Anda di halaman 1dari 7

KONSEP BIAYA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

ANGGOTA KELOMPOK 3

ABDUL HAFIDZ 17220049


M. AUFA RYANDA 17220070
MUSTIKA NUR AZMI 17220064
MAURIN DEWI PRAMESWARI 17220064
WULAN SARI 17220140
AYU LESTARI BATUBARA 17220101
Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi ataupun
bahan dasar yang diolah menjadi produk selesai. Biaya bahan baku tergolong menjadi dua
yaitu:
- Biaya Bahan Baku Langsung
Merupakan biaya yang pada umumnya dapat ditelusuri langsung ke dalam wujud produk.
Misalnya, produk pakaian bahan langsungnya yaitu kain.
- Biaya Bahan Baku Tidak Langsung
Merupakan Bahan yang digunakan dalam penyelesaian produk tetapi pemakaiannya relatif
lebih kecil dan bisa digantikan dengan bahan lainnya.
Contoh Perhitungan:
Persediaan Awal Bahan Baku = 800 unit
Pembelian Bahan Baku = 12.100 unit +
Bahan Baku Siap Digunakan = 12.900 unit
Pemakaian Bahan Baku = 10.680 unit -
Persediaan Akhir Bahan Baku = 2.220 unit

Barang Dalam Proses


Barang dalam proses adalah barang yang masih membutuhkan proses produksi untuk menjadi
barang jadi, sehingga persediaan barang dalam proses sangat dipengaruhi lamanya produksi,
yaitu waktu yang dibutuhkan sejak saat bahan baku masuk keproses produksi sampai dengan
saat penyelesaian barang jadi.
Perputaran persediaan bisa ditingkatkan dengan jalan memperpendek lamanya produksi.
Dalam rangka memperpendek lamanya waktu produksi salah satu cara adalah dengan
menyempurnakan tekhnik – tekhnik rekayasa, sehingga dengan demikian proses pengolahan
bisa dipercepat. Cara lainnya adalah dengan membeli bahan – bahan dan bukan membuatnya
sendiri.
Barang dalam proses terdiri dari bahan baku yang sebagian telah diproses dan perlu
dikerjakan lebih lanjut sebelum dijual, terdiri dari biaya
· Bahan langsung : bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari produk jadi. Bahan baku adalah bahan utama dari suatu
produk. Bahan baku biasanya mudah ditelusuri dalam suatu produk dan
harganya relatif tinggi dibandingkan dengan bahan pembantu. Misalkan
produk baju bahan bakunya kain. Adapun bahan pembantunya seperti benang,
kancing, dan lain-lain.
Contoh:
PT. BOGOR adalah perusahaan mainan anak-anak dengan merk “BB”,
perusahaan mempunyai dua departemen produksi yaitu departemen
pemotongan dan departemen perakitan. Untuk kedua departemen tersebut
perusahaan mempunyai dua akun produk dalam proses secara terpisah.
Permintaan bahan baku yang digunakan departemen pemotongan sebesar
Rp7.800.000, departemen perakitan sebesar Rp5.650.000
Buatlah jurnal permintaaan bahan baku tersebut:
Jurnal:
PDP-Departemen Pemotongan 7.800.000
PDP-Departemen perakitan 5.650.000
Persediaan Bahan Baku 13.450.000

· Upah langsung : biaya yang dikeluarkan untuk membiayai penggunaan


tenaga kerja (manusia) dalam proses produksi. Dalam biaya tenaga kerja dan
upah yang akan dibayarkan kepada pekerja untuk dapat menghitung biaya
tenaga kerja langsung.
Contoh:
PT. CIANJUR adalah perusahaan perakitan Radio dengan merk “GACA”
Perusahaan mempunyai dua departemen produksi yaitu departemen perakitan
dan departemen penyelesaian. Untuk kedua departemen tersebut perusahaan
mempunyai akun produk dalam proses secara terpisah.
Selama bulan Agustus jam kerja langsung yang diserap departemen perakitan
sebanyak 1.840 jam dengan tarif Rp2.000 per jam. Departemen penyelesaian
1.650 jam, dengan tarif Rp1.500 perjam
Buatlah jurnal penyerapan biaya tenaga kerja masing-masing departemen:
Jurnal
PDP-Departemen perakitan 3.680.000
PDP-Departemen penyelesaian 2.475.000
Beban Gaji 6.155.000

· Overhead pabrik :
1) Menurut sifatnya : biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung. Biaya produksi yg termasuk dalam biaya
overhead pabrik dikelompokkan sbb:
a) Biaya bahan penolong : bahan yg tidak menjadi bagian produk
jadi tapi tetap nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan
harga pokok produksi tersebut
b) Biaya reparasi : biaya reparasi dan pemeliharaan suku cadang,
biaya bahan habis pakai dan harga perolehan jasa dari pihak
luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan
c) Biaya tenaga kerja tidak langsung : tenaga kerja pabrik yang
upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada
produk atau pesaanan tertentu
d) Biaya yang timbul akibat penilaian terhadap aktiva : biaya
depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan
ekuipmen, perkakas lab, alat kerja dan aktiva tetap lainnya
e) Biaya yang tibul sebab akibat berlalunya waktu : biaya asuransi
gedung, asuransi mesin dan ekuipmen, asuransi kendaraan,
asuransi kecelakaan karyawan.
f) Biaya lain secara langsung memerlukan pengeluaran tunai :
biaya listrik PLN dan sebagainya
Contoh:
PT. AGAM adalah perusahaan perakitan komputer dengan
merk “LAPY” perusahaan mempunyai dua departemen
produksi yaitu departemen perakitan dan departemen
penyelesaian.

Selama bulan Agustus telah dicatat dalam buku besar: Listrik,


air dan telp. Rp9.390.000, akumulasi penyusutan mesin
Rp6.400.000, bahan tak langsung Rp4.260.000, dan tenaga
kerja tak langsung Rp10.240.000
Diminta:
Buatlah jurnal penggunaan overhead pabrik tersebut:
Pengendali overhead pabrik 30.290.000
Listrik, air dan telp 9.390.000
Akumulasi penyusutan mesin 6.400.000
Bahan tak langsung 4.260.000
Tenaga kerja tak langsung 10.240.000

2) Menurut perilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume


produksi :
a) Biaya Variable : biaya yang berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan
b) Biaya tetap : biaya yang tidak berubah dalam kisar perubahan
volume kegiatan tertentu
c) Biaya semvasiabel : biaya yang berubah tidak sebanding
dengan perubahan volume kegiatan.
Contoh:
PT.  JACO adalah perusahaan pengolahan nanas yang dikemas
dalam kaleng, pengolahan dilakukan melalui satu tahap
pengolahan yaitu melalui departemen pengolahan.
Awal September perusahaan baru mulai beroperasi, dengan
mengolah nanas sebanyak 8.000 kg, pada akhir September
produk selesai yang ditransfer ke gudang sebanyak 7.600 kg,
sedangkan yang 400 kg masih dalam proses dengan tingkat
penyerapan biaya bahan baku 100%, biaya tenaga kerja 75%,
dan biaya overhead pabrik 80%. Biaya yang dikeluarkan untuk
mengolah nanas tersebut adalah:
Biaya bahan baku Rp6.000.000
Biaya tenaga kerja Rp4.740.000
Biaya FOH Rp3.168.000

Diminta:
Susunlah laporan biaya produksi PT. JACO untuk bulan
September 2012

PT. JACO
Departemen Pengolahan
Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan September 2012
Skedul Kuantitas
Produk Masuk Proses 8.000 kg
Produk Selesai 7.600 kg
Produk dalam proses akhir 400 kg
(100% bahan, 75% Tenaga kerja, 80% BOP)
8.000 kg
Biaya dibebankan
Elemen Biaya Total Unit Ekuivalen Biaya/kg
Bahan baku 6.000.000 8.000 kg 750
Tenaga kerja 4.740.000 7.900 kg 600
BOP 3.168.000 7.920 kg 400
Total 13.908.000 1.750
Unit Ekuivalen : Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian)
Bahan baku 7.600 kg + (400 kg x 100%) = 8.000 kg
Tenaga Kerja 7.600 kg + (400 kg x 75%) = 7.900 kg
BOP 7.600 kg + (400 kg x 80%) = 7.920 kg
Pertanggungjawaban Biaya
Biaya produk selesai ditransfer 7.600 kg x Rp1.750 Rp13.300.000
Produk dalam proses akhir:
Bahan baku 400 kg (100% x Rp750 Rp300.000
Tenaga Kerja 400 kg (25% x Rp600 Rp180.000
BOP 400 kg (80% x Rp400 Rp128.000
Rp608.000
Total Rp13.908.000

3) Menurut hubungannya dengan departemen :


a) Biaya langsung departemen : biaya yang terjadi dalam
departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati
departemen tersebut
b) Biaya tidak langsung departemen : biaya yang manfaatnya
dinikmati oleh lebih dari satu departemen
Contoh:
PT. ICO Com adalah perusahaan perakitan radio dengan
merk”ICOM” perusahaan mempunyai dua departemen
perakitan dan departemen penyelesaian. Untuk kedua
departemen tersebut perusahaan mempunyai akun produk
dalam proses yang terpisah.
Perusahaan membebankan biaya overhead pabrik berdasarkan
jam mesin, dengan tarif ditentukan dimuka untuk departemen
perakitan Rp3.500 per jam mesin dan departemen penyelesaian
Rp3.900 per jam mesin.
Selama bulan September jam mesin yang digunakan pada
departemen perakitan 4.050 jam mesin, departemen
penyelesaian 3.700 jam mesin, BOP aktual Rp30.290.000

Diminta:
Buatlah jurnal:
PDP- Departemen perakitan 14.175.000
PDP-Depatemen penyelesaian 14.430.000
Biaya overhead pabrik dibebankan 28.605.000

Biaya overhead pabrik dibebankan:


4.050 x Rp3.500 = Rp14.175.000
3.700 x Rp3.900 = Rp14.430.000

BOP Aktual Rp30.290.000


BOP Dibebankan Rp28.605.000
-----------------
Under Applied Rp 1.685.000

Bahan Jadi
Dalam sebuah proses produksi, barang akhir dapat dihasilkan dari pengolahan bahan baku
ataupun barang setengah jadi. Barang jadi bisa tahan lama atau tidak tahan lama. Barang
tahan lama adalah jenis barang yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Contoh
barang akhir tahan lama termasuk televisi, komputer dan furniture. Sebaliknya, barang tidak
tahan lama mencakup barang habis sekali pakai seperti makanan dan minuman.
Barang tahan lama biasanya memiliki harga yang lebih mahal. Konsumen mungkin
membelinya secara kredit atau menggunakan pinjaman bank. Oleh karena itu,
mempertimbangkan umur panjang dan biaya, konsumen biasanya akan menunda pengeluaran
untuk barang-barang tersebut, yang menjadikan barang tahan lama komponen konsumsi yang
paling fluktuatif.
Barang yang sudah selesai diproduksi di gudang pada awal periode ditambah dengan harga
produksi periode berjalan kemudian dikurangi dengan barang jadi yang masih tersisa di
gudang pada akhir periode disebut dengan Harga Pokok Penjualan.
Harga pokok penjualan (HPP) = persediaan awal + pembelian bersih - persediaan akhir
Persediaan awal --------------------------- Rp 100.000,-
Pembelian Bersih --------------------------- Rp 400.000,-
=> Barang tersedia untuk dijual-------------------- Rp 500.000,-

Dikurangi harga pokok penjualan ------------------ (Rp 300.000,-)


=> Persediaan akhir ------------------------------- Rp 200.000,-

Anda mungkin juga menyukai