1. Hepatitis fulminant : sindrom klinis hati, biasanya dalam 10 hari gejala kilinisnya
buruk, ada nekrosis, atrofi liver , koma hepatic, icterus, biasanya dalam 10 hari SGPT
dan SGOT meningkat sangat cepat.
Koma hepaticum
Derajat icterus pada dewasa dan anak
Perbedaan nekrosis dan apoptosis
2. RUCAM : penilaian hepato toksoisitas yang dilakukan secara objektif aada beberapa
kriteria :
- Factor resiko terjadinya ada jejas pada hepar
- Etiologic bisa karena OAT(kecuali etambutol), virus
- Respon terhadap obat yang berulang
- Riwayat penyakit terdahulu
- Apakah pertama kali menderita penyakit hati
Ada 7 poin, bisa lebih dari 8
Mekanisme toksi
STEP 2
1. Mengapa terjadi lemas, mual dan mata tampak kuning serta urin terlihat seperti
teh ?
2. Bagaimana mekanisme hepatitis imbas obat dan jenisnya ?
3. Obat apa saja yang dapat membuat hepatitis imbas obat ?
4. Apa hubungan keluhan dengan riwayat OAT ?
5. Bagaiaman penilaian dari skor RUCAM ?
6. Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik dan tes fungsi hati serta serologi ?
7. Apa diagnosis dan diagnosis banding ?
8. Apa etiologic dari diagnosis ?
9. Apa factor resiko dari diagnosis ?
10. apa saja pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan ?
11. bagaimana tatalaksaan dari diagnosis dan pengangan bagi penderita TB yang
mengonsumsi OAT ?
12. apa saja tanda dan gejalan dari hepatitis fulminant ?
STEP 3
1. Mengapa terjadi lemas, mual dan mata tampak kuning serta urin terlihat seperti
teh ?
Sifat bilirubin suka menempati jaringan elastin,
Lemas : dugaan akibat toksik, bisa mneybabkan kinerja dari hepar terganggu,
jika prosses metabolisme karbohidrat tergangguu makan badan bisa lemas
Air teh : kerusakan pada sel hepar bisa sampai obstruksi sehingga b2 meningkat
sifatnya larut pada air bisa di eksresikan pada urin, jadi urinnya bisa terlihat
seperti teh
Mual : bisa karena hepatomegaly, pada pf didapatkan pembesaran hepar
sehingga bisa mnedesak dari gaster jadi bisa menyebabkan mual, akibat dari
metabolisme hepar jadi bisa merangsang CTZmual
Derajat icterus pada orang dewasa dan bayi
- Paracetamol : bisa mneybabkan hepato toksik dalam jangka waktu yang Panjang dan
dosis yang tinggi, Paracetamol normalnya akan diikat dnegan glutation, tetapi jika
berlebihan NAPQI akan berlebihan sehingga tidakbisa diikat denganglutation
sehingga akan memebntuk makromolekul. Dosis awal 10-15mg/kgbb/kali, frekuensi
kurang dari 5 kali sehari, dosis maaksimal 75 mg/kgbb/hari / 90mg/kgbb/hari untuk
dosis maksimal 3 hari dengan interval 6 jam perhari
5. Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik dan tes fungsi hati serta serologi ?
- Tes fungsi hati
- AST : 750 u/I , normal laki laki : 10-50 u/I, meningkat lebih dari 5 kali sehinga
penyakitnya hepatitis akut
- ALT : 960u/i, normalnya 10-50 u/I, meningkat 20 kali artinya terkena hepatitis virus
atau hepatits obat
- ALT dan AST meningkat minimal 100, ringaan : 2-3 kali meningkat
- Bilirubin total , b1, b2 meningkat semua : intrahepatic
- Post hepatic : b2 meningkat, prehepatic : b1 meningkat
- ALP : masih normal , nilai normal 91-258 u/I, obstruksi
- GGT : meningkaat normalnya 11-50 artinya ada kerusakan sel hati, sensitive terhadap
alcohol
- ALT/ALP lebih dari 5 : kadar ALP tinggi karenan inflamasi dihepar serta obstruksi di
ductus biliaris
- Antara alt dibagi ULN upper limit normal dari ALT hasil lebih dari 5 kemungkinan
hepatoseluler, 2-5 : bisa campuran bisa di hepar dan cholestasis , <2 kolestasis
9. apa saja pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan ?
- pemeriksaan fisik
keadaan umum : hepatitis fulminant : somnolen, bahkan koma
inspeksi : skelara ikterik, badan ikterik
palpasi : perbesaran hepar, nyeri tekan
perkusi : pelebaran batas hepar
auskultasi
cari gambar badan icterus, atau video hepatitis fulminant
hepatits kronik menjadi hepatitis fulminat?
- Pemeriksaan penunjang
Tes serologi
USG : lebih banyak digunakan
CT scan :
10. bagaimana tatalaksaan dari diagnosis dan penanganan bagi penderita TB yang
mengonsumsi OAT ?
- obat OAT diganti dengan etambutol
- distop jika SGPT dan SGOT meningkat lebih dari 3 kali disertai gejala dan
gejala klinis tidak ada tetapi hasil laborat terdapat kelainan , seperti btotal meningkta
- SGPT dan SGOT meningkat lebih dri 5 kali tanpa gejala juga distop
- Meningkat 3 kali, boleh diteruskan tetapi di monitoring ditambahkan INH
desensitisasi sampai dosis penuh
- Pengobatan OAT boleh di stop tapi tidak boleh lebih dari 2 bulan
- Pirazinamid dihentikan karena waktu paruh lebih lama akumulasi radical hidroksi