Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEWARGANEGARAAN

OLEH
NAMA : NESTORI LESTARI KLAU
NIM : 33119068
SEMESTER/KELAS : II/B

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberikan nafas
kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Upaya-
upaya meningkatkan ketahanan pribadi” berdasarkan Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah
satu tugas matakuliah pendidikan Kewarganegaraan dalam makalah ini
membahas tentang pengertian ketahanan pribadi .
Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan semogah
makalah ini
 
bermanfaat bagi diri saya sendiri dan khususnya pembaca padaumumnya& Tak ada gading
yang tak retak, begitulah adanya makalah ini dengan segala kerendahan hati, saran-
saran dan kritik yang knstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang

kupang 28 Februari 2020


 
 
.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketahanan Pribadi sendiri dapat dilihat dari 2 faktor yang aman yakni ke dala dankeluar.


Ketahanan pribadi yang ke dalam ialah suatu pola dari setiap indifidu tentang caramenyikati
terhadap keadaan negaranya dimana dirinya dituntut untuk menjaga fisik mental dan fikirannya
usaha-usaha pembelahan Negara demi utuhnya ketahanan nasional Negara kesatuan Republik
Indonesia.
Sedangkan ketahanan pribadi yang keluar adalah cara pandang kita terhadap kondisi politik
Indonesia baik cara pandang kita terhadap kondisi politik Indonesia baik di dalam negeri maupun
Negara-negara lain. Banyaknya gangguan keamanan didalam Negara kesatuan Republik
Indonesia dikarenakan faktor-faktor sepertinya kurangnya pengertian dari penduduk tentang
wawasan nusantara,kurangnya kesadaran akan rasa persatuan dan kesatuan yang menjadi daya
dukung,integritas,dan identitas bangsa dan Negara.hal tersebut disebabkan karena kurang
mengertinya mereka tentang makna ketahanan pribadi.
Ketahanan pribadi ditumbuhkan sebab adanya ketahanan keluarga,disini arti ketahanan
keluarga,disini arti ketahanan keluarga adalah karena adanya pengaruh yang besar dalam
ketahanan pribadi.keluargalah yang memberitahu dan mengajari serta menunjukan arti
pentingnya dari pertahanan pribadi dimana setiap pribadi disini blajar tentang arti penting dari
sebuah ketahanan yang bertujuan untuk memacu ketahanan nasional
B.TUJUAN PENULISAN

1.untuk mempelajari tentang ketahanan pribadi

2. untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang ketahanan pribadi

3. untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan


C RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian ketahanan pribadi

2. Apa saja upaya-upaya meningkatkan ketahanan pribadi

3. Jenis-jenis ketrampilan yang digunakan untuk menunjang kehidupannya


D. SISTEMATIKA PENULISAN

Makalah ini disusun dengan sistematika pembahasan yang meliputi


.
BAB I : PENDAHULUAN Menyajikan latar belakang masalah, tujuan penulisan,rumusan
masalah dan sistematika penulisan;

BAB II : PEMBAHASAN Membahas tentang upaya-upaya meningkatkan ketahanan pribadi


yang meliputi pengertian ketahanan pribadi, upaya-upaya meningkatkan ketahanan pribadi
Jenis-jenis ketrampilan yang digunakan untuk menunjang kehidupannya.

BAB III : PENUTUP Menyajikan kesimpulan dan saran

,
BAB II
PEMBAHASAN

Ketahanan pribadi adalah tumpuan dasar atau pondasi ketahanan keluarga, lingkungan, dan
daerah yang menopang ketahanan nasional. Ketahanan nasional, berupa kemampuan, keuletan
dan ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan hidupnya dalam mewujudkan
kejayaan bangsa dan negara, sangat bergantung dari ketahanan pribadi-pribadi manusia yang
terlibat dalam suatu kehidupan bernegara. 
Konsep ketahanan pribadi dan ketahanan nasional memang tidak begitu populer ketimbang
pembangunan ekonomi atau politik, padahal ia merupakan hal yang sangat mendasar yang
menentukan kemajuan suatu bangsa.
Generasi muda adalah penentu masa depan bangsa dan negara, karena merekalah yang akan
menggantikan generasi yang sekarang menjalankan peran dalam pembangunan. Seberapa besar
peran yang akan dimainkan generasi muda sangat tergantung bagaimana pribadi-pribadi
mempersiapkan diri melalui berbagai upaya, seperti menempa diri melalui pendidikan, pelatihan
dan mengembangkan bakat/talenta sehingga benar-benar siap memasuki lapangan kerja yang
penuh dengan kompetisi. Tanpa sikap disiplin, belajar dan bekerja keras tidak mungkin kita bisa
bersaing dengan orang lain, daerah lain atau bangsa lain yang sudah lebih maju.
Ceramah ini bertujuan untuk memberi gambaran dan motivasi bagi generasi muda NTT,
khususnya para mahasiswa Stikes Citra Husada Mandiri Kupang, agar dapat meningkatkan
ketahanan pribadi dan peran yang lebih besar dalam ketahanan daerah dan pembangunan  NTT
di masa depan.
Pembentukan Pribadi
Sebelum membahas tentang peningkatan ketahanan pribadi, kita perlu mengenal sekilas tentang
kepribadian manusia dan unsur-unsurnya. Kartini Kartono dalam bukunya berjudul “ Teori
Kepribadian” menulis bahwa kepribadian manusia terdiri atas individualitas biologis dan
individualitas psikologis. Keprbadian manusia terdiri dari unsur-unsur :
 Vitalitas, yaitu daya pendorong dari kehidupan, baik bersifat jasmani/phisik maupun
mental / psikis. Vitalitas adalah daya hidup atau daya rentan hidup.
 Temperamen, adalah kondisi psikis atau “Aku”  psikis yang erat kaitannya dengan
jasmaniah. Temperamen psikis manusia  dibawa sejak lahir, di dalamnya terdapat
elemen-elemen yang relatif konstan, temperamen sering tidak dikuasai kemauan dan
hampir tidak mungkin diubah/dididik.
 Karakter, adalah “Aku” psikis yang mengekspresikan diri dalam bentuk tingkah laku
dan keseluruhan dari Aku manusia. Sebagian disebabkan oleh bakat pembawaan dan
sifat-sifat sejak lahir, sebagian dipengaruhi lingkungan. Karakter mempunyai
kemungkinan untuk diubah/dididik.
 Bakat /Talenta, mencakup segala faktor yang ada pada individu sejak awal pertama
kehidupan yang kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian, kecakapan,
ketrampilan, spesialitas tertentu. Bakat bersifat laten, tersembunyi dan bisa berkembang
sepanjang hidup manusia dan dapat diaktualisasikan potensinya. Potensi yang terpendam
dan masih belum digunakan dapat dibuat aktif dan aktual, sehingga menjadi talenta atau
multi-talenta.
 Totalitas kepribadian, yaitu diferensiasi regulasi dan integrasi kepribadian,  proses yang
membuat keseluruhan jasmani dan rokhani manusia menjadi satu kesatuan yang
harmonis, karena terjadi sistem pengaturan yang rapi terhadap perbedaan dan pekerjaan
dari masing-masing bagian dan selanjutnya menjadi satu totalitas kepribadian.
Dengan mengetahui secara garis besar tentang unsur-unsur kepribadian manusia akan membantu
kita menentukan bagaimana meningkatkan ketahanan pribadi dengan berbagai upaya dan proses
yang benar dalam kehidupan. Ketahanan pribadi adalah kondisi dinamis atau penampilan
seseorang yang terdiri dari keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan
kekuatan diri menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang datang dari dalam
dan luar dirinya yang membahayakan integritas, identitas, dan eksistensi dirinya untuk mencapai
tujuan dan cita-cita sesuai visi pribadi yang dimiliki.
Upaya Meningkatkan Ketahanan Pribadi
Ada beberapa upaya meningkatkan ketahanan pribadi, yaitu melalui pendidikan, pengajaran dan
pelatihan (Tri Darma Keguruan), pembentukan disiplin diri, melatih disipilin dan kemandirian,
memiliki visi pribadi, melatih kebiasaan hidup sehat secara jasmani dan rohani untuk menjadi
manusia kaya arti dalam proses pembangunan daerah/bangsa.
Beberapa upaya meningkatkan ketahanan pribadi di bawah ini adalah cara-cara praktis
berdasarkan pengalaman empiris penulis, yang mungkin bermanfaat untuk
dibagikan (sharing) bagi generasi muda.
 Pendidikan. Pendidikan adalah proses pembentukan budi pekerti dan akhlak-iman
manusia secara sistematis, baik aspek ekspresifnya yaitu kegairahan, kesungguhan, dan
ketekunan, maupun aspek normatifnya yaitu etiket, etika, dan kesusilaan. Seseorang
dikatakan berhasil dalam menempuh pendidikan apabila ada perubahan dalam dirinya
berupa budi pekerti dan akhlak-iman yang lebih baik, optimis, lebih bersemangat dalam
bekerja/belajar, tertib, loyal, setia, dan berintegritas. Pendidikan sangat berkaitan dengan
pembentukan karakter manusia dalam unsur kepribadian. Ada pepatah : “Kalau ingin
memetik hasil jangka pendek tanamlah jagung atau padi, kalau ingin jangka panjang
tanamlah kelapa. Tetapi kalau ingin memetik hasil sepanjang hayat, maka didiklah
manusia !”
 Pengajaran. Proses mentransfer data, informasi dan ilmu, dari guru ke siswa/mahasiswa,
sehingga para pembelajar menjadi orang yang berpengetahuan positif, yaitu pengetahuan
yang mencerahkan, memperlengkapi dan memberdayakan diri. Karena luasnya ilmu
pengetahuan yang harus dipelajari maka selain menerima data dan informasi, para
mahasiswa harus memiliki kegemaran membaca. Orang yang pandai adalah orang yang
senang dan rajin membaca. Buku, taman bacaan, dan perpustakaan harus menjadi bagian
dari kehidupan generasi muda yang ingin berhasil. Tiap individu sebaiknya mempunyai
semacam perpustakaan mini /pribadi (kamus, esiklopedi, berbagai disiplin ilmu dll)
sebagai referensi pribadinya.
 Pelatihan. Pelatihan adalah proses pembentukan dan penajaman keterampilan yaitu
segala macam keterampilan yang dibutuhkan manusia untuk hidup, belajar, dan bekerja
secara berhasil. Berbagai jenis keterampilan yang diperlukan, seperti soft skills, academic
skills, technical skills, moral skills, professional skills, dan lain-lain.  Perlu diperhatikan
bahwa keterampilan-keterampilan ini (didukung oleh bakat/talenta/multi-talenta)
merupakan penopang dalam hidup sehari-hari, misalnya mulai pekerjaan supir angkot,
tukang cukur, tukang bangunan, sampai profesi perawat, dokter, ahli komputer,
pengarang, pengajar, dosen dsb dapat menjadi sumber penghasilan bagi seseorang.
Motivator ulung Gde Prama pernah mengatakan : “ilmu pengetahuan dapat membuat
seseorang orang menjadi pandai, tetapi yang menghidupi dirinya adalah
keterampilannya”. Oleh sebab itu sangat dianjurkan agar orang memiliki satu atau
beberapa jenis keterampilan yang dapat digunakan untuk menunjang kehidupannya.
 Disiplin. Disiplin adalah seperti nafas kehidupan pribadi dan organisasi dalam
mendukung keberhasilan tugas. Pembentukan disiplin di lembaga-lembaga pendidikan
dan asrama pada awalnya dilakukan dengan upaya ”pemaksaan” disertai sanksi
pelanggaran, agar apa yang telah direncanakan dapat diselesaikan pada waktunya. Lama
kelamaan disiplin menjadi “kebiasaan” dalam pribadi-pribadi berupa disiplin diri
sendiri (self discipline) yang sangat membantu dalam penyelesaian tugas. Dengan
disiplin diri maka cara pandang terhadap tugas berubah, dari beban yang berat menjadi
pelayanan dengan gembira terhadap sesama. Sebagian besar pribadi-pribadi yang sukses
adalah mereka yang memiliki disiplin kerja/belajar.
 Menghargai dan Mengelola Waktu. Waktu adalah pemberian Tuhan kepada manusia,
yaitu Waktu Kronos (menit, jam, hari, bulan dsb), Waktu Kairos (peluang/kesempatan),
dan Waktu Aion (waktu abadi sesudah kehidupan di dunia). Hargai dan kelola waktu
dengan cara : (1) Jangan buang-buang waktu, tetapi investasikan waktu untuk hal-hal
yang bermanfaat, (2) Anda harus mengelola waktu secara efektif dan efisien dengan
mengendalikan kehidupan Anda. Waktu yang lewat tidak dapat diganti, tidak elastis dan
tidak mungkin kembali, (3) Disiplin adalah kunci mengelola waktu. Mulailah dengan hal-
hal kecil seperti : lebih baik datang sebelum acara dimulai daripada terlambat
semenit ! (4) Anda harus memerangi dan memenangkan waktu, jangan sampai
dikalahkan oleh waktu, (5) Biasakan menggunakan agenda pribadi, kalender dan jadwal
untuk aktivitas sehari-hari agar jangan ada yang terlupakan, (6) Jangan menunda-nunda
pekerjaan yang bisa dikerjakan hari ini, dan jangan biarkan kemalasan menguasai diri
Anda, (7) Sediakan waktu untuk berdoa sebelum beraktivitas dan menjalankan tugas
sehari-hari, karena doa merupakan kekuatan spiritual yang menopang hidup manusia.
 Berpikir Positif. Pikiran adalah asal usul dan nenek moyangnya perbuatan. Berpikir
positif (positive thinking) adalah jalan menuju sukses, sebaliknya berpikir
negatif (negative thinking) adalah jalan menuju kegagalan. (1) Seseorang yang berpikir
positif dan berbuat positif menyukai tantangan pada situasi sesulit apa pun. Dengan
berpikir positif maka berarti ia telah meraih setengah dari kesuksesannya, karena
pikiran yang optimis telah menepis kecemasan dan keraguan yang akan membawa pada
kegagalan, (2) Berpikir positif mampu menjadi sumber energi untuk membangun
kehidupan yang lebih baik dengan penuh harapan. (3) Berpikir positif mengubah Mission
Impossiblemenjadi Mission Is Possible. Orang yang berpikir positif (Positive
Thinker) selalu bilang “saya bisa” dan “Tuhan akan menolong saya”. Berpikir positif
adalah bagian dari sikap orang beriman karena ia percaya pada penyelenggaraan Tuhan.
Ia tidak mudah menyerah pada kesulitan tetapi berani menghadapi kesulitan. Kalau pun
ia mengalami kegagalan, tidak membuatnya putus asa tetapi mampu bangkit kembali dan
menjadikan kegagalan itu sebagai cambuk untuk berbuat yang lebih baik. 
 Ketahui Kelemahan dan Kekuatan Diri. Sebagaimana telah diuraikan dalam unsur-
unsur kepribadian di atas, ada variabel kekuatan dan kelemahan dalam setiap pribadi
manusia. Penting untuk mengetahui kekuatan agar bisa dioptimalkan, mengetahui
kelemahan melalui kesadaran mawas diri atau psikotest agar kelemahan pribadi (karakter,
vitalitas, temperamen, bakat ) dapat diatasi atau paling tidak diminimalisasi.
 Menjadi Manusia Kaya Arti. Berusahalah menjadi Manusia Kaya Arti  yang
selalu memberi kontribusi bagi sesama dan organisasi dengan bekerja memikul beban
tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Jangan menjadi Manusia Miskin Arti yang
tidak memberi kontribusi bagi organisasi atau Manusia Berlawanan Arti yang membebani
orang lain dan organisasi seperti parasit (benalu) yang tidak berguna dan merugikan
orang lain dan organisasi.   
Hal-hal yang Dianjurkan dan Ditabukan
Beberapa hal yang dapat membantu kita untuk mencapai cita-cita sesuai visi pribadi masing-
masing, yang dapat membantu atau mengagalkan pencapaian cita-cita, antara lain adalah sebagai
berikut ini.
Hal-hal yang Dianjurkan. (1) Hidup sehat secara jasmani , pola makan yang sehat dan teratur
sesuai sikon ekonomi masing-masing. Membiasakan makan pagi adalah penting sebelum mulai
beraktivitas. (2) Berolahraga secara teratur untuk menjaga kebugaran tubuh, (3) Istirahat cukup,
kebiasaan tidur sebelum jam 10 malam dan bangun lebih pagi ternyata merupakan sebuah
investasi kesehatan sampai hari tua. (4) Memupuk minat membaca untuk menimba ilmu
pengetahuan, pasti berguna untuk kehidupan.  (5) Membangun semangat wirausaha, dengan
usaha kecil-kecilan sebagai latihan kemandirian bidang ekonomi. Ubahlah kebiasaan ekonomi
konsumtif menjadi ekonomi produktif. Saat ini di Indonesia, hanya ada 0,18 % enterpreneur (400
ribu orang) karena mental anak bangsa yang cenderung ingin menjadi PNS. Orang-orang yang
sukses biasanya sudah mulai belajar mandiri dengan berwirausaha kecil-kecilan sejak masih di
bangku sekolah/kuliah.
Hal-hal yang Ditabukan. Ada 5 kebiasaan (5M/Molimo) yang tabu bagi seseorang yang ingin
meraih sukses dalam hidupnya. (1) Maling, yaitu memiliki barang orang lain secara tidak sah.
Kebiasaan mencuri kecil-kecilan dapat menjadikan seseorang menjadi koruptor besar yang tidak
merasa bersalah dengan perbuatannya. (2) Madon, yaitu main perempuan atau berganti-ganti
pasangan seksual, seks bebas yang berakibat fatal merusak masa depan dan bisa tertular penyakit
kelamin, HIV/Aids. (3) Main/Berjudi, yaitu kebiasaan berjudi, spekulasi, gambling, ingin
mendapat keuntungan tanpa bekerja, uang kebutuhan hidup disalahgunakan untuk berjudi,
(4). Madat, yaitu mengkonsumsi narkoba yang memberi kesenangan sesaat tetapi merusak
mentalitas dan masa depan pengguna narkoba. Saat ini 3,2 juta orang Indonesia terbelenggu
narkoba, biaya yang dikeluarkan pecandu Rp. 960 miliar perhari, dan setiap tahun 15 ribu anak
bangsa direnggut nyawanya karena menggunakan narkoba (data Badan Narkotika
Nasional/BNN). (5) Minum Alkohol, yaitu mengkonsumsi minuman berakohol sampai mabuk-
mabukan dan merusak kesehatan. Kebiasaan ini harus ditinggalkan oleh generasi muda. Dalam
test kesehatan para calon prajurit/ perwira TNI/Polri sebagian pelamar tidak lulus karena
kebiasaan minum minuman keras/alkohol sejak usia muda. Kalau pun bisa lulus test tetapi
kesehatan akan terganggu (fungsi lever/hati) waktu bertugas berat di lapangan. Juga kebiasaan
merokok dapat mengganggu kesehatan (paru-paru, jantung dsb) dan tidak ada manfaatnya sama
sekali, sehingga dapat menghambat aktivitas/pelaksanaan tugas.
MAKALAH
UPAYA-UPAYA MENINGKATKAN KETAHANAN PRIBADI

NAMA : NESTORI LESTARI KLAU


NIM : 33119068
KELAS : II B
JURUSAN : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG
2020

Anda mungkin juga menyukai