Anda di halaman 1dari 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA

PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU HURUF


DI KELAS I SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH
RUSLIANA
NIM F.34210621

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2012
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA
PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU HURUF
DI KELAS I SEKOLAH DASAR

OLEH
RUSLIANA
NIM F.34210621

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Sri Utami , M. Kes Prof. Dr. H. Marzuki, M. Ed, MA.SH
NIP. 19521110 197603 2 002 NIP. 19490407 197603 1 003

Disahkan,

Dekan Ketua Jurusan Pendidikan Dasar

Dr. Aswandi Drs. H. Maridjo Abdul Hasjmy, M.Si


NIP. 19580513 198603 1 002 NIP. 19510128 197603 1 001
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA
PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU HURUF
DI KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Rusliana, Dr. Hj. Sri Utami , M.Kes, Prof. Dr. H. Marzuki, M. Ed, MA, SH
PGSD Universitas Tanjungpura, Pontianak
Email : rusliana@gmail.com

Abstrak: Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Kartu Huruf di


Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 10 Pontianak Timur. Bentuk penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas, merupakan penelitian yang memecahkan masalah yang
dihadapi guru sebagai penelitian di kelasnya sendiri. Media yang digunakan dalam
penelitian ini adalah media deskriptif, yang memaparkan hasil penelitian, antaran
lain prosedur penelitian, alat pengumpul data, jenis data dan teknik analisisnya.
Penelitian ini melibatkan pihak lain yaitu guru ( teman sejawat ) sebagai pengamat
dan penelitian berlangsung. Penelitian melaksanakan pembelajaran, meningkatkan
aktivitas peserta didik dalam pelajaran, dan keterampilan peserta didik membaca
permulaan, yang berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Alat
pengumpul data berupa lembar observasi kemampuan guru menyusun silabus dan
RPP, untuk melaksanakan pembelajaran.

Kata Kunci: Membaca permulaan media permainan kartu huruf pembelajaran


Bahasa Indonesia.

Abstract: Beginning Reading Skills Through Improved Letter Card in Grade 1


Elementary School 10 East Pontianak. Forms of this study was classroom action
research, a research is solves problems faced by teachers as research in its own class.
Media used in this research is descriptive media, which presents the results of the
study, other conduction study involved the procedures, data collection tool, the type
of data and analysis techniques. The study involved the other party, namely teachers
(colleagues) as observers and research. Implementing research learning, improving
learners in learning activities, and beginning reading skills of learners, which impact
on improving student learning outcomes. Data collection tool in the form of teacher
observation sheet capacity preparing a syllabus and lesson plans, to implement
learning.

Key Words: Reading the media beginning letter card game learning
Indonesian.
PENDAHULUAN
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Nasional KTSP (2006) diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Dari tujuan tersebut, jelas sekali bahwa peserta didik diharapkan untuk menguasai.
Bahasa Indonesia dalam bentuk lisan maupun tulisan yang diwujudkan dalam
keterampilan menyimak, membaca, berbicara dan menulis.
Dengan memiliki keterampilan membaca, peserta didik dapat memperoleh
informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan, pengalaman, serta merupakan salah
satu kunci kebrhasilan dalam meraih prestasi.
Keterampilan membaca diperoleh sejak pendidikan Sekolah Dasar (SD).
Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi peserta didik
sekolah dasar kelas I, dimana peserta didik belajar untuk memperoleh kemampuan
dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik.
Tujuan membaca permulaan di kelas I adalah agar peserta didik dapat membaca
kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat.
Di Sekolah Dasar (SD) kelas I masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan
dalam menguasai huruf atau bahkan sama sekali belum menguasai huruf. Hal ini
sangat mempengaruhi keberhasilan peserta didik tersebut dalam belajar atau
menerima mata pelajaran yang dipelajari disekolah. Factor-faktor penyebab belum
berhasilnya pembelajaran membaca di kelas I sangat kompleks. Factor-faktor ini
diantaranya adalah: pesan, metode, bahan peralatan, teknik, serta latar belakang
peserta didik. Secara khusus factor yang diduga paling dominan mempengaruhi
pembelajaran membaca adalah menyangkut metode yang digunakan dalam
pembelajaran disekolah. Oleh karena itu guru perlu merancang metode pembelajaran
membaca dengan baik sehingga mampu menumbuhkan kebiasaan membaca sebagai
suatu yang menyenangkan . Suasana belajar harus dapat diciptakan melalui kegiatan
permainan bahasa dalam pembelajaran membaca. Hal itu sesuai dengan karakteristik
anaka yang masih senang bermain. Permainan memiliki peran penting dalam
perkembangan kognitif dan social anak.
Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP (2006) disekolah dasar
kelas I terdapat materi pembelajaran membaca permulaan. Sebagian besar peserta
didik kelas I sekolah dasar negeri 10 pontianak timur. Pembelajaran Bahasa
Indonesia akan mudah dipahami peserta didik dengan menggunakan kartu huruf.
Beberapa factor yang menyebabkan minat dalam diri peserta didik timbul sehingga
mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar antara lain : (1) motivasi, (2)
belajar, (3) bahan pelajaran, (4) guru, (5) keluarga dan (6) teman sepergaulan.
Mengembangkan minat peserta didik terhadap suatu pelajaran pada dasar nya
adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang dipelajari
dengan dirinya sendiri.Proses ini berarti menunjukkan pada peserta didik bagaimana
pengetahuan atau kecakapan mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya dan
memuaskan kebutuhannya. Peserta didik perlu menyadari bahwa belajar merupakan
suatu sarana untuk mencapai tujuan yang penting, dan peserta didik perlu memahami
bahwa hasil pengalaman belajarnya akan membawa perubahan dan kemajuan pada
dirinya.
Dalam pembelajaran metode bermanfaat sebagai alat bantu untuk
menyalurkan pembelajran yang akan disampaikan agar mudah bagi peserta didik
untuk belajar. Dalam pembelaksanaan kelebihan metode demontrasi dapat
memudahkan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran. Langkah-langkah
penggunaan metode yaitu: (1) menyiapkan alat bantu merupakan media
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang kita ajarkan didalam pembelajaran, (2)
Bagikan media yang telah disiapkan kepada peserta didik agar pelaksanaannya dapat
berjalan dengan baik dan lancar, (3) Memberikan arahan kepada peserta didik dalam
penggunaan media yang digunakan, agar peserta didik tidak keliru atau salah
menggunakannya. Hubungan metode demontrasi dengan minat belajar adalah
sebagai alat untuk menggali kemawan peserta didik agar aktif melaksanakan
pembelajaran dengan maksimal. Hal ini dapat terlihat pada saat pembelajaran yang
dilaksanakan. Peserta didik akan meningkat kemawannya atau minatnya dalam
belajar apabila melaksanakan kegiatan yang dibimbing langsung oleh guru.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latarbelakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah umum
dan sub masalah dari penulisan metode permainan kartu huruf pada peserta didik di
kelas I Sekolah Dasar Negeri 10 Pontianak Timur. Meliputi perencanaan,
pelaksanaan, aktivitas fisik emosional, dan aktifitas mental. Tujuan penelitian ini
secara umum dan khusus dengan permainan kartu huruf dapat meningkatkan minat
membaca peserta didik. Metode penelitian ini dapat meningkatkan, mengubah dan
mengembangkan metode pembelajaran memberikan pengetahuan baru dan
keterampilam melalui permainan kartu huruf.
Permainan kartu huruf adalah barang atau sesuatu dengan menggunakan
media gambar dan kartu huruf yang diacakkan. Artinya dalam penelitian ini
pembelajaran membaca permulaan dengan metode permainan kartu huruf lebih
memotivasi peserta didik mengenal, menginggat, membaca huruf dan serta kata
kalimat-kalimat pendik. Penelitian merumuskan indicator kinerja tindakkan dalam
peningkatan minat belajar menggunakan metode permainan kartu huruf pada
pembelajaran bahasa Indonesia kelas I Sekolah DasarNegeri 10 Pontianak Timur.
Tahap I. Perencanaan tindakan kelas, yang terdiri dari menetapkan pokok bahasan,
membuat silabus dan RPP, menyiapkan materi pembelajaran, menyiapkan media
pembelajaran, membuat alat observasi dan alat evaluasi.
Tahap 2. Siklus I pelaksanaan dilaksanakan semester ganjil tepat pada hari senin
tanggal 24 september 2012. Tahap 3 Silkus 2 pelaksanaan dilaksanakn semester
ganjil pada senin tanggal 1 oktober 2012. Tahap 4 pengamatan proses pelajaran
berlangsung dengan penunjang kartu huruf. Tahap 5 refleksi untuk melihat
kelemahan dan kekurangan pada pembelajaran yang dilaksanakan.

MEDIA
Media yang digunakan kartu huruf, dan media gambar. Media gambar akan
meransang peserta didik untuk membaca dan menumbuhkan ingatannya akan
sesuatu yang berhubungan dengan bacaan. Sedangkan kartu huruf peserta didik
dapat melaklukan kegiatan menyusun huruf menjadi kata-kata sesuai dengan
gambar. Hal ini meningkatkan kreatifan peserta didik selama proses belajar
berlangsung sehingga, selama pembelajaran. Dalam pembelajaran, sebelum
membaca peserta didik mengamati gambar yang belum ada keterangannya.
Kemudian menentukan huruf untuk disusun sesuai dengan gambar menjadi kata dan
kalimat.
METODE PENELITIAN
Secara umum metode penelitian diartikan secara ilmiah untuk mendapatkan
data dan tujuan kegunaan tertentu menurut Sugiyono (2009:6). Metode penelitian ini
secara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan tepat ditemukan,
dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya
dapat digunakan dan dipahami. Menurut Suharsimi Ali Konto (2009). Penelitian
diskriptif dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang penomena
yang diteliti. Menurut Suharsimi (2009): 23. Penelitian Tindakan kelas atau yang
disebut juga Classroom Aktion Research (CAR) termasuk dari tidak kata yang
memiliki makna tersendiri yaitu : 1.Penelitian menunjukan pada satu kegiatan. 2.
Tindakan menunjukan pada sesuatu gerak kegiatan. 3. Kelas dalam hal ini tidak
terikat pada pengertian ruang kelas. 4. Dengan mengabungkan batasan pengertian
tiga kata inti yaitu : Tindakan kelas merupakan perencanaan terhadap kegiatan
belajar.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini untuk memperoleh informasi apakah dengan metode
demontrasi dapat meningkatkan minat belajar pada pembelajaran bahasa Indonesia
kelas I Sekolah Dasar Negeri 10 Pontianak Timur. Penelitian ini berkolaborasi
bersama Ahmad Syaifudin, S.Pd, sebagai guru pamong dilaksanakan sebanyak dua
kali pertemuan.
Pelaksanaan siklus I, dilaksanakan pada hari senin tanggal, 24 september 2012 dan
siklus II, pada hari senin tanggal, 1 oktober 2012. Dengan 3 indikator yang dinilai
yaitu : indikator menmyusun kartu huruf sesuai dengan gambar, membaca nyaring
kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi tepat, membaca nyaring berdasrkan
gambar.

OBSERVASI SIKLUS I
Sehubungan dengan pelaksanaan observasi, dalam pelaksanaan siklus I, yang
dilakukan oleh guru sebagai peneliti yaitu meneliti, dan kolaborator sebagai
observasi, yaitu mengamati dan memberikan penilaian terhadap kemampuan guru
merancang RPP, melaksanakan pembelajaran, keterampilan peserta didik membaca
permulaan, hasil belajar peserta didik, dan keaktifan peserta didik. Penelilaian
seluruh kegiatan siklus I, dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir dibuat dalam
bentuk table. Indikator kinerja dan variable yang diteliti dari pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dan hasil belajar peserta didik dinilai dalam lembar observasi.
Data hasil observasi sebagai berikut :

Data Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I

Nilai (x) Frekuensi (f) (fx) Prosentase (%)


100 - - -
90 - - -
80 2 160 13,3
70 3 210 20
60 4 240 26,6
50 3 150 20
40 3 120 20
30 - - -
20 - - -
10 - - -
∑ 10 880 100
X 58,6

Data Keterampilan Membaca Permulaan Siklus I

No Indikator Campaian siklus I Metode yang


Muncul Tidak Muncul digunakan
Jlh % Jlh %
1 Mengenal huruf 15 Permainan
2 Membaca suku kata 10 Kartu huruf
3 Membaca kata 10
4 Membaca kalimat 6
5 Membaca nyaring 5
dan lancer wacana
6 pelafalan 7 47 8 53
7 Intonasi 3 20 12 80
Jumlah 374 326
Rata-rata 53% 47%

Data Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus I

No Indikator Nilai ( % )
1 Pra pembelajaran 90,1
2 Kegiatan membuka pelajaran 57
3 Kegiatan inti pembelajaran 68,8
4 Penutup 77
Jumlah 292,9
Rata-rata 73,2

Refleksi Siklus I
Dari hasil pemantaua pada pelaksanaan siklus I serta tes yang peserta didik
dilakukan refleksi kemudian dilaksanakan diskusi antara dan kolaborator.

Data Keterampilanj membaca Permulaan pada Siklus II

No Indikator Campaian siklus II Metode Yang


Muncul Tidak Digunakan
Muncul
Jlh % Jlh %
1 Mengenal huruf 15 100 - - Permainan
2 Membaca suku kata 15 100 - - Kartu huruf
3 Membaca kata 15 100 - -
4 Membaca kalimat 10 67 5 33,3
5 Membaca nyaring dan 9 60 6 40
lancer wacana
6 Pelafalan 8 53 47
7 Intonasi 9 60 40
Jumlah 540 160
Rata-rata 77% 23%

Data Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II

Nilai ( x ) Frekuensi ( f ) ( fx ) ( Prosentase ( % )


100 - - -
90 - - -
80 4 320 26,6
70 5 350 33,3
60 3 180 20
50 1 50 6,6
40 2 80 13,3
30 - - -
20 - - -
10 - - -
∑ 15 980 100
X 65,3

Data Skor Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus II


No Indikator Nilai ( % )
1 Pra pembelajaran 100
2 Kegiatan membuka pelajaran 83,5
3 Kegiatan inti pembelajaran 89
4 Penutup 90
Jumlah 362,5
Rata-rata 90,6

SIMPULAN
Berdasarkan pelaksanaan, hasil serta pembahasan penelitian tindakan kelas
yang telah diuraikan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Perencanaan RPP telah dibuat berdasarkan kata SP, selabus, dan permen no.
41/2007. Bahwa perencanaan menggunakan kartu huruf sebagai media dalam
pelajaran bahasa Indonesia.
2. Pelaksanaan kegiatan belajar berdasarkan peserta didik yang negative (SAL) dan
berbasis pada permen no.41/2007. Menggunakan kartu huruf sebagai media.
3. Terdapat peningkatan aktivitas fisik mencatat meliputi peserta didik, mengamati
media yang digunakan guru.
4. Tentang aktivitas emosional peserta didik, tanggap terhadap penjelasan guru
dalam proses pelajaran, dan saling memberikan pendapat, berani tampil kedepan
kelas.
5. Aktivitas mental meningkatkan meliputi peserta didik yang tampil dalam
membaca berani menjawab peserta didik dalam pertanyaan yang diberikan oleh
guru dengan tepat di kelas I Sekolah dasar Negeri 10 Pontianak Timur.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka kemampuan peserta didik pada
pembelajaran membaca permulaan meningkat. Sehingga permainan kartu huruf
dengan media kartu huruf dan gambar, dapat dijadikan metode dalam pembelajaran
tersebut. Karena terbukti dari keterampilan peserta didik membaca memahami
peningkatan serta nilai hasil belajar peserta didik yang meningkat.

SARAN
Dalam proses pembelajaran membaca permulaan, selama ini peneliti
mengalami kendala dengan sulitnya peserta didik membaca yang menyebabkan
peserta didik kurang memahami pelajaran. Dengan metode permainan kartu huruf,
kemampuan guru melaksanakan pembelajaran, serta hasil belajar peserta didik yang
masih kurang dalam pembelajaran, dapat diatasi. Keterampilan peserta didik yang
masih kurang dalam membaca permulaan, dapat diatasi dengan pembelajaran
menggunakan metode permainan kartu huruf. Dari hasil penelitian di atas dan
kesimpulan yang ada, maka peneliti menyampaikan beberapa saran :
1. Hendaknya dalam pembelajaran membaca permulaan guru menyajikan materi
dengan menggunakan media kartu huruf dan gambar.
2. Dalam pembelajaran membaca permulaan, sebaiknya guru menciptakan metode
pembelajaran bervariasi yang dapat memancing minta peserta didik dalam
pembelajaran membaca permulaan.
3. Hendaknya metode permainan kartu huruf dapat diterapkan guru dalam
meningkatkan keterampilan membaca permulaan peserta didik.
4. Hendaknya guru melakukan refleksi diri dalam proses pembelajaran dan dapat
memperbaiki pada pembelajaran selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Nawawi, H. Hadari. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah
Mada.
Erlangga.

Oka, I Gusti Ngurah, (1983). Pengantar Membaca dan Pengajarannya. Surabaya :


Usaha
Nasional.

Sugiyono (2009 : 6 ). Penelitian Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung :


Alfabeta

Suharsimi Arikonto ( 2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Tarigan, Djago. (1991). Materi Pendidikan Bahasa Indonesia I. Jakarta :


Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penataan Guru SD Setara DII.

Tambubolon. (1987). Kemampuan membaca. Bandung : Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai