Anda di halaman 1dari 147

i

ii
iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahiwabarakatuh

Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah yang telah

memberikan berbagai macam nikmat serta taufik dan hidayah-Nya kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat

untuk menjadi Sarjana Pendidikan (S.Pd). Shalawat dan salam semoga senantiasa

tersampaikan kepada jujungan kita Nabi Muhammad SAW. Karena dengan

perantara beliau, kita dapat terselamatkan dari bencana yang besar yaitu

kemusyrikan dengan datangnya agama islam yang tidak diragukan lagi

kebenarannya. Serta dengan shalawat ini mudah-mudahan kita akan mendapat

syafa’at beliau di hari kiamat kelak amiin.

Penulis menyadari bahwa membuat skripsi bukanlah hal yang mudah dan

tidak semudah membalik telapak tangan melainkan butuh semangat yang tinggi

serta keyakinan yang mendalam. Namun berkat dorongan, bimbingan serta

bantuan yang tak ternilai dan tak terhingga dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini

dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis berdo’a semoga bantuan dan dukungan tersebut menjadi amal

ibadah di sisi Allah SWT. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,

memotivasi serta memberikan sumbangan baik moril maupun materil kepada:

1. Bapak Prof. Dr . Idi Warsah, M.Pd.I, selaku Rektor IAIN Curup

iv
2. Bapak Dr. Muhammad Istan, S.E.,M.PD.,M.M selaku Wakil Rektor I

3. Bapak Dr. KH. Ngadri, M.Ag, selaku Wakil Rektor II

4. Bapak Dr. Fakhrudin, S.Ag., M.Pd, selaku Wakil Rektor III

5. Bapak Dr. H. Hamengkubuwono, M.Pd, selaku dekan Fakultas Tarbiyah

6. Ibu Tika Meldina, M.Pd, selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah.

7. Bapak Kurniawan, S.Ag., M.Pd selaku Penasehat Akademik.

8. Bapak Dr. H. Hamengkubuwono, M.Pd, selaku pembimbing I dan Bapak

Dadan Supardan,S.Si,,M.Biotech selaku pembimbing II yang telah memberi

bimbingan dan arahan dengan sabar dan ikhlas dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Seluruh dosen IAIN Curup yang telah mengajarkan banyak ilmu selama masa

perkuliahan.

10. Seluruh pihak yang terlibatkan dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Atas segala bantuan dari segala pihak, penulis ucapkan terima kasih yang

sedalam-dalamnya, semoga Allah SWT membalas kebaikan dan bantuan segala

pihak yang terlibat dengan nilai pahala di sisi-Nya. Aamiin

Jazakumullah Khairan Katsiran

Wassalam’alaikum Warahmatullahiwabarakatuh

Curup, 15 Januari 2023


Penulis

Sulastri
NIM. 18591139

v
MOTTO

SALAH SATU SUMBER


KEBAHAGIAAN ADALAH
MENDAPAT LELAH SETELAH
BERJUANG MENGEJAR BERKAH
DALAM SATU KEGIATAN YANG
BERNILAI BERKAH

vi
P ER S EMBAHAN
Assalamu’alaikum Warahmatullahiwabarakatuh

Dengan penuh rasa syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan

Rahmat- Nya, sebagai tanda bukti, hormat dan kasih sayang, karyaku ini penulis

persembahkan kepada :

1. Ayahandaku Suhari dan ibundaku Fitri Asmara Dewi yang telah banyak

mengorbankan seluruh jiwa dan raga, kasih sayang, cinta yang tak pernah

habis, waktu, tenaga, dan yang tak nterhitung demi memenuhi seluruh

kebutuhan anaknya dalam menggapai cita – citanya.

2. Kakaku tersayang Eko Supriadi dan adeku Edo Supriatnak yang menjadi

penyemangatku setiap harinya, semoga Allah memberi kalian kesehatan,

keberkahan hidup, serta menjadi keluarga yang di beri kemudahan oleh

Allah, Aamiin.

3. Teruntuk diriku, terimakasih sudah berjuang selama ini untuk menuntut

ilmu, melawan rasa malas, bergulat dengan fikiran, terimakasih idenya,

semangatnya, perjuangannya, lelahnya, tangisnya, tawanya, kecewa dan

segala rasa yang pernah ada, semoga Allah membahagiakan kedua orang

tuaku, kakak dan adik tercintaku, keluarga dan sahabatku, dan semoga

Allah segera mengabulkan harapanku dan cita – citaku. Amin.

4. Terspesial untuk sahabatku The Teacher’s yang sudah menjadi sahabat

terbaik dan memberikan dukungan dan telah memahamiku dengan tulus

selama ini , Yuke, Wiwik, Harin, Ana, Tezi, Yuni, Tiara, Yuliarini.

vii
5. Terspesial lagi Teteh ku tersayang, penyemangatku, teh Maemunah yang

telah banyak membantuku, memberi semangat, dan dukungan, kasih dan

sayang tak terhingga saat ini. Semoga Allah memberikanmu bayak

kebaikan.

6. Tersepesial sahabatku Mbak setiarini, Astri Ayu Oktavia, Herlena, Rohima,

Nurdianti, yang telah memberikan semangat dan dukungan selama ini serta

memberikan cinta dan kasih versi terbaik kalian.

7. Adik-adikku tersayang yang telah memberi dukungan khusus serta

memberi semangat, Liska Ardila, Widia ramadani, Erma, Riski.

8. Dosen pembimbingku bapak Dr.H. Hamengkubuwono dan bapak Dadan

Supardan, semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan hidup.

9. Untuk seluruh keluarga PGMI tercinta yang telah memberi warna selama

aku menuntut ilmu .

10. Terkhusus para Dosen PGMI yang telah memberikan ilmunya.

11. Seluruh teman seperjuangan PGMI 2018 terkhsusnya lokal D yang telah

memberikan banyak warna selama perkuliahan.

12. Almamater IAIN Curup.

viii
ABSTRAK

Pengaruh Model Pembelajaran Inside-Outside Circle (Ioc) Terhadap


Motivasi Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran PKN
Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya masalah nilai yang di
peroleh siswa tidak memuaskan karena metode pembelajaran yang di terapkan
oleh guru kurang bervariasi. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk
menggunakan model pembelajaran IOC. Maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran IOC terhadap
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKN di SDN 134 Rejang Lebong.
Jenis penelitian ini ialah penelitian lapangan dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif quasy eksperimen desain yang digunakan dalam penelitian
adalah Posttest-Only Control Design, dengan menggunakan analisis data berupa
regresi sederhana dengan tujuan untuk menganalisis besarnya pengaruh
penggunaan model pembelajaran IOC dan variabel (Y). Objek dari penelitian ini
yaitu model pembelajaran IOC dan motivasi belajar siswa, penelitian ini
menggunakan sampel sebanyak 26 siswa kelas V SDN 134 Rejang Lebong.
Berdasarkan hasil penelitian data dan analisis data dapat diambil
kesimpulan bahwa hasil perhitungan analisis regresi linier sederhana yaitu
diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 4,13% yang mengandung
pengertian bahwa besarnya tingkat pengaruh model pembelajaran IOC terhadap
motivasi belajar siswa (Y) sebesar 70,7% dipengaruhi faktor lain. Maka Ha
diterima dan Ho ditolak bahwa terdapat pengaruh penggunaan model
pembelajaran IOC terhadap motivasi belajar siswa kelas IV SDN 134 Rejang
Lebong.

Kata Kunci: Inside-Outside Circle (IOC), Motivasi Belajar.

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ........................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ............................................................. iii
MOTTO ............................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN .............................................................................................. v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................8
C. Batasan Masalah.....................................................................................8
D. Rumusan Masalah ...................................................................................8
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................9
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................9

`BAB II LANDASAN TEORI


A. Kajian Teori ............................................................................................10
B. Model Pembelajaran IOC .......................................................................11
C. Pendidikan Kewarganegraan ..................................................................11
1. Model Pembelajaran IOC ..................................................................17
2. Jenis- Jenis Model Pembelajaran IOC .............................................18
3. Motivasi Belajar ...............................................................................18
D. Penelitian Relevan ...................................................................................26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Model dan Desain Penelitian ................................................................32
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................33
C. Variabel Penelitian .................................................................................33
D. Populasi dan Sampel ..............................................................................33
E. Definisi Oprasional Variael ....................................................................34
F. Prosedur Penelitian .................................................................................34
G. Instrument Penelitian ..............................................................................36
H. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................36
I. Teknik Analisis Data ...............................................................................37
J. Uji F Motivasi Belajar ...........................................................................38
K. Uji T Hipotesis ........................................................................................39
L. Hipotesis Statistik ...................................................................................39
M. Tingkat Capai Responden .......................................................................40

x
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Wilayah Penelitian ................................................................41
B. Hasil Penelitian Data pembahasan .........................................................45
1. Penguji Kualitas Data ................................................................45
2. Uji Asumsi Dasar ........................................................................47
3. Uji Hipotesis ...............................................................................49
4. Tingkat Kecapaian Responden ..................................................52
C. Pembahasan .............................................................................................59

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................65
B. Saran-saran ..............................................................................................66

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL
Daftar tabel 3.1 ................................................................................................. 32
Daftar tabel 3.2 ................................................................................................. 34
Daftar tabel 3.3 ................................................................................................. 30
Daftar tabel 4.1 ................................................................................................. 44
Daftar tabel 4.2 ................................................................................................. 46
Daftar tabel 4.3 ................................................................................................. 48
Daftar tabel 4.4 ................................................................................................. 49
Daftar tabel 4.6 ................................................................................................. 51
Daftar tabel 4.7 ................................................................................................. 52
Daftar tabel 4.9 ................................................................................................. 52
Daftar tabel 4.10 ............................................................................................... 56
Daftar tabel 4.11 ................................................................................................ 56

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, dan Negara.1 Pendidikan merupakan salah

satu pilar penting dalam kehidupan manusia, pendidikan menjadi cara dalam

meningkatkan kualitas keilmuan dan pengembangan kepribadian seseorang

maka tidak salah bila pendidikan dikatakan sebagai usaha sadar dalam rangka

membimbing mengarahkan perkembangan anak.2 Jadi pendidikan merupakan

proses yang terencana yang mempunyai tujuan sehingga segala sesuatu yang

dilakukan oleh guru dan peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

pendidik dan sumber ajar dalam suatu lingkungan belajar.3 Pada hakikatnya

pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara pendidik dengan

peserta didik baik interaksi secara langsung maupun tidak langsung seperti

1
Yayan alfian Et.al, ―Pentingnya Pendidikan Bagi Manusia,‖ Jurnal Buana Pengabdian
Vol. 1, no. No 1 (2019).h.67.Doi.2657-0203
2
Renti Hesti, ―Pengaruh Model Inside Outside Circle Berbantuan Media Kartu Pintar
Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips,‖ Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 22, No. 1
(2019).h.56.Doi. 10.2096
3
Moh Wahyu Kurniawan, ―Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap
Motivasi Dan Hasil Belajar,‖ Jurnal Civises volume 14, no. nomor 1 (2017). h. 10

1
2

kegiatan dalam pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan

berbagai media pembelajaran.4 Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai

suatu sistem pembelajaran yang direncanakan untuk di desain, dilaksanakan,

di evaluasi secara sistematis agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara

efektif dan efisien.5

Hamalik, menyatakan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu

deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah

berlangsung pembelajaran6. Menurut Sukmadinata, mengidentifikasi 4

(empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu: 1) memudahkan dalam

mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa,

sehingga dapat melakukan perbuatan belajarnya secara mandiri; 2)

memudahkan guru untuk memilih dan menyusun bahan ajar; 3) membantu

memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran; 4)

memudahkan guru mengadakan penilaian.7 Agar tercapainya suatu tujuan

pembelajaran, maka diperlukan adanya motivasi,8 motivasi diartikan dengan

memberikan daya dorong sehingga sesuatu yang dimotivasi tersebut dapat

bergerak.9 Jadi peran motivasi dalam pembelajaran yaitu sebagai pendorong

siswa agar giat dalam belajar dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

4
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru (Jakarta:
Rajawali Pers, 2014).h. 3-13
5
Silviana Nur Faizah, ―Hakikat Belajar Dan Pembelajaran,‖ Jurnal Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah volume 1, no. nomor 2 (2017).h. 179
6
Omar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem (Bandung:
Bumi aksara, 2005).h. 2460-8475
7
Sukmadinata Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum: Teori Dan Praktek (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2002).h. 2
8
Hamzah B Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya :Analisis Dibidang Pendidikan
(Jakarta: Bumi Aksara, 2013).h. 8.
9
Purwa Atmaja Perwira, Pisikologi Pendidikan Dalam Prespektif Baru (Jogjakarta: al
ruzza Media, 2012).h. 319
3

Hamzah mengatakan bahwa ―motivasi adalah perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan untuk mencapai sebuah

tujuan‖.10

Pendidik merupakan komponen dalam proses belajar mengajar

sehinggga yang memiliki kompetensi dalam menentukan tercapainya tujuan

pembelajaran, pendidik memiliki kompetensi yang sangat menentukan

keberhasilan pembelajaran. Karena fungsi utama guru ialah merancang,

mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran. Maka dari itu

pendidik sebagai subjek yang berkecimpung dalam pendidikan untuk

mengusahakan agar proses pembelajaran berjalan dengan semestinya dan

pada akhirnya akan dapat tercapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.11

Pendidik sebagai fasilitator dan motivator tidak hanya menyampaikan

informasi kepada peserta didik, tetapi harus menjadi fasilitator yang bertugas

memberikan kemudahan belajar (facilitate of learning) kepada seluruh

peserta didik, agar mereka benar-benar memperhatikan dan memikirkan

sekaligus merencanakan proses pembelajaran yang menarik bagi peserta

didik, agar peserta didik semangat dalam belajar dan ikut terlibat dalam

proses pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi efektif.12

Pembelajaran Kewarganegaraan memiliki peran dan fungsi yang

sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai ideologi pancasila yang

didalamnya terdapat nilai-nilai dasar berperikemanusiaan maka setiap peserta

10
Hamzah B.Uno, Teori Motivasi & Pengaruhnya (Jakarta: Bumi Aksara, 2008).h. 1.
11
Syafruddin Nurdin, Guru Profesional (Yogyakarta: Grha Guru, 2013).h.20
12
Mulyasa E, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013).h. 2
4

didik yang telah mengikuti materi PKN dituntut untuk dapat memahami,

menghayati sekaligus mengamalkan dalam kehidupan sehari- hari.13 Mata

pelajaran PKN adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan

warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan

kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil,

dan berkarakter. Mata pelajaran PKN sebagai mata pelajaran yang

mempunyai peranan penting dalam membentuk warga negara yang sesuai

dengan falsafah bangsa dan konstitusi Republik Indonesia.14

Model Pembelajaran Inside Outside Circle adalah salah satu model

pembelajaran cooperative yang terdiri dari dua kelompok siswa yang

berpasangan membentuk lingkaran. Lingkaran terdiri dari dua bagian, yaitu

lingkaran luar dan lingkaran dalam. Dua siswa yang berpasangan dari

lingkaran luar dan lingkaran dalam berbagi informasi. Pertukaran informasi

ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan,

kemudian siswa yang berada di luar lingkaran diam ditempat, sementara

siswa yang berada di lingkaran dalam bergeser satu atau dua langkah searah

jarum jam.15

Menurut Suyatno, model pembelajaran Insisde Outside Circle

memiliki struktur yang jelas, siswa juga dapat bekerja dengan sesama siswa

dengan suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk

13
Heny Mulyan, ―Peranan Teknologi Dan Media Pembelajaran Bagi Siswa Sekolah
Dasar Di Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan,‖ Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8, no. No. 2 (2020).h. 3
14
Dr. Ahmad Susanto, Teori Belajar Dan Pembelajaran Di SD (Jakarta: kencana,
2013).h. 23
15
Miftahul Huda, Cooperative Learning (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013). h. 144
5

mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.16

Menurut Trianto menjelaska bahwa ―Metode pembelajaran IOC (Inside

Outside Circle) merupakan metode pembelajaran yang mampu mengubah

proses pembelajaran diselenggarakan dalam bentuk lingkaran besar dan

lingkaran kecil dimana siswa berbagi pengalaman dengan siswa lain terhadap

materi yang dipelajari sehingga dapat meningkatkan kemampuan bertanya

dan mengemukakan pendapat.17

Menurut Slameto model pembelajaran Inside Outside Circle (IOC)

sangat efektif digunakan karena bersifat student center learning, sehingga

siswa dapat memusatkan perhatian dan menguasai materi pembelajaran .18

Menurut Sudrajat. kelebihan pembelajaran Inside Outside Circle (IOC), yaitu

siswa dapat memperoleh berbagai informasi dan pengetahuan terkait dengan

materi pelajaran, dengan demikian model pembelajaran (IOC) dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa.19

Berdasarkan penelitian yang di lakukan olah Lutfi, mengatakan bahwa

metode pembelajaran Inside Outside Circle (IOC) lebih tinggi dibandingkan

dengan siswa kelas kontrol dengan menggunakan metode pembelajaran

konvensional.20

16
Eliya Rustika, ―Pengaruh Model Pembelajarn Inside Outside Circle Terhadap Hasil
Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA N 8 Lubuklinggau,‖ Jurnal Ilmiah vol 2, no. no 3
(2017).
17
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu (Surabaya: Kartika, 2007).h.56
18
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2010).h. 624
19
Sudrajat, ―Pengaruh Model Pembelajaran Inside Outside Circle (Ioc) Terhadap Hasil
Belajar Pada Muatan Materi Ips Siswa Kelas IV Sdn Kidang Tahun Pelajaran 2021/2022
Desember ,).,‖ Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Volume 6, no. Nomor 4 (2021).h.7
20
Lutfi Rohmawati, ―Pengaruh Metode Pembelajaran Ioc (Inside Outside Circle)
Terhadap Keaktifan Dan Prestasi Belajar Siswa (Studi Eksperimen Siswa Kelas X SMA NU
6

Menurut Ajis, didalam skripsinya menyatakan bahwa pembelajaran

(IOC) dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara konsisten khususnya

pada pembelajaran matematika.21 Menurut Nurjannah, berdasarkan penelitian

yang dilakukannya pembelajaran (IOC) menyatakan bahwa pembelajaran

IOC dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang pengaruh kalor terhadap

kehidupan.22 Adapun penelitian yang di lakukan oleh Yustini, mengatakan

bahwa metode IOC merupakan metode pembelajaran yang dapat

meningkatkan daya serap siswa sehingga mengalami peningkatkan ketuntasan

belajar dan aktifitas belajar siswa dalam proses pembelajaran.23 Berdasarkan

penjelasan dari Trei Mulyaningsih, bahwa pembelajaran IOC dapat

meningkatkan pembelajaran yang cukup signifikan dalam ketuntasan belajar

dalam pembelajaran.24 Dari hasil penelitian Lisa, model pembelajaran IOC

tidak ada bahan spesifik yang dibutuhkan untuk strategi sehingga dapat

dengan mudah dimasukkan kedalam pelajaran dan kegiatan ini dapat

membangun sifat kerja sama antar siswa.25

Widasari Pada Mata Pelajaran Ekonomi),‖ Jurnal Penelitian Pendidikan Dan Ekonomi Vol. 15,
no. NO. 2 (2018).h. 12
21
Ajis Saputra, ―, Penerapan Metode Inside Outside Circle (Ioc) Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X Ips 1 Sma Negeri 2 Palopo‖ (IAIN, 2018).h. 20
22
Nurjannah, ―Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside Circle (IOC) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Tentang Pengaruh Kalor Terhadap Kehidupan,‖ Journal of Health,
Education, Economics, Science, and Technology J-HEST Volume 4, no. Nomor 2 (2022).h. 120
23
Yustini Yusuf, ―Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside Outside Circle
(Ioc) Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Viiia Smpn 2 Logas
Tanah Darat Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Pelajaran 2011/2012,‖ Jurnal Biogenesis Vol. 8,
no. Nomor 2 (2012).h. 66
24
Nurjannah, ―Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside Circle (IOC) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Tentang Pengaruh Kalor Terhadap Kehidupan.‖h.35
25
Lisa Yuliana, ―Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside Outside Circle
Terhadap Keaktifan Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Di Sma Srijaya
Negara Palembang,‖ Jurnal Profit Volume 5, no. Nomor 1 (2018).h. 10
7

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi

tolak ukur kemajuan dalam proses pembelajaran yaitu interaksi antara

pendidik dengan peserta didik baik interaksi secara langsung maupun tidak

langsung,maka dari itu pembelajaran dapat di definisikan sebagai suatu

sistem untuk mengevaluasi secara sistematis agar dapat mencapai tujuan

pembelajaran secara efektif dan efisien.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas V SDN 134 Rejang

Lebong menujukan poses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di kelas

V SDN 134 Rejang Lebong masih dominan dengan cara mendengarkan dan

memcatat penjelasan guru di kelas, serta guru hanya memakai buku untuk

bahan ajar ketika mengajar. Siswa ketika belajar pendidikan kewarganegaraan

menunjukan bahwa keaktifan siswa tergolong rendah .Hal ini di karnakan

pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan menggunakan metode

onvensional masih menggunakan metode – metode terdahulu. Jadi dapat

dikatakan bahwa motivasi belajar siswa dalam pengetahuannya masih

tergolong rendah karna guru menggunakan model konvensional yang

membuat peserta didik mengalami kejenuhan dalam proses pembelajaran,

sehingga motivasi untuk mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung di

dalam kelas masih tergolong rendah, hal ini trelihat dapam proses

pembelajaran berlangsung, maka dari itu peneliti ingin menggunakan model

pembelajaran IOC untuk meningkatkan motivasi berlajar siswa dalam proses

pembelajaran berlangsung.
8

Model pembelajaran IOC selain untuk meningkatkan kemampuan

siswa secara individu juga dapat melatih kerja sama dalam kelompok yang

pada akhirnya memacu peningkatan motivasi belajar pada mata pelajaran

PKN, tujuan dari model pembelajaran Inside Outside Circle adalah melatih

siswa belajar mandiri dan belajar berbicara menyampaikan informasi kepada

orang lain, selain itu dapat melatih kedisiplinan dan ketertiban, sehingga

menumbuhkan minat belajar siswa agar tidak mengalami kejenuhan.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ―Pengaruh Model Pembelajaran

Inside Outside Circle (IOC) terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran PPKN SDN 134 Rejang Lebong.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran masih berpusat pada guru.

2. Motivasi belajar peserta didik masih rendah pada mata pelajaran PKN.

3. Guru belum menerapankan model pembelajaran yang bervariasi salah

satunya model pembelajaran Inside Outside Circle (IOC).

C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah adalah mengambil satu atau lebih masalah

yang terdapat pada identifikasi masalah. Dalam penelitian ini untuk

menghasilkan konsep dan hasil 7 penelitian yang baik, agar dapat dipelajari
9

oleh mahasiswa dan masyarakat pada umumnya, maka penulis membatasi

masalah pokok yaitu:

1. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKN kelas V di SDN 134

Rejang Lebong.

2. Model pembelajaran Cooperatif learning tipe Inside outside cicle belum

pernah digunakan di SDN 134 Rejang Lebong.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Apakah ada pengaruh model pembelajaran IOC terhadap motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran PKN di SDN 134 Rejang Lebong?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah untuk membuktikan pengaruh model

pembelajaran cooperatif learning tipe Inside Outside Circle terhadap

motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKN kelas V di SDN 134 Rejang

Lebong .

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan bagi pembaca terkait dengan hasil yang dijabarkan dalam

penelitian ini.
10

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa

Mengetahui masalah-masalah berkaitan dengan metode-metode

pembelajaran yang diterapkan oleh guru yang dapat mempengaruhi

hasil belajar mereka pada pelajaran PKN di kelas V SDN 134

Rejang Lebong.

b. Bagi Guru

Diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan,

informasi, serta masukan dalam membantu proses belajar mengajar

di kelas.

c. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

dan wawasan peneliti dalam mengajar siswa khususnya dengan

menggunakan metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil

belajar siswa pada pembelajaran PKN.

d. Kepala sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi

referensi bagi sekolah agar menjadi salah satu masukan dalam

menerapkan model pembelajaran IOC, sehingga dapat membantu

siswa dalam menambah wawasan, keaktifan serta kereatifitas siswa

dalam mempelajari dan memahami materi pembelajaran PKN.


11

e. Bagi SDN 134 Rejang Lebong

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu

masukan yang positif bagi guru dan sekolah dalam

mengembangkan pembelajaran khususnya pembelajaran PKn dan

mata pelajaran lainnya, serta dapat memotivasi pendidik dalam

memahami gaya belajar siswa.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Model Pembelajaran Inside Outside Circle


a. Pengertian Model Pembelajaran

Joyce dan weil (mendesain model pembelajaran inovatif-

progresif) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu

perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas untuk menentukan perangkat pembelajaran

termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-

lain.26 Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang

menggambarkan langkah-langkah yang tersusun dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu.27 Jadi model pembelajaran merupakan rencana pembelajaran

yang dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih efektif,

mudah, tepat, dan menarik dalam proses pembelajaran sehingga dapat

mencapai tujuan belajar tertentu.

Pemilihan model dipengaruhi oleh materi yang akan diajarkan.

Dalam menggunakan model guru perlu menguasai model pembelajaran.

Sehingga dapat menerapkan berbagai keterampilan mengajar yang

beranekaragam sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

26
Fauza, ―Optimalisasi Pembelajaran Melalui Pendekatan, Strategi, Dan Model
Pembelajaran,‖ Jurnal Pendidikan Volume II, no. Nomor 01 (2017)..h.35
27
Jasman Jalil, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Prestasi Pusaka, 2014).hal. 134.

12
13

Model cooperative learning dikenal dengan pembelajaran secara

berkelompok yang saling berketergantungan positif antar siswa dan

evaluasi proses kelompok.28Cooperative learning mewadahi bagaimana

siswa dapat bekerja sama dalam kelompok, tujuan kelompok adalah

tujuan bersama.29 Untuk sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok,

setiap kelompok akan memperoleh penghargaan atau (reward), jika

kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan

demikian setiap anggota kelompok akan memiliki ketergantungan

positif yang mana ketergantungan semacam itu yang akan

memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan

keterampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok.

b. Model Pembelajaran Inside Outside Circle

Model pembelajaran Inside Outside Circle merupakan salah satu

jenis dari model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif

adalah salah satu pembelajaran yang berdasarkan paham

konstruktivisme.30 Secara filosifis, teori konstruktivisme merupakan

suatu teori yang membangun pengetahuan secara sedikit demi sedikit,

yang kemudian hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Model

pembelajaran Cooperative adalah sistem yang di dalamnya terdapat

28
Tukiran Taniredja, Model-Model Pembelajaran Inovatif (Bandung: Alfabeta,
2014).hal.55.
29
Feby Kharisna, ―Eningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Model Cooperative
Learning Tipeartikulasi Di Kelas IV Sekolah Dasar,‖ Jurnal Basicedu Volume 5, no. Nomor 6
(2021).hal. 6055-6061
30
Yohana Ivantiana Tegu, ―Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside-Outside Circle
Dalam PembelajaranBilingual Terhadap Hasil Belajar Siswa, , November,‖ Jurnal Kependidikan
Vol.6, no. No.3 (2020).h.454
14

elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Adapun elemen

pembentuk metode pembelajaran Cooperative adalah sebagai berikut:

1) Memiliki saling ketergantungan yang bernilai positif.

2) Interaksi dilakukan secara langsung atau tatap muka.

3) Akuntabilitas individual.

4) Melatih keterampilan dalam menjalin komunikasi dan hubungan

antar pribadi serta keterampilan sosial.31

IOC merupakan model pembelajaran yang sangat dinamis ketika

dipraktekkan dengan benar. Karena model ini memberikan kesempatan

yang luas kepada siswa untuk saling berbagi informasi pada saat yang

bersamaan. Selain itu siswa juga bekerja sama dengan sesama siswa

dengan suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan

untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan

berkomunikasi.32 Untuk menerapkan salah satu metode yang dapat

digunakan oleh guru untuk membuat belajar dengan menciptakan

suasana belajar yang disenangi dan menarik bagi peserta didik sehingga

mampu meningkatkan keterampilan siswa, adapun langkah - langkah

untuk mendukukung model pembelajaran sebagai berikut.

c. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Inside Outside Circle (IOC)

31
Oni Ali, ―, Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan
Aktivitas Dan Prestasi Belajar Proses Metabolisme Pada Siswa Kelas Xii Ipa-. . 1 Mei,‖ Jurnal
Inovasi Penelitian Pendidikan Dan Pembelajaran 1 Vol, no. 1 No (2021).h.58
32
Aris Shoimin, Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum (Yogyakart: Ar-Ruzz
Media, n.d.).hlm 87-88.
15

Adapun langkah-langkah yang disusun secara sistematik dalam

penerapan model pembelajaran didalam kelas agar dapat di jalankan.

Tahapan dalam menerapkan model diantaranya sebagai berikut:

1) Pendahuluan

Dalam tahapan pendahuluan ini terdapat fase persiapan, yaitu

apresiasi saja yang dilakuan oleh guru sebelum melalui

pembelajaran inti. Diantara kegiatan yang terdapat dalam fase

persiapan adalah guru dapat melakukan apersepsi terlebih dulu,

setelah melakukan apresiasi guru menjelasan tentang pembelajaran

yang dilakukan dengan model Inside Outside Circle (IOC).

Selanjutnya, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai kepada peserta didik, yang terakhir adalah guru memberikan

motivasi kepada siswa.

2) Kegiatan inti

Dalam tahapan kegiatan inti ini adalah fase pelaksanaan

pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC). Adapun

langkah kegiatan yang dilaksanakan, 1) setiap siswa dibuat

kelompok dengan anggota 4-5 orang, kemudian guru memberi

tugas mencari informasi yang sesuai dengan materi. 2) membiarkan

kelompok belajar mandiri untuk mencari informasi tersebut, jika

sudah selesai semua siswa dikumpulkan menjadi satu (tidak sesuai

kelompok). 3) sebagian siswa lalu berdiri membentuk lingkaran

kecil dan mengahadap keluar sedangkan sebagian lainnya membuat


16

sebuah lingkaran di luar lingkaran pertama, yang mengahadap

kedalam. 4) pasangan siswa saling bertukar informasi. Dalam

waktu bersamaan, informasi ditukarkan oleh semua pasangan. 5)

siswa yang berdiri pada lingkaran kecil diam, sedangkan siswa

yang ada pada lingkaran besar bergeser searah jarum jam. Setelah

bergeser informasi dibagikan oleh siswa yang ada pada lingkaran

besar. Dan seterusnya sampai selesai semua, dan yang terakhir ,

jika pasangan awal sudah bertemu kembali maka pergerakan sudah

berakhir dan selesai.

3) Tahapan Penutup

Dalam tahapan ini adala tahap penutup dimana guru

memberikan sebuah akhir pembelajaran dan memberikan

kesimpulan dari kegiatan inti. Hal ini dapat dilakukan oleh guru

dengan memberikan bimbingan kepada siswa sehingga siswa dapat

membuat kesimpulan setelah mendiskusikan materi, kemudian

guru memeberikan evaluasi kepada siswa berupa PR.33

2. Adapun kelebihan dan kelemahan dalam model pembelajaran IOC

a. Kelebihan model pembelajaran IOC

Dalam menggunakan model pembelajaran IOC, hal yang harus

diperhatikan adalah adanya suatu nilai plus atau kelebihan yang

menjadikan seorang pendidik untuk menggunakan model

33
Muhamadyah Sindi, ―Rancangan Pembelajaran Sejarah Dengan Teknik Inside –
Outside Circle Pada SMA Negeri 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman,‖ Jurnal Pendidikan
Tambusai Volume 5, no. Nomor 2 (2021).,h.5450
17

pembelajaran tersebut. Adapun kelebihan dari model pembelajaran

IOC, diantaranya sebagai berikut:

1) Mudah memasukan dalam pelajaran karena tidak membutuhkan

bahan yang spesifikasi.

2) siswa dapat saling bekerja sama.

3) Dalam waku yang bersamaan siswa dapat memperoleh

informasi yang berbeda.

4) Siswa terlihat senang dan antusias dalam pembelajaran, karena

penerapan model ini lebih menekankan pada belajar sambil

bermain.34

b. Kelemahan Model Pembelajaran Inside Outside Circle (IOC)

Selain memiliki kelebihan, model pembelajaran Inside

Outside Circle (IOC) juga mempunyai suatu kelemahan, diantara

kelemahan model ini yaitu:

1) Model pembelajaran ini membutuhkan ruang kelas yang besar,

sehingga dalam penggunaan model tersebut sulit untuk

digunakan bagi kelas yang kecil.

2) Membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga berpengaruh

pada konsentrasi anak dan disalah gunakan anak untuk

bergurau.

3) Langkah-langkahnya rumit untuk dilakukan.35

34
Carolina Hesti Kurniawati Dkk, ―Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside Circle
(IOC) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Inonesia Kelas V,‖ E-Journal PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol 04, no. No 1 (2016).h 8.
18

B. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Menurut Somantri pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan

mata pelajaran yang sangat penting bagi kehidupan bangsa, PKn penting

karena dapat digunakan untuk membina generasi bangsa sehingga mereka

sadar terhadap hak dan kewaiban dalam hidup berbangsa agar dapat

menjadi warganegara yang dapat diandalkan oleh negara.36 Mata pelajaran

PKn dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta

didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara, serta peningkatan dirinya sebagai manusia.

Kesadaran wawasan termasuk wawasan kebangsaan bela negara,

demokrasi, tanggung jawab, taat pajak dan sikap anti korupsi.37

Jadi pendidikan kewarganegaraan dapat disimpulkan bahwa

pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang membahas tentang

pemerintahan, demokrasi, hak dan kewajiban serta mengembangkan sifat

untuk menjadi warganegara yang baik.

35
Soleman, ―Model Pembelajaran Inside Outside Circle Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berbicara Siswa Menceritakan Tokoh Idola,‖ Jurnal Ilmiah Educater Volume 5, no.
No. 1 (2019).h. 53-65
36
Camelia,Et.All,Analisis Kebutuhan Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan, Jurnal
Education Civic Unitirta Volum.5, No 2 (2020).H.125.
37
Yulia Nuraeni Pebriani, ―Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Siswa Dalam Perubahan
Sosial Di Masyarakat, Tahun,‖ Jurnal Pendidikan Tambusai Volume 5, no. Nomor 3
(2021).h.8814
19

2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaran.

a. Membina moral yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan

sehari-hari yaitu perilaku yang memancarkan iman dan takwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

b. Menjadi warga negara yang toleran, setia, serta tanggung jawab

terhadap bangsa dan negara.

c. Agar dapat menciptakan generasi-generasi yang memiliki rasa

nasionalisme yang tinggi, cinta tanah air, dan dapat memajukan

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

d. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

bersama karakter-karakter masyarakat Indonesia agar hidup bersama

bangsa-bangsa lain.

C. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut

menentukan keefektifkan dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan

belajar dengan baik apabila ada faktor pendorongnya yaitu motivasi

belajar, peserta didik akan belajar dengan sungguh- sungguh jika memiliki

motivasi belajar yang tinggi.38 Mc. Donal dikutip oleh Syaiful Bahri

Djamaraah mengatakan bahwa: ―Motivation is energy change within the

person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions,

yang artinya motivasi adalah suatu perubahan di dalam pribadi seseorang

38
Chatrina Novianti, ―Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika
Peserta Didik,‖ Journal Science and Phsics Education Volume 3, no. Nomor 2 (2020).h.59
20

yang ditandai dengan adanya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai

tujuan‖.39

Menurut pendapat Clifford, Mc. Donald (Fadlilah) menyatakan

motivasi memiliki tiga makna yang saling berkesinambungan yaitu proses

perubahan energi, munculnya reaksi untuk menggapai sebuah tujuan.40

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi

merupakan: ―Dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk

melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya‖41 Dari pendapat Mc

Donald, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa motivasi adalah

kecenderungan, keinginan atau kehendak di dalam diri individu untuk

memberikan rangsangan terhadap sesuatu hal, dimana rangsangan tersebut

berkaitan dengan kebutuhan yang melekat pada individu yang

bersangkutan.

2. Macam-Macam Motivasi

Motivasi dibagi menjadi dua sifat, yaitu motivasi intrinsik dan

ekstrinsik:

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif yang tidak perlu dirangsang dari

luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk

melakukan sesuatu sebagai contoh seseorang yang senang membaca,

39
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Edisi 2) (Jakarta: Rineka Cipta, n.d.).h.148.
40
Eis Imroatul Muawanah, ―Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Selama
Pandemi Covid – 19 : Literature Review,‖ Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Volume
12, no. Number 1 (2021).h.90-98
41
Hamzah B Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya : Analisis Dibidang Pendidikan
(Jakarta: Bumi Aksara, 2013).h.8.
21

tidak usah ada yang menyuruh atau mendorong timbulnnya kelakuan

dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan peserta didik dalam

belajar.42

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif yang perlu adanya dorongan

dari luar. Sebagai contoh itu seseorang perlu belajar, karena tahu

besok paginya akan ujian dengan harapan yang perlu mendapatkan

nilai baik.43Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui

sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat

hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya,

tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya

itu.

3. Fungsi dan Prinsip Motivasi Belajar

Aktivitas belajar bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan yang

terlepas dari faktor lain. Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang

melibatkan unsur jiwa dan raga. Belajar tak akan pernah dilakukan tanpa

suatu dorongan yang kuat baik dari dalam maupun dari luar sebagai upaya

lain yang tak kalah pentingnya.44 Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas

belajar seseorang itu dalam pembahasan ini disebut motivasi,faktor lain

yang mempengaruhi aktivitas belajar seseorang itu dalam pembahasan ini

42
h .Yusvidha Ernata, ―Analisis Motivasi Belajar Peserta Didik Melalui Pemberian
Reward Dan Punishment Di SDN Ngaringan 05 Kec.Gandusari Kab.Blitar,‖ Jurnal Pemikiran
Dan Pengembangan SD Volume 5, no. Nomor 2 (2017).781-790.
43
Widayat Prihartanta, ―Teori-Teori Motivasi,‖ Jurnal Adabiya Vol. 1, no. No. 83
(2015).h. 4
44
Azhar Haq, ―Motivasi Belajar Dalam Meraih Prestasi,‖ Jurnal Vicratina Volume 3, no.
Nomor 1 (2018).h. 197
22

disebut motivasi bisa juga dalam bentuk usaha yang dapat menyebabkan

seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu

karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat

kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi berfungsi sebagai pendorong,

penggerak dan penyeleksi perbuatan. Untuk jelasnya ketiga motivasi

dalam belajar tersebut diatas, akan diuraikan sebagai berikut:

a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan

Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi

karena ada suatu cara agar munculnya minat untuk belajar. Sesuatu

yang akan dicari itu dalam rangka untuk memuaskan rasa ingin tahunya

dari sesuatu yang akan dipelajarinya. Sesuatu yang belum diketahui itu

akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari

tahu.

b. Motivasi sebagai penggerak perbuatan

Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik

itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian

terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik. Disini anak didik sudah

melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa dan raga.

c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan

Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana

perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang dia abaikan.

Segala sesuatu yang mengganggu pikirannya dapat membuyarkan

konsentrasinya diusahakan disingkirkan jauh-jauh. Itulah peran


23

motivasi yang dapat mengarahkan perbuatan anak didik dalam

belajar.45

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dipahami bahwa motivasi

pada peserta didik memiliki fungsi yang cukup penting dalam

mewujudkan keberhasilan belajar peserta didik dimana motivasi itu

mengarahkan peserta didik terhadap suatu pengalaman belajar yang

`bermamfaat bagi kehidupan mereka, dan juga mengarahkan perhatian

peserta didik terhadap suatu pelajaran sehingga timbul keinginan

untuk menguasai lebih dalam. Belajar memiliki prinsip sebagai

berikut :46

1) Pujian akan lebih efektif dari pada hukuman.

2) Semua murid mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang

berbeda-beda).

3) Motivasi yang berasal dari dalam individu akan lebih efektif dari

pada motivasi dari luar.

4) Terhadap perbuatan yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu

dilakukan usaha pemantauan.

5) Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain.

6) Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang

motivasi.

45
Arianti, ―Peranan Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa,‖ Jurnal
Kependidikan volume12, no. No2 (2018).h.127
46
Siti Suprihatin, ―Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa,‖ Jurnal
Pendidikan Ekonomi UM Metro Vol.3, no. No.1 (2015).h.73-82
24

7) Tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat

yang lebih besar untuk mengerjakannya daripada apabila tugas-

tugas itu dipaksakan oleh guru.

4. Indikator Motivasi Belajar

Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai acuan

sebagai motivasi belajar. Iskandar, menyatakan bahwa indikator atau

petunjuk yang dapat dijadika sebagai acuan motivasi belajar peserta didik

adalah sebagai berikut:

a. Adanya keinginan untuk berhasil dalam belajar

b. Adanya keinginan atau semangat dalam belajar

c. Memiliki harapan dan cita-cita di masa depan

d. Adanya pemberian penghargaan dalam proses belajar

e. Adanya lingkungan yang kondusif untuk belajar dengan baik47

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Sedangkan menurut Syamsul Yusuf, motivasi belajar dapat timbul

karena faktor internal dan eksternal:

a. Faktor internal

1) Faktor Fisik

Merupakan faktor yang mempengaruhi dari tubuh dan

penampilan individu, meliputi nutrisi (gizi), kesehatan, dan fungsi

fisik terutama panca indera.

2) Faktor Psikologis
47
Gita Frimar Lesi Ayu, ―Analisis Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas Xprogram Lintas
Minat Pada Mata Pelajaranekonomi Di Sma Negeri 16 Palembang,‖ Jutnall Profit Volume 6, no.
Nomor 1 (2019).h.72
25

Merupakan faktor intrinsik yang berhubungan dengan aspek

yang mendorong atau menghambat aktivitas belajar pada siswa.

Faktor ini menyangkut kondisi rohani siswa.

b. Faktor Eksternal

1) Faktor Sosial

Merupakan faktor yang berasal dari lingkungan siswa. Faktor

sosial meliputi guru, konselor, teman sebaya, orang tua, tetangga,

dan lain-lain.

2) Faktor Non-sosial

Faktor non-sosial merupakan faktor yang berasal dari

keadaan atau kondisi fisik di sekitar siswa. Faktor nonsosial

meliputi keadaan udara (cuaca panas atau dingin), waktu (pagi,

siang, atau malam), tempat (sepi, bising, atau kualitas sekolah

tempat belajar), dan fasilitas belajar (sarana dan prasarana).48

D. Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir menjelaskan keterkaitan antara variabel bebas dengan

variabel terikat dengan uraian kata, kerangka berpikir biasanya bersifat

deduktif yaitu dari hal yang bersifat umum menuju ke bersifat khusus.49

Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa kerangka berpikir

adalah suatu konsep atau penjelasan sementara yang menghubungkan dua

48
Eta Khairiati Rismawati, Melinda, ―And STKIP Persada Khatulistiwa, Nalisis Faktor
Yang Mempengaruhi Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika,‖
Jurnal Pendidikan Matematika vol.2, no. no.2 (2020).h. 203 -212
49
Suartini, ―Pengaruh Metode Mind Mapping Terhadap Pemahaman Mahasiswa Dalam
Membuat Kerangka Berpikir Pada Pen Yusunan Proposal Pen Elitian,‖ Jurnal Edusains Volume
01, no. No 01 (2013).h. 91-100
26

variabel yang satu dengan variabel lainnya. Maka penelitian ini dapat

disajikan dalam sebuah bagian kerangka berpikir sebagai berikut:

siswa

Proses Belajar
Mengajar

Pembelajaran Apembelajaran
Menggunakan Model Konvensional
Pembelajaran IOC

Motivasi Belajar Siswa Motivasi Belajar Siswa

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual

Dalam proses pembelajaran tentu saja terjadi komunikasi antara guru

dan peserta didik untuk saling bertukar pikiran mengenai ide dan

pengertiannya. Tapi seringkali terdapat hambatan dalam aktivitas

komunikasi tersebut sehingga menjadikan pembelajaran tidak berjalan

efektif yang mengakibatkan siswa kurang dapat memahami materi pelajaran

sehingga tujuan belajar juga tidak berjalan secara maksimal. Salah satunya

disebabkan karena materi yang disampaikan masih monoton atau tidak ter-
27

motivasinya siswa dalam mengikuti pelajaran karena kurang adanya media

yang mendukung terlaksananya pembelajaran. Sehingga media

pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi

belajar bagi siswa. Selain itu ada faktor lain yang mempengaruhi motivasi

belajar yaitu kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan yang bersih dan

kondusif akan membuat motivasi belajar siswa meningkat. Faktor dari

dalam pun juga memperngaruhi, misal kesehatan, perhatian guru, minat dan

bakat.

Maka tujuan penelitian ini ingin melihat bagaimana dan seberapa

besar pengaruh penggunaan model pembelajaran IOC terhadap motivasi

belajar siswa dalam pembelajaran yang dibuat oleh guru mata pelajaran

sebagai media pendamping pembelajaran bagi siswa kelas V di SDN 134

Rejang Lebong pada pelajaran PKN tahun ajaran 2021/2022 terhadap

motivasi belajar siswa.

E. Hasil Penelitian Relevan

1. Penelitian yang dilakukan Agil Oktavianita yang berjudul ― Peningkatan

Motivasi belajar PKN melalui penerapan strategi pembelajaran Inside

Outside Circle (IOC) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 09 Purwodadi Tahun

Ajaran 2013/2014 ―. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Dari penelitian tersebut dengan menggunakan Strategi IOC dapat


28

meningkatkan motivasi belajar Pkn pada siswa kelas V SD Negeri 09

Purwodadi, Grobogan tahun ajaran 2013/2014.22 .50

2. Dyah Ayu intan Ratnasari, ― Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe

Inside-Outside Circle (IOC) untuk meningkatkan Kerja Sama Siswa di

Kelas III SD N Kepek Pengasih Kulon Progo Tahun ajaran 2016/2017―.

Jenis penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil Penelitian

menunjukkan bahwa kerja sama siswa meningkat melalui model

pembelajaran inside-outside circle.51

3. Siti Artina Anggraini Pengaruh Model Inside Outside Circle (IOC)

terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis ditinjau dari motivasi

belajar siswa. kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh

kemampuan pemahaman konsep matematis, dimana siswa yang diterapkan

model pembelajaran IOC memiliki kemampuan pemahaman konsep lebih

baik dibandingkan dengan siswa yang diterapkan model pembelajaran

konvensional.52

4. Yulinar upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

matematika melalui Model Pembelajaran Inside Outside circle pada siswa

kelas VI.B SDN 09 Pasaman. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah

50
Agil Oktavianita, ―― Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Strategi
Pembelajaran Inside-Outside Circle (IOC) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 09 Purwodadi
Grobogan Tahun AJarAN . ― Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,‖ (Fakultas
Keguruan,Universitas Muhammadiyah Surakarta, n.d.).
51
Dyah Ayu Intan Ratnasari, ―, ―Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe Inside-
Outside Circle (IOC) Untuk Meningkatkan Kerja Sama Siswa Di Kelas III SD N Kepek Pengasih
Kulon Progo Tahun Ajaran 2016/2017. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar ,‖ (Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, 2017).
52
Siti Artina Anggraini, ―, Skripsi, Pengaruh Model Inside Outside Circle (IOC)
Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa,‖
(Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2019).
29

model pembelajaran inside outside circle dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dalam mata pelajaran matematika sub menentukan akar pangkat tiga

suatu bilangan kubik di SDN 09 Pasamanan. Hasil belajar siswa di siklus I

dan siklus II mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa pada siklus I

adalah 65 (cukup) meningkat menjadi 90,37 (baik) pada siklus II dengan

peningkatan sebesar 25,37%.53

5. Penelitian yang dilakukan oleh Rumawati (Skripsi, 2017) yang berjudul

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran

kooperatif inside-outside circle berbantu media kartu peserta didik kelas v

sdn 4 karangrowo kudus semester I tahun pelajaran 2015/2016.54

6. Penelitian yang dilakukan oleh Barsihanor (Skripsi, 2016) yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Inside

Outside Circle Terhadap Hasil Belajar Siswa Bidang Studi IPS MI Darul

Mujahidin.55

7. Penelitian yang dilakukan oleh Makmur Nurdin (Skripsi, 2017) yang

berjudul Penerapan Model Pembelajaran Inside outside Circle Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Inpres 7/83 Pacing

Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone. Hasil penelitiannya bahwa ada 8

komponen model pembelajaran Inside Outside Circle sudah berjalan

53
Dwi Agustina, ―Engaruh Penggunaan Model Pemelajaran Inside Outside Circle (Ioc)
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Ditinjau Dari Gander Peserta Didik‖ (Fakultas Tarbiyah
Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2022).
54
Rumawati, ―Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Inside-Outside Circle Berbantu Media Kartu Peserta Didik Kelas V SDN 4
Karangrowo Kudus,‖ Dalam Jurnal Malih Peddas volume.7, no. no.7 (2016).h. 31
55
Barsihanor, ―Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknk Inside-
Outside Circle Terhadap Hasil Belajar Siswa Bidang Studi IPS MI Darul Mujahidin,‖ Jurnal
Muallimuna volume 1, no. no 9 (2016).h. 21
30

dengan baik dan dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD

Inpres 7/83 Pacing Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone.56

8. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yunita Ningsih dan Susi Andriani

diperoleh bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika siswa

dengan penerapan model pembelajaran inside outside circle lebih baik dari

pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional.57 Penelitian yang

dilakukan oleh Sri Yunita Ningsih dan Susi Andriani menggunakan model

pembelajaran inside outside circle terhadap kemampuan pemahaman

konsep, sedangkan pada penelitian ini menggunakan model pembelajaran

inside outside circle dengan pendekatan metaphorical thinking terhadap

kemampuan pemecahan masalah.

9. Penelitian yang dilakukan oleh Martin Bernard dan Eka Senjayawati

diperoleh bahwa dengan menggunakan pendekatan metaphorical thinking

berbantuan software geogebra dapat memperlihatkan pencapaian

kemampuan koneksi matematik dan peningkatan kemampuan koneksi

matematik peserta didik yang lebih baik jika dibandingkan dengan peserta

didik yang menggunakan pembelajaran biasa.58Penelitian yang dilakukan

oleh Martin Bernard dan Eka Senjayawati menggunakan pendekatan

56
Makmur Nurdin, ―Penerapan Model Pembelajaran inside Outside Circle Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Inpres 7/83 Pacing,‖ Jurnal Pendidikan
volume 7, no. no.3 (2017).h. 38
57
Sri Yunita Ningsih, ―Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside Circle Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa,‖ Journal of Mathematics Education and Science vol.2,
no. no.2 (2017).h.88–94
58
Eka Martin Bernard, ―Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematik Siswa SMP
Dengan Menggunakan Pendekatan Metaphorical Thinking Berbantuan Software Geogebra,‖
Jurnal Penelitian Matematika Dan Pendidikan Matematika vol.3, no. no.2 (2019).h.79– 87.
31

metaphorical thinking berbantuan software geogebra untuk meningkatkan

kemampuan koneksi matematik, sedangkan penelitian ini menggunakan

model pembelajaran IOC dengan pendekatan metaphorical thinking untuk

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik.

10. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwit Damayanti Lestari, Yaya Sukjaya

Kusumah, dan Stanley Dewanto diperoleh bahwa terdapat peningkatan

kemampuan pemecahan masalah secara signifikan lebih baik pada kelas

yang menggunakan pembelajaran group investigatiom berbantuan proyek

dibandingkan dengan kelas yang menggunakan pembelajaran

konvensional.59Penelitian yang dilakukan oleh Wiwit menggunakan

pembelajaran group investigation berbantuan proyek untuk meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah matematis, sedangkan pada penelitian ini

menggunakan model pembelajaran IOC dengan pendekatan metaphorical

thinking terhadap kemampuan pemecahan masalah.

F. Hipotesis

Berdasarkan hipotesis yang menyatakan tujuan penelitian dan

uraian yang telah disampaikan pada bagian-bagian sebelumnya, maka

dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Penggunaan model pembelajaran IOC terhadap motivasi belajar siswa

pada pelajaran PKN di SDN 134 Rejang Lebong dapat menambah

motivasi belajar bagi siswa, sebab materi pelajaran yang disampaikan

59
Stanley Dewanto Wiwit Damayanti Lestari, Yaya S Kusumah, ―Peningkatan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Group
Investigation Berbantuan Proyek,‖ Jurnal Indomath: Indonesian Mathematics Education vol.2, no.
no.1 (2019).h.1–8
32

dengan menggunakan model pembelajaran IOC dapat di tampilkan

secara detail menggunakan model IOC pada pelajaranPKN.

2. Ada pengaruh signifikan penggunaan model pembelajaran IOC

terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKN di di SDN

134 Rejang Lebong.

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka peneliti

mengajukan hipotesis sebagai jawaban sementera sebagai berikut:

Ha: Adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran IOC terhadap

motivasi belajar siswa di SDN 134 Rejang Lebong pada mata pelajaran

PKN tahun ajaran 2021/2022.

Ho: Tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran IOC terhadap

motivasi belajar siswa di SDN 134 Rejang Lebong pada mata pelajaran

PKN tahun ajaran 2021/2022.

a. Jika > Ho ditolak dan H1 diterima, berarti penerapan pembelajaran

model pembelajaran IOC berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa

kelas V SDN 134 Rejang Lebong.

b. Jika < Hi diterima maka Ho ditolak, berarti penerapan pembelajaran

model pembelajaran IOC tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar

siswa kelas V SDN 134 Rejang Lebong.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif quasy eksperimen

(eksperimen semu).60

2. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest-Only

Control Design. Adapun pola desain penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.1
Desain Penelitian

Sumber: Nonequivalent Control Grup Design


Keterangan :

𝐎𝟏 = Kelompok eksperimen sebelum diberi treatment

𝐎𝟐 = Kelompok ekperimen setelah diberi treatment

𝐎𝟑 = Kelompok kontrol sebelum ada treatment

𝐎𝟒 = Kelompok kontrol yang tidak diberi treatment

𝐗 = Treatment (penggunaan alat perminan edukatif filling word)61

Model eksperimen ini melalui ini melalui tiga langkah yaitu:

60
Ramanidasiregar, ―Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pendekatan
Matematika Realistik,‖ Jurnal Pendidikan Vol.4, no. No.1 (2020).h.59
61
Dkk Erwan, Metode Penelitian Kuantitatif (Yogyakarta: Gava Media, 2014).h, 89.

33
34

a) Memberikan eksperimen untuk mengukur variabel terikat

(motivasi belajar) sebelum perlakuan dilakukan

b) Memberikan perlakuan kepada kelas subjek penelitian dengan

menerapkan model pembelajaran IOC

c) Memberikan eksperimen untuk mengukur variabel terikat setelah

perlakuan dilakukan

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Rejang Lebong, pada

semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023

C. Variabel Penelitian

Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara operasional

didefenisikan. Motivasi belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah pada tes eskperimen dan motivasi yang diperoleh siswa pada saat tes

akhir eksperimen sebagai variabel Y

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa yang ada di kelas V

SDN Rejang Lebong ,62 yang terdiri dari:

62
Margono, Metodelogi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2014).h, 118.
35

Tabel 3.2
Jumlah Peserta Didik Kelas V Rejang Lebong
Kabupaten Rejang Lebong

No Kelas Jumlah siswa

1 VA 25

2 VC 26

Jumlah 51

2. Sampel

Dikarenakan populasi dalam penelitian ini tergolong populasi

kecil, maka dari itu seluruh populasi yang ada akan dijadikan sebagai

objek penelitian. dengan rincian kelas V SDN Rejang Lebong sampel

berjumlah 26 siswa, dengan jumlah siswa perempuan 15 jumlah siswa

laki-laki 11.

E. Definisi Operasional Variabel

Oprasional adalah suatu konsep yang bersifat abstrak guna untuk

mempermudah pengukurasn suatu variabel, oprasional juga dapat diartikan

sebagai suatu pedoman dalam melakukan kegiatan atau pekerjaan penelitian.

Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara operasional

didefenisikan yaitu Motivasi belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah pada tes eskperimen dan motivasi yang diperoleh siswa pada saat

tes akhir eksperimen sebagai variabel X dan Y.

F. Prosedur Penelitian

Adapun tahap-tahap prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:
36

1. Tahap Persiapan

Tahap ini merupakan suatu tahap persiapan untuk melakukan suatu

perlakuan, pada tahap ini langkah yang harus dilakukan peneliti adalah

sebagai berikut:

a. Menelaah materi pelajaran PKN untuk Kelas V SDN 134 Rejang

Lebong

b. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing serta pihak sekolah

mengenai rencana teknis penelitian

c. Membuat skenario pembelajaran dikelas dalam hal ini Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang akan

diajarkan

d. Mempersiapkan instrumen penelitian

e. Mempersiapkan observerasi

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah memberikan penjelasan secara singkat

dan menyeluruh kepada murid kelas V SDN 134 Rejang Lebong

sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan dan memberikan tes

awal dengan menggunakan instrument test untuk mengetahui hasil

belajar murid sebelum menerapkan pembelajaran media perlakuan adalah

memberikan perlakuan dengan menerapakan pembelajaran model

pembelajaran IOC dan memberikan tes akhir eksperimen.


37

G. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan

data atau informasi yang berhubungan dengan penelitian. Penulis

membutuhkan beberapa instrument penelitian untuk memperoleh data yang

dibutuhkan. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini tes, dan observasi:

a. Lembar Angket (kuesioner)

Penelitian ini menggunakan bentuk angket tertutup yang berisi

pernyataan-pernyataan dimana responden hanya memilih jawaban dari

pernyataan tersebut, jawaban tersebut terdiri dari lima alternatif pilihan.

b. Pedoman Dokumentasi

Bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya hasil pekerjaan peserta

didik. Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian tentang

pengaruh penggunaan media poster terhadap motivasi belajar siswa pada

pembelajaran PKN, yang meliputi keadaan peserta didik. Selain keadaan

peserta didik juga diperlukan kondisi sekolah dan segala sesuatu yang

terdapat pada lokasi penelitian

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam

penelitian ini adalah tes eskperimen dan tes akhir eskperimen, adapun

langkah-langkah (prosedur) pengumpulan data yang akan dilakukan sebagai

berikut:
38

1. Uji coba angket, uji coba angket dilakukan sebelum treatment, dilakukan

untuk mengetahui motivasi belajar anak pada pembelajaran PKN yang

dimiliki oleh murid sebelum diterapkannya penggunaan model

pembelajaran IOC.

2. Treatment (pemberian perlakuan), dalam hal ini peneliti menerapakan

model pembelajaran model pembelajaran IOC pada pembelajaranPKN

3. Tes akhir, setelah treatment tindakan selanjutnya adalah menyebar

kuesioner untuk mengetahui pengaruh penggunaan media poster terhadap

motivasi belajar siswa

4. Observasi, tahap observasi untuk mengetahui keadaan siswa saat belajara

pembelajaran PKN, sehingga dapat mengetahui motivasi belajar siswa

I. Teknik Analasis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan

digunakan analisis statistik deskriptif. Data yang terkumpul berupa nilai

kemudian dibandingkan untuk melihat perbedaan antara nilai yang

didapatkan. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap rata-rata

kedua nilai dan untuk keperluan digunakan teknik yang disebut dengan uji-t.

Dengan demikian langkah analisis data eksperimen dengan model Quasi

Eksperimen adalah sebagai berikut:

1. Uji Persyaratan analisis data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi data

terdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini, dikarenakan


39

sampel penelitian berjumlah kurang dari 100, maka uji normalitas

dilakukan dengan metode shapiro wilk dalam SPSS, berdasarkan

kriteria berikut:

1) Jika probabilitas (sig) > 0,05, maka Ho diterima (data dinyatakan

terdistribusi normal)

2) Jika probabilitas (sig) < 0,05, maka Ho ditolak (data dinyatakan

tidak terdistribusi normal)

b. Uji Homogenitas

Homogenitas adalah data yang memiliki variasi nilai yang sama,

dapat juga diartikan ada atau tidaknya keragaman varian dari data

tersebut. Pada penelitan ini, data terdiri dari dua kelompok yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji homogenitas yang

dilakukan adalah dengan cara uji F. Pada SPSS, uji F dapat dilakukan

melalui uji homogenitas One way ANOVA.

J. Uji F Motivasi Belajar

Dikarenakan nilai uji kelas kontrol dan kelas eksperimen berbeda,

sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan terlebih dahulu uji F (perbedaan

rata-rata pada data nilai motivasi belajar secara simultan). Uji perbedaan rata-

rata nilai motivasi belajar ini dilakukan untuk menguji apakah kemampuan

awal kedua kelas sama atau berbeda. Uji perbedaan rata-rata motivasi belajar

pada penelitian ini dilakukan dengan penghitung uji Independent F

menggunakan SPSS.
40

K. Uji T (Hipotesis)

Pada penelitian ini, karena data terdistribusi normal dan homogen,

maka statistik yang digunakan adalah statistik parametric dengan

menggunaka teknik uji t-test Independent pada SPSS, melalui kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima (model pembelajaran

IOC tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada

pembelajaran PKN kelas V SDN 134 Rejang Lebong)

2) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak (model pembelajaran IOC

berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran PKN

kelas V SDN 134 Rejang Lebong).

L. Hipotesis Statistik

Penelitian ini adalah penelitian yang terdiri dari satu variabel dan juga

satu sampel. Oleh sebab itu, analisis yang digunakan menggunakan analisis

komparatif sebagai berikut:

Ho: =

Ha:

Keterangan:

Ho: Hipotesis bernilai nihil

Ha: Hipotesis alternatif yang dapat diterapkan

: Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen

: Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas control


41

M. Tingkat Capaian Responden ( TCR)

Uraian sistematis yang akurat tentang fakta dan keterkaitan antara

fenomena yang diteliti selanjutnya dilakukan melalui analisis data tertulis

dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, khususnya

menggunakan teknik pemaparan data yang berasal dari statistik. Metode

Tingkat Capaian Responden (TCR) digunakan dalam penelitian ini untuk

menilai data yang telah dikumpulkan. Metode Tingkat Capaian Responden

(TCR) dalam menentukan data yang dievaluasi menurut seberapa baik skor

mereka pada berbagai atribut yang dievaluasi. Dalam pendekatan penelian,

skala ―master scala”, sekala pengukuran yang biasanya menampilkan lima

tingkat atribut tertentu dievaluasi. Tabel berikut memberikan deskripsi skala

master untuk beberapa properti ini:

Tabel 3.3
Tingkat Capai Responden

No Rentangan skala TCR

1 0-54 Sangat lemah

2 55-64 Lemah

3 65- 80 Cukup

4 81-90 Kuat

5 91-100 Sangat kuat

Sumber: Ridwan (2010)


sedangkan untuk menentikan kriteria hubungan responden dan tingkat pen

capaian. x100%
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian


1. Sejarah Singkat SDN 134 Rejang Lebong
Sekolah Dasar Negeri 134 Rejang Lebong terletak di Jln. Jendral.

A.Yani Kelurahan Pelabuhan Baru Kecamatan Curup Tengah, SDN 134

Rejang Lebong dulu waktu berdirinya bernama SDN 102 Curup. Berdiri

pada tanggal 15 Juli tahun 1985,dan berganti menjadi SDN 09 Curup

Tengah Pada Tahun 2007, dan berganti lagi menjadi SDN 134 Rejang

Lebong Pada Tahun 2017. Kepala Sekolah SDN 134 Rejang Lebong

mempunyai Kepala Sekolah mulai dari berdiri sampai sekarang

diantaranya:

Syaiful Anwar,A.Ma.Pd Tahun Dra. Isniati Tahun 2005


1985 – 2005

Rusdan Fajri,S.Pd.sd Tahun 2006 – Muhibatul Aini.B,S.Pd.sd


2010 Tahun 2010 – 2016

Drs. As’Ari Tahun 2016 – 2018 Ulfaneri, S.Pd Tahun 2018

Juswani, S.Pd tahun 2018 s/d


Sekarang
Sumber : Dokumen SDN 134 Rejang Lebong

Jumlah Gedung yang ada sebanyak 7 unit dan mempunyai 12

lokal ruang belajar. Sedangkan jumlah ruang belajar yang di gunakan

sebanyak 18 rombel, sehingga kegiatan KBM nya dilaksanakan pagi dan

siang hari. SDN 102 Curup atau yang sekarang SDN 134 Rejang Lebong

pada waktu berdirinya hanya memiliki siswa

42
43

sebanyak 50 orang. Sekarang tahun Pelajaran 2022/2023 SDN 134

Rejang Lebong memiliki siswa sebanyak 402 Orang. SDN 134 Rejang

Lebong Memiliki 24 orang pendidik.63

2. Visi dan Misi SD Negeri 134 Rejang Lebong

a. Visi

Menciptakan pembelajaran berkualitas berorientasi pada

teknologi berdasarkan iman dan taqwa.

b. Misi

1) Melaksanakan pembelajaran efektif dan efisien.

2) Melaksanakan pembinaan

3) Melaksanakan pengembangan kurikulum meliputi perangkat

pembelajaran, silabus penelitian, rencana pelaksanaan

pembelajaran.

4) Mengedepankan pendidikan karakter untuk menumbuhkan siswa

yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia,

disiplin, berkepribadian, terampil, cinta tanah air dan bangsa.

c. Tujuan Sekolah

1) Anak didik dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses

pembelajaran dan kegiatan pembiasaan.

2) Cintah tanah air dan bangsa, menghargai beragamaan.

3) Melaksanakan dasar – dasar ilmu pengetahuan dan teknologi

sebagai bekal untuk melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya.

63
Dokumen SDN 134 Rejang Lebong
44

4) Kreatif dalam berkarya untuk mengembangkan diri secara

berkesinambungan dimasyarakat.

3. Profil SD Negri Rejang Lebong

a. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SD Negeri 134 Rejang Lebong

NPSN : 10700698

NSS/ NIS : 101260205009

Akreditasi : A

Jumlah Rombel : 18 Kelas

Luas Lahan : -

Alamat : Jl.Jendral A. Yani

Kelurahan : Pelabuhan Baru

Kecamatan : Curup Tengah

Kabupaten : Rejang Lebong

Provinsi : Bengkulu

Telepon/ Fax : -

Email : sdn_134@yahoo,com

Facebook : sdnsertatustigaempat

b. Identitas Kepala Sekolah

Nama : Juswani, S.Pd

Tempat & tanggal lahir : Tanjung Agung, 08 Juli 1968

NIP / NRK : 196807082001031001

Pangkat / Golongan : Pembina/IVa


45

Pendidikan : S.1

Jurusan : SGO

Pengalaman : Sudah Mengajar selama 10 tahun

4. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Tabel 4.1
Data guru SD Negri 134 rejang lebong
Tahun Ajaran 2021/2022
NAMA JENIS KELAMIN

Juswani,S.Pd P

Sumarni, S.Pd.sd P

Megawati,S.Pd P

Tiktik Sulastrika, S.Pd.sd P

Herismifitri, S.Pd.sd P

Sabirin, S.Pd.sd L

Wardatun Ningsih, S.Pd P

Endang Sri Olgrianti, S.Pd.sd L

Yulizar, S.Pd.sd P

Leni Ekawati, S.Pd.sd P

Eko Budi Santoso, S.Pd L


46

Sminiarti, S.Pd.sd P

Dewi Rusama, S.Pd.I P

Sesni Jun Antriyani, S.Pd P

Helmi Safitri, S.Pd.sd P

Idham Ferdiansyah, S.Pd.I L

Elza Primadona, S.Pd P

Yurnalis, S.Pd P

Siti Masita, S.Pd P

Iki Multi Sari, S.Pd P

Reza Rusdianto, S.Pd.I L

Herni Harmiyanti, S.Pd.I P

Mezia Rahmadanti, S.Pd P

Andri Sandoko, S.Pd L

Ibrahim, S.Pd L

Sumber : Dokumen SDN 134 Rejang Lebong

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini tentang pengaruh penggunaan model pembelajaran IOC

terhadap motivasi belajar siswa yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui


47

proposisi jawaban responden terhadap variabel penelitian. Hasil pengelolaan

dan deskripsi data dari variabel penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pengujian Kualitas Data

a. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner pada penelitian ini

menggunakan metode korelasi corrected item-total coleation dimana

nilai kolerasi lebih besar dari nilai reliabel, dengan menggunakan

teknik pengukuran cronbach alpha, jika cronbach alpha-nya kurang

dari 0,050 maka uji validitas dan uji reliabilitas tidak valid

Tabel 4.2
Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Variabel Y
Validitas
Nilai R Keteran Cronbch
Keterangan
Variabel
Item Korelasi sig tabel gan Alpha

X.1 0,607** 0,381 Valid


0,001

X.2 0,583** 0,381 Valid


0,005

(X) X.3 Reliabel


0,791** 0,000 0,381 Valid 0,954
(IOC)

X.4 0,757** 0,381 Valid


0,000

X.5 0,791** 0,381 Valid


0,000
48

X.6 0,607** 0,381 Valid


0,002

X.7 0,706** 0,381 Valid


0,000

X.8 0,583** 0,381 Valid


0,003

X.9 0,643** 0,381 Valid


0,000

X.10 0,607** 0,381 Valid


0,002

X 11 0,507** 0,381 Valid


0,000

X.12 0,778** 0,381 Valid


0,000

X.13 0,737 0,381 Valid


0,000

X.14 0,643 0,381 Valid


0,003

X.15 0,583 0,381 Valid


0,000

X.16 0,583 0,381 Valid


0,000

X.17 0,643 0,381 Valid


0,000
49

X.18 0,791 0,381 Valid


0,000

X.19 0,607 0,381 Valid


0,000

X.20 0,762 0,381 Valid


0,000

X.21 0,000 0,381 Valid


0,811**

X.22 0,000 0,381 Valid


0,708**

X.23 0,778** 0,381


0,004 Valid

X.24 0,798** 0,381


0,001 Valid

X.25 0,791** 0,381


0,000 Valid

Validitas
Nilai R Keteran Cronbch
Keterangan
Variabel
Item Korelasi sig tabel gan Alpha

Y.1 0,709** 0,381 Valid


0,002
(Y)
Y.2 0,691 0,381 Valid 0,954 Reliabel
(Motivasi 0,003

belajar)
Y.3 0,503** 0,381 Valid
0,000
50

Y.4 0,656** 0,381 Valid


0,000

Y.5 0,536** 0,381 Valid


0,000

Y.6 0,715** 0,381 Valid


0,002

Y.7 0,541** 0,381 Valid


0,000

Y.8 0,773** 0,381 Valid


0,003

Y.9 0,589** 0,381 Valid


0,000

Y.10 0,746** 0,381 Valid


0,002

Y.11 0,510** 0,381 Valid


0,000

Y.12 0,868** 0,381 Valid


0,000

Y.13 0,714** 0,381 Valid


0,000

Y.14 0622** 0,381 Valid


0,003

Y.15 0,621** 0,381 Valid


0,000
51

Y.16 0,690** 0,381 Valid


0,000

Y.17 0,718** 0,381 Valid


0,000

Y.18 0,509** 0,381 Valid


0,000

Y.19 0,709** 0,381 Valid


0,000

Y.20 0,755** 0,381 Valid


0,000

Y.21
0,775** 0,000 0,381 Valid

Y.22 0,708** 0,381


0,000 Valid

Y.23 0541** 0,381


0,004 Valid

Y.24 0,778** 0,381


0,001 Valid

Y.25 0,691** 0,381


0,000 Valid

Sumber :Data Diolah ,SPPS,26.0

Berdasarkan output korelasi pada tabel 4.2 di atas, didapatkan nilai r

hitung lebih besar dari r tabel, yang memiliki signifikan 5% dari 26 responden,

atau 0,381.Maka dari itu semua item dinyatakan valid.


52

2. Uji Asumsi Dasar

a. Uji normalitas

Berdasarkan analisis uji normalitas dengan menggunakan

SPSS versi 26, didapatkan hasil seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3
Uji Normalitas
Variabel Sign Keterangan

Inside –outside circele (X) 0,053>0,05 Normal

Motivasi Belajar (Y) 0,168> 0,05 Normal

Sumber: Data Diolah,SPPS,26.0

Berdasarkan tabel 4.3, Uji shapiro-Wilk memperoleh

motivasi belajar siswa kelas V diperoleh nilai signifikan Variabel X

0,053 > 0,05 dan Variabel Y 0,167 > 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa nilai residual berdistribusi normal

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan menggunakan SPSS versi 26, hasil

uji homogenitas ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances

VARIABEL YX

Levene Statistic df1 df2 Sig.

7.024 1 50 .025

Sumber: Data diolah, SPSS, 26


53

Dari tabel 4.4, diperoleh nilai homogenitas yang diketahui nilai

signifikasi sebesar 0,025 > 0,05. Dengan demikian data menunjukkan

bahwa nilai signifikansi lebih besar dari kriteria yang digunakan yaitu

0,05, jadi dari uji yang dilakukan tersebut yang menunjukkan bahwa nilai

homogenitas dinyatakan berdistribusi homogen.

c. Uji Linieritas

Pengujian ini digunakan untuk memastikan apakan model yang

telah terbukti merupakan model linier atau tidak.Deviation from

linearitiy yang merupakan gambaran hubungan linear antara variabel

X dan variavel Y digunakan untuk melakukan uji linieritas.

Hubungan antara variabel X dan variabel Y adalah linier jika tingkat

signifikansi ditetapkan sebesar 0,05. Nilai yang ditemukan

berdasarkan (sig) dari ouput adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5
Uji Linieritas

Variabel Nilai sig, Linier

X-Y 0.399 > 0,05

Sumber: Data diolah, SPSS, 26

Berdasarkan tabel 4.5 hasil pengujian di atas, diperoleh nilai

sig dari semua variabel 0,339 > 0,05, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara linier antara model

pembelajaran IOC terhadap motivasi belajar siswa. Asumsi linieritas

pada instrument penilaian ini terpenuhi. Maka terdapat hubungan


54

linier secara signifikansi antara variabel independen dengan variavel

dependen.

3. Uji Hipotesis

Untuk menentukan apakah satu variabel independen memiliki

dampak terhadap variavel dependen, digunakan analisis regresi linier. Jika

nilai signifikansi < 0,05 maka variabel X berpengaruh terhadap variabel

Y, jika nilai gidnifikansi > 0,05 maka variabel X tidak berpengaruh

terhadap variabel Y. Berikut data hasil uji regresi linier sederhana

terhadap variabel model pembelajaran IOC (X) dan motivasi belajar

siswa(Y).

a. Uji Regresi Linier Sederhana

Tabel 4.6
Uji Regresi Linier Sederhana
Variabel F hitung Sign Keterangan

Model pembelajaran IOC 12.051 0,002 < 0,05 Berpengaruh


&Motivasi Belajar (Y)
Sumber: Data diolah, SPSS, 26

Dari hasil output yang ditunjukkan pada tabel 4.6, diketahui

bahwa nilai F hitung adalah sebesar 12.051 dengan signifikansi

0,002 kurang dari (<) 0,05, oleh karna itu,variabel partisipasi dapat

di prediksi dengan menggunakan model regresi atau sebagai


55

alternatif variabel model pembelajaran IOC (X) berdampak pada

variabel motivasi belajar siswa.

b. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

persentase besarnya distribusi variabel Y yang disebabkan oleh X

Tabel 4.7
Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate

1 .643a .650 .618 11.601

a. Predictors: (Constant), Model pembelajaran IOC

Sumber: Data diolah, SPSS, 26

Tabel 4.8
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi
Terhadap Koefisien Korelasi

Interval koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-0,100 Sangat Kuat

Sumber: Sugioyono (2011)

Hasil analisis koefisien korelasi pada tabel 4.7 menunjukkan

bahwa terdapat korelasi positif antara pengaruh model pembelajaran


56

IOC terhadap motivasi belajar siswa menjelaskan besarnya nilai

korelasi atau hubungan (R) yaitu adalah sebesar 0.643, dari output

tersebut diperoleh koefisien determinasi ( R Square) sebesar 0,618

yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas( model

pembelajaran IOC) terhadap variabel terikat ( motivasi belajar siswa)

adalah sebesar 61,8% jika dilihat dari tabel koefisian korelasi pada

tabel 4.8 nilai dari koefisien korelasi ini termasuk pada kategori yang

kuat. Jadi terdapat pengaruh antara model pembelajaran IOC terhadap

motivasi belajar siswa di kelas V di SDN 134 Rejang Lebong

4. Tingkat Capaian Responden (TCR)

a. Pengaruh model pembelajaran IOC peserta didik kelas V SDN 134

Rejang Lebong.

Berdasarkan hasil angket tingkat capai model pembelajaran

IOC peserta didik kelas V SDN 134 Rejang Lebong yang telah

disebarkan terhadap 26 peserta didik V dengan jumlah angket

menggunakan 5 kriteria penilaian yaitu Sangat Setuju,Setuju, Tidak

Setuju, Sangat Tidak Setuju, Tidak pernah.

Tabel 4.9
Tingkat Capai Responden model pembelajaran IOC
No Pernyataan Skor TCR Kriteria

1 Penerapan model pembelajaran IOC 114 87


membuat saya semakin tertarik dalam
pembelajaran pendidikaan
kewarganegaraan
57

2 Dengan adanya penerapan model 126 96 Cukup


pembelajaran IOC membuat suasana
pembelajaran di dalam kelas sangat
menyenangkan

3 Menyelesaikan tugas-tugas dalam 119 91 Cukup


pembelajaran ini membuat saya mersa
puas terhadap hasil yang telah saya
capai

4 Saya melaksanakan tugas individu 96 73 Cukup


dengan baik

5 Saya malas bertanya kepada guru 108 83 Cukup


kalau ada pelajaran yang tidak saya
mengerti

6 Dengan adanya pembelajaran IOC 123 94 Cukup


membuat saya lebih aktif dalam
proses pembelajaran yang
berlangsung di dalam kelas.

7 Pembelajaran yang diciptakan oleh 125 96 Cukup


guru membuat saya dapat
mengungkapkan pendapat saya secara
langsung.

8 Model pembelajaran IOC membuat 116 89 Kuat


saya lebih aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran

9 Saya Merasa bosan materi yang saya 103 79 Cukup


anggap sulit

10 Saya yakin bisa mendapatkan nilai 95 73 Cukup


yang tinggi dalam pembelajaran yang
diajarkan oleh guru apabila saya
mengikuti dengan tekun

11 Dengan adanya model pembelajaran 102 78 Cukup


IOC membuat saya lebih mudah
untuk mengingat informasi yang di
58

sampaikan oleh guru

12 Saya tidak mampu menyelesaikan 115 88 Cukup


setiap tugas mata peljaran yang
diberikan oleh guru

13 Saya lebih memahami materi 102 78 Kuat


pendidikan kewarganegaraan dengan
menggunakan model pembelajaran
IOC

15 Pembelajaran menggunakan model 115 88 Cukup


pembelajaran IOC mudah untuk di
pahami saat pembelajaran
berlangsung

16 Semenjak adanya pembelajaran IOC 107 82 Cukup


dalam pembelajaran pendidikan
semua pokok bahasan dapat di
pahami

17 Setelah proses pembelajaran 100 76 Cukup


berlangsung dengan menggunakan
model pembelajaran IOC saya dapat
menjelaskan kembali materi yang
didapatkan

18 Saya mempunyai target dalam 108 83 Cukup


pencapayan hasil belajar yang telah
diberikan oleh guru

19 Pembelajaran yang menggunakan 111 85 Cukup


model pembelajaran IOC membuat
siswa termotivasi dalam pembelajaran
pendidikan kwarganegaraan

20 saya akan bertanya apabila saya tidak 101 77 Cukup


memahami materi yang di ajarkan
oleh guru
59

21 Dengan adanya model pembelajaran 118 90 Cukup


IOC dapat lebih memahami apa yang
di sampaikan oleh guru

22 Model pembelajaran IOC 99 76 Cukup


meningkatkan keakraban antara siswa

23 Model pembelajaran IOC menjadi 105 80 Cukup


tempat pertukaran informasi antara
siswa dalam pembelajaran
kewarganegaraan

24 Dengan adanya pembelajaran IOC 110 84 Cukup


siswa lebih aktif dalam pembelajaran
yang di sampaikan oleh guru

25 Saya tidak akan bertanya dan 95 73 Cukup


mengabaikan materi yang
disampaikan guru.

Dari data pengelompokkan data diatas, untuk mengetahui Tingkat

Capaian Responden terhadap model pembelajaran IOC kelas V C SDN 134

Rejang Lebong yang mana sebagai kelas eksperimen, maka peneliti

menngunakan rumus yang telah dijelaskan pada Bab III. Dari tabel tingkat

diatas 4.9, didapatkan rata-rata persentase data Capaian Responden yaitu

77,6% ini menunjukkan bahwa model pembelajaran IOC kelas IV C SDN

134 Rejang Lebong dikatagorikan Cukup yang berarti model pembelajaran

IOC tersebut mempengaruhi motivasi belajar terhadap siswa kelas V C SDN

134 Rejang Lebong.

b. Motivasi belajar siswa kelas V SDN 134 Rejang Lebong

Berdasarkan hasil angket motivasi belajar siswa kelas VC SDN 134

Rejang Lebong selaku kelas eksperimen yang telah disebarkan terhadap 26


60

peserta didik dengan jumlah soal angket sebanyak 26 kuesioner, dimana

masing-masing jawaban angket mengunakan 5 kriteria penilaian yaitu: sangat

Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju, tidak pernah. Maka

didapatkan hasil yang telah dikelompokkan sesuai kriteria tersebut pada tabel

4.10

Tabel 4.10
Tingkat Capaian Responden Motivasi Belajar Siswa
No Pernyataan Skor TCR Kriteria

1 Pertama kali saya melihat 101 77 Cukup


pembelajaran ini, saya percaya bahwa
pembelajaran ini mudah bagi saya.

2 Saya percaya dengan kemampuan 91 70 Cukup


yang saya miliki dalam memahami
setiap pelajaran yang di ajarkan oleh
guru

3 Menyelesaikan tugas-tugas dalam 99 76 Cukup


pembelajaran ini membuat saya mersa
puas terhadap hasil yang telah saya
capai

4 Saya melaksanakan tugas individu 96 73 Cukup


dengan baik

5 Saya malas bertanya kepada guru 90 69 Cukup


kalau ada pelajaran yang tidak saya
mengerti

6 Saya tidak pernah mencontoh 90 69 Cukup


jawaban milik temen saya, karna saya
percaya dengan jawaban yang saya
kerjakan
61

7 Saya rajin belajar karna saya ingin 102 78 Cukup


mendapatkan hasil belajar yang
memuaskan

8 Saya lebih senang mengerjakan tugas 111 85 Kuat


yang di berikan oleh guru dan
mengerjkan bersama teman

9 Saya Merasa bosan materi yang saya 99 76 Cukup


anggap sulit

10 Saya yakin bisa mendapatkan nilai 93 71 Cukup


yang tinggi dalam pembelajaran yang
diajarkan oleh guru apabila saya
mengikuti dengan tekun

11 Saya memperhatikan setiap pelajaran 100 76 Cukup


yang saya senangi

12 Saya tidak mampu menyelesaikan 90 69 Cukup


setiap tugas mata peljaran yang
diberikan oleh guru

13 Saya hadir lebih awal pada saat 107 82 Kuat


pembelajaran berlangsung

15 Saya lebih suka belajar di 95 73 Cukup


perpustakan dari pada bermain

16 Bila ada PR yang diberikan oleh guru, 89 68 Cukup


maka saya akan mengerjakanya.

17 Saya berusaha untuk mengerjakan 93 71 Cukup


tugas yang di berikan oleh guru

18 Saya mempunyai target dalam 96 73 Cukup


pencapayan hasil belajar yang telah
diberikan oleh guru

19 Bila saya ditegur oleh guru saya tidak 97 74 Cukup


menghiraukannya

20 saya akan bertanya apabila saya tidak 96 73 Cukup


memahami materi yang di ajarkan oleh
62

guru

21 Meskipun saya tidak mendpatkan 103 79 Cukup


hasil belajar yang maksimal,saya akan
tetap belajar untuk mendapatkan yang
lebih maksimal

22 Jika saya mendapat nilai jelek, maka 102 78 Cukup


saya akan mempebaikinnya

23 Jika mendapatkan PR yang sulit, 98 75 Cukup


maka saya akan bertanya kepada
teman

24 Ketika ada pelajaran yang tidak saya 96 73 Cukup


pahami, maka saya akan bertanya
pada orang yang lebih mengerti.

25 Sebagian besar waktu saya habis 87 66 Cukup


untuk bermain dan men on ton TV

Dari data pengelompokkan data diatas, untuk mengetahui Tingkat Capaian

Responden terhadap tingkat motivasi belajar kelas V C SDN 134 Rejang Lebong

yang mana sebagai kelas eksperimen, maka peneliti menngunakan rumus yang

telah dijelaskan pada Bab III.Dari tabel tingkat diatas 4.10, didapatkan rata-rata

persentase data Capaian Responden yaitu 70,7% ini menunjukkan bahwa tingkat

motivasi belajar kelas IV C SDN 134 Rejang Lebong dikatagorikan kuat. Yang

berarti model pembelajaran IOC tersebut mempengaruhi motivasi belajar terhadap

siswa kelas V C SDN 134 Rejang Lebong.

C. Pembahasan

1. Bagaimana perbedaan motivasi belajar siswa dengan


menggunakan model pembelajaran IOC terhadap motivasi belajar
pada siswa kelas konvesional dan eksperimen pada mata pelajaran
PKN di SDN 134 Rejang Lebong
63

Salah satu model pembelajaran yang dapat membangkitkan

keaktifan siswa secara keseluruhan adalah model pembelajaran Inside-

Outside Circle dimana dalam kegiatan pembelajaran siswa dibagi

dalam beberapa kelompok sehingga memudahkan siswa untuk

berinteraksi satu sama lain sehingga dapat saling membantu dalam

melaksanakan tugas pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis data

terdapat kolerasi besarnya nilai korelasi atau hubungan dalam (R) yaitu

sebesar 0,643, dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R

Squer) sebesar 0,618, yang mengandung pengertian bahwa pengaruh

penggunaan model pembelajaran IOC terhadap motivasi belajar siswa

adalah sebesar 6,18% dan jika dilihat dari tabel interprestasi koefisien

korelasi maka tingkat pengaruhnya berada pada skala kuat.

Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa ada perbedaan

signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil uji TCR,

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran IOC didapatkan

hasil TCR antara model pembelajaran IOC dengan motivasi belajar

siswa, rata-rata model pembelajaran IOC sebesar 77,6 sedangkan

untuk nilai rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 70,7. Hal ini sesuai

dengan penelitian Yadi yang menyebutkan bahwa IOC berpengaruh

signifikan pada peningkatan motivasi belajar siswa sebesar 88,4.64

64
Yadi, ―Pengaruh Model Pembelajaran Inside Outside Circle (Ioc) Dapat Meningkatkan
Prestasi Matematika Pada Siswa Kelas Ix B B Di Smp Negeri 1 Pitu Kabupaten Ngawi,‖ Jurnal
Merdeka Mengajar Vol. I, no. No. 2 (2020).h.73
64

Berdasarkan penemuan peneliti aktifitas dan prestasi siswa

disebabkan oleh beberapa faktor pendukung baik faktor internal

maupun faktor eksternal antara lain yaitu, pertama, faktor kebiasaan

para siswa menunjukan adanya perubahan dengan menerima proses

pembelajaran yang berlangsung. kedua, faktor motivasi para siswa

yang menunjukan dengan adanya semangat siswa dalam melakukan

pembelajaran. Ketiga, faktor sikap siswa juga mempengaruhi proses

pembelajaran yang berlangsung. Keempat, faktor sarana dan prasarana

yang disediakan oleh sekolah yang mendukung terjadinya peningkatan

aktifitas belajar siswa seperti tersediannya pojok baca di dalam ruang

kelas yang memberikan berbagai manfaat bagi para siswa seperti

memudahkan para siswa dalam memperoleh sumber materi,

mempermudah para siswa dalam melakukan diskusi kelompok.

Dengan adanya pojok baca dapat membantu peserta didik agar

lebih gemar membaca serta melakukan aktivitas yang dapat

memperluas serta mengembangkan daya pikir sehingga dapat

menambah ilmu pengetahuan yang dimilik, sama halnya dengan model

pembelajaran IOC yang dimana dalam pembelajaran ini peserta didik

dituntut agar bisa saling berbagi dan memberikan informasi pada saat

bersamaan, IOC juga meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

Penelitian lain oleh Indah,menunjukan bahwa model pembelajaran

inside- outside circle (IOC) dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas VIII pada pelajaran fiqih di Mis Swasta Al Washliyah Tahun


65

Pelajaran 2020/2021.65 Berdasarkan output yang ditunjukan pada tabel

4.6 menunjukan bahwa nilai F hitung adalah sebesar 11.445 dengan

signifikansi 0,00, < 0,05. Oleh karna itu, variabel partisipasi dapat

diprediksi dengan menggunakan model regresi, atau sebagai alternatif,

penggunaan media poster berdampak pada vriabel motivasi belajar (Y).

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah peneliti

lakukan, penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Siti, dalam penelitiannya yang berjudul ―Pengaruh

Model Inside Outside Circle (Ioc) Terhadap Kemampuan Pemahaman

Konsep Matematis Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.‖ menunjukan

bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Inside Outside Circle

terhadap model konvensional berpengaruh terhadap motivasi belajar

siswa dengan nilai akhir sebesar 77,317.66

Dari kedua penelitian terdahulu diatas, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan model pembelajaran Inside-Outside Circle dalam kegiatan

proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

berbagai mata pelajaran seperti pelajaran Fiqih, Matematis, PKN, dan

lain sebagainya. Dan penerapan model pembelajaran Inside Outside

Circle ini dapat diterapkan pada berbagai jenjang pendidikan.

65
Indah, ―Engaruh Model Pembelajaran Inside-Outside Circle (Ioc) Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas Viii Pada Pelajaran Fikih Di Mts Swasta Al Washliyah 01 Medan, Skripsi,
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan‖ (Universitas Islam Negeri Sumatera Utara medan,
2021).h.59.
66
Siti Artina Anggraini, ―Pengaruh Modelinside Outside Circle (Ioc) Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa‖ (Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruanuniversitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2019).h. 63
66

Dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam model

pembelajaran Inside-Outside Circle terjadi karena pada setiap tahapan

dalam pembelajaran dengan menggunakan model ini dapat

mengaktifkan siswa dalam belajar dan siswa dituntut untuk bisa

mengerti dan memahami materi ketika mereka beraktivitas dalam

menggunakan pembelajaran IOC pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Peningkatan hasil belajar ini sesuai dengan pendapat yang

menyatakan bahwa setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan

hasil belajar, dapat dikatakan hasil belajar merupakan puncak dari

proses belajar.

Dari hasil penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh

pembelajaran IOC terhadap motivasi belajar siswa pada pelajaran PKN

di SDN 134 Rejang Lebong dalam kategori kuat berpengaruh, dapat

dibuktikan dari hasil hitung yang didapatkan nilai koefisien determinasi

sebesar 6.18%. Dengan kata lain, pengaruh model pembelajaran IOC

dalam mempengaruhi secara positif terhadap motivasi belajar siswa

sebesar 6,18%, dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) pada

penelitian ini diterima dan hipotesis nihil (Ho) pada penelitian ini di

tolak.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Tingkat capai responden model pembelajaran IOC dapat digambarkan dari

hasil analisis angket yang diisi oleh peserta didik kelas V sebanyak 26

peserta didik yang mengisi angket. hasil penelitian menunjukkan bahwa

tingkat capai model pembelajaran IOC peserta didik kelas V SDN 134

Rejang Lebong dapat dikategorikan kuat. Dari tabel tingkat diatas 4.9,

didapatkan rata-rata persentase data Capaian Responden yaitu 77,6% ini

menunjukkan bahwa model pembelajaran IOC kelas IV C SDN 134 Rejang

Lebong dikatagorikan Cukup yang berarti model pembelajaran IOC tersebut

mempengaruhi motivasi belajar terhadap siswa kelas V C SDN 134 Rejang

Lebong.

2. Motivasi belajar siswa dapat digambarkan dari hasil analisis angket yang

diisi oleh peserta didik kelas V SDN Rejang Lebong sebanyak 26 responden

yang mengisi angket. Dari tabel tingkat diatas 4.10, didapatkan rata-rata

persentase data Capaian Responden yaitu 70,7% ini menunjukkan bahwa

tingkat motivasi belajar kelas IV C SDN 134 Rejang Lebong dikatagorikan

kuat. Yang berarti model pembelajaran IOC tersebut mempengaruhi

motivasi belajar terhadap siswa kelas V C SDN 134 Rejang Lebong.

3. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana dinyatakan bahwa dari

output tersebut di ketahui bahwa nilai F hitung = 11.601 dengan signifikansi

sebesar 0,002 < 0,05.Maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi

67
68

4.variabel partisipasi pengaruh antara model pembelajaran IOC dengan

motivasi belajar siswa. Pengaruh model pembelajaran IOC terhadap

motivasi belajar siswa menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan

(R) yaitu adalah sebesar 0.643, dari output tersebut diperoleh koefisien

determinasi ( R Square) sebesar 0,618 yang mengandung pengertian bahwa

pengaruh variabel bebas( model pembelajaran IOC) terhadap variabel terikat

( motivasi belajar siswa) adalah sebesar 61,8%

B. Saran

1. Bagi Guru

a. Guru dapat memakai model pembelajaran IOC dalam mata pelajaran

PKN untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Guru dapat memberikan motivasi kepada siswa serta penguatan materi

yang dipelajari, sehingga kedepannya siswa dapat menunjukkan

antuisiasme belajar dan hasil belajar yang lebih baik.

2. Bagi siswa

a. Siswa hendaknya aktif mengikuti proses pembelajaran dan berusaha

meningkatkan hasil belajar secara maksimal

b. Memilki rasa senang untuk belajar PKN

3. Bagi Peneliti

Kepada peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan

untuk melakukan penelitian lanjut, terutama dalam kajian mengenai

pengaruh penggunaan model pembelajaran IOC terhadap motivasi belajar.


DAFTAR PUSTAKA

Agil Oktavianita. ―Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Strategi


Pembelajaran Inside-Outside Circle (IOC) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 09
Purwodadi Grobogan Tahun AJarAN . ― Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar,.‖ Fakultas Keguruan,Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Agustina, Dwi. ―Engaruh Penggunaan Model Pemelajaran Inside Outside Circle
(Ioc) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Ditinjau Dari Gander Peserta
Didik.‖ Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden
Intan Lampung, 2022.
Ali, Oni. ―, Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Proses Metabolisme Pada
Siswa Kelas Xii Ipa-. . 1 Mei.‖ Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan Dan
Pembelajaran 1 Vol, no. 1 No (2021).
Anggraini, Siti Artina. ―, Skripsi, Pengaruh Model Inside Outside Circle (IOC)
Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Ditinjau Dari
Motivasi Belajar Siswa,.‖ Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2019.
———. ―Pengaruh Mode linside Outside Circle (Ioc) Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematis di tinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.‖
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruanuniversitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung, 2019.
Arianti. ―Peranan Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.‖ Jurnal
Kependidikan volume12, no. No2 (2018).
Aris Shoimin. Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum. Yogyakart: Ar-
Ruzz Media, n.d.
B.Uno, Hamzah. Teori Motivasi & Pengaruhnya. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Barsihanor. ―Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknk Inside-
Outside Circle Terhadap Hasil Belajar Siswa Bidang Studi IPS MI Darul
Mujahidin.‖ Jurnal Muallimuna volume 1, no. no 9 (2016).
Candra, Dewi. ―Peningkatan Keterampilan Berbicara Dalam Bermain Drama
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside Outside Circle.‖ Jurnal
Inovasi Pembelajaran Volume 3, no. Nomor 2 (2017).
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar (Edisi 2). Jakarta: Rineka Cipta, n.d.
Dkk, Carolina Hesti Kurniawati. ―Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside
Circle (IOC) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Inonesia
Kelas V.‖ E-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD
Vol 04, no. No 1 (2016).
E, Mulyasa. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013.
Ernata, Yusvidha. ―Analisis Motivasi Belajar Peserta Didik Melalui Pemberian
Reward Dan Punishment Di SDN Ngaringan 05 Kec.Gandusari Kab.Blitar.‖
Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan SD Volume 5, no. Nomor 2 (2017).
Erwan, Dkk. Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Gava Media, 2014.
Et.al, Yayan alfian. ―Pentingnya Pendidikan Bagi Manusia.‖ Jurnal Buana
Pengabdian Vol. 1, no. No 1 (2019).
Faizah, Silviana Nur. ―Hakikat Belajar Dan Pembelajaran.‖ Jurnal Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah volume 1, no. nomor 2 (2017).
Fauza. ―Optimalisasi Pembelajaran Melalui Pendekatan, Strategi, Dan Model
Pembelajaran.‖ Jurnal Pendidikan Volume II, no. Nomor 01 (2017).
Gita Frimar Lesi Ayu. ―Analisis Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas Xprogram
Lintas Minat Pada Mata Pelajaranekonomi Di Sma Negeri 16 Palembang.‖
Jutnall Profit Volume 6, no. Nomor 1 (2019).
Hamalik, Omar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Bandung: Bumi aksara, 2005.
Haq, Azhar. ―Motivasi Belajar Dalam Meraih Prestasi.‖ Jurnal Vicratina Volume
3, no. Nomor 1 (2018).
Hesti, Renti. ―Pengaruh Model Inside Outside Circle Berbantuan Media Kartu
Pintar Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips.‖ Jurnal Penelitian
Pendidikan Vol. 22, no. No. 1 (2019).
Huda, Miftahul. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
Indah. ―Engaruh Model Pembelajaran Inside-Outside Circle (Ioc) Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Kelas Viii Pada Pelajaran Fikih Di Mts Swasta Al
Washliyah 01 Medan, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan.‖
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara medan, 2021.
Jalil, Jasman. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pusaka, 2014.
Kharisna, Feby. ―Eningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Model
Cooperative Learning Tipeartikulasi Di Kelas IV Sekolah Dasar.‖ Jurnal
Basicedu Volume 5, no. Nomor 6 (2021).
Kurniawan, Moh Wahyu. ―Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar.‖ Jurnal Civises volume 14, no. nomor
1 (2017).
Margono. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2014.
Martin Bernard, Eka. ―Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematik Siswa
SMP Dengan Menggunakan Pendekatan Metaphorical Thinking Berbantuan
Software Geogebra.‖ Jurnal Penelitian Matematika Dan Pendidikan
Matematika vol.3, no. no.2 (2019).
Muawanah, Eis Imroatul. ―Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Selama
Pandemi Covid – 19 : Literature Review.‖ Jurnal Ilmiah Bimbingan
Konseling Undiksha Volume 12, no. Number 1 (2021).
Mulyan, Heny. ―Peranan Teknologi Dan Media Pembelajaran Bagi Siswa Sekolah
Dasar Di Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.‖ Jurnal
Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8, no. No. 2 (2020).
Muzakki, Ahmad. ―Desain Pembelajaran Model Assure Berbasis Multimediapada
Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits, Edukasi Islami.‖ Jurnal Pendidikan Islam
VOL: 10, no. NO: 01 (2021).
Ningsih, Sri Yunita. ―Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside Circle
Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa.‖ Journal of Mathematics
Education and Science vol.2, no. no.2 (2017).
Novianti, Chatrina. ―Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Matematika Peserta Didik.‖ Journal Science and Phsics Education Volume
3, no. Nomor 2 (2020).
Nurdin, Makmur. ―Penerapan Model Pembelajaran inside Outside Circle Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Inpres 7/83 Pacing.‖
Jurnal Pendidikan volume 7, no. no.3 (2017).
Nurdin, Syafruddin. Guru Profesional. Yogyakarta: Grha Guru, 2013.
Nurjannah. ―Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside Circle (IOC) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Tentang Pengaruh Kalor Terhadap Kehidupan.‖
Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology J-HEST
Volume 4, no. Nomor 2 (2022).
Pebriani, Yulia Nuraeni. ―Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Siswa Dalam
Perubahan Sosial Di Masyarakat, Tahun.‖ Jurnal Pendidikan Tambusai
Volume 5, no. Nomor 3 (2021).
Perwira, Purwa Atmaja. Pisikologi Pendidikan Dalam Prespektif Baru.
Jogjakarta: al ruzza Media, 2012.
Prihartanta, Widayat. ―Teori-Teori Motivasi.‖ Jurnal Adabiya Vol. 1, no. No. 83
(2015).
Ramanidasiregar. ―Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui
Pendekatan Matematika Realistik.‖ Jurnal Pendidikan Vol.4, no. No.1
(2020).
Ratnasari, Dyah Ayu Intan. ―, ―Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe
Inside-Outside Circle (IOC) Untuk Meningkatkan Kerja Sama Siswa Di
Kelas III SD N Kepek Pengasih Kulon Progo Tahun Ajaran 2016/2017.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar ,.‖ Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Yogyakarta, 2017.
Rismawati, Melinda, Eta Khairiati. ―And STKIP Persada Khatulistiwa, Nalisis
Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Matematika.‖ Jurnal Pendidikan Matematika vol.2, no. no.2
(2020).
Rohmawati, Lutfi. ―Pengaruh Metode Pembelajaran Ioc (Inside Outside Circle)
Terhadap Keaktifan Dan Prestasi Belajar Siswa (Studi Eksperimen Siswa
Kelas X SMA NU Widasari Pada Mata Pelajaran Ekonomi).‖ Jurnal
Penelitian Pendidikan Dan Ekonomi Vol. 15, no. NO. 2 (2018).
Rumawati. ―Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Inside-Outside Circle Berbantu Media Kartu
Peserta Didik Kelas V SDN 4 Karangrowo Kudus.‖ Dalam Jurnal Malih
Peddas volume.7, no. no.7 (2016).
Rusdiyani, Isti. ―Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Inside Outside
Circle Terhadap Keterampilan Motorik Kasar.‖ Jurnal Audhi Vol. 3, no. No.
2 (2021).
Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru.
Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Rustika, Eliya. ―Pengaruh Model Pembelajarn Inside Outside Circle Terhadap
Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA N 8 Lubuklinggau.‖ Jurnal
Ilmiah vol 2, no. no 3 (2017).
Sanjaya, Wina. Kurikulum Dan Pembelajaran Teori Dan Peraktik Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada
Media, 2008.
Saputra, Ajis. ―, Penerapan Metode Inside Outside Circle (Ioc) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X Ips 1 Sma
Negeri 2 Palopo.‖ IAIN, 2018.
Silvianah, Vera. ―Pengaruh Model Pembelajaran Inside-Outside Circle Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Kelas V Di Mi Masyarikul
Anwar Iv Sukabumi Bandar Lampung.‖ Uin Raden Intan Lampung, 2017.
Sindi, Muhamadyah. ―Rancangan Pembelajaran Sejarah Dengan Teknik Inside –
Outside Circle Pada SMA Negeri 2 Batang Anai Kabupaten Padang
Pariaman.‖ Jurnal Pendidikan Tambusai Volume 5, no. Nomor 2 (2021).
Slameto. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2010.
Soleman. ―Model Pembelajaran Inside Outside Circle Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berbicara Siswa Menceritakan Tokoh Idola.‖ Jurnal Ilmiah
Educater Volume 5, no. No. 1 (2019).
Suartini. ―Pengaruh Metode Mind Mapping Terhadap Pemahaman Mahasiswa
Dalam Membuat Kerangka Berpikir Pada Pen Yusunan Proposal Pen
Elitian.‖ Jurnal Edusains Volume 01, no. No 01 (2013).
Sudrajat. ―Pengaruh Model Pembelajaran Inside Outside Circle (Ioc) Terhadap
Hasil Belajar Pada Muatan Materi Ips Siswa Kelas IV Sdn Kidang Tahun
Pelajaran 2022/2023 Desember ,).‖ Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan
Volume 6, no. Nomor 4 (2021).
Suprihatin, Siti. ―Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.‖
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro Vol.3, no. No.1 (2015).
Susanto, Dr. Ahmad. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di SD. Jakarta: kencana,
2013.
Syaodih, Sukmadinata Nana. Pengembangan Kurikulum: Teori Dan Praktek.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002.
Taniredja, Tukiran. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta,
2014.
Tegu, Yohana Ivantiana. ―Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside-Outside
Circle Dalam PembelajaranBilingual Terhadap Hasil Belajar Siswa, ,
November.‖ Jurnal Kependidikan Vol.6, no. No.3 (2020).
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Surabaya: Kartika, 2007.
Uno, Hamzah B. Teori Motivasi & Pengukurannya : Analisis Dibidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
———. Teori Motivasi & Pengukurannya :Analisis Dibidang Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Wiwit Damayanti Lestari, Yaya S Kusumah, Stanley Dewanto. ―Peningkatan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Melalui
Pembelajaran Group Investigation Berbantuan Proyek.‖ Jurnal Indomath:
Indonesian Mathematics Education vol.2, no. no.1 (2019).
Yadi. ―Pengaruh Model Pembelajaran Inside Outside Circle (Ioc) Dapat
Meningkatkan Prestasi Matematika Pada Siswa Kelas Ix B B Di Smp Negeri
1 Pitu Kabupaten Ngawi.‖ Jurnal Merdeka Mengajar Vol. I, no. No. 2
(2020).
Yuliana, Lisa. ―Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside Outside
Circle Terhadap Keaktifan Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas X Di Sma Srijaya Negara Palembang.‖ Jurnal Profit Volume
5, no. Nomor 1 (2018).
Yusuf, Yustini. ―Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside Outside
Circle (Ioc) Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Biologi Siswa
Kelas Viiia Smpn 2 Logas Tanah Darat Kabupaten Kuantan Singingi Tahun
Pelajaran 2011/2012.‖ Jurnal Biogenesis Vol. 8, no. Nomor 2 (2012).
L
A
M
P
I
R
A
N
Variabel Angket Motivasi Belajar Siswa
Y0 JUM
1 Y02 Y03 Y04 Y05 Y06 Y07 Y08 Y09 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24 Y25 LAH
*
Y01 Pearson 1 0.1 .44 0.3 0.1 .41 0.2 .60 0.3 0.3 .68 .47 .70 .65 0.2 .62 .68 .74 1.0 0.3 .40 0.2 .45 0.2 0.1 .709
* * ** ** * ** ** ** ** ** ** * * *
Correlation 63 6 52 28 7 01 1 62 48 9 9 2 8 48 8 7 6 00 69 2 01 7 96 63
Sig. (2- 0.4 0.0 0.0 0.5 0.0 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.3 0.0 0.1 0.4 0.00
tailed) 35 25 84 42 38 35 01 76 88 00 15 00 00 31 01 00 00 00 69 47 35 22 51 35 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y02 Pearson 0.1 1 0.2 .44 .54 .56 0.3 .46 0.3 .73 0.1 .75 0.3 0.2 .52 .41 .47 - 0.1 .60 .63 0.3 .58 .53 1.0 .694
* ** ** * ** ** ** * * ** ** ** ** ** *
Correlation 63 26 1 9 8 49 7 55 6 66 2 25 93 9 7 9 0.0 63 3 6 49 8 5 00
21
Sig. (2- 0.4 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.4 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.9 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00
tailed) 35 78 27 04 03 88 19 82 00 28 00 13 55 07 38 15 21 35 01 01 88 02 06 00 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y03 Pearson .44 0.2 1 0.3 - 0.2 0.1 0.2 .75 0.2 0.3 0.3 0.3 .49 0.3 0.2 0.2 0.3 .44 0.2 0.2 0.1 0.3 .42 0.2 .506
* ** * * * *
Correlation 6 26 22 0.0 70 28 78 3 70 62 94 67 1 60 48 84 34 6 27 72 28 17 7 26
75
Sig. (2- 0.0 0.2 0.1 0.7 0.1 0.5 0.1 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2 0.1 0.1 0.0 0.2 0.1 0.5 0.1 0.0 0.2 0.01
tailed) 25 78 16 23 91 44 79 00 92 75 51 71 13 77 33 69 02 25 76 88 44 23 33 78 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y04 Pearson 0.3 .44 0.3 1 0.3 0.3 .54 0.3 0.2 .49 0.3 .62 .62 0.2 0.3 0.3 0.3 0.2 0.3 .42 .71 .54 .59 .50 .44 .658
* ** * ** ** * ** ** ** * * *
Correlation 52 1 22 27 90 2 52 41 0 69 5 1 12 14 50 57 57 52 8 1 2 4 0 1
Sig. (2- 0.0 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.3 0.1 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00
tailed) 84 27 16 11 54 05 85 46 13 69 01 01 09 26 86 80 15 84 33 00 05 02 11 27 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y05 Pearson 0.1 .54 - 0.3 1 0.3 0.3 .62 0.1 .67 - .56 0.3 0.3 0.3 .43 0.3 0.1 0.1 .51 .43 0.3 .53 0.3 .54 .561
** ** ** ** * ** * ** ** *
Correlation 28 9 0.0 27 74 80 8 94 9 0.0 7 20 55 25 1 17 54 28 4 5 80 9 16 9
75 92
Sig. (2- 0.5 0.0 0.7 0.1 0.0 0.0 0.0 0.3 0.0 0.6 0.0 0.1 0.0 0.1 0.0 0.1 0.4 0.5 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.00
tailed) 42 04 23 11 65 61 01 52 00 63 03 20 82 12 32 22 63 42 09 30 61 05 24 04 4
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y06 Pearson .41 .56 0.2 0.3 0.3 1 0.2 .44 .47 .62 0.0 .69 .51 .54 0.3 .54 0.3 0.1 .41 .82 .49 0.2 .65 .54 .56 .719
* ** * * ** ** ** ** ** * ** * ** ** ** *
Correlation 7 8 70 90 74 96 3 3 0 87 1 3 6 67 8 67 92 7 9 6 96 8 3 8
Sig. (2- 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.3 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.00
tailed) 38 03 91 54 65 51 27 17 01 79 00 09 05 71 05 72 57 38 00 12 51 00 05 03 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y07 Pearson 0.2 0.3 0.1 .54 0.3 0.2 1 .47 0.0 0.3 .49 .40 .43 0.0 0.2 0.0 0.2 0.2 0.2 0.3 .81 1.0 0.3 0.3 0.3 .546
** * * * * ** ** *
Correlation 01 49 28 2 80 96 2 80 39 2 7 4 12 52 99 31 90 01 73 9 00 36 88 49
Sig. (2- 0.3 0.0 0.5 0.0 0.0 0.1 0.0 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.9 0.2 0.6 0.2 0.1 0.3 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.00
tailed) 35 88 44 05 61 51 17 04 97 12 43 30 54 24 36 66 60 35 66 00 00 01 55 88 5
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y08 Pearson .60 .46 0.2 0.3 .62 .44 .47 1 .42 .51 .42 .58 .54 .47 .49 .55 .62 .55 .60 .50 .49 .47 .47 .56 .46 .774
** * ** * * * ** * ** ** * * ** ** ** ** ** * * * ** * *
Correlation 1 7 78 52 8 3 2 7 9 3 2 1 0 6 3 9 1 1 8 4 2 2 4 7
Sig. (2- 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00
tailed) 01 19 79 85 01 27 17 33 08 35 02 05 18 12 04 01 04 01 10 12 17 17 03 19 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y09 Pearson 0.3 0.3 .75 0.2 0.1 .47 0.0 .42 1 .44 0.1 .57 0.1 .53 .60 .54 0.3 0.0 0.3 .48 0.2 0.0 .43 .64 0.3 .593
** * * * ** ** ** ** * * ** *
Correlation 62 55 3 41 94 3 80 7 2 14 5 77 9 7 4 36 63 62 7 28 80 3 6 55
Sig. (2- 0.0 0.0 0.0 0.2 0.3 0.0 0.7 0.0 0.0 0.5 0.0 0.3 0.0 0.0 0.0 0.1 0.7 0.0 0.0 0.2 0.7 0.0 0.0 0.0 0.00
tailed) 76 82 00 46 52 17 04 33 27 87 03 96 05 01 05 00 66 76 13 72 04 31 00 82 2
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y10 Pearson 0.3 .73 0.2 .49 .67 .62 0.3 .51 .44 1 0.0 .84 .44 0.3 .61 .49 0.3 0.1 0.3 .64 .61 0.3 .79 .53 .73 .766
** * ** ** ** * ** * ** * ** ** ** ** ** *
Correlation 48 6 70 0 9 0 39 9 2 68 6 8 51 5 7 78 64 48 9 7 39 0 4 6
Sig. (2- 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00
tailed) 88 00 92 13 00 01 97 08 27 47 00 25 86 01 12 62 34 88 00 01 97 00 06 00 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y11 Pearson .68 0.1 0.3 0.3 - 0.0 .49 .42 0.1 0.0 1 0.1 .58 0.2 0.2 0.1 .64 .61 .68 0.0 .59 .49 0.2 0.2 0.1 .510
** * * ** ** ** ** ** * *
Correlation 9 66 62 69 0.0 87 2 3 14 68 62 6 19 07 52 7 5 9 62 0 2 22 26 66
92
Sig. (2- 0.0 0.4 0.0 0.0 0.6 0.6 0.0 0.0 0.5 0.7 0.4 0.0 0.2 0.3 0.4 0.0 0.0 0.0 0.7 0.0 0.0 0.2 0.2 0.4 0.00
tailed) 00 28 75 69 63 79 12 35 87 47 40 02 93 20 67 00 01 00 69 02 12 86 78 28 9
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y12 Pearson .47 .75 0.3 .62 .56 .69 .40 .58 .57 .84 0.1 1 .51 .51 .56 .69 .46 0.2 .47 .73 .69 .40 .71 .66 .75 .870
* ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** * * ** ** * ** ** ** *
Correlation 9 2 94 5 7 1 7 2 5 6 62 8 2 8 8 5 27 9 2 1 7 5 7 2
Sig. (2- 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00
tailed) 15 00 51 01 03 00 43 02 03 00 40 08 09 03 00 19 75 15 00 00 43 00 00 00 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y13 Pearson .70 0.3 0.3 .62 0.3 .51 .43 .54 0.1 .44 .58 .51 1 0.3 0.2 0.2 .57 .64 .70 .42 .66 .43 .60 0.3 0.3 .714
** ** ** * ** * ** ** ** ** ** * ** * ** *
Correlation 2 25 67 1 20 3 4 1 77 8 6 8 54 12 70 9 2 2 7 7 4 7 10 25
Sig. (2- 0.0 0.1 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.3 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.1 0.00
tailed) 00 13 71 01 20 09 30 05 96 25 02 08 83 09 92 02 01 00 33 00 30 01 31 13 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
*
Y14 Pearson .65 0.2 .49 0.2 0.3 .54 0.0 .47 .53 0.3 0.2 .51 0.3 1 0.1 .76 .49 .50 .65 .53 0.2 0.0 0.3 0.3 0.2 .635
** * ** * ** ** ** * * ** ** *
Correlation 8 93 1 12 55 6 12 0 9 51 19 2 54 98 3 7 5 8 4 02 12 83 20 93
Sig. (2- 0.0 0.1 0.0 0.3 0.0 0.0 0.9 0.0 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.3 0.9 0.0 0.1 0.1 0.00
tailed) 00 55 13 09 82 05 54 18 05 86 93 09 83 43 00 12 10 00 06 32 54 59 19 55 1
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y15 Pearson 0.2 .52 0.3 0.3 0.3 0.3 0.2 .49 .60 .61 0.2 .56 0.2 0.1 1 0.3 .49 0.0 0.2 .45 .41 0.2 .57 .87 .52 .623
** * ** ** ** * * * ** ** ** *
Correlation 48 9 60 14 25 67 52 6 7 5 07 8 12 98 03 3 84 48 7 3 52 8 0 9
Sig. (2- 0.2 0.0 0.0 0.1 0.1 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.3 0.0 0.3 0.3 0.1 0.0 0.6 0.2 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.00
tailed) 31 07 77 26 12 71 24 12 01 01 20 03 09 43 41 12 88 31 22 40 24 02 00 07 1
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y16 Pearson .62 .41 0.2 0.3 .43 .54 0.0 .55 .54 .49 0.1 .69 0.2 .76 0.3 1 .52 0.2 .62 .67 0.2 0.0 .47 0.3 .41 .691
** * * ** ** ** * ** ** ** ** ** * * *
Correlation 8 7 48 50 1 8 99 3 4 7 52 8 70 3 03 2 92 8 7 57 99 5 95 7
Sig. (2- 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.6 0.0 0.0 0.0 0.4 0.0 0.1 0.0 0.1 0.0 0.1 0.0 0.0 0.2 0.6 0.0 0.0 0.0 0.00
tailed) 01 38 33 86 32 05 36 04 05 12 67 00 92 00 41 07 56 01 00 15 36 17 51 38 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y17 Pearson .68 .47 0.2 0.3 0.3 0.3 0.2 .62 0.3 0.3 .64 .46 .57 .49 .49 .52 1 .49 .68 .42 .51 0.2 .47 .46 .47 .720
** * ** ** * ** * * ** * ** * ** * * * *
Correlation 7 9 84 57 17 67 31 9 36 78 7 5 9 7 3 2 2 7 5 1 31 9 5 9
Sig. (2- 0.0 0.0 0.1 0.0 0.1 0.0 0.2 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.00
tailed) 00 15 69 80 22 72 66 01 00 62 00 19 02 12 12 07 13 00 34 09 66 15 19 15 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y18 Pearson .74 - 0.3 0.2 0.1 0.1 0.2 .55 0.0 0.1 .61 0.2 .64 .50 0.0 0.2 .49 1 .74 0.1 0.3 0.2 0.2 0.1 - .508
** ** ** ** * * ** *
Correlation 6 0.0 34 57 54 92 90 1 63 64 5 27 2 5 84 92 2 6 36 67 90 38 69 0.0
21 21
Sig. (2- 0.0 0.9 0.1 0.2 0.4 0.3 0.1 0.0 0.7 0.4 0.0 0.2 0.0 0.0 0.6 0.1 0.0 0.0 0.5 0.0 0.1 0.2 0.4 0.9 0.01
tailed) 00 21 02 15 63 57 60 04 66 34 01 75 01 10 88 56 13 00 17 71 60 53 18 21 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y19 Pearson 1.0 0.1 .44 0.3 0.1 .41 0.2 .60 0.3 0.3 .68 .47 .70 .65 0.2 .62 .68 .74 1 0.3 .40 0.2 .45 0.2 0.1 .709
* * * ** ** * ** ** ** ** ** * * *
Correlation 00 63 6 52 28 7 01 1 62 48 9 9 2 8 48 8 7 6 69 2 01 7 96 63
*

Sig. (2- 0.0 0.4 0.0 0.0 0.5 0.0 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.3 0.0 0.1 0.4 0.00
tailed) 00 35 25 84 42 38 35 01 76 88 00 15 00 00 31 01 00 00 69 47 35 22 51 35 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y20 Pearson 0.3 .60 0.2 .42 .51 .82 0.3 .50 .48 .64 0.0 .73 .42 .53 .45 .67 .42 0.1 0.3 1 .48 0.3 .72 .58 .60 .756
** * ** ** ** * ** ** * ** * ** * * ** ** ** *
Correlation 69 3 27 8 4 9 73 8 7 9 62 2 7 4 7 7 5 36 69 9 73 2 2 3
Sig. (2- 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.5 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00
tailed) 69 01 76 33 09 00 66 10 13 00 69 00 33 06 22 00 34 17 69 13 66 00 02 01 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y21 Pearson .40 .63 0.2 .71 .43 .49 .81 .49 0.2 .61 .59 .69 .66 0.2 .41 0.2 .51 0.3 .40 .48 1 .81 .57 .52 .63 .776
* ** ** * * ** * ** ** ** ** * ** * * ** ** ** ** *
Correlation 2 6 72 1 5 6 9 4 28 7 0 1 7 02 3 57 1 67 2 9 9 1 4 6
Sig. (2- 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.3 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00
tailed) 47 01 88 00 30 12 00 12 72 01 02 00 00 32 40 15 09 71 47 13 00 03 07 01 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y22 Pearson 0.2 0.3 0.1 .54 0.3 0.2 1.0 .47 0.0 0.3 .49 .40 .43 0.0 0.2 0.0 0.2 0.2 0.2 0.3 .81 1 0.3 0.3 0.3 .546
** ** * * * * ** *
Correlation 01 49 28 2 80 96 00 2 80 39 2 7 4 12 52 99 31 90 01 73 9 36 88 49
Sig. (2- 0.3 0.0 0.5 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.9 0.2 0.6 0.2 0.1 0.3 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.00
tailed) 35 88 44 05 61 51 00 17 04 97 12 43 30 54 24 36 66 60 35 66 00 01 55 88 5
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y23 Pearson .45 .58 0.3 .59 .53 .65 0.3 .47 .43 .79 0.2 .71 .60 0.3 .57 .47 .47 0.2 .45 .72 .57 0.3 1 .50 .58 .779
* ** ** ** ** * * ** ** ** ** * * * ** ** * ** *
Correlation 7 8 17 4 9 8 36 2 3 0 22 5 7 83 8 5 9 38 7 2 1 36 5 8
Sig. (2- 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.00
tailed) 22 02 23 02 05 00 01 17 31 00 86 00 01 59 02 17 15 53 22 00 03 01 10 02 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y24 Pearson 0.2 .53 .42 .50 0.3 .54 0.3 .56 .64 .53 0.2 .66 0.3 0.3 .87 0.3 .46 0.1 0.2 .58 .52 0.3 .50 1 .53 .710
** * * ** ** ** ** ** ** * ** ** * ** *
Correlation 96 5 7 0 16 3 88 4 6 4 26 7 10 20 0 95 5 69 96 2 4 88 5 5
Sig. (2- 0.1 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.4 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00
tailed) 51 06 33 11 24 05 55 03 00 06 78 00 31 19 00 51 19 18 51 02 07 55 10 06 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*
Y25 Pearson 0.1 1.0 0.2 .44 .54 .56 0.3 .46 0.3 .73 0.1 .75 0.3 0.2 .52 .41 .47 - 0.1 .60 .63 0.3 .58 .53 1 .694
** * ** ** * ** ** ** * * ** ** ** ** *
Correlation 63 00 26 1 9 8 49 7 55 6 66 2 25 93 9 7 9 0.0 63 3 6 49 8 5
21
Sig. (2- 0.4 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.4 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.9 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00
tailed) 35 00 78 27 04 03 88 19 82 00 28 00 13 55 07 38 15 21 35 01 01 88 02 06 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

JU Pearson .70 .69 .50 .65 .56 .71 .54 .77 .59 .76 .51 .87 .71 .63 .62 .69 .72 .50 .70 .75 .77 .54 .77 .71 .69 1
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
ML Correlation 9 4 6 8 1 9 6 4 3 6 0 0 4 5 3 1 0 8 9 6 6 6 9 0 4
AH
Sig. (2- 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
tailed) 00 00 10 00 04 00 05 00 02 00 09 00 00 01 01 00 00 10 00 00 00 05 00 00 00
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Variabel Angket IOC
TO
X01 X02 X03 X04 X05 X06 X07 X08 X09 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 TAL
X01 Pearson 1 0.2 0.2 .39 0.2 1.0 0.3 0.2 0.2 1.0 0.3 0.3 .42 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 1.0 0.3 0.3 0.1 0.3 0.3 0.2 .60
* ** ** * ** **
Correlation 68 79 3 79 00 40 68 82 00 35 74 1 82 68 68 82 79 00 56 01 73 74 83 79 7
Sig. (2-tailed) 0.1 0.1 0.0 0.1 0.0 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.0 0.0 0.1 0.3 0.0 0.0 0.1 0.0
86 68 47 68 00 90 86 63 00 94 60 32 63 86 86 63 68 00 75 35 99 60 53 68 01
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X02 Pearson 0.2 1 0.3 0.2 0.3 0.2 .48 1.0 0.0 0.2 0.0 0.3 0.2 0.0 1.0 1.0 0.0 0.3 0.2 0.2 .49 .57 0.3 .45 0.3 .58
* ** ** ** ** ** * **
Correlation 68 57 07 57 68 5 00 01 68 71 29 22 01 00 00 01 57 68 70 8 5 29 9 57 3
Sig. (2-tailed) 0.1 0.0 0.3 0.0 0.1 0.0 0.0 0.9 0.1 0.7 0.1 0.2 0.9 0.0 0.0 0.9 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0
86 73 11 73 86 12 00 95 86 32 00 75 95 00 00 95 73 86 82 10 02 00 18 73 02
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X03 Pearson 0.2 0.3 1 .61 1.0 0.2 .59 0.3 .56 0.2 0.3 .62 .52 .56 0.3 0.3 .56 1.0 0.2 .62 .59 .59 .62 .62 1.0 .79
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation 79 57 2 00 79 6 57 7 79 72 9 0 7 57 57 7 00 79 5 1 7 9 1 00 1
Sig. (2-tailed) 0.1 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
68 73 01 00 68 01 73 03 68 61 01 06 03 73 73 03 00 68 01 01 01 01 01 00 00
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X04 Pearson .39 0.2 .61 1 .61 .39 .45 0.2 .67 .39 .43 .72 .84 .67 0.2 0.2 .67 .61 .39 .53 .51 .46 .72 .56 .61 .75
* ** ** * * ** * * ** ** ** ** ** * ** ** * ** ** ** **
Correlation 3 07 2 2 3 6 07 9 3 3 3 1 9 07 07 9 2 3 3 0 2 3 1 2 7
Sig. (2-tailed) 0.0 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.3 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
47 11 01 01 47 19 11 00 47 27 00 00 00 11 11 00 01 47 05 08 18 00 03 01 00
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X05 Pearson 0.2 0.3 1.0 .61 1 0.2 .59 0.3 .56 0.2 0.3 .62 .52 .56 0.3 0.3 .56 1.0 0.2 .62 .59 .59 .62 .62 1.0 .79
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation 79 57 00 2 79 6 57 7 79 72 9 0 7 57 57 7 00 79 5 1 7 9 1 00 1
Sig. (2-tailed) 0.1 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
68 73 00 01 68 01 73 03 68 61 01 06 03 73 73 03 00 68 01 01 01 01 01 00 00
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X06 Pearson 1.0 0.2 0.2 .39 0.2 1 0.3 0.2 0.2 1.0 0.3 0.3 .42 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 1.0 0.3 0.3 0.1 0.3 0.3 0.2 .60
** * ** * ** **
Correlation 00 68 79 3 79 40 68 82 00 35 74 1 82 68 68 82 79 00 56 01 73 74 83 79 7
Sig. (2-tailed) 0.0 0.1 0.1 0.0 0.1 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.0 0.0 0.1 0.3 0.0 0.0 0.1 0.0
00 86 68 47 68 90 86 63 00 94 60 32 63 86 86 63 68 00 75 35 99 60 53 68 01
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X07 Pearson 0.3 .48 .59 .45 .59 0.3 1 .48 0.3 0.3 0.1 .44 .42 0.3 .48 .48 0.3 .59 0.3 .50 .57 .70 .44 .40 .59 .70
* ** * ** * * * * * ** ** ** ** * * ** **
Correlation 40 5 6 6 6 40 5 79 40 86 5 5 79 5 5 79 6 40 1 4 5 5 3 6 6
Sig. (2-tailed) 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
90 12 01 19 01 90 12 56 90 64 23 30 56 12 12 56 01 90 09 02 00 23 41 01 00
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X08 Pearson 0.2 1.0 0.3 0.2 0.3 0.2 .48 1 0.0 0.2 0.0 0.3 0.2 0.0 1.0 1.0 0.0 0.3 0.2 0.2 .49 .57 0.3 .45 0.3 .58
** * ** ** ** ** * **
Correlation 68 00 57 07 57 68 5 01 68 71 29 22 01 00 00 01 57 68 70 8 5 29 9 57 3
Sig. (2-tailed) 0.1 0.0 0.0 0.3 0.0 0.1 0.0 0.9 0.1 0.7 0.1 0.2 0.9 0.0 0.0 0.9 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0
86 00 73 11 73 86 12 95 86 32 00 75 95 00 00 95 73 86 82 10 02 00 18 73 02
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X09 Pearson 0.2 0.0 .56 .67 .56 0.2 0.3 0.0 1 0.2 0.3 0.3 .60 1.0 0.0 0.0 1.0 .56 0.2 .64 .62 0.3 0.3 .43 .56 .64
** ** ** ** ** ** ** ** ** * ** **
Correlation 82 01 7 9 7 82 79 01 82 45 82 4 00 01 01 00 7 82 6 7 18 82 4 7 3
Sig. (2-tailed) 0.1 0.9 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.9 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.9 0.9 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0
63 95 03 00 03 63 56 95 63 85 54 01 00 95 95 00 03 63 00 01 13 54 27 03 00
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X10 Pearson 1.0 0.2 0.2 .39 0.2 1.0 0.3 0.2 0.2 1 0.3 0.3 .42 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 1.0 0.3 0.3 0.1 0.3 0.3 0.2 .60
** * ** * ** **
Correlation 00 68 79 3 79 00 40 68 82 35 74 1 82 68 68 82 79 00 56 01 73 74 83 79 7
Sig. (2-tailed) 0.0 0.1 0.1 0.0 0.1 0.0 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.0 0.0 0.1 0.3 0.0 0.0 0.1 0.0
00 86 68 47 68 00 90 86 63 94 60 32 63 86 86 63 68 00 75 35 99 60 53 68 01
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X11 Pearson 0.3 0.0 0.3 .43 0.3 0.3 0.1 0.0 0.3 0.3 1 .43 0.3 0.3 0.0 0.0 0.3 0.3 0.3 .66 0.3 0.2 .43 .46 0.3 .50
* * ** * * **
Correlation 35 71 72 3 72 35 86 71 45 35 8 74 45 71 71 45 72 35 7 49 65 8 5 72 7
Sig. (2-tailed) 0.0 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.3 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.7 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0
94 32 61 27 61 94 64 32 85 94 25 59 85 32 32 85 61 94 00 81 90 25 17 61 08
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X12 Pearson 0.3 0.3 .62 .72 .62 0.3 .44 0.3 0.3 0.3 .43 1 .72 0.3 0.3 0.3 0.3 .62 0.3 .56 .56 .51 1.0 .82 .62 .77
** ** ** * * ** ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation 74 29 9 3 9 74 5 29 82 74 8 6 82 29 29 82 9 74 6 6 8 00 5 9 8
Sig. (2-tailed) 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
60 00 01 00 01 60 23 00 54 60 25 00 54 00 00 54 01 60 03 03 07 00 00 01 00
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X13 Pearson .42 0.2 .52 .84 .52 .42 .42 0.2 .60 .42 0.3 .72 1 .60 0.2 0.2 .60 .52 .42 .39 .57 .41 .72 .71 .52 .73
* ** ** ** * * ** * ** ** ** ** * * ** * ** ** ** **
Correlation 1 22 0 1 0 1 5 22 4 1 74 6 4 22 22 4 0 1 3 3 6 6 7 0 7
Sig. (2-tailed) 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
32 75 06 00 06 32 30 75 01 32 59 00 01 75 75 01 06 32 47 02 34 00 00 06 00
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X14 Pearson 0.2 0.0 .56 .67 .56 0.2 0.3 0.0 1.0 0.2 0.3 0.3 .60 1 0.0 0.0 1.0 .56 0.2 .64 .62 0.3 0.3 .43 .56 .64
** ** ** ** ** ** ** ** ** * ** **
Correlation 82 01 7 9 7 82 79 01 00 82 45 82 4 01 01 00 7 82 6 7 18 82 4 7 3
Sig. (2-tailed) 0.1 0.9 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.9 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.9 0.9 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0
63 95 03 00 03 63 56 95 00 63 85 54 01 95 95 00 03 63 00 01 13 54 27 03 00
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X15 Pearson 0.2 1.0 0.3 0.2 0.3 0.2 .48 1.0 0.0 0.2 0.0 0.3 0.2 0.0 1 1.0 0.0 0.3 0.2 0.2 .49 .57 0.3 .45 0.3 .58
** * ** ** ** ** * **
Correlation 68 00 57 07 57 68 5 00 01 68 71 29 22 01 00 01 57 68 70 8 5 29 9 57 3
Sig. (2-tailed) 0.1 0.0 0.0 0.3 0.0 0.1 0.0 0.0 0.9 0.1 0.7 0.1 0.2 0.9 0.0 0.9 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0
86 00 73 11 73 86 12 00 95 86 32 00 75 95 00 95 73 86 82 10 02 00 18 73 02
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X16 Pearson 0.2 1.0 0.3 0.2 0.3 0.2 .48 1.0 0.0 0.2 0.0 0.3 0.2 0.0 1.0 1 0.0 0.3 0.2 0.2 .49 .57 0.3 .45 0.3 .58
** * ** ** ** ** * **
Correlation 68 00 57 07 57 68 5 00 01 68 71 29 22 01 00 01 57 68 70 8 5 29 9 57 3
Sig. (2-tailed) 0.1 0.0 0.0 0.3 0.0 0.1 0.0 0.0 0.9 0.1 0.7 0.1 0.2 0.9 0.0 0.9 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0
86 00 73 11 73 86 12 00 95 86 32 00 75 95 00 95 73 86 82 10 02 00 18 73 02
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X17 Pearson 0.2 0.0 .56 .67 .56 0.2 0.3 0.0 1.0 0.2 0.3 0.3 .60 1.0 0.0 0.0 1 .56 0.2 .64 .62 0.3 0.3 .43 .56 .64
** ** ** ** ** ** ** ** ** * ** **
Correlation 82 01 7 9 7 82 79 01 00 82 45 82 4 00 01 01 7 82 6 7 18 82 4 7 3
Sig. (2-tailed) 0.1 0.9 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.9 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.9 0.9 0.0 0.1 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0
63 95 03 00 03 63 56 95 00 63 85 54 01 00 95 95 03 63 00 01 13 54 27 03 00
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X18 Pearson 0.2 0.3 1.0 .61 1.0 0.2 .59 0.3 .56 0.2 0.3 .62 .52 .56 0.3 0.3 .56 1 0.2 .62 .59 .59 .62 .62 1.0 .79
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation 79 57 00 2 00 79 6 57 7 79 72 9 0 7 57 57 7 79 5 1 7 9 1 00 1
Sig. (2-tailed) 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
68 73 00 01 00 68 01 73 03 68 61 01 06 03 73 73 03 68 01 01 01 01 01 00 00
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X19 Pearson 1.0 0.2 0.2 .39 0.2 1.0 0.3 0.2 0.2 1.0 0.3 0.3 .42 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 1 0.3 0.3 0.1 0.3 0.3 0.2 .60
** * ** ** * **
Correlation 00 68 79 3 79 00 40 68 82 00 35 74 1 82 68 68 82 79 56 01 73 74 83 79 7
Sig. (2-tailed) 0.0 0.1 0.1 0.0 0.1 0.0 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.0 0.1 0.3 0.0 0.0 0.1 0.0
00 86 68 47 68 00 90 86 63 00 94 60 32 63 86 86 63 68 75 35 99 60 53 68 01
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X20 Pearson 0.3 0.2 .62 .53 .62 0.3 .50 0.2 .64 0.3 .66 .56 .39 .64 0.2 0.2 .64 .62 0.3 1 .69 .56 .56 .58 .62 .76
** ** ** ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation 56 70 5 3 5 56 1 70 6 56 7 6 3 6 70 70 6 5 56 4 4 6 1 5 2
Sig. (2-tailed) 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
75 82 01 05 01 75 09 82 00 75 00 03 47 00 82 82 00 01 75 00 03 03 02 01 00
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X21 Pearson 0.3 .49 .59 .51 .59 0.3 .57 .49 .62 0.3 0.3 .56 .57 .62 .49 .49 .62 .59 0.3 .69 1 .72 .56 .68 .59 .81
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation 01 8 1 0 1 01 4 8 7 01 49 6 3 7 8 8 7 1 01 4 1 6 3 1 1
Sig. (2-tailed) 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
35 10 01 08 01 35 02 10 01 35 81 03 02 01 10 10 01 01 35 00 00 03 00 01 00
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X22 Pearson 0.1 .57 .59 .46 .59 0.1 .70 .57 0.3 0.1 0.2 .51 .41 0.3 .57 .57 0.3 .59 0.1 .56 .72 1 .51 .43 .59 .70
** ** * ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** * ** **
Correlation 73 5 7 2 7 73 5 5 18 73 65 8 6 18 5 5 18 7 73 4 1 8 7 7 8
Sig. (2-tailed) 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.3 0.0 0.0 0.1 0.3 0.1 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.1 0.0 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
99 02 01 18 01 99 00 02 13 99 90 07 34 13 02 02 13 01 99 03 00 07 26 01 00
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X23 Pearson 0.3 0.3 .62 .72 .62 0.3 .44 0.3 0.3 0.3 .43 1.0 .72 0.3 0.3 0.3 0.3 .62 0.3 .56 .56 .51 1 .82 .62 .77
** ** ** * * ** ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation 74 29 9 3 9 74 5 29 82 74 8 00 6 82 29 29 82 9 74 6 6 8 5 9 8
Sig. (2-tailed) 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
60 00 01 00 01 60 23 00 54 60 25 00 00 54 00 00 54 01 60 03 03 07 00 01 00
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X24 Pearson 0.3 .45 .62 .56 .62 0.3 .40 .45 .43 0.3 .46 .82 .71 .43 .45 .45 .43 .62 0.3 .58 .68 .43 .82 1 .62 .79
* ** ** ** * * * * ** ** * * * * ** ** ** * ** ** **
Correlation 83 9 1 1 1 83 3 9 4 83 5 5 7 4 9 9 4 1 83 1 3 7 5 1 8
Sig. (2-tailed) 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
53 18 01 03 01 53 41 18 27 53 17 00 00 27 18 18 27 01 53 02 00 26 00 01 00
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
X25 Pearson 0.2 0.3 1.0 .61 1.0 0.2 .59 0.3 .56 0.2 0.3 .62 .52 .56 0.3 0.3 .56 1.0 0.2 .62 .59 .59 .62 .62 1 .79
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation 79 57 00 2 00 79 6 57 7 79 72 9 0 7 57 57 7 00 79 5 1 7 9 1 1
Sig. (2-tailed) 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
68 73 00 01 00 68 01 73 03 68 61 01 06 03 73 73 03 00 68 01 01 01 01 01 00
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
TO Pearson .60 .58 .79 .75 .79 .60 .70 .58 .64 .60 .50 .77 .73 .64 .58 .58 .64 .79 .60 .76 .81 .70 .77 .79 .79 1
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
TAL Correlation 7 3 1 7 1 7 6 3 3 7 7 8 7 3 3 3 3 1 7 2 1 8 8 8 1
Sig. (2-tailed) 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
01 02 00 00 00 01 00 02 00 01 08 00 00 00 02 02 00 00 01 00 00 00 00 00 00
N 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran Uji Reliabilitas

1. Realibilitas kelas eksperimen

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.950 25

2. Realibilitas kelas kontrol

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.709 25
Lampirn Uji Normalitas

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
IOC .131 26 .200 .923 26 .053
*
Motivasi belajar siswa .094 26 .200 .944 26 .167
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
lampiran uji linieritas
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
IOC * MOTIVASI Between Groups (Combined) 9265.038 19 487.634 2.000 .199

Linearity 3586.221 1 3586.221 14.708 .009


Deviation from Linearity 5678.818 18 315.490 1.294 .399
Within Groups 1463.000 6 243.833
Total 10728.038 25
lampiran regresi linieritas sederhana

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 1162.488 1 1162.488 12.051 .002

Residual 2315.050 24 96.460


Total 3477.538 25
a. Dependent Variable: MOTIVASI
b. Predictors: (Constant), IOC

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .806 .650 .618 11.60132
a. Predictors: (Constant), X1, X2
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Item
Deleted Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
X01 91.4231 400.894 .570 .949
X02 91.2308 403.465 .546 .949
X03 91.0769 403.034 .776 .948
X04 91.4231 393.614 .731 .947
X05 91.0769 403.034 .776 .948
X06 91.4231 400.894 .570 .949
X07 91.6154 381.046 .660 .949
X08 91.2308 403.465 .546 .949
X09 91.1538 400.695 .610 .949
X10 91.4231 400.894 .570 .949
X11 91.1538 408.375 .469 .950
X12 91.6923 387.022 .750 .947
X13 91.1923 395.842 .711 .948
X14 91.1538 400.695 .610 .949
X15 91.2308 403.465 .546 .949
X16 91.2308 403.465 .546 .949
X17 91.1538 400.695 .610 .949
X18 91.0769 403.034 .776 .948
X19 91.4231 400.894 .570 .949
X20 91.6923 383.182 .728 .947
X21 92.3846 372.166 .779 .947
X22 91.7308 386.605 .668 .948
X23 91.6923 387.022 .750 .947
X24 91.6538 380.875 .769 .947
X25 91.0769 403.034 .776 .948
Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
y01 87.5769 329.134 .675 .946
y02 87.9615 332.518 .658 .946
y03 87.8846 340.426 .458 .948
y04 87.7692 331.225 .617 .946
y05 87.9231 340.394 .495 .948
y06 88.0000 330.640 .683 .945
y07 87.7308 339.965 .500 .947
y08 87.7692 327.625 .746 .945
y09 87.8077 338.562 .552 .947
y10 87.8846 324.186 .734 .945
y11 87.6923 340.702 .466 .948
y12 87.8462 319.175 .849 .943
y13 87.4615 336.818 .690 .946
y14 88.1154 331.386 .577 .947
y15 87.8077 336.482 .585 .947
y16 88.0769 327.194 .651 .946
y17 87.8846 328.026 .684 .945
y18 87.7308 340.045 .461 .948
y19 87.5769 329.134 .675 .946
y20 87.7692 325.785 .725 .945
y21 87.6538 333.515 .754 .945
y22 87.7308 339.965 .500 .947
y23 87.6923 328.782 .754 .945
y24 87.7692 334.105 .680 .946
y25 87.9615 332.518 .658 .946
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SDN 134 REJANG LEBONG


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : V C (Lima)
Semester : I (Satu)

Bab 1
Kompetensi Dasar
1.2. Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Indikator
1. Memahami arti penting keutuhan NKRI.

2. Mampu menjelaskan fungsi Pancasila sebagai perekat persatuan bangsa.

3. Mampu menjelaskan makna kesatuan wilayah Indonesia dari keempat segi

kehidupan bernegara (politik, sosial budaya, ekonomi, pertahanan-

keamanan).

Alokasi Waktu: 6 x 35 menit (3 pertemuan).

A. Tujuan Pembelajaran

1. Setiap siswa membuat kelompok 4-5 orang

2. Siswa di biarkan mencari informasi secara mandiri.

3. Siswa berdiri membentuk lingkaran kecil dan lingkaran besar.

4. Siswa saling bertukar informasi dalam waktu bersamaan.

5. Setelah membentuk lingkaran siswa memberikan informasi kepada

kelompok masing- masing.

6. Penugasan.
B. Materi Ajar

1. Arti penting keutuhan NKRI

2. Fungsi Pancasila sebagai perekat persatuan bangsa

3. Makna kesatuan wilayah Indonesia

C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model : Inside Outside Circle

3. Metode : Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan

D. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama

1.Kegiatan Awal

a. Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing untuk mengawali pelajaran.

b. Guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan apa saja yang

siswa lakukan setelah pulang dari sekolah.

2. Kegiatan Inti

a. Guru berceramah kepada siswa tentang kehidupan siswa

yang damai dan tenang dalam melaksanakan aktivitas

sehari-hari (sekolah, bermain, berpergian, dan lain-lain);

hubungannya dengan keragaman dan kekayaan budaya;

kedaulatan Indonesia sebagai negara kesatuan; serta

legalitas negara yang lengkap dengan hukum dan peraturan.


b. Guru mengatur kelas diskusi dan membagi jumlah siswa

dalam beberapa kelompok.

c. Siswa mendiskusikan arti penting keutuhan NKRI dengan

panduan guru.

d. Siswa menceritakan hasil diskusi secara bergiliran di depan

teman-teman.

e. Siswa lain menanggapi hasil diskusi kelompok teman.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah

dipelajari dalam pertemuan itu untuk mengetahui

pencapaian indikator dan kompetensi dasar.

b. Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi yang

telah dipelajari.

c. Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing.

Pertemuan Kedua.

1. Kegiatan Awal

a. Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing untuk mengawali pelajaran.

b. Guru dan siswa bertanya jawab tentang rutinitas siswa

belajar di rumah.
2. Kegiatan Inti

a. Guru meminta seorang siswa membaca Pancasila dengan

lantang di depan teman-teman, lalu siswa lain

menirukannya.

b. Siswa memperhatikan gambar lambang kelima sila pada

burung garuda, dan guru menjelaskan makna lambang

tersebut.

c. Guru menunjuk lambang sila pada gambar burung garuda

secara acak dan siswa menebak menyebutkan isi silanya

secara bersama-sama.

d. Guru bercerita tentang sebab-sebab dirumuskannya

Pancasila.

e. Guru mengatur kelas untuk berdiskusi dan membagi siswa

dalam beberapa kelompok.

f. Siswa mendiskusikan fungsi Pancasila bagi NKRI dengan

panduan guru.

g. Siswa melaporkan hasil diskusi secara berkelompok.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah

dipelajari dalam pertemuan itu, untuk mengetahui

pencapaian indikator dan kompetensi dasar.

b. Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi yang

telah dipelajari
c. Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing untuk menutup pertemuan.

Pertemuan Ketiga

1. Kegiatan Awal

a. Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing untuk mengawali pelajaran.

b. Guru mengajak siswa bertanya jawab tentang kebiasaan

membaca buku.

2. Kegiatan Inti

a. Guru memperkenalkan kosakata dalam berbagai segi

kehidupan bernegara (misalnya kata ―politik‖, ―sosial‖,

―budaya‖, ―ekonomi‖, ―pertahanan-keamanan‖), lalu

menjelaskan makna kata-kata itu secara general.

b. Siswa dan guru bertanya jawab tentang makna kesatuan

wilayah Indonesia dari segi politik, sosial, budaya,

ekonomi, pertahanan-keamanan secara general.

c. Guru menyiapkan kelas diskusi.

d. Siswa berdiskusi tentang makna kesatuan wilayah Indonesia

dari segi politik, sosial, budaya, ekonomi, dan pertahanan-

keamanan.

e. Siswa melaporkan hasil diskusi.


3. Kegiatan Penutup

a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah

dipelajari dalam pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian

indikator dan kompetensi dasar.

b. Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi yang

telah dipelajari.

c. Guru mengingatkan siswa untuk memfotokopi gambar pada

halaman 14—18 buku teks, serta membawa pensil warna

atau cryon pada pertemuan selanjutnya.

d. Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing untuk mengakhiri pertemuan.

E. Sumber/Bahan Belajar

a. Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah

Dasar Kelas V, terbitan ESIS, karangan Dra. Dyah Sriwilujeng,

M.Pd.) hlm. 5—9.

b. Berbagai buku sejarah perjuangan bangsa.

c. Burung garuda Pancasila, beserta tamengnya.

d. Lagu ‖Garuda Pancasila‖.

F. Penilaian

Teknik :tugas berkelompok.

Bentuk Instrumen : penilaian lisan dan tertulis.

Contoh Instrumen : 1. Apa maksud semboyan Bhinneka Tunggal Ika?

2. Mengapa Indonesia berbentuk negara kesatuan?


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SDN 134 REJANG LEBONG


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : V A (Lima)
Semester : I (Satu)

Bab 1
Kompetensi Dasar
1.2. Contoh – Contoh Perilaku Dalam Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Indikator
Memahami perinsip – perinsip sikap memelihara keutuhan NKRI
Alokasi Waktu: 6 x 35 menit (3 pertemuan).

G. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat memberi contoh dan memilih perilaku yang baik dalam

menaja keutuhan megara kesatuan republik indonesia.

H. Materi Ajar

4. Arti penting keutuhan NKRI

5. Fungsi Pancasila sebagai perekat persatuan bangsa

6. Makna kesatuan wilayah Indonesia

I. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

4. Pendekatan : Saintifik

5. Model : Inside Outside Circle


6. Metode : Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan

J. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama

4.Kegiatan Awal

c. Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing untuk mengawali pelajaran.

d. Guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan apa saja yang

siswa lakukan setelah pulang dari sekolah.

5. Kegiatan Inti

a. Siswa dan guru bertanya jawab secara general tentang

masalah-masalah keutuhan NKRI.

b. Guru meminta siswa menyiapkan fotokopi gambar yang

ada pada halaman 14—18 buku teks dan cryon atau pensil

warna masing-masing.

c. Siswa mulai bekerja mewarnai gambar yang ia pilih.

d. Siswa menceritakan isi gambar dan alasan memilih gambar

secara lisan dan bergantian di depan teman-teman.

.
6. Kegiatan Penutup

a. Guru bertanya kepada siswa tentang perasaan dan pikiran

mereka tentang kegiatan yang baru saja dilakukan.

b. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah

dipelajari selama pertemuan itu, untuk mengetahui pencapaian

indikator dan kompetensi dasar.


c. Siswa diingatkan untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu

tentang peraturan perundang-undangan pusat dan daerah.

d. Pelajaran diakhiri dengan berdoa sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing.

Pertemuan Kedua.

4. Kegiatan Awal

c. Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing untuk mengawali pelajaran.

d. Guru dan siswa bertanya jawab tentang rutinitas siswa

belajar di rumah.

5. Kegiatan Inti

h. Guru meminta seorang siswa membaca Pancasila dengan

lantang di depan teman-teman, lalu siswa lain

menirukannya.

i. Siswa memperhatikan gambar lambang kelima sila pada

burung garuda, dan guru menjelaskan makna lambang

tersebut.

j. Guru menunjuk lambang sila pada gambar burung garuda

secara acak dan siswa menebak menyebutkan isi silanya

secara bersama-sama.

k. Guru bercerita tentang sebab-sebab dirumuskannya

Pancasila.
l. Guru mengatur kelas untuk berdiskusi dan membagi siswa

dalam beberapa kelompok.

m. Siswa mendiskusikan fungsi Pancasila bagi NKRI dengan

panduan guru.

n. Siswa melaporkan hasil diskusi secara berkelompok.

6. Kegiatan Penutup

d. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah

dipelajari dalam pertemuan itu, untuk mengetahui

pencapaian indikator dan kompetensi dasar.

e. Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi yang

telah dipelajari

f. Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing untuk menutup pertemuan.

Pertemuan Ketiga

4. Kegiatan Awal

c. Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing untuk mengawali pelajaran.

d. Guru mengajak siswa bertanya jawab tentang kebiasaan

membaca buku.

5. Kegiatan Inti

f. Guru memperkenalkan kosakata dalam berbagai segi

kehidupan bernegara (misalnya kata ―politik‖, ―sosial‖,


―budaya‖, ―ekonomi‖, ―pertahanan-keamanan‖), lalu

menjelaskan makna kata-kata itu secara general.

g. Siswa dan guru bertanya jawab tentang makna kesatuan

wilayah Indonesia dari segi politik, sosial, budaya,

ekonomi, pertahanan-keamanan secara general.

h. Guru menyiapkan kelas diskusi.

i. Siswa berdiskusi tentang makna kesatuan wilayah Indonesia

dari segi politik, sosial, budaya, ekonomi, dan pertahanan-

keamanan.

j. Siswa melaporkan hasil diskusi.

6. Kegiatan Penutup

e. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah

dipelajari dalam pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian

indikator dan kompetensi dasar.

f. Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi yang

telah dipelajari.

g. Guru mengingatkan siswa untuk memfotokopi gambar pada

halaman 14—18 buku teks, serta membawa pensil warna

atau cryon pada pertemuan selanjutnya.

h. Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing untuk mengakhiri pertemuan.


K. Sumber/Bahan Belajar

a. Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar

Kelas V, terbitan ESIS, karangan Dra. Dyah Sriwilujeng, M.Pd.) hlm.

14—18.

b. Teman

c. Lingkungan rumah (keluarga), sekolah, dst.

L. Penilaian

Teknik :tugas berkelompok.

Bentuk Instrumen : penilaian lisan dan tertulis.

Contoh Instrumen : 1. Apa maksud semboyan Bhinneka Tunggal Ika?

2. Mengapa Indonesia berbentuk negara kesatuan?


LEMBAR VALIDASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SDN


KELAS/SEMESTER : V/5
M ATA PELAJARAN : PKN

STANDAR KOPETENSI :Memahami konsumsi dan investasi


KOPETENSI DASAR :
I. Petunjuk
Mohon untuk diberikan tanda ceklis (√) dalam kolom yang sesuai
menurut bapak/ibuk
II. Penilaian ditinjau dari beberapa aspek
No Aspek yang dinilai Ada Tidk Skala Nilai

1 2 3 4

1. Format atau susunan RPP


memenuhi tahapan:
a. Kegiatan pendahuluan
b. Kegiatan inti
c. Kegiatan penutupan
2. Isi RPP:
a. kesesuaian dengan
standar isi
b. indikatornya mengacu
pada kopetensi dasar
c. kesesuaian indicktor
dengan alokasi waktu
d. indikator dapat dan
mudah diukur.
e. indikator mengandung
kata –kata opersional
f. penilain belajar
3. RPP sudah mencerminkan:
a. model pembelajaran
aktif
b. me ngakomodasi kem
ampuan siswa dalam
memahami konsep
konsumsi, tabungan dan
Investsi
INSTRUMEN PENELITIAN MOTIVASI BELAJAR

Adapun teori yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah

Menurut Sardiman motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak

dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar,

sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai.

Kisi-Kisi Motivasi Belajar

No Indicator motivasi belajar Jumlah Soal


Item+ Item-
1 Adanya perasaan senang dalam belajar 1 5 5
2
3
4
2 Adanya keinginan yang tinggi dalam belajar 6 9 5
7
8
10
3 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam 11 12 5
belajar 13
14
15
4 Adanya perasaan tertarik dalam belajar 16 19 5
17
18
20
5 Adanya harapan dan cita – cita masa depan 21 25 5
22
23
24
Jumlah 20 5 25
ANGKET MOTIVASI BELAJAR

Indentitas Responden

Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
Petunjuk
Angket ini berisi 25 item pernyataan tentang motivasi belajar. Bacalah
dengan cermat setiap pernyataan tersebut. Kemudian, berikanlah jawaban dengan
cara memberi tanda cek (√) pada salah satu pilihan jawaban yang paling benar
sesuai dengan tingkat persetujuan anda, dengan pilihan jawaban sebagai berikut

Rubrik Penilaan Kuesioner Motivasi Belajar Siswa


Atas bantuan Bapak/Ibu, peneliti mengucapkan terima kasih.
Tingkat Motivasi Kategori Motivasi Belajar

5 Sangat Layak (SL)

4 Sering (S)

3 Kadang- kadang (KK)

2 Jarang (J)

1 Tidak Pernah

Jawaban anda, tidak menuntut jawaban yang benar atau salah dan tidak

berhubungan dengan penentuan kelulusan atau hal lain yang akan merugikan anda

di sekolah ini. Kesungguhan dan kejujuran anda dalam menjawab merupakan

bantuan yang amat berguna. Karena itu diharapkan anda menjawab semua soal

yang tersedia. Atas bantuan dan kerjasamanya, diucapkan terima kasih.

Peneliti

Sulastri
Nim:18481139
NO PERTANYAAN SKOR

SL L KL TL TP

A. Adanya Perasaan Senang Dalam Belajar

1 Pertama kali saya melihat pembelajaran


ini, saya percaya bahwa pembelajaran
ini mudah bagi saya.

2 Saya percaya dengan kemampuan yang


saya miliki dalam memahami setiap
pelajaran yang di ajarkan oleh guru

3 Menyelesaikan tugas-tugas dalam


pembelajaran ini membuat saya mersa
puas terhadap hasil yang telah saya
capai

4 Saya melaksanakan tugas individu dengan


baik

5 Saya malas bertanya kepada guru kalau ada


pelajaran yang tidak saya mengerti

B. Adanya Keinginan Yang Tinggi Dalam Belajar

6 Saya tidak pernah mencontoh jawaban


milik temen saya, karna saya percaya
dengan jawaban yang saya kerjakan

7 Saya rajin belajar karna saya ingin


mendapatkan hasil belajar yang
memuaskan

8 Saya lebih senang mengerjakan tugas yang


di berikan oleh guru dan mengerjkan
bersama teman

9 Saya Merasa bosan materi yang saya


anggap sulit

10 Saya yakin bisa mendapatkan nilai yang


tinggi dalam pembelajaran yang diajarkan
oleh guru apabila saya mengikuti dengan
tekun

C. Adanya Dorongan Dan Kebutuhan Dalam Belajar

11 Saya memperhatikan setiap pelajaran


yang saya senangi

12 Saya tidak mampu menyelesaikan


setiap tugas mata peljaran yang
diberikan oleh guru

13 Saya hadir lebih awal pada saat


pembelajaran berlangsung

14 Saya lebih suka belajar di perpustakan


dari pada bermain

15 Saya percaya bisa mengerjakan setiap tugas


yang di berikan oleh guru

D. Adanya Perasaan Tertarik Dalam Belajar

16 Bila ada PR yang diberikan oleh guru,


maka saya akan mengerjakanya.

17 Saya berusaha untuk mengerjakan tugas


yang di berikan oleh guru

18 Saya mempunyai target dalam


pencapayan hasil belajar yang telah
diberikan oleh guru

19 Bila saya ditegur oleh guru saya tidak


menghiraukannya

20 saya akan bertanya apabila saya tidak


memahami materi yang di ajarkan oleh
guru

E. Adanya Harapan Dan Cita – Cita Masa Depan

21 Meskipun saya tidak mendpatkan hasil


belajar yang maksimal,saya akan tetap
belajar untuk mendapatkan yang lebih
maksimal
22 Jika saya mendapat nilai jelek, maka saya
akan mempebaikinnya

23 Jika mendapatkan PR yang sulit, maka saya


akan bertanya kepada teman

24 Ketika ada pelajaran yang tidak saya


pahami, maka saya akan bertanya pada
orang yang lebih mengerti.

25 Sebagian besar waktu saya habis untuk


bermain dan men on ton TV
Tabel 4.9
Tingkat Capaian Responden Model Pembelajaran IOC Eksperimen
No Pernyataan Skor TCR Kriteria

1 Penerapan model pembelajaran IOC Cukup


membuat saya semakin tertarik dalam
pembelajaran pendidikaan
kewarganegaraan

2 Dengan adanya penerapan model Cukup


pembelajaran IOC membuat suasana
pembelajaran di dalam kelas sangat
menyenangkan

3 Menyelesaikan tugas-tugas dalam Cukup


pembelajaran ini membuat saya mersa
puas terhadap hasil yang telah saya
capai

4 Saya melaksanakan tugas individu Cukup


dengan baik

5 Saya malas bertanya kepada guru Cukup


kalau ada pelajaran yang tidak saya
mengerti

6 Dengan adanya pembelajaran IOC Cukup


membuat saya lebih aktif dalam
proses pembelajaran yang
berlangsung di dalam kelas.

7 Pembelajaran yang diciptakan oleh Cukup


guru membuat saya dapat
mengungkapkan pendapat saya secara
langsung.

8 Model pembelajaran IOC membuat Kuat


saya lebih aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran

9 Saya Merasa bosan materi yang saya Cukup


anggap sulit

10 Saya yakin bisa mendapatkan nilai Cukup


yang tinggi dalam pembelajaran yang
diajarkan oleh guru apabila saya
mengikuti dengan tekun

11 Dengan adanya model pembelajaran Cukup


IOC membuat saya lebih mudah
untuk mengingat informasi yang di
sampaikan oleh guru
12 Saya tidak mampu menyelesaikan Cukup
setiap tugas mata peljaran yang
diberikan oleh guru

13 Saya lebih memahami materi Kuat


pendidikan kewarganegaraan dengan
menggunakan model pembelajaran
IOC

15 Pembelajaran menggunakan model Cukup


pembelajaran IOC mudah untuk di
pahami saat pembelajaran
berlangsung

16 Semenjak adanya pembelajaran IOC Cukup


dalam pembelajaran pendidikan
semua pokok bahasan dapat di
pahami
17 Setelah proses pembelajaran Cukup
berlangsung dengan menggunakan
model pembelajaran IOC saya dapat
menjelaskan kembali materi yang
didapatkan

18 Saya mempunyai target dalam Cukup


pencapayan hasil belajar yang telah
diberikan oleh guru

19 Pembelajaran yang menggunakan Cukup


model pembelajaran IOC membuat
siswa termotivasi dalam pembelajaran
pendidikan kwarganegaraan

20 saya akan bertanya apabila saya tidak Cukup


memahami materi yang di ajarkan
oleh guru

21 Dengan adanya model pembelajaran Cukup


IOC dapat lebih memahami apa yang
di sampaikan oleh guru

22 Model pembelajaran IOC Cukup


meningkatkan keakraban antara siswa

23 Model pembelajaran IOC menjadi Cukup


tempat pertukaran informasi antara
siswa dalam pembelajaran
kewarganegaraan

24 Dengan adanya pembelajaran IOC Cukup


siswa lebih aktif dalam pembelajaran
yang di sampaikan oleh guru

25 Saya tidak akan bertanya dan Cukup


mengabaikan materi yang
disampaikan guru.
LEMBAR OBSERVASI GURU

Nama Praktikan : Sulastri


Nama Observer 1: Herni Harmiyanti, S.Pd.I
No Aspek Yang Diamati Baik Cukup Kurang
(3) (2) (1)

1. Guru memberikan motivasi tentang


pelajran yang akan dipelajari
2. Guru memberikan apersepsi untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa

3. Guru membentuk siswa menjadi


beberapa kelompok

4. Guru memberikan materi kepada siswa


untuk dipelajari bersama

5. Guru memberikan pertanyaan kepada


siswa dengan menggunakan turnamen
belajar
6. Guru memberikan skor setiap kelompok
yang bisa menjawab pertanyaan dengan
cepat dan tepat di turnamen
pembelajaran.

7. Guru melakukan ronde kedua untuk


turnamen belajar.

8. Guru memintak siswa untuk


memberikan kesimpulan

9. Guru menyempurnakan kesimpulan


siswa.

Observer 1

Herni Harmiyanti,S.Pd.I
LEMBAR OBSERVASI GURU

Nama Praktikan : Sulasri


Nama Observer 1: Herni Harmiyanti, S.Pd.I
No Aspek Yang Diamati Baik Cukup Kurang
(3) (2) (1)

1. Siswa mendengarkan motivasi tentang


pelajran yang akan dipelajari.

2. Siswa menanggapi apersepsi untuk


mengetahui pengetahuan awal siswa.

3. Siswa mendapatkan materi untuk


dipelajari bersama.

4. Siswa membentuk beberapa kelompok.

5. Siswa mendapatkan pertanyaan dari guru


dengan menggunakan turnamen belajar.

6. Siswa menghitung jumlah skor mereka


setiap kelompok yang bisa menjawab
pertanyaan dengan cepat dan tepat di
turnamen pembelajaran.

7. Siswa melakukan ronde kedua untuk


turnamen belajar.

8. Siswa memberikan kesimpulan

9. Siswa mendapatkan penyempurnakan


kesimpulan dari guru.

Observer 1

Herni Harmiyanti,S.Pd.I
LEMBAR OBSERVASI SISWA

Nama Praktikan : Sulastri


Nama Observer 2 :
No Aspek Yang Diamati Baik Cukup Kurang
(3) (2) (1)

1. Guru memberikan motivasi tentang


pelajran yang akan dipelajari
2. Guru memberikan apersepsi untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa

3. Guru membentuk siswa menjadi beberapa


kelompok

4. Guru memberikan materi kepada siswa


untuk dipelajari bersama

5. Guru memberikan pertanyaan kepada


siswa dengan menggunakan turnamen
belajar
6. Guru memberikan skor setiap kelompok
yang bisa menjawab pertanyaan dengan
cepat dan tepat di turnamen pembelajaran.

7. Guru melakukan ronde kedua untuk


turnamen belajar.

8. Guru memintak siswa untuk memberikan


kesimpulan

9. Guru menyempurnakan kesimpulan siswa.

Observer 2

NIM :
LEMBAR OBSERVASI SISWA

Nama Praktikan : Sulastri


Nama Observer 2:
No Aspek Yang Diamati Baik Cukup Kurang
(3) (2) (1)

10. Siswa mendengarkan motivasi tentang


pelajran yang akan dipelajari.

11. Siswa menanggapi apersepsi untuk


mengetahui pengetahuan awal siswa.

12. Siswa mendapatkan materi untuk


dipelajari bersama.

13. Siswa membentuk beberapa kelompok.

14. Siswa mendapatkan pertanyaan dari guru


dengan menggunakan turnamen belajar.

15. Siswa menghitung jumlah skor mereka


setiap kelompok yang bisa menjawab
pertanyaan dengan cepat dan tepat di
turnamen pembelajaran.

16. Siswa melakukan ronde kedua untuk


turnamen belajar.

17. Siswa memberikan kesimpulan

18. Siswa mendapatkan penyempurnakan


kesimpulan dari guru.

Observer 2

NIM :
DOKUMENTASI
BIOGRAFI PENULIS

SULASTRI adalah nama peulis skripsi ini. Penulis merupakan

anak kedua dari tiga bersaudara. Penulis lahir di Desa Tambang

Sawah Kecamatan Pinang Belapis Kabupaten Lebong pada

tanggal 11 September 1999. Penulis menempuh pendidikan di

SD Negri 02 Pinang Belapis yang lulus pada tahun 2012,

kemudian melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama di MTS Negri 1

Lebong lulus pada tahun 2015, kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke

Sekolah Menengah Atas di MA Negri 2 Lebong lulus pada tahun 2018,

selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan Tinggi IAIN Curup

yang pada akhirnya penulis bisa menempuh masa perkuliahan di salah satu

fakultas yaitu Fakultas Tarbiyah dengan jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah. Dengan adanya keinginan untuk terus belajar sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan adanya penulisan tugas

akhir ini dapat memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan. Akhir kata

penulis mengucapkan syukur alhamdulillah atas terselesaikannya skripsi yang

berjudul ― Pengaruh Model Pembelajaran Inside- Outside Circle ( IOC)

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran PKN Di SDN

134 Rejang Lebong”.

Anda mungkin juga menyukai