PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
karena adanya invasi bakteri pada saluran kemih. Infeksi saluran kemih
maupun wanita dari semua umur baik anak, remaja, dewasa maupun umur
lanjut. Wanita lebih sering terinfeksi dari pria dengan angka populasi umum
Infeksi saluran kemih sering terjdi pada wanita. Salah satu penyebabnya
adalah uretra wanita yang lebih pendek sehingga bakteri kontaminan lebih
mudah melewati jalur ke kandung kemih. Faktor lain yang berperan adalah
kecenderungan untuk menahan urin serta iritasi kulit lubang uretra sewaktu
otot polos yang dipengaruhi oleh progesterone, termasuk kandung kemih dan
tertentu.
B. RUMUSAN MASALAH
1
3. Bagaimana Etiologi infeksi saluran kemih (ISK)
C. TUJUAN
7. Untuk Mengetahui Gelaja dan tindakan klinik Infeksi saluran kemih (ISK)
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi infeksi saluran kemih
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah istilah umum yang dipakai untuk
masyarakat makin meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Pada usia 40-60
tahun mempunyai angka prevalensi 3,2 %, sedangkan pada usia sama atau di atas 65
tahun kira-kira mempunyai angka prevalensi ISK sebesar 20 %. Infeksi saluran kemih
dapat mengenal baik laki-laki maupun wanita dari semua umur, baik anak-anak,
remaja, dewasa maupun lanjut usia. Akan tetapi dari kedua jenis kelamin, ternyata
wanita lebih sering dari pria dengan angka populasi umum, kurang lebih 5-15%.
ISK perlu mendapat perhatian para dokter maupun orangtua karena berbagai
alasan, antara lain ISK sering sebagai tanda adanya kelainan pada ginjal dan saluran
kemih yang serius seperti refluks vesiko-ureter (RVU) atau uropati obstruktif, ISK
merupakan salah satu penyebab utama gagal ginjal terminal, dan ISK menyebabkan
gejala yang tidak menyenangkan bagi pasien.1-6 Diperkirakan 20% kasus konsultasi
B. Epidemiologi
ISK tergantung banyak faktor; seperti usia, gender, prevalensi bakteriuria, dan
ginjal. Selama periode usia beberapa bulan dan lebih dari 65 tahun perempuan
cenderung menderita ISK dibandingkan laki-laki. ISK berulang pada laki-laki jarang
sekolah (school girls) 1 % meningkat menjadi 5% selama periode aktif secara seksual.
3
perempuan bila disertai faktor predisposisiseperti berikut litiasis, obstruksi saluran
dan peserta KB dengan table progesterone, serta kateterisasi. (Sukandar, E., 2004)
C. Etiologi
ini adalah Escherichia coli yang diperkirakan bertanggung jawab terhadap 80% kasus
infeksi, 20% sisanya disebabkan oleh bakteri Gram negatif lain seperti Klebsiella dan
spesies proteus, dan bakteri Gram positif seperti Cocci, Enterococci, dan
infeksi saluran kemih wanita muda yang aktif kegiatan seksualnya. Infeksi saluran
Enterobacter dan spesies Serratia. Bakteri-bakteri ini juga sering ditemui pada kasus
infeksi saluran kemih, terutama pada pasien yang mendapatkan diagnosa infeksi
D. Patogenesis
Dua jalur utama terjadinya infeksi saluran kemih adalah hematogen dan asending,
tetapi dari kedua cara ini jalur asending yang paling sering terjadi :
daya tahan tubuh yang rendah, karena menderita suatu penyakit kronik, atau
hematogen bisa juga timbul akibat adanya fokus infeksi di salah satu tempat.
4
tempat lain. Salmonela, Pseudomonas, candida, dan proteus termasuk jenis
bakteri yang dapat menyebar secara hematogen. Ginjal yang normal biasanya
mempunyai daya tahan terhadap infeksi bakteri Escherichia coli karena itu
misalnya infeksi stafilokokus dapat menimbulkan abses pada ginjal (Tessy &
Suwanto, 2001).
2) Infeksi ascending
bagian distal uretra yang biasanya juga dihuni oleh bakteri normal kulit
kulit, pada wanita, daerah 1/3 bagian distal uretra ini disertai jaringan
berasal dari usus karena letak anus tidak jauh dari tempat tersebut.
5
kontrasepsi oral (Tessy & Suwanto, 2001).
normal dari kandung kemih ini tergantung dari interaksi tiga faktor,
2001).
d) Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal Hal ini disebabkan oleh
yang memasukkan kateter. Orang lanjut usia yang sukar buang air kecil
Klasifikasi Infeksi Saluran Kemih Jenis-jenis infeksi saluran kemih dapat dibedakan
6
kandung kemih pada pasien dengan saluran kemih normal.
b) Infeksi saluran kemih bagian atas (complicated), terdapat pada pasien dengan
1. Bayi
(lebih dari 3 jam sehari dan paling sedikit 4 hari dalam seminggu).
Gangguan ini bisa terjadi sejak anak lahir sampai usia 3-4 bulan. Itu
pertumbuhan.
a) Demam
f) Nyeri abdomen
g) Sering berkemih
h) Urgensi
7
i) Disuria
a) Diare
b) Urine kuat
c) Hematuria
d) Disuria
e) Sering berkemih
f) Urgensi
g) Perubahan kepribadian
Infeksi saluran kemih dibedakan menjadi infeksi saluran kemih bagian bawah
dan infeksi saluran kemih bagian atas. Menurut gejala infeksi saluran kemih bagian
suprasimfisis dan enesmus, dan enuresis nokturnal. Gejala infeksi saluran kemih
bagian atas dapat berupa demam, menggigil, nyeri pinggang, nyeri kolik, mual,
muntah, nyeri ketok sudut kostovertebrata, dan hematuria. Selain itu juga
ditemukan manifestasi tidak khas infeksi saluran kemih yang berupa nyeri
abdomen, nyeri kepala, nyeri punggung, dan diare (Suwitra dan Mangatas, 2004).
H. Diagnosis
Infeksi Saluran Kemih Diagnosis pada infeksi saluran kemih dapat dilakukan
1. Urinalisis
8
sedimen air kemih. Adanya leukosit silinder pada sedimen air kemih
menyatakan adanya infeksi saluran kemih karena dapat pula dijumpai pada
sedimen air kemih. Hematuria dapat pula disebabkan oleh berbagai keadaan
patologis baik berupa kerusakan glomerulus ataupun oleh sebab lain misalnya
urolitiasis, tumor ginjal, atau nekrosis papilaris (Tessy dan Suwanto, 2001).
2. Bakteriologis
kemih segar tanpa disentrifuse atau pewarnaan Gram. Bakteri dinyatakan positif
bakteriuria, diantaranya yang paling sering dipakai adalah tes reduksi griess
nitrat bila dijumpai lebih dari 100.000-1.000.000 bakteri. Konversi ini dapat
dilihat dengan perubahan warna pada uji carik (Tessy dan Suwanto, 2001).
9
kemih pasien atau dengan digenangi air kemih setelah itu lempeng dimasukkan
jumlah kuman antara 1000 dan 100.000 dalam tiap mL air kemih yang
diperiksa. Cara ini mudah dilakukan, murah dan cukup akurat. Keterangannya
adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui walaupun demikian
pembiakan dan tes kepekaan yang diperlukan (Tessy dan Suwanto, 2001).
10
BAB III
KASUS DAN PENYELESAIAN
Keluhan utama yang dirasakan Nyonya M adalah nyeri perut bagian kiri bawah
seperti tertusuk-tusuk sejak 2 hari yang lalu saat buang air kecil terasa panas dan nyeri, sering
buang air kecil yang tiba-tiba sedikit demi sedikit serta rasa tidak nyaman diarea suprapubik.
Hasil pemeriksaan:
3. Urinalisis : Warna kuning muda, kejernihan keruh, dan bau tidak enak
Nyonya M diresepkan Infus RL, injeksi intravena cefozolin 1 mg/12 jam, injeksi intravena
gastridin 50 mg/8 jam, injeksi intravena antalgin 500 mg/8 jam injeksi intravena hyosin 20
Subjektif
Nama : Ny. M
Umur : 33 tahun
Keluhan : Keluhan utama yang dirasakan Nyonya M adalah nyeri perut bagian kiri bawah
seperti tertusuk-tusuk sejak 2 hari yang lalu saat buang air kecil terasa panas dan
nyeri, sering buang air kecil yang tiba-tiba sedikit demi sedikit serta tidak rasa
11
Riwayat Pengobatan : Diresepkan Infus RL, injeksi intravena cefozolin 1 mg/12 jam, injeksi
Objektif
Hasil pemeriksaan terhadap data-data klinik pasien tersaji pada table dibawah :
Assesment
Plan
Tujuan Terapi :
a. Minum air putih dalam jumlah yang banyak agar urine yang keluar juga
12
meningkat (Merangsang Diuresis)
c. Menjaga dengan baik kebersihan organ intim dan saluran kencing agar bakteri
Terapi Farmakologi :
Tetap diberikan resep yang diberikan oleh dokter yaitu Infus RL, injeksi intravena
cefozolin 1 mg/12 jam, injeksi intravena gastridin 50 mg/8 jam, injeksi intravena
antalgin 500 mg/8 jam injeksi intravena hyosin 20 mg/8 jam, injeksi intravena
melakukan pemeriksaan fisik dan uji urinalisis apakah bakteri berkurang atau tidak
BAB IV
PENUTUP
13
A. Kesimpulan
tertentu umumnya ISK disebabkan oleh infeksi akibat bakteri pathogen gejala dari ISK
adalah rasa sakit atau rasa panas di uretra sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-
sedikit serta rasa tidak enak didaerah suprapubik, sakit kepala, , mual, muntah.
DAFTAR PUSTAKA
14
Ayu pravita sari. 2013., Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Dengan Infeksi Saluran
Sukandar,E.,2007, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Dalam , Edisi IV , Pusat Penerbitan
Tessy A, Ardoyo suwanto. Infeksi Saluran Kemih Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit
Tjay, H.,& Rahardja, K.,2007. Obat-Obat Penting Khasiat Penggunaan Dan Efek-Efek
15