SKRIPSI
Oleh
Tri Rakhmawati
NIM 082150044
i
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 082150044
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan sepanjang
pengetahuan saya tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain
kecuali pada bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan atau kutipan
dengan mengikuti tata penulisan skripsi yang telah lazim dan berdasarkan kode
etik ilmiah.
Tri Rakhmawati
NIM. 082150044
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Persembahan
v
KATA PENGANTAR
memberikan rahmat, hidayah, inayah, berkah dan nikmat, sehingga penulis dapat
untuk Peningkatkan Motivasi Belajar IPA (Fisika) Pada Siswa SMP Negeri 16
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, bimbingan, dan kerjasama berbagai pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat.
3. Ibu Siska Desy Fatmaryanti, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah
vi
5. Saridin, S.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 16 Purworejo atas izin dan fasilitas
6. Istiyani, S.Pd., selaku guru mata pelajaran IPA SMP Negeri 16 Purworejo
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
Semoga bantuan yang telah diberikan dapat menjadi amal baik dan
mendapatkan balasan dari Alloh SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
keterbatasan ilmu yang dimiliki penulis, maka dari itu penulis mengharapkan
saran serta kritik yang sifatnya membangun demi sempurnanya hasil karya-karya
dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam upaya
Tri Rakhmawati
vii
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. v
KATA PENGANTAR.................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 4
C. Batasan Masalah ..................................................................... 5
D. Rumusan Masalah .................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian.................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian.................................................................. 6
ix
B. Saran ....................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 86
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 87
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Observasi Motivasi Belajar Siswa ............................... 23
Tabel 3.2
Kisi-kisi Tes Akhir Siklus I……………………......................... 25
Tabel 3.3
Kisi-kisi Tes Akhir Siklus II ....................................................... 25
Tabel 3.4
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa .................................... 26
Tabel 3.5
Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa Terhadap
Model Pembelajaran Scramble ........................................... 27
Tabel 4.1 Kegiatan Observasi Pra Siklus .................................................... 39
Tabel 4.2 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus.................... 41
Tabel 4.3 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus ........................ 42
Tabel 4.4 Hasil Tes Pra Siklus .................................................................... 44
Tabel 4.5 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I........................ 49
Tabel 4.6 Hasil Angket Motivasi Belajar siswa Siklus I............................. 50
Tabel 4.7 Hasil Tes Akhir Siklus I .............................................................. 52
Tabel 4.8 Hasil Angket Tanggapan Siswa Terhadap Model Pembelajaran
scramble Siklus I ........................................................................ 53
Tabel 4.9 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II....................... 59
Tabel 4.10 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II........................... 61
Tabel 4.11 Hasil Tes Akhir Siklus II............................................................. 62
Tabel 4.12 Hasil Angket Tanggapan Siswa Terhadap
Model Pembelajaran scramble Siklus II .................................... 63
Tabel 4.13 Persentase Observasi Motivasi Belajar Siswa............................. 65
Tabel 4.13 Persentase Angket Motivasi Belajar Siswa................................. 67
Tabel 4.13 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa .................................................. 69
Tabel 4.16 Persentase Angket Tanggapan Siswa Terhadap
Model Pebelajaran Scramble....................................................... 71
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ............................................ 29
Gambar 4.1 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa tiap Siklus................ 66
Gambar 4.2 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa tiap Siklus.................... 68
Gambar 4.3 Hasil Belajar Siswa tiap Siklus................................................ 70
Gambar 4.4 Hasil Angket Tanggapan Siswa tiap Siklus............................. 72
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiii
j. Rekapitulasi Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I
............................................................................................. 162
k. Rekapitulasi Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II
............................................................................................. 163
l. Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Siswa Terhadap
Model Pembelajaran Scramble Siklus I............................... 164
m. Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Siswa Terhadap
Model Pembelajaran Scramble Siklus II ............................. 166
n. Nilai Kinerja Kelompok Siklus I ......................................... 168
o. Nilai Kinerja Kelompok Siklus II........................................ 169
p. Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II .................. 170
q. Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Akhir Siklus I ........................ 171
r. Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Akhir Siklus II ....................... 173
s. Foto Kegiatan Pembelajaran Pada Siklus I.......................... 175
t. Foto Kegiatan Pembelajaran Pada Siklus II ........................ 177
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
mata pelajaran yang ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini
bahwa pelajaran IPA (Fisika) adalah pelajaran berat dan serius tidak jauh
sulit
dengan Ibu Istiyani selaku guru IPA (Fisika) SMP Negeri 16 Purworejo
hanya beberapa siswa yang aktif. Sedangkan siswa lainnya hanya diam
1
2
(Biologi) masih dalam satu kesatuan tidak seperti pada mata pelajaran IPA
pelajaran IPA (Biologi). Hal ini diperkuat dengan kebijakan guru IPA kelas
guru siswa merasa bosan terhadap pelajaran IPA (Fisika) terbukti dari setiap
siswa menunjukkan aktivitas belajar yang lebih dari pada Pembelajaran IPA
(Fisika).
materi IPA (Biologi) terlebih dahulu dapat menggugah motivasi belajar IPA
(Fisika).
3
Hasil observasi awal pada motivasi belajar siswa kelas VII A SMP
terakhir kelas VII A diperoleh rata-rata nilai siswa sebesar 59,98 jauh dari
KKM yaitu 64. Jika ditinjau dari batas tuntas belajar kelas, ketuntasan
kelas VII A masih rendah. Pemilihan kelas VII A sebagai subyek penelitian
yang ada, salah satunya adalah model pembelajaran yang digunakan oleh
untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara dan gaya belajar mereka
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan cara optimal. Salah satu
belajar siswa adalah model pembelajaran scramble. Model ini dirasa cocok
untuk siswa kelas VII SMP karena menekankan kerja sama, dan tidak
Pelajaran 2011/2012”.
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut.
2. Hasil belajar siswa yang masih banyak belum mencapai nilai diatas
KKM.
C. Batasan Masalah
motivasi melalui model pembelajaran scramble pada materi Sifat Fisika dan
D. Rumusan Masalah
masalah, maka rumusan masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
berikut.
1. Bagi Guru
kegiatan belajar.
model pembelajaran.
6
2. Bagi Sekolah
3. Bagi Peneliti
4. Bagi Siswa
A. Kajian Teori
1. Model Pembelajaran
sampai model yang agak kompleks dan rumit karena memerlukan banyak
7
8
efektif jika siswa aktif dan semua aktivitas pembelajaran berpusat pada
siswa. Hal ini karena pembelajaran yang berpusat pada siswa akan mampu
hidup serasi dalam sesama; (2) pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui
siswa lebih bergairah dalam belajar. Menurut Roger dalam Miftahul (2011:
belajarnya. Siswa bekerja sama dan belajar dalam sebuah kelompok serta
interaksi positif.
selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman; (3) saling
adalah suatu model pembelajaran dengan membagikan kartu soal dan kartu
(PBI), Artikulasi, Mind Mapping, Make-A Match, Think Pair And Share,
Guru membuat soal sesuai dengan materi yang akan disajikan kepada
siswa.
c) Sajikan materi.
Siswa mencari jawaban yang cocok untuk setiap soal yang mereka
sebagai berikut.
pembelajaran.
tersedia.
masing kelompok.
14
mengerjakan soal tersebut karena jawaban sudah tersedia; (c) semua siswa
materi.
jawaban. Tanya jawab adalah bagian yang efektif dan penting dari
3. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai
15
hasil dari praktik penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan
belajar adalah usaha yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan
dalam belajar.
untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan lebih semangat.
b. Fungsi Motivasi
menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai; (3)
(Sardiman, 2011:85).
atau sesuatu perbuatan tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu
diharapkan.
memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa; (5) menjadikan tahap
dini dalam belajar mudah bagi siswa; (6) menggunakan materi yang
dikenal siswa sebagai contoh dalam belaja; (7) gunakan kaitan yang unik
dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah
B. Kerangka Berpikir
Proses pembelajaran saat ini masih berpusat pada guru. Guru masih
motivasi belajar.
dan efisien pada setiap materi atau secara khusus pokok bahasan dalam
pelajaran IPA (Fisika). Oleh karena itu, diperlukan strategi dalam memilih
pembelajaran.
tempel dan menempelkannya pada papan tempel, hal ini dilakukan agar
maka akan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar yang baik bagi
siswa.
C. Hipotesis Tindakan
B. Desain Penelitian
(2011:9) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku
159 siswa. Kelas yang akan diteliti adalah siswa kelas VII A yang berjumlah 31
20
21
penelitian ini dipilih karena aktivitas kaitannya dengan motivasi belajar kelas
VII A paling rendah dibandingkan dengan kelas VII lainnya, hal ini didapat
berdasarkan pengamatan dari guru. Obyek dari penelitian ini yaitu model
pembelajaran scramble dan materi Sifat Fisika dan Sifat Kimia, serta
Pemisahan Campuran.
D. Kehadiran Penelitian
Sedangkan dalam pengumpulan data peneliti dibantu oleh Tantri Arum Sari
1. Metode Observasi
yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi
lembar observasi.
2. Metode Tes
Metode tes yang digunakan adalah tes tertulis. Tes adalah alat ukur
diharapkan baik secara tertulis atau secara lisan atau secara perbuatan (Nana
Sudjana dan Ibrahim, 2010: 100). Metode tes digunakan untuk memperoleh
gambaran hasil belajar siswa pada setiap akhir siklus. Soal tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk pilihan ganda dan Uraian.
3. Metode Angket
4. Metode Dokumentasi
penelitian motivasi belajar siswa ini meliputi daftar nama siswa, nilai siswa
F. Instumen Penelitian
1. Lembar Observasi
Tabel 3.1
Kisi-kisi Observasi Motivasi Belajar Siswa
No Jumlah
No. Aspek yang diukur Indikator
Item Item
Motivasi Intrinsik
Selalu mempersiapkan diri
1 Keinginan berhasil. 2 4
untuk mengikuti pelajaran.
Bertanggung jawab terhadap
8
tugas.
Percaya pada kemampuan
sendiri 4,7
berikut.
Soal tes berupa soal pilihan ganda dan soal uraian. Soal bentuk pilihan
ganda berjumlah 10 butir soal dan terdiri dari 4 pilihan jawaban. Soal
bentuk uraian terdiri dari 4 soal, sehingga jumlah soal seluruhnya adalah
14 soal.
Kisi-kisi soal tes akhir siklus I disajikan pada tabel 3.2 dan tes akhir
Tabel 3.2
Kisi-kisi Tes Akhir Siklus I
Tabel 3.3
Kisi-kisi Tes akhir Siklus II
scramble. Data dari angket ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
Tabel 3.4
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa
No Jumlah
No. Aspek yang diukur Indikator
Item Item
Motivasi Intrinsik
1,2
Selalu mempersiapkan diri untuk
1. Keinginan berhasil.
mengikuti pelajaran.
8
Bertanggung jawab terhadap 5
tugas.
12, 15
Percaya pada kemampuan
sendiri
2 Kebutuhan belajar Selalu memperhatikan guru saat 3,4
pelajaran.
Bertanya pada guru/ teman 6 4
apabila belum paham.
Mencari literatur materi 5
3 Harapan masa depan. Harapan untuk materi berikutnya 7,9
2
atau nilai tes.
Motivasi Ekstrinsik
4 Penghargaan dalam Kepuasan terhadap penilaian 13,14
2
belajar.
5 Kegiatan menarik Ketertarikan akan model 10
1
pembelajaran
6 Lingkungan belajar 11
Kenyamanan dalam belajar 1
yang kondusif
Jumlah Pernyataan 15
27
Tabel 3.5
Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa Terhadap Model Pembelajaran Scramble
4. Dokumentasi
yaitu mengetahui daftar nama dan jumlah siswa yang akan menjadi subyek
penelitian.
observasi, lembar angket, dan tes akhir siklus dihitung dan disajikan dalam
= 100%
Keterangan:
P = Respons siswa.
G. Prosedur Penelitian
dalam dua siklus. Ada empat tahapan penting dalam penelitian tindakan kelas,
yaitu.
1. Perencanaan (Planning).
2. Pelaksanaan (Acting).
3. Pengamatan (Observing).
4. Refleksi (Reflecting).
yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang kembali ke langkah semula. Secara
skematis, prosedur PTK dapat dilihat pada Gambar 3.1. (Suharsimi, 2010:137).
29
1. Persiapan
A.
2. Langkah-langkah Penelitian
sebagai berikut.
a. Siklus 1
1) Rencana Tindakan
a) Menyusun silabus.
dalam siklus I.
2) Pelaksanaan Tindakan
a. Pertemuan Pertama
guru.
pembelajaran scramble.
jawaban kelompoknya.
memberikan penjelasan.
32
b. Pertemuan Kedua
siklus I.
kepada siswa.
3) Observasi
siklus I.
4) Refleksi
siklus II.
b. Siklus II
1) Rencana Tindakan
berikut.
a) Menyusun Silabus
Uraian.
2) Pelaksanaan Tindakan
a. Pertemuan Pertama
guru.
kepada siswa.
pembelajaran scramble.
jawaban kelompoknya.
memberikan penjelasan.
Campuran.
b. Pertemuan Kedua
sederhana.
siklus II
kepada siswa.
3) Observasi
sama seperti lembar observasi dan angket motivasi siswa pada siklus I.
4) Refleksi
siklus I dan siklus II, terlihat dari motivasi siswa maupun hasil belajar
I. Indikator Keberhasilan
meningkatkan motivasi belajar IPA (Fisika) pada siswa SMP Negeri 16 Purworejo
A. Data Penelitian
tersebut, untuk kelas VII terdapat 5 kelas dan didukung oleh 3 (tiga) orang
guru IPA yang mengajar sesuai dengan mata pelajarannya. Adapun jumlah
siswa di kelas VII A adalah 31 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan
16 siswa perempuan.
2. Pra Siklus
Tantri Arum Sari. Pelaksanaan kegiatan observasi pra siklus tertera pada
38
39
Tabel 4.1
Kegiatan Observasi Pra Siklus
terlihat dari aktivitas siswa yang menjadi malas, kepala diletakan dimeja,
paketnya jika tidak diperintah oleh guru. Selain itu ketika guru memberikan
pertanyaan mengenai materi yang telah dijelaskan siswa hanya diam saja,
dijumpai siswa yang mencontek dan tidak mau berusaha untuk mengulangi
disediakan. Data hasil observasi motivasi belajar siswa IPA (Fisika) pra
Tabel 4.2
Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus
46,94%.
42
pernyataan dengan 2 pilihan jawaban, yaitu “ya” dan “tidak”. Angket ini
ini diambil untuk mengetahui dari motivasi dalam diri siswa, karena
dengan data observasi. Hasil angket motivasi belajar siswa disajikan pada
tabel 4.3.
Tabel 4.3
Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus
Persentase
Jumlah Siswa
NO Pernyataan (%)
Ya Tidak Ya Tidak
1. Saya berusaha mempersiapkan diri untuk
27 4 87,10 12,90
mengikuti pelajaran.
2. Setiap ganti materi pelajaran, saya
mempersiapkan materi selanjutnya. 20 11 64,52 35,48
3. Saya selalu memperhatikan guru saat
23 8 74,19 25,81
pelajaran berlangsung.
4. Saya selalu mencatat hal-hal yang penting dari
15 16 48,39 51,61
penjelasan guru.
5. Saya selalu mencoba mencari di buku
pelajaran saat menemui materi yang belum 16 15 51,61 48,39
dipahami saat pelajaran berlangsung.
6. Jika materi belum saya pahami, saya
terdorong untuk bertanya kepada teman 22 9 70,97 29,03
ataupun guru.
7. Saya percaya bisa memahami materi pelajaran
21 10 67,74 32,26
ini dan berharap untuk materi berikutnya.
8. Saya mengumpulkan tugas tepat waktu. 15 16 48,39 51,61
9. Setelah belajar dengan menggunakan model
pembelajaran ini, saya percaya akan 17 11 54,84 45,16
menyelesaikan tes evaluasi dengan berhasil
43
belajar siswa yang menjawab “ya” pada pra siklus adalah 58,06%.
adalah 41,94%.
Hasil belajar siswa pada pra siklus diperoleh dari tes terakhir
kelas VII A, tes ini diadakan pada tanggal 13 April 2012. Tes tersebut
adalah tes ulangan harian dengan materi Bab Kalor di mana jumlah siswa
yang tuntas belajar atau yang memperoleh nilai di atas 64 yaitu 12 siswa.
Secara lengkap hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.4.
44
Tabel 4.4
Hasil Tes Pra Siklus
Keterangan Pra Siklus
Jumlah nilai keseluruhan 1859,50
Rata-rata 59,98
Banyaknya siswa yang tuntas 12
Persentase siswa yang tuntas belajar (%) 38,71
38,71%.
3. Siklus I
a. Perencanaan
Purworejo.
3) Menyusun silabus,
dalam siklus I.
9) Menyusun kisi-kisi dan soal tes akhir siklus I yang akan digunakan
dan uraian.
b. Pelaksanaan Tindakan
Jadwal pelajaran IPA (Fisika) untuk kelas VII A jatuh pada hari
selasa dan hari kamis. Pertemuan pertama untuk siklus I dimulai pada
oleh peneliti nantinya juga akan diserahkan kepada guru mata pelajaran
sebagai guru.
46
kepada siswa yaitu, apa yang terjadi ketika kertas dibakar, siswa
materi Sifat Fisika dan sifat Kimia kepada siswa dan memerintah siswa
lembar tempel pada tiap kelompok. Siswa mulai menyusun kartu soal dan
dari tiap kelompok untuk bertindak sebagai pendikte dan yang lain
sesuai dengan kartu soal dan kartu jawaban serta menembahkan materi
mengenai materi. Ada dua pertanyaan yang muncul dari siswa yaitu, “Bu
asam?”, dan beberapa siswa mau bertanya kepada temannya. Siswa mulai
dari tugas ini ternyata ada 9 anak yang tidak mengerjakan tugas. Guru
tes, tes dilakukan dalam waktu 50 menit untuk 10 soal pilihan ganda dan
4 soal uraian. Namun ternyata dalam waktu 45 menit siswa sudah selesai
menutup pelajaran.
c. Observasi
(Fisika) karena beliau tidak sebagai pengajar dalam penelitian ini. Hasil
butir pernyataan yang harus diisi oleh observator I dan II. Observasi
Tabel 4.5
Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I
60,81%.
dan “tidak”. Angket ini diisi sesuai dengan pendapat siswa. Hasil
Tabel 4.6
Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I
Persentase
Jumlah Siswa
NO Pernyataan (%)
Ya Tidak Ya Tidak
1. Saya berusaha mempersiapkan diri
31 0 100 0
untuk mengikuti pelajaran.
2. Setiap ganti materi pelajaran, saya 80,65
mempersiapkan materi selanjutnya. 25 6 19,35
3. Saya selalu memperhatikan guru 77,42
saat pelajaran berlangsung. 24 7 22,58
4. Saya selalu mencatat hal-hal yang 51,61
16 15 48,39
penting dari penjelasan guru.
5. Saya selalu mencoba mencari di
buku pelajaran saat menemui materi 61,29
19 12 38,71
yang belum dipahami saat pelajaran
berlangsung.
6. Jika materi belum saya pahami,
83,87
saya terdorong untuk bertanya 26 5 16,13
kepada teman ataupun guru.
7. Saya percaya bisa memahami
80,65
materi pelajaran ini dan berharap 25 6 19,35
untuk materi berikutnya.
8. Saya mengumpulkan tugas tepat 51,61
waktu. 16 15 48,39
9. Setelah belajar dengan
menggunakan model pembelajaran
ini, saya percaya akan 28 3 90,32 9,68
menyelesaikan tes evaluasi dengan
berhasil.
51
belajar siswa yang menjawab “ya” pada pra siklus adalah 72,90%.
adalah 27,10%.
dievaluasi dari hasil tes yang diberikan pada akhir pembelajaran siklus
siklus I berupa soal pilihan ganda yang terdiri dari 10 butir soal
dengan empat pilihan jawaban dan 4 soal uraian. Hasil belajar siswa
Tabel 4.7
Hasil Tes Akhir Siklus I
Keterangan Siklus I
Scramble
dengan 2 pilihan jawaban “ya” dan “tidak”. Angket ini diisi sesuai
Tabel 4.8
Hasil Angket Tanggapan Siswa
Terhadap Model Pembelajara Scramble Siklus I
Persentase
Jumlah Siswa
NO Pernyataan (%)
Ya Tidak Ya Tidak
1. Pembelajaran scramble
merupakan model pembelajaran 31 0 100 0
yang menarik bagi saya.
2. Pembelajaran scramble
merupakan model pembelajaran
11 20 35,48 64,52
yang menantang kemampuan
saya.
3. Model pembelajaran scramble
dapat mengatasi kesulitan saya 25 6 80,65 19,35
dalam memahami fisika.
4. Model pembelajaran
scrambledapat membantu saya
27 4 87,10 12,9
dalam memecahkan latihan-
latihan soal.
5. Model pembelajaran scramble
dapat membantu saya dalam 19 12 61,29 38,71
meningkatkan gairah bersaing.
6. Model pembelajaran scramble
dapat meningkatkan motivasi 27 4 87,10 12,9
belajar saya.
7. Dengan pembelajaran scramble,
lebih memandang nilai sebagai
23 8 74,19 25,81
penghargaan dalam belajar
sehingga termotivasi.
8. Dengan pembelajaran scramble,
saya lebih mandiri dalam 11 20 35,48 64,52
mengerjakan soal.
9. Dengan pembelajaran scramble,
aktivitas belajar saya meningkat. 25 6 80,65 19,35
10. Saya suka dengan model
pembelajaran scramble. 31 0 100 0
Jumlah 741,9 258,06
Rata-rata 74,19 25,81
d. Refleksi
yang terjadi, masalah yang muncul, mencatat dan mencarikan solusi. Hal
yang masih menunggu jawaban dari teman saat ulangan dan hanya
dalam mengerjakan soal. Selain itu hanya beberapa yang mau bertanya
4. Siklus II
a. Perencanaan
berikut.
Pemisahan Campuran.
b. Pelaksanaan Tindakan
pertanyaan yang muncul dari siswa diantaranya adalah “Bu kalau buat
ekstrak mawar pakai metode penyubliman bisa tidak?”, “Bu saya kurang
jelas dengan metode destilasi?”, “Bu kalau pembuatan minyak kayu putih
dan 4 (Pukul 08.20-09.40) pada tanggal 10 Mei 2012. Seperti biasa untuk
bersama-sama siswa dari hasil tugas tersebut siswa telah berhasil dalam
yang tidak membawa bukti tugasnya, dalam hal ini guru bertindak tegas
lembar soal tes, tes dilakukan dalam waktu 50 menit untuk 10 soal
(Fisika) karena beliau tidak sebagai pengajar dalam penelitian ini. Hasil
siswa yang dilaksanakan pada siklus II ini disajikan pada tabel 4.9
sebagai berikut.
Tabel 4.9
Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II
73,39%.
Angket ini diisi sesuai dengan pendapat siswa. Hasil tanggapan siswa
Tabel 4.10
Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II
Persentase
Jumlah Siswa
No. Pernyataan (%)
Ya Tidak Ya Tidak
1. Saya berusaha mempersiapkan diri
31 0 100 0
untuk mengikuti pelajaran.
2. Setiap ganti materi pelajaran, saya
mempersiapkan materi selanjutnya. 27 4 87,10 12,90
3. Saya selalu memperhatikan guru saat
pelajaran berlangsung. 26 5 83,87 16,33
4. Saya selalu mencatat hal-hal yang
19 12 61,29 38,71
penting dari penjelasan guru.
5. Saya selalu mencoba mencari di buku
pelajaran saat menemui materi yang
24 7 77,42 22,58
belum dipahami saat pelajaran
berlangsung.
6. Jika materi belum saya pahami, saya
terdorong untuk bertanya kepada teman 28 3 90,32 9,68
ataupun guru.
7. Saya percaya bisa memahami materi
pelajaran ini dan berharap untuk materi 28 3 90,32 9,68
berikutnya.
8. Saya mengumpulkan tugas tepat waktu. 20 11 64,52 35,48
9. Setelah belajar dengan menggunakan
model pembelajaran ini, saya percaya
30 1 96,77 3,23
akan menyelesaikan tes evaluasi
dengan berhasil.
10. Saya tertarik dengan model
pembelajaran ini, sehingga saya 25 6 80,65 19,35
semakin termotivasi dalam belajar.
11. Saya merasa nyaman dengan situasi
belajar yang diterapkan dalam model 29 2 93,55 6,45
pembelajaran ini.
12. Apabila ada soal-soal yang sulit, saya
berusaha untuk memecahkan sendiri 9 22 29,03 70,97
tanpa meminta bantuan orang lain.
13. Saya senang terhadap penilaian
29 2 93,54 6,46
kelompok dalam pembelajaran ini.
14. Saya senang terhadap soal tes yang
diberikan dan yakin mendapatkan nilai 29 2 93,54 6,46
baik.
15. Saya mengerjakan soal-soal sendiri
24 7 77,42 22,58
tanpa menunggu jawaban dari teman.
Jumlah 1219,3 280,86
Rata-rata 81,29 18,72
62
dievaluasi dari hasil tes yang diberikan pada akhir pembelajaran siklus
scramble. Soal tes pada siklus II berupa soal pilihan ganda yang terdiri
dari 10 butir soal dengan empat pilihan jawaban dan 4 soal uraian. Tes
diadakan pada tanggal 10 Mei 2011. Hasil belajar siswa pada siklus I
Tabel 4.11
Hasil Tes Akhir Siklus II
Keterangan Siklus II
Jumlah nilai keseluruhan 2665
Rata-rata 85,97
Banyaknya siswa yang tuntas 29
Persentase siswa yang tuntas belajar (%) 93,55
Scramble
Tabel 4.12
Hasil Angket Tanggapan Siswa
Terhadap Model Pembelajara Scramble Siklus II
Persentase
Jumlah Siswa
No. Pernyataan (%)
Ya Tidak Ya Tidak
1. Pembelajaran scramble merupakan
model pembelajaran yang menarik 31 0 100 0
bagi saya.
2. Pembelajaran scramble
merupakan model pembelajaran 19 12 61,29 30,29
yang menantang kemampuan saya.
3. Model pembelajaran scramble
dapat mengatasi kesulitan saya 30 1 96,77 3,23
dalam memahami fisika.
4. Model pembelajaran scramble
dapat membantu saya dalam 30 1 96,77 3,23
memecahkan latihan-latihan soal.
5. Model pembelajaran scramble
dapat membantu saya dalam 28 3 90,32 9,68
meningkatkan gairah bersaing.
6. Model pembelajaran scramble
dapat meningkatkan motivasi 28 3 90,32 9,68
belajar saya.
7. Dengan pembelajaran
scramble,lebih memandang nilai
27 4 87,10 12,50
sebagai penghargaan dalam belajar
sehingga termotivasi.
64
c. Refleksi
motivasi belajar siswa meningkat dari 46,94% pada pra siklus menjadi
60,81% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 73,39% pada siklus
dinyatakan selesai.
65
B. Analisis Data
I, dan siklus II. Observasi dilakukan dengan dua observator serta dengan
cara menuliskan jumlah anak yang dapat teramati pada instrumen yang telah
Tabel 4.13
Persentase Observasi Motivasi Belajar Siswa
Persentase (%)
No. Pernyataan Pra
Siklus I Siklus II
Siklus
1 Dalam pembelajaran siswa selalu
70,97 91,94 95,16
memperhatikan guru.
2 Siswa berusaha mempersiapkan diri untuk
61,29 61,29 72,58
mengikuti pelajaran.
3 Siswa mengulang kembali soal-soal yang telah
dikerjakan, dengan harapan mendapatkan nilai 27,42 45,16 58,06
baik.
4 Siswa mengerjakan soal-soal dengan percaya
diri dan sungguh-sungguh. 30,65 50,00 56,45
Hasil data pada siklus II dengan model pembelajaran ini persentase rata-rata
100 73,39
Persentase (%)
80 60,81
46,94
60
40
20
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Hasil dari tabel 4.13 dan gambar 4.1, terlihat bahwa pelaksanaan
menjadi tolak ukur bahwa motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan dengan
I, dan siklus II. Hasil dari angket motivasi belajar siswa yang dilakukan
pada pra siklus, siklus I, dan siklus II diperoleh persentase rata-rata skor
Tabel 4.14
Persentase Angket Motivasi Belajar Siswa
Persentase (%)
No. Pernyataan
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. Saya berusaha mempersiapkan diri
87,10 100 100
untuk mengikuti pelajaran.
2. Setiap ganti materi pelajaran, saya 64,52 80,65
mempersiapkan materi selanjutnya. 87,10
3. Saya selalu memperhatikan guru saat 74,19 77,42
pelajaran berlangsung. 83,87
4. Saya selalu mencatat hal-hal yang 48,39 51,61
61,29
penting dari penjelasan guru.
5. Saya selalu mencoba mencari di buku
pelajaran saat menemui materi yang 51,61 61,29
77,42
belum dipahami saat pelajaran
berlangsung.
6. Jika materi belum saya pahami, saya
70,97 83,87
terdorong untuk bertanya kepada teman 90,32
ataupun guru.
7. Saya percaya bisa memahami materi
80,65
pelajaran ini dan berharap untuk materi 67,74 90,32
berikutnya.
8. Saya mengumpulkan tugas tepat waktu. 48,39 51,61
64,52
9. Setelah belajar dengan menggunakan
model pembelajaran ini, saya percaya 54,84 90,32
96,77
akan menyelesaikan tes evaluasi
dengan berhasil
10. Saya tertarik dengan model
51,61 80,65
pembelajaran ini, sehingga saya 80,65
semakin termotivasi dalam belajar.
68
100 81,29
72,90
Persentase (%)
80 58,06
60
40
20
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Hasil dari tabel 4.14 dan gambar 4.2, terlihat bahwa pelaksanaan
menjadi tolak ukur bahwa motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan dengan
siklus I dan akhir siklus II. Peningkatan hasil belajar tersaji pada tabel 4.15
Tabel 4.15
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan tabel di atas diperoleh data dari pra siklus rata-rata hasil
belajar siswa yaitu 59,98 dimana siswa yang tuntas adalah 12 dengan
80,69% di mana siswa yang tuntas adalah 25 siswa. Pada siklus II hasil
100
85,97 93,55
77,66 80,65
80
59,98
60 Rata-rata Nilai Siswa
38,71
40
Presentase
20 Ketuntasan(%)
0
Pra siklus I Siklus II
siklus
Hasil dari tabel 4.15 dan gambar 4.3, terlihat bahwa pelaksanaan
Scramble
sangat baik dari siswa. Hal ini ditunjukkan dari hasil angket tanggapan
Tabel 4.16
Persentase Angket Tanggapan Siswa Terhadap Model
Pebelajaran Scramble
Persentase
NO. Pernyataan (%)
Siklus I Siklus II
1. Pembelajaran scramble merupakan model
100 100
pembelajaran yang menarik bagi saya.
2. Pembelajaran scramble
merupakan model pembelajaran yang 35,48 61,29
menantang kemampuan saya.
3. Model pembelajaran scramble dapat
mengatasi kesulitan saya dalam memahami 80,65 96,77
fisika.
4. Model pembelajaran scramble dapat
membantu saya dalam memecahkan latihan- 87,10 96,77
latihan soal.
5. Model pembelajaran scramble dapat
membantu saya dalam meningkatkan gairah 61,29 90,32
bersaing.
6. Model pembelajaran scramble dapat
meningkatkan motivasi belajar saya. 87,10 90,32
7. Dengan pembelajaran scramble, lebih
memandang nilai sebagai penghargaan 74,19 87,10
dalam belajar sehingga termotivasi.
8. Dengan pembelajaran scramble, saya lebih
mandiri dalam mengerjakan soal. 35,48 64,52
9. Dengan pembelajaran scramble, aktivitas
belajar saya meningkat. 80,65 80,65
10. Saya suka dengan model pembelajaran
scramble. 100 100
Jumlah
741,9 867,7
Rata-rata
74,19 86,77
meningkat dari 74,19% pada siklus I menjadi 86,77% pada siklus II.
Peningkatan hasil angket tanggapan siswa tiap siklus juga disajikan pada
gambar 4.4.
72
100 86,77
74,19
80
Persentase (%)
60
40
20
0
Siklus I Siklus II
C. Pembahasan
interaksi yang baik antara guru dengan siswa, maupun antara siswa dengan
merupakan proses, dimana belajar didorong oleh kebutuhan dan tujuan yang
73
akan menunjukkan hasil yang baik, dengan kata lain intensitas motivasi
siswa dan soal tes akhir siklus. Penelitian dimulai dengan wawancara dan
terhadap hasil belajar. Selain itu, peneliti juga melakukan studi dokumentasi
untuk mengetahui daftar nama siswa, jumlah siswa dan daftar nilai akhir
Berdasarkan hasil observasi awal, motivasi belajar siswa kelas VII A masih
rendah. Oleh karena itu, peneliti mencari solusi untuk dapat meningkatkan
pembelajaran scramble.
yang telah disusun. Pertemuan pertama untuk siklus I dimulai pada jam ke 6
peneliti yang akan mengambil alih peran guru. Setelah dipersilahkan peneliti
pembelajaran scramble yang akan dilaksanakan pada siklus I dan Siklus II.
Guru bersama siswa membahas tugas tentang demonstrasi yang tertera pada
75
lembar demonstrasi dari tugas ini ternyata ada 9 anak yang tidak
mengawasi jalannya tes akhir siklus I hingga waktu yang telah ditentukan.
Namun sebelum waktu habis siswa sudah selesai mengerjakan tes siklus I,
guru bersama siswa membahas soal tes dan mengoreksi jawaban siswa.
pelajaran.
tersebut ditunjukkan oleh hasil observasi motivasi belajar siswa dan angket
dari persentase rata-rata 46,94% pada pra siklus menjadi 60,81% pada siklus
I.
masih rendah pada pra siklus. Hasil observasi dalam pra siklus ternyata ada
senang, siswa puas terhadap penilaian kelompok maupun tes individu, siswa
mencari di buku pelajaran saat menemui materi yang belum dipahami, dan
yang terakhir siswa bertanya kepada teman atau guru ketika menemui hal
mengalami peningkatan dari 30,65% pada pra siklus menjadi 50% pada
menyenangkan bagi siswa. Hal ini tidak terlepas dari penggunaan model
kelompok maupun tes individu meningkat dari 53,23% pada pra siklus
materi yang belum dipahami mengalami peningkatan dari 38,71% pada pra
guru ketika menemui hal yang belum dipahami juga mencapai peningkatan
dari 40,33% menjadi 54,84% pada siklus I. Upaya guru dalam peningkatan
menjelaskan sesuai kartu soal. Sedangkan untuk pernyataan nomor 3,4, dan
soal.
72,90% pada siklus I. Peningkatan ini juga terjadi pada hasil belajar siswa
dimana nilai rata-rata ulangan harian 59,98 dengan ketuntasan 38,71% pada
pra siklus menjadi 77,66 dengan ketuntasan 80,69% pada siklus I. Jika
telah melebihi batas minimal indikator penelitian. Hasil angket yang sangat
78
tinggi ini dimungkinkan terjadi karena siswa dalam mengisi angket melihat
jawaban dari teman, serta mungkin masih bingung dalam mengisi angket.
atau 4 anak sesuai dengan daftar kelompok yang telah dibuat sebelumnya.
pembelajaran scramble ada satu siswa yang belum jelas (Bangun) sehingga
pada tiap kelompok. Perbedaan tindakan pada siklus II yaitu guru selalu
dan setiap kelompok diberi kartu untuk merekap jawabannya. Rekapan kartu
kelompok.
Siswa mulai menyusun kartu soal dan kartu jawaban, mereka terlihat
senang serta mencari jawaban melalui sumber manapun dan saling bertukar
dengan persentase 66,13% pada siklus I menjadi 83,88% pada siklus II.
pelajaran saat menemui materi yang belum dipahami juga meningkat dari
45,17% pada siklus I menjadi 69,36% pada siklus II. Peningkatan ini terjadi
dengan tepat.
80
tiap kelompok untuk bertindak sebagai pendikte dan yang lain menuliskan
soal dan kartu jawaban serta menembahkan materi jika diperlukan. Siswa
ekstrak mawar pakai metode penyubliman bisa tidak, Bu saya kurang jelas
observasi nomor 10 tentang siswa bertanya kepada teman atau guru ketika
menemui hal yang belum dipahami meningkat dari 54,84% pada siklus I
menjadi 66,13%. Hal tersebut tidak terlepas dari usaha guru dalam
sehingga guru memberikan poin 100 untuk tiap kelompok. Hal ini
di siklus II karena jelas mereka merasa puas dengan nilai 100 dari hasil
09.40) pada tanggal 10 Mei 2012. Seperti biasa untuk kegiatan awal guru
tugasnya tampak percaya dan sangat berani, sehingga dalam waktu 12 menit
kelompok yang tidak membawa bukti tugasnya, dalam hal ini guru
menit untuk 10 soal pilihan ganda dan 4 soal uraian. Dari hasil observasi
dari persentase 50% pada siklus I menjadi 56,45% pada siklus II. Sedangkan
dari persentase 53,23% pada siklus I menjadi 58,07% pada siklus II.
berpamitan kepada siswa. Setelah itu, guru mengucapkan salam serta terima
kasih atas partisipasi siswa selama proses penelitian berlangsung serta tidak
siklusnya. Data hasil observasi, terjadi peningkatan belajar siswa yaitu dari
83
persentase rata-rata 46,94% pada pra siklus menjadi 60,81% pada siklus I
dan meningkat lagi menjadi 73,39% pada siklus II. Sedangkan dari hasil
angket dapat dilihat peningkatan motivasi belajar siswa. Pada pra siklus,
menjadi 72,90% pada siklus I dan menjadi 81,29% pada siklus II.
dari nilai rata-rata 59,98 dengan ketuntasan 38,71% pada pra siklus menjadi
77,66 dengan ketuntasan 80,69% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi
hal-hal baru yang menarik dan tidak menjenuhkan bagi siswa. Praduga
siklus I dan siklus II pada siswa kelas VII A SMP Negeri 16 Purworejo
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
hasil observasi, diperoleh motivasi belajar siswa meningkat dari 46,94% pada
pra siklus menjadi 60,81% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 73,39%
pada siklus II. Persentase angket motivasi belajar siswa meningkat 58,06%
pada pra siklus menjadi 72,90% pada siklus I dan menjadi 81,29% pada
hasil belajar. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya rata-rata nilai siswa.
Rata-rata nilai siswa meningkat dari 59,98 dengan ketuntasan 38,71% pada
pra siklus menjadi 77,66 dengan ketuntasan 80,69% pada siklus I dan
meningkat lagi menjadi 85,97 dengan ketuntasan 93,97% pada siklus II.
A. Saran
84
85
sehingga akan memperoleh hasil akhir yang lebih maksimal yang dapat
maksimal.
84
DAFTAR PUSTAKA
Daniel Muijs dan David Reynolds. 2008. Effective Teaching. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Masnur Muslich. 2011. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara
Nana Sudjana dan Ibrahim. 2010. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
86
87
Lampiran 1
Perangkat Pembelajaran
a. Silabus
SILABUS PEMBELAJARAN
Penilaian
Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Pokok pembelajaran Kompetensi Waktu Belajar
Dasar Instrumen Instrumen
4.1 Sifat fisika -Mendefinisikan sifat - Menyebutkan ciri-ciri Penugasan uraian model pembelajaran 4x40’ Buku penerbit
Membanding- dan sifat fisika dan sifat perubahan fisika dan ( tugas scramble : depdiknas
kan sifat fisika kimia kimia serta ciri-ciri kimia. penulis wasis,
kelompok) Apa yang dimaksud
sifat fisika dan sifat
dan sifat kimia sifat fisika? LKS
kimia. Serta
zat Penggunaan kartu
soal dan kartu
jawaban.
- Demonstrasi - Membandingkan hasil Tes tertulis PG dan Sifat suatu zat yang
mengenai pengamatan perubahan Uraian berhubungan
perubahan fisika fisika dan perubahan dengan
dan perubahan kimia pembentukan zat
kimia - Mengklasifikasi baru disebut ....
perubahan fisika dan a. sifat fisika
perubahan kimia dalam b. sifat kimia
kehidupan sehari-hari
c. sifat mekanik
91
Penilaian
Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Pokok pembelajaran Kompetensi Waktu Belajar
Dasar Instrumen Instrumen
dan d. sifat khas
mengkomunikasikannya wujud zat pada
sifat fisika
dipengaruhi oleh
....
a. gaya
b. suhu dan tekanan
c. arus
d. asam asetat
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Ketelitian ( carefulness)
103
Penilaian
Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Pokok pembelajaran Kompetensi Waktu Belajar
Dasar Instrumen Instrumen
4.2 Melakukan Pemisahan - Mencari informasi - Menjelaskan dasar Penugasan Uraian model 4x40’ Buku siswa
pemisahan Campuran tentang pemisahan pemisahan campuran ( tugas pembelajaran penerbit
campuran campuran berdasarkan ukuran scramble : depdiknas
kelompok)
partikel dan titik didih
dengan berbagi Sebutkan metode- penulis wasis,
cara metode pemisahan LKS,
berdasarkan campuran?
sifat fisika dan
sifat kimia
Pemisahan
Tes tertulis PG dan campuran padatan
Uraian dan cairan
didasarkan atas
perbedaan ukuran
partikel adalah...
a.destilasi
b.penyaringan
c.kromotografi
d.evaporasi
- Mengamati
- Melakukan percobaan Lakukan tugas
percobaan tentang
penjernihan air dengan
penjernihan air rumah untuk
91
Penilaian
Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Pokok pembelajaran Kompetensi Waktu Belajar
Dasar Instrumen Instrumen
teknik sederhana membuat alat
Mengidentifikasi - Melakukan percobaan Penugasan penjernihan air
dari hasil percobaan untuk memisahkan Tugas secara sederhana
tentang pemisahan campuran yang sesuai
dengan metode yang Rumah
campuran
dipilih ( penyaringan,
destilasi,
penguapan,sublimasi)
A. Standar Kompetensi
4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia
B. Kompetensi Dasar
4.1 Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia.
C. Indikator
1. Menyebutkan ciri-ciri perubahan fisika dan perubahan kimia.
2. Membandingkan hasil pengamatan perubahan fisika dan perubahan kimia.
3. Mengklasifikasikan sifat kimia dan sifat kimia dalam kehidupan sehari-
hari dan mengkomunikasikan.
4.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian sifat fisika dan sifat kimia zat.
2. Menyebutkan beberapa sifat fisika zat.
3. Menyebutkan beberapa sifat kimia.
4. Membedakan sifat fisika dan sifat kimia zat.
F. Materi Pembelajaran
Sifat fisika dan kimia zat
G. Metode Pembelajaran
1. Model : - Scramble
2. Metode : - Diskusi Kelompok, Demonstrasi
H. Langkah-langkah
Pertemuan pertama (2 x 40 menit)
a. Kegiatan Pendahuluan
Guru mengucapkan salam
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru memberikan pertanyaan motivasi
- Apa yang terjadi ketika kita membakar kertas?
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
guru memberikan ringkasan materi kepada siswa.
guru mendemonstrasikan kertas dan lidi yang dibakar untuk
memberikan pengetahuan tentang perubahan fisika dan perubahan
kimia.
guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Guru memberikan penjelasan dalam pelaksanaan model
pembelajaran scramble.
91
guru memberikan kartu soal dan kartu jawaban mengenai materi sifat
fisika dan sifat kimia.
siswa berdiskusi untuk mencocokkan kartu soal dengan kartu
jawaban.
Guru mempersilahkan siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
guru membahas soal- soal pada kartu soal serta memberikan
penilaian kelompok berdasarkan jumlah jawaban yang benar.
guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
siswa dipersilahkan untuk menempelkan kartu soal dan kartu
jawaban yang telah tersusun pada papan tempel
siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal demonstrasi yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya.
berdoa dan menutup pelajaran.
Siswa tuntas jika tingkat pencapaian sama atau lebih dari KKM
( N ≥ 64)
Analisis Penilaian
= 100%, (Sugiyono, 2010: 95).
Keterangan:
A = Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian.
B = Jumlah skor untuk seluruh item.
P = Nilai persen yang dicari atau diharapkan.
A. Standar Kompetensi
4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia
B. Kompetensi Dasar
4.2 Melakukan pemisahan campuran dengan berbagi cara berdasarkan sifat
fisika dan sifat kimia.
C. Indikator
1. Menjelaskan dasar pemisahan campuran berdasarkan ukuran partikel dan
titik didih
2. Melakukan percobaan penjernihan air dengan teknik sederhana
3. Melakukan percobaan untuk memisahkan campuran yang sesuai dengan
metode yang dipilih ( penyaringan, destilasi, penguapan,sublimasi).
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1. Menjelaskan dasar pemisahan campuran berdasarkan ukuran partikel dan
titik didih.
2. Melakukan penjernihan air dengan teknik sederhana.
F. Materi Pembelajaran
Pemisahan campuran.
G. Metode Pembelajaran
2 Model : - Scramble
3 Metode : - Diskusi Kelompok
H. Langkah-langkah
Pertemuan pertama (2 x 40 menit)
a. Kegiatan Pendahuluan
Guru mengucapkan salam
Guru memberikan pertanyaan motivasi
- Bagaimana cara memisahkan garam dari air laut?
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
guru memberikan ringkasan materi kepada siswa.
guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
guru memberikan penjelasan dalam pelaksanaan model pembelajaran
scramble.
guru memberikan kartu soal dan kartu jawaban mengenai materi
pemisahan campuran.
siswa berdiskusi untuk mencocokkan kartu soal dengan kartu
jawaban.
guru mempersilahkan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
103
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
guru membahas soal- soal pada kartu soal serta memberikan
penilaian kelompok berdasarkan jumlah jawaban yang benar.
guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
guru memberikan kesimpulan mengenai materi pemisahan
campuran.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
siswa dipersilahkan untuk menempelkan kartu soal dan kartu
jawaban yang telah tersusun pada papan tempel.
guru memberikan tugas kelompok membuat alat penyaringan air
sederhana dengan kelompok yang berbeda pada pertemuan pertama.
guru memberikan intruksi bahwa pertemuan besok akan diadakan
ulangan.
berdoa dan menutup pelajaran.
Pertemuan kedua (2 x 40 menit)
a. Kegiatan Pendahuluan
Guru mengucapkan salam
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas kelompoknya.
Guru memberikan pertanyaan motivasi
- Apa saja cara pemisahan campuran?
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
guru membahas tugas rumah mengenai alat penyaringan air
sederhana.
guru mengulas materi pada pertemuan lalu.
91
J. Penilaian
No. Jenis Penilaian Teknik Penilaian Bentuk
Insrumen
1. Penilaian aktivitas Observasi aktivitas belajar Terlampir
siswa kaitannya IPA ( Fisika)
dengan motivasi.
2. Penilaian motivasi Angket motivasi belajar Terlampir
siswa. siswa.
3. Penilaian tes akhir Tes tertulis Pilihan ganda
siklus II. dan Uraian
(terlampir)
103
Siswa tuntas jika tingkat pencapaian sama atau lebih dari KKM
( N ≥ 64)
Analisis Penilaian
= 100%, (Sugiyono, 2010: 95).
Keterangan:
A = Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian.
B = Jumlah skor untuk seluruh item.
P = Nilai persen yang dicari atau diharapkan.
Lampiran 2
Instrumen Penelitian
g. Ringkasan Materi
No Item Jumlah
No. Aspek yang diukur Indikator
Item
Motivasi Intrinsik
1 Keinginan berhasil. 2 4
Selalu mempersiapkan diri
untuk mengikuti pelajaran.
Bertanggung jawab terhadap 8
tugas.
Percaya pada kemampuan 4,7
sendiri
LEMBAR OBSERVASI
MOTIVASI BELAJAR SISWA
Petunjuk mengerjakan !
Hari : …………………………….
Tanggal : …………………………….
Siklus ke : …………………………….
Pertemuan ke : …………………………….
Nama : ……………………………
NIP/NIM* : ……………………………
Tanda Tangan :
Lembar Pernyataan:
No Item Jumlah
No. Aspek yang diukur Indikator
Item
Motivasi Intrinsik
1 Keinginan berhasil. 1,2 5
Selalu mempersiapkan diri
untuk mengikuti pelajaran.
Bertanggung jawab terhadap 8
tugas.
Percaya pada kemampuan 12, 15
sendiri
PEDOMAN PENSKORAN
ANGKET
MOTIVASI BELAJAR SISWA
Nama Siswa :
Kelas :
Nomor Absen :
Petunjuk mengerjakan !
Penilaian
NO Pernyataan
Ya Tidak
PEDOMAN PENSKORAN
Alternatif Skor
Jawaban
Ya 1
Tidak 0
(Sugiyono, 2010:139)
112
Nama :
Kelas
No. Absen :
Petunjuk mengerjakan !
No Pernyataan Ya Tidak
BAB
4
RINGKASAN MATERI
SIFAT FISIKA DAN SIFAT KIMIA
ZAT
STANDAR KOMPETENSI:
5. Titik didih
Zat dapat mengalami perubahan wujud dari cair ke gas. Pemanasan dapat
menyebabkan zat cair menguap. Bila pemanasan teru-menerus maka zat cair
kan mendidih. Suhu saat zat cair mendidih disebut titik didih.
6. Daya hantar Listrik ( Konduktivitas)
Konduktivitas adalah sifat yang dimiliki oleh benda berdasarkan daya hantar
listriknya. Berdasarkan sifat ini, benda dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
kelompok konduktor dan kelompok isolator. Konduktor adalah benda yang
dapat menghantarkan listrik, contohnya besi, tembaga, perak. Sedangkan
isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan listrik, contohnya
plastik, kertas, dan kayu
7. Daya hantar listrik
8. Massa jenis
Massa jenis adalah perbandingan massa dan volume benda. Massa jenis
dinyatakan dalam kg/m3.
9. Kekerasan
Kekerasan merupakan sifat fisika yang dimiliki oleh benda-benda berwujud
padat. Tingkat kekerasan suatu zat berbeda-beda. Kekerasan zat
berhubungan dengan ikatan antar partikel. Benda keras memiliki ikatan yang
kuat, sedangkan benda lunak memiliki ikatan yang kurang kuat.
10. Kemagnetan
Sifat benda terhadap pengaruh gaya magnet dinamakan kemagnetan. Sifat
kemagnetan biasanya dimiliki oleh benda padat yang terbuat dari logam.
Contohnya paku, jarum, dan peniti. Sedangkan benda yang tidak memiliki
sifat kemagnetan contohnya karet, plastik, dan kertas.
11. Rasa
Setiap benda memiliki rasa tersendiri. Misalnya gula teras manis sedangkan
garam terasa asin.
1. Mudah terbakar
Sifat mudah terbakar merupakan sifat kimia suatu zat yang berhubungan
dengan kemampuan menghasilkan api (terbakar). Contohnya bensin, spirtus,
alkohol dan lain-lain.
2. Mudah berkarat
Sifat ini biasanya dimiliki oleh logam, misalnya besi. Karat terjadi karena
benda teroksidasi oleh oksigen (udara). Oleh karena itu karat merupakan zat
baru yang terbentuk karena reaksi kimia, maka sifat ini tergolong sifat kimia.
Karat dapat dicegah melalui beberapa cara, misalnya memberi lapisan
pelindung pada logam seperti cat dan sebagainya.
3. Mudah membusuk
Benda-benda dari jenis makanan, biasanya mudah membusuk dan berubaah
rasa menjadi asam, hal itu karena adanya reaksi kimia dalam zat tersebut.
4. Korosif
Sifat korosif adalah sifat yang dapat merusak benda lain, termasuk logam.
Pada umumnya bahan kimia yang bersifat korosif adalah bahan-bahan yang
mengandung asam kuat, misalnya asam sulfat.
5. Mudah meledak (Explosive)
Benda-benda dialam ini ada juga yang mempunyai sifat mudah meledak
karena adanya interaksi dengan udara (oksigen) atau zat lain. Sebagai
contoh: uranium, magnesium, natrium, TNT (trinitro toluena) dan amonium
nitrat.
6. Beracun
Sifat beracun suatu benda berkaitan dengan bahan kimia dalam suatu benda.
Sebagai contoh rodentisida, insektisida, pestisida dan lain-lain.
7. Sifat asam dan basa
Tingkat keasaman suatu zat bergantung dengan pH. Nilai pH berkisar 1- 14.
Nilai pH<7 zat bersifat asam
Nilai pH = 7 zat bersifat netral
Nilai pH > 7 zat bersifat basa
116
Lembar Demonstrasi
Judul : sifat fisika dan sifat kimia pada perubahan fisika dan perubahan kimia.
1. Lidi
2. Kertas
3. Cawan petri/ asbak
4. Korek api
Cara kerja:
Pertanyaan:
Kesimpulan: .................................................................................................................
117
BAB
RINGKASAN MATERI
5
PEMISAHAN CAMPURAN
STANDAR KOMPETENSI:
residu
filtrat
118
3. Evaporasi
Metode evaporasi digunakan untuk memisahkan campuran yang zat
penyusunnya padatan dan cairan, dimana padatan larut dalam air. Metode
ini dilakukan dengan cara memanaskan larutan. Pemanasan mengakibatkan
pelarut akan menguap, sedangkan padatan yang terlarut akan tertinggal di
dalam wadah. Contoh penggunaan evaporasi adalah proses pengolahan
garam dari air laut.
4. Kristalisasi
Kristalisasi adalah proses pemisahan campuran dengan cara mendinginkan
campuran, sehingga komponen zat padat dalam campuran akan mengkristal.
Contohnya dalam pemisahan gula pasir, pemisahan belerang dengan tanah.
5. Pelarutan
Metode pelarutan digunakan untuk memisahkan campuran padatan
berdasarkan perbedaan kelarutannya dalam pelarut. Metode pemisahan
dengan cara pelarutan biasanya digabung dengan metode pemisahan
campuran lainnya, misalnya penyaringan atau penguapan.
6. Pemisahan campuran dengan menggunakan magnet
Metode ini digunakan untuk memisahkan bahan magnetik dan non
magnetik. Bahan magnetik adalah bahan yang dapat ditarik oleh magnet
sedangkan bahan non magnetik artinya tidaka dapat ditarik oleh magnet.
7. Sublimasi
Metode sublimasi digunakan untuk memisahkan zat yang
menyublim ketika dipanaskan. Caranya dengan memanaskan campuran
dalam sebuah cawan. Dibagian atas cawan dipasang corongt gelas untuk
menampung uap yang terbentuk. Uap yang mengenai corong gelas akan
menyublim (menjadi padatan) sehingga dapat dipisahkan dari komponen
campuran lainnya. Contoh: campuran yang mengandung ammonium
klorida dan natrium klorida dan memisahkan kapur barus dengan pasir.
es batu
kapur barus
mengkristal campuran kapur barus dan pasir
busen
119
8. Destilasi/penyulingan
Metode destilasi digunakan untuk memisahkan zat-zat penyusun
dalam campuran yang berupa larutan berdasarkan perbedaan titik
didihnya.
Caranya campuran dipanaskan sampai suhu sedikit diatas titik didih zat
penyusun yang akan dipisahkan. Pada saat pemanasan berlangsung, zat
penyusun dengan titik diudih lebih rendah akan menguap dan mendidih
lebih dahulu. Sementara zat dengan titik didih lebih tinggi tidak sampai
menguap.
Uap yang dihasilkan terus naik, kemudian melewati pendingin air.
Uap melewati pendingin akan mengalami kondensasi atau berubah
menjadi tetes-tetes cairan. Cairan ini selanjutnya dikumpulkan dalam
sebuah wadah. Metode destilasi biasa digunakan untuk mendapatkan air
tawar dari laut dan dalam pengolahan minyak bumi.
termometer
air keluar
pendingin/ kondensor
larutan garam dapur
air masuk
distilat
9. Corong pisah
Metode ini digunakan untuk memisahkan campuran yang terdiri dari dua
cairan yang tidak saling bercampur. Campuran dimasukkan dalam corong,
kemudian didiamkan sebentar. Campuran akan membentuk dua lapisan.
Cairan yang berada dilapisan bawah dapat diambil dengan cara membuka
keran corong pisah. Dengan demikian, cairan pada lapisan bawah menjadi
terpisah dari lapisan diatasnya.
10. Kromatografi ( pemisahan zat-zat berwarna)
Kromotografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan adsorbsi (daya
serap) zat penyusun campuran. Cara ini digunakan untuk pemisahan zat-zat
berwarna. Misalnya: pemisahan penyusun tinta
120
pasir kasar
krikil
wadah
penampungan
Langkah kerja:
1. Potong bagian atas botol; dan lubangi tutupnya jangan (terlalu besar).
2. Posisikan botol dalam keadaan terbalik.
3. Masukkan berturut-turut krikil berukuran sedang, pasir kasar, pasir halus
dan sabut kelapa/wol kedalam botol.
4. Uji coba alat buatan kalian dengan cara menuangkan air keruh ke
dalamnya. Tampung air yang keluar, kemudian simpan sebagai
pembanding untuk air sebelum disaring.
Pertanyaan:
1. Apa yang dapat kalian amati pada air keruh yang keluar dari saringan?
2. Apa fungsi pasir halus, pasir kasar, kerikil, dan sabut kelapa dalam
eksperimenmu?
3. Sebutkan 3 contoh penggunaan filtrasi dalam kehidupan sehari-hari?
121
No. 1 No.5
Apa yang dimaksud sifat fisika zat sifat fisika adalah sifat yang dapat
dan sifat kimia zat ? diamati secara langsung dan tidak
berhubungan dengan pembentukan
zat baru.
Siftat kimia adalah sifat-sifat yang
dimiliki suatu zat dan berhubungan
dengan pembentukan zat baru.
KARTU SOAL KARTU JAWABAN
No.2 No.4
Apa saja yang termasuk sifat fisika
zat ? Wujud zat, warna, kelarutan, titik
lebur(titik leleh), titik didih, daya
hantar panas (konduktivitas), daya
hantar listrik, massa jenis,
kekerasan, kemagnetan, dan rasa.
No.3 No.2
Apa saja yang termasuk sifat kimia
zat ? Mudah terbakar, mudah berkarat,
mudah membusuk, korosif, mudah
meledak (explosive), beracun, sifat
asam dan basa.
122
No.4 No.3
Suhu dan tekanan
Wujud zat dipengaruhi oleh ....
No. 5 No.8
Jelaskan tentang kelarutan? Ukuran kemampuan suatu zat
untuk melarut dalam sejumlah zat
lain pada suhu dan tekanan
standar.
No.6 No.1
Sebutkan 2 penggolongan benda konduktor : benda yang dapat
berdasarkan sifat konduktivitas (daya menghantarkan listrik.
listrik) ? isolator : benda yang tidak dapat
menghantarkan listrik.
No.7 No.6
No.8 No.7
No. 9 No.10
Apa yang dimaksud dengan sifat sifat yang dapat merusak benda
korosif dan sebutkan contoh bahan lain termasuk logam.
kimia yang bersifat korosif ? contoh: asam sulfat
No.10 No.9
Mengapa benda dapat meledak dan karena ada interaksi dengan udara
sebutkan contoh bahan kimia yang (oksigen atau zat lain)
dapat meledak? contoh: uranium, magnesium,
natrium, TNT, dan amonium nitrat.
124
No. 1 No.4
Sebutkan metode-metode pemisahan pengayaan, penyaringan(filtrasi),
campuran ? evaporasi, kristalisasi, pelarutan,
penggunaan magnet, sublimasi,
destilasi/penyulingan, corong pisah,
kromatografi.
No.2 No.6
Jelaskan tentang pengayaan dan Pengayaan dilakukan untuk
contohnya ? memisahkan campuran padatan
yang berbeda atau memiliki ukuran
partikel berbeda-beda.
Contohnya: mengayak pasir
No.3 No.2
penyaringan (filtrasi)
Gambar disamping
merupakan cara yaitu pemisahan campuran
pemisahan campuran padatan dan cairan didasarkan
yaitu....
atas perbedaan ukuran partikel.
contohnya: memisahkan campuran
Jelaskan mengenai pemisahan air dan pasir.
campuran diatas?
125
No.4 No.3
No. 5 No.1
Jelaskan tentang kristalisasi dan proses pemisahan campuran
contohnya? dengan cara mendinginkan
campuran, sehingga komponen zat
dalam campuran akan mengkristal.
contohnya: pemisahan gula pasir,
pemisahan belerang dengan tanah.
KARTU SOAL KARTU JAWABAN
No.6 No.5
No.7 No.10
metode pemisahan campuaran yang
Apa yang dimaksud dengan metode digunakan untuk memisahkan zat yang
No.8 No.8
Apa yang dimaksud dengan metode metode yang digunakan untuk
No. 9 No.7
No.10 No.9
Jelaskan tentang kromatografi ( cara pemisahan berdasarkan
pemisahan zat-zat berwarna dan perbedaan adsorbsi zat penyusun
berikan contoh penggunaanya? campuran.
contoh: pemisahan penyusun tinta.
127
PEDOMAN PENSKROAN
(Suharsimi, 2005:76)
129
Hari/tanggal :
Nama :
Kelas/No. Absen :
3. Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang anda anggap paling benar.
4. jika terjadi kesalahan memilih jawaban, coretlah dengan dua garis mendatar
pada jawaban yang salah itu, kemudian silanglah (X) jawaban yang anda
anggap betul.
B. Soal
1. Sifat yang dapat diamati secara langsung dan tidak berhubungan dengan
pembentukan zat baru adalah....
a. Sifat Biologi c. Sifat Fisika
b. Sifat Kimia d. Sifat komulatif
2. Berikut ini yang merupakan sifat fisika suatu zat adalah .....
a. Berkarat c. Korosif
b. Iritan d. Warna
130
tepat!
jawab:
1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
jawab:
8.
9. 10.
11. 12.
13. 14.
jawab:
15.
16. 17.
18. 19.
20. 21.
jawab:
22.
23. 24.
25. 26.
27. 28.
132
Hari/tanggal :
Nama :
Kelas/No. Absen :
3. Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang anda anggap paling benar.
4. jika terjadi kesalahan memilih jawaban, coretlah dengan dua garis mendatar
pada jawaban yang salah itu, kemudian silanglah (X) jawaban yang anda
anggap betul.
B. Soal
tepat!
jawab:
29.
30. 31.
32. 33.
34. 35.
jawab:
36.
37. 38.
39. 40.
41. 42.
jawab:
43.
44. 45.
46. 47.
48. 49.
4. Apa fungsi sabut kelapa dan arang pada alat penjernihan air sederhana?
jawab:
50.
51. 52.
53. 54.
55. 56.
135
1. C
2. D
3. B
4. C
5. D
6. D
7. A
8. A
9. C
10. C
PEDOMAN PENSKORAN
Benar 1
Salah 0
B. Soal Uraian
No Jawaban Skor
1. Sifat fisika adalah sifat yang dapat diamati Jawaban sesuai/
secara langsung dan tidak berhubungan dengan dengan kalimat lain
pembentukan zat baru. yang intinya sama
diberi skor 2.
Jika terdapat kata
kalimat diamati secara
langsung atau tidak
berhubungan dengan
pembentukan zat baru
diberi skor 1.
jika salah skor nol.
2. Wujud zat, warna, kelarutan, titik lebur(titik Jika menyebutkan 4
leleh), titik didih, daya hantar panas diantara kunci jawaban
(konduktivitas), daya hantar listrik, massa jenis, Skor total adalah 3.
kekerasan, kemagnetan, dan rasa. ketentuan lainnya:
Benar 1 skor 0,5
Benar 2 skor 1,5
Benar 3 skor 2,5
Jika salah skor nol.
3. Mudah terbakar, mudah berkarat, mudah Jika menyebutkan 4
membusuk, korosif, mudah meledak diantara kunci jawaban
(explosive), beracun, sifat asam dan basa. Skor total adalah 3.
ketentuan lainnya:
Benar 1 skor 0,5
Benar 2 skor 1,5
Benar 3 skor 2,5
Jika salah skor nol.
4. Karena kekerasan suatu benda berhubungan Jawaban sesuai/
pada ikatan antar partikelnya dengan kalimat lain
yang intinya sama
diberi skor 2.
Ketentuan lainnya:
Jika jawaban
menyrempet skor 1.
Jika salah skor nol.
TOTAL SKOR 10
C. Pedoman Pensekoran Seluruhnya
+
= ×
137
1. C
2. B
3. A
4. B
5. A
6. C
7. D
8. D
9. B
10. D
PEDOMAN PENSKORAN
Benar 1
Salah 0
B. Soal Uraian
No Jawaban Skor
1. pengayaan, penyaringan(filtrasi), evaporasi, Jika menyebutkan 4
kristalisasi, pelarutan, penggunaan magnet, diantara kunci jawaban
sublimasi, destilasi/penyulingan, corong pisah, Skor total adalah 3.
kromatografi. ketentuan lainnya:
Benar 1 skor 0,5
Benar 2 skor 1,5
Benar 3 skor 2,5
Jika salah skor nol.
4. fungsi sabut kelapa adalah untuk menyaring air. Jawaban sesuai/ dengan
fungsi arang adalah untuk menyerap kalimat lain yang
air/menyaring air dan menghilangkan bau tidak intinya sama diberi skor
enak air. 2.
ketentuan lainnya:
Jika benar salah satu
atau hanya dijawab
salah satu skor 1
Jika salah skor nol.
TOTAL SKOR 10
C. Pedoman Pensekoran Seluruhnya
+
= ×
139
139
Lampiran 3
Scramble Siklus II
KELOMPOK I KELOMPOK V
1. Asyiah Widayati 1. Ragil Saputri
2. Cintya Setyoningrum 2. Ratry Aprilliana Wulan Sari
3. Achmad Nurudin 3. Danang Muhammad Fauzy
4. Achmad Syarifudin 4. Ibnu Jafar Prabowo
KELOMPOK II KELOMPOK VI
1. Dyah Putri Ardiyana 1. Riski Ayuningtyas
2. Ayu Lestari 2. Sekar Setyoningsih
3. Aditya Hery Sutanto 3. Imam Suroto
4. Aditya Yulianto Nugroho 4. Muhammad Khoirul Anwar
KELOMPOK I KELOMPOK V
1. Asyiah Widayati 1. Muhammad Khoirul Anwar
2. Ayu Lestari 2. Bayu Romadhon
3. Cintya Setyoningrum 3. Wahid Ramdhani
4. Riski Ayuningtyas 4. Danang Muhammad Fauzy
KELOMPOK II KELOMPOK VI
1. Muslimin 1. Dyah Putri Ardiyana
2. Imam Suroto 2. Marthifah Setyowati
3. Akstin Muchdiyyan 3. Putri Anggraini
4. Bangun Nuryanto 4. Ratry Aprilliana Wulan Sari
27 Imam Suronto 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 6
28 Muhammad Khoirul A. 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 8
29 Muhammad Khoyinatul A. 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 4
30 Muslimin 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 6
31 Wahid Ramdhani 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 7
Jumlah 27 20 23 15 16 22 21 15 17 16 18 4 23 21 12 270
Persentase (%) 87, 64, 74, 48, 51, 70, 67, 48, 54, 51, 58, 12, 74, 67, 38, 58,06
10 52 19 39 61 97 74 39 84 61 06 90 19 74 71
145
28 Muhammad Khoirul A. 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12
29 Muhammad Khoyinatul A. 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 11
30 Muslimin 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 7
31 Wahid Ramdhani 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7
Jumlah 31 25 24 16 19 26 25 16 28 25 28 4 28 27 17 339
Persentase (%) 10 80, 77, 51, 61, 83, 80, 51, 90, 80, 90, 12, 90, 87, 54, 72,90
0 65 42 61 29 87 65 61 32 65 32 90 32 10 84
147
28 Muhammad Khoirul A. 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 12
29 Muhammad Khoyinatul A. 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12
30 Muslimin 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 9
31 Wahid Ramdhani 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 12
Jumlah 31 27 26 19 24 28 28 20 30 25 29 9 29 29 24 378
Persentase (%) 10 87, 83, 61, 77, 90, 90, 64, 96, 80, 93, 29, 93, 93, 77, 81,29
0 10 87 29 42 32 32 52 77 65 55 03 55 55 42
149
Persentase
Observator Persentase Observator
No Pernyataan 1 (%) 2 (%)
Persentase
Observator Persentase Observator
No Pernyataan 1 (%) 2 (%)
Persentase
Observator Persentase Observator
No Pernyataan 1 (%) 2 (%)
1 Asyiah Widayati 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
2 Ayu Lestari 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
3 Cintya Setyoningrum 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
5 Erna Susanti 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
7 Merthifah Setyowati 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 6
8 Nani Agustin 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
9 Putri Anggraini 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
10 Ragil Saputri 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7
12 Riski Ayuningtyas 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
13 Sekar Setyoningsih 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
14 Tiwi Novitasari 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7
16 Widanti 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
17 Achmad Nurudin 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
18 Achmad Syarifudin 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 4
21 Asktin Muhcdiyyan 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 6
153
23 Bangun Nuryanto 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
24 Bayu Romadhon 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 7
25 Danang Muhammad
Fauzy 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
27 Imam Suronto 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 5
28 Muhammad Khoirul
Anwar 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7
29 Muhammad Khoyinatul
Asror 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8
30 Muslimin 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 7
31 Wahid Ramdhani 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 6
Jumlah 31 11 25 27 19 27 23 11 25 31 230
Persentase(%) 100 35,48 80,60 87,10 61,29 87,10 74,19 35,48 80,65 100 74,19
154
1 Asyiah Widayati 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8
2 Ayu Lestari 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8
3 Cintya Setyoningrum 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8
5 Erna Susanti 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8
7 Merthifah Setyowati 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 6
8 Nani Agustin 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8
9 Putri Anggraini 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
10 Ragil Saputri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
11 Ratry Aprilliana
Wulan Sari 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 6
12 Riski Ayuningtyas 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8
13 Sekar Setyoningsih 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
14 Tiwi Novitasari 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 7
16 Widanti 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8
17 Achmad Nurudin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
18 Achmad Syarifudin 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 5
20 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 6
Aditya Yulianto
155
Nugroho
21 Asktin Muhcdiyyan 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 7
23 Bangun Nuryanto 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
24 Bayu Romadhon 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 7
25 Danang Muhammad
Fauzy 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8
27 Imam Suronto 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 6
28 Muhammad Khoirul
Anwar 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7
29 Muhammad
Khoyinatul A. 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 7
30 Muslimin 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8
31 Wahid Ramdhani 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 7
Jumlah 31 19 30 30 28 28 27 20 25 31 238
Persentase (%) 100 61,29 96,77 96,77 90,32 90,32 87,10 64,52 80,65 100 86,77
156
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
16 Widanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 2 20 100,00
29 Muhammad Khoyinatul
A. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 2 3 3 2 18 90,00
30 Muslimin 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 2 3 3 2 15 75,00
Rata-rata 77,66
161
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
16 Widanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 2 20 100,00
29 Muhammad Khoyinatul
A. 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 3 0 2 1 12 60,00
30 Muslimin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 17 85,00
Rata-rata 85,97
163
Gambar 1. Foto saat siswa mengisi Gambar 2. Foto ketika siswa sedang
lembar demonstrasi melakukan pencocokan kartu jawaban.
Lampiran 4.
Berkas Administrasi