TINJAUAN KHUSUS
PUSAT RISET OBAT DAN MAKANAN
A. SEJARAH
Pusat Riset Obat dan Makanan (PROM) merupakan salah satu unit kerja di
BPOM RI yang memiliki tugas dan fungsi melaksanakan kegiatan di bidang riset
toksikologi, keamanan pangan, dan produk terapetik. Kegiatan riset tersebut
dilaksanakan untuk mendukung kebijakan BPOM RI dalam melakukan fungsi
pengawasan obat dan makanan dengan melakukan pengembangan di berbagai
hal, yaitu riset yang berbasis laboratorium dan non laboratorium, sumber daya
manusia, sarana dan prasarana, publikasi, serta pengembangan jejaring lintas
sector dan kerjasama dengan stakeholder(8).
Berdasarkan SK Kepala BPOM RI No. 02001/SK/KB/POM tanggal 26
Pebruari 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan
Makanan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala BPOM RI No.
HK.00.05.21.4231 Tahun 2004, PROM merupakan salah satu unit Eselon II,
bertanggungjawab kepada Kepala BPOM RI dan dalam pelaksanaan tugas sehari-
hari secara teknis dibina oleh Deputi. Secara administrasi PROM dibina oleh
Sekretaris Utama. PROM mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan riset guna
menunjang kebijakan BPOM RI melalui Deputi I, II, dan III serta Pusat
Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN)(2).
B. STRUKTUR ORGANISASI
Pimpinan PROM terdiri dari Kepala Pusat, 3 (tiga) Kepala Bidang yaitu Kepala
Bidang Toksikologi, Kepala Bidang Keamanan Pangan dan Kepala Bidang
Produk Terapetik serta satu Kepala Sub Bagian Tata Usaha. PROM dalam
menjalankan aktivitasnya didukung oleh kelompok jabatan fungsional umum dan
15
16
Tabel 1. Jumlah SDM PROM pada tahun 2014 berdasarkan jenjang pendidikan
No. Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
1. S3 1 3,23
2. S2 11 35,48
3. S1 17 54,84
4. Akademi/Diploma 3 1 3,23
5. SLTA 1 3,23
Total 31 100
17
2. Misi
PROM dalam rangka mewujudkan visi BPOM RI tersebut, telah menetapkan
misi BPOM RI yang sekaligus menjadi misi PROM yakni sebagai berikut :
a. Meningkatkan sistem pengawasan obat dan makanan berbasis resiko
untuk melindungi masyarakat
b. Mendorong kemandirian pelaku usaha dalam memberikan jaminan
keamanan obat dan makanan serta memperkuat kemitraan dengan
pemangku kepentingan
c. Meningkatkan kapasitas kelembagaan BPOM RI
3. Tujuan
PROM dalam upaya mencapai visi dan misi BPOM RI, maka PROM sebagai
unit penunjang mempunyai tujuan tahun 2015-2019, yaitu meningkatkanya
jumlah pemanfaatan hasil riset, kajian dan survey untuk menunjang
pengawasan obat dan makanan.
E. BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati
dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugas. Nilai-
nilai luhur yang hidup dan tumbuh kembang dalam organisasi menjadi semangat
bagi seluruh anggota organisasi dalam berkarsa dan berkarya. Budaya organisasi
PROM mengikuti budaya organisasi BPOM RI seperti tertera pada Budaya
Organisasi BPOM RI.
2. Fungsi
a. Penyusunan rencana dan program riset obat dan makanan.
b. Pelaksanaan riset obat dan makanan.
c. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan riset obat dan makanan.
G. KEBIJAKAN MUTU
Kebijakan mutu ditetapkan untuk menghasilkan riset yang dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik. Kebijakan mutu PROM diantaranya(9):
1. PROM melaksanakan riset berdasarkan Sistem Manajemen yang mengacu
pada Pedoman Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan
Pengembangan (KNAPPP) 02 : 2007 yang berorientasi pada keluaran hasil
riset yang bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Riset dikelola secara profesional dengan penugasan tim pelaksana yang
kompeten di bidangnya dan didukung dengan sarana serta prasarana riset
yang memadai.
3. Semua program riset dilaksanakan secara rinci dan terdokumentasi didukung
oleh data yang valid dan dapat dipercaya
4. Hasil riset diperoleh secara obyektif menggunakan pendekatan metode yang
relevan dan akurat serta dilakukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang
profesional, bebas dari tekanan komersil dan tekanan lain yang dapat
mempengaruhi hasil riset.
5. Kemampuan SDM senantiasa ditingkatkan baik kualitas maupun jenis
keahlian searah dengan perkembangan IPTEK dan Pembangunan Nasional.
Demikian pula kerjasama antar institusi senantiasa ditingkatkan secara terus
menerus.
PROM sebagaimana kebijakan mutu tersebut telah menerapkan sistem
manajemen mutu yang mengacu pada Pedoman Komite Nasional Akreditasi
Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP) 02:2007 dan telah menerima
sertifikat Akreditasi pada tahun yang sama pada tahun 2011. KNAPPP telah
melakukan surveilan dalam rangka reakreditasi PROM pada akhir tahun 2011.
PROM juga telah mendapatkan sertifikat penerapan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2008 tahun 2012 dan telah menerima resertifikasi pada tahun 2015.
20
I. SASARAN STRATEGIS
Sasaran strategis PROM disusun berdasarkan visi dan misi yang ingin dicapai
BPOM, dengan mempertimbangkan tantangan masa depan dan sumber daya serta
infrastruktur yang dimiliki PROM. Dalam kurun waktu lima tahun (2015-2019)
diharapkan PROM akan dapat mencapai sasaran strategis sebagai berikut(9):
1. Menguatnya Sistem Pengawasan Obat dan makanan
Dukungan PROM dalam penguatan sistem pengawasan Obat dan makanan
dilakukan melalui kegiatan riset laboratorium dan riset non laboratorium.
Sasaran kegiatan PROM adalah meningkatnya kualitas riset pengawasan obat
dan makanan. Untuk mengukur capaian sasaran strategis ini, maka dibuat
21
indikator yaitu jumah riset laboratorium dan kajian yang dimanfaatkan. Riset
yang dilakukan adalah riset yang menghasilkan pengetahuan lebih mendalam
tentang pengawasan obat dan makanan, serta membuka peluang bagi
penerapan praktis dari pengetahuan tersebut. Riset yang dihasilkan
berdasarkan jumlah riset laboratorium, riset kebijakan, riset pustaka/kajian,
riset lapangan (survei) yang dilakukan dalam satu tahun.
2. Meningkatnya kemandirian pelaku usaha dan kemitraan dengan
pemangku kepentingan serta partisipasi masyarakat.
Salah satu pilar pengawasan obat dan makanan adalah masyarakat sebagai
konsumen. obat dan makanan yang diproduksi dan diedarkan di pasaran
(masyarakat) masih berpotensi untuk tidak memenuhi syarat, sehingga
masyarakat harus lebih cerdas dalam memilih dan menggunakan produk obat
dan makanan yang aman, bermanfaat, dan bermutu. Dalam upaya
meningkatkan kesadaran masyarakat terkait obat dan makanan yang
memenuhi syarat, BPOM RI harus memberikan kegiatan pembinaan dan
bimbingan melalui Komunikasi, Layanan Informasi dan Edukasi (KIE).
Strategi komunikasi yang efektif dapat mengedukasi untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat dalam memilih dan menggunakan obat dan makanan
yang aman, bermanfaat, dan bermutu, serta untuk mengetahui tingkat
kesadaran dan persepsi pelaku usaha terhadap kebijakan/intervensi BPOM
RI, PROM perlu melakukan survei terkait hal tersebut.
3. Meningkatnya kualitas kapasitas kelembagaan BPOM RI
Peran PROM dalam meningkatkan kualitas kapasitas kelembagaan BPOM RI
antara lain dengan dikembangkannya fungsi PROM sebagai laboratorium
investigasi BPOM RI. Sebagai laboratorium investigasi, PROM akan banyak
mendukung kegiatan yang terkait penyidikan dan surveilan serta dukungan
untuk laboratrium keliling. Untuk mewujudkan PROM sebagai lembaga riset
yang handal maka perlu didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang kompeten dan sarana prasarana penunjang kinerja yang memadai.
Dalam rangka peningkatan kompetensi PROM ini maka diperlukan
suatu program peningkatan kompetensi berkelanjutan dalam bentuk
22