Anda di halaman 1dari 24

BAB III

HASIL KUNJUNGAN RUMAH

III.1 Identitas Pasien dan Keluarga


A. Identitas Pasien
Nama : Ny. DA
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 30 tahun
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Barepan RT 01, Kabupaten Magelang.
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
B. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. MNS
Jenis Kelamin : Laki – laki
Umur : 40 tahun
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Barepan RT 01, Kabupaten Magelang.
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
III.2 Karakteristik Kedatangan Pasien ke Puskesmas Borobudur
Pasien datang ke Puskesmas Muntilan I pada tanggal 23 Oktober
2018. Pasien datang karena ingin memeriksakan kandungannya yang ke-
6 kali, pasien mengaku hamil 29 minggu. Pasien mengaku terkadang
merasakan pusing dan lemas, pasien merasa sedikit terganggu jika
melakukan aktifitas harian seperti menyapu, mengepel, masak, mencuci
dan aktifitas lainnya. Pasien datang ke Puskesmas sendiri.

18
III.3 Resume Penyakit dan Penatalaksanaan yang Sudah Dilakukan
A. Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 1
November 2018, pukul 16:00-17:15 WIB di rumah pasien di
Barepan RT 01, Kabupaten Magelang.
a. Keluhan Utama: kedua kaki bengkak sejak 5 hari yang lalu.
b. Keluhan Tambahan: pusing dan tidak nafsu makan sejak 3 hari yang lalu.
c. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengeluh kedua kaki bengkak sejak 5 hari yang lalu.
Keluhan disusul pusing dan tidak nafsu makan sejak 3 yang lalu.
Pasien merasa sedikit terganggu jika melakukan aktifitas harian
seperti menyapu, mengepel, masak, mencuci dan aktifitas
lainnya. Sebelum pasien menikah pasien juga terkadang
merasakan hal serupa sejak usia 15 tahun tetapi tidak pernah
memeriksakan dirinya ke dokter karena pasien merasa masih
dapat melakukan aktifitas harian walaupun sedikit terbatas.
Pasien menyangkal memiliki riwayat sakit kurang darah, kanker
darah, thalasemia maupun hemophilia, pasien menyangkal
adanya mimisan, muntah darah, perdarahan dari jalan lahir,
pasien tidak merasakan kenceng-kenceng, keluar air dari jalan
lahir (-), gerak janin (+). Suntik TT (+).

 Riwayat Haid: Menarche pertama usia 12 tahun.


Lama: haid 6 hari, ganti pembalut 3-4 kali dalam 1
hari. Siklus 28 hari, teratur. HPHT: 06 April 2018. TP:
10 Januari 2019, UK: 29 minggu.
 Riwayat Perkawinan: Pasien menikah satu kali, pada tahun 2012.
 Riwayat Obsetri: G2P1A0, anak pertama berjenis
kelamin perempuan, lahir sectio caesarea usia
kehamilan 42 minggu, berat lahir 3600 g, panjang
badan lahir 51 cm, persalinan dtolong oleh dokter
spesialis obstetric dan ginecologic

19
 Riwayat ANC: Pasien sudah melakukan ANC
sebanyak 6 kali selama kehamilan /TT (+).
 Riwayat KB : Pasien menggunakan alat kontrasepsi Pil

d. Riwayat Penyakit Dahulu :


Riwayat penyakit jantung(-), Riwayat alergi disangkal,
Riwayat hipertensi disangkal, Riwayat kencing manis
disangkal, Riwayat asma disangkal.
e. Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat hipertensi (-), Riwayat penyakit darah seperti anemia,
thalasemia dan kelainan darah lainnya disangkal. Riwayat
alergi disangkal, Riwayat kencing manis disangkal, Riwayat
penyakit jantung disangkal.
f. Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien seorang pegawai swasta. Pasien memiliki 1 orang
suami yang bekerja sebagai buruh. Pasien sudah memiliki
rumah pribadi, tinggal di rumah bersama suami dan anak
pertamanya. Penghasilan pasien sekitar Rp 1.500.000-
2.000.000 dan penghasilan suami berkisar Rp 500.000-
1.000.000. Pembiayaan kesehatan dengan BPJS. Kesan sosial
ekonomi cukup.
B. Pemeriksaan Fisik
Tanggal 1 November 2018, pukul 16:00-17:15:00 WIB di rumah
pasien di Barepan RT 01, Kabupaten Magelang.
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda vital :
 Tekanan darah : 140/100 mmHg
 Nadi : 89x/menit
 Suhu : 36,7 oC
 Pernapasan : 20x/menit, reguler
 TB : 150 cm

20
 BB : BB Sebelum hamil : 82 kg ; BB sekarang : 87.5 kg
 LILA : 31 cm
 Status Generalis:
 Kepala : normocephal
 Mata : Conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
 Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/-
 Hidung : Sekret (-)
 Mulut : mukosa lembab, sianosis (-), stomatitis angularis
(-),
atrofi papil lidah (-)
 Tenggorok : T1-1, faring hiperemis (-), nyeri telan (-)
 Leher : Trakhea di tengah, pembesaran KGB (-/-)
 Thorax : Simetris, retraksi otot pernafasan (-),
sela iga melebar (-), venektasi dinding
dada (-)
 Cor
I : Iktus Cordis tak tampak
Pa : Iktus Cordis teraba di SIC V 2 cm lateral LMCS,
kuat angkat, tidak melebar.
Pe : konfigurasi jantung dalam
batas normal Aus : SJ I – II normal,
bising tidak ada, gallop (-)
 Pulmo
I : Simetris, statis, dinamis
Pa : Vocal fremitus
kanan = kiri Pe :
Sonor seluruh
lapangan paru

Aus : Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)


 Abdomen :
I : cembung, venektasi (-)

21
Au : Bising usus dalam batas normal
Pe : tympani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
Pa : supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-), nyeri alih (-) ,
 Ekstremitas Superior Inferior
Oedema -/- +/+
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Cappilary Refill <2”/<2” <2”/<2”
 Status Obstetrik:
Abdomen :
TFU : 28 cm

DJJ : 146x/menit ,
teratur
His :-
Leopold :
o I : Teraba keras, bulat, melenting
o II : Teraba kecil, bentuk atau posisi tidak
jelas, menonjol pada bagian kiri. Teraba
jelas, rata, memanjang pada bagian
kanan.
o III : Teraba tonjolan lunak
o IV : Konvergen
Pemeriksaan
dalam
Vaginal toucher: tidak dilakukan
 Hasil Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang :
 Hb : 11.6 mg/dL
 Protein urine : +1

III.4 Diagnosis Kerja


G2P1A0, 30 tahun, hamil 29 minggu, janin tunggal intrauterine

22
dengan Anemia pada kehamilan dan pre eklapmsia.

III.5 Penatalaksanaan
o Medikamentosa :
 Tab Fe
 Nifedipin
 Vit B12
o Non medikamentosa :
 Pasien dianjurkan mengkonsumsi obat secara teratur.
 Pasien dianjurkan mengkonsumsi makanan yang bergizi
untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan kebutuhan gizi bayi.
 Pasien dianjurkan untuk beristirahat cukup.
 Pasien dianjurkan untuk tidak beraktivitas fisik berlebih.
 Apabila timbul keluhan (mual muntah berlebihan, kenceng-
kenceng, keluar air atau darah dari jalan lahir) segera
memeriksakan diri ke bidan atau Puskesmas.
 Pemeriksaan kehamilan secara berkala (1 bulan sekali).

III.6 Hasil Penatalaksanaan Medis


Pada saat kunjungan (1 November 2018 pukul 16:00 WIB)
pasien dalam keadaan baik, tidak ada keluhan apapun.
Faktor pendukung :
- Pasien menjaga kesehatan dengan istirahat yang cukup
- Adanya dukungan dari
keluarga (suami) Faktor
penghambat :
- Pola makan pasien yang tidak teratur dan menu makanan
yang tidak variatif

- Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang anemia


dan preeklamsia
Indikator keberhasilan :

23
- Pasien dan suami pasien memiliki pengetahuan mengenai
keluhan pasien agar lebih memperhatikan kepatuhan minum
obat dan memberikan dukungan kepada pasien dan
meningkatkan konsumsi pola makan dengan gizi seimbang

III.7 Tabel Permasalahan pada Pasien


Tabel 3 Masalah kesehatan dan rencana pembinaan

No. Risiko dan masalah Rencana pembinaan Sasaran


kesehatan
1. Pasien Anemia Edukasi pasien tentang Pasien dan
pentingnya minum tablet Fe Keluarga
(tablet besi) dan makan
makanan gizi seimbang
Edukasi pasien mengenai
2. Pasien PreEklamsia Pasien dan
preeklamsia meliputi faktor risiko,
Keluarga
tanda dan gejala, pencegahan serta
pengobatan.

III.8 Identifikasi Lingkungan Rumah


Gambaran Lingkungan Rumah
Rumah pasien terletak di Barepan RT 01, Borobudur
Kabupaten Magelang.
Dengan ukuran rumah 6 x 9 m2, bentuk bangunan 1 lantai. Saat
ini, rumah tersebut ditempati oleh 3 orang. Secara umum gambaran
rumah terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu dan ruang keluarga,
1 kamar mandi dan 1 dapur sekaligus ruang makan.
Atap rumah sudah memiliki langit-langit, dinding terbuat dari
batu bata yang sudah diplester dan dicat. Lantai rumah sudah diberi
keramik. Kebersihan di dalam rumah cukup baik. Pencahayaan dan
sirkulasi di dalam rumah baik. Jendela terdapat pada depan rumah
(ruang tamu dan kamar tidur) yang selalu dibuka setiap hari. Secara
umum kondisi dalam rumah tidak terasa lembab. Tata letak barang
di rumah kurang rapi dan berdebu.

24
Sumber air bersih berasal dari PAM, sedangkan sumber air
minum berasal dari air minum kemasan. Rumah memiliki kamar
mandi dan jamban sendiri. Pasien mandi dan buang air besar
menggunakan kamar mandi dan jamban sendiri. Sampah dibuang
ke tempat sampah dan diangkut setiap hari oleh petugas kebersihan.
Kebersihan dapur baik, tidak ada lubang asap dapur hanya
ventilasi, namun asap bisa keluar dari ventilasi tersebut. Pasien
memasak dengan kompor gas.

Gambar 1. Denah Rumah Pasien

Tabel 4. Indikator Rumah Sehat

Indikator Variabel Skor Skor rumah pasien

Lokasi a. Tidak rawan banjir 3 


b.Rawan banjir 1
a.Tidak padat (>8m2/
Kepadatan rumah 3 
orang)
b.Padat (<8m2/ orang) 1
a.Semen, ubin, keramik,
Lantai 3 
kayu
b.Tanah 1

25
Pencahayaan a.Cukup 3 
b.Tidak cukup 1
Ventilasi a.Ada 3 
b.Tidak ada 1
Air bersih a.Air kemasan 3
b.Ledeng/ PAM 3 
c.Mata air terlindung 2

d.Sumur pompa tangan 2

e.Sumur terlindung 2

f.Sumur tidak terlindung 1

g.Mata air tidak terlindung 1

h.Lain-lain 1
Pembuangan kotoran a.Leher angsa 3 
kakus b.Plengsengan
c.Cemplung/ cubluk 2
d.Kolam ikan/ sungai/
2
kebun
e.Tidak ada 1
1
Septic tank a.Jarak > 10 meter 3 
b.Lainnya 1
Kepemilikan WC a.Sendiri 3 
b.Bersama 2
c.Tidak ada 1
a.Saluran tertutup 3 
b.Saluran terbuka 2
c.Tanpa saluran 1
Saluran got a.Mengalir lancer 3 
b.Mengalir lambat 2
c.Tergenang 1
d.Tidak ada got 1
Pengelolaan sampah a.Diangkut petugas 3 
b.Ditimbun 2
c.Dibuat kompos 3
d.Dibakar 2
e.Dibuang ke kali 1
f.Dibuang sembaragan 1
g.Lainnya 1
Polusi udara a.Tidak ada 3 

26
b.Ada gangguan 1
Bahan bakar masak a.Listrik, gas 3 
b.Minyak tanah 2
c.Kayu bakar 1
  d.Arang/ batu bara 1  
Total skor      42

Penetapan skor kategori rumah sehat:


a. Baik : Skor 35-42 (>83%)
b. Sedang : Skor 29-34 (69-83%)
c. Kurang : Skor <29 (<69%)

Hasil penilaian rumah sehat pada rumah pasien termasuk ke dalam kategori
rumah dalam kondisi baik dengan skor 42

III.9 Karakteristik Demografis Keluarga


Alamat pasien di Dusun Semawe, Desa Sokorini, kecamatan mutilan, Kabupaten
Magelang. Pasien tinggal dengan suami, dan anak pertama pasien. Daerah tempat tinggal
pasien merupakan daerah perdesaan yang cukup teratur dan dengan lingkungan yang cukup
bersih.

III.10 Profil Keluarga yang Tinggal Satu Rumah


Tabel 5 Daftar Anggota Keluarga Satu Rumah
No Nama Kedudukan JK Umur Pendidikan Pekerjaan Ket.
dalam Keluarga

1 Tn. NS KK (Suami L 40 Tamat SMA Buruh Sehat


Pasien)

2 Ny. DA Pasien P 30 Tamat SMA Karyawan swasta Sehat

3 An. N Anak pasien P 5 - - Sehat

27
Sumber: Kartu Keluarga
Pasien

Gambar 2. Genogram keluarga pasien

Keterangan:

= Perempuan

= Laki-laki

= Ibu Hamil

= satu rumah

28
= Pasien

III.11 Family Map

Pasien Suami pasien

Anak Pasien

Gambar 3 Family Map

Keterangan :

: Fungsional (Hubungan dekat)

: Disfungsional

: Acuh tak acuh

III.12 Bentuk dan Siklus Keluarga

29
Bentuk keluarga ini ialah keluarga nuclear family, yaitu keluarga inti yang
terdiri dari suami, istri dan anak. Siklus keluarga ini termasuk pasangan dengan balita
(usia 1-5 tahun).

Tabel 6. Scoring APGAR


Komponen Indikator Skor
0 1 2
Adaptation Saya puas dengan keluarga saya
karena suami saya sudah

menjalakan kewajiban sesuai dengan
seharusnya
Partnership Saya puas dengan suami saya karena
dapat membantu memberikan solusi
terhadap permasalahan yang saya 
hadapi
Growth Saya puas dengan kebebasan yang
diberikan suami saya untuk
mengembangkan kemampuan yang 
saya miliki
Affection Saya puas dengan kasih saying yang
diberikan suami saya 

Resolve Saya puas dengan waktu yang


disediakan suami saya untuk 
menjalin kebersamaan
Klasifikasi :
Skor 8-10 : Fungsi keluarga sehat
Skor 4-7 : Fungsi keluarga kurang sehat
Skor 0-3 : Fungsi keluarga tidak sehat
Kesimpulan : Skor pada komponen APGAR ialah 10 dan termasuk dalam
fungsi keluarga sehat

30
III.13 Sumber Daya Keluarga (FAMILY SCREEM)
Tabel 7 Family Screem
Sumber Patologis
SOCIAL Pasien suami dan anak
pasien memiliki waktu Tidak ada
untuk berkumpul bersama
CULTURAL Pasien melakukan
kegiatan di lingkungan
tempat tinggalnya sesuai Tidak ada
dengan kebudayaan jawa
yang berlaku tidak
dengan mitos
RELIGIOUS Apabila pasien dan
keluarga ada masalah
selalu percaya dan
berserah kepada sang
pencipta Allah SWT dan Tidak ada
selalu menjalankan
ibadah dengan taat dan
ikhlas. Pasien percaya
bahwa penyakit yang
dideritanya adalah cobaan
dari Allah
ECONOMIC Pendidikan terakhir Pasien dan suami tidak
pasien adalah SMA dan melanjutkan pendidikan
suami pasien adalah SMA karena masalah biaya,
setelah sudah memiliki
penghasilan pasien mals
untuk melanjutkan
sekolah. Tetapi, pasien
dan keluarga pasien
mengerti edukasi yang

31
diberikan
EDUCATION Jarak dari tempat tinggal
ke puskesmas kurang
lebih 5 km, jika sakit
pasien memiliki kartu
BPJS

III.14 Perjalanan Hidup Keluarga (FAMILY LIFE LINE)


Tabel 8 Perjalanan Hidup Keluarga

Tahun Usia Peristiwa Severity of Illness


Pasien
2006 24 tahun Pasien menlakukan Sectio Pasien mengalami stress dan
Caesarea saat melahirkan anak khawatir untuk melahirkan secara
pertama. section caesarea pada anak kedua.

III.15 Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS)


Tabel 9 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
No Indikator PHBS Ya Tidak
Persalinan di keluarga anda di tolong oleh tenaga
1. kesehatan terampil yang dilakukan difasilitas 
kesehatan ( bukan dirumah sendiri)
Pemeriksaan kehamilan minimal selama 4 kali
2. 
selama hamil
Pemberian ASI eksklusif saja pada bayi sampai usia
3. 
6 bulan
Balita ditimbang secara rutin (minimal 8 kali
4. 
setahun)
5 Keluarga biasa makan dengan gizi seimbang 
.6. Menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari- 

32
hari
7. Keluarga biasa BAB di jamban sehat 
8. Membuang sampah pada tempatnya sehari-hari 
9. Membuang sampah pada tempatnya sehari-hari 
Apakah keluarga anda biasa melakukan aktifitas fisik
10. 
minimal 30 menit perhari?
11. Tidak merokok 
Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan
12. 
sesudah BAB
13. Menggosok gigi minimal 2 kali sehari 
Membeli/menyimpan /menjual minum-minuman
14. 
keras (bir, alkohol, arak, anggur)/narkoba?
Anggota JPK/Dana Sehat/Asuransi Kesehatan /
15. 
JAMKESMAS (peserta JKN/BPJS)?

Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)


16. 
seminggu sekali?
Interpretasi
Skor 0-5 : Sehat Pratama

Skor 6-10 : Sehat Madya

Skor 11-15 : Sehat Utama

Skor 16 : Sehat Paripurna


Pada keluarga ini mendapat skor 12
Kesimpulan: Perilaku Rumah Tangga Utama

33
III.9 Diagnostik Holistik

a. Aspek Personal

- Keluhan : Pusing dan Lemas

- Kekhawatiran : pasien hamil anak kedua dan belum


pernah mengalami keluhan di kehamilan sebelumnya
sehingga pasien khawatir sesuatu yang buruk bisa
terjadi pada dirinya dan anaknya
- Harapan : dapat melahirkan secara normal dengan
selamat dan anak sehat
b. Aspek Klinis

Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan


penunjang dapat disimpulkan sebagai berikut:
Diagnosa kerja : G2P1A0, hamil 28 minggu, janin tunggal
intrauterine, dengan Anemia pada kehamilan dan pre
eklamsia .

c. Aspek Internal

 Genetik

o Tidak terdapat faktor genetik dalam keluhan yang dialami pasien

 Pola Makan

o Pola makan pasien yang belum memenuhi nutrisi ibu hamil

 Kebiasaan

o Pasien rutin mengkonsumsi obat yang diberikan oleh


dokter/bidan Puskesmas.
 Spiritual

o Pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya


merupakan cobaan dari Allah yang pasti dapat
dilalui sehingga pasien tabah menerima keadaannya.

34
o Pasien selalu berdoa kepada Allah SWT agar selalu
diberikan kesehatan selama masa kehamilannya

d. Aspek Eskternal

Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari


keluarga ialah adanya dukungan dari keluarga (Suami)
dalam mengupayakan kesehatan pasien.
e. Derajat Fungsional

Menurut skala pasien termasuk derajat 2, dimana pasien


mampu melakukan kegiatan ringan sehari-hari didalam
maupun diluar rumah

III.17 Pengelolaan Komprehensif


a. Promotif
Upaya promotif dilakukan dengan memberikan edukasi kepada pasien
untuk mengonsumsi makanan bergizi, bervariasi, dan istirahat cukup.
b. Preventif
Pengelolaan preventif yaitu dengan menyarankan pasien untuk melakukan
pemeriksaan USG dan rutin melakukan ANC untuk melihat kesejahteraan janin.
c. Kuratif
Upaya kuratif dilakukan dengan pemberian obat penurun tekanan darah,
tablet Fe, vitamin B kompleks kepada pasien.
d. Rehabilitatif
Pengelolaan rehabilitatif ditujukan untuk kondisi nifas pasien atau setelah
melahirkan baik dari sisi fisik maupun psikis. Dalam hal ini perlu edukasi kepada
suami dan keluarga untuk meberikan dukungan dan membantu pasien
mempersiapkan mental dan jasmani dalam mengurus anak di usia muda serta
mengembalikan kondisi pasien sehingga dapat beraktivitas seperti sebelumnya.

35
III.18 Identifikasi Fungsi Keluarga
1. Fungsi Biologis
Dari wawancara dengan pasien dan melihat KTP, diperoleh keterangan bahwa
pasien berusia diatas 18 tahun sehingga pasien dapat dikategorikan kehamilan
pada fase rentang hamil terbaik.
2. Fungsi Psikologis
Pasien tinggal bersama suami dan anak pertamanya. Pasien bekerja sebagai
buruh garment. Suaminya bekerja sebagai buruh. Pasien mempunyai kepribadian
yang cukup terbuka, tidak cepat tersinggung, dan ramah terhadap orang lain. Bila
ada masalah dalam rumah tangga, dibicarakan dan dirundingkan berdua dengan
suami tanpa campur tangan pihak lain.
3. Fungsi Ekonomi
Biaya kebutuhan sehari-hari pasien dipenuhi oleh suaminya. Pendapatan suami
perbulan kurang lebih Rp. 3.000.000. Uang tersebut dipakai untuk kebutuhan
rumah tangga, sisanya ditabung untuk biaya calon anak. Pasien mempunyai kartu
BPJS agar persalinannya yang sekarang tidak menggunakan biaya pribadi.
4. Fungsi Pendidikan
Pasien bersekolah sampai SMA.
5. Fungsi Religius
Pasien sejak kecil menganut agama Islam, suami juga menganut agama yang
sama dan taat beribadah.
6. Fungsi Sosial dan Budaya
Pasien dan keluarga tinggal di Dusun Mlangen, Desa Menoreh, Kecamatan
Salaman, Kabupaten Magelang. Komunikasi pasien dengan tetangga baik. Pasien
aktif dalam kegiatan di lingkungan dengan tetangga sekitar, seperti arisan,
pengajian yang diadakan oleh ibu-ibu di lingkungan tempat tinggalnya.
7. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Pasien menerima kehamilan di usianya yang sekarang dan mengharapkan
anaknya dapat lahir sehat dan selamat. Pasien berencana melahirkan di rumah
sakit karena riwayat anak pertama post term dan SC.

36
III.18 Pola Makan Keluarga
Frekuensi makan rata-rata 3x sehari. Penderita biasanya makan di rumah.
Jenis makanan dalam keluarga ini cukup bervariasi. Variasi makanan sebagai berikut:
nasi, lauk (tahu, tempe, ikan, telur), sayur hijau, dll, air minum biasanya air putih atau
teh. Pasien mengkonsumsi ayam, kira-kira seminggu/dua minggu sekali. Pasien dan
keluarga mengaku jarang mengkonsumsi susu.

III.19 Perilaku Kesehatan Keluarga


Pasien seorang ibu rumah tangga dan buruh garment yang pekerjaan
sehari-harinya mengurus pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci pakaian,
dan membersihkan rumah pada pagi hari dan bekerja di pabrik pada sore hari. Bila ada
anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan adalah mengobati sendiri dengan
obat warung, apabila tidak sembuh maka baru diperiksakan ke bidan desa atau
Puskesmas, pembiayaan dengan BPJS. Apabila ada waktu luang, keluarga hanya
menghabiskan waktu bersama berkumpul di rumah, ataupun ke rumah saudara yang
tinggal di desa tersebut, sesekali rekreasi dan olahraga. Pasien dan keluarga tidak
memiliki hobi khusus.

III.20 Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan


1. Faktor Perilaku
Pasien seorang ibu rumah tangga dan buruh garment yang pekerjaan sehari-
harinya mengurus pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci pakaian
dan membersihkan rumah pada pagi hari juga bekerja di pabrik pada sore hari.
Pasien tidak pernah melakukan olahraga. Setiap hari pasien mengkonsumsi
makanan yang diolah sendiri sebanyak 3 kali/ hari. Jika keluar rumah selalu
menggunakan alas kaki jika berpergian. Pasien sering menggunakan kendaraan
bermotor seperti motor. Pasien tidak merokok.
Keluarga yang tinggal serumah mengkonsumsi makanan yang dimasak
dirumah. Jika ada anggota keluarga yang sakit, pasien dan keluarga langsung
berobat ke bidan desa atau Puskesmas. Pasien dan keluarga sudah menjadi
peserta BPJS. Pasien aktif dalam ikut serta kegiatan Posyandu dan aktivitas

37
sosial seperti arisan maupun pertemuan RT.
2. Faktor Lingkungan
Tinggal dalam lingkungan yang tidak terlalu padat penduduk. Atap rumah
belum memiliki langit-langit, dinding terbuat dari batu bata yang sudah diplester
dan dicat. Lantai rumah sudah diberi ubin. Kebersihan di dalam rumah cukup
baik. Pencahayaan dan sirkulasi di dalam rumah baik. Sumber air minum berasal
dari mata air yang kemudian dimasak. Rumah memiliki kamar mandi dan
jamban sendiri. Pasien mandi dan buang air besar menggunakan kamar mandi
dan jamban sendiri. Sampah dibuang ke kebun lalu dibakar dan terkadang
dibuang ke sungai, tidak tersedianya tempat pembuangan sampah di luar rumah.
3. Faktor sarana pelayanan kesehatan
Terdapat Puskesmas Borobudur yang berjarak ±2 km, waktu perjalanan yang
ditempuh dengan kendaraan sekitar 5 menit. Bidan desa terdekat berjarak sekitar
500 m dari rumah.
4. Faktor keturunan
Keluarga pasien tidak mempunyai riwayat alergi, riwayat diabetes mellitus,
hipertensi, dan sakit jantung.

III.22 Diagram Realita yng ada pada Keluarga

Genetik G2P1A0, 30 thn, hamil 29 minggu

Yankes Status Lingkungan


Kesehatan
Puskesmas Borobudur 2 km Dinding permanen, ventilasi kamar
Bidan desa 500 m kurang, memiliki kamar mandi dan
Perilaku jamban keluarga, kebersihan dapur
kurang baik, kebersihan sumur baik.
Pasien melakukan ANC 5x, suntik
TT (+)

Gambar 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Dalam Keluarga

38
III.23 Pembinaan dan Hasil Kegiatan
Tabel 4. Pembinaan dan Hasil Kegiatan
Keluarga
Tanggal Kegiatan yang dilakukan yang Hasil Kegiatan
terlibat
Melakukan anamnesis dan
3 Maret Mendapatkan diagnosis
pemeriksaan fisik kepada Pasien
2018 kerja pasien dan penyebab
pasien di rumah pasien
1 November  Memberikan penjelasan Pasien dan  Pasien dan keluarga
2018 kepada pasien dan keluarga keluarga suami pasien dapat
pasien mengenai memahami penjelasan
pentingnya ANC dan yang diberikan, dan
rencana persalinan di setuju untuk dilakukan
tenaga kesehatan (RS atau persalinan di tenaga
spesialis kandungan) kesehatan (RS atau
spesialis kandungan)

 Menganjurkan agar  Pasien dan keluarga


mengkonsumsi makanan menyetujui
yang bergizi untuk mengkonsumsi makanan
membantu memenuhi yang bergizi untuk
kebutuhan gizi ibu dan bayi membantu memenuhi
kebutuhan gizi ibu dan
bayi

 Menganjurkan kepada
pasien agar menjaga  Pasien dan keluarga
higiene sanitasi dan memahami dan setuju
kesehatan pribadi untuk menjaga higiene
sanitasi dan kesehatan
pribadi

39
 Pasien dan keluarga
memahami dan setuju
 Menganjurkan kepada
untuk membuka jendela
pasien dan keluarga agar
rumah minimal 1 jam
rajin membuka jendela
setiap pagi dan sore
rumah minimal 1 jam setiap
pagi dan sore
 Pasien memahami
tentang pentingnya
 Edukasi pasien agar teratur
minum tablet Fe dan
minum tablet Fe dan asam
asam folat teratur
folat

 Pasien dan keluarga


 Edukasi pasien tentang
memahami tentang
kehamilan resiko tinggi,
kehamilan resiko tinggi,
persalinan, perawatan
persalinan, perawatan
nifas, dan perawatan bayi
nifas, dan perawatan
bayi

III.24 Kesimpulan Pembinaan Keluarga


a. Tingkat pemahaman:
Pemahaman terhadap pembinaan yang dilakukan cukup baik.
b. Faktor pendukung :
- Penderita dan keluarga mau menerima informasi yang diberikan, merasa ingin
tahu, dapat memahami dan menangkap penjelasan yang diberikan tentang
antenatal care dan pola hidup sehat untuk ibu hamil.
- Keluarga yang kooperatif dan adanya keinginan untuk hidup sehat.

40
c. Faktor penyulit : -
d. Indikator keberhasilan : pasien mengetahui risiko bila tidak dilakukan ANC dan
persalinan di tenaga kesehatan (RS atau spesialis kandungan) pada kehamilan
yang sekarang.

41

Anda mungkin juga menyukai