Anda di halaman 1dari 42

DAFTAR ISI

STANDAR KOMPETENSI................................................................................................................. 2
KOMPETENSI INTI........................................................................................................................... 2
KOMPETENSI DASAR...................................................................................................................... 2
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER...................................................................................................... 2
ALOKASI WAKTU............................................................................................................................. 3
PETA KONSEP................................................................................................................................. 4
ILUSTRASI........................................................................................................................................ 5
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN..................................................................................6
A. KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN......................................................................6
B. PENGARUH ION SENAMA TERHADAP KELARUTAN........................................................8
C. PENGARUH pH TERHADAP KELARUTAN........................................................................10
D. REAKSI PENGENDAPAN................................................................................................... 12
KUMPULAN SOAL.......................................................................................................................... 18
PEMBAHASAN SOAL..................................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................ 56

1|K E L A R U T A N D AN H A S I L K A L I K E L A R U T AN
KOMPETENSI INTI

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif, dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial alam serta dalam menempetkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
bedasarkan rasa inhintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait pernyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR

3.14 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip


kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp).
4.14 Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan untuk memprediksi
terbentuknya endapan.

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

1. Menyadari adanya keteraturan dalam kelarutan dan hasil kelarutan sebagai wujud
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengkaji kelarutan
dan hasil kelarutan.
3. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan
proaktif dalam melakukan percoban dan diskusi.

ALOKASI WAKTU
12 × 45 menit

2|K E L A R U T A N D AN H A S I L K A L I K E L A R U T AN
PETA KONSEP

3|K E L A R U T A N D AN H A S I L K A L I K E L A R U T AN
ILUSTRASI

Mineral dan permata termasuk sebagian kreasi alam


yang paling indah. Contohnya adalah rubi yang merupakan
oksida logam dan berbagai jenis kuarsa yang kandungan
utamanya silikon dioksida. Kebanyakan batu permata sendiri
atas logam silikat, termasuk zamrud, topaz, aquamarin, dan
turmalin. Namun, sebagian besar mineral dan beberapa baru
permata adalah karbonat. Salah satu mineral yang paling
berlimpah di bumi adalah batu kapur (kalsium karbonat) yang
juga menyusun sebagian besar kerang dan karang. Apakah
semua mineral dan permata memiliki kesamaan? Mineral dan
permata tidak larut atau sedikit larut dalam air. Jika mudah
larut, benda-benda tersebut akan terlarut di danau dan lautan. Kelarutan dan tetapan hasil
kali kelarutan zat-zat terlarut dijelaskan dalam modul ini.

4|K E L A R U T A N D AN H A S I L K A L I K E L A R U T AN
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

A. KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN


1. Kelarutan (Solubility)
Istilah kelarutan (solubility) digunakan untuk menyatakan jumlah maksimal zat
yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Kelarutan dinyatakan dalam
mol/liter. Jadi, kelarutan sama dengan kemolaran dalam larutan jenuhnya.
Contohnya, .kelarutan AgCl dalam air sebesar 1 x 10-5 mol L-1
2. Tetapan Hasil Kali Kelarutan
Dalam suatu larutan jenuh dari suatu elektrolit yang sukar larut, terdapat
kesetimbangan antara zat padat yang tidak larut dan ion-ion zat itu yang larut.

y+ x−
M A ( s )↔ xM ( aq)+ yA (aq )
x y
Karena zat padat tidak mempunyai molaritas, maka tetapan kesetimbangan reaksi
di atas hanya melibatkan ion-ionnya saja, dan tetapan kesetimbangannya
disebut tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) (James E. Brady, 1990).

y+ x x− y
K sp =[ M ] [ A ]
3. Hubungan Kelarutan Dan Tetapan Hasil Kali Kelarutan
Oleh karena s dan Ksp sama-sama dihitung pada larutan jenuh, maka
antara s dan Ksp ada hubungan yang sangat erat. Jadi, nilai Ksp ada keterkaitannya
dengan nilai s. Secara umum hubungan antara kelarutan (s) dengan tetapan hasil kali
kelarutan (Ksp) untuk larutan elektrolit AxBy dapat dinyatakan sebagai berikut.

A x B y ( s )⇔ xA y + ( aq)+ yB x − ( aq)
s xs ys

K sp =[ A y + ]x [ B x− ] y
K sp =( xs)x ( ys) y
K sp =x x y y s( x + y )
Contoh soal:
1) Sebanyak 4,35 mg Ag2CrO4 dapat larut dalam 100 ml air. Nyatakan kelarutan
Ag2CrO4 tersebut dalam mol L-1 . (Ar O = 16; Cr = 52; Ag = 108)

5|K E L A R U T A N D AN H A S I L K A L I K E L A R U T AN
Pembahasan:
Kelarutan = Molaritas larutan jenuh ; s = n/V
Mol Ag2CrO4 = Massa Ag2CrO4/Mr Ag2CrO4
= 4,35 x 10-3 gram /332 gram/mol
= 1,31 x 10-5 mol

Kelarutan (s) = mol / volume


= 1,31 x 10-5 mol /0,1 L
= 1,31 x 10-4 mol L-1

2) Tuliskan rumus tetapan hasil kali kelarutan untuk senyawa Mg(OH)2!


Pembahasan:
Mg(OH)2 dalam larutan akan terurai menjadi ion-ionnya,
Mg ( OH )2 ↔Mg 2+ +2OH−
Maka dari rumus Ksp diperoleh Ksp = [Mg2+][OH-]2

3) Pada suhu tertentu, kelarutan AgIO3 adalah 2 × 10–6 mol/L, tentukan harga tetapan


hasil kali kelarutannya!
Pembahasan:
AgIO 3 ↔ Ag + +IO−3
s s s

Konsentrasi ion Ag+ = konsentrasi ion IO3 = s = kelarutan AgIO3 = 2 × 10-6
Ksp=[ Ag+ ][IO−3 ]
Ksp=(s)( s)
Ksp=(2×10−6 )(2×10−6 )=(4×10−12 )
4) Bila diketahui Ksp Ag2CrO4 = 4.10-12 maka konsentrasi CrO4 dalam larutan jenuh
AgCrO4 adalah
Pembahasan:
2−
Ag2CrO4⇄ 2Ag+ + CrO4
s 2s s
+ 2 -2
Ksp = (Ag ) (CrO4 )
4.10-12 = (2s)2(s)
4.10-12 = 4s3
10-12 = s3
2−
s = 10-4( CrO4 )
s = 10-4

B. PENGARUH ION SENAMA TERHADAP KELARUTAN


1. Pengertian
Ion senama adalah ion yang sejenis dengan ion-ion yang ada dalam sistem
keseimbangan. Untuk menerapkan rumus ion senama harus menggunakan asas.
Asas yang dimaksud adalah Asas Le Chatelier. Asas Le Chatelier adalah asas yang
digunakan untuk memprediksi pengaruh perubahan kondisi pada kesetimbangan
kimia. Asas atau prinsip ini dinamai sesuai dengan nama penemunya yaitu Henry
Louis Le Chatelier (1850-1936). Dimana, bunyi asas Le Chatelier adalah “Jika
terhadap suatu sistem kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi), sistem

6|K E L A R U T A N D AN H A S I L K A L I K E L A R U T AN
kesetimbangan tersebut akan mengalami perubahan (pergeseran) yang cenderung
untuk mengurangi pengaruh aksi tersebut.” 
Kita ambil contoh larutan jenuh AgCl. Pada saat AgCl dilarutkan dalam air, maka
akan terbentuk reaksi kesetimbangan, yaitu:

AgCl(s) ↔ Ag+(aq) + Cl–(aq)

Adanya penambahan larutan AgNO3 akan memperbesar konsentrasi


ion Ag+ karena AgNO3 juga akan terionisasi dan menghasilkan ion Ag+.

Reaksi yang terjadi yaitu:

AgNO3(aq) ↔ Ag+(aq) + NO3–(aq)

Sementara itu, penambahan ion sejenis (Ag+) akan menggeser kesetimbangan ke


kiri. Pergeseran ke kiri menyebabkan kelarutan AgCl berkurang, tetapi tidak
mempengaruhi harga tetapan hasil kali kelarutan, jika suhu tidak berubah.
Kesimpulan :
a. Keberadaan ion senama atau sejenis dalam suatu larutan justru akan
memperkecil kelarutan (s)
b. Ion senama tidak akan mempengaruhi besarnya Ksp, selama suhu tidak
berubah (tetap).
2. Penerapan Ion Senama Terhadap Kelarutan
a) Pembentukan Stalaktit dan Stalagmit
Di daerah batu kapur, gua terbentuk oleh air hujan yang mengandung gas
karbon dioksida (CO2) yang di serap dari atmosfer.batu kapur tersusun dengan
bahan utama kalsium karbonat (CaCO3). Kalsium karbonat larut oleh asam
lemah. Kemudian membentuk saluran, saluran dalam jangka waktu yang
lama. Reaksi kimia ini merupakan reaksi kesetimbangan.

H 2 O(l)+CO2 (aq )↔ H 2 CO3

2+ −
H 2 CO3 (aq )+CaCO3 ( s )↔ Ca  + 2HCO3

Karena merupakan reaksi kesetimbangan, reaksi tersebut dapat mengalami


pergeseran sehingga membetuk stalagmit dan stalaktit. Stalagmit adalah batuan
seperti es yang tumbuh dari dasar gua akibat tetesan, sedangkan stalaktit adalah
batuan mirip es yang menggantung di atap gua.
Pembentukan pilar stalaktit dan stalagmite terjadi ketika air mengandung
kalsium karbonat menguapa secara berulang-ulang. Dengan kata lain, jumlah
CaCO3 berkurang. Menurut prinsip Le Chatelier, jika konsentrasi zat berkurang,
reaksi akan bergeser ke arah zat yang berkurang tersebut. Jadi, reaksi akan
bergeser ke kiri (pembentukan CaCO 3). Hal itu dapat di amati dari jatuhnya larutan
Ca2+ dan HCO3- yang berada di atap gua. Penguapan dalam gua terjadi dalam
waktu yang sangat lambat. Penyebabnya, karena tidak ada radiasi matahari untuk
menarik molekul air, kecilnya pergerakan udara bahkan hampir tidak ada, dan
hampir semua udara yang jenuh dengan uap air. Pertambahan panjang stalaktit
hanya 0.2 mm pertahun. Lambatnya laju pengendapan ini juga di pengaruhi oleh
gerakan udara dan campuran di dalam batu kapur.

7|K E L A R U T A N D AN H A S I L K A L I K E L A R U T AN
b) Pembentukan Kerang Mutiara
Mutiara terbentuk ketika suatu Objek Mikroskopis, (misalnya pasir) masuk ke
dalam kulit kerang mutiara (Pinctada maxima)
Yang terbentuk dengan reaksi kesetimbangan :

2+ 2−
CaCO3 ↔ Ca +CO3
2+ −
CaCl2 ↔ Ca +2Cl
c) Pemisahan Logam dengan Sulfida
Pemisahan Logam dengan Ion Sulfida dilakukan dengan mencampurkan Ion
Sulfida (H2S) ke dalam logam yang telah digali.

Contoh soal:
1) Pada suhu tertentu, kelarutan AgIO3 adalah 2 × 10–6 mol/L, tentukan harga
tetapan hasil kali kelarutannya!
Pembahasan:
Ksp Ag2CrO4 = 4 s3 = 4(10–4)3 = 4 × 10–12
2−
Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2 [ CrO 4 ]
4 × 10–12        = [Ag+]2 × 10–2
[Ag+]            = 2 × 10–5 M
2−
Ag2CrO4 ⟶ 2Ag+ +   CrO4
1
Kelarutan Ag2CrO4 = 2 × 2 × 10–5 = 10–5 M
Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan K2CrO4 adalah 10–5 M.

C. PENGARUH pH TERHADAP KELARUTAN


Istilah kelarutan (solubility) digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat yang
dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Kelarutan (khususnya untuk zat yang sukar
larut) dinyatakan dalam mol L-1.  Jadi, kelarutan sama dengan kemolaran dari larutan
jenuhnya. Tetapan kesetimbangan dari kesetimbangan antara garam atau basa yang
sedikit larut disebut tetapan hasil kali kelarutan (solubility product constant) dan
dinyatakan dengan lambing Ksp.
Jika garam CaF2 dan garam AgCl dilarutkan dalam air, maka garam akan melarut dan
membentuk ion-ionnya.

CaF2 (s)  ⇄ Ca2+ (aq) + 2F- (aq)

8|K E L A R U T A N D AN H A S I L K A L I K E L A R U T AN
AgCl(s) ⇄Ag+(aq) + Cl-(aq)

Apakah hanya reaksi kesetimbangan diatas yang terjadi bila kalian melarutkan kedua
garam tersebut dalam air? Anion F- yang terbentuk dari garam CaF2 merupakan basa
konjugasi dari asam lemah HF, sehingga akan terhidrolisis dalam air melepas ion OH -.
Kesetimbangan yang terjadi:
F-(aq) + H2O (l) ⇄ HF (aq) + OH- (aq)

Karena terdapat OH- dalam larutan. Lalu bagaimanakah pada anion Cl-? anion ini
merupakan basa konjugasi dari asam kuat HCl maka di dalam air tidak akan terhidrolisis.
Lalu apakah kelarutan AgCl akan berpengaruh jika terjadi perubahan pH?

1. pH dan Kelarutan Basa


Jika pH ↑, artinya konsentrasi OH- ↑
Maka kesetimbangan bergeser ke kiri, kelarutan ↓

Mg(OH)2 (s)⇄Mg2+(aq) + 2OH-(aq)

Jika pH ↓, artinya konsentrasi OH- ↓


Maka kesetimbangan bergeser ke kiri, kelarutan ↑

Pada umumnya basa mudah larut dalam larutan asam, tetapi sebaliknya akan
sukar larut dalam larutan basa. Jika kedalam larutan basa ditambahkan asam, maka
konsentrasi ion H+ akan bertambah dan konsentrasi ion OH- akan berkurang. Jika ion
OH- berkurang maka kelarutannya juga akan berkurang. Jika larutan ditambahkan
basa, maka konsentasi OH- akan bertambah sehingga kelarutannya juga akan
bertambah.

2. pH dan Kelarutan Garam


Perubahan pH hanya akan berpengaruh apabila garam sukar larut berasal dari
asam lemah atau garam yang terhidrolisis sebagian dari asam lemah dan basa kuat.
Barium karbonat (BaCO3) merupakan salah satu endapan yang sukar larut dalam
air, maka keseimbangan berikut ini akan terjadi dalam larutan:
2−
1) Anion CO3  adalah anion dari asam lemah yang dapat terhidrolisis
Jika pH ↑, artinya [OH-] ↑
2−
Kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri dan [ CO3 ]↑

2−
CO32-(aq)+ H2O(l) ⇄ H CO3 (aq) + OH-(aq)

Jika pH ↓, artinya [OH-] ↓


2−
Kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri dan [ CO3 ]↓

Kemudian dalam persamaan berikut:


2−
Jika pH ↑, maka [ CO3 ] ↑ sehingga
Kesetimbangan bergeser ke kiri,   kelarutan ↓

2−
BaCO3(s) ⇄ Ba2+(aq) + CO3 (aq)

2−
Jika pH ↓, maka [ CO3 ] ↓ sehingga

9|K E L A R U T A N D AN H A S I L K A L I K E L A R U T AN
Kesetimbangan bergeser ke kanan, kelarutan ↑
2) Kalsium karbonat (CaCO3) sukar larut dalam air, tetapi larut dalam larutan HCl.
Fakta ini dapat diterangkan sebagai berikut:
a. Dalam larutan jenuh CaCO3 terdapat kesetimbangan sebagai berikut.

2−
CaCO3 (s) ↔ Ca2+ (aq) + CO3 (aq)
2−
b. Dalam larutan asam, ion CO3 akan diikat oleh ion H+ membentuk HCO3-
atau H2CO3. H2CO3 selanjutnya akan terurai membentuk CO2 dan H2O. Hal ini
akan menggeser kesetimbangan di atas ke kanan atau dengan kata lain’
menyebabkan CaCO3 melarut.

D. REAKSI PENGENDAPAN
1. Pengertian
Reaksi pengendapan (presipitasi) adalah reaksi pembentukan padatan dalam
larutan atau di dalam padatan lain selama reaksi kimia. Pengendapan yang dapat
terjadi karena adanya difusi dalam padatan. Ketika reaksi terjadi dalam larutan cair,
padatan terbentuk disebut sebagai endapan. Bahan kimia yang menyebabkan
adanya padatan disebut pengendap. Tanpa kekuatan energi gravitasi yang cukup
untuk membawa partikel-partikel padat ke bawah bersama-sama, maka endapan
akan tetap sebagai suspense. Setelah terjadi sedimentasi, endapan dapat disebut
sebagai pellet. Cairan yang sudah tidak mempunyai endapan supernatant.

Pengendapan dapat terjadi jika konsentrasi senyawa melebihi kelarutan.


Pengendapan dapat terjadi dengan cepat dari larutan jenuh. Pengendapan erat
kaitannya dengan hasil kali kelarutan (Ksp). Dalam padatan, pengendapan terjadi jika
konsentrasi salah satu padatan berada di atas batas kelarutan.

2. Jenis Reaksi Pengendapan


1) Persamaan Molekul
Persamaan molekul adalah persamaan yang menulis bahwa semua spesi-
spesi di anggap sebagai molekul, maupun semua senyawa di tulis tanpa harus
menulis senyawa yang berperan dalam suatu keberlangsungan reaksi
pengendapan. Contoh:
Reaksi antara natrium sulfat dengan barium klorida menghasilkan endapan
barium sulfat dalam larutan natrium klorida.

Na2SO4(aq) + BaCl2(aq) → BaSO4(s) + 2NaCl (aq)

10 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
2) Persamaan Ionik
Persamaan ionik adalah persamaan yang menunjukkan spesi-spesi yang
terlarut dalam bentuk ion-ion bebas. Untuk ion-ion yang tidak terlibat dalam reaksi
disebut ion pendamping. Karena ion pendamping muncul pada kedua ruas
persamaan dan tidak berubah selama reaksi kimia sehingga dapat diabaikan.
Contoh:

Pb2+(aq) + 2NO3-(aq) + 2Na+(aq) + 2I-(aq)  → PbI2(s) + 2Na+(aq) + 2NO3-(aq)

Ion-ion Na+ dan NO3- adalah sebagai ion pendampingnya. karena dalam
penulisan persamaan rumus reaksi pengendapan kita memerlukan pemusatan
terhadap perubahan yang sebenarnya terjadi maka di perlukan persamaan ionik
total.
3) Persamaan Ionik Total
Persamaan ionik total adalah persamaan reaksi yang menunjukkan hanya
spesi-spesi yang benar-benar berperan dalam suatu reaksi. Contoh:

Pb2+(aq) + 2NO3-(aq) + 2Na+(aq) + 2I-(aq)  → PbI2(s) + 2Na+(aq) + 2NO3-(aq)

Persamaan ionik total dari persamaan reaksi diatas adalah,

Pb2+(aq) + 2I-(aq) → PbI2(s)

Sehingga hanya ion-ion yang menyebabkan terbentuknya endapan saja yang


di tulis. Suatu persamaan reaksi yang memiliki persamaan ionik total hanya yang
dapat menghasilkan endapan saja, untuk reaksi yang tidak menghasilkan
endapan tidak memiliki persamaan ionik total.

3. Zat Pengendap
Zat pengendap atau precipitating agent adalah zat tertentu yang ditambahkan ke
dalam reaksi sehingga bisa menghasilkan endapan. Berikut adalah senyawa yang
dapat diendapkan oleh zat-zat pengendap tertentu:
1) Senyawa Hidroksida dan Garam
Senyawa – senyawa hidroksida dan garam bisa diendapkan dengan cara
menaikkan pH larutan secara perlahan – lahan. Biasanya larutan amonia (NH3)
dengan perbandingan 1 : 1 sering digunakan untuk tujuan ini di banyak
percobaan laboratorium.
2) Barium, Strontium, dan Kalsium
Ketiga unsur diatas adalah unsur golongan IIA. Sebagaimana yang kita
ketahui bahwa senyawa – senyawa sulfat yang dibentuk oleh unsur – unsur ini
adalah sukar larut dalam air dan akhirnya mengendap. Oleh karena itu, metode
terbaik yang digunakan untuk mengendapkan ketiganya adalah dengan
menggunakan zat pengendap yang bisa menghasilkan ion sulfat (SO 42-) seperti
asam sulfatmik dan dimetil sulfat. Asam sulfamik ketika dilarutkan ke dalam air
bisa membebaskan ion sulfat yang kemudian akan bereaksi dengan barium,
stontium atau kalsium membentuk endapan.

2−
NH2SO3H + H2O → NH4+ H++ SO4

2−
Ca2+ + SO 4 → CaSO4(s) ↓

11 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
3) Zat-zat yang Mengendap Sebagai Senyawa Sulfat
Ada zat (ion atau unsur) yang mengendap sebagai senyawa sulfat. Untuk itu
kita harus sediakan zat pengendap yang dapat membebaskan senyawa sulfat
seperti trimetil fosfat. Trimetil fosfat dapat terhidrolisis didalam air membebaskan
3−
ion fosfat ( PO 4 ) yang kemudian akan bereaksi dengan zat yang ingin
diendapkan.

4. Warna Endapan
Banyak senyawa yang mengandung ion logam menghasilkan endapan
dengan warna yang khas. Berikut ini adalah warna khas untuk berbagai logam.
Namun demikian, banyak dari senyawa ini dapat menghasilkan warna yang
sangat berbeda.

Senyawa Warna
Emas Oranye
Krom Hijau tua, hijau keruh, oranye, ungu, kuning, coklat
Kobalt Warna merah muda
Tembaga Biru
Besi (II) Hijau
Besi (III) Coklat kemerahan
Mangan Merah muda pucat
Nikel Hijau
Contoh soal:
1) Periksalah dengan suatu perhitungan apakah terbentuk endapan Ca(OH) 2 jika 10
mL larutan CaCl2 0,2 M di reaksikandengan 10 mL larutanNaOH 0,02 M.
(KspCa(OH)2 = 8 x 10-6)
Pembahasan:
Langkah pertama adalah menentukan mol masing masing zat.
n CaCl2 = M × V = 0,2 × 10 = 2 mmol
n NaOH = M × V = 0,02 × 10 = 0,2 mmol

Reaksi yang terjadi adalah:


CaCl2 + 2NaOH → Ca(OH)2 + 2NaCl

Ca(OH)2 adalah zat yang sukar larut yang jika terion menjadi :
Ca(OH)2 → Ca2+  + 2OH-

Jumlah mol ion Ca2+ berasal dari CaCl2-, sedangkan jumlah mol ion OH-berasal
dari NaOH, untuk itu kita cari konsentrasinya setelah larutan dicampur.
Vcampuran = 10 + 10 = 20 mL
2
[Ca2+] = 20 = 0,1 M
0,2
[OH-] = 20 = 0,01 M

Qc Ca(OH)2 = [Ca+2] × [OH-]


                     = 0,1 x 0,01
                     = 0,001 = 10-3
Qc>Ksp = 10-3> 8 × 10-6 = Terjadi endapan

12 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
2) Dalam suatu larutan terdapat CaCl2 dan BaCl2 masing masing 0,01 M. Larutan ini
ditetesi sedikit demi sedikit Na2SO4. Anggaplah volume larutan tidak berubah
dengan penambahan Na2SO4 0,01 M tersebut. Ion manakah yang akan
diendapkan terlebih dahulu?(Ksp CaSO4 = 9,1 x 10-6 dan Ksp BaSO4 = 1,1 x 10-10)
Pembahasan:
Reaksi yang terjadi adalah :
CaCl2 + Na2SO4 → CaSO4 + 2NaCl
BaCl2 + Na2SO4 → BaSO4  + 2NaCl

Garam yang diperkirakan akan mengendap adalah CaSO 4 dan BaSO4 (Jika tidak
tahu menentukan garam mana yang akan mengendap maka lihat saja data K sp
-nya)

Kita lihat dulu reaksi pertama = Garam CaSO4

Garam ini akan mengion menjadi :


CaSO4 → Ca2+ + SO2−
4

Konsentrasi ion Ca2+ didapat dari CaCl2  = 0,01 M = 10-2 M


Konsentrasi ion SO2−
4 didapat dari Na2SO4 = 0,01 M = 10-2 M

2−
Qc CaSO4 = [Ca2+][ SO4 ]
         = (10-2)( 10-2)
                 = 10-4
Harga Qc untuk CaSO4 akan sama dengan BaSO4 karena memiliki konsentrasi
yang sama yaitu 10-4.

Dari hal ini dapat diambil kesimpulan:


Karena Qc > Ksp CaSO4 dan Ksp BaSO4 ,maka kedua garam akan mengendap
Yang mengendap dahulu adalah yang Ksp nya paling kecil yaitu BaSO4 (ion Ba2+).

13 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
KUMPULAN SOAL
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
Pilihlah jawaban A, B, C, D, atau E yang menurut Anda benar!

PILIHAN GANDA

1. Beberapa data Ksp dari senyawa jenuh (tepat saat terjadi


garam sebagai berikut: pengendapan) adalah …(UN SMA
2014)
1. AgCN = 1,2 × 10−16 A. 2 × 10−2 M
2. AgOH = 1,2 × 10−12 B. 2 × 10−3 M
3. AgIO3 = 1,0 × 10−12 C. 2 × 10−4 M
4. AgBr = 5,0 × 10−13 D. 2 × 10−5 M
Urutan kelarutan senyawa tersebut E. 2 × 10−6 M
dari yang besar ke yang kecil adalah
… (UN SMA 2012) 5. Kelarutan BaSO4 (Ksp = 10-8) paling
kecil bila dilarutkan dalam …
A. 1, 4, 3, dan 2
A. Air
B. 2, 3, 4, dan 1
B. BaCl2 0,1 M
C. 3, 4, 2, dan 1
C. H2SO4 0,2 M
D. 3, 2, 1, dan 4
D. Na2SO4 0,3 M
E. 4, 2, 1, dan 3
E. Al2(SO4)3 0,2 M
2. Kelarutan Mg(OH)2 dalam NaOH 0,1
6. Pada temperatur tertentu, Ksp PbSO4
M dengan Ksp Mg(OH)2 = 1,8 × 10−11
dan PbI2 berturut-turut adalah 1,6 x
mol/L adalah … (UN SMA 2008)
10-8 dan 7,1 x 10-9. Pada temperatur
A. 1,8 × 10−13 mol/L
tersebut … (SBMPTN 2017)
B. 1,8 × 10−10 mol/L
A. PbSO4 lebih mudah larut
C. 4,5 × 10−10 mol/L
dibandingkan PbI2
D. 1,8 × 10−9 mol/L
B. diperlukan lebih banyak SO4
E. 6,7 × 10−6 mol/L
daripada I- untuk mengendapkan
Pb2+ dari dalam larutan
3. Sebanyak 100 ml larutan MgCl2 0,4 M
C. kelarutan PbSO4 sama dengan
ditambahkan ke dalam 100 ml larutan
kelarutan PbI2
Na2CO3 0,4 M. Besarnya massa zat
yang mengendap jika diketahui Ksp D. kelarutan PbSO4 lebih besar dari
MgCO3 = 3 × 10−8 dan Ar Mg = 24, C pada kelarutan PbI2
= 12, O =16 adalah …(UN SMA 2013) E. kelarutan PbI2 lebih besar dari
A. 1,68 gram pada kelarutan PbSO4
B. 84,00 gram
C. 3,36 gram 7. Dalam 100 cm3 air dapat larut 1,16 mg
D. 6,72 gram Mg(OH)2 (Mr = 58). Harga Ksp dari
E. 8,40 gram Mg(OH)2 adalah … (EBTANAS 2001)
A. 16,0 × 10−12 
4. Diketahui 100 ml NaOH 1,8 M + 100 B. 3,2× 10−11 
mL CH3COOH 1,8 M dimasukkan ke C. 8,0× 10−10
dalam larutan garam uji terbentuk D. 4,0× 10−10 
ditetesi larutan Ni(NO3)2 sampai E. 8,0× 10−8
keadaan tepat jenuh Ni(OH)2. Jika Kw
= 10−14, Ka = 10−5, Ksp Ni(OH)2 = 1,8 × 8. Berikut ini beberapa senyawa garam
10−14, maka [Ni2+] pada saat tepat dan Ksp nya:

14 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
(1) Cu(OH)2, Ksp = 2,6 × 10−19 A. AgCl-Ag2CO3-Ag3PO4-Ag2S
(2) Fe(OH)2, Ksp = 8,0 × 10−16 B. Ag2S-AgCl-Ag3PO4-Ag2CO3
(3) Pb(OH)2, Ksp = 1,4 × 10−20 C. Ag2CO3-Ag3PO4-AgCl-Ag2S
(4) Mg(OH)2, Ksp = 1,8 × 10−11 D. Ag2S-Ag3PO4-Ag2CO3-AgCl
Urutan kelarutan senyawa tersebut dari E. AgCl-Ag2S-Ag2CO3-Ag3PO4
yang kecil ke besar adalah … (UN SMA
2012) 12. Sebanyak 100 ml NaOH 0,008 M
A. (1), (2), (3), (4) direaksikan dengan 100 ml CH3COOH
B. (2), (4), (1), (3) 0,008 M. Ke dalam larutan reaksi
C. (3), (1), (2), (4) ditetesi larutan encer CaCl2 dan
D. (3), (2), (4), (1) penetesan diakhiri ketika di larutan
E. (4), (2), (1), (3) tepat jenuh atau tepat Ca(OH)2 akan
mengendap. Jika Kw =
9. Sebanyak 200 ml larutan AgNO3 0,02 −14
10 , Ksp Ca(OH)2 = 4 × 10−16,
M masing-masing dimasukkan ke dan Ka = 10−5 maka [Ca2+] pada saat
dalam 5 wadah yang berisi 5 jenis tepat jenuh adalah …
larutan yang mengandung ion S2−,
PO 3−
4
2−
, CrO 4 , Br−,
2−
SO 4 A. 10−1 M
dengan volume dan molaritas yang B. 10−2 M
sama, yaitu 10−3 M. Jika harga Ksp : C. 10−3 M
D. 10−4 M
1) Ag2S = 2 × 10−49 E. 10−5 M
2) Ag3PO4 = 1 × 10−20
3) Ag2CrO4 = 6 × 10−5 13. Sebanyak 100 ml AgNO3 0,01 M
4) AgBr = 5 × 10−13 dicampur dengan 100 ml
5) Ag2SO4 = 3 × 10−5 H2SO4 0,01M.
Maka garam yang akan larut adalah … −5
(UN SMA 2011) Diketahui  K sp Ag2 SO 4 =3,2×10
A. Ag2S dan Ag3PO4 Pernyataan yang benar mengenai
B. Ag2S dan AgBr campuran tersebut adalah …
C. Ag2CrO4 dan Ag2SO4 A. Terbentuk endapan
D. Ag3PO4 dan AgBr karena Ksp < Qc
E. AgBr dan Ag2SO4 B. Terbentuk endapan
karena Ksp > Qc
10. Di antara zat berikut ini, yang paling C. Belum terbentuk endapan
sukar larut dalam air adalah … karena Ksp < Qc
A. AgCl (Ksp = 1,8 × 10-10) D. Belum terbentuk endapan
B. BaCrO4 (Ksp = 1,2 × 10-10) karena Ksp > Qc
C. Ag2CrO4 (Ksp = 1,1 × 10-10) E. Larutan tepat jenuh
D. CaF2 (Ksp = 3,4 × 10-11) karena Ksp = Qc
E. Mg(OH)2 (Ksp = 1,2 × 10-11)
14. Jika Ksp Ag3PO4 = 2,16 × 10-18,
11. Diketahui : kelarutan Ag3PO4 dalam larutan
Ksp Ag2CO3 = 8 × 10-12 Na3PO4 0,01 M adalah …
Ksp AgCl = 2 × 10-10 A. 2,0 × 10-6 M
Ksp Ag2S = 6 × 10-50 B. 2,7 × 10-13 M
Ksp Ag3PO4 = 1 × 10-16 C. 1,0 × 10-14 M
Urutan kelarutan garam-garam di atas D. 2,0 × 10-14 M
dari terbesar ke terkecil adalah … E. 2,7 × 10-17 M
(EBTANAS 1990)
15. Diketahui 500 mg AgBrO3 pada
terdapat dalam 100 ml larutan

15 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
KBrO3 0,1 M. Jika larutan tersebut larut dalam 500 ml air … (Ar Pb = 206;
diencerkan menjadi 1 L dan S = 32; O = 16; nyatakan jawaban
Ksp AgBrO3 = 6 × 10-5, besar dalam satuan miligram)
konsentrasi ion Ag+ adalah … (Mr A. 20,48
AgBrO3 = 236) B. 21,14
A. 6 x 10-4 mol L-1 C. 20,69
B. 8 x 10-2 mol L-1 D. 20,9
C. 6 x 10-6 mol L-1 E. 21
D. 3 x 10-5 mol L-1
E. 6 x 10-3 mol L-1 21. Sebanyak 0,7 gram BaF2 (Mr = 175)
melarut dalam air murni membentuk 2
16. Kelarutan PbSO4 dalam adalah 1,4 x L larutan jenuh. Nilai Ksp dari BaF2
10-4 M pada suhu sekitar 30oC. Bila adalah …
dilarutkan dalam larutan K2SO4  0,05 A. 1 × 10-8
M, kelarutan PbSO4 menjadi … B. 2,4 × 10-8
A. 1,0 × 10-8 M C. 3,2 × 10-8
B. 0,2 × 10-6 M D. 5,0 × 10-8
C. 0,4 × 10-6 M E. 6,4 × 10-8
D. 1,2 × 10-5 M
E. 1,4 × 10-4 M 22. Jika konsentrasi ion Ca2+ daam
larutan jenuh CaF2adalah 2×10-4 M.
17. Pada suhu tertentu, kelarutan PbI2 Nilai hasil kali kelarutan CaF2 adalah
dalam air adalah 1,5 × 10-3 mol/L. …
Berdasarkan data tersebut, maka A. 3,6×10-11
harga Ksp PbI2 adalah … B. 3,2×10-11
A. 4,50 × 10-9 C. 3,6×10-10
B. 3,37 × 10-9 D. 3,4×10-10
C. 6,57 × 10-8 E. 3,2×10-10
D. 4,50 × 10-8
E. 1,35 × 10-8 23. Campuran antara dua larutan dapat
terjadi endapan, tepat jenuh atau tidak
18. Manakah dari senyawa berikut yang terbentuk endapat/larut. Sebanyak
kelarutannya paling kecil dalam air? 100 ml Pb(NO3)2 1 × 10-3 M dicampur
A. CH3CH(NH2)CO2H dengan 100 ml. NaOH 4 × 10-3 M, Ksp
B. CH3CH(OH)CH3 Pb(OH)2 = 4 × 10-10. Pernyataan yang
C. CH3CH2CH2NH2 benar untuk campuran tersebut
D. C6H5CO2Na adalah … (UN SMA 2017)
E. C6H5NH2 A. Terbentuk endapan karena Ksp<
Qc
19. Jika Ksp M(OH)2 pada suhu tertentu B. Terbentuk endapan karena Ksp>
adalah 4 × 10-12, maka kelarutan Qc
M(OH)2 pada pH = 12 adalah … C. Belum terbentuk endapan karena
(UTUL UGM 2013) Ksp< Qc
A. 2 × 10-1 D. Belum terbentuk endapan karena
B. 2 × 10-2 Ksp> Qc
C. 4 × 10-4 E. Larutan tepat jenuh karena Ksp =
D. 4 × 10-1 Qc
E. 4 × 10-8
24. Berikut ini yang merupakan contoh
20. Kelarutan PbSO4 dalam air pada suhu penerapan kelarutan dan hasil kali
tertentu adalah 1,4 × 10-4 mol/L. kelarutan dalam kehidupan adalah
Berapa massa PbSO4 yang dapat A. Perkaratan besi

16 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
B. Pembuatan alkohol dari tape Rumus kimia dari garam tersebut …
C. Penyepuhan logam A. AB
D. Pemisahan minyak bumi B. A4B
E. Pembentukan stalaktit C. AB4
D. A4B4
25. Sebanyak 100 ml CaCl2 0,6 M E. A2B4
dicampur dengan 100 ml Na2CO3 0,6
M. Jika Ksp CaCO3 = 2,8 × 10-9, 30. Hasil kali kelarutan AgCO3 dapat
massa zat yang mengendap sebesar dirumuskan …
−¿¿
… (Ar Ca = 40; C = 13; O = 16; Na = A. [Ag+] [CO3
23; Cl = 35,5) (UN SMA 2015) B. [Ag+] [CO3
−¿¿2

A. 6 gram
C. [Ag+]2 [CO32−¿ ¿
B. 9 gram
C. 60 gram D. [Ag2+] [CO32−¿ ¿
D. 100 gram E. [Ag2+]2[CO32−¿ ¿
E. 120 gram


26. Konsentrasi Br terlarut yang
dihasilkan dari pencampuran 100 ml
NaBr 0,01 M dengan 100 ml MgBr2
0,01 M dan 1,88 gram AgBr adalah …
(Ksp AgBr = 5,4 × 10 -13; Ar Ag = 108;
Br = 80) (SIMAK UI 2013)
A. 0,010 M
B. 0,015 M
C. 0,020 M
D. 0,030 M
E. 0,065 M

27. Syarat untuk terjadinya endapan


dengan membandingkan nilai Qc
dengan Ksp adalah …
A. Qc > Ksp
B. Qc < Ksp
C. Qc = Ksp
D. Qc ≤ Ksp
E. Qc = 0

28. Diantara senyawa berikut ini yaitu


Hg2Br2, MgCO3, PbCrO4, Ag2CrO4
yang memiliki harga Ksp = 4s3
adalah ... (s = kelarutan)
A. Hg2Br2, MgCO3, PbCrO4
B. Hg2Br2, PbCrO4
C. MgCO3, Ag2CrO4
D. Ag2CrO4
E. semua

29. Persamaan tetepan hasil kelarutan


dari suatu garam yang sukar larut
adalah:
Ksp = [A4+] [B-]4

17 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
18 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
ESAI

1. Bila Ksp Mg(OH)2 = 4 × 10-12, berapakah kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan yang
pH-nya = 11?

2. Hasil kali kelarutan Ca(OH)2 dalam air adalah 4 × 10-6. Tentukan kelarutan
Ca(OH)2.

3. Dalam 100 cm3 air dapat larut 1,16 mg Mg(OH)2 (Mr = 58). Tentukan harga Ksp
dari Mg(OH)2.
−12
4. Diketahui tetapan hasil kali kelarutan Mg (OH )2=2×10 . Tentukan
kelarutan Mg(OH)2 dalam akuades (air murni).

5. Larutan jenuh M(OH)2 mempunyai pH = 10. Tentukanlah kelarutan basa


tersebut dalam larutann yang mempunyai pH = 13.

19 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
PEMBAHASAN SOAL
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
Mohon periksa kembali jika terdapat kesalahan dalam pengerjaan!

PILIHAN GANDA

1. Beberapa data Ksp dari senyawa garam sebagai berikut:


1. AgCN = 1,2 × 10−16
2. AgOH = 1,2 × 10−12
3. AgIO3 = 1,0 × 10−12
4. AgBr = 5,0 × 10−13
Urutan kelarutan senyawa tersebut dari yang besar ke yang kecil adalah … (UN
SMA 2012)
A. 1, 4, 3, dan 2
B. 2, 3, 4, dan 1
C. 3, 4, 2, dan 1
D. 3, 2, 1, dan 4
E. 4, 2, 1, dan 3
Pembahasan :

Untuk senyawa LmXn, hubungan antara kelarutan (s) dan hasil kali kelarutan
(Ksp) dirumuskan:

K sp
s=

m +n

m m nn
Semua senyawa garam pada soal di atas mempunyai nilai m = 1 dan n = 1.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa s berbanding lurus dengan akar Ksp atau s2
berbanding lurus dengan Ksp.

s ~ √Ks atau  s2 ~ Ksp

Artinya, semakin besar nilai hasil kali kelarutan (Ksp) semakin besar pula
nilai kelarutannya (s)

Jadi, urutan kelarutan senyawa dari yang besar ke yang kecil adalah 2, 3, 4, dan
1.

Jawaban : B

2. Kelarutan Mg(OH)2 dalam NaOH 0,1 M dengan Ksp Mg(OH) 2 = 1,8 × 10−11 mol/L
adalah … (UN SMA 2008)
A. 1,8 × 10−13 mol/L
B. 1,8 × 10−10 mol/L
C. 4,5 × 10−10 mol/L
D. 1,8 × 10−9 mol/L
E. 6,7 × 10−6 mol/L
Pembahasan :

20 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
Kelarutan Mg(OH)2 dalam NaOH merupakan kelarutan dalam ion sejenis. Ion
sejenisnya adalah OH−. Kita dapat mencari molaritas ion OH− melalui NaOH.

NaOH 0,1 M berarti [OH−] = 0,1 M

Selanjutnya kita uraikan senyawa Mg(OH)2.


Mg(OH)2 → Mg2+ + 2OH−

K sp Mg(OH )2=[ s][OH − ] 2


1,8×10−11=s×10−2
1,8×10−11
s= −2
10
s=1,8×10−9

Jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam NaOH adalah 1,8 × 10−9 mol/L.

Jawaban : D

3. Sebanyak 100 ml larutan MgCl2 0,4 M ditambahkan ke dalam 100 ml larutan


Na2CO3 0,4 M. Besarnya massa zat yang mengendap jika diketahui Ksp MgCO 3
= 3 × 10−8 dan Ar Mg = 24, C = 12, O =16 adalah… (UN SMA 2013)
A. 1,68 gram
B. 84,00 gram
C. 3,36 gram
D. 6,72 gram
E. 8,40 gram
Pembahasan :
Persamaan reaksinya adalah :
MgCl 2 + Na2 CO3 →MgCO3 + 2NaCl

Untuk mengetahui zat yang mengendap kita bandingkan perkalian konsentrasi


ion dengan nilai Ksp. (Sebenarnya dengan dicantumkannya nilai Ksp dari
MgCO3 kita sudah tahu bahwa yang mengendap adalah MgCO3, tapi agar
pembahasannya lebih panjang, tidak ada salahnya, sekedar memastikan).

MgCl2 0,4 Mberarti [Mg2+] = 0,4 M


2−
Na2CO3 0,4 M berarti [ CO3 ] = 0,4 M

2−
Ksp MgCO3= [Mg2+][ CO3 ]
3 × 10−8< 0,4×0,4 (mengendap)

Selanjutnya kita cari massa MgCO3 yang mengendap berdasarkan reaksi di atas.
mol MgCO3 = mol MgCl2

= 100 ml × 0,4 M

21 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
= 40 mol

massa MgCO3 = mol MgCO3 × Mr MgCO3

= 40 × 84 mg

= 3360 mg

= 3,36 gram

Jadi, massa MgCO3 (magnesium karbonat) yang mengendap pada reaksi di atas
adalah 3,36 gram.

Jawaban : C

4. Diketahui 100 ml NaOH 1,8 M + 100 mL CH 3COOH 1,8 M dimasukkan ke dalam


larutan garam uji terbentuk ditetesi larutan Ni(NO 3)2 sampai keadaan tepat jenuh
Ni(OH)2. Jika Kw = 10−14, Ka = 10−5, Ksp Ni(OH)2 = 1,8 × 10−14, maka [Ni2+] pada
saat tepat jenuh (tepat saat terjadi pengendapan) adalah …(UN SMA 2014)
A. 2 × 10−2 M
B. 2 × 10−3 M
C. 2 × 10−4 M
D. 2 × 10−5 M
E. 2 × 10−6 M
Pembahasan :
Mula-mula terjadi reaksi hidrolisis yang membentuk garam.

NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O

Konsentrasi garam yang terbentuk (CH3COONa) adalah:


mol garam = mol NaOH
= 100 ml × 1,8 M

= 180 mol

volume garam = volume NaOH + volume CH3COOH

= 200 mL

180
molaritas garam[g] = 200 M

= 9 × 10−1 M

Garam CH3COONa bersifat basa, sehingga rumus hidrolisis garam yang bersifat
basa adalah 3 × 10−5.

Garam terhidrolisis yang terbentuk kemudian ditetesi larutan Ni(NO3)2 sampai


terbentuk Ni(OH)2 tepat jenuh.

K sp Ni (OH)2=[ Ni 2+ ][ OH − ]2
1,8×10−14=[ Ni 2+ ](3×10−5 )2
18×10−15=9×10−10 [ Ni 2 + ]
2+ 18×10−15
[ Ni ]=
9×10−10
[ Ni 2+ ]=2×10−5 M
22 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
Jadi, konsentrasi [Ni2+] pada saat tepat jenuh adalah 2 × 10−5 M.

Jawaban : D

5. Kelarutan BaSO4 (Ksp = 10-8) paling kecil bila dilarutkan dalam …


F. Air
G. BaCl2 0,1 M
H. H2SO4 0,2 M
I. Na2SO4 0,3 M
J. Al2(SO4)3 0,2 M
Pembahasan :
Ksp BaSO4 = 10-8
 Air
s= √10−8=10−4

 BaCl2 0,1 M
10−8 −7
s= −1
=10
10

 H2SO4 0,2 M
10−8 −8
s= −1
=5 ×10
2 ×10

 Na2SO4 0,3 M
10−8 −8
s= −1
=3,3× 10
3 ×10
 Al2(SO4)3 0,2 M
10−8 −8
s= −1
=1,7 ×10
6 ×10
Kelarutan BaSO4 yang paling kecil bila dilarutkan dalam Al2(SO4)3 0,2 M.

Jawaban : E

6. Pada temperatur tertentu, Ksp PbSO4 dan PbI2 berturut-turut adalah 1,6 x 10-8
dan 7,1 x 10-9. Pada temperatur tersebut …(SBMPTN 2017)
A. PbSO4 lebih mudah larut dibandingkan PbI2
B. diperlukan lebih banyak SO4 daripada I- untuk mengendapkan Pb2+ dari
dalam larutan
C. kelarutan PbSO4 sama dengan kelarutan PbI2
D. kelarutan PbSO4 lebih besar dari pada kelarutan PbI2
E. kelarutan PbI2 lebih besar dari pada kelarutan PbSO4
Pembahasan :
Ksp merupakan parameter untuk mengukur besarnya kelarutan suatu zat dalam
suatu pelarut. Besarnya kelarutan suatu garam sebanding dengan nilai Ksp-
nya, sehingga kelarutan PbSO4 lebih besar dari pada kelarutan PbI2.

Jawaban : D

23 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
7. Dalam 100 cm3 air dapat larut 1,16 mg Mg(OH)2 (Mr = 58). Harga Ksp dari
Mg(OH)2 adalah … (EBTANAS 2001)
A. 16,0 × 10−12 
B. 3,2× 10−11 
C. 8,0× 10−10
D. 4,0× 10−10 
E. 8,0× 10−8
Pembahasan :

Diketahui :
Volume air = 100 cm3 = 0,1 L
Massa = 1,16 mg = 1,16 × 10−3 gram
Mr = 58
Ksp = …

massa
mol Mg (OH )2=
Mr
1,16 × 10-3
mol Mg (OH)2 = = 0,02 × 10-3 mol
58

mol
s=
volume
0,02×10−3
s= =0,2×10−3 mol/L
0,1
Mg(OH)2 ↔ Mg2+ + 2OH−

s s 2s

Ksp=[ Mg2+ ][ OH− ]2


Ksp=(s)(2s)2
Ksp=4s3
3
Ksp Mg( OH)2 =4 ( 0,2×10−3 )
Ksp Mg( OH)2 =3,2×10−11

Jadi, harga Ksp Mg(OH)2 adalah 3,2 x 10-11.

Jawaban : B

8. Berikut ini beberapa senyawa garam dan Ksp nya:

(1) Cu(OH)2, Ksp = 2,6 × 10−19

(2) Fe(OH)2, Ksp = 8,0 × 10−16

(3) Pb(OH)2, Ksp = 1,4 × 10−20

(4) Mg(OH)2, Ksp = 1,8 × 10−11

24 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
Urutan kelarutan senyawa tersebut dari yang kecil ke besar adalah … (UN SMA
2012)
A. (1), (2), (3), (4)
B. (2), (4), (1), (3)
C. (3), (1), (2), (4)
D. (3), (2), (4), (1)
E. (4), (2), (1), (3)
Pembahasan :

Keempat senyawa garam memiliki pola yang sama yaitu L(OH)2 sehingga akan
memiliki pola rumus kelarutan yang sama pula, jadi kita hanya harus
mengurutkan nilai Ksp dari yang terkecil, yaitu: (3), (1), (2) dan (4).

Jawaban : C

9. Sebanyak 200 ml larutan AgNO3 0,02 M masing-masing dimasukkan ke dalam 5


3− 2−
wadah yang berisi 5 jenis larutan yang mengandung ion S2−, PO 4 , CrO4 ,

Br−, SO2−
4 dengan volume dan molaritas yang sama, yaitu 10−3 M. Jika harga
Ksp :
1) Ag2S = 2 × 10−49
2) Ag3PO4 = 1 × 10−20
3) Ag2CrO4 = 6 × 10−5
4) AgBr = 5 × 10−13
5) Ag2SO4 = 3 × 10−5
Maka garam yang akan larut adalah … (UN SMA 2011)
A. Ag2S dan Ag3PO4
B. Ag2S dan AgBr
C. Ag2CrO4 dan Ag2SO4
D. Ag3PO4 dan AgBr
E. AgBr dan Ag2SO4
Pembahasan :

Molaritas [Ag+] dicari melalui AgNO3.

AgNO3 0,02 M berarti [Ag+] = 2 × 10−2 M

Selanjutnya kita cari perkalian konsentrasi ion masing-masing garam :

Ag2 S →2Ag + +S2−


Ksp Ag 2 S=[ Ag+ ]2 [ S 2− ]
−49 −2 2 −3
2×10 <(2×10 ) (10 ) (mengendap)

Ag3 PO 4 →3Ag + +PO3−


4
Ksp Ag 3 PO4 =[ Ag + ]3 [ PO 3−
4 ]
−20 −2 3 −3
1×10 <(2×10 ) (10 ) (mengendap)

25 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
Ag2 CrO4 →2Ag+ + CrO 2-4
Ksp Ag 2 CrO4 =[ Ag+ ]2 [CrO 2-4 ]
-5 -2 2 -3
6 × 10 >(2 × 10 ) (10 ) (larut)

AgBr →Ag+ +Br−


Ksp AgBr→[ Ag+ ][ Br− ]
5×10−13<(2×10−2 )(10−3 ) (mengendap)

Ag2 SO 4 →2Ag+ +SO 2−4


Ksp Ag 2 SO 4 =[ Ag ] [SO2−
+ 2
4 ]
−5 −2 2 −3
3×10 >(2×10 ) (10 ) (larut)

Jadi, garam yang akan larut adalah Ag2CrO4 dan Ag2SO4

Jawaban : C

10. Di antara zat berikut ini, yang paling sukar larut dalam air adalah …
A. AgCl (Ksp = 1,8 × 10-10)
B. BaCrO4 (Ksp = 1,2 × 10-10)
C. Ag2CrO4 (Ksp = 1,1 × 10-10)
D. CaF2 (Ksp = 3,4 × 10-11)
E. Mg(OH)2 (Ksp = 1,2 × 10-11)
Pembahasan :
−¿¿

AgCl(aq ) ⇌ Ag+¿+Cl ¿

Ksp=s 2
1,8 ×10−10=s 2
s=1,34 ×10−5
2−¿¿

BaCrO4 (s) ⇌ Ba2+¿+CrO 4 ¿

Ksp=s 2
1,2 ×10−10=s 2
s=1,09× 10−5
2−¿¿

Ag2 CrO 4(s) ⇌ 2 Ag+¿+CrO 4 ¿

Ksp=4 s3
1,1 ×10−10=4 s3
s=3,018× 10−4
−¿¿

CaF 2 (s) ⇌ Ca 2+¿+2 F ¿

Ksp=4 s3
3,4 × 10−11 =4 s3
s=2,04 ×10−4
−¿¿

Mg (OH )2(s ) ⇌ Mg2+ ¿+2 OH ¿

Ksp=4 s3

26 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
1,2 ×10−11 =4 s 3
s=1,44 ×10−4
Zat yang paling sukar larut artinya kelarutan zat tersebut paling kecil.
Kelarutan Ag2CrO4> CaF2> Mg(OH)2>AgCl> BaCrO4.
Jawaban : B

11. Diketahui :
Ksp Ag2CO3 = 8 × 10-12
Ksp AgCl = 2 × 10-10
Ksp Ag2S = 6 × 10-50
-16
Ksp Ag3PO4 = 1 × 10
Urutan kelarutan garam-garam di atas dari terbesar ke kecil adalah … (EBTANAS
1990)
A. AgCl-Ag2CO3-Ag3PO4-Ag2S
B. Ag2S-AgCl-Ag3PO4-Ag2CO3
C. Ag2CO3-Ag3PO4-AgCl-Ag2S
D. Ag2S-Ag3PO4-Ag2CO3-AgCl
E. AgCl-Ag2S-Ag2CO3-Ag3PO4
Pembahasan :

Jadi urutan yang benar adalah : Ag2CO3-Ag3PO4-AgCl-Ag2S


Jawaban : C

12. Sebanyak 100 ml NaOH 0,008 M direaksikan dengan 100 ml CH 3COOH 0,008
M. Ke dalam larutan reaksi ditetesi larutan encer CaCl2 dan penetesan diakhiri
ketika di larutan tepat jenuh atau tepat Ca(OH)2 akan mengendap. Kalau Kw =
10−14, Ksp Ca(OH)2 = 4 × 10−16, dan Ka = 10−5 maka [Ca2+] pada saat tepat jenuh
adalah …
A. 10−1 M
B. 10−2 M
C. 10−3 M
D. 10−4 M
E. 10−5 M
Pembahasan :

Mula-mula akan terjadi hidrolisis garam dengan konsentrasi garam:


n
[ g ]=
v
0,8 mmol
[ g ]= =4×10−3 M
200 ml

27 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
Hidrolisis garam tersebut bersifat basa sehingga dapat diperoleh:
Kw
[OH ]=
Ka √[g]

10−14

[OH ]= −5 ( 4×10−3 )=2×10−6
10

Tepat saat Ca(OH)2 akan mengendap, berlaku:


Ca (OH )2 →Ca2+ +2OH−
Ksp Ca (OH)2 =[Ca 2+ ][ OH− ] 2
−16 2+ −6 2
4×10 =[Ca ](2×10 )
[Ca 2+ ]=10−4  

Jadi, konsentrasi Ca2+ pada saat tepat jenuh adalah10−4 M.


Jawaban : D

13. Sebanyak 100 ml AgNO3 0,01 M dicampur dengan 100 ml H2SO4 0,01 M.


−5
Diketahui  K sp Ag2 SO 4 =3,2×10 . Pernyataan yang benar mengenai
campuran tersebut adalah …
A. terbentuk endapan karena Ksp < Qc
B. terbentuk endapan karena Ksp > Qc
C. belum terbentuk endapan karena Ksp < Qc
D. belum terbentuk endapan karena Ksp > Qc
E. larutan tepat jenuh karena Ksp = Qc
Pembahasan :

Molaritas AgNO3 dalam campuran adalah:

volume
[ AgNO3 ]= ×M
volume total
100
[ AgNO3 ]= ×0,01
100+100
−3
[ AgNO3 ]=5×10

sehingga [Ag+] = 5 × 10−3 M.

Demikian juga molaritas H2SO4 dalam campuran:

100
[ H 2 SO 4 ]= ×0,01
100+100
[ H 2 SO 4 ]=5×10−3

2−
sehingga [ SO4 ] = 5 × 10−3 M.

28 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
Reaksi yang terjadi pada campuran tersebut adalah:

2AgNO 3 +H 2 SO 4 →Ag 2 SO 4 + 2HNO3

Ag2SO4 yang terbentuk mempunyai harga  Ksp=3,2×10−5 .


Sedangkan Qc merupakan hasil perkalian konsentrasi ion pembentuk
Ag2SO4 pangkat koefisien masing-masing.

Ag2 SO 4 →2Ag + +SO2−


4
Qc=[ Ag+ ]2 [ SO2−
4 ]
Qc=(5×10−3 )2 (5×10−3 )
Qc=125×10−9
Qc=1,25×10−7

Dengan demikian, hubungan antara Ksp dan Qc dari Ag2SO4 adalah:

Ksp > Qc 

Karena harga Ksp lebih besar dari Qc, maka Ag2SO4 larut (belum terbentuk


endapan).

Jawaban : D

14. Jika Ksp Ag3PO4 = 2,16 × 10-18, kelarutan Ag3PO4 dalam larutan Na3PO4 0,01 M
adalah …
A. 2,0 × 10-6 M
B. 2,7 × 10-13 M
C. 1,0 × 10-14 M
D. 2,0 × 10-14 M
E. 2,7 × 10-17 M

Pembahasan :
+ 3−
Ag 3 PO 4 →3Ag +PO 4

s 3s s

3−
Jika dilarutkan dalam Na3PO4 0,01 M, maka yang bertambah adalah ion PO4 .
+ 3−
Na3 PO 4 →3Na +PO 4
0,01 M 0,01 M

Jumlah ion PO 3−
4  dalam larutan adalah : s + 0,01 M = 0,01 M (karena nilai s

29 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
akan sangat kecil sekali, penambahannya terhadap 0,01 M dapat diabaikan).

Ksp Ag 3 PO 4 =[ Ag+ ]3 [ PO 3−
4 ]
2,16×10−18=(3 s)3 (0,01)
−18
3 2,16×10
27 s =
0,01
3
27 s =2,16×10−16
2,16×10−16
s3=
27
3
s =8×10−18
s=2×10-6  

Jawaban : A

15. Diketahui 500 mg AgBrO3 pada terdapat dalam 100 ml larutan KBrO3 0,1 M. Jika
larutan tersebut diencerkan menjadi 1 L dan K sp AgBrO3 = 6 × 10-5, besar
konsentrasi ion Ag+ adalah …. (Mr AgBrO3 = 236)
A. 6 x 10-4 mol L-1
B. 8 x 10-2 mol L-1
C. 6 x 10-6 mol L-1
D. 3 x 10-5 mol L-1
E. 6 x 10-3 mol L-1
Pembahasan :
+ −
KBrO 3 → K + BrO 3
0,1 0,1
(0,1 M×0,1 L)
[BrO−3 ]= =0,01 M=10−2 M
1L
Ksp AgBrO=[ Ag+ ][ BrO−3 ]
6×10−5 =[ Ag+ ](10−2 )
(6×10−5 )
[ Ag ]= −2
+
=6×10−3
10
Jawaban : E

16. Kelarutan PbSO4 dalam adalah 1,4 x 10-4 M pada suhu sekitar 30oC. Bila
dilarutkan dalam larutan K2SO4  0,05 M, kelarutan PbSO4 menjadi ….
A. 1,0 × 10-8 M
B. 0,2 × 10-6 M
C. 0,4 × 10-6 M
D. 1,2 × 10-5 M
E. 1,4 × 10-4 M
Pembahasan :

2+ 2-
PbSO 4 →Pb   +  SO4
1,4×10-4              1,4×10-4    1,4×10-4

30 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
Ksp PbSO 4 =[ Pb+ ][SO 2−
4 ]
Ksp PbSO 4 =(1,4×10−4 )(1,4×10−4 )=1,96×10−8
+  2-
K 2 SO 4 →2K +  SO4
0,05 0,05
Ksp PbSO 4 =[ Pb2+ ][SO 2−
4 ]
1 ,96×10−8=(s )(0 , 05 )
1 , 96×10−8
s= −2
=0,4×10−6
5×10

Jawaban : C

17. Pada suhu tertentu, kelarutan PbI2 dalam air adalah 1,5 × 10-3 mol/L.
Berdasarkan data tersebut, maka harga Ksp PbI2 adalah …
A. 4,50 × 10-9
B. 3,37 × 10-9
C. 6,57 × 10-8
D. 4,50 × 10-8
E. 1,35 × 10-8
Pembahasan :
Diketahui :
n PbI2 = 3

s = 1,5 × 10-3 mol/L

Ksp = 4s3
3
Ksp = 4 ( 1,5 ×10−3 )

Ksp = 4 ×3,375 ×10−9

Ksp = 13,5 ×10−9=1,35 ×10−8

Jawaban : E

18. Manakah dari senyawa berikut yang kelarutannya paling kecil dalam air?
A. CH3CH(NH2)CO2H
B. CH3CH(OH)CH3
C. CH3CH2CH2NH2
D. C6H5CO2Na
E. C6H5NH2
Pembahasan :
Senyawa yang paling sukar larut dalam air adalah anilin C6H5NH2. Gugus fenil
(C6H5) cenderung menarik elektron pada atom N sehingga mengurangi
kepolaran gugus –NH2.

Jawaban : E

31 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
19. Jika Ksp M(OH)2 pada suhu tertentu adalah 4 × 10 -12, maka kelarutan M(OH)2
pada pH = 12 adalah … (UTUL UGM 2013)
A. 2 × 10-1
B. 2 × 10-2
C. 4 × 10-4
D. 4 × 10-1
E. 4 × 10-8
Pembahasan :

 Kelarutan adalah jumlah maksimum zat terlarut agar larut dalam sejumlah
pelarut.Sebenarnya kelarutan itu melambangkan seberapa banyak zat terlarut
yang akan larut. Nah, nilai kelarutan ini bisa disebut juga konsentrasi
(kepekatan) suatu zat. Besar kekuatannya dilambangkan dengan Ksp.
 Soal ini menghubungkan nilai pH terhadap kelarutan dan ion senama. Ingat,
bahwa pH juga berhubungan dengan pOH serta [H+] dan [OH-]. Dari soal
terdapat ion senama antara pH dengan M(OH)2 yaitu anion hidroksi atau OH-
pH = 14 – pOH

12 = 14 – pOH

pOH = 2

[OH-] = 1 × 10-2

 Nilai Ksp adalah nilai tetapan kesetimbangan kelarutan, yang didapatkan dari
reaksi ionisasi M(OH)2 di bawah ini. Nah, dari reaksi inilah nantinya kelarutan
M(OH)2 pada pH = 12 bisa didapatkan, yang dilambangkan dengan [M2+].

Dan, ingat bahwa dalam kesetimbangan zat berfase padat dianggap konstan
sementara zat berfase larutan berpengaruh terhadap nilai Ksp atau K.

Reaksi

M (OH)2 (s )↔ M 2+ (aq )+2OH−( aq)

Ksp=[ M 2+ ][ OH− ]2
4×10−12=[ M 2+ ][1×10−2 ]2
[ M 2+ ]=4×10−8
Jawaban : E

20. Kelarutan PbSO4 dalam air pada suhu tertentu adalah 1,4 × 10 -4 mol/L. Berapa
massa PbSO4 yang dapat larut dalam 500 ml air … (Ar Pb = 206; S = 32; O =
16; nyatakan jawaban dalam satuan miligram)
A. 20,48
B. 21,14
C. 20,69
D. 20,9
E. 21
Pembahasan :

Diketahui :

32 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
Volume = 500 ml = 0,5 L

s =1,4 × 10-4 mol/L

Hubungan kelarutan, volume, jumlah mol, dan massa (gram) adalah

n (mol )
s=
v
Sehingga jumlah mol PbSO4

n=s×v
n=1,4×10−4 ×0,5
n=0,7×10−4
Massa PbSO4

massa=n×Mr
massa=0,7×10−4 ×302
massa=211,4×10−4
massa=21,14 mg
Jawaban : B

21. Sebanyak 0,7 gram BaF2 (Mr = 175) melarut dalam air murni membentuk 2 L
larutan jenuh. Nilai Ksp dari BaF2 adalah …
A. 1 × 10-8
B. 2,4 × 10-8
C. 3,2 × 10-8
D. 5,0 × 10-8
E. 6,4 × 10-8
Pembahasan :

Jumlah mol BaF2

massa
n=
Mr
0,7
n= =4×10−3
175
Kelarutan
−3
4×10
s= =2×10−3
2

2+ −
BaF → Ba +2F
2

0,002 0,002 0,004

33 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
Ksp BaF 2=[ Ba2+ ][ F− ]2
Ksp BaF 2=(2×10−3 )( 4×10−3 )2
Ksp BaF 2=3,2×10−8

Jadi, nilai Ksp BaF2 adalah 3,2 × 10-8.

Jawaban : C

22. Jika konsentrasi ion Ca2+ daam larutan jenuh CaF2adalah 2×10-4 M. Nilai hasil
kalikelarutan CaF2 adalah …

A. 3,6×10-11
B. 3,2×10-11
C. 3,6×10-10
D. 3,4×10-10
E. 3,2×10-10

Pembahasan :
Diketahui persamaan
2+ −
CaF2 ↔Ca + 2F

Menentukan persamaan Ksp

Ksp CaF 2=[ Ca2+ ][ F− ]2


Ksp CaF 2=[ s ][2 s ]2
3
Ksp CaF 2=4 s

Menentukan nilai Ksp CaF2

Ksp CaF 2=4 s3


Ksp CaF 2=4(2×10−4 )3
−12
Ksp CaF 2=4( 8×10 )
Ksp CaF 2=32×10−12
Ksp CaF 2=3,2×10−11

Jadi, nilai Ksp CaF2 adalah 3,2 × 10-11.

Jawaban : B

23. Campuran antara dua larutan dapat terjadi endapan, tepat jenuh atau tidak
terbentuk endapat/larut. Sebanyak 100 ml Pb(NO 3)2 1 × 10-3 M dicampur dengan
100 ml. NaOH 4 × 10-3 M, Ksp Pb(OH)2 = 4 × 10-10. Pernyataan yang benar
untuk campuran tersebut adalah … (UN SMA 2017)
A. Terbentuk endapan karena Ksp< Qc
B. Terbentuk endapan karena Ksp> Qc
C. Belum terbentuk endapan karena Ksp< Qc
D. Belum terbentuk endapan karena Ksp> Qc
E. Larutan tepat jenuh karena Ksp = Qc
Pembahasan :

34 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
Molaritas Pb(NO3)2 dalam campuran adalah:

volume
[Pb (NO3 )2 ]= ×M
volume total
100
[Pb (NO3 )2 ]= ×0,001
100+100
−4
[Pb (NO3 )2 ]=5×10

Sehingga [Pb2+] = 5 × 10-4 M

Demikian juga molaritas NaOH dalam campuran:


100
[NaOH ]= ×0,004
100+100
[NaOH ]=8×10−3
Sehingga [OH-] = 8 × 10-3 M

Reaksi yang terjadi pada campuran tersebut adalah:

Pb( NO 3 )2 +2NaOH→Pb(OH )2 +2NaNO 3

Pb(OH)2 yang terbentuk mempunyai harga  Ksp=4×10−10 .


Sedangkan Qc merupakan hasil perkalian konsentrasi ion pembentuk
Pb(OH)2 pangkat koefisien masing-masing.

Pb(OH )2 → Pb2+ +2OH−


Qc=[ Pb2+ ]2 [OH− ]2
Qc=(5×10−4 )(8×10−3 )2
Qc=80×10−10
Qc=8×10−9

Dengan demikian, hubungan antara Ksp dan Qc dari Pb(OH)2 adalah:


Ksp < Qc 
Karena harga Ksp lebih kecil dari Qc, maka Pb(OH)2 tidak larut (terbentuk
endapan).
Jawaban : A

24. Berikut ini yang merupakan contoh penerapan kelarutan dan hasil kali kelarutan
dalam kehidupan adalah …
A. Perkaratan besi
B. Pembuatan alkohol dari tape
C. Penyepuhan logam
D. Pemisahan minyak bumi
E. Pembentukan stalaktit
Pembahasan :

35 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
Pembentuk utama batu kapur yaitu CaCO 3, yang merupakan senyawa ionik
dengan kelarutan yang rendah, harga Ksp nya sebesar 2,8 × 10 -9. Batuan
tersebut mulai terakumulasi di dalam tanah lebih dari 400 juta tahun yang lalu.
Selanjutnya air permukaan tanah yang mengalir melalui celah-celah di tanah
bereaksi dengan CO2 yang terkandung dalam tanah:

−¿ ¿
CO2 (aq) + H2O (l) ⇌ H+ (aq) + HCO3 (aq)

Ketika asam yang terbentuk dari CO 2 dengan air bereaksi dengan kapur, maka
CaCO3 melarut. Persamaan reaksinya yaitu:

−¿¿
CaCO3 (s) + CO2 (aq) + H2O (l) ⇌ Ca2+ (aq) + 2 HCO 3 (aq)

Dalam terowongan bawah tanah, Ca(HCO3)2 melarut. Melalui langit-langit dari


gua yang terbentuk, larutan tersebut menetes, bereaksi dengan udara yang
mengandung CO2. Dari tetesan pada langit-langit tersebut akan membentuk
endapan CaCO3.

Ca(HCO3)2 (aq) ⇌ CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (aq)

Proses tetesan pada langit-langit akan menghasilkan stalaktit, sedangkan yang


pertumbuhannya ke atas gua dinamakan stalakmit. Dalam waktu yang lama
stalaktit dan stalakmit bertemu membentuk kolom lapisan endapan batu kapur,
sehingga bertahap akan membentuk tiang gua.
Jawaban : E

25. Sebanyak 100 ml CaCl2 0,6 M dicampur dengan 100 ml Na2CO3 0,6 M. Jika Ksp
CaCO3 = 2,8 × 10-9, massa zat yang mengendap sebesar … (Ar Ca = 40; C =
13; O = 16; Na = 23; Cl = 35,5) (UN SMA 2015)
A. 6 gram
B. 9 gram
C. 60 gram
D. 100 gram
E. 120 gram
Pembahasan :
Reaksi setara

CaCl2 +CaCO 3 →CaCO3 +2NaCl


Mula 0,06 0,06 - -

Reaksi -0,06 -0,06 +0,06 +0,06

Seimbang - - 0,06 0,06

CaCO3 mengendap sebanyak 0,06 mol, sehingga :

massa CaCO3 =n×Mr


massa CaCO3 =0,06×100
massa CaCO3 =6 gram

36 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
Jawaban : A

26. Konsentrasi Br terlarut yang dihasilkan dari pencampuran 100 ml NaBr 0,01
M dengan 100 ml MgBr2 0,01 M dan 1,88 gram AgBr adalah … (Ksp AgBr = 5,4
× 10-13; Ar Ag = 108; Br = 80) (SIMAK UI 2013)
A. 0,010 M
B. 0,015 M
C. 0,020 M
D. 0,030 M
E. 0,065 M
Pembahasan :

 Mol NaBr=0,01×100=1 mmol


+ −
NaBr→Na + Br

Mol Br = 1 mmol

 Mol MgBr2 = 0,01 × 100 = 1 mmol

MgBr 2 →Mg 2+ +2Br−


Mol Br =2

massa 1,88
= = =10 mmol
 Mol AgBr Mr 188

AgBr ↔ Ag+ +Br−


Ksp AgBr = 5× 10-13

Mol Br campuran = 1 + 2 =3 mmol

Volume campuran = 100 + 100 = 200 ml

3 mmol
=0,015 M
= 200 ml

maka [ Br ] campuran

Jawaban : B

27. Syarat untuk terjadinya endapan dengan membandingkan nilai Qc dengan Ksp
adalah …
A. Qc > Ksp
B. Qc < Ksp
C. Qc = Ksp
D. Qc ≤ Ksp
E. Qc = 0
Jawaban : A

37 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
28. Diantara senyawa berikut ini yaitu Hg2Br2, MgCO3, PbCrO4, Ag2CrO4 yang
memiliki harga Ksp = 4s3 adalah ... (s = kelarutan)
A. Hg2Br2, MgCO3, PbCrO4
B. Hg2Br2, PbCrO4
C. MgCO3, Ag2CrO4
D. Ag2CrO4
E. semua
Pembahasan :

Ksp = 4s3  Ag2CrO4

Jawaban : D

29. Persamaan tetepan hasil kelarutan dari suatu garam yang sukar larut adalah:
Ksp = [A4+][B-]4. Rumus kimia dari garam tersebut …
A. AB
B. A4B
C. AB4
D. A4B4
E. A2B4
Pembahasan :
Ksp = [A4+] [B-]4
Ksp = A4+ + 4B- → AB4
Jawaban : C

30. Hasil kali kelarutan AgCO3 dapat dirumuskan …


−¿¿
A. [Ag+] [CO3
−¿¿2
B. [Ag+] [CO3
C. [Ag+]2 [CO32−¿ ¿
D. [Ag2+] [CO32−¿ ¿
E. [Ag2+]2[CO32−¿ ¿
Pembahasan :
Ag2CO3(s) ⇌ 2Ag+ (aq) + CO32−¿ ¿ (aq)
2−¿ ¿
Ksp = [Ag+]2 [CO3 ]
Jawaban : C

38 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
ESAI

1. Bila Ksp Mg(OH)2 = 4 × 10-12, berapakah kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan yang
pH-nya = 11?

Pembahasan :

Ksp Mg(OH)2 = 4 × 10-12

pH larutan = 11

pOH = 14 – 11 = 3

[OH] = 10-3

Mg(OH)2(s) ⇌ Mg2+(aq)+ 2OH-(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+][10-3]2

4 × 10-12 = (s) (10-3)2

4 × 10-12 = s (10-6)

s = 4 × 10-6

Jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan pH 11 tersebut adalah 4 × 10-6


mol/L.

2. Hasil kali kelarutan Ca(OH)2 dalam air adalah 4 × 10-6. Tentukan kelarutan
Ca(OH)2.

Pembahasan :

2+ −
( aq ) (aq )
Ca ( OH )2 ⇔ Ca + 2OH
( s)

s s 2s

Ksp Ca(OH)2 =[ Ca2+ ][ OH− ]2


4×10−6=(s)(2s)2
4×10−6=4s3
s 3 =10−6
s=10−2 mol/L
Jadi, kelarutan Ca(OH)2 adalah 10-2 mol/L.

39 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
3. Dalam 100 cm3 air dapat larut 1,16 mg Mg(OH)2 (Mr = 58). Tentukan harga Ksp
dari Mg(OH)2.

Pembahasan :

Diketahui :

volume = 100 cm3 = 0,1 L

massa = 1,16 mg = 1,16 × 10−3 gram

Mr = 58

Ksp = ?

massa
mol Mg (OH )2=
Mr

1,16 × 10-3
mol Mg (OH)2 = = 0,02 × 10-3 mol
58

mol
s=
volume
0,02×10−3
s= =0,2×10−3 mol/L
0,1

Mg(OH)2 ↔ Mg2+ + 2OH−

s s 2s

Ksp=[ Mg2+ ][ OH− ]2


Ksp=(s)(2s)2
Ksp=4s3
3
Ksp Mg( OH)2 =4 ( 0,2×10−3 )
Ksp Mg( OH)2 =3,2×10−11

Jadi, harga Ksp Mg(OH)2 adalah 3,2 x 10-11.


−12
4. Diketahui tetapan hasil kali kelarutan Mg (OH )2=2×10 . Tentukan
kelarutan Mg(OH)2 dalam akuades (air murni).

Pembahasan :

Di dalam air, Mg(OH)2 akan larut hingga terjadi larutan jenuh

([Mg2+][OH-]2 = Ksp Mg(OH)2).

Misal kelarutan Mg(OH)2 = s mol/L.

Mg(OH)2(s)  Mg2+(aq)+ 2OH-(aq)

s s 2s

40 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
Ksp Mg( OH)2 =[Mg 2+ ][OH− ]2
2×10−12=(s)(2 s)2
2×10−12=4 s3
s=7,94×10 -5 mol/L
Jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam air

5. Larutan jenuh M(OH)2 mempunyai pH = 10. Tentukanlah kelarutan basa


tersebut dalam larutan yang mempunyai pH = 13.

Pembahasan :

Menentukan konsetrasi ion OH- dalam larutan jenuh M(OH)2 yang mempunyai pH
= 10
Jika pH = 10, maka pOH = 14 – 10 = 4
maka :
[OH-] = 10-4

M(OH)2 → M+2 +2OH-


10-4 10-4 2(10-4)

Ksp M(OH)2 =[ M +2 ][ OH− ]2


Ksp M(OH)2 =[10−4 ][ 10−4 ]2
−8
Ksp M(OH)2 =2×10

M(OH)2 jenuh akan larut didalam air membentuk  dan misalkan kelarutannya
dalam air adalah x mol/L

M(OH)2 → M+2 + 2OH-


    x              x          2x 

Sekarang jika dilarutkan dalam larutan yang pH = 13 (pOH = 1, [OH-] = 10-1),


maka konsentrasi ion OH- dalam larutan adalah = 2x + 10-1 = 10-1 (karena nilai 2x
sangat kecil)

Ksp M(OH )2 =[ M +2 ][ OH− ]2


2×10−8=( x )(10−1 )2
2×10−8
x= −2
10
x=2×10−6

Jadi kelarutan M(OH)2 dalam larutan yang pH = 13 adalah 2 × 10-6.

41 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
DAFTAR PUSTAKA

https://qairasavitri.wordpress.com/kimia-kelas-xi/semester-ii/kelarutan-dan-hasil-kali-
kelarutan/

http://ayipshasi.blogspot.co.id/2011/05/kelarutan-dan-hasilkali-kelarutan-ksp.html

http://www.valenciap.com/2016/04/makalah-pengaruh-ion-senama-dan_28.html

http://www.avkimia.com/2017/08/reaksi-pengendapan.html

https://www.ilmukimia.org/2014/02/reaksi-pengendapan.html

http://kimiastudycenter.com/kimia-xi/29-kelarutan-dan-ksp-hasil-kali-kelarutan

http://chemistryeducenter.blogspot.com/2016/03/materi-kimia-kelas-11-tentang-
pengaruh.html

https://amaldoft.files.wordpress.com/2016/04/un-kimia-20161.pdf

https://amaldoft.files.wordpress.com/2017/07/kimia-saintek-2017-1091.pdf

https://docs.google.com/file/d/0B0Ko1pN4cdaoZERpRmtGWlZRd1k/view

https://docs.google.com/file/d/0B0Ko1pN4cdaoVDcxRC1XaTFFWDA/view

https://amaldoft.files.wordpress.com/2017/06/kimia-saintek-2013-262.pdf

https://www.dropbox.com/s/r0r95f9eybjvuu5/kim.pdf?dl=0

https://www.dropbox.com/s/4d4g23iun6jjdrr/Naskah%20Soal%20UN%20Kimia
%20SMA%202010%20%28Paket%2012%29.pdf?dl=0

https://www.dropbox.com/s/rj4s0qcv9yd9oje/kimia2017.pdf?dl=0

https://mamikos.com/info/download-kumpulan-soal-dan-pembahasan-um-undip-
lengkap/

http://syaiflash.com/UploadWeb/Bank%20Soal%20Simak%20UI/SIMAK%20UI
%20133%20-%202013%20-%20Kemampuan%20IPA.pdf

http://lib.unnes.ac.id/23417/1/4301411073.pdf

42 | K E L A R U T A N D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N

Anda mungkin juga menyukai