Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Keperawatan Medikal Bedah I

Dosen Pengampu :

Triana Arisdiani.Kep.,Ns,

Hendra Adi Prasetyos.Kep.,Ns,

Disusun Oleh :

Nama :

1. A. PanggahSektiAji (SK. 118001)


2. Amalia Faticha (SK. 118005)
3. AzizahWidyawati R (SK. 118011)
4. Dimas Abdul R (SK. 118016)
5. Esa Lalita Candra (SK. 118020)
6. Ika Aula A (SK. 118024)
7. M. AldinoOkka.N.U (SK. 118029)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (S1)

SEKOLAH TIGGI ILMU KESEHATAN KENDAL

TAHUN 2019/2020
Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah I

Pokokbahasan : Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Sub PokokBahasan :Gagal Jantung

Sasaran :Pasien dan keluarga pasien

Tempat :Ruang Kenanga RSUD Dr. H. Soewondo Kendal

Penyuluh : Mahasiswa Keperawatan STIKES KENDAL

Hari/Tanggal : 12 November 2019

Waktu : 08.00-selesai

A. LATAR BELAKANG
Penyakit jantung koroner merupakan jenis penyakit yang ditandai
dengan adanya penyempitan yang ada di dalam pembuluh darah jantung
(Joewono,2003).
Penyakit jantung koroner (Coronary Heart Disease), merupakan
istilah umum yang digunakan untuk semua gangguan yang menyangkut
obstruksi darah yang melalui arteri koronaria.

Terosklerosis merupakan suatu proses di mana terdapat suatu


penebalan dan pengerasan suau arteri besar dan menengah, seperti
koronaria, basilar, aorta, dan arteri iliaka, lesi-lesi pada arteri menyumbat
aliran darah ke jaringan dan organ-organ utama yang dimanifestasikan
sebagai penyakit arteri koroner, miokard infark, aneurisma, dan
cerebrovaskuler kecelakaan.(Ruhyanudin, 2007: 46)
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan kegiatan penyuluhan pendidikan kesehatan,
diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui dan memahami
tentang penyakit jantung koroner.
2. Tujuan Khusus
Setelah penyuluhan peserta penyuluh mengetahui dan mampu untuk :
a) Menjelaskan pengertian jantung koroner
b) Faktor penyebab jantung koroner
c) Tanda gejala jantung koroner
d) Pencegahan penyakit jantung koroner
e) Mengetahui makanan yang boleh dan tidak boleh di konsumsi
penderita PJK

C. SASARAN
Klien dan keluarga di Ruang Kenanga RSUD Dr. H. Soewondo Kendal
D. MATERI (terlampir)
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah.
2. Tanya Jawab
F. MEDIA
1. PPT
2. Leaflet (terlampir)
G. TEMPAT, WAKTU, SETTING TEMPAT

Keterangan :
= pasien
= pembimbing
= keluarga
= penyuluh

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Fase Waktu KegiatanPenyuluhan Kegiatan Metode


Audience

1. Prainteraksi/ 4 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab Lisan


pembukaan 2. Memperkenalkan diri salam
3. Menjelaskan tujuan 2. Mendengar,
penyuluhan memperhatikan
4. Menyebutkan materi 3. Mendengar,
yang akandi berikan memperhatikan
5. Menjelaskan proses 4. Mendengar,me
penyuluhan mperhatikan
6. Kontrak waktu 5. Merespon
6. Merespon
2. Interaksi/ 7menit 1. Apersepsi pasien 1. Menjawab Lisan
Pelaksanaan dan keluarga. 2. Memperhatikan
2. Penyampaian
materi mengenai:
a. Pengrtian PJK
b. Faktor
penyebab PJK
c. Tanda dan
gejala PJK
d. Pencegahan
PJK
e. Makanan
yang boleh
dan tidak
boleh di
konsumsi

3. Terminasi/ 4 menit 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan Lisan


penutup 2. Memberikan 2. Bertanyamateri
kesempatan pada yang kurang
audience untuk paham
bertanya.
3. Memberikan 3. Memperhatikan
pertanyaan pada dan menjawab
audience pertanyaan.
4. Menyimpulkan 4. Mendengarkan
jawaban 5. Mendengarkan
5. Mengucapkanterima dan
kasih mampelajari
6. Menutupdengansalam materi
6. Menjawab
salam
I. RANCANGAN EVALUASI

1) EvaluasiStruktur

a. Mempersiapkanalat 1 harisebelumnyauntukpenyuluhan.
b. Kontrakwaktu, tempatdengan audience 1 harisebelumnya.
c. Mempersiapkanmateri 1 minggusebelumnya.
d. Pasiendankeluargamenghadiri acara penyuluhan.
e. Media yang digunakanadalah leaflet.
f. Waktupenyuluhanselama 15 menit

2) Evaluasi Proses
a. Penyuluhmampumemberikaninformasidenganjelasdenganmengg
unakan media.
b. Anggota yang hadir (pasiendankeluarga) aktif,
antusiasmengikuti prose
penyuluhansampaiselesaimengikutidanmendengarkanmateri
yang disampaikan.

J. EVALUASI

a. Menjelaskandefinisialergidengan presentase60% benar.


b. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
PJKdenganpresentase60% benar
c. MelakukanpenangananPencegahanpenyakitjantungkoroner

LAMPIRAN
A. Definisi Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Penyakit jantung koroner merupakan jenis penyakit yang ditandai
dengan adanya penyempitan yang ada di dalam pembuluh darah jantung
(Joewono,2003).
Penyakit jantung koroner (Coronary Heart Disease), merupakan istilah
umum yang digunakan untuk semua gangguan yang menyangkut obstruksi
darah yang melalui arteri koronaria.

Istilah penyakit jantung aterosklerotik koroner (Coronary Etherocslerasis


Heart Disease, CADH). Istilah atherosclerosis berasal dari bahasa Yunani
dari kata athere yang berarti buburatau lunak. Istilah ini menggambarkan
penampilan kasar dari bahan plak. Aterosklerosis adalah suatu proses
panjang yang dimulai sejak anak-anak, namun proses ini dibutuhkan
waktu yang diperoleh-tahun. (Mutaqin, 2011: 132)

Terosklerosis merupakan suatu proses di mana terdapat suatu


penebalan dan pengerasan suau arteri besar dan menengah, seperti
koronaria, basilar, aorta, dan arteri iliaka, lesi-lesi pada arteri menyumbat
aliran darah ke jaringan dan organ-organ utama yang dimanifestasikan
sebagai penyakit arteri koroner, miokard infark, aneurisma, dan
cerebrovaskuler kecelakaan.(Ruhyanudin, 2007: 46)

Istilah yang digunakan untuk penyakit ini beragam penyakit


aterosklerosis jantung, penyakit jantung koroner, penyakit jantung
iskemik, dan penyakit arteri koroner. apapun namanya istilah - istilah
tersebut merupakan sinonim yang digunakan untuk menjelaskan proses
penyakit.

2. FAKTOR PENYEBAB PJK

a) Hiperlipoproteinema

Faktor risiko utamanya adalah hiperlipidemia (peningkatan lipid


serum) dalam bentuk kolesterol lebih tinggi dari 200 mg / dl, ditambah
dengan 4 kali lebih besar dari masing-masing individu dengan kadar
kolesterol di bawah 200 mg / dl.

b) Makanan

Makanan yang tinggi kalori, lemak, kolesterol, gula, dan garam


adalah faktor risiko koronaris. Dianjurkan agar menghindari lemak jenuh
seperti lemak dari kelapa dan hewan. Lemak jenuh ganda dari jagung, biji
kapas, kedelai, bunga matahari, dapat dibeli sebagai lemak jenuh.

c) Hipertensi

Hipertensi dapat mempercepat proses aterosklerosis yang diterima


dengan hiperlipidemia. Meskipun hipertensi adalah kriteria utama untuk
menentukan tekanan darah tinggi dan lebih baik terkait dengan penyakit
kardiovaskuler, peningkatan baik tekanan sistolik dan diastolik terkait
dengan perkembangan penyakit jantung iskemik. Tekanan sistolik lebih
besar atau sama dengan 140 mmHg atau tekanan diastolik lebih besar dari
atau sama dengan 90 mmHg dianggap sebagai faktor risiko yang
signifikan untuk serangan jantung, terutama kompilasi untuk orang yang
lebih muda.

d) Merokok

Nikotin dan karbonmonoksida dari rokok memiliki efek yang


buruk pada pembuluh darah. Lebih buruknya faktor risiko utama yang
menyebabkan kematian dari CAHD. Menurunkan kolesterol HDL dan
meningkatkan kolesterol LDL Meningkatkan kadar karbonmonoksida di
dalam darah sehingga meningkatkan risiko pada lapidan dinding arteri.
Lebih mudah mempersempit arteri yang sebelumnya telah menyempit
karena aterosklerosis, sehingga mengurangi jumlah yang sampai ke
jaringan. Juga dapat meningkatkan risiko pembentukan perifer, arteri
koroner, stroke darah, dan penyumbatan arteri cangkokan setelah
pembadahan.
e) Keturunan Meskipun Asosiasi ini tidak jelas, faktor genetik
Meningkatkan Bermain RLE dalam pengembangan CAD. Rupanya
merupakan hipertensi kecenderungan, hiperlipidemia, dan diabetes.
Namun, tidak diketahui apakah itu warisan atau hanya hasil dari
gaya hidup yang diwariskan dari generasi kegenerasi.
f) Obesitas
Penelitian telah membuktikan dan meningkatkan asupan makanan
meningkat dengan LDL. Orang obesitas juga memiliki
kecenderungan dan hipertensi. Obesitas yang ditentukan sebagai
indeks massa tubuh (BB / TB) lebih besar dari 20% di atas berat
badan ideal.

h) Gaya hidup
dokumentasi yang tepat dari efek positif terhadap latihan
CAD sulit, studi banding mendukung risiko CAD di antara orang
dikondisikan dengan baik seperti lari dan pelari maraton. Tidak
aktif terkait dengan penurunan HDL .
i) Diabetes Melitus
Terlepas dari faktor-faktor sebelumnya yang telah dipelajari
dan sangat terlibat dalam CAD. Glukosa intoleransi seperti yang
dibuktikan dalam diabetes mellitus memiliki faktor risiko
kardiovaskular yang kuat, khususnya di kalangan perempuan.
j) Usia dan jenis kelamin CAD yang lebih menonjol dalam
manusia yang lebih tua. Kematian dari Gla CADdilaporkan lima
kali lebih banyak untuk pria-pria sebagai wanita di 35 - Mi ini
hingga 40 tahungrup tua dan dua hingga tiga kali lebih sering di
mereka 60 me tahun dan lebih tua. Perbedaan - perbedaan ini
telah ditentang dengan hormon wanita seks, karena sistem
kekebalan wanita ini menurun dengan cepat setelah menopause.
Estimasi kontrasepsi lisan terbukti terbukti berhubungan dengan
peningkatan CAD dan M1 akut pada wanita 45 tahun dan usia
muda.

3. GEJALA GEJALA
1. Nyeri dada (angina)
2. Sesak nafas (nafas pendèk)
3. Berdebar
4. Mual dan muntah
5. Berkeringat dingin
6. Lemas
7. Letih dan capek
8. Nyeri ulu hati (sering pada wanita)
9. Pingsan
4. PENCEGAHAN
a) Periksa tekanan darah dengan teratur, olahraga teratur, diet rendah
garam dan kalori, jika perlu dengan obat-obatan secara teratur.
b) Kencing manis: periksa gula darah dengan teratur dan pertahankan
gula darah normal dengan diet, olahraga, jika perlu dengan obat-
obatan.
c) Berhenti merokok.
d) Batasi / hentikan minuman yang mengandung alkohol.
e) Periksa profil lemak secara teratur, pertahankan profil lemak yang
baik dengan olahraga, diet rendah kalori dan garam, kontrol berat
badan, jika perlu dengan obat-obatin.
f) Hidup seimbang untuk mengimbangi kehidupan yang stres.
Pencegahan Sekunder
a) Menghindari mengurangi atheroskleros adalah dengan
dari proses cara mengendalikan dari faktor-faktor risiko.
b) Latihan fisik sesuai dengan hati penderita.
c) Diet untuk mencapai profil lemak yang baik dan berat
badan yang ideal.
d) Tidak merokok.
e) Mengendalikan tekanan darah tinggi, diabetes militus dan
stres mental.
5. Makanan yang boleh dikonsumsi dan Tidak boleh dikonsumsi penderita
Penyakit Jantung Koroner.
Direkomendasikan makanan yang mengandung asam folat seperti :
a) Sari jeruk.
b) Brokoli,
c) Kacang merah dan
d) Bayam.

Selain banyak mengandung Vitamin B6 dan juga Vitamin E seperti :

a) Pisang
b) Dagimg ayam tanpa lemak,
c) Alpukat.

DAFTAR PUSTAKA

L. Tao, Kendall K. 2013. Sinopsis Organ Sistem Kardiovaskuler


Ruhyanudin, Faqih.2007. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskuler, UMM Press.

Nanda internasional. 2012-2014. Diagnosis Keperawatan Definisi dan


Klasifikasi, EGC.

Baradero, Mary, Mary Wilfrid Dayrit, dan Yakobus Siswadi. 2008. Seri
Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskuler .

Silbernagl, Stefan, Florian Lang. 2006. Teks Dan Atlas Berwarna


Patofisiologi, EGC. 10

Anda mungkin juga menyukai