Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

HD DENGAN
GANGGUAN SISTEM IMUN: RHEUMATOID
ARTHRITIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Klinik


Stase Keperawatan Gerontik

Oleh:
NURANI TRI PERTIWI
NIM.SN191117

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. HD DENGAN GANGGUAN
SISTEM IMNOLOGI: RHEUMATOID ARTHRITIS
Triger Case:
Tn. HD adalah pria berusia 62 tahun dengan laporan nyeri tangan yang signifikan.
Dia menggambarkan rasa sakit sebagai yang paling parah di kedua ibu jari tetapi
juga di sendi distal dari digit dua hingga lima dari kedua tangan. Dia semakin
kesulitan menggunakan obeng untuk memperbaiki barang-barang di sekitar
rumah, bermain tenis dan golf, serta menggenggam peralatan makannya.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa ada pembesaran sendi interphalangeal
distal (node Heberden) dan sendi carpometacarpal (CMC) dari kedua tangan. X-
ray menunjukkan ada arthritis pada sendi CMC dari kedua tangan dan sendi
interphalangeal distal dari semua jari sebagai bukti oleh pembentukan kista,
sclerosis, dan penyempitan ruang sendi. Sehari-hari, klien tinggal bersama anak
perempuan dan keluarganya. Sehari-hari Tn. HD Bersama dengan pengasuh
anaknya. Kegiatan sehari-hari dibantu oleh pengasuh. Tn. HD adalah pensiunan
pegawai negeri dan sering bepergian untuk bertemu dengan teman atau sekedar
menghadiri acara. Istri Tn. HD meninggal 2 tahun yang lalu akibat Ca Serviks. Tn
HD mengatakan sering merasa kesepian. Cucu-cucunya sudah remaja dan jarang
berinteraksi dengannya. Anak dan menantunya sibuk bekerja dan pulang ke
rumah saat malam hari.
I. BIODATA
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn. HD
Alamat : Penggung Boyolali
Umur : 62 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Pensiunan PNS

2. Identitas Penanggung jawab


Nama : Ny. X
Umur : 36 tahun
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Penggung Boyolali
Hubungan dengan Klien : Anak kandung

3. Riwayat kesehatan:
a. Keluhan utama :
Pasien mengatakan terasa nyeri pada tangan.
b. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien mengatakan ia merasa sakit pada tangannya khususnya di kedua
ibu jari tetapi juga di sendi distal dari digit dua hingga lima dari kedua
tangan, pasien mengatakan ia kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari
karena rasa sakit yang ia rasakan.
c. Riwayat penyakit dahulu :
Pasien mengatakan sebelumnya ia tidak pernah menderita penyakit yag
sama seperti ini, pasien mengatakan 2 tahun lalu ia pernah di rawat di
RS selama 5 hari karena demam berdarah.
d. Riwatar kesehatan keluarga:
Pasien mengatakan istrinya telah meninggal karena penyakit Ca.
Serviks, pasien mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit yang sama seperti pasien.

Genogram (3 generasi)

62thn

Keterangan:

= Laki-laki

= Perempuan

= Garis pernikahan

= Garis keturunan

= Tinggal serumah

= Meninggal

= Pasien

II. POLA FUNGSI KESEHATAN (GORDON)


1. Persepsi terhadap kesehatan
a. Tingkat pengetahuan kesehatan / penyakit meliputi sebelum sakit dan
selam sakit:
Pasien mengatakan sebelum sakit ia jarang mencari informasi
mengenai kesehatan dan ia juga tidak pernah mengikuti posyandu
lansia yang ada di dekat rumahnya. Selama sakit ia sering mencari
informasi mengenai penyakit yang ia derita saat ini dan ia juga mulai
mengikui posyandu lansia yang diadakan didekat rumahnya.
b. Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan meliputi sebelum sakit
dan selam sakit:
Pasien mengatakan sebelum menderita penyakit ini ia biasanya hanya
mengonsumsi obat yang ia beli di warung ia jarang memeriksakan
kesehatannya di layanan kesehatan yang ada. Pasien mengatakan
selama sakit ia sering memeriksakan keadaan di pelayanan kesehatan
yang ada.
c. Faktor-faktor resiko sehubungan dengan kesehatan:

2. Pola Aktivitas Dan Latihan


Pengkajian Barthel Indeks/ Katz Indeks

No Aktivitas Mandiri Tergantung


1 Mandi
Mandiri:
Bantuan hanya pada satu bagian mandi
(seperti punggung atau ekstremitas √
yang tidak mampu) atau mandi sendiri
sepenuhnya
Tergantung:
Bantuan mandi lebih dari satu bagian
tubuh, bantuan masuk dan keluar dari
bak mandi, serta tidak mandi sendiri
2 Berpakaian
Mandiri:
Mengambil baju dari lemari, memakai
pakaian, melepaskan pakaian, √
mengancing atau mengikat pakaian
Tergantung;
Tidak dapat memakai baju sendiri atau
hanya sebagaian
3 Ke Kamar Kecil
Mandiri:
Masuk dan keluar dari kamar kecil
kemudian membersihkan genetalia √
sendiri
Tergantung:
Menerima bantuan untuk masuk ke
kamar kecil dan menggunakan pispot
4 Berpindah
Mandiri:
Berpindah ke dan dari tempat tidur
untuk duduk, bangkit dari kursi sendiri √

Bergantung:
Bantuan dalam naik atau tururn dari
tempat tidur atau kursi, tidak
melakukan satu atau lebih perpindahan
5 Kontinen
Mandiri:
BAK dan BAB sepenuhnya di control
sendiri

Bergantung:
Inkontinensia parsial atau total,
penggunaan kateter atau pispot, enema
dan pembalut (pempers)
6 Makan
Mandiri:
Mengambil makanan dari piring dan
menyuapinya sendiri

Bergantung: √
Bantuan dalam hal mengambil
makanan dari piring dan menyuapinya,
tidak makan sama sekali dan makan
parenteral (NGT)
Analisis Hasil :

Pasien mampu melakukan kegiatan seperti mandi, ke kamar kecil,


berpindah, kontinen ( BAK/BAB ), secara mandiri tapa bantuan dari
orang lain. Tetapi pasien tidak dapat melakukan aktivitas berpakaian dan
makan secara mandiri.

3. Pola Istirahat Tidur


a. Jam berapa kebiasaan mulai tidur dan bangun tidur
Pasien mengatakan biasanya ia tidur siang dari jam 1 - jam 2 WIB dan
tidur malam dari jam 21 – jam 4 WIB.
b. Kualitas dan kuantitas jam tidur
Pasien mengatakan lama tidur siang ± 2 jam dan lama tidur malam ± 7
jam. Pasien mengatakan ia tidak pernah terbangun pada malam hari,
dan pasien merasa segar ketika bangun tidur.
4. Pola Nutrisi - Metabolik
a. Berapa kali makan sehari:
Tn. HD mengatakan frekuensi makan 3x/hari, nafsu makan baik. Tn.
HD mengatakan tidak ada riwayat alergi makanan, tidak ada
penggunaan alat bantu seperti NGT dan tidak ada kesulitan dalam
menelan makanan.
b. Makanan kesukaan:
Tn. HD mengatakan ia menyukai makanan hijau (sayur-sayuran).
c. Berat badan sebelum dan sesudah sakit:
Pasien mengatakan tidak ada perbedaan berat badan pada saat
sebelum dan selama sakit.
d. Frekuensi dan kuantitas minum sehari:
Tn. HD mengatakan frekuensi minum ± 8 gelas/hari (1600cc/hari),
tidak ada minuman pantangan dan tidak ada kesulitan dalam menelan.
5. Pola eliminasi
a. Frekuensi dan kuantitas BAK dan BAB sehari:
Tn. HD mengatakan dalam sehari ± 5 x BAK, berwarna kuning jernih,
tidak menggunakan alat bantu dan tidak ada kesulitan pada saat buang
air kecil. Tn. HD mengatakan dalam sehari ia BAB 2 kali pada pagi
dan malam hari, warna feaces kuning kecoklatan, konsistensi lembek,
tidak ada penggunaan laksatif dan tidak ada kesulitan pada saat buang
air besar.
b. Nyeri:
Tn. HD mengatakan tidak terdapat hambatan dan keluhan nyeri pada
saat buang air kecil dan buang air besar.

6. Pola kognitif perceptual


Pengkajian Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)
No Item Pertanyaan Benar Salah

1 Jam berapa sekarang ? √

2 Tahun berapa sekarang ? √

3 Kapan Bapak/Ibu lahir? √

4 Berapa umur Bapak/Ibu sekarang ? √

5 Dimana alamat Bapak/Ibu sekarang ? √

6 Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal √


bersama ?

7 Bapak/Ibu?
Siapa nama anggota keluarga yang tinggal √
bersama ?

8 Bapak/Ibu
Tahun ? Hari Kemerdekaan Indonesia ?
berapa √

9 Siapa nama Presiden Republik Indonesia √


sekarang ?
10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1 ? √
JUMLAH 10 0

Penilaian: Tidak ada kerusakan intelektual pada Tn. HD


Cara skoring:
1) 0 – 2 errors = Intact Intellectual Functioning(Fungsi intelektual
utuh)
2) 3 – 4 errors = Mild Intellectual Impairment (Kerusakan intelektual
ringan)
3) 5 – 7 errors = Moderate Intellectual Impairment (Kerusakan
intelektual sedang)
4) 8 – 10 errors = Severe Intellectual Impairment (Kerusakan
intelektual berat)

7. Pola Konsep/Persepsi Diri


a. Gambaran diri:
Tn. HD mengatakan puas dan bersyukur dengan keadaannya saat ini
karena ia di lahirkan dengan keadaan lengkap tida cacat satupun.
b. Identitas diri:
Tn. HD mengatakan puas dengan penampilannya saat ini karena ia
menerima dirinya apa adanya.
c. Peran diri:
Tn. HD mengatakan ia hanya seorang pensiunan ia berperan sebagai
orang tua dalam keluarganya, ia hanya menghabiskan masa tuanya
untuk berolah raga seperti bermain tenis dan golf, tetapi semenjak
tangannya sakit ia berhenti melakukan kegiatan tersebut.
d. Ideal diri:
Tn HD mengatakan puas dengan penampilannya saat ini karena ia
menerima dirinya apa adanya.
e. Harga diri:
Klien mengatakan selalu percaya diri apapun keadaanya, ia tidak akan
meminta bantuan orang lain ketika ia masih bisa melakukannya
sendiri.
8. Pola koping
Tn. HD mengatakan semua penyakit pasti ada obatnya, klien mengatakan
akan melakukan setiap prosedur pengobatan yang dilakukan padanya agar
ia bisa cepat sembuh dan dapat melakukan aktivitas lagi seperti semula.
9. Pola sekual – reproduksi
a. Adakah gangguan pada kelamin ?
Tn. HD mengatakan tidak pernah mengalami gangguan pada
genitalianya.
b. Anak berapa?
Tn. HD mengatakan ia hanya memiliki 1 anak perempuan dan sudah
menikah.
c. Masih punya suami/ isteri ?
Tn. HD mengatakan istrinya telah meninggal 2 tahun lalu karena
penyakit Ca. Serviks.
10. Pola peran hubungan
a. Hubungan dengan anggota keluarga:
Tn. HD mengatakan hubungan dengan semua anggota keluarga baik,
namun terkadang ia sering merasa kesepian karena setiap anggota
keluarganya sebuk dengan kegiatannya masing-masing. Tn. HD
mengatakan ia tidak pernah mempunyai masalah dengan anggota
keluarganya.
b. Dukungan keluarga:
Tn. HD mengatakan keluarganya selalu mendukung semua
kegiatannya. Tn. HD juga mengatakan keluarganya selalu
mengantarnya ke RS untuk melakukan pengobatan terhadap
penyakitnya.
c. Hubungan dengan tetangga dan masyarakat:
Tn. HD mengatakan hubungan klien dengan orang di sekitar tempat
tinggalnya baik. Tn. HD mengatakan sebelum sakit ia sering
bepergian untuk bertemu dengan teman atau sekedar menghadiri
acara.
11. Pola Nilai dan kepercayaan
a. Persepsi keyakinan
Tn. HD mengatakan ia beragama islam dan ia percaya bahwa setiap
penyakit itu datangnya dari Allah dan pasti ada obatnya.
b. Tindakan berdasarkan keyakinan
Tn. HD mengatakan ia selalu malakukan shallat 5 waktu dan berdoa
untuk kesembuhan dirinya.

III. FAKTOR LINGKUNGAN


1. Luas rumah:
2. Keadaan Lingkungan dalam rumah
a. Penerangan
Tn. HD mengatakan ketika siang hari cahaya matahari dapat masuk ke
dalam rumahnya karena jendela di rumahnya relatif banyak dan sering
di buka, ketika malam hari rumahnya juga terang karena terdapat
lampu di setiap ruangan rumah.
b. Kebersihan dan kerapihan
Tn. HD mengatakan keadaan rumahnya bersih dan rapi karena setiap
hari rumahnya selalu dibersihakan oleh asisten rumah tangganya.
c. Sirkulasi udara
Tn. HD mengatakan rumahnya terdapat jendela yang relatif banyak
dan sering di buka serta di lengkapi dengan ventilasi udara, sehingga
udara dalam rumahnya tidak pengap.
d. Keamanan
Tn. HD mengatakan terdapat pagar yang cukup tinggi di sekeliling
rumahnya.
e. Sumber air minum
Tn. HD mengatakan ia selalu mengkonsmsi air minum kemasan atau
air minum isi ulang, karena di rumahnya tidak terdapat penampungan
air bersih yang dapat di buat untuk air minum.
f. Ruang Pertemuan
Tn. HD mengatakan rumahnya di lengkapi dengan ruang tamu yang
terkadang digunakan untuk ruang pertemuan.
3. Keadaan Luar rumah
a. Pemanfaatan halaman
Tn. HD mengatakan di halamannya di tanami pohon manga dan
rambutan.
b. Pembuangan air limbah
Tn. HD mengatakan terdapat selokan pembuangan air limbah di sekitar
rumahnya dan sering dibersihkan sehingga tidak pernah terjadi
penyumbatan di selokan tersebut.
c. Pembuangan sampah
Tn. HD mengatakan ia dan keluarganya selalu membuang sampah
pada tempatnya, di sekitar rumahnya terdapat tempat penampungan
sampah.
d. Sumber pencemaran
Tn. HD mengatakan tidak terdapat sumber pencemaran di sekitar
tempat tinggalnya.

IV. PELAYANAN KESEHATAN


1. Fasilitas kesehatan yang tersedia
Tn. HD mengatakan terdapat 1 puskesmas rawat inap di daerah tempat
tinggalnya.
2. Jumlah tenaga kesehatan.
Tn. HD mengatakan jumlah tenaga kesehatan di puskesmas tersebu lebih
dari 50 orang.
3. Tindakan pencegahan terhadap penyakit
Tn. HD mengatakan ia selalu mengikutti prosedur pengobatan yang
diberikan padanya dan ia selalu melakukan anjuran yang diberikan
kepadanya.
4. Jenis pelayanan kesehatan yang tersedia

V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Sistim musculo skeletal :
a. Atas
Kanan Kiri

Kekuan otot 3 3
Rentang Gerak Aktif Aktif
Akral Teraba hangat Teraba hangat
Edema Tidak ada Tidak ada

Kembali dalam waktu < Kembali dalam waktu <


CRT
1 detik 1 detik

Nyeri dan kaku pada


Nyeri dan kaku pada saat
Keluhan saat jari tangan di
jari tangan di gerakan
gerakan

b. Bawah
Kanan Kiri

Kekuan otot 4 4
Rentang Gerak Aktif Aktif
Akral Teraba hangat Teraba hangat
Edema Tidak ada Tidak ada
Kembali dalam waktu < Kembali dalam waktu <
CRT
1 detik 1 detik
Keluhan Tidak ada Tidak adak

2. Sistim kardiovasculer (jantung) :


Inspeksi : tidak terdapat pembengkakkan jantung
Palpasi : tidak teraba adanya pembengkakan pada jantung
Perkusi : pekak/redup
Auskultasi : suara jantung S1 (loop), S2 (doop), tidak terdapat suara
jantung tambahan (S3 dan S4).
3. Sistim respirasi :
Inspeksi: bentuk dada normal dengan diameter anterior posterior
transversal 1:2, perkembangan dada simetris kiri dan kanan,
tidak ada lesi pada dada pasien RR 18x/menit, pola nafas
teratur, tidak terdapat retraksi dinding dada saat bernafas.
Palpasi : tidak ada krepitasi dan tidak ada nyeri tekan, tidak teraba
massa pada dada pasien, tidak terdapat gangguan vocal
fremitus pada paru pasien.
Perkusi : sonor.
Auskultasi: suara nafas vesikuler.
4. Sistim integument :
Tidak terdapat lesi, kulit teraba hangat.
5. Sistem urinaria :
Pasien tidak menggunakan alat bantu berkemih (kateter urin).
6. Sistim Gastrointestinal:
Inspeksi : tidak terdapat lesi pada abdomen
Auskultasi : tidak terdapat peningkatan peristalti usus, 10x/menit
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak teraba massa dan tidak ada nyeri tekan atau lepas
pada abdomen.

VI. TERAPI MEDIS


Jika lansia mengonsumsi obat-obatan
Hari/Tanggal Jenis Terapi Dosis Golongan & Fungsi &
/ jam Kandungan Farmakologi
VII.ANALISA DATA
Nama : Tn. HD Umur : 62 tahun
No Hari/Tgl/ Data Fokus Problem Etiologi Symtomp
Jam
1. Rabu, DS: Nyeri Akut Agen pencedera Di tandai dengan:
03/06/2020 a. Pasien mengatakan merasa sakit pada fisiologis a. Tampak meringis.
Jam 08.30 semua jari tangannya khusus nya di (inflamasi) b. Bersikap protektif
WIB bagian kedua ibu jari. (posisi menghindari
P: saat jari tangannya di gerakan nyeri).
Q: seperti tertusuk-tusuk c. Berfokus pada diri
R: sendi distal dari digit 2 hingga 5 di sendiri.
kedua tangan
S: 7 (sedang)
T: hilang timbul 5-10 menit
b. Pasien mengatakan tangannya
terkadang terasa kaku utuk digerakan.
DO:
a. Pasien tampak meringis menahan
sakit.
b. Pasien tampak berhati-hati saat
menggerakan jari tangannya.
c. Pasien tampak berfokus pada diri
sendiri.
d. Hasil X-ray menunjukan adanya
arthritis pada sendi carpometacarpal
(CMC) dan sendi interphalangeal
distal, dibuktikan oleh adanya
pembentukan kista, sclerosis dan
penyemitan ruang sendi.
e. Adanya pembesaran sendi
carpometacarpal (CMC) dan sendi
interphalangeal distal (node heberden).

2. Rabu, DS: Gangguan Kekakuan sendi Ditandai dengan:


03/06/2020 a. Pasien mengatakan merasa sakit pada Mobilitas a. Mengeluh sulit
Jam 08.30 semua jari tangannya. Fisik menggerakan
WIB b. Pasien mengatakan tangannya ekstremitas.
terkadang terasa kaku utuk digerakan. b. Nyeri saat bergerak.
c. Pasien mengatakan ia kesulitan dalam c. Rentang gerak (ROM)
melakukan kegiatannya sehar-ihari. menurun.
d. Pasien mengatakan ada beberapa d. Sendi kaku.
aktivitas yang harus di bantu oleh e. Gerakan terbatas.
orang lain seperti berpakaian dan
makan.

DO:
a. Pasien tampak kesulitan untuk
menggerakan jari tangannya.
b. Pasien tampak meringis menahan sakit
saat menggerakan jari tangannya.
c. Pasien tampak enggan melakukan
pergerakan.
d. Pasien tampak terbatas dalam
melakukan pergerakan.
VIII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut behubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi) (D.0077)..
2. Gangguan mobilitas fisik berhubugan dengan kekakuan sendi (D0054).

IX. RENCANA KEPERAWATAN


Nama : Tn. HD Umur : 62 tahun
Hari/ Tgl/ No. Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI) Ttd
Jam Dx
Rabu, 1. Tujuan: Manajemen Nyeri (I.08238)
03/06/2020 Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Jam 08.50 selama 3x24 jam di harapkan nyeri akut dapat frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri.
WIB berkurang hingga teratasi. b. Identifikasi skala nyeri.
Tingkat Nyeri (L.08066). c. Identifikasi respon nyeri non verbal.
Kontrol Nyeri (L.08063). d. Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri.
Kriteria Hasil: e. Berikan teknik non-farmakologis untuk
a. Keluhan nyeri (dari 2 ditingkatkan mengurangi nyeri (terapi musik, kompres
menjadi 4). hangat/dingin.
b. Meringis (dari 3 ditingkatkan menjadi 5). f. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
c. Sikap protektif (dari 3 ditingkatkan nyeri (suhu ruangan).
menjadi 5). g. Fasilitasi istirahat dan tidur.
d. Berfokus pada diri sendiri (dari 3 h. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
ditingkatkan menjadi 5). nyeri.
e. Melaporkan nyeri terkontrol (dari 2 i. Ajarkan teknik non-farmakologi untuk
ditingkatkan menjadi 4). mengurangi rasa nyeri.
f. Kemampuan mengenali onset nyeri (dari 3
ditingkatkan menjadi 5).
g. Kemampuan mengenali (dari 3
ditingkatkan menjadi 5).
h. Kemampuan menggunakan teknik non-
farmakologis (dari 3 ditingkatkan menjadi
5).

Rabu, 2. Tujuan: Teknik Latihan Penguatan Sendi (I.05185)


03/06/2020 Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Jam 08.50 selama 3x24 jam di harapkan gangguan a. Identifikasi keterbatasan fungsi dan gerak
WIB mobilitas fisik dapat berkurang hingga sendi.
teratasi. b. Monitor lokasi dan sifat ketidak nyamanan
Pergerakan Sendi (L.05044) atau rasa sakit selama gerak/aktivitas.
c. Lakukan pengendalian nyeri sebelum
Kriteria Hasil: memulai latihan.
a. Jari kanan dan kiri (dari 2 ditingkatkan d. Berikan posisi tubuh optimal untuk
menjadi 4). melakukan ROM aktif atau pasif.
b. Ibu jari kana dan kiri (dari 2 ditingkatkan e. Fasilitasi gerak sendi teratur dalam batas-
menjadi 4). batas rasa sakit, ketahanan dan mobilisasi
c. Pergelangan tangan kanan dan kiri (dari 3 sendi.
ditingkatkan menjadi 5). f. Berikan penguatan positif untuk melakukan
d. Siku kanan dan kiri (dari 3 ditingkatkan latihan bersama.
menjadi 5). g. Jelaskan kepada pasien dan keluarga tujuan
dan rencana latihan bersama.
h. Ajarkan melakukan latihan ROM aktif atau
pasif secara sistematis.
i. Kolaborasi dengan fisioterapi dalam
mengembangkan dan melaksanakan
program latihan.

X. TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI
Nama : Tn. HD Umur : 62 tahun
Hari/Tgl / No Implementasi Respon Ttd
Jam Dx
Rabu, 1 a. Melakukan identifikasi lokasi, S :
03/06/2020 karakteristik, durasi, frekuensi, Tn. HD mengatakan merasa sakit pada semua jari
Jam 10.15 kualitas, intensitas nyeri dan skala tangannya khusus nya di bagian kedua ibu jari.
WIB nyeri pada pasien. P: saat jari tangannya di gerakan
Q: seperti tertusuk-tusuk
R: sendi distal dari digit 2 hingga 5 di kedua
tangan
S: 7 (sedang)
T: hilang timbul 5-10 menit
O:
a. Tn. HD tampak meringis menahan sakit.
b. Tn. HD tampak berhati-hati saat menggerakan
jari tangannya.
Jam 10.21 b. Melakukan identifikasi respon nyeri S: -
WIB non verbal pada pasien. O:
a. Tn. HD tampak meringis menahan sakit.
b. Tn. HD tampak berfokus pada diri sendiri.
Jam 10.38 c. Melakukan identifikasi faktor yang S: Tn. HD mengatakan nyeri semakin bertambah
WIB memperberat dan memperingan ketika melakukan pergerakan dan nyeri akan
nyeri yang di rasakan pasien. berkurang ketika tidak terlalu banyak melakukan
pergerakan.
Jam 10.46 d. Menjelaskan penyebab, periode dan O: Tn. HD tampak enggan melakukan pergerakan
WIB pemicu nyeri pada Tn. HD. pada ke dua tangannya.
S: Tn. HD mengatakan paham dengan apa yang
dijelaskan padanya.
Jam 11.12 e. Memberikan teknik non- O: Tn. HD tampak kooperatif
WIB farmakologis untuk mengurangi S: Tn HD mengatakan nyeri sedikit berkurang
nyeri (kompres hangat). setelah di berikan kompres hangat pada jari-jari
tangannya yang sakit.
O: Tn. HD tampak lebih rileks
Rabu, 2 a. Melakukan identifikasi keterbatasan S: Tn HD mengatakan nyeri jari tangannya semakin
03/06/2020 fungsi dan gerak sendi yang di terasa sakit jika melakukan pergerakan.
Jam 11.24 alami Tn. HD. O: Tn. HD tampak menahan sakit
WIB
b. Memonitor lokasi dan sifat ketidak S: Tn. HD mengatakan rasa sakit yang paling
Jam 11.30 nyamanan atau rasa sakit selama dirasakan yaitu pada kedua ibu jarinya.
WIB gerak/aktivitas yang dilakukan Tn. O: Tn. HD tampak enggan menggerakan kedua ibu
HD. jari tangannya
Jam 11.41 c. Menganjurkan Tn. HD untuk S: Tn. HD mengatakan telah siap untuk melakukan
WIB melakukan pengendalian nyeri latihan.
seperti yang telah di ajarkan O: Tn. HD tampak siap untuk melakukan latihan
sebelum memulai latihan. ROM aktif yang akan diberikan padanya.

Jam 11.53 d. Memberikan Tn. HD posisi tubuh S: Tn. HD mengatakan nyaman dengan posisi
WIB optimal untuk melakukan ROM duduknya saat ini.
aktif (duduk). O: Tn. HD tampak rileks.
Jam 12.12 S: Tn. HD mengatakan paham dengan cara
WIB e. Mengajarkan Tn. HD cara melakukan ROM aktif yang telah diajarkan
melakukan latihan ROM aktif. padanya, tetapi ia masih kesulitan untuk
melakukan pergerakan ROM aktif karena nyeri
yang ia rasakan.
O: Tn. HD tampak kesulitan dalam melakukan
latihan ROM aktif.
Kamis, 1 a. Melakukan identifikasi lokasi, S:
04/06/2020 karakteristik, durasi, frekuensi, Tn. HD mengatakan sakit pada semua jari
Jam 10.15 kualitas, intensitas nyeri dan skala tangannya sudah mulai berkurang.
WIB nyeri pada Tn. HD. P: saat jari tangannya di gerakan
Q: seperti tertusuk-tusuk
R: sendi distal dari digit 2 hingga 5 di kedua
tangan
S: 6 (sedang)
T: hilang timbul 5-7 menit
O:
a. Tn. HD tampak meringis menahan sakit.
b. Tn. HD tampak berhati-hati saat menggerakan
jari tangannya.
Jam 10.28 b. Melakukan identifikasi respon nyeri S: -
WIB non verbal pada Tn. HD. O: Tn. HD tampak meringis menahan sakit

Jam 10.29 c. Memberikan teknik non- S: Tn. HD mengatakan tangannya terasa nyaman
WIB farmakologis untuk mengurangi ketika diberikan kompres hangat.
nyeri (kompres hangat) pada tangan O: Tn. HD tampak lebih rileks
Tn. HD.
Jam 10.48 d. Menganjurkan Tn. HD untuk tidak S: Tn. HD mengatakan akan mengikuti anjuran yang
WIB berada diruangan/lingkungan yang telah diberikan kepadanya.
terlalu dingin karena dapat O: Tn HD tampak kooperatif.
memperberat nyeri yang dirasakan
Kamis, 2 a. Melakukan dentifikasi keterbatasan S: Tn. HD mengatakan jari-ari tangannya masih
04/06/2020 fungsi dan gerak sendi yang di terasa sakit.
Jam 10.53 alami Tn. HD. O: Tn. HD tampak hati-hati dalam melakukan
WIB pergerakan
Jam 11.07 b. Menganjurkan Tn. HD untuk S: Tn. HD mengatakan siap untuk melakukan latihan
WIB melakukan pengendalian nyeri ROM aktif.
seperti yang telah di ajarkan O: Tn. HD tampak siap untuk melakukan latihan
sebelum memulai latihan. ROM aktif yang akan diberikan.

Jam 11.10 c. Memberikan Tn. HD posisi tubuh S: Tn. HD mengatakan merasa nyaman dengan
WIB optimal untuk melakukan ROM posisi duduk.
aktif (duduk). O: Tn. HD tampak rileks.
Jam 11.25
WIB d. Menganjurkan Tn. HD untuk S: Tn. HD mengatakan akan mengikuti anjuran yang
melakukan pergerakan secara diberikan padanya.
teratur dalam batas-batas rasa sakit, O: Tn. HD tampak kooperatif.
ketahanan dan mobilisasi sendi.
Jam 11.34
WIB e. Mengajarkan Tn. HD cara S: Tn. HD mengatakan masih kesulitan
melakukan latihan ROM aktif. menggerakan jari-jari kedua tangannya, tetapi
sudah lumayan bisa dibandingkan kemarin.
O: Tn HD tampak mulai bisa melakukan ROM aktif.
Jumat, 1 a. Melakukan identifikasi lokasi, S :
05/06/2020 karakteristik, durasi, frekuensi, Tn. HD mengatakan sakit pada semua jari
Jam 10.15 kualitas, intensitas nyeri dan sakal tangannya sudah mulai berkurang.
WIB nyeri pada Tn. HD. P: saat jari tangannya di gerakan
Q: seperti tertusuk-tusuk
R: sendi distal dari digit 2 hingga 5 di kedua
tangan
S: 5 (sedang)
T: hilang timbul 5-7 menit
O:
a. Tn. HD tampak sudah tidak meringis menahan
sakit.
b. Tn. HD masih tampak berhati-hati saat
menggerakan jari tangannya.
Jam 10.32 b. Melakukan identifikasi respon nyeri S: -
WIB non verbal pada Tn. HD. O: Tn. HD tampak sudah tidak meringis menahan
sakit
Jam 10.03 c. Memberikan teknik non- S: Tn. HD mengatakan jari tangannya yang nyeri
WIB farmakologis untuk mengurangi terasa lebih nyaman setelah diberikan kompres
nyeri (kompres hangat) pada Tn. hangat.
HD. O: Tn. HD tampak lebih rileks.

Jam 10.24 d. Menganjurkan Tn. HD untuk S: Tn. HD mengatakan akan melakukan anjuran
WIB istirahat dan tidur dengan cukup yang telah diberikan padanya.
untuk mengurangi nyeri yang ia O: Tn. HD tampak kooperatif.
rasakan.
e. Menganjurkan Tn. HD untuk S: Tn. HD mengatakan akan melakukan anjuran
Jam 10.25 melakukan teknik non-farmakologi yang telah diberikan padanya.
WIB (distraksi: mendengarkan musik) O: Tn. HD tampak kooperatif.
untuk mengurangi rasa nyeri.

Jumat, 2 a. Melakukan identifikasi keterbatasan S: Tn. HD mengatakan ia sudah dapat menggerakan


05/06/2020 fungsi dan gerak sendi pada Tn. jari-jari kedua tangannya.
Jam 10.36 HD. O: Tn. HD tampak menggerakan jari-jari tangannya
WIB secara perlahan.
b. Menganjurkan Tn. HD untuk S: Tn. HD mengatakan telah siap untuk mulai
Jam 10.42 melakukan pengendalian nyeri latihan.
WIB seperti yang telah di ajarkan O: Tn. HD tampak siap untuk melakukan latihan
sebelum memulai latihan. ROM aktif

Jam 10.45 c. Memberikan penguatan positif pada S: Tn. HD mengatakan akan selalu melakukan
WIB Tn. HD untuk melakukan latihan latihan ROM aktif pada tangannya.
bersama. O: Tn. HD tampak kooperatif.

Jam 10.47 d. Menjelaskan kepada pasien dan S: Tn. HD dan keluarganya mengatakan akan
WIB keluarga tujuan dan rencana latihan melakukan anjuran yang telah diberikan
bersama. padanya.
O: Tn. HD dan keluarga tampak kooperatif.
Jam 10.50 e. Menganjurkan Tn. HD untuk selalu S: Tn. HD mengatakan akan selalu melakukan
WIB melakukan latihan ROM aktif pada latihan ROM aktif pada tangannya
jari-jari tangannya. O: Tn. HD tampak kooperatif.
XI. EVALUASI
Nama : Tn. HD
Umur : 62 tahun
No. Hari/Tgl/ Jam Evaluasi Ttd
Dx
1 Rabu, 03/06/2020 S:
Jam 13.30 WIB a. Pasien mengatakan masih merasa
sakit pada semua jari tangannya
khusus nya di bagian kedua ibu jari.
P: saat jari tangannya di gerakan
Q: seperti tertusuk-tusuk
R: sendi distal dari digit 2 hingga 5
di kedua tangan
S: 6 (sedang)
T: hilang timbul 5-7 menit
b. Pasien mengatakan tangannya
masih terasa kaku utuk digerakan.
O:
a. Pasien tampak meringis menahan
sakit.
b. Pasien tampak berhati-hati saat
menggerakan jari tangannya.
c. Pasien tampak berfokus pada diri
sendiri.
d. Hasil X-ray menunjukan adanya
arthritis pada sendi carpometacarpal
(CMC) dan sendi interphalangeal
distal, dibuktikan oleh adanya
pembentukan kista, sclerosis dan
penyemitan ruang sendi.
e. Adanya pembesaran sendi
carpometacarpal (CMC) dan sendi
interphalangeal distal (node
heberden).

A:
Nyeri akut behubungan dengan agen
pencedera fisiologis (inflamasi) belum
teratasi

P: Intervensi dilanjutkan
Manajemen Nyeri (I.08238)
a. Identifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri dan skala nyeri pada
Tn. HD.
b. Identifikasi respon nyeri non verbal
pada Tn. HD.
c. Bemberikan teknik non-
farmakologis untuk mengurangi
nyeri (kompres hangat) pada tangan
Tn. HD.
d. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (suhu
ruangan)

2 Rabu, 03/06/2020 S:
Jam 14.00 WIB a. Pasien mengatakan merasa sakit
pada semua jari tangannya.
b. Pasien mengatakan tangannya
terkadang terasa kaku utuk
digerakan.
c. Pasien mengatakan ia kesulitan
dalam melakukan kegiatannya
sehar-hari.
d. Pasien mengatakan ada beberapa
aktivitas yang harus di bantu oleh
orang lain seperti berpakaian dan
makan.
O:
a. Pasien tampak kesulitan untuk
menggerakan jari tangannya.
b. Pasien tampak meringis menahan
sakit saat menggerakan jari
tangannya.
c. Pasien tampak enggan melakukan
pergerakan.
d. Pasien tampak terbatas dalam
melakukan pergerakan.
A: Gangguan mobilitas fisik berhubugan
dengan kekakuan sendi belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Teknik Latihan Penguatan Sendi
(I.05185)
a. Identifikasi keterbatasan fungsi
dan gerak sendi.
b. Anjurkan untuk melakukan
pengendalian nyeri seperti yang
telah di ajarkan sebelum memulai
latihan.
c. Berikan posisi tubuh optimal
untuk melakukan ROM aktif
d. Fasilitasi gerak sendi teratur dalam
batas-batas rasa sakit, ketahanan
dan mobilisasi sendi
e. Ajarkan melakukan latihan ROM
aktif secara sistematis.

1 Kamis, S:
04/06/2020 a. Pasien mengatakan rasa sakit pada
Jam, 13.30 WIB semua jari tangannya sudah mulai
berkurang.
P: saat jari tangannya di gerakan
Q: seperti tertusuk-tusuk
R: sendi distal dari digit 2 hingga 5
di kedua tangan
S: 5
T: hilang timbul 5-7 menit
b. Pasien mengatakan tangannya sudah
mulai bisa utuk digerakan.
O:
a. Pasien tampak masih meringis
menahan sakit.
b. Pasien tampak berhati-hati saat
menggerakan jari tangannya.
c. Pasien tampak masih berfokus pada
diri sendiri.
f. Hasil X-ray menunjukan adanya
arthritis pada sendi carpometacarpal
(CMC) dan sendi interphalangeal
distal, dibuktikan oleh adanya
pembentukan kista, sclerosis dan
penyemitan ruang sendi.
A:
Nyeri akut behubungan dengan agen
pencedera fisiologis (inflamasi) belum
teratasi

P: Intervensi dilanjutkan
Manajemen Nyeri (I.08238)
a. Identifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri dan skala nyeri.
b. Identifikasi respon nyeri non
verbal.
c. Bemberikan teknik non-
farmakologis untuk mengurangi
nyeri (kompres hangat) pada
tangan.
d. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (suhu
ruangan).
e. Fasilitasi istirahat dan tidur.
f. Anjurkan untuk melakukan teknik
non-farmakologi (distraksi:
mendengarkan musik) untuk
mengurangi rasa nyeri.
2 Kamis, S:
04/06/2020 a. Pasien mengatakan masih merasa
Jam, 14.00 WIB sakit pada semua jari tangannya.
b. Pasien mengatakan tangannya
masih terasa kaku utuk digerakan.
c. Pasien mengatakan ia kesulitan
dalam melakukan kegiatannya
sehar-hari.
d. Pasien mengatakan ada beberapa
aktivitas yang harus di bantu oleh
orang lain seperti berpakaian dan
makan.
O:
a. Pasien tampak kesulitan untuk
menggerakan jari tangannya.
b. Pasien tampak meringis menahan
sakit saat menggerakan jari
tangannya.
c. Pasien tampak enggan melakukan
pergerakan.
d. Pasien tampak terbatas dalam
melakukan pergerakan.
A: Gangguan mobilitas fisik berhubugan
dengan kekakuan sendi belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Teknik Latihan Penguatan Sendi
(I.05185)
a. Identifikasi keterbatasan fungsi
dan gerak sendi.
b. Anjurkan untuk melakukan
pengendalian nyeri seperti yang
telah di ajarkan sebelum memulai
latihan.
c. Berikan penguatan positif untuk
melakukan latihan bersama.
d. Jelaskan kepada pasien dan
keluarga tujuan dan rencana
latihan bersama.
e. Anjurkan untuk selalu melakukan
latihan ROM aktif pada jari-jari
tangannya.

Anda mungkin juga menyukai