Anda di halaman 1dari 3

RSI PKU

MUHAMMADIYAH PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

Nomor : Revisi : Halaman


0 1/1
Jl. RTA Milono Km 2,5
Palangka Raya
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSI PKU Muhammadiyah
PROSEDUR 6 Februari 2017
OPERASIONAL

dr. SUYANTO, SpPD.

Infeksi Saluran Kemih (ISK) dalm istilah CDC disebut sebagai Urinary
Tract Infection (UTI), merupakan jenis infeksi yang terjadi pada
salauran kemih murni (urethra dan permukaan kandung kemih) atau
PENGERTIAN
melibatkan bagian yang lebih dalam dan organ-organ pendukung saluran
kemih (ginjal, ureter, kandung kemih, urethra dan jaringan sekitar
retroperitoneal atau rongga perinefrik).
Mengendalikan secara maksimal setiap resiko tindakan yang dilakukan
TUJUAN
untuk mencegah infeksi saluran kemih akibat pemasangan urin kateter.
1.Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi dan menghormati hak
pasien
KEBIJAKAN
2.Semua petugas rumah sakit wajib melakukan kewaspadaan standar
3.Semua tenaga kesehatan rumah sakit wajib mengedepankan “self
profection” dan” patient safety” secara seimbang dan disiplin
PROSEDUR 1. Kala sebelum masuk rumah sakit :
1. Lakukan pemasangan kateter urin sesuai dengan SPO yang berlaku
2. Perawatan kateter urin dengan system aliran tertutup :
a. Irigasi hanya dikerjakan apabila diperkirakan ada sumbatan aliran
misalnya karena bekuan darah pada operasi selesai prostat atau
kandung kemih. Untuk mencegah hal ini digunakan irigasi kontinu
secara tertutuo. Irigasi dengan antibiotic sebagai tindakan rutin
pencegahan infeksi tidak dianjurkan (kategori II)
b. Gunakan semprit besar steril untuk irigasi dan setelah irigasi selesai
semprtot dibuang. (kategori I)
c. Sambungan Kateter harus didinfeksi sebelum dilepas.
(kategori I)
d. Jika kateter sering tersumbat dan harus sering diirigasi (jika kateter
itu sendiri menimbulkan sumbatan), maka kateter harus diganti
(kategori I)
3. Pengambilan bahan pemeriksaan urin
a. Bahan pemeriksaan urin segar dalam jumlah kecil dapat diambil dari
bagian distal kateter, atau lebih baik dari tempat pengambilan bahan
yang tersedia dan sebelum urin di aspirasi dengan jarum dan semprit
yang steril tempat pengambilan bahan harus di disinfeksi (kategori
I)
b. Bila diperlukan bahan dalam jumlah besar maka urin harus di ambil
dari kantong penampung secara aseptic (kategori I)
Kelancaran aliran urin.
a. Aliran urin harus lancar sampai ke kantong paenampung.
b. Penghentian aliran secara sementara hanya dengan maksud
mengumpulkan bahan pemeriksaan untuk pemeriksaan yang
PROSEDUR
direncanakan (kategori II)
c. Untuk menjaga kelancaran alran perhatikan :
- Pipa jangan tertekuk (Kinking)
- Kantong penampung harus dikosongkan secara teratur ke wadah
penampung urin yang terpisah bagi tiap-tiap pasien. Saluran urin
dari kantong tidak boleh menyentuh wadah penampung.
- Kateter yang kurang lancar / tersumbat harus di irigasi bila perlu
diganti yang baru.
- Kantong penampung harus selalu terletak lebih mudah dari
kandung kemih (kategori I)
4. Perawatan meatus, dianjurkan membersihkan dan perawatan meatus
( selama kateter dipasang ) dengan larutan povidone iodine,
walaupun tidak mencegah kejadian infeksi saluran kemih
(kategori II)
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Laboratorium
4. Instalasi Radiologi

Anda mungkin juga menyukai