Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MATA KULIAH

KEPERAWATAN KELUARGA

“KONSEP KELUARGA”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

AMELZA PRAMITA 1710142010002

ANGLE SEPTA MEGA 1710142010003

DWI INDAH LESTARI 1710142010005

INTAN PERMATA SURYA 1710142010011

MUNZIR MUBARAK 1710142010019

NADIA HANIFA 1710142010020

RAHMI HASANAH 1710142010028

DOSEN PEMBIMBING : Aida Anggraini, M. Kes

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKES YARSI SUMBARBUKITTINGGI

TA 2019/2020
KONSEP KELUARGA

Definisi Keluarga

Keluarga adalah 2 atau lebih dari individu yang tergabung karena hubungan darah
hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi, satu sama lain didalam perannya masing – masing menciptakan
serta mempertahankan Kebudayaan (Friedman,2010)

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena darah, perkawinan
dan adopsi dalam satu rumah tangga , yang berinteraksi satu dengan yang lainnya dan
peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Ali,2010)

Fungsi Keluarga

Menurut (Friedman, 2010), mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga yaitu

1. Fungsi Afektif
Fungsi keluarga yang utama adalah untuk mengajarkan segala sesuatu untuk
mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini
dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.
Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota
dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stres. Dalam
keluarga adanya saling menghargai dan kasih sayang.
2. Fungsi Sosialisasi
Adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan
sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain
diluar rumah. Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap
dan mekanisme koping : memberikan feedback, memberikan petunjuk dalam
pemecahan masalah dan untuk sosialisasi primer anak-anak yang bertujuan
untuk membantu mereka menjadi anggota masyarakat yang produktif dan juga
sebagai penghargaan status anggota keluarga
3. Fungsi Reproduksi
Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
kehidupan masyarakat seperti keluarga melahirkan anaknya.
4. Fungsi Ekonomi
Adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi, keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan
kepentingan di masyarakat serta keluarga merupakan tempat mengembangkan
kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
5. Fungsi Perawatan Keluarga
Adalah fungsi untuk mempertahankan keadaan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktifitas tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas
keluarga dibidang kesehatan yang meliputi 5 tugas keluarga dibidang
kesehatan meliputi : mengenal masalah kesehatan keluarga, memutuskan
tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga, merawat keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan untuk menjamin
kesehatan keluarga dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang
tepat

Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1992 PP No.21 tahun 1994 tertulis fungsi keluarga
dalam delapan bentuk yaitu :

a. Fungsi Keagamaan
1) Membina norma ajaran-ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup
seluruh anggota keluarga
2) Menerjemahkan agama kedalam tingkah laku hidup sehari-hari kepada
seluruh anggota keluarga
3) Memberikan contoh kongkrit dalam hidup sehari-hari dalam pengalaman
dari ajaran agama
4) Melengkapi dan menambah proses kegiatan belajar anak tentang
keagamaan yang kurang diperolehnya disekolah atau masyarakat
5) Membina rasa, sikap dan praktek kehidupan keluarga beragama sebagai
pondasi menuju keluarga kecil bahagia sejahtera

b. Fungsi Budaya
1) Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga untuk meneruskan norma-
norma dan budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan
2) Membina tuga-tugas keluarga sebagai lembaga unuk menyaring norma dan
budaya asing
3) Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga yang anggotanya mencari
pemecahan masalah dari berbagai pengaruh negative globalisasi dunia
4) Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga yang anggotanya dapat
berpartisipasi berperilaku yang baik sesuai dengan norma bangsa Indonesia
dalam menghadapi tantangan globalisasi
5) Membina budaya keluarga yang sesuai, selaras dan seimbang dengan
budaya masyarakat atau bangsa untuk menjunjung terwujudnya norma
keluarga kecil sejahtera

c. Fungsi Cinta Kasih


1) Menumbuh kembangkan potensi kasih sayang yang telah ada antar anggota
keluarga ke dalam simbol-simbol nyata secara optimal dan terus menerus
2) Membina tingkah laku saling menyayangi baik antar keluarga secara
kuantitatif dan kualitatif
3) Membina praktek kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan ukhrowi
dalam keluarga secara serasi, selaras dan seimbang
4) Membina rasa, sikap, dan praktek hidup keluarga yang mampu
memberikan dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju
kaluarga kecil bahagia sejahtera
d. Fungsi Perlindungan
1) Memenuhi kebutuhan rasa aman anggota keluarga baik dari rasa tidak
aman yang timbul dari dalam maupun dari luar keluarga
2) Membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai
bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari luar
3) Membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal
menuju keluarga kecil bahagia sejahtera

e. Fungsi Reproduksi
1) Membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat
baik bagi anggota keluarga maupun bagi keluarga sekitarnya.
2) Memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembentukan keluarga
dalam hal usia, pendewasaan fisik maupun mental
3) Mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat, baik yang berkaitan dengan
waktu melahirkan, jarak antara dua anak dan jumlah ideal anak yang
diinginkan dalam keluarga
4) Mengembangkan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang kondusif
menuju keluarga kecil bahagia sejahtera

f. Fungsi Sosialisasi
1) Menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai
wahan pendidikan dan sosialisasi anak pertama dan utama
2) Menyadari, merencanakan dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai
pusat tempat anak dapat mencari pemecahan dari berbagai konflik dan
permasalahan yang dijumpainya baik di lingkungan sekolah maupun
masyarakat
3) Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal-hal yang
diperlukan untuk meningkatkan kematangan dan kedewasaan (fisik dan
mental), yang kurang diberikan oleh lingkungan sekolah maupun
masyarakat
4) Membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga
sehingga tidak saja bermanfaat positif bagi anak, tetapi juga bagi orang tua,
dalam rangka perkembanagan dan kematanga hidup bersama menuju
keluarga kecil bahagia sejahtera

g. Fungsi Ekonomi
1) Melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun di dalam lingkungan
keluarga dalam rangka menopang kelangsungan dan perkembangan
kehidupan keluarga
2) Mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian, keselarasan dan
keseimbanagn antara pemasukan dan pengeluaran keluarga
3) Mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua diluar rumah dan
perhatiannya terhadap anggota keluarga berjalan secara serasi , selaras dan
seimbang
4) Membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk
mewujudkan keluarga kecil dan bahadia sejahtera

h. Fungsi Pelestarian Lingkungan


1) Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan internal
keluarga
2) Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan eksternal
keluarga
3) Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan serasi,
selaras dan seimbangn antara lingkungan keluaraga dengan lingkungan
hidup masyarakat sekitar
4) Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan hidup
sebagai pola hidup keluarga menuju keluarga kecil bahagia sejahtera.
Tipe dan Bentuk Keluarga

a. Tipe-tipe keluarga
Tipe keluarga menurut konteks keilmuan dan pengelompokan orang
1. Traditional nuclear.
Keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan
oleh saksi-saksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya
dapat bekerja diluar rumah.
2. Reconstituted nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami
atau istri, tinggal dalam pembentukan suatu rumah dengan anak-anaknya,
baik itu dari perkawinan lama maupun hasil perkawinan yang baru. Satu
atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.
3. Middle age atau aging couple
Suami sebagai pencari uang, istri di rumah, atau keduanya bekerja diluar
rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sudah sekolah,
perkawinan, atau meniti karier.
4. Dyadic nuclear
Pasangan suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak.
Keduanya atau salah satu bekerja diluar rumah.
5. Single parent
Keluarga dengan satu orang tua sebagai akibat perceraian atau akibat
kematian pasangannya, anak-anaknya dapat tinggal di dalam rumah atau
diluar rumah.
6. Commuter married
Pasangan suami istri atau keduanya sama-sama bekerja dan tinggal
terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu
tertentu.
7. Single adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk menikah.
8. Three generation
Tiga generasi atau lebih yang tinggal dalam satu rumah.

9. Institusional
Anak-anak atau orang dewasa tinggal dalam satu panti.
10. Communal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogamy dengan
anak-anaknya dan sama-sama berbagi fasilitas.
11. Groub marriage
Satu rumah terdiri dari orang tua dan satu kesatuan keluarga.
12. Unmarried parent and child
Ibu dan anak pernikahannya tidak dikehendaki dan kemudian anaknya
diadopsi.
13. Cohabitating coupl
Dua orang tua atau satu pasangan yang bersama tanpa menikah.
14. Extended family
Nuclear family dan anggota keluaraga yang lain tinggal dalam satu rumah
dan berorientasi pada satu kepala keluarga (Effendi, 2009).

b. Bentuk-bentuk keluarga
Pembagian tipe atau bentuk keluarga menurut Anderson carter
1. Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak
2. Keluarga besar (extended family)
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, nenek, kakek, keponakan,
sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
3. Keluarga berantai (serial family).
keluarga ynag terdiri atas wanita dan pria yang menikah lebih dari satu
kali dan merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga duda atau janda (single family)
Keluarga ini terjadi karena adanya perceraian atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi
Keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-
sama.
6. Keluarga kabitas
Dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.

Struktur Keluarga

Struktur keluarga menurut Friedman di gambarkan sebagai berikut :

a. Struktur komunikasi

Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan secara


jujur, terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai dan hierarki kekuatan.
Komunikasi keluarga bagi pengirim yakin mengemukakan pesan secara
jelas dan berkualitas, serta meminta dan menerima umpan balik. Penerima
pesan mendengarkan pesan, memberikan umpan balik, dan valid.

Komunikasi dalam keluarga dikatakan tidak berfungsi apabila tertutup,


adanya isu atau berita negatif, tidak berfokus pada satu hal, dan selalu
mengulang isu dan pendapat sendiri. Komunikasi keluarga bagi pengirim
bersifat asumsi, ekspresi perasaan tidak jelas, judgemental ekspresi, dan
komunikasi tidak sesuai. Penerima pesan gagal mendengar, diskualifikasi,
ofensif (bersifat negatif), terjadi miskomunikasi, dan kurang atau tidak
valid.

1. Karakteristik pemberi pesan :

- Yakin dalam mengemukakan suatu pendapat.

- Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas.


- Selalu menerima dan meminta timbal balik.

2. Karakteristik pendengar

- Siap mendengarkan

- Memberikan umpan balik

- Melakukan validasi

b. Struktur peran

Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi


sosial yang diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa bersifat formal atau
informal. Posisi/status adalah posisi individu dalam masyarakat misal
status sebagai istri/suami.

c. Struktur kekuatan

Struktur kekuatan adalah kemampuan dari individu untuk mengontrol,


memengaruhi, atau mengubah perilaku orang lain. Hak (legimate power),
ditiru (referent power), keahlian (exper power), hadiah (reward power),
paksa (coercive power), dan efektif power.

d. Struktur nilai dan norma

Nilai adalah sistem ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota


keluarga dalam budaya tertentu.

Norma adalah pola perilaku yang diterima pada lingkungan sosial tertentu,
lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat sekitar keluarga.

Tahap Perkembangan Keluarga


Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem
keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga
disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu
tertentu. Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi
agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Perawat perlu memahami setiap tahapan perkembangan keluarga serta tugas
tugas perkemabangannya. Hal ini penting mengingat tugas perawat dalam mendeteksi
adanya masalah keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan sifat masalah yaitu
potensial atau aktual.
Tahap perkembangan dibagi menurut kurun waktu tertentu yang dianggap
stabil. Menurut Rodgers cit Friedman (1998), meskipun setiap keluarga melalui
tahapan perkembangan secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti
pola yang sama.
Tahap perkembangan keluarga menurut Duvall dan Milller (Friedman, 1998)

a. Pasangan Baru
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan
perempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga masing-masing. Meninggalkan keluarga bisa berarti
psikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal
dengan orang tuanya. Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan
penyesuaian peran dan fungsi. Masing-masing belajar hidup bersama serta
beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur,
bangun pagi dan sebagainya. Tugas perkembangan
 Membina hubungan intim danmemuaskan.
 Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.
 Mendiskusikan rencana memiliki anak.
 Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami,
keluarga istri dan keluarga sendiri.
b. Keluarga “child bearing” kelahiran anak pertama
Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak
berumur 30 bulan atau 2,5 tahun. Tugas perkembangan kelurga yang penting
pada tahap ini adalah:
 Persiapan menjadi orang tua
 Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan
sexual dan kegiatan.
 Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaiaman orang tuan
berinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi hubungan orang tua
dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan
orang tua dapat tercapai.

c. Keluarga dengan anak pra sekolah


Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak
berusia 5 tahun. Tugas perkembangn
 Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal,
privasi dan rasa aman.
 Membantu anak untuk bersosialisasi
 Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga
harus terpenuhi.
 Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun
dengan masyarakat.
 Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
 Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
 Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.

d. Keluarga dengan anak sekolah


Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir pada
saat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah
maksimal sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing-
masing anak memiliki minat sendiri. Dmikian pula orang tua mempunyai
aktivitas yang berbeda dengan anak. Tugas perkembangan keluarga.
 Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.
 Mempertahankan keintiman pasangan.
 Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi
kesempatan pada anak untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di
sekolah maupun di luar sekolah.

e. Keluarga dengan anak remaja


Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian.
Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar
untuk mempersiapkan diri menjadi orang dewasa. Tugas perkembangan
 Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
 Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
 Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua.
Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
 Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan
membimbing anak untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul konflik
orang tua dan remaja.

f. Keluarga dengan anak dewasa


Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah
anak dan ada atau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal
bersama orang tua. Tugas perkembangan
 Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
 Mempertahankan keintiman pasangan.
 Membantu orang tua memasuki masa tua.
 Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
 Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

g. Keluarga usia pertengahan


Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa
pasangan fase ini dianggap sulit karena masa usia lanjut, perpisahan dengan
anak dan perasaan gagal sebagai orang tua. Tugas perkembangan
 Mempertahankan kesehatan.
 Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan
anak-anak.
 Meningkatkan keakraban pasangan.
Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang,
olah raga rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan lain sebagainya.

h. Keluarga usia lanjut


Dimulai saat pensiun sanpai dengan salah satu pasangan meninggal dan
keduanya meninggal. Tugas perkembangan
 Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
 Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik
dan pendapatan.
 Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.
 Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
 Melakukan life review.
 Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama
keluarga pada tahap ini.

Tugas Perkembangan Keluarga

Terdapat perbedaan tugas perkembangan keluarga pada setiap tahap


perkembangan keluarga menurut Duvall :

a. Tahap “Married couples (without children)” (pasangan nikah dan belum


memiliki anak).
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah:
 Membina hubungan intim dan memuaskan.
 Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.
 Mendiskusikan rencana memiliki anak.
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga, yakni: keluarga
suami, keluarga istri, dan keluarga sendiri.

b. Tahap Keluarga “Child bearing” (kelahiran anak pertama)


Tugas perkembangan keluarga yang penting pada tahap ini adalah:
 Persiapan menjadi orang tua.
 Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan
seksual, dan kegiatan. Mempertahankan hubungan yang memuaskan
dengan pasangan.

c. Tahap Keluarga dengan anak pra sekolah


Tugas perkembangan pada tahap ini ialah:
 Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal,
privasi dan rasa aman.
 Membantu anak untuk bersosialisasi
 Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak lain
juga harus terpenuhi.
 Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam keluarga maupun
dengan masyarakat. Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak.
 Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
 Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.

d. Keluarga dengan anak sekolah


Tugas perkembangan pada tahap ini yakni:
 Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.
 Mempertahankan keintiman pasangan.
 Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga. Pada
tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada
anak untuk bersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar
sekolah

e. Keluarga dengan anak remaja


Tugas perkembangan pada tahap ini yaitu:
 Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab.
 Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
 Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua.
Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
 Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Tahap ini merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepa otoritasnya
dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul konflik
orang tua dan anaknya yang berusia remaja.

f. Tahap Keluarga dengan anak dewasa


Tugas perkembangan pada tahap ini adalah:
 Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
 Mempertahankan keintiman pasangan.
 Membantu orang tua memasuki masa tua.
 Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
 Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

g. Keluarga usia pertengahan


Tugas perkembangan pada usia perkawinan ini adalah:
 Mempertahankan kesehatan.
 Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan
anak-anak.
 Meningkatkan keakraban pasangan.
Fokus utama dalam usia keluarga ini antara lain: mempertahankan kesehatan
pada pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga rutin, menikmati hidup,
pekerjaan dan lain sebagainya.

h. Keluarga usia lanjut


Tugas perkembangan pada tahap usia perkawinan ini ialah:
 Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
 Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik
dan pendapatan.
 Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.
 Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
 Melakukan life review.
 Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama
keluarga pada tahap ini.
Peranan dan Tugas Keluarga

a. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dan
keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam
keluarga adalah sebagai berikut
 Ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak – anak, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkunganya.
 Ibu
Ibu sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik bagi anak –
anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosial
serta sebagai anggota masyarakat di lingkungannya, disamping itu juga ibu
perperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
 Anak
Anak – anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

b. Tugas Keluarga
Pada dasarnya keluarga mempunyai delapan tugas pokok yaitu:
 Memelihara fisik keluarga dan para anggota keluarga
 Memelihara sumber daya yang ada dalam keluarga
 Membagi tugas masing-masing anggota sesuai dengan kedudukannya masing-
masing
 Bersosialisasi dengan anggota keluarga
 Mengatur jumlah anggota keluarga
 Memelihara ketertiban anggota keluarga
 Menempatkan anggota keluarga didalam masyarakat yang lebih luas
 Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.

Peran Perawat Dalam Keluarga

Peran perawat dalam pemberian asuhan keperawatan kesehatan keluarga

a. Pendidikan kesehatan
Penyuluhan atau pendidikan kesehatan merupakan satu dari pendekatan
intervensi keperawatan keluarga yang utama. Pendidikan dapat mencakup
berbagai bidang, isi dan fokus, termasuk promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit, masalah kesakitan/disabilitas dan dampaknya, serta dinamika
keluarga. (Friedman, 2010)
b. Konseling
Konseling adalah suatu proses bantuan interaktif antara konselor dan klien
yang ditandai oleh elemen inti penerimaan, empati, ketulusan, dan
keselarasan. Hubungan ini terdiri dari serangkaian interaksi sepanjang waktu
berupa konselor yang melalui berbagai teknik aktif dan pasif berfokus pada
kebutuhan, masalah atau perasaan klien yang telah memengaruhi perilaku
adaptif klien. (Bank, 1992 dalam Friedman 2010)
Elemen inti konseling adalah empati atau menyelami atau merasakan perasaan
dan perilaku orang lain; penerimaan positif terhadap klien; dan selaras atau
tulus, tidak berpura-pura dan jujur dalam hubungan klien-perawat.
( Friedman, 2010)
c. Membuat kontrak
Suatu cara efektif bagi perawat yang berpusat pada keluarga agar dapat
dengan realistik membantu individu dan keluarga membuat perubahan
perilaku adalah dengan cara membuat kontrak.
d. Menejemen kasus
Menejemen kasus memiliki riwayat perkembangan sebagai bagian dari peran
perawat kesehatan masyarakat; terakhir dugunakan di tatanan layanan
kesehatan yang bersifat akut. (Carry 1996 dalam Friedman 2010).
e. Menejemen kasus
Menejemen kasus memiliki riwayat perkembangan sebagai bagian dari peran
perawat kesehatan masyarakat; terakhir dugunakan di tatanan layanan
kesehatan yang bersifat akut. (Carry 1996 dalam Friedman 2010).
f. Advokasi klien
Peran sebagai advokat klien melibatkan pemberian informasi kepada klien dan
kemudian mendukung mereka apapun keputusan yang mereka buat (Bramlett,
Gueldener, dan Sowell, 1992; Kohnke, 1982 dalam Friedman 2010)
Perawat keluarga dapat menjadi advokat klien dengan sedikitnya empat cara,
yaitu :
 Dengan membantu klien memperoleh layanan yang mereka butuhkan dan
menjadi hak mereka
 Dengan melakukan tindakan yang menciptakan sistem layanan kesehatan
yang lebih responsif terhadap kebutuhan klien
 Dengan memberikan advokasi untuk memasukan pelayanan yang lebih
sesuai dengan sosial-budaya.
 Dengan memberikan advokasi untuk kebijakan sosial yang lebih
responsive (Canino dan Spurlock, 1994 dalam Friedman, 2010).
g. Koordinasi
Koordinator diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang
komprehensif dapat tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untuk
mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak
terjadi tumpang tindih dan pengulangan.
h. Kolaborasi
Sebagai perawat komunitas juga harus bekerja sama dengan pelayan rumah
sakit, puskesmas, dan anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap
kesehatan keluarga yang optimal.
Kolaborasi tidak hanya dialukakan sebagai perawat di rumah sakit tetapi juga
dikeluarga dan komunitaspun dapat dilakukan. Kolaborasi menurut Lamb dan
Napadano (1984) dalam Friedman (2010) adalah proses berbagi perencanaan
dan tindakan secara berkelanjutan disertai tanggng jawab bersama terhadap
hasil dan kemampuan bekerjasama untuk tujuan sama menggunakan teknik
penyelesaian maslaah.
i. Konsultasi
Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat pada perawat maka hubungan
perawat dan keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap
terbuka dan dapat dipercaya. Maka dengan demikian, harus ada Bina
Hubungan Saling Percaya (BHSP) antara perawat dan keluarga.
Konsultasi termasuk sebagai intervensi keperawatan keluarga karena perawat
keluarga sering berperan sebagai konsultan bagi perawat, tenaga profesional,
dan para profesional lainnya ketika informasi klien dan keluarga serta bantuan
diperlukan. (Friedman, 2010).
SOAL KONSEP KELUARGA

1. Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogamy dengan anak-
anaknya dan sama-sama berbagi fasilitas. Merupakan tipe keluarga yaitu …
a. Communal
b. Single Adult
c. Groub Marriage
d. Traditional Nuclear
e. Single Parent

2. Dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga
disebut
a. Keluarga Berantai
b. Keluarga Kabitas
c. Keluarga Inti
d. Keluarga Berkomposisi
e. Keluarga Besar

3. Keluarga mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarganya


berhubungan dengan orang lain, hal ini merupakan fungsi keluarga yaitu
a. Fungsi Sosialisasi
b. Fungsi Reproduksi
c. Fungsi Ekonomi
d. Fungsi Afektif
e. Fungsi Peranan Keluarga

4. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena darah,
perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga , yang berinteraksi satu dengan
yang lainnya dan peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya
Merupakan definisi keluarga dari
a. Dian 2010
b. Fiedman 2010
c. Ali 2010
d. Ali 2012
e. Yulianto 2012

5. Dibawah ini yang merupakan tahapan tugas dengan anak Remaja


a. Mempertahankan Keintiman Keluarga
b. Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab
c. Mempertahankan Kesehatan
d. Membantu Anak untuk bersosialisasi
e. Membina hubungan dengan keluarga Lain

6. Serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial yang diberikan,


merupakan struktur keluarga....

a. Struktur komunikasi

b. Struktur peran

c. Struktur kekuatan

d. Struktur nilai

e. Struktur norma

7. Pilihlah dibawah ini yang merupakan tugas perkembangan keluarga tahap


pasangan baru.
a. Mendiskusikan rencana memiliki anak
b. Persiapan menjadi orang tua.
c. Membantu anak untuk bersosialisasi.
d. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
e. Meningkatkan keakraban pasangan.
8. Gambar yang didapat dari peranan keluarga adalah
a. Perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan
pribadi dalam posisi dan situasi tertentu
b. Memelihara ketertiban anggota keluarga
c. Psikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya
d. Pengasuh pendidik pelindung dan sebagai satu keluarga
e. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga

9. Ns I seorang perawat puskesmas sedang terjun ke wilayah kerjanya yaitu desa W.


Ns. I akan melakukan kegiatan pengkajian sampai evaluasi keperawatan pada
keluarga Tn P yang mengalami stroke. Kegiatan yang dilakukan Ns. I adalah
proses keperawatan keluarga. Alasan diperlukan adanya proses keperawatan
keluarga yang dilakukan Ns. I adalah:
a. Mendapatkan jawaban dari pengkajian yang dialkukan Ns. I
b. Pendekatan secara holistik terhadapa keluarga TN. P
c. Menggali setiap permasalahan yang dihadapi keluarga dalam
membentuk keluarga yang sejaterah sesuai dengan tahap
perkembangannya
d. Melakukan penelitian mengenai masalah yang banyak dihadapi keluarga
untuk mendapatkan teori baru
e. Tidak ada mendapatklan jawaban

10. Keluarga Tn O terdiri dari empat orang yaitu Tn O,Ny. S dan serta kedua anak
tuan T dan an N. Sejak kemarin an T diare dan Ny. S memanggil perawat.
Perawat I memberikan oralit sebagia pertolongan pertama namun an T tampak
mengalami syok hipovolemik sehingga perawat membantu keluarga untuk
merujuk ke rumah sakit. Pada kasus diatas apakah peran perawat keluarga
yang telah dilakukan oleh Ns. I?
a. Educator dan fasilitator
b. Caregiver dan advokasi
c. Advocat dan fasilitator
d. Caregiver dan fasilitator
e. Advocat dan koordinator

Anda mungkin juga menyukai