Anda di halaman 1dari 2

Penanganan jenazah secara umum mengikuti ketentuan sebagai berikut1:

a. Harus memperhatikan norma agama, kepercayaan, tradisi, dan peraturan


perundang-undangan yang berlaku.
b. Pemeriksaan terhadap jenazah dilakukan oleh petugas kesehatan.
c. Penghapushamaan bahan-bahan dan alat yang digunakan dalam penanganan
jenazah dilakukan oleh petugas kesehatan.

Persiapan pemulasaraan/ perawatan jenazah di kamar jenazah2 :


a. Alat pelindung petugas: sarung tangan karet sampai siku, sepatu boot dari karet,
gaun, celemek plastik dan masker.
b. Tempat memandikan jenazah.
c. Washlap, handuk, waskom berisi air, desinfektan (larutan klorin 0,5%) dan sabun.
d. Plester kedap air, kapas pembalut, sisir, pewangi.
e. Kantong jenazah/plastik.
f. Brankart jenazah.
g. Kacamata pelindung.

Prosedur pemulasaraan/perawatan di kamar jenazah2:


a. Siapkan larutan Klorin 0,5%.
b. Kenakan pakaian yang memenuhi standar kewaspadaan universal.
c. Pindahkan jenazah ke meja tempat memandikan jenazah, tidak diperbolehkan
memandikan jenazah dengan dipangku.
d. Lepaskan semua baju yang dikenakan jenazah.
e. Siram seluruh tubuh jenazah dengan larutan klorin 0,5% secara merata keseluruh
tubuh mulai dari sela-sela rambut, lubang telinga, lubang hidung, mulut, tubuh dan
kaki; kemudian tunggu hingga 10 menit.
f. Mandikan jenazah dengan sabun dan air mengalir.
g. Bilas jenazah dengan air mengalir.
h. Keringkan jenazah dengan handuk.
i. Sumbat semua lubang tubuh jenazah yang mengeluarkan cairan dengan kapas.
j. Bungkus jenazah dengan kain kafan atau pembungkus lain sesuai dengan
agama/kepercayaannya.
k. Selesai ritual keagamaan, pindahkan jenazah langsung ke peti jenazah disaksikan
pihak keluarga, kemudian peti ditutup kembali (peti jenazah disesuaikan dengan
kemampuan dan adat istiadat masyarakat atau agama yang dianut).
l. Jenazah diangkut ke dalam mobil jenazah untuk diantarkan ke rumah duka.
m. Siram meja tempat memandikan jenazah dengan larutan klorin 0,5% dan bilas
dengan air mengalir.
n. Lepaskan perlengkapan kewaspadaan universal (sesuai protap pemakaian
kewaspadaan universal).
Prosedur Kewaspadaan Universal Pemulasaraan Jenazah2 :
a. Periksa ada atau tidaknya luka terbuka pada tangan atau kaki petugas yang akan
memandikan jenazah. Jika didapatkan luka terbuka atau borok pada tangan atau
kaki, petugas tidak boleh memandikan jenazah.
b. Kenakan gaun pelindung.
c. Kenakan sepatu boot dari karet.
d. Kenakan celemek plastik.
e. Kenakan masker pelindung mulut dan hidung.
f. Kenakan kacamata pelindung.
g. Kenakan sarung tangan karet.
h. Setelah jenazah selesai dimandikan, siram meja tempat memandikan jenazah
dengan larutan klorin 0,5%, lalu bilas dengan air mengalir.
i. Rendam tangan yang masih mengenakan sarung tangan karet dalam larutan klorin
0,5%, lalu bilas dengan sabun dan air mengalir.
j. Lepaskan kacamata pelindung, lalu rendam dalam larutan klorin 0,5%.
k. Lepaskan masker pelindung, buang ke tempat sampah medis.
l. Lepaskan celemek plastik, buang ke tempat sampah medis.
m. Lepaskan gaun pelindung, rendam pada larutan klorin 0,5%.
n. Celupkan bagian luar sepatu pada lautan klorin 0,5%, bilas dengan air bersih lalu
lepaskan sepatu dan letakkan di tempat semula.
o. Terakhir lepaskan sarung tangan plastik, buang ke tempat sampah medis.

1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1501/MENKES/X/2010 Tentang


Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan
Upaya Penanggulangan

2. Komisi Penanggulangan AIDS Jawa Tengah. Tata Cara Pemulasaran


Jenazah Orang dengan HIV dan AIDS. 2012

Anda mungkin juga menyukai