Anda di halaman 1dari 3

GEJALA - GEJALA PERUBAHAN SOSIAL

Y ang di maksud dengan gejala-gejala perubahan adalah bahwa, jika di amati


dengan seksama, suatu perubahan sosial selalu di awali berbagai gejala seperti di
bawah ini :

1. Differential Social Organization.


Pada masyarakat primitif , pengaruh keluarga sangat besar, karena sebagai unit
masyarakat terkecil keluarga tetap menjalankan fungsinya, seperti hubungan antara
individu dengan individu, individu dengan masyarakat yang tetap terjalin dengan baik
dan tindakan dari masing-masing individu selalu seragam.

Jika ada tindakan individu yang menyimpang dari aturan / norma akan terlihat dengan
jelas sehingga dengan cepat mendapat teguran dan sanksi tegas dari masyarakat
lingkungannya.

Organisasi sosial ini berfungsi mengadakan pengawasan untuk memungkinkan


terpeliharanya keseragaman norma-norma sosial masyarakatnya, pengakuan terhadap
keseragaman norma ini akan memperkecil timbulnya kejahatan.

Namun demikian, tidaklah demikian halnya dalam masyarakat maju yang


sudah terpengaruh pada arus kemajuan sebagai akibat dari keterlibatannya dengan
dunia luar sehingga menimbulkan perubahan sosial, karena itu ada norma-norma yang
dulu di anut oleh masyarakatnya, sekarang telah di tinggalkan, hal itu di sebabkan oleh
karena norma-norma tersebut di anggap sudah tidak lagi sesuai dengan tuntutan
jaman, padahal norma baru sebagai pengganti belum ada.

Akibat dari hal tersebut di atas, maka sudah tidak ada lagi norma yang dapat di
gunakan sebagai suatu acuan / pedoman untuk di jadikan keseragaman penafsiran dan
tindakan dari individu, dengan demikian terjadi suatu pola norma yang samar-
samar bentuknya, dan pola yang samar-samar ini terjadi sebagai akibat dari pertemuan
organisasi-organisasi sosial yang berbeda-beda ( pengaruh dunia luar ) yang masing-
masing memiliki norma.

Kelompok sosial yang berbeda ini dalam interaksinya dapat saling menimbulkan
reaksi yang negatif terhadap norma yang bukan norma dari kelompoknya, dan apabila
keadaan tersebut kemudian menjadi demikian intensifnya ( tidak beraturan ), maka
hal tersebut di istilahkan oleh para ahli sosiologi dengan social disorganization
atau suatu keadaan sosial yang tidak beraturan.
2

Masyarakat yang sudah tidak beraturan ini tidak lagi memiliki keseragaman norma
serta cita-cita, dan sebagian besar dari anggota masyarakatnya tidak lagi mengetahui
norma mana yang berlaku dan tingkah laku mana yang dapat di benarkan.

2. Individualisme Ekonomik Dan Politik.


Kemajuan yang terjadi di bidang teknik telah mendorong suatu perubahan
pemikiran ideologi, politik dan ekonomi, dan kemajuan di dalam bidang ekonomi
akan menimbulkan terjadinya suatu sikap yang bersifat individualisme, dan
ideologi individualisme ini menyusup masuk ke dalam bidang ekonomi agar
inisiatip perseorangan dalam kegiatan ekonomi di beri kelonggaran.

Ideologi ini menginginkan agar pengawasan pemerintah di bidang ekonomi di hapus-


kan, sehingga dengan demikian terjadi kebebasan dan perubahan norma dari yang
lama ke norma yang baru, dan perubahan struktur sosial ini menunjukkan adanya
pergeseran norma, perubahan serta keseragaman penafsiran.

Pergeseran norma ini dapat menimbulkan kejahatan akibat norma yang ada tidak di
laksanakan sebagaimana seharusnya dan setiap pelanggaran norma di anggap sebagai
tindakan kriminalitas, sedangkan di bidang politik timbul suatu revolusi demokrasi
yang menuntut kesamaan derajat menyangkut harkat dan martabat manusia dan
kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya, ideologi individualisme dalam politik
akan memberontak terhadap ikatan tradisional yang mengekang kebebasan diri.

3. M o b i l i t a s .

Dengan terjadinya revolusi industri dan revolusi demokrasi, telah mengakibatkan pula
terjadinya kegitan mobilitas baik yang sifatnya horizontal maupun vertikal,
dan akibat daripada suatu revolusi industri, akan memungkinkan suatu individu untuk
melakukan m o b i l i t a s h o r i s o n t a l berupa perpindahan orang-orang
desa ke kota, di samping itu, suatu revolusi demokrasi juga akan dapat merangsang
seseorang untuk melakukan usaha m o b i l i t a s v e r t i k a l , yaitu seseorang
dapat merubah statusnya misalnya dari seorang petani menjadi anggota parlemen.

Mochtar Naim, menganalisa bahwa ada 9 ( sembilan ) faktor yang cenderung


mempen garuhi perpindahan penduduk , yaitu keadaan :

- ekonomi,
- geografi,
GEJALA – GEJALA PERUBAHAN SOSIAL
3

- demografi,
- ekonomis,

- pendidikan,
- kegoncangan politik,
- sistem sosial,
- daya tarik kota, dan ;
- kebijakan pemer intah menyangkut masalah migrasi atau transmigrasi.

Akibat yang di timbulkan dari kegiatan mobi litas ini ( baik vertikal maupun
horisontal ) akan menyebabkan kerenggangan dalam hubungan keluarga dan
hubungan lingkungan, fungsi keluarga yang sudah ada tidak lagi berjalan sebagaimana
mestinya, hal tersebut di akibatkan karena berbagai kesibukan, seperti mengejar
kemewahan, perubahan status dan masalah lainnya.

Akibat berbagai perubahan yang terjadi pada masyarakat dalam berbagai aspek
kehidupan, maka dapat kita lihat bahwa fungsi pendidikan anak dalam keluarga
dewasa ini sudah banyak beralih pada lembaga-lembaga sosial lainnya, demikian pula
dengan lingkungan yang tidak lagi efektif dalam mengadakan pengawasan terhadap
individu sebagai akibat dari noma disme , dan dalam nomadisme ini individu yang
bersangkutan akan menjadi marginal man yang secara psikhis dan efektif sangat
labil dan dalam keadaan seperti ini akan sangat mudah membuat kejahatan.

4. Cul tur e Confl i c t.

Culture conflict di sebabkan karena terjadinya pertemuan antara norma dan


berbagai kelompok sosial yang berbeda, di samping itu culture conflict juga
dapat mengakibatkan seseorang menjadi kurang mantap dalam pergaulan sehingga
dapat menimbulkan kejahatan, dan kejahatan yang di akibatkan oleh culture
conflict dapat terjadi karena :

- Bertemunya berbagai bentuk norma di daerah perbatasan ,


seperti penelitian di Amerika Serikat yang menyatakan bahwa 86 % gadis-gadis
yang delinquency terdapat di daerah perbatasan dengan penduduk yang heterogen.

- Terjadi nya pertentangan antara norma- norma penjajah


dengan norma yang di jajah dalam suatu daerah jajahan , seperti
contoh ketika Soviet menjajah Siberia, maka wanita yang mengikuti hukum Soviet
dan melepaskan kain cadarnya di bunuh oleh penduduk setempat.

- Kombinasi antara butir a dan b terse but di atas , di mana para


psikhiater dan pekerja sosial mengatakan bahwa konflik dalam rumah tangga
mempunyai pengaruh terhadap emosi sehingga anak-anak akan mengalami
gangguan emosi, dan hal ini akan merangsang terjadinya delinquency .

GEJALA – GEJALA PERUBAHAN SOSIAL

Anda mungkin juga menyukai