Anda di halaman 1dari 33

Pengelompokan dan

Pengunaan Polimer

Oleh :
Nama : Martua Raja Rangkuti
Nim : 10 01 027
• A. Cara mengelompokan polimer
• B. Polimer Buatan
• C. Kegunaan Polimer
A. Cara mengelompokan
polimer
1. Penggolongan polimer berdasarkan
asalnya
2. Penggolongan Polimer Berdasarkan
Proses Pembentuka
3. Penggolongan polimer berdasarkan
jenis monomernya
4. Penggolongan polimer berdasarkan
sifatnya terhadap panas
Penggolongan polimer berdasarkan
asalnya
1) Polimer Alam
2) Polimer Sintesis
Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan
berasal dari makhluk hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat
pada table di bawah ini

No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh


1 Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi

2 Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas

3 Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol,


sutera
4 Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA
(sel)
5 Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet
Sifat-sifat polimer alam
kurang menguntungkan
Contohnya, karet alm kadang-kadang cepat rusak,
tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi
karena karet alamtidak tahan terhadap minyak bensin
atau minyak tanah serta lama terbuka di udara. Contoh
lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan
makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak.
Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka
air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat
sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk
tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari.
Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak
terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia. Contoh polimer sintesis
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No Polimer Monomer Terdapat pada
1. Polietena Etena Kantung, kabel plastik
2. Polipropena Propena Tali, karung, botol plastik
3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis lantai
4. Polivinil Vinil alcohol Bak air
alcohol
5. Teflon Tetrafluoroetena Wajan atau panci anti lengket
6. Dakron Metil tereftalat dan etilena glikol Pipa rekam magnetik, kain atau tekstil
(wol sintetis)
7. Nilon Asam adipat dan heksametilena Tekstil
diamin
8. Polibutadiena Butadiena Ban motor
9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil
10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas melamin
11. Epoksi resin Metoksi benzena dan alcohol Penyalut cat (cat epoksi)
sekunder
Penggolongan Polimer
Berdasarkan Proses Pembentuka

Reaksi pembentukan polimer dinamakan


polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah reaksi
penggabungan molekul-molekul kecil (monomer)
membentuk molekul yang besar (polimer). Ada dua
jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan
polimerisasi kondensasi.
1. Polimer adisi
2. Polimer kondensasi
Polimer adisi

Reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap


menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang
bertambah di dalam senyawa yang terbentuk. Jadi,
polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer
dari monomer-monomer yang berikatan rangkap (ikatan
tak jenuh). Polimer adisi ini biasanya identik dengan
plastik, karena hampir semua plastik dibuat dengan
polimerisasi adisi.
• Contoh polimer adisi dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.

Monomer Polimer Nama polimer Kegunaan


Polietilena Tas plastik, botol, mainan, isolasi listrik
Polipropilena Karpet plastik, botol
Polistirena Pernis kayu, styrofoam, isolasi plastik, gelas
plastik, mainan, bahan pengepakkan
Polivinil Pipa, genteng plastik
klorida
Polivinil Plastik wrap
dienklorida
Politetraetilena Alat masak, isolasi listrik (penutup kabel)
(teflon)
Poliakrilonitril Wig (rambut palsu), cat, benang
Polivinilasetat Tekstil, gumresin, cat
Polimetilmetak Bahan pembuat gelas, pembuat bola bowling
rilat
Polimer kondensasi

Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan


polimer dari monomer-monomer yang mempunyai dua
gugus fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida atau protein
dan polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang
dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi. Berikut
beberapa contoh pembentukan polimerisasi kondensasi :
• Pembentukan nilon
• Pembentukan polyester (polietilena tereftalat) atau
dakron
Pembentukan nilon

• Nilon merupakan suatu polimer yang


ditemukan oleh Wallace Hume Carothers
di tahun 1934 sewaktu bekerja di
perusahaan Du Pont. Polimer nilon
dibentuk dari monomer asam 6-
aminoheksanoat
(HOOCCH2(CH2)3CH2NH2). Dalam
polimerisasi ini, gugus karboksil dari
monomer berikatan dengan gugus amino
dari monomer tersebut.
Pembentukan polyester (polietilena
tereftalat) atau dakron

• Sama halnya pada nilon-66, polyester


dakron dibentuk oleh 2 polimer berlainan,
yaitu dari etilena glikol (polialkohol)
dengan dimetil tereftalat (senyawa ester).
Penggolongan polimer berdasarkan
jenis monomernya

Berdasarkan jenis monomernya,


polimer dapat terdiri atas homopolimer
dan kopolimer.
• Homopolimer
• Kopolimer
Homopolimer

Homopolimer adalah polimer yang


monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan
protein.(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan
rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk
polimer yang berikatan tunggal.
Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah
polimer yang monomernya tidak sejenis. pembentukan
polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi
atau dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis
strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi,
fungsi katalis adalah untuk mengendalikan proses
pembentukan striktur molekul polimer agar lebih teratur
sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan
yang diharapkan.
Penggolongan polimer berdasarkan
sifatnya terhadap panas

Berdasarkan sifatnya terhadap panas,


polimer dapat dibedakan atas
• Polimer termoplas
• Polimer termosting
Polimer termoplas

• Polimer termoplas adalah polimer yang


tidak tahan panas. Polimer tersebut
apabila dipanaskan akan meleleh
(melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak
kembali (didaur ulang). Contohnya
polietilene, polipropilena, dan PVC.
Polimer termosting

• Polimer termosting adalah polimer yang


tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan tidak akan meleleh (sukar
melunak), dan sukar didaur ulang.
Contohnya melamin dan bakelit.
B. Polimer Buatan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan
polimer buatan. Berikut ini beberapa contoh polimer buatan di
sekitar kita :

1. Karet Sintetis
2. Serat Sintetis
3. Orlon
4. Plastik
Karet Sintetis

• Dengan semakin meningkatnya kebutuhan


akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia
organic telah mengembangkan
pembuatan karet sintetis untuk
mempercepat perolehan kebutuhan
tersebut.
• Karet-karet sintetis tersebut dibuat
dengan menggunakan bahan dasar
monomer, seperti butadiene dan stirena
denganm cara kopolimerisasi
Serat Sintetis
• Kapas merupakan serat alam yang
merupakan polimer dari karbohidrat
(selulosa), dan polimer dari protein (wol dan
sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki
polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester
(dakron).
• Dakron atau tetoron merupakan
polyester. Polimer ini yang sangat kuat,
sangat lentur dan transparan. Polimer ini juga
digunakan untuk membuat sintetis dan
membuat lembaran film tipis yang dalam
perdagangan disebut mylar
Orlon

• Orlon merupakan polimer adisi dari


monomer akrilonitril. Polimer ini
merupakan serat sintetis, seperti wol
digunakan dalam tekstil sebagai campuran
wol, karpet, dan kaus kaki.
Plastik

• Plastik merupakan polimer sintetis yang


paling populer karena banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
C. Kegunaan Polimer

a) Plastik Polietilentereftalat (PET)


b) Plastik Polietena/Polietilena (PE)
c) Polivinil Klorida (PVC)
d) Plastik Nilon
e) Karet Sintetik
f) Wol
g) Kapas
Plastik Polietilentereftalat
(PET)
• Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron)
yang transparan dengan daya tahan kuat, tahan terhadap
asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal
penggunaannya, plastik PET menempati urutan pertama.
Penggunannya sekitar 72 % sebagai kemasan minuman
dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan
poliester yang dapat dicampur dengan polimer alam
seperti : sutera, wol dan katun untuk menghasilkan bahan
pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah
perawatannya.
Plastik
Polietena/Polietilena
(PE)
Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low
Density Polyethylene (LDPE) dan High Density
Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak
digunakan sebagai kantung plastik serta
pembungkus makanan dan barang.
Plastik HDPE banyak digunakan sebagai
bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa
yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan
televisi, serta piringan hitam.
Polivinil Klorida (PVC)

• Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini
juga bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik.
Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel.
• Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi
bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari,
piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik
bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik
dan isolasi listrik.
• Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan
ketiga dan sekitar 68 % digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa
saluran air).
Plastik Nilon

• Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses


pembentukannya seperti pembentukan protein). Plastik
Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers
dari Du Pont Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan
asam adipat dan heksametilendiamin. Plastik yang
bersifat sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan halus ini
banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan
panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan
laboratorium.
Karet Sintetik

• Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene


Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer yang
terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena
dan 1,3-butadiena. Karet sintetik ini banyak
digunakan untuk membuat ban kendaraan
karena memiliki kekuatan yang baik dan tidak
mengembang apabila terkena minyak atau
bensin.
Wol

• Wol adalah serat alami dari protein hewani


(keratin) yang tidak larut. Struktur protein wol
yang lentur menghasilkan kain dengan mutu
yang baik, namun kadang-kadang menimbulkan
masalah karena dapat mengerut dalam
pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur dengan
PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik
dan tidak mengerut pada saat pencucian.
Kapas

• Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati


(selulosa) yang paling banyak digunakan (hamper
50 % pemakaian serat alami berasal dari kapas).
Kain katun dibuat dari serat kapas dengan
perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain
yang kuat, enak dipakai, dan mudah
perawatannya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai