Anda di halaman 1dari 5

Demam Tifoid pada mahasiswa dengan Kebiasaan Mengonsumsi

Makanan di Sembarang Tempat dengan Pendekatan Kedokteran


Keluarga

Disusun Oleh : dr. Putri Nurul Muthia


Pendamping : dr.Anita Kurniasih

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS KECAMATAN MAMPANG PRAPATAN
JUNI 2019

1
LAPORAN KASUS
IDENTITAS

 Nama : Nn. M

 Usia : 22 tahun

 Pekerjaan : Mahasiswa

 Agama : Islam

 Status : belum menikah

 Alamat : Jl. Pondok Jaya, Mampang Prapatan

ANAMNESIS

Keluhan utama : demam sejak 7 hari.

Riwayat penyakit sekarang :

OS datang dengan keluhan demam sejak 7 hari yang lalu, naik turun hilang timbul, os
merasa suhu tubuhnya lebih tinggi saat sore hari menjelang malam, lalu mulai menurun saat pagi
hari. Demam yang dirasakan tidak sampai menggigil. OS juga mengalami mual dan muntah 2 hari
belakangan ini sebanyak 4x/ hari isi makanan dan cairan, BAB cair 2-3x/ hari sejak 4 hari ini,
masih ada ampas, tidak ada darah maupun lendir. OS menyangkal adanya keluhan saat BAK. OS
tidak mengalami mimisan, gusi berdarah, atapun nyeri otot. OS tidak memiliki riwayat bepergian
ke daerah tertentu sebelum mengalami keluhan ini.

OS bekerja sebagai mahasiswa. OS sering membeli makanan di pinggir jalan sekitar


kampusnya untuk sarapan dan makan siang. OS mengaku tempat ia membeli makan
kebersihannya dinilai kurang. OS tinggal serumah bersama dengan kedua orangtua dan satu orang
adiknya . Ayah Os adalah seorang karyawan swasta, ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
Usia adik OS yaitu 18 tahun. Untuk biaya kesehatan sekeluarga OS menggunakan BPJS. Rumah
OS terletak di daerah yang padat penduduk. Ventilasi dalam rumah cukup, dan terdapat sinar
matahari yang masuk ke dalam rumah. OS adalah seorang perokok. Sehari OS merokok 3-4
batang per hari.

Untuk keluhannya saat ini OS sudah meminum obat warung yaitu Panadol, namun
keluhan tidak kunjung membaik. OS belum pernah mengalami keluhan yang sama seperti ini
sebelumnya.

Riwayat penyakit dahulu : alergi makanan (-)

Riwayat penyakit keluarga :-

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : baik

Kesadaran : compos mentis

Tekanan darah : 120/70 mmHg

Nadi : 91 kali per menit, reguler, isi cukup

2
Nafas : 20 kali per menit, reguler

Suhu : 37,5 C

Tinggi badan : 165 cm

Berat Badan : 58 kg

IMT : 20,5 kg/m2

Kesan gizi : imt normal

Status Generalis

 Kepala : Normocephali, rambut hitam, distribusi merata


 Mata : conjungtiva hiperemis -/-, injeksi konjungtiva -/-, konjungtiva
anemis -/-, sclera tidak ikterik, reflex cahaya langsung (+/+) reflex cahaya tidak langsung
(+/+), pupil bulat isokor, shadow test +/+, visus dalam keadaan baik
 Telinga : Normotia, serumen (-), nyeri tekan (-), mt intak kanan dan kiri
 Hidung : konka tidak hiperemis, deviasi (-), secret (-)
 Mulut : Bibir tidak sianosis, karies dentis (-), tonsil T1-T1 tampak tenang,
faring tidak hiperemis, lidah tampak kotor
 Leher : KGB tidak teraba membesar, pembesaran kelenjar tiroid (-)
 Paru
- Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
- Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri
- Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
- Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
 Jantung
- Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
- Palpasi : Iktus kordis teraba pada sela iga 5 linea midklavikula kiri
- Perkusi : Batas jantung kanan pada sela iga 4 pada linea sternalis dextra
Batas jantung kiri pada sela iga 5 pada linea mid klavikula sinistra
Bunyi jantung I/II normal, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen : Perut tampak datar, Bising usus normal 8x/ menit, Palpasi supel,
Perkusi Tympani, tidak ada nyeri tekan, massa (-), hati dan limpa tidak teraba membesar,
ballottement (-/-), shifting dullness (-).
 Alat Genitalia : Tidak Diperiksa
 Ekstremitas : Akral hangat, Crt <2 detik, edem (-/-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hemoglobin 12,4

Leukosit 12,000

Hematokrit 36,0

Trombosit 305.000

Limfosit 13,0

Mxd 6,2

Segmen 80,0

Widal Typhii O 1/320

3
PEMBAHASAN

DIAGNOSIS HOLISTIK

ASPEK PERSONAL

 Alasan kedatangan pasien : OS mengalami demam sejak 7 hari yang lalu.

 Persepsi pasien : OS terkontaminasi makanan yang kurang bersih

 Harapan : OS berharap dirinya bisa sembuh

 Kekhawatiran : OS khawatir demam tidak membaik dan mengganggu


pekerjaannya

ASPEK KLINIS

Diagnosis Kerja : Demam tifoid

FAKTOR RESIKO INTERNAL

 Sistem kekebalan tubuh yang sedang menurun

 Kebiasaan makan di tempat dengan kebersihan yang rendah

FAKTOR RESIKO EKSTERNAL

 Kebersihan lingkungan yang kurang baik.

DERAJAT FUNGSIONAL : 1

TATALAKSANA

- Health Promotion :

 Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya mengenai demam yang dialaminya


disebabkan oleh penyakit infeksi saluran pencernaan yang diakibatkan oleh makanan
yang kurang bersih.

 Edukasi untuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.

 Edukasi mengenai pencegahan penularan penyakit.

 Edukasi mengenai gizi yang baik.

 Edukasi mengenai pola hidup sehat.

 Edukasi mengenai terapi pengobatan yang akan diberikan.

 Pentingnya dukungan keluarga dalam hal peningkatan kesehatan.

4
- Specific protection

 Membali makanan di tempat dengan kebersihan yang baik

 Mencuci alat makan dan minum dengan baik

 Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan

- Early Detection & Prompt Treatment

 Ciprofloksasin tab 2x500 mg

 Parasetamol tab 3x500 mg

 Ranitidin 2x150 mg

 Domperidon tab 3x20 mg prn

- Disability Limitation :-

- Rehabilitation :-

FOLLOW-UP & INDIKATOR KEBERHASILAN

 Keberhasilan tatalaksana penyakit : demam (-) , BAB cair, mual dan mutah berkurang

 Pola makan : mengonsumsi makanan gizi seimbang, makan di


tempat yang kebersihannya baik

 Gaya hidup : menjaga kebersihan diri, olahraga teratur.

Anda mungkin juga menyukai