2019 BWX MSDM Semester 4 Kel.3 Tugas 6 Training and Development
2019 BWX MSDM Semester 4 Kel.3 Tugas 6 Training and Development
Disusun oleh :
UNIVERSITAS AIRLANGGA
BANYUWANGI
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Training and Development : Pelaksanaan
dan Evaluasi”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber
Daya Manusia Dan Produktivitas Bidang Kesehatan. Dalam kesempatan ini penulis
1. Bapak Dr. Drg. Setya Haksama selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Manajemen
2. Bapak Dian Santo Prayoga selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Manajemen Sumber
3. Ibu Syifa’ul Lailiyah selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah masih belum sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat
dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningktan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1. 1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1. 2 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................3
2.1 Definisi Pelaksana.......................................................................................................3
2.2 Definisi Pengembangan SDM.....................................................................................4
2.3 Pelaksanaan Pegembangan SDM................................................................................5
2.4 Definisi Evaluasi.........................................................................................................6
2.5 Evaluasi dalam pengembangan SDM..........................................................................7
BAB III PEMBAHASAN.........................................................................................................9
3.1 Pelaksanaan Pendidikan dan Pengembangan SDM....................................................9
3.2 Jenis – jenis Evaluasi.................................................................................................11
3.3 Proses Evaluasi..........................................................................................................12
3.4 Model Evaluasi..........................................................................................................13
BAB IV KESIMPULAN.........................................................................................................14
4.1 Kesimpulan................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di perusahaan,
organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi kesehatan. Hal ini dapat diasumsikan bahwa
pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih menguasai
dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan dijabat kedepan. Tidak terlalu jauh
dalam instansi kesehatan, pelatihan dan pengembangan sering dilakukan sebagai upaya
meningkatkan kinerja para tenaga kesehatan yang dianggap belum mampu untuk mengemban
Secara deskripsi tertentu potensi para pekerja kesehatan mungkin sudah memenuhi
syarat administarasi pada pekerjaannya, tapi secara aktual para pekerja kesehatan harus
mengikuti atau mengimbangi perkembangan dunia kesehatan sesuai dengan tugas yang
dijabat atau yang akan dijabatnya. Hal ini yang mendorong pihak instansi kesehatan untuk
memfasilitasi pelatihan dan pengembangan karir para tenaga kesehatan guna mendapatkan
Salah satu fungsi manajemen surmber daya manusia adalah training and development
artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kesehatan yang bersumber daya manusia yang baik
dan tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan. Hal ini sebagai upaya untuk
mempersiapkan para tenaga kesehatan untuk menghadapi tugas pekerjaan jabatan yang
tenaga kerja membutuhkan latihan kerja yang tepat. Teori ini sangat tepat untuk rnenghindari
kemungkinan terburuk dalam kemampuan dan tanggung jawab bekerja, Sehingga dalam
1
menyelesaikan tugas jabatan lebih efektif dan efIsien sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan. Dalam instansi kesehatan biasanya para tenaga kerja yang akan menduduki
jabatan baru yang tidak didukung dengan pendidikannya atau belum mampu melaksanakan
tugasnya, biasanya upaya yang ditempuh adalah dengan melakukan pelatihan dan
pengembangan karir. Dengan melalui pelatihan dan pengembangan, tenaga kerja akan
1.2 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
lingkungan fisik, sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap inividu yang
Menurut The Liang Gie, pelaksanaan merupakan usaha-usaha yang dijalankan untuk
melaksanakan semua rencana dan kebijakan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
menurut Sastropoetro, pelaksanaan diartikan sebagai suatu usaha atau kegaiatn tertentu yang
Mazmanian dan Sebatier yang dikutip dalam Solihin Abdul Wahab merumuskan proses
dapat pula berbentuk perintah atau keputusan badan eksekutif yang penting ataupun
masalah yang ingin diatasi, menyebutkan secara tegas tujuan atau sasaran yang ingin dicapai
dan berbagai cara untuk menstrukturkan proses implementasinya. Proses ini langsung
kemudian pelaksanaan oleh kelompok sasaran. Dampak nyata baik dikehendaki atau tidak
3
dari hasil pelaksanaan tersebut dan akhirnya perbaikan-perbaikan penting (upaya untuk
melakukan perbaikan).
apabila jelas bagi para pelaksananya. Hal ini menyangkut proses penyampaian
b. Resources atau sumber daya, meliputi empat komponen yaitu terpenuhinya jumlah
staf dan kualitas mutu, informasi yang diperlukan guna pengambilan keputusan atau
kewenangan yang cukup guna melaksanakan tugas sebagai tanggung jawab dan
c. Disposisi, merupakan sikap dan komitmen dari pada pelaksanaan terhadap program
khusunya dari mereka yang menjadi implementasi program khususnya dari mereka
d. Struktur birokrasi, yaitu SOP (Standart Operating Procedure) yang mengatur tata
aliran dalam pelaksanaan program. Jika dalam proses pelaksanaannya tidak sulit,
4
dengan kebutuhan melalui pendidikan dan pelatihan. Sementara itu menurut Ricard (2011:
4-5) pengembangan sumber daya manusia adalah sebuah proses bagi perkembangan dan
Menurut Len Nadler, dalam Gupta dan Gupta: 20018) “Human Resources Development
Sementara itu menurut Pareek (1991) yang dikutip oleh Singh (2008), “HRD is a new
systematic approach to proactively deal with issues, related to individual employees and
pendekatan sistematis yang baru, terkait dengan para pegawai atau anggotanya untuk
para anggota atau pegawai untuk menangani berbagai maca tugas dan meningkatkan
untuk melaksanakan atau mengerjakan berbagai aktivitas untuk mencapai sasaran tertentu
yaitu peningkatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia dalam pekerjaannya
5
sekarang dan menyiapkan sumber daya manusia untuk peran dan tanggung jawab di masa
yang akan datang. Pelaksanaan merupakan kegiatan yang terus menerus, terutama
pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia agar organisasi atau institusi tersebut
Menurut kamus besar indonesia, evaluasi merupakan suatu penilaian dimana penilaian
itu ditujukan pada orang yang lebih tinggi atau lebih tahu kepada orang yang lebih rendah,
baik orang yang lebih rendah strukturnya atau keahliannya. Sementara menurut Husein
Umar (2003: 36), evaluasi merupakan suatu proses untuk menyediakan informasi sejauh
mana program tersebut telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian program tersebut
dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya serta
apa manfaat yang telah dikerjakan program tersebut bila dibandingkan dengan harapan-
Menurut yusuf (2000:3), evaluasi adalah suatau usaha untuk mengukur dan menjadi
sumber nilai secara objektif dari pencapaian hasil-hasil yang direncanakan sebelumnya.
Hasil evaluasi tersebut akan menjadi umpan balik untuk melakukan perencanaan di depan.
Dalam hal ini, kajian evaluasi dititikberatkan dari segi manajemennya, dimana evaluasi
Selain itu, menurut Suharsimi Arikunto (2010:1) evaluasi merupakan kegiatan untuk
informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternative yang tepat dalam mengambil
6
Pada umumnya evaluasi merupakan suatu pemeriksaan terhadap pelaksanaan suatu
program yang telah dilakukan dan yang akan digunakan untuk meramalkan,
baik dari yang sebelumnya. Evaluasi lebih bersifat melihat ke depan dari pada melihat
kesalahan di masa lalu, dan ditujukan dengan upaya peningkatan kesempatan demi
keberhasilan suatu program. Dengan demikan, misi dari evaluasi sendiri merupakan
Evaluasi berkaitan dengan proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana,
dalam hal apa, dan bagian mana dari tujuan pengembangan SDM sudah tercapai. Evaluasi
juga dimanfaatkan untuk mengambil keputusan terhadap sebuah proses secara menyeluruh
(input, proses, output). Walaupun dalam Pengembangan sumber daya manusia (SDM)
evaluasi sering dikritik untuk fungsi terbatas dalam pengambi lan keputusan organisasi
Hargreaves dan Javis (2000) mengemukakan beberapa hal yang perlu dievaluasi dalam
pengembangan SDM antara lain; proses pembelajaran, proses pengajaran, media audio
visual, isi materi, produk, lokasi dan tempat akomodasi dan konsumsi, hasil jangka panjang
tentang penerapan keterampilan di tempat kerja, efektivitas biaya. Evaluasi dimulai dengan
identifikasi yang jelas dari tujuan atau hasil yang diharapkan dari pengembangan program
tersebut. Ini diharapkan bahwa program pengembangan didasarkan pada tujuan organisasi
dan upaya perbaikan. Namun, korelasi harus langsung membimbing upaya pengembangan
7
Berardinelli:2003). Evaluasi dapat melayani beberapa tujuan dalam organisasi. Menurut
Phillips (1996) Evaluasi dapat membantu untuk melakukan hal berikut: a) Menentukan
(c) Menentukan rasio biaya-manfaat program; (d) Putuskan siapa yang harus berpartisipasi
dalam program SDM masa depan; (e) Mengidentifikasi mana peserta yang paling
diuntungkan atau setidaknya diuntungkan dari program; (f) Memperkuat poin utama yang
harus dilakukan untuk para peserta; (g) Mengumpulkan data untuk membantu dalam
pemasaran program masa depan; (h) Menentukan apakah program tersebut sesuai ; (i )
8
BAB III
PEMBAHASAN
peningkatan kualitas dan kemampuan para pegawai untuk dapat mengerjakan setiap tugas
dengan cara proses pendidikan dan pelatihan. Proses pendidikan dan pelatihan sendiri
teridiri dari pendekatan sistem, maka proses pendidikan dan pelatihan itu terdiri dari
input (sasaran diklat) dan output (perubahan), serta faktor yang mempengaruhi proses
tersebut (Notoatmojo, 2003:31). Dalam teori tersebut, proses pendidikan dan pelatihan ini
dibedakan menjadi dua, yakni perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak
metode belajar, dan tenaga pengajar atau pelatih itu sendiri. Sedangkan perangkat keras
manusia merupakan suatu siklus yang harus terjadi terus-menerus. Siklus pendidikan dan
pelatihan menurut Notoatmodjo (2003:33) secara garis besar adalah sebagai berikut:
dalam organisasi tersebut. (Faustino Cardoso, 1997:204). Tujuan dari kegiatan ini
antara lain untuk mencari atau identifikasi kemampuang apa saja yang diperlukan
9
oleh pegawai dalam rangka menunjang kebutuhan organisasi.institusi. Tahap ini
2. Analisis Pekerjaan (Job Analysis), tujuan utama dari analisis ini adalah untuk
tugas yang telah dilakukan pada saat itu, tugas yang seharusnya dilakukan
tetapi belum atau tidak dilakukan oleh pegawai; sikap, pengetahuan, dan
perubahan perilaku maka tujuan pendidikan dan pelatihan dirumuskan dalam bentuk
perilaku (behavior objectives). Dasar untuk menyusunnya adaah hasil dari analisis
c. Pengembangan kurikulum
materi atau baha pelajaran yang akan diberikan dalam pendidikan dan pelatihan yang
diidentifikasikan juga waktu yang diperlukan untuk tiap-tiap materi. Setelah itu
10
menentukan metode belajar mengajar yang sesuai dengan para peserta/pegawai serta
menyusun silabis dan jadwal, pemanggilan dan seleksi peserta, menghubungi para
antara lain adanya penganngung jawab harian, adanya monitoring pelaksanaan, serta
f. Evaluasi
evaluasi. Evaluasi sendiri memiliki tujuan untuk menilai pelatihan yang telah
dilaksanakan apakah sudah efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
11
b. Evaluasi pada tahap pelaksanaan
Pada tahap ini evaluasi adalah suatu kegiatan yang melakukan analisa untuk
bertujuan untuk mengetahui apakah yang ingin dicapai sudah tepat sesuai dengan
Dalam hal ini konsep pada tahap pelaksanaan, yang membedakannya terletak pada
objek yang dinilai dengan yang dianalisa, dimana tingkat kemajuan pelaksanaan
dibanding rencana tetapi hasil pelaksanaan dibanding dengan rencana yakni apakah
dampak yang dihasilkan oleh pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan tujuan
program, baik sebelum dan setelah program selesai. Proses evaluasi pengembangan SDM
akan digunakan pada pekerjaan. Berdasarkan tujuan pembelajaran dan analisis transfer
pengembangan, dirancang untuk menilai sejauh mana pengalihan telah terjadi. Setelah
hasil yang diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menentukan strategi evaluasi. Faktor-
faktor seperti keahlian, seberapa cepat formasi dibutuhkan, mengubah potensi, dan
12
pelaksanaan evaluas melibatkan pratinjau program (evaluasi formatif) serta
tersebut. Pada akhirnya pemeriksaan setiap aspek dari proses evaluasi, dimulai dengan
Model evaluasi merupakan suatu desain yang dibuat oleh para ahli atau pakar
evaluasi. Model evaluasi ini dibuat berdasarkan kepentingn suatu lembaga atau instansi
yang ingin mengetahui apakah program yang dilaksanakan telah mencapai hasil yang
diharapkan. Untuk evaluasi pengembangan SDM sendiri dituntut untuk obyektif dan
penting. Ada banyak model evaluasi pengembangan SDM yang dikemukakan oleh para
ahli, yaitu:
Model evaluasi CIPP yang dikemukakan oleh Stufflebeam & Shinkfield (1985)
1) Evaluasi konteks
13
adalah upaya untuk menggambarkan dan merinci l ingkungan kebutuhan
yang tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani, dan tujuan proyek.
2) Input evaluasi
Tahap kedua dari model CIPP adalah evaluasi input, atau evaluasi masukan.
sumber yang ada, alternative apa yang diambil, rencana apa dan strategi apa
peralatan pendukung, Dana atau anggaran, dan Berbagai prosedur dan aturan
yang diperlukan.
3) Evaluasi proses
arsip prosedur yang telah terjadi. Evaluasi proses meliputi koleksi data
mana rencana telah diterapkan dan komponen apa yang perlu diperbaiki.
4) Evaluasi output
14
program dapat dilanjutkan, dikembangkan/modifikasi, atau bahkan
dihentikan.
Model ini dikembangkan oleh Abruzzese’s pada tahun 1996 yang berbasis pada
evaluasi proses, evaluasi konten, evaluasi hasil, evaluasi dampak, dan evaluasi
program keseluruhan.
Model ini dikembangkan oleh Scriven, M. pada tahun 1967. Model ini
Model ini dikembangkan oleh Alspach’s pada tahun 1995. Model ini
Pada tingkat ini keberhasilan suatu pelatihan dapat dievaluasi dari reaksi
atau respon peserta pelatihan. Minat dan keaktifan peserta dalam pelatihan
15
menjadi indikasi bahwa peserta dapat mengikuti pelatihan dengan antusias dan
efektifitas pelatihan, dalam level ini, diukur dari dampaknya terhadap peserta.
ketrampilan atau perilaku kerja ke arah yang lebih baik, sesuai tujuan
pelatihan lainnya adalah dengan melakukan pre test dan post test, yaitu peserta
diberikan tes terlebih dahulu sebelum pelatihan dijalankan dan sesudah pelatihan
dijalankan.
karyawan dari aspek perubahan perilaku. Kalau pada level 2, evaluasi pelatihan
16
menilai apakah setelah mengikuti pelatihan peserta mengalami perubahan
perilaku yang berdampak pada kinerja. Oleh karena itu, pada evaluai pelatihan
Evaluasi training pada level 4 menekankan pada hasil akhir (result) setelah
mengikuti diklat. Hasil akhir dalam hal ini dapat berupa indicator-indikator
diklat yang berorientasi hasil menjadi kegiatan yang sangat strategis. Oleh sebab
17
BAB IV
4.1 Kesimpulan
menerus agar organisasi atau isntitusi tersebut dapat berkembang lebih baik lagi
menentukan sejauh mana dalam hal apa, dan bagian mana dari tujuan pengembangan
dan evaluasi.
d. Jenis-jenis evaluasi sendiri terdiri dari tiga jenis, yaitu; evaluasi tahap perencanaan, dan
e. Model evaluasi pengembangan SDM terdapat lima jenis model, yaitu; Model Evaluasi
CIPP (Context, Input, Porcess, Product), Model Evaluasi Abruzzese’s, Model Evaluasi
18
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Han, H. & Boulay,D. 2013. Reflections and Future Prospect for Evaluation Human Resource
http://adh.sagepub.com/content/7/1/5.abstract.
Kirkpatrick, D. L. 1998. Evaluating Training Programs: The Four Levels. San Francisco:
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Phillips, J.J. 1996. How much is the Training? Training and Development. April. p. 20-24.
Pratama.
The Liang Gie, dan Sutarto. 1997. Pengertian, Kedudukan dan Perincian Ilmu Administrasi.
Wahab , Solihin Abdul. 2008. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. UPT Penerbitan Universitas
Muhammadiyah, Malang.
19