental menjadi semakin tidak relevan dan makin
membingungkan.

Ketika mencapai kesimpulan ini, saya tidak mempermasalahkan bahwa perbedaan ekonomi, sosial,
dan hukum berpengaruh terhadap perkembangan akuntansi di negara berbeda. Saya juga tidak
mempermasalahkan fakta bahwa terdapat, dan masih akan ada, perbedaan-perbedaan dara yang digunakan
negara yang berbeda untuk menetapkan ketentuan akuntansi dan bentuk ketentuan yang dihasilkan.
CONTOH KASUS

Namun demikian, saya sungguh-sungguh percaya bahwa negara-negara yang terus


melakukan klasifikasi ini sedang mengabaikan apa yang terjadi di dunia dan
bagaimana perusahaan seharusnya mencatat suatu transaksi dan peristiwa.
Semakin jelas bahwa perbedaan ekonomi, sosial, dan hukum yang berpengaruh
terhadap akuntansi nasional tidak selalu menghasilkan akuntansi yang berbeda dan
bahwa negara-negara memperoleh jawaban yang sama, terlepas dari latar belakang
budaya yang berbeda (atau memperoleh jawaban yang berbeda meskipun memiliki
latar belakang budaya yang sama). Nyatanya, sekarang mungkin lebih banyak
persamaan antara akuntansi Amerika dan Jerman bila dibandingkan persamaan antara
akuntansi Amerika dan Inggris. Terdapat banyak alasan mengapa hal ini terjadi, selain
dari praktik badan penentu standar dan regulator lainnya yang semakin sering
membagi ide dan belajar satu sama lain. Mereka melakukannya di IASC, PBB,
OECD, UE, dan kelompok-kelompok seperti G-4. Penyebaran ide antar-negara ini
tidaklah mengejutkan karena badan-badan pembuat standar di semua negara harus
membahas masalah akuntansi yang sama.
KESIMPULAN

Akuntansi harus memberikan respons terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang
terus berubah dan mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan politik. Pada
awalnya akuntansi hanya sistem pencatatan untuk jasa perbankan dan skema pemungutan
pajak. Seiring perkembangannya, akuntansi memiliki skema pengawasan dalam akuntansi
audit.
Kondisi di atas membawa kita kepada klasifikasi yang merupakan dasar untuk memahami dan
menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda. Klasifikasi dapat
dilakukan dalam dua kategori: dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan
pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman. Sedangkan klasifikasi
secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan
praktik akuntansi seluruh dunia.
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai