Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ristiniati Nazara

kelas : 2.1
Nim : 180204037

1. Contoh kasus sosial budaya yang mendukung terhadap perawatan dan bagaimana
penerapannya dalam keperawata adalah Seorang wanita inisial Ny.M menderita patah
tulang di akibatkan kecelakaan motor yang membuah kaki kiri wanita tersebut patah.
Jadi, wanita tersebut di rawat di RS terdekat, sembari wanita tersebut di rawat, dia
berkonsultasi dengan tim medis apakah dia bisa di beri tindakan oleh dukun pata yang
berarti dukun untuk patah tulang atau keseleo, karena dukun pata ini melakukan
pengobatan tradisional bukan hal mistis sehingga tim medis pun menyetujui. Dukun
pata tersebut mencampur daun kol dan terigu setelah itu di kompres ke bagian kaki
yang telah patah , bukan berarti tidak ada campur tangan perawat, perawat juga
memberikan obat antibiotic dan anti rasa sakit kepada wanita tersebut. Jadi dukun
pata di dukung oleh tim medis untuk berkolaborasi dalam menyembuhkan patah
tulang yang di alami Ny.M. penerapannya adalah faktor yang dipengaruhi oleh orang-
orang disekitarkita. Hubungan kekeluargaan adalah salah satu prinsip mendasar
untukmengelompokkan tiap orang ke dalamkelompok
sosial,  peran, kategori, dansilsilah. Faktor sosial dan kekeluargaan yang perlu dikaji
oleh perawat adalahnama lengkap dan nama panggilan dalam keluarga, umur atau
tempat dan tanggallahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga, pengambilan keputusan
dalam anggotakeluarga, hubungan klien dengan kepala keluarga, kebiasaan yang
dilakukan rutinoleh keluarga.

2. contoh kasus sosial budaya yang bertentangan terhadap perawatan/kesehatan adalah


Pria, 17 th. MRS di RS. Kandou 5 hari lalu dengan febris intermiten, sakit kepala 2
bulan, defisit neurologi (-). 6 bulan lalu MRS didiagnosis TB paru dan HIV positif,
CD4 = 24 . Pasien menolak untuk dilakukan terapi dan keluarga memilih untuk pergi
kedukun, menganggap ada ramuan yang dapat menyembuhkannya secara cepat.
Tetapi pihak rumah sakit terus memberikan penjelasan kepada keluarga tersebut
tentang penyakitnya dan harus segera dilakukan terapi ARV dan dilakukan perawatn
paliatif terhadap pasien tersebut.tetapi, mereka sangat mempercayai dukun tersebut
sehingga pihak rumah sakit memberikan Persetujuan tindakan medis/informed
consent untuk pasien tersebut..: pasien harus memahami pengertian, tujuan dan
pelaksanaan perawatan paliatif melalui, komunikasi yang intensif dan
berkesinambungan antara tim perawatan paliatif dengan pasien dan keluarganya agar
pasien mau untuk dirawat

Anda mungkin juga menyukai