Anda di halaman 1dari 2

HKUM4205-3

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : HKUM4205/Kriminologi
Tugas :3

No. Soal
1. Bila mendengar peristiwa bunuh diri, membuat hati merasa miris. Bagaimana tidak, sosok seseorang
yang tadinya memiliki peran dalam masyarakat, apakah sebagai seorang anak, orangtua, teman,
tetangga, keluarga, kerabat tiba-tiba terputus kehidupannya dengan dunia melalui cara yang
menyedihkan, yakni menghilangkan nyawanya sendiri. Betapa keputusan yang diambil tidak melihat
keberadaan Sang Pencipta sebagai satu-satunya yang mempunyai hak untuk mengambil nyawa
seseorang. Ketika bunuh diri itu dilakukan tidak saja oleh satu atau dua orang, dengan jangka waktu
tertentu, lalu diikuti oleh orang lain dengan motivasi dan cara berbeda, tentunya kenyataan ini
merupakan suatu fenomena atau fakta sosial meski untuk melihat kecenderungannya didasarkan pada
angka atau jumlah. Kita pernah mendengar ada orang yang bunuh diri di sebuah mall terkemuka di
Jakarta dan beberapa kota di Indonesia meski tidak pernah tahu apa motivasinya untuk melakukannya
ditempat keramaian, sebab tidak pernah mendapatkan jawabannya, yang kita ketahui mungkin masalah
yang dihadapi berdasarkan informasi dari keluaganya, seperti berita di Kompas, Sabtu 26 November
2011 hlm 26 yang memuat berita bunuh diri yang dilakukan oleh seorang mahasiswi UPH yang
mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 9 Kondominium Golf Lippo Karawaci, Tangerang.

Pertanyaan:
Bila merujuk dari tori Emile Durkheim mengenai bunuh diri pada kasus diatas termasuk jenis bunuh diri
apa ? jelaskan!

2. Bila mendengar peristiwa bunuh diri, membuat hati merasa miris. Bagaimana tidak, sosok seseorang
yang tadinya memiliki peran dalam masyarakat, apakah sebagai seorang anak, orangtua, teman,
tetangga, keluarga, kerabat tiba-tiba terputus kehidupannya dengan dunia melalui cara yang
menyedihkan, yakni menghilangkan nyawanya sendiri. Betapa keputusan yang diambil tidak melihat
keberadaan Sang Pencipta sebagai satu-satunya yang mempunyai hak untuk mengambil nyawa
seseorang. Ketika bunuh diri itu dilakukan tidak saja oleh satu atau dua orang, dengan jangka waktu
tertentu, lalu diikuti oleh orang lain dengan motivasi dan cara berbeda, tentunya kenyataan ini
merupakan suatu fenomena atau fakta sosial meski untuk melihat kecenderungannya didasarkan pada
angka atau jumlah. Kita pernah mendengar ada orang yang bunuh diri di sebuah mall terkemuka di
Jakarta dan beberapa kota di Indonesia meski tidak pernah tahu apa motivasinya untuk melakukannya
di tempat keramaian, sebab tidak pernah mendapatkan jawabannya, yang kita ketahui mungkin masalah
yang dihadapi berdasarkan informasi dari keluaganya, seperti berita di Kompas, Sabtu 26 November
2011 hlm 26 yang memuat berita bunuh diri yang dilakukan oleh seorang mahasiswi UPH yang
mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 9 Kondominium Golf Lippo Karawaci, Tangerang.

1 dari 2
HKUM4205

Pertanyaan:
Berikan argumentasi saudara mengenai fenomena bunuh diri dengan menggunakan teori kontrol
sosial?

3. Bila mendengar peristiwa bunuh diri, membuat hati merasa miris. Bagaimana tidak, sosok seseorang
yang tadinya memiliki peran dalam masyarakat, apakah sebagai seorang anak, orangtua, teman,
tetangga, keluarga, kerabat tiba-tiba terputus kehidupannya dengan dunia melalui cara yang
menyedihkan, yakni menghilangkan nyawanya sendiri. Betapa keputusan yang diambil tidak melihat
keberadaan Sang Pencipta sebagai satu-satunya yang mempunyai hak untuk mengambil nyawa
seseorang. Ketika bunuh diri itu dilakukan tidak saja oleh satu atau dua orang, dengan jangka waktu
tertentu, lalu diikuti oleh orang lain dengan motivasi dan cara berbeda, tentunya kenyataan ini
merupakan suatu fenomena atau fakta sosial meski untuk melihat kecenderungannya didasarkan pada
angka atau jumlah. Kita pernah mendengar ada orang yang bunuh diri di sebuah mall terkemuka di
Jakarta dan beberapa kota di Indonesia meski tidak pernah tahu apa motivasinya untuk melakukannya
ditempat keramaian, sebab tidak pernah mendapatkan jawabannya, yang kita ketahui mungkin masalah
yang dihadapi berdasarkan informasi dari keluaganya, seperti berita di Kompas, Sabtu 26 November
2011 hlm 26 yang memuat berita bunuh diri yang dilakukan oleh seorang mahasiswi UPH yang
mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 9 Kondominium Golf Lippo Karawaci, Tangerang.

Pertanyaan:
Bagaimanakah perspektif konflik dan perspektif fungsional terhadap permasalahan diatas ?

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai