Disusun Oleh :
Ahmad Arifin NIM :1786206142
Nawang Al Zahro M NIM :1786206211
Rahma Maulidina Rizqia NIM : 1786206128
Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing
1. Bapak Moh. Fatih, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Metode
Penelitian Kualitatif.
2. Bapak Misbakhul Munir, S.Pd. Selaku guru matematika kelas I MI Darus
Sa’adah 02 Dayu Nglegok Blitar.
3. Seluruh guru Mi Darus Sa’adah 02 Dayu Nglegok Kabupaten Blitar.
4. Siswa Siswi kelas IV MI Darus Sa’adah 02 Dayu sebagai subjek penelitian.
5. Teman-teman PGSD B angkatan 2017 atas kerjasamanya
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu
demi terselesaikannya penyusunan laporan inidengan lancar. Semoga Allah
SWT membalas semua kebaikan kalian, aamin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................... ii
EMBAR PENGESAHAN ................................................................. iii
KATA PENGANTAR ....................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................
B. Rumusan Judul ...............................................................
C. Rumusan Masalah ..........................................................
D. Tujuan Penelitian ...........................................................
E. Manfaat Penelitian .........................................................
F. Spesifikasi Produk ..........................................................
G. Asumsi Keterbatasan Pengembangan ............................
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori ....................................................................
1. Media Pembelajaran.................................................
2. Metode Make A Macth .............................................
3. Media Kartu Bilangan .............................................
4. Minat Belajar ...........................................................
5. Materi (Bilangan Bulat) ..........................................
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ...............................
C. Matrik Penelitian Terdahulu yang Relevan ....................
D. Kerangka Berpikir ..........................................................
E. Bagan Kerangka Berpikir................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan ....................................................
B. Prosedur Pengembangan.................................................
C. Sumber Data dan Subjek Penelitian ...............................
D. Teknik dan Indtrumen Pengumpulan Data ....................
E. Teknik Analisis Data ......................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................
LAMPIRAN - LAMPIRAN .............................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1...........................................................................................
Gambar 1.2...........................................................................................
DAFTAR TABEL
3. Faktor masalah
Dari hasil observasi di atas maka kami menyimpulkan fokus
masalah yang terjadi di Pada Siswa Kelas IV Mi Darus Sa’adah Dayu 02
Kabupaten Blitar yaitu,banyak siswa yang masih belum faham dengan
materi bilangan bulat karena mereka belum faham konsep bilangan bulat .
Salah satu masalah yang sering dihadapi siswa adalah dalam
menggunakan proses yang tepat dalam penyelesaian soal bilangan bulat.
Dikarenakan siswa belum menguasai konsep bilangan bulat, maka siswa
kebingungan untuk menentukan proses yang tepat dalam penyelesaian
masalah. Hal ini di jelaskan langsung oleh guru yang bersangkutan di MI
Darus Sa’adah Dayu Nglegok 02 ini.
Kurangnya motivasi belajar siswa, karena sebagian besar siswa
masih memerlukan bantuan guru dalam menyelesaikan soal yang
diberikan, kurangnya motivasi belajar siswa ini tercermin dari masih
banyak siswa yang memperoleh nilai kurang.Sebagai gambaran dari
situasi tersebut guru menjelaskan bahwa siswa kelas IV MI Darus Sa’adah
Dayu memiliki nilai rata-rata pada pembelajaran matematika hanya
sebatas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
Siswa masih malu untuk bertanya kepada guru jika mengalami
kesulitan mengerjakan soal. Hal ini terlihat dari suasana belajar dikelas,
dimana siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang di sampaikan
guru.
Pembelajaran matematika yang digunakan oleh guru matematika di
MI Daus Sa’adah Dayu 02 Nglegok khususnya kelas IV masih
menggunakan metode ceramah dan dilaksanakan pada jam siang. Dalam
metode ini pembelajaran hanya berpusat pada guru, siswa hanya
mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan guru dikelas.
Akibatnya ketika pembelajaran matematika dilaksanakan pada jam siang,
siswa tidak minat belajar lagi karena suasana menjadi ngantuk dan lemas
belum lagi dengan metode yang di gunakan guru tidak menyenangkan
sehingga menambah ketidak semangatan siswa dalam pembelajaran.
4. solusi
Pentingnya pemahama konsep bilangan bulat bagi siswa dan masih
banyaknya kesulitan yang dihadapi siswa maka perlu untuk dilakukan
suatu pengkajian atau penelitian mengenai metode apa yang tepat dalam
menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar siswa pada materi
bilangan bulat. Agar pembelajaran matematika dapat mencairkan suasana
dan melibatkan kreatifitas serta meningkatkan keaktifan siswa maka
diperlukan suatu pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan,
yaitu penerapan metode make a macth dan kartu biangan.
5. Teori ahli
Menurut Marti (Rostina, 2016), guru juga mengalami kendala
dalam mengajarkanmatematika terkait sifatnya yang abstrak
tersebut. Terutama gambaran konkret dari materiyang disampaikan,
sehingga hal tersebut berakibat langsung kepada rendah dan
tidakmeratanya kualitas hasil yang dicapai oleh para peserta didik. Hikmah
(2016) jugamenambahkan bahwa peran guru dalam menyediakan dan
memberikan pengalaman belajaryang bermakna sangat
diperlukan. Kondisi semacam ini akan terus terjadi selama guru
masihmenganggap bahwa dirinya merupakan sumber belajar bagi peserta
didik dan mengabaikanperan media dan metode pembelajaran.
Seperti yang dinyatakan oleh Rohman, Mardiyana, dan
Triyanto(2013) tentang cara mempelajari operasi bilangan bulat dimana
guru masih menggunakanpembelajaran konvensional serta kurang dalam
penggunaan alat peraga yang ada dilingkungan sekitar dalam menjelaskan
operasi bilangan bulat. Selain itu, guru juga kurang mengaitkan
pembelajaran operasi bilangan bulat dengan bentuk konkret atau nyata
dalamkehidupan sehari-hari.
Padahal Kustianti (2014) menjelaskan bahwa salah satu upaya
untukmengatasi segala bentuk kesulitan yang timbul dalam proses
pembelajaran terutamamenyangkut daya serap peserta didik adalah
penggunaan media dan metode pembelajaran. Konsep dalammatematika
tidak semuanya dapat dijelaskan secara teoritis, matematika membutuhkan
alatpendukung untuk menjelaskan materi yang tidak dapat dijelaskan
secara teori salah satunyamenggunakan media pembelajaran.
Olehkarena itu,perludisediakansebuahkartu bergambaryang
dapatmembantusiswamempelajaribab bilangan bulat denganmedia dan
metodeyang menarik.Mediapembelajaranberupa kartu bilangan dan
metode make a macth jarangdigunakan dalam sebuah pembelajaran di
sekolah.
B. Rumusan judul
Oleh karenaitu, seperti yang diungkapkan tersebut maka peneliti
ingin mengamati dan meneliti lebih dalam lagi mengenai
“PENGEMBANGAN MEDIA KARTU BILANGAN MELALUI
METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MINAT
BELAJAR MATERI BILANGAN BULAT“ Peneliti memilih metode
make a macth dan media pembelajaran kartu bilangan, karena perlunya
pengembangan kartu bilangan untuk pengenalan materi bilangan bulat
dan metode make a match agarsiswa lebih leluasa mengembangkan
kreativitasnya dalam memecahkan masalah matematika dalam hal ini
adalah materi bilangan bulat. Selain mudah dibawa kamana-mana,
kartu bilangan juga didesain secara menarik sehingga siswa merasa
tartarik mempelajarinya, sedangkan metode make a macth dapat melatih
kreatifitas siswa dalam hal kekompakan dalam penyelesaian masalah.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan ulasan peneliti pada latar belakang masalah diatas maka
rumusan masalah yang diajukan adalah:
1. Bagaimana pengembangan metode make and macth pada materi bilangan
bulat kelas IV MI Darus Sa’adah Dayu Nlegok pada tahun ajaran 2019/2020
sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa?
2. Bagaimana pengembangan media kartu bilangan pada materi bilangan bulat
kelas IV MI Darus Sa’adah Dayu Nlegok pada tahun ajaran2019/2020
sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa?
3. Bagaimana pengembangan metode make and macth dan media kartu
bilangan pada materi bilangan bulat kelas IV MI Darus Sa’adah Dayu
Nglegok pada tahun ajaran 2019/2020 sehingga dapat meningkatkan minat
belajar siswa?
D. TujuanPenelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelituian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui penerapan metode make and macth pada materi
bilangan bulat kelas IV MI Darus Sa’adah Dayu Nlegok pada tahun
ajaran 2019/2020 sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa.
2. Untuk mengetahui penerapan media kartu bilangan pada materi
bilangan bulat kelas IV MI Darus Sa’adah Dayu Nlegok pada tahun
ajaran 2019/2020 sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa.
3. Untuk meningkatkanminat belajar materi bilangan bulat siswa kelas
IV MI Darus Sa’adah Dayu Nlegok pada tahun ajaran 2019/2020
setelah diterapkan metode make and machdan media kartu bilangan
E. Manfaat Penelitian
Penelitian pengembangan ini mempunyai beberapa manfaat baik
secara teoritis maupun praktis.
1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan sumbangan media
dan metode pembelajaran dalam materi bilangan bulat.
2. Praktis
a. Bagi anak didik, dengan menggunakan kartu bilangan akan lebih
tertarik dalam mempelajari materi bilangan bulat dan dengan
metode make a macth dapat melatih kreatifitas peserta didik.
b. Bagi guru, dapat digunakan sebagai media dan metode
pembelajaran siswa mengenai bilangan bulat.
c. Bagi orang tua, dapat menambah wawasan mengenai materi
bilangan bulat.
d. Bagi sekolah, menambah refrensi mengenai media dan metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk kegiatan belajar
mengajar.
F. Spesifikasi Produk
Adapun spesifikasi prosuk yang dikembangkan pada penelitian
pengembangan ini adalah sebagai berikut :
1. Produk yang dikembangkan dan dihasilkan dalam penelitian ini
adalah alat peraga yang berupa alat peraga matematika kartu
bilangan
2. Alat peraga SD/MI ini digunakan bagi sisiwa dalam pembelajaran
matematika khususnya pada materi bilangan bulat kelas IV SD/
MI
3. Alat peraga matematika ini berisi tentang materi bilangan bulat
4. Pada produk alat peraga ini dilengkapi dengan petunjuk dan soal
latihan
5. Kriteria penilaian meliputi komponen materi, kepraktisan dan
keluwesan, tampilan, ketercapaiannya tujuan pengembangan yang
dijabarkan ke dalam indikator – indikator.
6. Dibuat dengan alat dan bahan yang sederhana seperti, kertas lipat /
bufallo, lem, gunting.
A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah adalah alat yang dapat membantu
proses belajar mengajar sehingga makna pesan yang disampaikan menjadi
lebih jelas dan tujuan pendidikan atau pembelajaran dapat tercapai dengan
efektif dan efisien. Hasil belajar adalah hasil yang diberikan kepada siswa
berupa penilaian setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menilai
pengetahuan, sikap, ketrampilan pada diri siswa dengan adanya perubahan
tingkah laku. Media pembelajaran berfungsi sebagai salah satu sumber
belajar bagi siswa untuk memperoleh pesan dan informasi yang berikan
oleh guru sehingga materi pembelajaran dapat lebih meningkat dan
membentuk pengetahuan bagi siswa.
Pengertian media pembelajaran ini adalah alat yang dapat
membantu proses belajar mengajar yang berfungsi untuk memperjelas
makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Dari keseluruhan
pengertian di atas secara umum dapat dikatakan bahwa subtansi dari media
pembelajaran adalah:
1) Bentuk saluran yang digunakan menyalurkan pesan, informasi atau
bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar
2) Berbagai jenis komponen dalam lingkngan pembelajar yang dapat
merangsang pembelajar untuk belajar
3) Bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang
pembelajar untuk belajar
4) Bentuk-bentuk komunikasi yang dapat merangsang pembelajar untuk
belajar, baik cetak maupun audio, visual dan audio visual.
b. Tujuan Media dan Manfaat Media Pembelajaran
1) Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai alat pembelajaran, adalah sebagai
berikut:
a) Mempermudah proses pembelajaran di kelas.
b) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.
c) Menjaga relevensi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar.
d) Membantu konsentrasi pembelajaran dalam proses pembelajaran.
2) Manfaat Media Pembelajaran
a) memberikan pedoman bagi guru untuk mencapai tujuan pembelajaran
sehingga dapat menjelaskan materi pembelajaran dengan urutan yang
sistematis dan membantu dalam penyajian materi yang menarik untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
b) dapat meningkatkan motivasi dan minat belajara siswa sehingga siswa
dapat berpikir dan menganalisis materi pelajaran yang diberikan oleh
guru dengan baik dengan situasi belajar yang menyenangkan dan
siswa dapat memahami materi pelajaran dengan mudah.
c) Metode pembelajaran berfariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak
bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
d) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak
hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga
aktifitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain-lain.
c. Fungsi Media Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting
adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling
berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan
mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada
berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara
lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa
kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran
termasuk karakteristik siswa. Oleh sebab itu, media pembelajaran dalam
pendidikan mempunyai fungsi yang cukup berarti di dalam proses belajar
mengajar, seperti yang diungkapkan oleh beberapa ahli berikut:
a) Menurut Asnawir dan M. Basyiruddin Usman (dalam Wiwin dan Firdausi
2016:120) menjelaskan bahwa fungsi media pada awalnya yaitu sebagai
alat bantu dalam kegiatan belajar yakni berupa sarana yang dapat
memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong
motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks
dan abstak menjadi lebih sederhana, konkrit, serta mudah dipahami.
Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap
dan retensi terhadap materi pembelajaran.
b) Levie dan Lentz (dalam Wiwin dan Firdausi 2016:120) menemukakan
empat fungsi media pengajaran, khususnya media visual yaitu:
1) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan
atau menyertai teks materi pelajaran. Sering kali pada awal
pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran yang tidak
disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan.
2) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar
atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa
misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
3) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian
yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4) Fungsi kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil
penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk
memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca
untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima
dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
disajikan secara verbal.
c) Azhar Arsyad (dalam Wiwin dan Firdausi 2016:120) menjelaskan betapa
pentingnya media pengajaran karena media pengajaran membawa dan
membangkitkan rasa senang dan gembira bagi siswa dan memperbaharui
semangat mereka, membantu memantapkan pengetahuan pada benak para
siswa serta menghidupkan pelajaran. Dalam proses pemebelajaran, media
memliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju
penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu
siswa dalam meneria dan mengelolah informasi guna mencapai tujuan
pembelajaran.
d) Menurut Kemp dan Dayton (dalam Wiwin dan Firdausi 2016:120), media
pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu
digunakan untuk perorangan, kelompok, atau yang besar jumlahnya. Yaitu
dalam hal, memotivasi minat atau tindakan, menyajikan informasi,
memberi intruksi.Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran
dapat direlisasikan dengan teknik drama atau hiburan.Sedangkan untuk
tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka
pnyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian
besifat sangat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan,atau
pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan,
drama, atau teknik motivasi.
Dapat disimpulkan dari keterangan mengenai media pembelajaran
di atas yaitu peningkatkan minat belajar siswa dengan adanya media
pembelajaran adalah proses belajar mengajar menjadi mudah dan menarik
sehingga siswa dapat mengerti dan memahami pelajaran dengan mudah,
efisiensi belajar siswa dapat meningkat karena sesuai dengan tujuan
pembelajaran, membantu konsentrasi belajar siswa karena media
pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa,
meningkatkan motivasi belajar siswa karena perhatian siswa terhadap
pelajaran dapat meningkat, memberikan pengalaman menyeluruh dalam
belajar sehingga siswa dapat memahami secara nyata dari materi yang
diberikan lebih mengerti materi secara keseluruhan, siswa terlibat dalam
proses pembelajaran sehingga siswa aktif mengikuti dan terlibat dalam
proses pembelajaran dan siswa memiliki kesempatan melakukan
kreativitas dan mengembangkan potensi yang dimiliki.
4. Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Hilgard dalam Daryanto (2010: 38) menyatakan “interest
ispersisting tendency to pay attention to and enjoy same activity or
content”. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikandan mengenang beberapa kegiatan.Kegiatan yang diminati
seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa
senang.Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara
(tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan
senang dan dari situ diperoleh keputusan. Minat (interest), yaitu
kecenderungan individu untuk melakukan sesuatu perbuatan.Minat adalah
aspek yang dapat menentukan motivasi seseorang melakukan aktivitas
tertentu (Wina Sanjaya, 2008: 71).
Peningkatan motivasi dipengaruhi oleh minat. Dengan
meningkatkan minat, maka motivasi seseorang/siswa untuk melakukan
suatu kegiatan akan meningkat. Minat (interest) berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
(Baharuddin & Wahyuni, 2010: 24). Keinginan yang besar terhadap
sesuatu akan mendorong seseorang/siswa untuk melakukan kegiatan
tersebut secara sadar. Minat yang tinggi, menjadikan seseorang tertarik
sehingga terdorong untuk melakukan kegiatan yang diminati, dorongan
yang dimaksimalkan membuat pencapaian hasil dapat maksimal.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Minat belajar dapat di artikan sebagai kecenderungan siswa
untuk memusatkan sesuatu objek atau situasi tertentu. Menurut
Moh.Surya dalam skripsi Sariatulisma, faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi minat belajar siswa yaitu :
1) Bersumber pada siswa itu sendiri.
2) Bersumber dari lingkungan sekolah.
3) Bersumber dari lingkungan keluarga dan masyarakat
c. Ciri-Ciri Siswa Memili Minat Belajar
Ciri-ciri adanya minat belajar pada siswa dapat dilihat dari
beberapa hal, seperti adanya perasaan senang, adanya perhatian, dan
aktifitas yang yang disukai. Selain itu menurut Syaiful Bahri Djamarah
dalam skripsi Sariatulisma, mengungkapkan bahwa minat belajar dapat
diekspresikan siswa melalui
1) Pernyataan lebih menyukai sesuatu dibanding yang lain
2) Partisipasi aktif dalam sesuatu kegiatan yang diminati
3) Memberikan perhatian yang lebih terhadap sesuatu yang
diminatinya atau focus
5. Materi
a. Pengertian Bilangan Bulat
Dari nama nya yaitu bulat bilangan ini tidak terpecah atau pun
terpotong. Bilangan ini utuh baik negatif atau positif dan merupakan
kelipatan dari angka 1 atau -1.Kumpulan bilangan yang habis di bagi 1
seperti angka 100, 40, dan -7.Bilangan Bulat Pada Garis Bilangan Secara
grafis, jika kalian tulis pada baris bilangan akan tampak seperti pada
gambar di bawah ini:
Bilangan Bulat Pada Garis Bilangan
Jika kalian amati pada garis bilangan di atas, jika ada 2 buah bilangan A
dan B di tuliskan pada garis bilangan seperti di atas akan berlaku
hubungan:
a. jika A terletak di sebelah kiri B maka nilai A lebih kecil dari nilai
B(A<B)
b. Jika A terletak di sebelah kanan B maka nilai A lebih besar dar
nilaii B ( A > B )
Penulis Persamaa
No Variabel Sub Variabel Metode Hasil Perbedaan
Tahun n
1 Wahdah M. V. Bebas Dengan Observasi, Perencanaan pembelajaran tentang Penggunaa Subjek
Tahir2012 : Menggunakan peningkatan Wawancar penjumlahan dua kali menyimpan media Tempat
Media Kartu aktivitas a, angket dengan menggunakan media kartu penerapan penelitian
Bilangan belajar siswa bilangan pada pembelajaran Tujuan
V. menggunakan matematika dikelas tiga Sekolah Materi
Terikat : media kartu Dasar Negeri 18 Pontianak Barat penerapan
Peningkatan bilangan pada dapat meningkatkan aktivitas
Aktivitas pembelajaran belajar siswa ini berdasarkan
Belajar matematika langkah-langkah perencanaan yang
SiswaPada telah dibuat antara lain membuat
Pembelajaran rancangan pelaksanaan
Matematika pembelajaran, memilih teman
sejawat, menentukan standar
kompetensi dan kompetensi dasar
yang mempunyai skor rata-rata
mencapai 3,76 pada siklus I dan
3,94 pada siklus II hal tersebut
menunjukkan peningkatan sebesar
0,18,
Penulis Sub Persamaa
No Variabel Metode Hasil Perbedaan
Tahun Variabel n
2 Gusti Ayu V. Bebas : Denagn Observasi, Berdasarkan hasil analisis data Penggunaa Subjek
Made2014 Penerapan model penerapan Wawancar sebagaimana yang disajikan dalam n model Tempat
make a match model Make a a, tes tulis BAB IV di depan, maka dapat ditarik penerapan penelitian
berbantuan media Macth kesimpulan sebagai Tujuan
kartu angka berbantuan berikut.Terdapatpeningkatan Materi penerapan
V. Terikat : media kartu perkembangan kognitif setelah
meningkatkan angka diterapkan model make a match
perkembangan siswa dapat berbantuan media kartu angka pada
kognitif anak ditk meningkatka anak kelompok B Semester II TK
buana sutha n prestasi Buana Sutha Nugraha Selemadeg
nugraha selemadeg belajar. Kabupaten Tabanan sebesar 21,4%
yang berada pada kategori sangat
rendah. Ini terlihat dari peningkatan
rata-rata persentase perkembangan
anak pada Siklus I sebesar 61,6%
yang berada pada kategori rendah
menjadi sebesar 82,95% pada Siklus
II yang ada pada kategori tinggi.
No Penulis Variabel Sub Metode Hasil Persamaa Perbedaan
Tahun Variabel n
3 Ruswita V. Bebas peningkatan Observasi, minat siswa dalam memperhatikan Penggunaa Subjek
Elisa : minat Wawancar pelajaran pada siklus 1 mencapai 46% n media Tempat
2014 media kartu pembelajaran , angket mendapat peningkatan pada siklus 2 penerapan penelitian
bilangan matematika menjadi 67%. Minat siswa dalam Tujuan
V. menggunaka ketertarikan dalam pembelajaran pada Materi penerapan
Terikat n media kartu siklus 1 mencapai 51% mendapat
peningkatan bilangan peningkatan pada siklus 2 menjadi
minat pada siswa 67%. Dan minat siswa dalam kemauan
pembelajaran kelas IV untuk mengikuti pelajaran pada siklus
matematika 1 mencapai 58% mendapat
pada siswa kelas peningkatan pada siklus 2 menjadi
IV 60%.
Penulis Persamaa
No Variabel Sub Variabel Metode Hasil Perbedaan
Tahun n
5 Asih V. Bebas : Pengembangan Observasi, produk yang dihasilkan berupa media Penggunaa Subjek
Mardati Pengembangan media permainan Wawancar permain-an kartu gambar dengan teknik n model Tempat
2015 media permainan kartu a, angket make a match yang terdiri atas 7 set kartu penerapan penelitian
kartu gambardengan subtema 1 tentang “Benda hidup dan benda Tujuan Materi
tak hidup”, 8 set kartu subtema 2 tentang
gambardengan teknik make a penerapan
“Hewan di sekitarku”, 3 set kartu subtema
teknik make a match untuk kelas I
3 tentang “Tumbuhan di sekitar-ku” dan 5
match SD set kartu subtema 4 tentang “Bentuk,
V. Terikat : warna, ukuran dan permukaan benda”; pro-
Peningkatanhasil duk tersebut dinyatakan layak digunakan
Belajar kelas I SD pada pembelajaran tematik-integratif untuk
kelas 1 SD N Percobaan 3 Pakem. Hal ini
ditunjukkan pada hasil penilaian ahli media
yang diperoleh rerata nilai 4,37 dengan
kriteria nilai “Sangat Baik”. Sedangkan
hasil dari penilaian ahli ma-teri, praktisi
dan teman sejawat diperoleh rerata nilai
4,25 dengan kriteria nilai “Sangat Baik”
Penulis Persamaa
No Variabel Sub Variabel Metode Hasil Perbedaan
Tahun n
6 Ahmad V. Bebas : Pengembangan Observasi, Pembelajaran yang efektif, suasana Penggunaa Subjek
Arifin Model Make a Media kartu Wawancar baru yang menyenangkan dalam n model Tempat
Nawang Az Macth bilangan melalui a, angket kegiatan pembelajaran matematika dan media penelitian
Zahro’ dan media kartu model make a tanpa menghilangkan tujuan belajar penerapan Tujuan Materi
Rahma bilangan macth untuk dan diharapkan mampu meningkatkan penerapan
Maulidina V. Terikat : meningkatkan minat dan hasil belajar siswa terhadap
2020 Minatbelajar materi minat belajar mata pelajaran matematika terutama
bilangan bulat siswa kelas IV materi bilangan bulat melalui metode
Siswa kelas IV make and macth dan media kartu
bilangan sehingga tujuan
pembelajaran dapat berjalan dengan
baik
D. Kerangka Berfikir
Pembelajaran Matematika selama ini dilakukan dengan metode
ceramah, Tanya jawab, dan penugasan yang dilakukan secara individu
maupun kelompok. Pembelajaran Matematika cenderung membosankan,
tidak adanya rasa minat siswa akhirnya menyebabkan siswa menjadi bosan
dan tidak tertarik selain itu matematika merupakan salah satu mata
pelajaran yang susah untuk siswa sehingga siswa tidak tertarik dengan
matematika. Selain dampak tersebut siswa juga malas untuk bertanya dan
tidak berperan aktif di kelas sehingga akan Mempengaruhi nilai siswa.
Adanya kondisi tersebut perlu adanya perubahan atau
pengembangan dalam proses pembelajaran untuk lebih meningkatkan
motivasi belajar peserta didik dengan menggunakan media kartu bilangan
melalui metode make a macth.Kartu bilangan merupakan kartu yang berisi
ini berukuran 6 X 6 cm yang didalamnya bergambarkan simbol positif dan
Negatif (-).Kartu-kartu tersebut menjadi petunjuk dan rangsangan bagi
siswa untuk memberikan respons yang diinginkan.
Setelah menggunakan media kartu bilangan agar siswa tertarik
dengan pembelajaran matematika peneliti juga menggunakan metode
Make a Macth, metode ini merupakan Make a Macth merupakan suatu
model pembelajaran yangmengajak peserta didik mencari jawaban
terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari satu konsep melalui suatu
permainan kartu pasangan.Hal-hal yang perlu dipersiapkan jika
pembelajaran dikembangkan dengan Make a Macth adalah kartu-kartu.
Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartuberisi pertanyaan-pertanyaan dan
kartu-kartu lainya berisi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Dengan media ini proses pembelajaran akan lebih menyenangkan
karena peserta didik diajak belajar sambil bermain. Selain itu rasa minta
siswa untuk belajar bilangan bulat meningkat serta mempermudah siswa
mempelajari bilangan bulat sehingga terciptanya proses pembelajaran yang
efektif Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka berpikir dalam penelitian
dan pengembangan ini dapat digambarkan sebagai berikut :
E. Bagan Kerangka Berfikir
Pengembangan Media
Pembelajaran Menggunakan
Pengumpulan Data
Kartu Bilangan Melalui
Metode Make a Macth
Media Pembelajarana
Menggunakan Kartu Bilangan Uji Coba Media
Melalui Metode Make a
Macth
Produk Media
Pembelajaran yang
Baik
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
A. Model Pengembangan
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research
and Development (R & D). Menurut Sugiono (2008 : 297), penelitian dan
pengembangan juga didefinisikan sebagai suatu metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
produk tersebut.Dalam research and development setidaknya ada tiga hal
yang harus dipahami yakni; 1) tujuan akhir research and development
adalah suatu produk yang andal karena melewati pengkajian terus
menerus; 2) produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan lapangan; 3)
proses pengembangan produk dari mulai pengembangan produk awal
sampai produk jadi yang sudah divalidasi.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan
untuk mengembangkan media pembelajaran matematika berupa Kartu
bilangan melalui metode make a macth pada materi bilangan bulat untuk
SD kelas IV yang sesuai dengan Kurikulum K13.
1. Pengembangan program Media
Pengembangan program media adalah suatu upaya untuk
mempersiapkan dan merencanakan secara seksama dalam
mengembangkan, memproduksi, dan memvalidasi suatu program
media.
2. Media pembelajaran kartu bilangan pada materi bilangan bulat
Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan/informasi dari pengajar kepada anak didik
yang bertujuan agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat,
dan perhatian anak didik mengikuti kegiatan pembelajaran media
pembelajaran kartu bilangan melalui metode make a macth pada
materi bilangan bulat dalam pengembangan ini adalah media
sederhana dua dimensi yang menyajikan gambar-gambar materi
pengenalan materi bilangan bulat, didesain agar peserta didik
tertarik dan termotivasi untuk belajar. Hasil dari produk
pengembangan ini nantinya berupa kartu bilangan pengenalan
bilangan bulat dalam pembelajaran matematika untuk siswa SD.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini mengadopsi
dari model menurut Sugiyono. Menurut Sugiyono (2012: 298), langkah-
langkah penelitian pengembangan dapat dijelaskan melalui bagan
seperti di bawah ini
Potensi dan
Masalah
produksi
Pengumpul
masal/hasil
an data
akhir
revisi Desain
produk produk
revisi revisi
produk desain
Uji coba
produk
b. Observasi
Dalam observasi ini peneliti mengamati dan mencatat, proses pembelajarn
dikelas yang meliputi guru matematika, siswa, media pembelajaran yang
digunakan. Adapun kisi-kisi observasi sebagai berikut
c. Angket
Isi teks angket mengandung pertanyaan minat belajar siswa tentang materi
bilangan bulat menggunakan metode Make A Match dan penggunaan media
kartu bilangan.
Kisi-kisi angket:
Tabel.1.4 Kisi-kisi angket:
Sangat
85% < NP ≤ 100% Baik
Sangat
0% < NP ≤ 55% Kurang
jumlahsiswaber min at
Minat = x100
jumlahseluruhsiswa
Siswa dikatakan tuntas klasikal jika lebih dari atau sama dengan 75%
siswa telah tuntas (Depdiknas, 2016).
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin, & Wahyuni, Safa (ed). (2010). Teori Belajar & Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media
Fatih, Mohamad. 2010. Skill Level Reading Comprehension With Talking Stick
atStudent V Class Kepanjenkiul 3 Elementary School of Blitar City.
Malang:Universitas Negeri Malang.
http://fatkhan.web.id/pengertian-dan-langkah-langkah-model-pembelajaran-make-
match (online). Diakses pada tanggal 05 maret 202, Pukul 13.06 WIB
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva
Press.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), (online). Diakses pada tanggal 11 Maret
2020, pukul 12.35 WIB.
Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Karya.
Penerjemah: Narulita Yusron. Bandung: Nusamedia.
Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Slavin E, Robert. (2008). Cooperative Learning (Teori, Riset dan
Praktik).
Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan
kuantitatif,kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.(2016). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta.
Thobroni, M & Mustofa A, Sandra (ed). (2013). Belajar dan
Pembelajaran(Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran
dalam Pembangunan Nasional). Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Yaumi, Muhammad. 2018. Media & Teknologi Pembelajaran. Jakarta.
Lampiran 1. Surat Izin melakukan Observasi
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Observasi
Lampiran 4 . Administrasi Sekolah
1. RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
2. SILABUS
5. NILAI
Lampiran 5 Profil Sekolah
PROFIL SEKOLAH
Data Pribadi
Riwayat Pendidikan
D2 S1 S2
Tahun Masuk –
2004-2007 2008-2011 2011-2013
Lulus
2. DATA PENULIS
A. Data Penulis 1
Nama : Ahmad Arifin
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Program Study : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
NIM : 1786206142
Tempat Tanggal Lahir : Blitar, 10 November 1997
Alamat Rumah : Dsn. Sumberarum RT 02 RW 13 Kel. Tegalasri
Kec. Wlingi Kab. Blitar
Riwayat Pendidikan : SDN Tegalasri 01 (2004 - 2010)
MTs As – Salam Jambewangi (2010 - 2012)
MA As – Salam Jambewangi (2012 - 2015)
A. Data Penulis 2
Nama : Nawang Az Zahro’ Mulyaningtyas
Jenis Kelamin : Perempuan
Program Study : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
NIM : 1786206211
Tempat Tanggal Lahir : Blitar, 10 November 1997
Alamat Rumah : Dsn. Sidodadi RT. 01RW.10 Ds. Kedawung
Kec. Nglegok Kab. Blitar
Riwayat Pendidikan : SDN Kedawung 02 (2004 - 2010)
MTs Ma’arif NU Kabupaten Blitar (2010 - 2012)
MA Ma’arif NU Kota Blitar (2012 -2015)
A. Data Penulis 3
Nama : Rahma Maulidina Rizqia
Jenis Kelamin : Perempuan
Program Study : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
NIM : 1786206128
Tempat Tanggal Lahir : Blitar, 11 Juli 1999
Alamat Rumah : Dsn. Pesantren RT. 04 RW.04 Ds. Ngoran
Kec. Nglegok Kab. Blitar
Riwayat Pendidikan : MI Hidayatul Ulum Dayu 01 (2005-2011)
MTs Ma’arif NU Kota Blitar (2011-2014)
MA Ma’arif NU Kota Blitar (2014-2017)