Meningitis
Disusun Oleh:
Michele Yoselin
406192054
Pembimbing :
dr. Eko Kristanto Kunta Adjie, Sp.A
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
PERIODE 27 APRIL 2020 – 10 MEI 2020
Identitas Pasien
Keluhan Utama:
Kejang berulang
Riwayat Penyakit Sekarang
Kejang fokal di lengan dan tungkai
kanan, 3 kali dengan interval ± 3 jam
dengan durasi 5 menit setiap kejang.
Kejang berulang Setelah kejang pasien tidak sadar.
Riwayat Pengobatan
Usia 2 bulan : DPT, HB, Hib (+), Polio (+), PCV (-)
Usia 3 bulan : DPT, HB, Hib (+), Polio (+), PCV (-)
Usia 4 bulan : DPT, HB, Hib (-), Polio (-), PCV (-)
Sebelum sakit
Sejak lahir – 4 bulan : ASI eksklusif
Usia 5 bulan : ASI dan MPASI komersil
Saat ini : ASI dan menu keluarga 2-3 kali/hari
(porsi ½ - ¾ mangkuk)
Riwayat Lingkungan dan Sosial
PBL: 50 cm
Riwayat pertumbuhan :
Usia 1 tahun : BB → 7,9 kg → NORMAL
Riwayat perkembangan
Usia 4 bulan : Berguling
Usia 6 bulan : Merangkak
Usia 8 bulan : Duduk
Usia 9 bulan : Berdiri
Usia 11 bulan : Berjalan sendiri
Saat ini : memanggil “yaya”, “bubu”, dan menunjuk anggota
tubuhnya saat ditanya
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 2 Mei 2020 pukul 11.30 WIB.
Tanda Vital
Frekuensi nadi : 120 x/menit, reguler, isi cukup
Frekuensi pernapasan : 28 x/menit
Suhu tubuh : 38,6C (aksiler)
Pemeriksaan Fisik
Antropometri
Berat badan : 7,4 kg
Tinggi badan : 71 cm
Lingkar kepala : 43 cm
Interpretasi berdasarkan kurva WHO (z-scores) untuk anak usia 0-2 tahun:
BB/U : Gizi kurang (di bawah -2 SD)
TB/U : Perawakan sangat pendek atau kerdil (di bawah -3 SD)
BB/ TB : Normal (di bawah -1 SD)
LK/U : Normal (di bawah -2 SD)
Kurva WHO BB/U = < -2 SD → Gizi Kurang
Kurva WHO TB/U = < -3 SD → Perawakan sangat pendek atau kerdil
Kurva WHO BB/TB = < -1 SD → Normal
Kurva WHO LK/U = < -2 SD → Normal
Status Lokalis
Kepala : Bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam
terdistribusi merata dan tidak mudah dicabut. Kelainan kulit kepala (-)
Telinga : Bentuk normal, nyeri tekan tragus (-), nyeri tarik aurikel (-), liang
telinga lapang, serumen (-/-), sekret (-/-), membran timpani intak.
Hidung : Bentuk normal, tidak ada septum deviasi, sekret (-/-), mukosa
hidung tidak hiperemis, nafas cuping hidung (-).
Status Lokalis
Mulut : Perioral sianosis (-), gusi berdarah (-), karies (-), mukosa mulut
tidak hiperemis, lidah kotor (-), atrofi papil lidah (-), lesi rongga mulut (-), tonsil
(T1/T1), tonsil hiperemis (-), detritus (-/-), mukosa faring tidak hiperemis.
Paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris saat diam dan
pergerakan, retraksi subkostal, interkostal, dan
supraklavikular (-/-).
Palpasi : Nyeri tekan (-), benjolan (-), stem fremitus
kanan-kiri dan depan-belakang sama kuat.
Perkusi : Redup, batas jantung normal.
Auskultasi: BJ I & II dalam batas normal.
Status Lokalis
Jantung
Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V MCL sinistra.
Perkusi :Redup, batas jantung normal.
Auskultasi : BJ I & II dalam batas normal.
Status Lokalis
Abdomen
Inspeksi : Tampak datar.
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), massa (-),
hepar-lien tidak teraba membesar.
Perkusi : Timpani.
Auskultasi : Bising usus (+) normal.
Status Lokalis
Kulit : Sianosis (-), ikterik (-), petekie (-), turgor kulit baik.
Ekstremitas : Deformitas (-), edema (-), akral teraba hangat, CRT < 2
detik, pulsasi nadi dan perifer baik dan sama kuat.
Anus dan Genitalia : Bentuk normal, tidak tampak kelainan dari luar.
Tulang belakang : Gibbus (-), skoliosis (-), kifosis (-), lordosis (-)
Status Lokalis
Neurologis
Rangsangan Meningeal : Kaku kuduk (+), Brudzinsky (+), Kernig (+).
Pemeriksaan Nervi Cranialis : Sulit dievaluasi.
Sistem Sensorik : Sulit dievaluasi.
Sistem Motorik
Pergerakan : Terbatas.
lengan kanan/kiri 𝟑/𝟒
Kekuatan otot : =
tungkai kanan/kiri 𝟑/𝟒
Tonus otot : Meningkat.
Status Lokalis
Neurologis
Refleks fisiologis : (+) di keempat ekstremitas.
Refleks patologis
Babinski (+/+).
Klonus (+/+).
Chaddock (-/-).
Gordon (-/-).
Pemeriksaan Penunjang
Parameter Hasil Nilai normal
Haemoglobin 8,8 g/dL 11.5 - 13.0 g/dL
Hematokrit 36% 34.0 - 39.0%
Leukosit 25.300/mm3 5500 - 15.000/mm3
Basofil 0% 0 - 1%
Eosinofil 2% 0 - 3%
Neutrofil Batang 2% 5 - 11%
Neutrofil Segmen 65% 23 - 45%
Limfosit 20% 35 - 65%
Monosit 11% 3-6%
Trombosit 562.000/μL 250.000 - 550.000/μL
MCV 71,1 fL 75 - 87 fL
MCH 21 pg 24 - 30 pg
MCHC 30 g/dL 31-37 g/dL
Retikulosit 2,9% 0.5-1.5%
LED 120 mm/jam < 10 mm/jam
Na 144 mEq/L 135 - 145 mEq/L
Pemeriksaan Penunjang
Parameter Hasil Nilai normal
Transudat Kekuningan Jernih
Berat Jenis 1,001 1,003 - 1,008
pH 8,0 7,32 - 7,35
Sedimen (-) (-)
Leukosit 250 sel/μL 5-10 sel/μL
PMN 81% 0,15 - 0,5
Nonne (-) (-)
Pandy (+) (-)
Protein 100 mg/dL < 30 mg/dL
Glukosa 37 mg/dL > 40 mg/dL
Pemeriksaan Penunjang
Foto toraks:
Diagnosa Banding
Meningitis e.c suspek Tuberkulosis
Rencana Diagnostik
Pemeriksaan PCR
Uji tuberkulin
Tatalaksana Medikamentosa
Epidemiologi:
Angka kejadian di dunia: 1,2 juta kasus/tahun
Sering pada tempat ramai: penitipan anak atau day care
Usia < 1 tahun (terutama < 2 bulan)
♂>♀
Etiologi
Bakteri
Faktor Host
Anak:
♂ > ♀, BBLR, prematur, def IgM dan IgA,
keganasan, penggunaan obat (AB,
imunosupresan), malnutrisi
Ibu:
KPD, partus lama, infeksi akhir kehamilan
Mikroorganisme
Berkaitan dengan usia pasien (tabel etiologi)
Patogenesis
Hematogen: bakteri melekat pada sel epitel mukosa nasofaring
(kolonisasi) → menembus mukosa → memperbanyak diri dalam aliran
darah → masuk ke CSS → memperbanyak diri dalam CSS →
peradangan pada meningen
Anamnesis
Didahului infeksi saluran napas atas atau saluran cerna ditandai oleh
demam, batuk, pilek, diare, dan muntah
Gejala secara umum: demam, nyeri kepala, penurunan kesadaran, letargi,
malaise, kejang, dan muntah.
Bayi: demam, iritabel, letargi, tidak mau minum, dan high pitched cry.
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Penurunan kesadaran atau iritabilitas
Ubun-ubun besar yang membonjol, kaku kuduk, dan tanda rangsang
meningeal lain (Brudzinski dan Kernig), kejang, dan defisit fokal neurologis.
Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial (pupil anisokor, spastik,
paralisis ekstremitas atau tubuh, dan pernapasan yang tidak teratur)
Mencari tanda infeksi di tempat lain
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Darah perifer lengkap dan kultur darah
Pemeriksaan gula darah dan elektrolit
Pungsi lumbal, Kultur dan uji resistensi bakteri pada CSS
Perwarnaan gram, counterimmunoelectrophoresis, dan limulus lysate
Pemeriksaan PCR
Pemeriksaan CT scan kontras atau MRI kepala
Pemeriksaan EEG dapat ditemukan perlambatan umum.
Protein Glukosa
Hasil LCS Tekanan (cm H20) Leukosit (sel/μL) (mg/dL) (mg/dL) Keterangan
<5; 60-70% limfosit, Leukosit 10-20 sel
30-40% monosit, 1-3% >50% dari dapat normal pada
Normal 10-20 neutrofil 20-45 glukosa serum neonatus
Organisme dapat
> 100; dapat mencapai <40 atau < 40% ditemukan pada
ribuan; predominan dari glukosa pewarnaan gram dan
Meningitis Bakterial Meningkat (> 25) PMN 100-500 serum kultur
1-10.000; PMN namun Organisme dapat
Meningitis Bakterial dapat berubah menjadi ditemukan / tidak
yang telah diobati Normal atau MN jika telah diobati Menurun atau namun bakteri dapat
sebagian meningkat dalam jangka panjang >100 normal terdeteksi oleh PCR
10-500; awalnya PMN <50; akan Bakteri tahan asam
Meningitis kemudian predominan menurun jika dapat ditemukan pada
tuberkulosa Meningkat limfosit dan monosit 100-500 tidak diobati kultur atau PCR.
Normal; dapat
10-1000; awalnya PMN menurun
Meningitis Viral atau Normal atau sedikit kemudian predominan sampai 40 pada Virus dapat terdeteksi
Meningo-encephalitis meningkat MN <50 infeksi mumps oleh PCR
Ragi yang mulai
tumbuh dapat
10-500 awalnya MN <50; akan ditemukan; organisme
kemudian predominan menurun jika dapat ditemukan pada
Meningitis Fungal Meningkat PMN 20-500 tidak diobati kultur;
Hasil LCS Meningitis Bakterial
Ensefalitis
Edema otak
Infark serebral
Tatalaksana Farmakologis
Antibiotik
Neonatus: 21 hari
Bayi dan anak: 10-14 hari
Meningitis pada anak usia 1-3 Meningitis pada anak usia > 3
Meningitis pada neonatus
bulan bulan
Ampicillin 200-400 mg/kgBB/x IV Ampicillin 200-400 mg/kgBB/x IV
setiap 6 jam setiap 6 jam Cefotaxime 200-300
mg/kgBB/x IV setiap 6 jam
DAN DAN ATAU
Gentamisin 2,5 mg/kgBB/x IV
setiap 12 jam untuk anak usia 0-7 Cefotaxime 200-300 mg/kgBB Cerftiaxone 100 mg/kgBB
hari; setiap 8 jam untuk anak usia setiap 6-8 jam setiap 12 jam
>7 hari
ATAU ATAU ATAU
Cefotaxime 100 mg/kgBB IV Cerftiaxone 100 mg/kgBB setiap Ampicillin 200-400 mg/kgBB/x
setiap 8 jam 12 jam IV setiap 6 jam
Jika suspek infeksi virus
Jika suspek infeksi virus herpes: Jika suspek infeksi virus herpes:
herpes:
Acyclovir 20 mg/kgBB IV setiap 8 Acyclovir 20 mg/kgBB IV setiap 8
Acyclovir 20 mg/kgBB IV
jam jam
setiap 8 jam
Tatalaksana Farmakologis
Kortikosteroid
Deksametason 0,6 mg/kgBB/x IV setiap 6 jam selama 4 hari. Diberikan 15-30 menit
sebelum pemberian antibiotik.
Lingkar kepala dimonitor setiap hari pada anak dengan UUB masih terbuka (<18
bulan).
Pemantauan gejala sisa lain: retardasi mental, epilepsi, kebutaan, spastisitas, dan
hidrosefalus.
Komplikasi
Ventrikulitis
Efusi Subdural
Tuli
Prognosis
Epidemiologi:
Anak usia 5 tahun pertama (usia 6 bulan - 2 tahun)
Diagnosis
Anamnesis
Riwayat demam lama atau kronis biasanya > 7 hari.
Kejang, deskripsi kejang (jenis, lama, frekuensi, interval) kesadaran setelah
kejang.
Penurunan kesadaran.
Penurunan berat badan, anoreksia, muntah, batuk, dan pilek.
Riwayat kontak dengan pasien tuberkulosis dewasa.
Riwayat imunisasi BCG.
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Stadium I
Pasien apatis, iritabel, nyeri kepala, demam, malaise, anoreksia, mual
dan muntah, belum tampak kelainan neurologis.
Stadium II
Pasien mengantuk, disorientasi, tanda rangsang meningeal (+), kejang,
defisit neurologis fokal, paresis nervus kranial, dan gerakan involunter
Stadium III
Pasien koma, tanda peningkatan tekanan intrakranial, pupil terfiksasi,
pernapasan ireguler, peningkatan suhu tubuh, dan ekstremitas spastis.
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Darah perifer lengkap, laju endap darah, dan gula darah. Leukosit darah tepi
sekitar 10.000-20.000 sel/mm3, terdapat hiponatremia dan hipokloremia karena
sekresi antidiuretik hormon yang tidak adekuat.
Pungsi lumbal:
LCS jernih, cloudy, xantokrom.
Jumlah sel 10-250 sel/mm3, hitung jenis predominan sel limfosit atau monosit
namun pada stadium awal dapat ditemukan PMN.
Protein meningkat > 100 mg/dL.
Glukosa menurun < 35 mg/dL.
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
PCR, ELISA, dan Latex particle agglutination → kuman Mycobaterium pada CSS
Pencitraan CT Scan/MRI kepala → lesi parenkim pada basal otak, infark,
tuberkuloma, dan hidrosefalus (dilakukan jika ada indikasi).
Foto rontgen dada
Uji tuberkulin
EEG → gelombang irama dasar.
Diagnosis Banding
Meningitis bakterial
Meningitis viral
Ensefalitis
Sepsis
Tatalaksana Farmakologis
Darah tepi dan fungsi hati setiap 3-6 bulan: mendeteksi komplikasi OAT.
Pencegahan
Pemberian vaskin BCG