KEPANITERAAN DASAR
STATUS ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari / Tanggal Ujian / Presentasi Kasus:...............
SMF ILMU PENYAKIT BEDAH
RUMAH SAKIT: RSUD Tarakan, Jakarta
I. IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : Ny. S Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl lahir : Jakarta, 11 Januari 1957 Suku bangsa : Jawa
Status perkawinan : Menikah Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan : SMA
Alamat : Jelambar, Jakarta Barat Tgl masuk RS : 7 april 2016
II. ANAMNESIS
Diambil dari: Autoanamnesis Tanggal : 7 april 2016, Jam : 14.15
Keluhan Utama:
BAB berdarah sejak 1 minggu SMRS.
Keluhan Tambahan
Lemas dan Benjolan keluar dari dalam anus
Riwayat Penyakit Sekarang:
Seorang perempuan berusia 59 tahun mengeluh keluar darah segar dari anus pada saat BAB
sejak 1 minggu sebelum masuk Rumah Sakit. Darah yang keluar cukup banyak dan menetes dari
anus. OS juga mengaku BAB secara teratur satu kali sehari, biasanya pagi hari. Tidak ada nyeri
pada saat buang air, namun OS sering mengedan ketika BAB. Tinja tidak mengalami perubahan
baik sifat, kuantitas serta warna. Tinja keras, tidak didapatkan lendir pada tinja dan berwarna coklat
kehitaman yang bercampur dengan bercak merah segar pada bagian permukaannya. OS
mengatakan seperti ada yang mengganjal di bagian anus dan merasa tidak puas pada saat BAB. Ada
1
benjolan yang keluar dari lubang anus setiap kali BAB, yang masih bisa dimasukan dengan
tangannya sendiri. Terdapat nyeri pada bagian kanan atas perut pasien, nafsu makan baik. Tidak
didapatkan demam.
Tiga hari SMRS, BAB yang disertai keluar darah berwarna merah segar masih terjadi pada
OS. Masih didapatkan benjolan yang keluar pada saat BAB dan rasa tidak puas serta mengganjal di
anus pada saat BAB. OS memutuskan untuk berobat ke puskesmas karena pusing, kepala sakit dan
lemas.
Dua hari SMRS, OS telah mengkonsumsi obat yang diberikan dokter puskesmas dan
mengatakan bahwa BAB nya sudah tidak berdarah lagi, namun masih ada benjolan yang keluar
pada saat BAB. Tinja menjadi sedikit lunak dengan warna coklat kehitaman dan tidak bercampur
dengan warna kemerahan. Pusing, sakit kepala dan badan lemas masih dirasakan.
Satu hari SMRS, OS tidak mengkonsumsi obat yang diberikan dokter di puskesmas karena
habis. BAB-nya bercampur darah kembali yang disertai dengan darah yang menetes dari anus pada
saat BAB. Benjolan yang keluar dirasakan bertambah besar daripada sebelumnya.
Empat jam SMRS, OS melakukan aktifitas seperti biasa dan sesekali BAB yang masih
disertai darah segar yang menetes dari anus. Tiba – tiba merasa mual dan tidak enak di perut yang
disertai badan sangat lemas, pusing dan hampir pingsan. Karena mengkhawatirkan keadaan ibunya
Tn. D (anak OS) membawa OS ke RSUD Tarakan, Jakarta.
Saat masuk Rumah Sakit, OS mengatakan badannya sangat lemas, keluhan lebih berat
dibanding hari sebelumnya hingga mengganggu aktifitas. OS mengatakan benjolan di anus sudah
dirasakan sejak 5 bulan yang lalu, tetapi tidak disertai dengan perdarahan. Benjolan pada anus
tersebut tidak dapat masuk dengan sendirinya, tetapi harus dimasukan oleh OS sendiri. Masih
didapatkan adanya tinja yang bercampur darah di permukaannya dan tidak ada penurunan berat
badan yang dalam kurun waktu 1 tahun terakhir.
2
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama
3
Tuberkulosis +
Hipertensi + Ibu
Diabetes +
Jantung + Nenek
Ginjal +
Riwayat kebiasaan : Pasien jarang mengkonsumsi sayuran dan suka makanan yang pedas. Asupan
air minum biasanya kurang dari 6 gelas per hari. Pasien terbiasa menggunakan toilet duduk di
rumahnya serta mempunyai kebiasaan mengedan pada saat BAB.
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Kelahiran
(-) Di Rumah (-) Rumah Sakit (√) Rumah Bersalin
Ditolong oleh:
(-) Dokter (√) Bidan ( -) Dukun (-) Lainnya…
Riwayat Makanan
Frekuensi/hari : 3-4x dalam sehari. Sekali makan 1 piring.
Variasi/hari : variasi makan setiap harinya baik, menu makanan berbeda-beda setiap harinya.
Jumlah/hari : makan dalam jumlah yang cukup banyak.
Nafsu makan : baik
Riwayat Imunisasi
Pasien mengaku tidak dapat mengingat tentang riwayat imunisasi waktu kecil
(-) BCG (-) DPT (-) Polio
(-) Hep B (-) Campak (-) Lainnya,……….
4
a. Penyakit terdahulu : Wasir, Gastritis
b. Trauma terdahulu : Tidak ada
c. Operasi : Tidak ada
d. Sistem saraf : Tidak ada
e. Sistem kardiovaskuler : Tidak ada
f. Sistem gastrointestinal : Tidak ada
g. Sistem urinarius : Tidak ada
h. Sistem genitalis : Tidak ada
i. Sistem musculoskeletal : Tidak ada
ANAMNESIS SISTEM
Kulit
( - ) Bisul ( - ) Rambut ( - ) Keringat malam
( - ) Kuku ( - ) Kuning / Ikterus ( - ) Sianosis
( - ) Ekskoriasi
Kepala
( - ) Trauma ( - ) Sakit kepala ( - ) Nyeri pada sinus
Mata
( -) Merah ( - ) Nyeri
( - ) Sekret ( - ) Kuning/ Ikterus
( - ) Trauma ( - ) Ketajaman penglihatan
Telinga
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan pendengaran
( - ) Sekret ( - ) Tinitus
Hidung
( - ) Rhinnorhea ( - ) Gejala penyumbatan
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan penciuman
( - ) Sekret ( - ) Epistaksis
( - ) Trauma ( - ) Benda asing (foreign body)
Mulut
( - ) Bibir ( - ) Lidah ( - ) Gusi ( - ) Mukosa
Tenggorokan
( - ) Nyeri tenggorokan ( - ) Perubahan suara
5
Leher
( - ) Benjolan ( - ) Nyeri leher
Thorax (Cor dan Pulmo)
( - ) Sesak napas ( - ) Mengi
( - ) Batuk ( - ) Batuk darah
( - ) Nyeri dada ( - ) Berdebar-debar
Abdomen (Lambung / Usus)
(√ ) Mual ( - ) Muntah
( - ) Diare ( - ) Konstipasi
( - ) Nyeri epigastrium ( - ) Nyeri kolik
(√ ) Tinja berdarah ( - ) Tinja berwarna dempul
( - ) Benjolan
Saluran Kemih / Alat kelamin
( - ) Disuria ( - ) Nokturia
( - ) Hesistancy ( - ) Urgency
( - ) Kencing batu ( - ) Kolik
( - ) Hematuria ( - ) Retensio urin
Saraf dan Otot
( - ) Riwayat trauma (-) Nyeri (-) Bengkak
Ekstremitas
(- ) Bengkak (-) Deformitas
(-) Nyeri ( - ) Sianosis
BERAT BADAN
Berat badan rata-rata (Kg) : 59 kg
Berat tertinggi (Kg) : Tidak diketahui
Berat badan sekarang (Kg) : 59 kg
Tetap (√ ) Naik ( )
Turun ( )
6
III. STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda Vital :
TD: 110/70 mmHg Suhu: 36,4ºC
N: 84x/menit RR: 18x/menit
Kepala : normocephalic
Mata : pupil isokor, konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-
Telinga : normotia, membran timpani utuh, refleks cahaya baik, sekret (-),
serumen (+)
Hidung : normosepta, sekret (-)
Tenggorokan : tonsil T1-T1, faring tidak hiperemis
Leher : kelenjar getah bening dan tiroid tidak membesar
Thorax :
Paru-paru
Inspeksi: bentuk normal, tidak ada deformitas atau asimetri, sela iga tidak melebar,tidak
terjadi retraksi abnormal ruang sela iga bawah pada saat inspirasi, tidak ada
bagian dada yang tertinggal pada gerakan respirasi, gerakan dada simetris, jenis
pernapasan abdominothoracal, tidak ada bekas luka atau bekas operasi.
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru, batas paru hati normal, peranjakan hati satu jari.
Palpasi : tidak ada nyeri pada bagian dada ketika ditekan, sela iga normal tidak melebar
maupun mengecil, gerakan simetris, taktil fremitus normal.
Auskultasi: suara napas vesikuler, tidak ditemukan adanya wheezing dan ronki.
Jantung:
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak, simetris, sela iga tidak membesar, tidak ditemukan
adanya bekas luka pada bagian dada.
Perkusi : batas atas jantung di sela iga 4 garis parasternal kiri, batas kiri jantung setinggi
sela iga 5 garis midklavikula kiri, batas kanan jantung setinggi sela iga 4 garis
parasternal kanan.
Auskultasi: bunyi jantung 1 dan 2 reguler, tidak terdengar murmur dan gallop
Palpasi : sela iga tidak membesar, iktus kordis tidak teraba.
Abdomen:
7
Inspeksi : perut mendatar, tidak ada bekas operasi dan luka
Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : bising usus positif, 12 kali per menit
Hati: tidak teraba
Limpa: tidak teraba
Ginjal: tidak teraba
Edema : _ _ Cyanosis : _ _
_ _ _ _
8
Lain-lain
Refleks Kanan Kiri
Refleks Tendon + +
Bisep + +
Trisep + +
Patela + +
Achiles + +
Kremaster + +
Refleks kulit + +
Refleks patologis - -
Rectal Toucher : Tonus sphingter ani cukup, mukosa rectum licin, terdapat massa,
konsistensi kenyal, dengan diameter kurang lebih 3 cm, tidak ada nyeri tekan dan pada
sarung tangan darah (-), lendir (-), feses (-).
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 7 April 2016. Jam 15:15:10
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hematologi II
Hemoglobin 6,1 mg/dL 13,7-17,5 mg/dL
Leukosit 9.300 /uL 4.200-9.100/uL
Hematokrit 19% 40-51%
Trombosit 324.000/uL 163/000-337.000/uL
Hemostatis
Masa Pembekuan 9.00 menit 0.5-15 menit
Masa Pendarahan 4.00 menit 01-06 menit
IV. RESUME
9
Satu minggu SMRS, pasien mengeluh adanya darah di tinja pada saat buang air besar. Darah berwarna
merah segar di permukaan tinja. Ditemukan adanya benjolan pada anus pada saat buang air besar yang masih
dapat dimasukan dengan tangan sendiri. Hal ini sudah dirasakan pasien sejak satu minggu yang lalu.
Keadaan umum: sakit sedang dan kesadaran kompos mentis. Tanda vital lainnya dalam batas normal. Pada
inspeksi dan palpasi regio anal, ditemukan adanya benjolan dengan konsistensi kenyal, pada arah jam 2
sampai 3,berwarna merah kecoklatan, tidak bertangkai, tidak terdapat umbai kulit, dengan diameter sekitar 3
cm, tidak nyeri tekan, berbatas tegas, benjolan dapat dimasukan kembali, tidak ada lendir maupun darah.
Pada pemeriksaan laboratorium, didapatkan pasien anemia dengah Hemoglobin 6,1 mg/dL.
10
Persamaan : perdarahan yang keluar dari lubang anus. , mengalami mual, dapat terjadi
anemia.
Perbedaan :
- Anamnesis : diare yang bercampur darah, nanah, dan lendir, mengalami demam,
mual, dan muntah, terjadi penurunan berat badan
- Pemeriksaan fisik: terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah, colok dubur
terasa nyeri.
- Pemeriksaan penunjang: leukositosis dan peninggian laju endaps darah.
VI. PENATALAKSANAAN
MEDIKA MENTOSA
infus Ringer Laktat 20 tetes per menit
PRC 2x500 cc pre lasix
Pantoprazole inj. 2x40 mg
RENCANA TINDAKAN
1. Hemoroidektomi untuk hemoroid yang ditemukan
EDUKASI
1. Jangan banyak duduk atau tidur, banyak bergerak dan banyak jalan.
2. Banyak minum 30-40 mL/kgBB/hari untuk melembekkan tinja.
3. Mengurangi minum kopi dan alkohol untuk menghindari sering miksi.
VII. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam: dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
11