32
Table 4. Penggunaan Pengukuran Mikrometer
A 16,75 16,78
B 16,85 16,90
C 21,46 21,50
D 21,15 21,28
E 46,054 46,059
F 46,023 46,026
G 46,101 46,102
H 20,41 20,45
I 20,41 20,46
33
Diameter Toleransi Pengamat B
A 18,04 18,06
B 18,02 18,05
C 31,40 31,42
D 31,20 31,42
E 24,19 24,21
F 24,17 24,18
G 12,43 12,45
H 12,40 12,41
I 18,19 18,18
J 18,18 18,20
K 31,314 31,316
L 31,314 31,317
M 20,25 20,28
N 20,25 20,27
34
4x0,32
Kedataran Harga = 12,8 µm
Mulut Ukur Sensor Gerak Gambar :
9x0,32
Harga = 2,88 µm
Ukuran Jumlah Garis Interfensi Ketidak
Optical Flat Landasan Landasan sejajaran
35
4.2 Pembahasan
Pada saat perhitungan diameter benda dengan alat ukur
mikrometer, hasil yang didapat pada posisi 1 dengan posisi 2 sedikit
berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh penguncian mikrometer saat
pengukuran sangat berlebihan sehingga penekanan dalam pengukuran
sedikir tergelincir. Pengkalibrasian alat ukur menggunakan optical flat
sangatlah efektif, karena hasil yang dapat menunjukan garis warna
pelangi warna merah. Pada sensor tetap menghasilkan 4 garis, setelah
mendapatkan angka dari banyaknya garis yang muncul maka dikalikan
dengan 0,32 untuk mendapatkan harga pada kedataran mulut ukur.
36