Makalah Fix
Makalah Fix
Disusun oleh:
Bryan
UNIVERSITAS JEMBER
2020
1.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Makalah disusun untuk
salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Analisis Laporan Keuangan. Makalah ini berjudul Analisis
Rasio Keuangan. Adapun pembuatan makalah ini sebagai tugas makalah pertama dengan tujuan
pembelajaran untuk menentukan kinerja dalam konteks tujuan dan strategi perusahaan.
Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya bagi pembaca pada umumnya. Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan penulis memohon maaf. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat diharapkan demi peningkatan karya ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Besar kecilnya leverage sangat tergantung pada kondisi ekonomi. bila kondisi ekonomi
bagus sangat memungkinkan perusahaan dapat menutupcost of capital dari hutang, maka
leverage yang tinggi akan lebih menguntungkan. Sedangkan pada kondisi kontraksi ekonomi,
penggunaan leverage yang tinggi tentu merugikan. Dengan demikian bila retun on
assetsmelebihi cost of debt, maka leverage menguntungkan dan semakin tinggi leverage factor
maka akan semakin tinggi rate of return bagi pemegang saham biasa. bila leverage operasi dan
leverage finansial digabung disebut total leverage, yaitu perubahan earning untuk pemegang
saham yang dipengaruhi oleh perubahan penjualan. Secara umum total leverage dihitung
dengan membagi kontribusi margin dengan laba operasi dikurangi bunga.
1.2 rumusan masalah
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Analisis rasio keuangan merupakan metode yang paling baik digunakan untuk
memperoleh gambaran kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Rasio keuangan atau
rasio finansial merupakan suatu alat dalam menganalisa dan mengukur kinerja perusahaan yang
dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan bisnis. Dengan menggunakan
parameter kondisi atau data keuangan perusahaan tersebut. Data-data keuangan tersebut
biasanya diambil dari laporan keuangan yang ada seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus
kas, dll.
Analisis rasio keuangan digunakan oleh dua pengguna utama, yakni investor dan
manajemen. Investor menggunakan rasio keuangan untuk melihat apakah perusahaan itu
investasi yang bagus atau tidak. Dengan membandingkan rasio keuangan antar perusahaan dan
antar industri, investor dapat menentukan investasi mana yang paling baik. Sedangkan
manajemen menggunakan rasio keuangan untuk menentukan seberapa baik kinerja perusahaan
untuk mengevaluasi kemana perusahaan dapat memperbaiki diri. Misalnya, jika perusahaan
memiliki margin kotor yang rendah, manajer dapat mengevaluasi bagaimana meningkatkan
margin kotor mereka.
Dalam praktiknya, analisis rasio keuangan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi
sebagai berikut:
1. Rasio neraca, yaitu perbandingan angka-angka yang hanya bersumber dari neraca
2. Rasio laporan laba rugi, yaitu membandingakan angka-angka yang hanya bersumber dari
laporan laba rugi
3. Rasio antar laporan, yaitu membandingkan angka-angka dari dua sumber (data campuran)
baik yang ada di neraca maupun di laporan laba rugi.
2. Rasio solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya aktiva sebuah perusahaan
yang didanai dengan utang. Artinya, seberapa besar beban utang yang ditanggung oleh
perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Rasio ini merupakan ukuran yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya. Rasio-rasio solvabilitas
digunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka panjangnya, atau dengan kata lain financial leverage. Banyaknya hutang yang dimiliki
suatu perusahaan menggambarkan jumlah uang dari luar perusahaan yang digunakan untuk
menghasilkan profit. Semakin tinggi jumlah hutang suatu perusahaan, maka semakin tinggi
pula risiko yang harus ditanggung dan return yang harus dibayarkan. Berikut ini beberapa
analisa dalam mengukur ratio solvabilitas yang dapat digunakan, yaitu :
a. Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Total Debt to Asset Ratio)
Digunakan untuk mengukur persentase besarnya dana yang berasal dari hutang,
baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang. Semakin rendah rasio ini artinya
semakin baik bagi keuangan perusahaan, sebab keamanan dananya semakin baik.
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang di gunakan untuk mengukur tingkat afisien
pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan,persediaan, enagihan piutang,dan lainya)
atau rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari.
Dari hasil pengukuran dengan rasio ini akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien atau
sebaliknya dalam mengelola aset yng di miikinya. Berikut ini beberapa analisa dalam
mengukur ratio aktivitas yang dapat digunakan, yaitu :
a. Rasio Perputaran Piutang
Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan piutang. Semakin tinggi
perputarannya maka semakin baik pula bagi perusahaan.
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kEmampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektifitas manajemen perusahaan yang di tunjukan dari laba yang di
hasilkan dalam penjualan atau dari pendapatan investasi. Di katakan perusahaan
pentabilitasnya baik apabila mampu memenuhi target laba yang telah di tetapkan dengan
menggunakan aktiva atau modal yang dimiliki.
Rasio profitabilitas atau rasio pentabilitas di bagi dua yaitu sebaga berikut:
Rentabilitas ekonomi, yaitu dengan membandingkan laba usaha dengan seluruh modal
(modal sendiri atau asing).
Rentabilitas usaha (sendiri), yaitu dengan membandingkan laba yang disediakan untuk
pemiik dengan modal sendiri. Rentabilitas tinggi lebih penting dari keuntungan yang
besar.
Berikut ini beberapa ukuran ratio profitabilitas yang digunakan, diantaranya adalah :
Meskipun analisis rasio dapat memberikan informasi yang berguna tentang operasi dan
kondisi keuangan perusahaan namun penggunaan rasio ini bukannya tanpa kelemahan dan
keterbatasan, beberapa keterbatsan dalam menghitung dan menginterpretasikan analisis rasio
keuangan antara lain:
1) Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan
pemakainya
2) Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan juga menjadi keterbatasan analisis ini seperti:
a. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran yang
dapat dinilai biasa atau objektif.
b. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dari rasio adalah nilai perolehan (cost)
bukan harga pasar.
c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.
d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda
oleh perusahaan yang berbeda.
3) Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan
menghitung rasio.
4) Jika data yang tersedia tidak sinkron maka akan kesulitan dalam menghitung rasio.
5) Jika dua atau lebih perusahaan dibandingkan teknik dan metode yang digunakan berbeda
maka perbandingan dapat menimbulkan kesalahan.
Rasio keuangan merupakan alat yang sangat berguna, namun mempunyai beberapa
keterbatasan dan harus digunakan dengan hati-hati. Rasio-rasio tersebut terbentuk dari
penfsiran dengan cara menggabungkan beberapa rasio yang ada menjadi suatu model
peramalan yang berarti yaitu model yang disebut analisis diskriminan. Analisis diskriminan ini
menghasilkan suatu index yang memungkinkan penggolongan suatu observasi ke dalam satu
kelompok yang telah ditetapkan terlebih dahulu, sehingga dengan model ini dapat diukur
prospek sutu perusahaan.
F. Kondisi Keuangan
Guna menggambarkan perkembangan keuangan atau financial sebuah perusahaan,
penting untuk dilakukan analisa atau interpretasi semua data yang berhubungan dengan
keuangan atau financial. Data financial dapat dengan mudah ditemui pada laporan keuangan
perusahaan. Dalam menganalisa keadaan kondisi keuangan perusahaan tersebut biasanya
menggunakan rasio keuangan perusahaan. Sebelum itu, perusahaan harus mengetahui terlebih
dahulu kesehatan kondisi keuangan perusahaan. Agar suatu perusahaan dikatakan dalam
kondisi keuangan yang aman perusahaan tersebut harus menunjukkan:
Tingkat pengembalian yang rendah;
Dasar modal yang besar;
Pertumbuhan yang lambat;
Utang dan aktiva jangka pendek sedikit.
Setelah mengetahui ada di mana posisi keuangan perusahaan, maka perusahaan tinggal
memperbaiki rasio keuangan yang masih buruk. Untuk memeriksa kesehatan keuangan,
perusahaan perlu menghitung semua aset dan kewajibannya, baik aset lancar dan tidak lancar
serta utang jangka pendek dan jangka panjang. Setelah itu, bisa menghitung apakah rasio-rasio
keuangan tersebut sudah mencapai level ideal atau tidak. Ada beberapa rasio keuangan yang
bisa di jadikan patokan untuk menilai kondisi kesehatan keuangan perusahaan. Kelima rasio
tersebut adalah rasio likuiditas, rasio tabungan, rasio utang terhadap aset, rasio kemampuan
melunasi utang dan rasio solvabilitas.
Pertama, rasio likuiditas. Rasio ini mengindikasikan berapa lama perusahaan dapat bertahan
hidup dan memenuhi kebutuhan jika tidak ada penghasilan sama sekali. Rasio ini diperoleh
dari nilai kas dan setara kas dibagi pengeluaran bulanan. Besaran nilai kas tersebut juga
ditentukan berapa banyak orang yang keuangannya ditanggung perusahaan.
Kedua, rasio tabungan. Rasio ini mengindikasikan persentase pendapatan kotor yang
disisihkan untuk konsumsi di masa depan. Nilainya diperoleh dengan cara membagi nilai
tabungan terhadap pendapatan kotor.
Ketiga, rasio utang terhadap aset. Ini adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan seseorang atau perusahaan membayar utang. Cara menghitungnya, total utang
dibagi total aset. Ukuran idealnya, total utang harus di bawah 50% dari total aset. Kalau
total utang sudah mencapai 50% dari total aset, perusahaan harus waspada dan segera
mengurangi utang.
Keempat, rasio kemampuan melunasi utang. Rasio ini bisa dibagi lagi menjadi dua macam.
Ada rasio kemampuan melunasi utang secara umum. Rasio ini digunakan untuk mengukur
seberapa besar pendapatan digunakan untuk membayar utang.
Kelima, rasio kebangkrutan atau rasio solvabilitas. Rasio ini menunjukkan persentase
kemungkinan seseorang atau perusahaan bangkrut. Dihitung dengan cara menjumlahkan
seluruh kekayaan, dibagi dengan total aset, baik ekuitas maupun kewajiban.
Rasio-rasio tersebut penting untuk diperhatikan dengan cara melakukan pengecekan rasio
yang sudah tercapai, dan mana yang masih belum tercapai. Dari situ, perusahaan bisa
menentukan kondisi keuangan perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis rasio keuangan merupakan metode yang paling baik digunakan untuk
memperoleh gambaran kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Rasio keuangan atau
rasio finansial merupakan suatu alat dalam menganalisa dan mengukur kinerja perusahaan yang
dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan bisnis. Dengan menggunakan
parameter kondisi atau data keuangan perusahaan tersebut.
Analisis laporan keuangan digunakan oleh dua pengguna utama, yakni investor dan
manajemen. Investor menggunakan rasio keuangan untuk melihat apakah perusahaan itu
merupakan perusahaan yang bagus untuk investasi atau tidak. Dengan membandingkan rasio
keuangan antar perusahaan dan antar industry, investor dapat menentukan investasi mana yang
paling baik. Sedangkan manajemen menggunakan rasio keuangan untuk menentukan seberapa
baik kinerja perusahaan untuk mengevalusi kemana perusahaan dapat memperbaiki diri.