• Menunjukkan gejala fisik kecemasan (takikardia, takipneu) • Menurun atau tidak adanya selera makan • Peningkatan waktu tidur. Defenisi • Penurunan keterlibatan dalam Keputusasaan merupakan keadaan subjektif perawatan. KEPUTUSASAAN seorang individu yang melihat keterbatasan • Bersikap pasif dalam menerima atau tidak ada alternatif atau pilhan pribadi perawatan. yang tersedia dan tidak dapat memobilisasi • Penurunan keterlibatan atau perhatian energy yang dimilikinya (NANDA, 2005). pada orang lain yang bermakna Keputusasaan adlah keadaan demosional ketika individu merasa bahwa kehidupannya telalu DISUSUN OLEH berat untuk dijalani. Faktor penyebab NAMA : RISTINIATI NAZARA Beberapa faktor penyebab orang mengalami NIM : 180204037 keputusasaan yaitu : Apa sih tanda dan KELAS : 2.1 gejalanya..? a. Faktor kehilangan b. Kegagalan yang terus menerus • Ungkapan klien tentang situasi c. Faktor Lingkungan kehidupan tanpa harapan dan terasa hampa (“saya tidak dapat melakukan”) d. Orang terdekat ( keluarga ) PROGRAM STUDI NERS • Sering mengeluh dan Nampak murung. e. Status kesehatan ( penyakit yang FAKULTAS FARMASI DAN • Nampak kurang bicara atau diderita dan dapat mengancam jiwa) ILMU KESEHATAN • tidak mau berbicara sama sekali f. Adanya tekanan hidup UNIVERSITAS SARI • Menunjukkan kesedihan, afek datar g. Kurangnya iman MUTIARA INDONESIA atau tumpul. TAHUN 2020 • Menarik diri dari lingkungan. • Kontak mata kurang. Terapi psikofarmaka d. Sentuhkan ibu jari dengan jari manis. • Beri kesempatan bagi klien Mulai membayangkan saat mendapat mengungkapkan perasaan sedih/ 1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT) pujian dan memiliki kemampuan yang kesendirian/ keputusasaannya. 2. Dalam CBT, terapis berupaya membantu klien dibanggakan • Tetapkan adanya perbedaan antara cara untuk merubah pikiran dan pernyataan negatif serta keyakinan tidak rasional yang dialaminya. e. Sentuhkan ibu jari dengan kelingking. pandang klien terhadap kondisinya Pemikiran yang tidak rasional dapat Mulai membayangkan pemandangan alam yang indah dan sedang berada • Bantu klien mengidentifikasi tingkah menimbulkan masalah emosi. Dengan disana laku yang mendukung putus asa demikian, CBT diarahkan untuk memodifikasi fungsi berpikir, merasa dan bertindak dengan aktivitas. menekankan peran otak dalam menganalisa, • Diskusikan dengan klien cara yang bertanya, berbuat dan memutuskan kembali biasa dilakukan untuk mengatasi sehingga diharapkan berubah tingkah lakunya masalah. dari sesuatu yang negatif menjadi lebih positif (Cormier & Cormier, dalam Lumongga,2009). 3. Klien berpartisipasi dalam aktivitas • Identifikasi aspek positif dari dunia klien (“keluarga anda menelepon RS setiap hari untuk menanyakan TINDAKAN KEPERAWATAN keadaanmu ?” 1. Bina hubungan saling percaya • Dorong klien untuk berpikir yang menyenangkan dan melawan rasa putus 3. Hipnotis 5 jari • Ucapkan salam asa. a. Posisi duduk atau berbaring dengan • Perkenalkan diri mata ditutup dan tubuh rileks. Pikiran • Dukung klien untuk mengungkapkan dikosongkan. • Jelaskan tujuan pertemuan pengalaman yang mendukung pikiran b. Sentuhkan ibu jari dengan telunjuk. dan perasaan yang positif. • Dengarkan klien dengan penuh Mulai membayangkan sedang berolah perhatian raga dan memiliki tubuh yang sehat • Bantu klien penuhi kebutuhan c. Sentuhkan ibu jari dengan jari tengah. dasarnya. Mulai membayangkan sedang bertemu dengan orang yang disukai dan 2. Klien mengenal masalah keputusasaannya memiliki hubungan yang akrab