Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Urinary
Disusun oleh:
Kelompok 8
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS
PADJADJARAN 2013
MAKALAH KASUS I
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Urinary
Disusun
oleh:
Kelompok 8
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
BAB IV PENUTUP ................................................................................... 43
4.1 Simpulan......................................................................................................43
4.2 Saran............................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................44
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Fokus infeksi tidak dilewati urin, misalnya pada lesi dini pielonefritis
karena infeksi hematogen.
b. Bendungan total pada bagian saluran yang menderita infeksi.
c. Bakteriuria disamarkan karena pemberian anibiotika.
Infeksi saluran kemih sering terjdi pada wanita. Salah satu penyebabnya
adalah uretra wanita yang lebih pendek sehingga bakteri kontaminan lebih mudah
melewati jalur ke kandung kemih. Faktor lain yang berperan adalah
kecenderungan untuk menahan urin serta iritasi kulit lubang uretra sewaktu
berhubungan kelamin. Uretra yang pendek meningkatkan kemungkinan
mikroorganisme yang menempel dilubang uretra sewaktu berhubungan kelamin
memiliki akses ke kandung kemih. Wanita hamil mengalami relaksasi semua otot
polos yang dipengaruhi oleh progesterone, termasuk kandung kemih dan ureter,
sehingga mereka cenderung menahan urin dibagian tersebut. Uterus pada
kehamilan dapat pula menghambat aliran urin pada keadaan-keadaan tertentu.
1.2 Tujuan
Tujuan umum
Agar mahasiswa mengetahui dan mampu memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Tujuan khusus
Mengetahui definisi Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Mengetahui etiologi Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Mengetahui klasifikasi penyakit Otitis Media
Mengetahui manifestasi klinis Infeksi Saluran Kemih ( ISK)
Mengetahui patofisiologi Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Mengetahui pemeriksaan diagnostik Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Mengetahui penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Mengetahui cara memberikan asuhan keperawatan pada pasien
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
ANALISIS KASUS
Seorang wanita berusia 25 tahun status menikah post partum P1A0 (39
minggu pervagina). Satu minggu setelah melahirkan klien mengeluh sakit saat
berkemih. Berkemih keluar sedikit-sedikit disertai rasa nyeri. Saat dikaji lebih
lanjut, untuk perawat hasil wawancara didapatkan klien mengeluh urgensi
frekuensi dan disuria. Dari pemfis didapatkan TD 120/80, nadi 90x/menit, RR
24x/menit, suhu 39 derajat C, palpasi di area suprakubis teraba tegang tenderness.
Perawat menganjurkan kepada klien supaya banyak minum minimal 3liter/hari.
Hasil pemeriksaan urin warna keruh WBC (+++) kultur (+bakteri) piura eritrosit
(+) klien mendapat terapi bakterim 3x 1 tablet 400mg peroral dan fenazopyridin
3x 1 tablet peroral.
STEP 1
Piura eritrosit (+) (Ajeng) : ada Sel Darah Merah di dalam urine (Anggun), ada
nanah dalam urin(Nurnila)
Terderness (Safrina) : sakit saat ditekan (Nurul),
WBC (+++) (Riska) : adanya infeksi dari bakteri (Palupi)
Dysuria (Ayu) : sakit saat berkemih (Melda)
STEP 2
1. Apakah ada hubungan antara post partum dengan sulit berkemih ? (Nurul)
2. Apakah alasannya perawat menganjurkan minum 3 L/hari ?(Riska)
3. Ibu postpartum seperti apa yang terkena penyakit ini ? (Melda)
4. Apakah pemeriksaan diagnostic lainnya? (Desi)
5. Kenapa pasien ingin berkemih namun tidak keluar ?(Nurnila)
6. Apa yang menyebabkan suprapubis tegang ketika di palpasi ?
7. Apakah indikasi obat yang diberikan, cara kerja, kontraindikasi? (Shalha)
8. Apakah pencegahan yang harus dilakukan untuk menghindari penyakit ini ?
(Ajeng)
9. Apakah terapi lain untuk penyakit ini? (Desi)
10. Apakah penyebab dan faktor risiko penyakit ini ?(Ayu)
11. Apakah organ yang terganggu ? (Ayu)
12. Apakah diagnosa prioritas dalam penyakit ini?(Melda)
13. Apa saja peran perawat yang ada dalam kasus ini ?(Shalha)
STEP 3
STEP 4
Postpartum
Faktor resiko?
Infeksi pada uretra
Mo yang
menginfeksi?
Inflamasi
4. Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih
yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar.
Pada laki- laki uretra bewrjalan berkelok – kelok melalui tengah – tengah
prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis
kebagia penis panjangnya ± 20 cm.
Uretra pada laki – laki terdiri dari :
a. Uretra Prostaria
b. Uretra membranosa
c. Uretra kavernosa
Lapisan uretra laki – laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling
dalam), dan lapisan submukosa.
a. Proses filtrasi
Terjadi di glomerolus, proses ini terjadi karena permukaan aferent
lebih besar dari permukaan aferent maka terjadi penyerapan darah,
sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali
protein, cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bownman yang terdiri
6. Kaji keluhan pada kandung kemih 5. Peningkatan hidrasi
membilas bakteri
berkemih
10. Kolaborasi :
9. Akumulasi sisa uremik
• Awasi pemeriksaan
dan ketidakseimbangan
laboratorium,elektrolit,bun,kreatinin
elektrolitdapat menjadi
• Lakukan tindakan untuk
memelihara
38 | MakalahISKTut or2A2011
39 | MakalahISKTut or2A2011
2. Kandung Kemih tidak pola berkemih, masukan dan keluaran 4. Untuk mengidentifikasi
tegang setiap 8 jam dan pantau hasil indikasi kemajuan atau
3. Pasien tampak tenang urinalisis ulang penyimpangan dari hasil
4. Ekspresi wajah yang diharapkan
tenang 5. Berikan tindakan nyaman, seperti
pijatan 5. Meningkatkan relaksasi,
menurunkan tegangan otot
menyenangkan
8. Relaksasi, menghindari
9. Kolaborasi : terlalu merasakan nyeri
40 | MakalahISKTut or2A2011
program terapi 9. Analgetik
memblok lintasan
nyeri
3 Penyebarluasan Setelah dilakukan 1. Kaji suhu tubuh pasien selama 4 1. Tanda – tanda vital
Infeksi tindakan keperawatan jam dan lapor suhu diatas 38,5 0C menandakan adanya
berhubungan selama 3 x 24 jam perubahan didalam tubuh.
dengan adanya diharapkan Infeksi 2. Catat karakteristik urine
bakteri pada saluran sembuh dan mencegah 2. Untuk mengetahui
kemih komplikasi. /mengidentifikasi indikasi
KH : kemajuan atau
1. Tanda-Tanda Vital 3. Anjurkan pasien untuk minum 2-3 penyimpangan dari hasil
liter
dalam batas normal yang diharapkan.
jika ada kontra indikasi
2. Nilai Kultur Urine
Negatif 3. Untuk mencegah statis
4. Monitor Pemeriksaan ulang urine
3. Urine berwarna urine
kultur dan sensivitas untuk
bening dan tidak berbau
menentukan respon terapi
4. Mengetahui seberapa
5. Anjurkan pasien untuk mengosongkan
jauh efek pengobatan
kandung kemih secara komplit setiap
terhadap keadaan penderita
kali kemih
41 | MakalahISKTut or2A2011
BAB IV
PENTUPUP
4.1 Simpulan
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah ditemukannya kuman pada urin yang
umumnya steril. Secara anatomi, ISK dibagi menjadi infeksi saluran kemih
bagian atas dan infeksi saluran kemih bagian bawah. ISK bagian atas mencakup
semua infeksi yang menyerang ginjal, sedangkan ISK bagian bawah mencakup
semua infeksi yang menyerang uretra, kandung kemih dan prostat.
4.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang penyakit-
penyakit dalam keperawatan anak salah satunya infeksi saluran kemih dan
juga meningkatkan kemampuan dalam membuat asuhan keperawatan yang
baik dan benar.
2. Bagi Perawat
Diharapkan bagi perawat agar dapat meningakatkan ketrampilan dalam
memberikan asuhan keperawtan serta pengetahuan sehingga dapat
memberikan asuhan keperawtan yang optimal pada pasien yang menderita
penyakit infeksi saluran kemih dan perawat mampu menjadi edukator
yang baik bagi pasien dan keluarganya.
3. Bagi Dunia Keperawatan
Diharapkan asuhan keperawatan ini dapat terus ditingkatkan
kekurangannya sehingga dapat menambah pengetahuan yang lebih baik
bagi dunia keperawatan serta, dapat di aplikasikan untuk
mengembangakan ketrampilan perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan pada anak yang mengalami infeksi saluran kemih.
DAFTAR PUSTAKA
Pengosongan
Perkembangan
Peningkatan MO kandung kemih
kuman meningkat
tidak sempurna
Peningkatan MO
Mengeluarkan IL-4
Urin bersifat asam
Memicu limfosit B
Peningkatan set point Sisa antibodi yang mati Menahan urin sebagai
mengakibatkan adanya kompensasi nyeri
nanah (eksudat)
Hipotalamus
menganggap suhu tubuh Keluar sedikit-sedikit
yang rendah&memicu Terbawa saat urin keluar
mekanisme peningkatan
Akumulasi urin meningkat
panas
Pyuria:warna urin keruh di kandung kemih
Nyeri&tenderness
Gangguan pola eliminasi
Urin masih ada di ada
di
kandung kemih
Impuls ke otak
Urgency