“SISTEM PERSARAFAN”
DISUSUN OLEH :
RIRIN SOVIA
1710142010034
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT, tuhan semesta alam yang telah
memberikan rahmat serta karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Ilmu Dasar Keperawatan 1 ini.
Didalam makalah ini berisi tentang “Sistem Persarafan”. Makalah ini dibuat sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah.
Kami menyadari bahwa didalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan, hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan
pengalaman yang kami miliki. Namun demikian banyak pula pihak yang sudah membantu
dengan menyediakan sumber-sumber informasi serta memberikan masukan pemikiran.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah ini diwaktu yang akan datang, Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.2 Pengertian Sistem Saraf.............................................................................
2.3 Fungsi Sistem Saraf...................................................................................
2.4 Pembagian Susunan Saraf.........................................................................
2.5 Mekanisme Penghantar Impuls ................................................................
2.6 Komponen Saraf .......................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem saraf manusia merupakan jaringan saraf yang saling berhubungan, sangat
khusus, dan kompleks. Sistem saraf ini mengkoordinasikan, mengatur, dan mengendalikan
interaksi antara seseornga individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting
ini juga mengatur aktivitas sebagian besar sistem tubuh lainnya.
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ
agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan,
mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan. Setiap
rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian
otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.
Tubuh mampu berfungsi sebagai satu kesatuan yang harmonis karena pengaturan
hubungan saraf diantara berbagai system. Fenomena mengenai kesadaraan, daya pikir, daya
ingat, bahasa, sensasi, dan gerakan semuanya berasal dari sistem ini. Oleh, karena itu,
kemampuan untuk memahami, belajar dan berespon terhadap rangsangan merupakan hasil
dari integrasi fungsi sistem saraf, yang memuncak dalam kepribadian dan perilaku seseorang.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf ?
2. Apa saja fungsi sistem saraf ?
3. Bagaimana pembagian susunan saraf pada tubuh manusia?
4. Bagaimana mekanisme penghantaran impuls pada tubuh manusia?
5. Apa saja komponen saraf pada tubuh manusia?
1.3. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem saraf
2. Untuk mengetahui apa saja fungsi sistem saraf
3. Untuk mengetahui bagaimana pembagian susunan saraf pada tubuh manusia
4. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme penghantaran impuls pada tubuh manusia
5. Untuk mengetahui apa saja komponen saraf pada tubuh manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi.
Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf merupakan salah
satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi
dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan
pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga
komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
1) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang
bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
2) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang
memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
3) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh
penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan
kelenjar.
2.2. Fungsi Sistem Saraf
1) Untuk mengetahui kejadian atau perubahan yang terjadi di sekitar kita, dilakukan
melalui alat indera.
2) Mengendalikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan yang terjadi pada tubuh
kita.
3) Mengendalikan kerja organ-organ tubuh
2.3. Pembagian Susunan Saraf
Sistem saraf adalah sistem organ pada manusia yang terdiri atas sel neuron yang
mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk atau menghentikan masukan
dari indra, dan mengaktifkan aksi. Komponen utama dalam sistem saraf adalah neuron yang
diikat oleh sel-sel neuroglia, neuron memainkan peranan penting dalam koordinasi.
Secara garis besar, susunan saraf dibagi atas 2, yaitu:
a. Sistem Saraf Pusat (SSP)
1. Otak
1) Otak Besar (Cerebrum)
2) Otak Kecil (Cerebellum)
3) Batang Otak (Brainstem)
4) Limbic System
2. Medula spinalis
b. Sistem saraf tepi / sensorik (SST)
Terdiri dari serat-serat saraf yang membawa informasi antara SSP dan bagian tubuh
lain. SST di bagi menjadi devisi aferen dan eferen. Aferen membawa informasi ke SSP
sedangkan eferen membawa instruksi dari SSP ke organ.
Sistem saraf eferen di bagi 2 bagian:
1) Sistem saraf somatic (neuron motorik yg mempersarafi otot2 rangka), dan
2) Sistem saraf otonom ( yg mempersarafi otot polos, otot jantung dan kelenjar) dibagi 2,
yaitu:
a. Simpatis
b. Parasimpatis.
a. Sistem Saraf Pusat
1. Otak
Otak terletak di dalam rongga kepala, yang pada orang dewasa sudah tidak dapat lagi
membesar, sehingga bila terjadi penambahan komponen rongga kepala akan meningkatkan
tekanan intra cranial.
Otak manusia terdiri atas dua belahan (hemisfer) yang besar, yakni belahan kiri dan
belahan kanan. Oleh karena terjadi pindah silang pada tali spinal, belahan otak kiri
mengendalikan sistem bagian kanan tubuh, sebaliknya belahan kanan mengendalikan sistem
bagian kiri tubuh. Tali spinal (sumsum tulang belakang) merupakan tali putih kemilau yang
berasal dari dasar otak hingga tulang belakang.
Korteks serebri atau substansia grisea dari serebrum mempunyai banyak lipatan yang
disebut giri (tunggal girus). Beberapa daerah tertentu dari korteks serebri telah diketahui
memiliki fungsi spesifik. Pada tahun 1909, Korbinian brodmann, seorang ahli neurologis
Jerman membagi korteks serebri menjadi 47 area. Telah dilakukan banyak upaya untuk
menjelaskan berbagai makna fungsional tertentu dari area-area tersebut, tetapi dalam banyak
keadaan ternyata fungsi spesifik area-area ini saling tumpang tindih. Kendatipun memiliki
keterbatasan, peran Brodmann tetap merupakan petunjuk umum yang sangat berguna bagi
pembahasan fungsi-fungsi korteks.
Tabel fungsi area utama korteks menurut Brodmann:
a. Selaput otak :
1. Durameter
Lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan bersifat tidak kenyal.lapisan ini
melekat langsung dengan tulang tengkorak berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan
yang halus dari otak dan medula spinalis.
2. Arakhnoid
Lapisan ini yang berada di bagian tengah dan terdiri dari lapisan yang berbentuk
jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini disebut ruangan subaraknoiddan memiliki cairan
yang disebut cairan serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi otak dan medulla
spinalis dari guncangan.
3. Piameter
Lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan melekat langsung pada otak. Lapisan
ini banyak memiliki pembuluh darah.Berfungsi untuk melindungi otak secara langsung.
4. Bagian-bagian otak :
1) Serebrum (Otak Besar)
Merupakan bagian otak terbesar serta paling menonjol dari otak manusia, bagian luar
dari otak besar ini dilindungi oleh lapisan tipis jaringan abu-abu yang disebut kortek cerebral.
Secara garis besar, otak besar berfungsi untuk memproses semua kegiatan intelektual seperti
menentukan kecerdasan, menentukan kepribadian, untuk berfikir, mengingat,
membayangkan, merencanakan sesuatu serta sensasi sentuhan.
Cereberum memiliki 2 bagian belahan otak :
a) Otak besar belahan kiri berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kanan.
b) Otak besar belahan kanan berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri.
Bagian korteks cerebrum berwarna kelabu yang banyak mengandung badan sel
saraf.Dibagi menjadi 3 area :
a) Area sensorik : menerjemahkan impuls menjadi sensasi.
b) Area motorik : mengendalikan koordinasi kegiatan otot kerangka.
c) Area asosiasi : berkaitan dengan ingatan , memori, kecerdasan, nalar/logika, kemauan.
Terdiri atas 2 hemisfer, yang dihubungkan oleh bagian putih yang disebut korpus kolosum.
Setiap hemisfer terbagi menjadi 4 lobus, yaitu :
1) Lobus Frontal
a. Lobus pre frontal :
Berfungsi mengontrol emosi, kepribadian, penilaian, penafsiran, tingkah laku yang
dipelajari danperkembangan pikiran
b. Area pre sentral (korteks motorik utama ) :
Terletak persis di bagian anterior sulkus sentral. Rangsangan menimbulkan
pergerakan otot yang spesifik di sisi tubuh yanglain.
c. Lobus Perietal
1) Area sensoric somatic primer :
Menempati area setelah gyrus sentral, area ini menerima input sensori mayor, seperti
rasa nyeri, suhu, sentuhan, fibrasi dan posisi dari sisi kontra leteral tubuh
2) Area yang berhubungandengan sensori :
Fungsi utama dari area ini adalah mengintegrasikan informasi sensori, misalnya,
ukuran, bentuk dan tekstur dari obyek
d. Lobus Temporal
Area ini memungkinkan kita menerima dan mengintepretasikan pendengaran,
pembauan dan rasa, dan juga menerima serta menyimpan memori yang singkat, memberikan
integrasi somatic area auditori dan area yang berhubungan dengan penglihatan. Jenis
pemikiran yang dialami merupakan memori pengalaman masa lalu yang sangat terperinci,
seni, musik dan rasa.
e. Lobus Oksipital
1) Area visual primer
Menerima input dari sebagian ipsilateral retina bagian temporal dan sebagian
konralateral retina bagian basal
2) Area visual sekunder
1) Serebellum (Otak Kecil)
Yang mengelilingi area visual primer, memungkinkan kita menginterpertasikan apa
yang kita lihat dan mengenali makna kerja Setiap hemisfer serebral/serenrum memproses
informasi terhadap sisi tubuh yang berlawanan, misalnya kortSerebelum (Otak Kecil)
Sebagai pusat reflek yang berfungsi memepertahankan keseimbangan dan sikap badan.
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka
gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
Cerebellum memiliki 2 bagian belahan yaitu :
1) Belahan cerebellum bagian kiri
2) Belahan cerebellum bagian kanan
Keduanya dihubungkan dengan jembatan varoli yang berfungsi untuk menghantarkan
impuls dari otot-otot belahan kiri dan kanan.eks serebral kiri mengontrol pergerakan tangan
kanan.
1. Batang Otak (Brainstem)
Merupakan bagian otak yang menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang.
Terletak didasar rongga kepala yang memanjang hingga ke sumsum tulang belakang (tulang
punggung). Tempat melekatnya keseluruhan saraf kranial, kecuali saraf I dan saraf II yang
letaknya menempel pada otak besar (cerebrum). Dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
2. Medulla oblongata
Merupakan pusat refleks pada jantung, pernafasan, bersin/batuk, menelan, dan
pengeluaran air liur dan muntah
3. Pons
Sebagai penghubung antara hemisfer serebri, serebelum dan mensensepalon dan
penghubung kortikosereberalis, yaitu menghubungkan antara hemisfer serebri dengan
serebelum.
4. Mensefalon
Otak tengah manusia berbentuk kecil dan tidak terlalu mencolok. Di dalam otak
tengah terdapat bagian-bagian seperti lobus optik yang mengatur gerak bola mata dan
kolikulus inferior yang mengatur pendengaran. Otak tengah berfungsi menyampaikan impuls
antara otak depan dan otak belakang, kemudian antara otak depan dan mata.
Mensefalon merupakan bagian pendek batang otak yang terletak di atas spons, yang
terbagi atas dua bagian, yaitu :
1) Bagian anterior
2) Bagian posterior
Bagian ini bercabang mejadi dua lagi, yaitu : Kolikulus inferior dan kolikulus
superior. Kolikulus superior mengurusi masalah penglihatan dan koordinasi gerakan
penglihatan
1. Sistem Limbic
Berfungsi dalam hal yang berkaitan dengan pengalaman, ekspresi kejiwaan dan emosi
serta ingatan.
Terdiri atas 4 bagian, yaitu :
a. Talamus
Merupakan stasiun penerima yang penting dalam otak dan pengintegrasian. Fungsi
bagian ini yaitu menyampaikan signal sensorik dan motorik kepada kortek cerebral dan
mengatur kesadaran, kewaspadaan, serta tidur.
b. Hipotalamus
Merupakan bagian otak yang tersusun atas sejumlah nucleus yang memiliki berbagai
macamfungsi peka terhadap suhu, glukosa, steroid, serta glukokortikoid. Terletak dibagian
batang otak yaitu di diancephalon. Bertindak sebagai pusat kontrol autonom, dimana ia
memiliki fungsi yang terkait sistem saraf dan kelenjar hipofisis.
c. Amigdala
Merupakan bagian dari bangsal ganglia serta bagian dari sistem limbik yang memiliki
peran untuk mengolah ingatan, reaksi emosi, serta pengambilan keputusan.
d. Hipocampus
Merupakan komponen utama dari otak yang memiliki peranan yang sangat penting
dalam konsolidasi informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjangserta
berperan dalam navigasi spasial.
a. Medulla Spinalis
Disebut juga dengan sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas-ruas tulang
belakang yaitu ruas tulang leher sampai dengan tulang pinggang yang kedua.
Medulla spinalis berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan menghantrakan impuls dari
organ ke otak dan dari otak ke organ tubuh.
1. Sistem Saraf Tepi (SST)
Sistem saraf tepi adalah sistem saraf di luar sistem saraf pusat, untuk menjalankan
otot dan organ tubuh.Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tidak dilindungi
tulang, membiarkannya rentan terhadap racun dan luka mekanis.
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf
otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan
saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung,
gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan
rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf terdiri dari
jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa
rangsang atau tanggapan. Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem
saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf
perifer terdiri dari sitem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.
3.2. Saran
Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami materi-materi
dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan
materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan
akan selalu diingat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/397589218/Makalah-Sistem-Persarafan
https://www.scribd.com/doc/283771705/Makalah-Sistem-Saraf