LAPORAN AKHIR
Disusun oleh:
Nama Anda
NIM Anda
i
Laporan Akhir RAD PG Kab. Pemalang
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan berkahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan akhir Studi Analisis Pengembangan Usaha Bagi Nelayan Di Kabupaten
Pemalang ini.
Laporan Akhir ini merupakan tahapan alhir studi pengembangan usaha bagi
nelayan yang dimaksudkan sebagai upaya untuk menciptkan peluang usaha baru bagi
nelayan di Kabupaten Pemalang sehingga diharapkan kehidupan sosial ekonomi para
nelayan dapat menjadi lebih baik.
Dalam laporan ini berisi mengenai konsep dan langkah kerja yang telah
dilakukan untuk menghasilkan database dan perencanaan usaha baru yang sesuai dan
cocok dengan para nelayan.
Akhirnya semoga laporan akhir ini dapat menghasilkan suatu rencanan yang
baik bagi para pihak yang berkepentingan dalam upaya meningkatkan kondisi sosial
ekonomi nelayan ini maupun para nelayan sendiri di wilayah Kabupaten Pemalang.
Hormat kami,
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................................iv
1.4 Kondisi Umum Pencapaian Pembangunan Pangan dan Gizi Kabupaten Pemalang...........vi
2.1. Tujuan, Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Pangan dan Gizi Nasional Tahun
2011-2015....................................................................................................................................xvi
2.1.1 Tujuan......................................................................................................................xvi
2.1.3 Strategi.....................................................................................................................xvi
2.2. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Pembangunan Pangan dan Gizi Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2011-2015........................................................................................................................xvii
2.2.1. Tujuan.....................................................................................................................xvii
4.1. Pendahuluan....................................................................................................................xxi
4.2. Monitoring dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengan dan Gizi Kabupatem
Pemalang...................................................................................................................................xxiii
BAB V. PENUTUP......................................................................................................................xxiv
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................xxv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. Prevalensi Balita Pendek dan Sangat Pendek (Stunting) di Kabupaten Pemalang
Tahun 2012 xii
Gambar 3. Capaian Persentase Balita Gizi Buruk Mendapatkan Perawatan, Persentase Balita
Usia 6-59 Bulan Mendapat Kapsul Vitamin A, dan Persentase Bayi 0-6 Bulan mendapat ASI
eksklusif di Kabupaten Pemalang Tahun 2010-2012....................................................................xiii
Gambar 5. Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Kabupaten Pemalang Tahun
2010-2012 xvii
Gambar 6. Proses reaminasi pengikatan nitrogen bebas oleh senyawa hidrobensena buah kluwak
dalam tubuh untuk menghambat penyakit asam urat....................................................................xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Capaian Pembangunan Pilar Perbaikan Gizi Masyarakat di Kabupaten Pemalang
Tahun 2010-2012...........................................................................................................................4
Tabel 2. Status Gizi Balita Menurut Indeks Berat Badan per Usia di Kabupaten Pemalang Tahun
2012..............................................................................................................................................6
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Matrik Program Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi di Kabupaten Pemalang, 2013
- 2016...............................................................................................................................................23
BAB I. PENDAHULUAN
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang
diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan
lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan
makanan atau minuman.
1
Termuat di dalam Konvensi PBB tentang Hak Asasi Manusia tahun 1948, yang diratifikasi pada tahun
1958, selanjutnya menjadi Konvensi Hak Asasi atas Pangan tahun 1966
Landasan hukum penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-
PG) Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut:
Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) disusun dengan maksud
sebagai panduan dalam melaksanakan pembangunan pangan dan gizi di Kabupaten
Pemalang. Tujuan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) Kabupaten
Pemalang adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan status gizi masyarakat dengan memprioritaskan pada penurunan
prevalensi gizi buruk dan gizi kurang balita, penurunan prevalensi pendek balita,
serta menurunkan kerawanan pangan masyarakat.
2. Mempertahankan dan meningkatkan produksi pangan berbasis kemandirian
untuk menyediakan ketersediaan energi per kapita minimal 2.200 kilokalori/hari,
dan penyediaan protein per kapita minimal 57 gram/hari;
3. Meningkatkan kualitas konsumsi pangan perkapita untuk mencapai gizi
seimbang dengan kecukupan energi minimal 2.000 kilokalori/hari dan protein
sebesar 52 gram/hari dan cukup zat gizi mikro, serta meningkatkan keragaman
konsumsi pangan untuk meningkatkan skor Pola Pangan Harapan (PPH).
Capaian Tahun
No Indikator
2010 2011 2012
1. Persentase Balita ditimbang berat 64,85 63,39 64,61
badannya (D/S) (%)
2. Persentase balita yang naik berat 71,03 71,10 71,38
badannya (%)
3. Persentase balita yang berada di 2,05 1,76 1,60
bawah garis merah (BGM) (%)
4. Persentase balita gizi buruk (%) 2,24 1,86 0,12
Prevalensi balita gizi buruk adalah prevalensi balita dengan berat badan
sangat kurang. Tinggi rendahnya prevalensi gizi buruk (sangat kurang)
mengindikasikan ada tidaknya masalah gizi pada balita, tetapi tidak memberikan
indikasi apakah masalah gizi tersebut bersifat kronis atau akut. Dalam kurun waktu
tiga tahun (2010-2012), prevalensi balita gizi buruk di Kabupaten Pemalang
menunjukkan penurunan dari sebesar 2,24 pada tahun 2010 menjadi sebesar 0,12%
pada tahun 2012. Perhitungan prevalensi dapat dilakukan dengan persamaan:
dx
Prevalensi gizi rendah (gizi buruk dan gizi kurang) di Kabupaten Pemalang
tersebut juga masih lebih tinggi dari target nasional tahun 2014 sebesar 15% (Buku
Panduan Hari Kesehatan Nasional tahun 2012) dan target MDG’s nasional tahun
2015 sebesar 15,5%. Perkembangan balita gizi buruk di Kabupaten Pemalang tahun
2010-2012 dapat dilihat pada Gambar 1.
2,5
2,24
2
1,86
1,5
0,5
0,12
0
2010 2011 2012
Persentase balita gizi buruk (%)
Tabel 2. Status Gizi Balita Menurut Indeks Berat Badan per Usia di Kabupaten Pemalang Tahun 2012
Dilihat distribusinya per Puskesmas, terlihat jelas bahwa balita pendek dan
sangat pendek (stunting) tersebar di seluruh kecamatan, sebanyak 10 kecamatan
diantaranya memiliki balita stunting lebih dari 30%. Puskesmas di Kabupaten
Pemalang dengan persentase Balita stunting paling banyak terdapat di Puskesmas
Kalimas (40,88%, selanjutnya Puskesmas Rowosari (39,85%), dan Puskesmas Jebed
(39,47%). Prevalensi balita pendek dan sangat pendek di Kabupaten Pemalang dapat
dilihat pada Gambar 2.
40,88
39,47
39,85
45
38,25
36,79
36,31
40
33,62
32,8
30,13
35
31
27,63
26,04
25,83
25,78
25,75
30
22,63
25
20
16,56
14,73
20
13,08
15
8,51
7,4
10
4,1
5
0
vitamin A, dan indikator persentase bayi 0-6 bulan mendapat ASI eksklusif terlihat
pada Gambar 3.
120
100 100 100
100
Persentase Balita Gizi
94,66 94,87 94,93 Buruk mendapat
80
perawatan (%)
0
2010 2011 2012
1. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran pelaku usaha industri rumah tangga
pangan terhadap standar mutu dan keamanan pangan, dan cara produksi produk
pangan yang baik.
2. Kurangnya pembinaan terhadap kantin sekolah dalam pencegahan peredaran
bahan pangan yang berbahaya di lingkungan sekolah.
3. Terbatasnya cakupan lokasi dan jumlah produk dalam pengawasan terhadap
produk pangan yang beredar.
PHBS terkait pangan dan gizi mencakup empat indikator PHBS, yaitu: (1)
Memberi bayi ASI Eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan, dengan capaian pada tahun
2012 hanya sebesar 42,67%; (2) Menimbang Balita setiap bulan melalui Posyandu,
dengan capaian cakupan persentase Balita ditimbang berat badannya (D/S) sebesar
64,61% pada tahun 2012; (3) Menggunakan Air Bersih, dengan cakupan rumah
tangga menggunakan air minum memenuhi syarat sehat sebesar 76,96% pada tahun
2011; dan (4) Makan buah dan sayur setiap hari, dengan capaian pada tahun 2012
hanya sebanyak 103,6 kkal/kapita/hari dari standar ideal sebesar 120
kkal/kapita/hari. Dengan demikian, secara ringkas berkaitan peningkatan PHBS di
bidang pangan dan gizi di Kabupaten Pemalang sebagai berikut:
kurun waktu tiga tahun mengalami peningkatan, dari sebesar 82,6 pada tahun 2010
menjadi 84,3 pada tahun 2011, dan sebesar 85,7 pada tahun 2012. Angka ini belum
sesuai dengan standar ideal skor PPH, yaitu sebesar 100.
Kluwak adalah bahan pangan yang sehat dan perlu disosialisasikan, karena
dapat mencegah terbentuknya asam urat, akibat terlepasnya ion NH2– di dalam
darah. Keberadaan rantai-rantai karbon yang berikatan ganda dan satu gugus karbon
yang mengikat ion Hidrogen, dapat melakukan proses deaminasi, seperti pada
persamaan berikut:
2.1. Tujuan, Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Pangan dan Gizi
Nasional Tahun 2011-2015
2.1.1 Tujuan
Tujuan pembangunan nasional pangan dan gizi yang akan dicapai tahun 2011-
2015 sebagai implementasi MDG’s sebagaimana termuat dalam Rencana Aksi
Nasional Pangan dan Gizi Tahun 2011-2015 meliputi sebagai berikut:
2.1.3 Strategi
Sesuai dengan aksi nasional pangan dan gizi, strategi nasional dalam
pembangunan pangan dan gizi meliputi:
a. Perbaikan gizi masyarakat, terutama pada ibu pra-hamil, ibu hamil dan nak
melalui peningkatan ketersediaan dan jangkauan pelayanan kesehatan
berkelanjutan difokuskan pada intervensi gizi efektif pada ibu pra-hamil, ibu
hamil, bayi, dan anak Baduta.
2.2. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Pembangunan Pangan dan Gizi Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2011-2015
2.2.1. Tujuan
Tujuan pembangunan pangan dan gizi yang akan dicapai Provinsi Jawa
Tengah dalam kurun waktu tahun 2011-2015 sebagai implementasi Peraturan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Daerah
Percepatan Pencapaian Target Millennium Development Goals Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2011-2015 meliputi sebagai berikut:
a. Menurunkan prevalensi balita dengan berat badan rendah (gizi buruk dan gizi
kurang) dari 12,13% (tahun 2010) menjadi 11,00% pada tahun 2015.
b. Menurunkan prevalensi balita stunting (pendek dan sangat pendek) dari 29,79
% (tahun 2010) menjadi 27,5 % pada tahun 2015.
c. Menurunkan populasi penduduk dengan asupan kalori < 1400 kkal/kap/hari dari
15,22% (tahun 2010) menjadi 8,5% di tahun 2015.
Strategi:
1) Perbaikan gizi masyarakat dengan mengukur panjang/tinggi badan semua anak
baduta setiap 6 bulan selama distribusi kapsul vitamin A.
2) Peningkatan aksesibilitas pangan beragam dengan mengembangkan pemetaan
kabupaten/kota berdasarkan indikator prevalensi pendek anak balita dan asupan
kalori<2.000 kkal/kap/hari untuk prioritas penanganan wilayah.
4.1. Pendahuluan
4.2. Monitoring dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengan dan Gizi
Kabupatem Pemalang.
BAB V. PENUTUP
Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) Kabupaten Pemalang Tahun
2013-2016 merupakan dokumen perencanaan di bidang pangan dan gizi untuk
mendukung pencapaian Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Millenium (RAD-MDG’s) Kabupaten Pemalang tahun 2011-2015,
Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-
2015, dan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) Tahun 2011-2015.
Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016
memuat arah kebijakan, strategi, program dan kegiatan yang mengarah pada
peningkatan ketahanan pangan dan perbaikan gizi masyarakat. RAD-PG menjadi
panduan bagi pemerintah daerah, masyarakat, swasta, organisasi profesi yang
merupakan pemangku kepentingan terkait pembangunan pangan dan gizi. RAD-PG ini
perlu diintegrasikan kedalam dokumen perencanaan pembangunan daerah, baik dalam
rencana pembangunan jangka menengah yaitu RPJM-D dan Renstra SKPD maupun
dalam rencana pembangunan tahunan yaitu RKPD dan Renja SKPD.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2008). Badminton – General Athletic Nutrition Guide for Young Athletes.
Restrained Freedom, 3 Desember 2008. http://www.restrainedfreedom.com/2008
/12/bad-minton-general-athletic-nutrition-guide-for-young-athletes/
Arikunto, Suharsimi, (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Campbell B, Kreider RB, Ziegenfuss T, La Bounty P, Roberts M, Burke D, Landis J,
Lopez H, Antonio J. International Society of Sports Nutrition position stand: protein
and exercise. Journal of the International Society of Sports Nutrition, 26,4:8. 2007.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC; 2002). 2000 CDC Growth Charts for
the United States: Methods and Development. Vital and Health Statistics Series 11,
No. 246. Retrieved May 28, 2007, from
http://www.cdc.gov/nchs/data/series/sr_11/sr11_ 46.pdf
Friedman, J. E. & Lemon, P.W.R. (1989) Effect of chronic endurance exercise on retention
of dietary protein. International Journal of Sports Medicine, 10(2):118 – 123.
Kustian, H. (2009). ‘Bulutangkis untuk Rekreasi dan Profesi’. Artikel Kompas. Rabu, 30
Desember 2009. Jakarta.
Latief, D. (2000). Pedoman Pelatihan Gizi Olahraga untuk Prestasi. Departemen Kesehatan
dan Kesejateraan Sosial RI, Direktorat Jendral Kesehatan Mayarakat, Direktorat Gizi
Masyarakat. Tahun 2000.
Meredith, C. N., Zackiln, M. J., Frontera, W. R. & Evans, W. J. (1989) Dietary protein
requirements and body protein metabolism in endurance-trained men. Journal of
Applied Physiology, 66(6):2850 – 2856.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sigarimbun, Masri. (2006). Metode Penelitian Survei. Jakarta. PT. Pustaka LP3ES.
Sihadi (2006). Gizi dan Olahraga. Food and Nutrition Research Development Centre,
Bogar. Jurnal Kedokteran YARSI 14 (1): 078-084 (2006)
Sugiyono. (2002). Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Keempat. CV Alfa Beta: Bandung.
Supariasa I. D. N., B. Bakri, & I. Fajar. (2001). Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Lampiran 1 Matrik Program Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi di Kabupaten Pemalang, 2013 - 2016
(%)