Anda di halaman 1dari 4

Cara Mencairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Saat Pandemi Corona

 Petugas BPJS melayani tenaga kerja. (JIBI/Bisnis/Dok)

iklan loker

Solopos.com, SOLO – Di tengah pandemi Covid-19, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial


(BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek menyiapkan dua cara mencairkan klaim jaminan
hari tua (JHT). Seperti diketahui pandemi Covid-19 membuat sejumlah wilayah melakukan
pembatasan perjalanan maupun jam operasional kantor.

Dalam email dari badan publik yang menjalankan sistem jaminan sosial nasional (SJSN) itu
terdapat dua cara pencairan klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan. Cara pertama dilakukan
secara daring yakni tanpa kontak fisik. Sementara cara kedua, yakni datang ke kantor BPJS
Ketenagakerjaan setelah dilakukan pendaftaran antrean online.

Lalu bagaimana cara mencairkan BPJS Ketenagakerjaan di tengah meningkatnya orang


dalam pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) akibat terinfeksi virus
corona atau Covid-19?

Berikut tiga tahap pencairan JHT BP Jamsostek yang harus dipenuhi. Selain itu ada cara
pencairan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKm) dan Jaminan Pensiun
(JP) seperti dilansir Bisnis.om, Kamis (2/4/2020).

Simak! Ini Cara Dapat Token Listrik Gratis Selama Darurat Corona

Mengurus Nomor Antrean Secara Online

Untuk mengurangi kontak fisik, BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek menerapkan


sistem antrean secara online. Antrean online ini diberlakukan baik untuk peserta yang akan
melakukan pencairan secara digital ataupun yang harus datang ke kantor BP Jamsostek.
Klaim untuk mendapatkan nomor antrean online pencairan program Jaminan Hari Tua (JHT)
dapat dilakukan dengan dua cara yakni melalui website dengan alamat
antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id atau aplikasi BPJSTKU yang dapat diunduh dari playstore.

Peserta akan diminta mengupload tujuh dokumen untuk mencairkan klaim JHT di BP
Jamsostek. Selanjutnya akan ditentukan dalam dua cara apakah proses secara online atau
harus ke kantor cabang BP Jamsostek yang dipilih.

Dokumen yang dibutuhkan yakni scan kartu peserja Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan
(KPJ). Peserta juga dapat melampirkan kartu digital yang diunduh dari aplikasi BPJSTKU.
Selanjutnya dilampirkan salinan KTP, Kartu Keluarga (KK), Salinan verklaring atau surat
keterangan sudah berhenti bekerja dari perusahaan, salinan buku rekening yang masih aktif,
foto peserta dan formulir permohonan pencairan JHT BP Jamsostek yang sudah diisi dan
ditandatangani.

Pencairan Secara Online

Untuk mencairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan pada 2020 secara online maka terlebih dahulu
peserta melakuan pendaftaran antrean melalui website dengan alamat
antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id atau aplikasi BPJSTKU. Setelah data yang diisi valid,
maka selanjutnya peserta diminta mengirim email ke alamat yang sudah ditentukan.

Dalam badan email dilampirkan dokumen yang dibutuhkan yakni scan kartu peserja
Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan (KPJ). Peserta juga dapat melampirkan kartu digital
yang diunduh dari aplikasi BPJSTKU. Selanjutnya dilampirkan salinan KTP, Kartu Keluarga
(KK). Juga salinan Verklaring atau seurat keterangan sudah berhenti bekerja dari perusahaan,
sainan buku rekening yang masih aktif, foto peserta dan formulir permohonan pencairan JHT
BP Jamsostek yang sudah diisi dan ditandatangangi.

Seluruh dokumen akan diverifikasi oleh petugas. Hasil verifikasi akan diberitahukan secara
digital melalui Whastaap, email, SMS atau telepon. Peserta akan menerima uang JHT nya
dalam rekening yang sudah ditentukan sesuai tanggal yang diberitahukan petugas.

Istana: Pemerintah Putuskan Mudik Tidak Dilarang

Pencairan Klaim JHT Datang ke Kantor BPJS Ketenagakerjaan


Bagi Peserta yang gagal mengirim dokumen melalui email, maka klaim JHT dilakukan
dengan datang ke kantor BP Jamsostek. Kedatangan disesuaikan dengan tanggal dan jam
yang diperoleh dari layanan antrean online di antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id atau aplikasi
BPJSTKU.

Petugas akan memeriksa suhu tubuh peserta sebelum masuk ke dalam kantor BP Jamsostek
dalam mencairkan JHT. Saat suhu tubuh pasien di atas 37,5 derajat celcius maka peserta tidak
diperkenankan melanjutkan proses pencairan klaim.

Sedangkan bagi peserta yang suhu tubuh di bawah 37,5 derajat celcius dapat melanjutkan
proses pencairan. Petugas akan memanggil sesuai nomor antrean. Selajutnya akan dilakukan
verifikasi kelengkapan berkas yang dibawa.

Dokumen yang dibutuhkan yakni scan kartu peserja Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan
(KPJ). Peserta juga dapat melampirkan kartu digital yang diunduh dari aplikasi BPJSTKU.
Selanjutnya dilampirkan salinan KTP, Kartu Keluarga (KK), Salinan Verklaring atau seurat
keterangan sudah berhenti bekerja dari perusahaan, sainan buku rekening yang masih aktif,
foto peserta dan formulir permohonan pencairan JHT BP Jamsostek yang sudah diisi dan
ditandatangangi.

Setelah berkas dinyatakan lengkap, peserta diminta memasukan seluruh berkas ke dalam
amplop dan memasukan ke dalam drop box yang disediakan.

Selanjutnya peserta akan mendapatkan pemberitahuan secara digital melalui Whastaap,


email, SMS, atau telepon mengenai status klaim yang diajukan. Selanjutnya, peserta akan
menerima uang JHT nya dalam rekening yang sudah ditentukan sesuai tanggal yang
diberitahukan petugas.

Cara Pencairan Klaim JKK, JKm dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

Sementara untuk jaminan lainnya, BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek tetap


memberikan pelayanan sesuai ketentuan. Bagi divisi sumber daya manusia perusahaan yang
ingin melakukan pengurusan klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), maka berkas yang
dibutuhkan dikirimkan ke kentor cabang BP Jamsostek yang melayani dengan berkas yang
dibutuhkan.
Pada program Jaminan Kematian (JKm), ahli waris datang ke kantor BP Jamsostek. Setelah
mengisi seluruh dokumen yang dibutuhkan, berkas diletakan ke dalam kotak berkas
(dropbox) yang sudah disediakan.

Sedangkan untuk pengajuan klaim Jaminan Pensiun (JP) maka peserta atau ahli waris harus
datang ke kantor BP Jamsostek. Selanjutnya dokumen yang dibutuhkan akan diletekkan ke
dalam dropbox yang tersedia. Sementera bagi penerima manfaat JP, petugas akan melalukan
video call secara berkala dengan penerima manfaat.

Anda mungkin juga menyukai