Anda di halaman 1dari 20

P

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL

ada dasarnya, setiap masyarakat selalu menginginkan suatu perkembangan yang


nantinya akan membawa suatu perubahan sedemikian rupa sebagaimana yang di
rencanakan, sehingga dapat mencapai kesempurnaan yang di cita-citakannya, hal tersebut
di sebabkan oleh karena manusia ( sebagai unsur dari masyarakat ) pada hakekatnya
adalah juga m a k h l u k s o s i a l .

Dengan nalurinya sebagai m a k h l u k s o s i a l ini, menyebabkan manusia akan selalu


berusaha untuk memperbaiki kehidupannya setiap saat dalam usahanya mencapai
kesempurnaan, antara lain dengan melakukan kegiatan-kegiatan sosial melalui interaksi
sosial, oleh sebab itu, m a s y a r a k a t senantiasa di anggap sebagai suatu sistem
sosial yang dinamis , karena setiap saat m a s y a r a k a t akan selalu berusaha
berubah / berkembang sesuai dengan kemajuan jaman.

Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya, baik secara moral maupun secara
material, baik kebutuhan yang penting maupun yang tidak penting sesuai dengan
kemampuan mereka, dan masalah kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar ( basic
human needs ) merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting demi kelangsungan
hidup manusia tersebut, baik yang terdiri dari kebutuhan untuk konsumsi individu
( makan, pangan dan papan ) maupun untuk keperluan pelayanan sosial tertentu seperti
air minum, sanitasi, transportasi, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya.

Pada umumnya, masyarakat akan berkembang dan mengalami berbagai perubahan di


bidang sosial dan kemasyarakatan, dan perkembangan itu di antaranya dapat di wujudkan
dengan diversifikasi ( k e m a j e m u k a n ) dalam strukturnya, lagi pula dalam fungsi
yang di lakukan oleh tiap-tiap pranata ( social institution ).

Proses perubahan tersebut sebagian besar terjadi tanpa di kehendaki atau dapat di
antisipasi oleh masyarakat karena terdorong oleh kekuatan-kekuatan yang tidak di
perhatikan dan di kuasai oleh masyarakat sendiri, khusus pada dekade tahun ’80 dan
menjelang memasuki milenium baru di tahun 2000 mendatang, masyarakat berada dalam
periode transisi kultural yang penting bagi perkembangan peradaban dan
kemanusiaan pada umumnya.

Alam berpikir dari aliran relativisme menjadi corak dan pola untuk berpikir
rasionalisme dan positivisme dan juga telah mengantar masyarakat moderen
kearah revolusi industri, sosial, ekonomi dan IPTEK, perubahan-perubahan yang terjadi
dalam suatu masyarakat merupakan hal yang menarik untuk di teliti oleh para ahli
maupun oleh orang yang berminat dengan hal-hal yang berkaitan dengan perubahan,
dengan adanya suatu usaha untuk mengadakan perubahan, maka hal ini juga akan
2
mendorong manusia untuk berusaha lebih memikirkan lagi dengan baik bentuk-bentuk
sosial lain serta mengusahakan untuk memperbaiki / menyempurnakan sistem sosial yang
sudah ada.

Di Inggris pada sekitar akhir abad XVIII telah berlangsung suatu perkembangan
industri dan perdagangan yang sangat cepat dan dapat di katakan eksplosif,
perkembangan ini di sebut dengan Revolusi Industri Inggris , dan pada waktu
yang hampir bersamaan pula, suatu usaha untuk mengadakan perubahan dengan cepat
tercetus di negara Perancis yang di kenal dengan Revolusi Perancis .

Walaupun inti sebenarnya dari tujuan revolusi yang terjadi di Inggris dan
Perancis ini adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur politik ,
namun tercermin juga di dalamnya suatu perubahan yang mendalam di bidang
ekonomi dan stratifikasi sosial .

Istilah revolusi seperti tersebut di atas bersifat agak elastis, karena pada umumnya
penggunaan istilah revolusi di maksudkan sebagai suatu gambaran tentang perubahan-
perubahan sosial yang sifatnya radikal dan berlangsung dalam kurun waktu relatif
lebih singkat, di sertai kekerasan serta pertumpahan darah, namun demikian, sampai saat
sekarang untuk arti revolusi sendiri belum terdapat suatu kesamaan pendapat, oleh
sebab itu, suatu perubahan sosial yang di akibatkan oleh pergolakan-pergolakan
yang tidak di sertai kekerasan atau percepatan-percepatan yang relatif mendadak dalam
suatu proses perkembangan yang berlangsung cukup lama juga seringkali dapat di sebut
revolusi .

Bagi suatu perkembangan industri dan perdagangan yang sangat cepat dan
hampir eksplosif yang berlangsung pada pertengahan abad XVIII di Inggris , telah di
gunakan istilah Revolusi Industri pada tahun 1837 oleh Blanqui dan Fredrich
Engels pada tahun 1845, dan pada waktu yang hampir bersamaan, di Negara
Perancis juga berlangsung suatu revolusi yang terjadi pada tahun 1789.

A . Revolusi Inggris.
Sejak pada pertengahan abad XVIII, prosentase kepadatan penduduk di daratan
Eropa mulai meningkat jumlahnya, hal ini di sebabkan oleh karena ada usaha
untuk meningkatkan kesejahteraan dalam berbagai bidang kehidupan, selain itu
terjadi pula penurunan angka kematian karena adanya peningkatan usaha-usaha
untuk menekan angka kematian di masyarakat yang cukup baik dan terencana,
antara lain melalui kegiatan-kegiatan perbaikan dan penyuluhan kesehatan di
samping usaha-usaha lain untuk mengatasi masalah kekurangan pangan akibat masa
paceklik.

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


3
Di Inggris, pengembangan penggunaan metode agraris baru, seperti perbaikan
sistem pengeringan tanah dan sudah mulai di perkenalkan / di sebarkan bibit-bibit
kentang dan jagung dengan kwalitas tinggi untuk meningkatkan perbaikan mutu
makanan-makanan alternatif.

Upaya ini mengakibatkan peningkatan angka kelahiran dan meningkatkan juga


tekanan penduduk, dan tekanan ini selalu di hubungkan dengan masalah ruang serta
tersedianya sarana kehidupan yang memadai bagi masyarakat, terutama masyarakat
yang berada di daerah-daerah pertanian.

Di daerah-daerah tersebut, usaha-usaha untuk pertanian kecil telah menjadi korban


akibat adanya perluasan usaha-usaha besar sebagai dampak akibat mulai di
gunakannya berbagai cara-cara baru di bidang teknik, penghematan tenaga dan
perbaikan dalam organisasi pertanian, dan akibat usaha tersebut di atas, akhirnya
membawa dampak lain berupa peningkatan angka penganguran.

Secara tidak langsung, masalah ini juga mengakibatkan terjadinya proses


pemiskinan, di samping itu, di wilayah daratan Inggris pada saat itu juga ada
usaha perbaikan organisasi serta peningkatan industri tekstil.

Hal ini terlihat dengan adanya suatu terobosan baru pada tahun 1733 di bidang
pertekstilan yang di sebut dengan flying shuttle, yaitu suatu usaha untuk lebih
memudahkan proses penenunan dan dapat menambah jumlah produksi sehingga
mencapai angka peningkatan sampai 50 %.

Di kemudian hari, usaha peningkatan pada bidang industri tekstil ini ternyata
juga berkembang pesat, hal ini terbukti dengan penemuan mesin uap pada
tahun 1769 sehingga daya penggerak mekanis mulai tersedia secara melimpah, dan
perkembangan ini merupakan suatu dasar teknologi bagi Revolusi
Industri Inggris , walaupun sebenarnya revolusi ini baru ada pada saat mulai
di kembangkannya bentuk-bentuk penyesuaian organisasi bagi proses industri.

Adanya usaha-usaha untuk mengadakan perubahan yang di awali melalui


revolusi tersebut akhirnya makin meluas keseluruh dunia, dimana pada awalnya
penyesuaian ini hanya di ikuti oleh negara-negara yang memiliki kebudayaan
yang sama dengan Perancis dan Inggris , seperti negara-negara bagian
benua Eropa dan Amerika Utara dengan makin di kenalnya
pengembangan industri tekstil berupa mesin uap ini, hal tersebut kemudian makin
menyebar lagi ke bagian dunia lain yang kebudayaannya
berbeda dengan kebudayaan Eropa.

Penyebaran teknologi ini di anggap sebagai sesuatu yang luar biasa,


sehingga masyarakat di daerah tersebut dapat di kategorikan menjadi masyarakat

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


4
dunia maju ( negara-negara di dunia Barat yang sudah mengalami
modernisasi serta negara-negara berkembang lainnya ) yang masyarakatnya
sedang mengadakan modernisasi , yaitu suatu proses transformasi
dalam segala aspek kehidupan.

Pengertian tentang modernisasi dalam hal ini tidak berbeda dengan pengertian
mengenai pembangunan yang maksudnya :

merupakan suatu proses perubahan di segala bidang


kehidupan yang di lakukan secara sengaja dan
berdasarkan pada suatu perencanaan yang baik dan
tepat .

Selo Soemardjan mengatakan, bahwa modernisasi :

merupakan suatu proses yang tidak dapat di pisahkan dengan


pembangunan, dan modernisasi itu sendiri tertuju pada proses
perubahan sikap dan pikiran untuk menerima
pembaharuan dan kemudian mengadaptasikannya
dengan kebutuhan yang baru .

Dalam setiap proses modernisasi selalu dapat menimbulkan perubahan


sosial , namun tidak semua perubahan sosial akan menuju pada
modernisasi karena modernisasi menekankan pada pembaharuan
sedangkan perubahan sosial menekankan pada perubahan
masyarakat -nya ( perubahan dalam sistem sosial -nya ).

Wilbert Moore mengatakan bahwa modernisasi adalah :

suatu proses transformasi total dari kehidupan bersama yang


sifatnya tradisionil dalam artian tehnologis serta organisasi-
organisasi sosialnya mengarah pada pola-pola ekonomis dan politis
yang menandai negara-negara Barat yang stabil, hal tersebut di
sebabkan karena, konsep dasar dari perubahan sosial adalah
perubahan yang juga terjadi di dalam sistem sosial -
nya.

B . R evolusi Perancis.
Berbeda dengan di Inggris , negara Perancis pada masa lalu merupakan
suatu negara yang berbentuk feodal dan hak-hak istimewa feodal sangat menonjol
dan mendominasi, di mana pada saat ini hak-hak asasi manusia kurang
mendapat perhatian .

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


5

Masalah hak-hak asasi ini tidak dapat di tuntut pelaksanaannya secara mutlak
karena penuntutan pelaksanaan hak asasi secara mutlak berarti melanggar
hak-hak asasi yang sama dari orang lain.

Keberhasilan memperjuangkan hak asasi manusia sebenarnya berawal di


negara Inggris tahun 1215 melalui suatu usaha keras yang di lakukan oleh
kaum bangsawan terhadap rajanya sendiri, dan menurut sejarahnya, asal mula hak
asasi manusia itu ialah dari Eropa Barat yaitu di negara Inggris dengan
di tandai oleh tonggak kemenangan hak asasi ialah pada tahun 1215 dengan
lahirnya M a g n a C h a r t a yang dalam penetapannya mencantumkan keme-
nangan para bangsawan di Inggris atas tindakan sewenang-wenang dari Raja
Inggris pada saat itu.

Penetapan M a g n a C h a r t a ini merupakan awal atau tong gak pertama


dari kemenangan perjuangan untuk menegakkan hak asasi manusia di suatu
negara, dan dalam tindakannya, Raja Inggris harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari para bangsawan, walaupun baru terbatas pada hubungan antara
Raja Inggris dan para bangsawan, tetapi hal-hal yang berkaitan dengan masalah
hak asasi manusia ini terus berkembang, dan sebagaimana suatu prinsip, hal
ini merupakan suatu kemenangan sebab hak-hak tertentu telah mendapat pengakuan
dari pemerintah.

Selain itu, pada abad ke XVI, pertentangan yang terjadi antara para bangsawan
dan Raja di Perancis menjadi makin tajam karena pada tahun 1660, sistem
monarki di pulihkan kembali, walaupun kekuasaan Raja Perancis pada
abad ke XIII sudah cukup kuat, namun negara nasional baru terbentuk secara
definitif dalam abad ke XVI, yang akhirnya mengakibatkan keluarnya Raja
Perancis dari konflik dan para bangsawan menjadi pemenang.

Dalam abad ke XVII, negara nasional sudah mulai memiliki ciri-ciri negara yang
absolutisme , Raja menganggap dirinya sebagai Wakil Tuhan yang
dengan demikian tidak bertanggung jawab baik kepada rakyat maupun kepada
gereja.

Namun demikian, dengan bergulirnya waktu, lama kelamaan, kekuasaan


absolutisme ini makin memudar yang di tandai setelah meninggalnya Raja
Louis XIV , di mana berbagai kritik mulai terjadi yang kesemuanya
mempersoalkan sistem yang ada.

Selanjutnya masalah itu berkembang menjadi suatu revolusi yang bertujuan


untuk mengganti suatu tatanan sosial yang ada dengan yang baru
berdasarkan konsep kesamaan derajat manusia.

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


6
Dengan adanya dua revolusi ( Perancis dan Inggris ) ini, peristiwa tersebut
dapat di katakan sebagai awal tonggak perubahan sosial di dunia
yang menjurus pada usaha modernisasi dan reformasi yang terus berkembang
sampai saat sekarang sesuai dengan tuntutan perkembangan.

Perkembangan yang terus berlangsung sampai abad ke XX ini di sebut dengan abad
teknik, otomatisasi, komputer dan sebagainya yang mengakibatkan timbulnya istilah
abad depersonalisasi yang maksudnya adalah manusia sudah bukan manusia
lagi.

Semua akibat di atas secara tidak langsung akan dapat membawa dampak lain yang
bukan saja pada sikap berpikir, tetapi manusia akhirnya di katakan tidak dapat atau tidak
mau di anggap sebagai yang harus bertanggung jawab atas semua tindakan-tindakannya.

C . Hubungan T eor i P e r ubahan Sosial D e ngan


Sosiologi P embangunan.
Untuk memahami Teori Perubahan Sosial ini, kita seringkali di
perhadapkan dengan kesamaan pembahasannya berkaitan dengan Sosiologi
Pembangunan , dan hal ini di sebabkan karena dalam pelaksanaan
pembangunan yang merupakan suatu konsep politik-ekonomi-sosial untuk
mengarahkan kegiatan proses pembangunan untuk kemajuan suatu bangsa, maka di
negara-negara berkembang sekarang sedang mengalami suatu proses
industrialisasi .

Dalam hubungan inilah kita perlu membedakan antara industrialisme dengan


industrialisasi , karena industrialisme itu merupakan suatu bentuk khusus
dari perubahan teknologi yang bercirikan antara lain :

- Adanya perbedaan / pembagian pekerjaan antara pihak yang memproduksi alat-


alat produksi dan pihak yang menggunakan alat-alat tersebut ( produsen dan
konsumen ) ;
- Adanya pergantian tenaga kerja manusia oleh tenaga mesin ( akibat proses
mekanisasi ) ;
- Penggunaan energi mekanis seperti uap, listrik dan bahkan bahan nuklir sebagai
bahan penggerak / bahan bakar.

Sebaliknya industrialisasi merupakan suatu proses penyebarluasan teknologi


dan cara kerja yang lebih produktif, dan dalam hubungan ini Ponsioen
mengemukakan pendapatnya bahwa perbedaan antara industrialisme dan
industrialisasi ialah :

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


7
Dalam proses industrialisme suatu perubahan terjadi dengan cara
memaksakan kehendak teknologi asing milik suatu masyarakat tertentu kepada
suatu masyarakat lainnya yang berupa suatu perpindahan teknologi, sedangkan
dasar sosial budaya sebagai suatu persiapan awal tidak di perdulikan, dan kegiatan
industrialisme ini merupakan suatu proses otonom yang berdiri sendiri.

Sedangkan dalam proses industrialisasi yang terlebih dahulu di utamakan


adalah mempersiapkan suatu masyarakat baik secara phisik maupun mental untuk
menerima dan menggunakan teknologi yang baru tersebut.

Dari penjelasan ini kita dapat melihat bahwa kelemahan suatu proses
industrialisme ialah karena tidak memperhatikan berbagai akibat dari pengaruh
teknologi yang baru dan juga industrialisme tidak memperhatikan atau
melihat perbedaan antara dampak primer ( primary social effects )
yang mempunyai gejala umum seperti urbanisasi, peningkatan
mobilitas sosial baik secara vertikal maupun horisontal serta makin mekarnya
suatu masyarakat dengan dampak sosial sekunder ( secondary social
effects ) yang dapat berbentuk perubahan cara hidup dan hubungan / interaksi
di dalam keluarga, berkurangnya wibawa lembaga tradisional dan timbulnya
kebutuhan untuk rekreasi yang baru.

Para ahli sosiologi berpendapat bahwa untuk dapat mencapai suatu fase perubahan,
terlebih dahulu di perlukan suatu kematangan sosial budaya , dan hal ini
telah terjadi di negara industri pada pertengahan abad ini dengan akibat bahwa,
negara-negara berkembang yang di dahului oleh negara industri dalam mengalami
dan menjalani perubahan masyarakat akibat teknologi baru telah di kembangkan
dan di sempurnakan.

Di negara industri, perubahan masyarakat akhirnya telah memungkinkan lahirnya


kolonialisme, sehingga kemajuan negara industri sekaligus telah menghambat
negara yang kini di kenal dengan negara berkembang.

Dengan demikian dapatlah di katakan bahwa secara ideal suatu perubahan nilai
akan mendahului teknologi yang akan di pakai, dan berbeda dengan industrialisme
yang menyisihkan tenaga kerja, maka industrialisasi sangat memperhatikan
peningkatan ketrampilan dan kesempatan kerja untuk menikmati hasil teknologi
yang baru.

Sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, maka Teori


Perubahan Sosial merupakan suatu bagian yang tidak dapat di pisahkan
dengan Ilmu Sosiologi , dan karenanya banyak teori-teori yang di hasilkan oleh
ilmu Perubahan Sosial ini yang bersinggungan antara lain dengan Ilmu
Sosiologi Pembangunan .

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


8
Sebagai akibat dari proses pembangunan maka telah melahirkan suatu
pengkhususan peranan di bidang ilmu pengetahuan karena ilmu Sosiologi
tradisional sudah tidak lagi mampu menganalisa secara tepat setiap gejala yang
timbul dalam proses pembanguan tersebut karena kenyataan yang ada sekarang
telah berbeda dengan dengan gejala yang di tanggapinya dulu sewaktu
merumuskan sistemnya.

Sosiologi tradisional tumbuh di luar daya untuk menafsirkan kenyataan


sosial yang telah berubah seperti sekarang ini, dengan kata lagi bahwa, ilmu
Sosiologi mengalami krisis dan kamudian sebagai jawabannya melahirkan ilmu
Sosiologi Pembangunan yang merupakan suatu s p e s i a l i s a s i dari ilmu
Sosiologi .

Ilmu Sosiologi Pembangunan adalah :

Suatu ilmu yang mempelajari dan menganalisa tentang


perubahan dinamik dari kebudayaan dan kehidupan sosiol
ekonomi.

Berdasarkan rumusan tersebut di atas maka dapatlah di mengerti bahwa Ilmu


Sosiologi Pembangunan adalah suatu ilmu pengetahuan yang menyelidiki
tentang berbagai syarat yang harus di perhatikan yang dapat mempengaruhi
pembangunan dan berbagai dampak yang timbul akibat pelaksanaan pembangunan
tersebut.

Jika di jabarkan secara lebih rinci maka kita akan memperoleh ruang lingkup
ilmu Sosiologi Pembangunan sebagai berikut :

- meneliti unsur yang menyebabkan dan mempercepat pembangunan serta


dampak pembangunan itu sendiri yang secara hipotesis ada beberapa unsur
yang berkaitan erat dengan proses pembangunan, seperti ideologi, akulturasi,
ilmu pengetahuan dan mass media.

Sedang dampak pembangunan itu akan menimbulkan alienasi


( keterasingan ) , neurose, kejahatan, prostitusi, perceraian dan sebagai-
nya.

- Meneliti serta mengidentifikasi sel-sel aktif yang ada dalam masyarakat yang
dapat mempercepat pembangunan, seperti antara lain militer dan eksekutif,
selain itu juga berupaya untuk menemukan kelompok-kelompok yang
memperlihatkan keadaan yang berubah di samping meneliti berbagai cara kerja
dari sel-sel aktif tersebut.

- Meneliti agents of change setempat yang mampu dan yang telah


mengadakan atau masih dalam menjalankan pembangunan.

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


9

Dan berdasarkan penghayatan maka agents of change di Indonesia dapat


di lihat ada pada Militer sebagai dinamisator – stabilisator, para kaum
intelegensia sebagai pembawa berbagai ide-ide baru, serta unsur eksekutif
sebagai pelaksana pemerintahan dan pembangunan.

- Meneliti isi dan akibat dari pelaksanaan pembangunan, meneliti sejauh mana
perubahan yang terjadi di sadari dan telah menyebar di masyarakat dan sejauh
mana unsur-unsur ideologi dan kebudayaan dapat menunjang pembangunan,
karena pada prinsipnya suatu pembangunan beraspek manusia sebagai subyek
pembangunan.

- Meneliti hubungan antara tuntutan perubahan dan pelaksanaannya, kenyataan


perubahan, perkembangan perubahan serta meneliti sejauh mana sikap
frustrasi dan marginal man ada di dalam masyarakat.

Sering terjadi ada jurang yang yang dalam antara tuntutan perubahan dan
pelaksanaannya, antara kebutuhan dan kesanggupan, dan jurang-jurang tersebut
akan melahirkan perasaan frustrasi di kalangan anggota masyarakat.

- Meneliti sejauh mana akibat perubahan terhadap individu dan hal-hal apa yang
di inginkan atau di tolak oleh masyarakat dari perubahan tersebut.

Pada dasarnya suatu upaya pembangunan harus menciptakan kesejahteraan


tetapi tidak jarang terjadi bahwa suatu pembangunan justru menimbulkan
perasaan keterasingan ( alination ), ketegangan jiwa dan sebagainya,
dan juga harus di sadari bahwa tidak semua yang di anjurkan oleh pemerintah
dapat di terima oleh anggota masyarakat untuk di ubah.

- Untuk mengetahui bagaimana kegiatan proses komunikasi antar kelompok dan


sejauh mana pembangunan berjalan harmonis serta bagaimana ide
pembangunan telah tersebar dan dapat di serap oleh anggota masyarakat.
Pembangunan melancarkan arus transportasi sehingga tidak jarang
mengakibatkan mobilitas horisontal ( urbanisasi ).

Selain itu pertemuan anggota masyarakat yang masing-masing memiliki norma


sering mensamar – polakan norma, di mana akibat kesamaran pola ini
menyebabkan adanya gesekan pendapat yang seringkali di ikuti dengan
pergesekan fisik – bentrok fisik.

Di samping itu pula, suatu pembangunan selalu di warnai oleh ide sehingga
tidak jarang juga terjadi benturan ide, dan untuk menghindarinya maka perlu di
perhatikan cara penyebaran yang lebih persuasif khususnya menyangkut suatu
ide yang dapat menyentuh hal-hal yang sensitif dalam masyarakat.

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


10

- Meneliti sejauh mana pengaruh eksogen dan apakah ada bahaya yang di
timbulkan yang bisa di eksploitir oleh masyarakat, karena kita menyadari bahwa
konstelasi dunia sudah menjadi sedemikian rupa bebasnya sehingga tidak ada
lagi daerah yang bisa steril terhadap setiap ide-ide asing.

Negara-negara besar selalu mengintai untuk berupaya mencari kesempatan


dalam memasukkan pengaruh-pengaruhnya baik melalui materi maupun melalui
ide – filsafat.

- Untuk mempelajari pengaruh timbal balik dari berbgai aspek sosial – ekonomi –
politik serta bagaimana dimensi perkembangan dari masing-masing aspek
tersebut, serta juga turut di pelajari tentang koordinasi antar lembaga yang
terkait serta pengaruhnya di dalam pembentukan masyarakat, karena tidak dapat
di ingkari bahwa kontelasi politik yang labil akan mempunyai pengaruh yang
besar terhadap kestabilan ekonomi dan sebaliknya kestabilan ekonomi akan
menciptakan suatu keadaan sosial yang mantap.

Sebagai suatu ilmu, Sosiologi Pembangunan merupakan cabang dari ilmu


Sosiologi , dan untuk dapat menyatakan bahwa Sosiologi Pembangunan
ini juga sudah dapat di akui sebagai suatu ilmu, maka kita harus melihat berbagai
persyaratan dari suatu ilmu, yaitu :

a. harus mempunyai suatu prosedur pemikiran untuk merealisasikan


suatu tujuan, sesuatu cara yang sistematis yang di gunakan untuk mencapai
tujuan ;
b. harus mempunyai sistem yang merupakan suatu kebulatan dari berbagai
bagian yang satu sama lainnya saling pengaruh mempengaruhi di mana tiap
bagian mempunyai fungsi tertentu dalam rangka keseluruhan ;
c. harus mengejar obyektivitas dalam pengertian harus mengejar
penyesuaian antara pengetahuan dengan yang di ketahuinya, mengejar sesuai isi
pengetahuan dan obyeknya.

Dengan melihat materi Sosiologi Pembangunan seperti uraian di atas, kita


dapat katakan bahwa Sosiologi Pembangunan memiliki metode sendiri,
bersistem dan berobyek, sehingga dengan demikian dapat di katakan bahwa
Sosiologi Pembangunan itu sudah memenuhi persyaratan untuk menjadi
suatu ilmu pengetahuan.

Selain itu harus di pahami bahwa, suatu ilmu adalah :

pengetahuan yang tersusun, sedangkan pengetahuan adalah


pengamatan yang di susun secara sistematis, dengan demikian

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


11
suatu ilmu pengetahuan adalah keseluruhan dari pengetahuan
yang terkoordinir mengenai pokok pemikiran tertentu.

Dengan berbagai ulasan di atas, kita dapat pahami bahwa dalam perkembangan dunia
dewasa ini perubahan yang terjadi dalam suatu masyarakat tertentu secara tidak
langsung juga dapat di sebabkan oleh adanya akibat penggunaan daripada
penemuan-penemuan baru di berbagai belahan bumi lain.

Jika kita mengamatinya, maka di dalam setiap proses dari suatu bentuk
perubahan masyarakat mempunyai apa yang di sebut dengan istilah :

wilayah inti yaitu wilayah yang merupakan sumber utama yang


menyebabkan terjadinya perubahan masyarakat dan ;
wilayah tepi yaitu wilayah yang mengalami perubahan akibat
rembesan perubahan dari wilayah inti.

Dari berbagai pengetahuan tentang sejarah perkembangan di beberapa negara, kita


ketahui bahwa perubahan dalam suatu masyarakat sering terhambat karena
masih adanya tradisi dan norma-norma yang sangat kuat dalam masyarakatnya
serta sistem pemerintahannya yang absolut atau kolonial, dan perubahan-perubahan
yang terjadi di negara-negara tersebut dapat terjadi di akibatkan karena adanya
perubahan situasi politik dunia, khususnya pada negara-negara yang sedang
berkembang.

Dewasa ini seluruh dunia sedang mengalami krisis akibat keadaan stabil yang di alami
sebelumnya berubah menjadi labil, hal tersebut karena perubahan yang terjadi pada
wilayah inti sebagai akibat kemajuan teknologi yang begitu pesat.

Daerah yang termasuk kedalam wilayah inti ini mengalami suatu revolusi
industri yang kedua , sedangkan pada wilayah tepi , terutama yang terdiri
dari negara berkembang, sekarang mengala mi dua revolusi industri
sekaligus yang mengakibatkan apa yang di sebut dengan revolusi mental
dan psikologi serta revolusi sosial ekonomi .

Kesimpulannya dapat di katakan bahwa masyarakat sekarang adalah masyarakat yang


penuh dengan proses keseragaman , manusia yang kehilangan nilai / jati dirinya
( esensinya sebagai manusia ) yaitu sifat yang khas pada manusia.

Jika sifat ini hilang dapat di katakan bahwa manusia itu mengalami perubahan ) serta
standarisasi pada masyarakat yang merupakan akibat logik dari adanya industrialisasi,
peledakan penduduk dan penggunaan teknologi oleh masyarakat.

Seperti halnya dalam setiap mekanisme, maka manfaat kemajuan teknologi


sekarang sepenuhnya tergantung pada penggunaannya secara baik atau tidak oleh
manusia itu sendiri, dan manusia sendiri yang akan menentukan penggunaan dari hasil

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


12
perkembangan teknologi dan berbagai penemuan di bidang ilmu pengetahuan, seperti
contoh, selama ilmu pengetahuan, teknik dan industri yang ada sekarang di anggap
sebagai suatu mekanisme demi perbaikan nasib manusia yang sebenarnya, maka hal ini
adalah baik, namun dalam kenyataannya, manusia sudah tidak mampu menguasai /
mengendalikan akibat kemajuan teknologi dan industri , sehingga sekarang
manusia juga sudah merupakan obyek dan bukan lagi subyek teknologi.

Hal ini pada akhirnya secara tidak langsung akan membawa manusia pada keadaan yang
sebenarnya ( baik secara sadar maupun tidak ) di bentuk oleh dirinya sendiri, yang
secara umum dapat di katakan bahwa manusia dapat hancur karena akibat perbuatannya
sendiri, dan hal ini juga akhirnya menunjukkan tentang ketidak berdayaan manusia
seperti keadaan yang tercermin pada jiwa generasi muda sekarang.

Akibat lainnya yang akan timbul adalah manusia tidak mengetahui lagi tujuan
hidupnya, fungsinya dalam masyarakat dan fungsinya sebagai makhluk Tuhan
sehingga kehilangan esensi dirinya, dan untuk mengatasi masalah akibat kemajuan /
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka di perlukan adanya usaha inner
construction (usaha konstruksi ke dalam ), hanya dengan upaya inner
construction ( usaha konstruksi ke dalam ) seperti ini akan dapat
memberikan pegangan masyarakat untuk menghadapi masa depan dan dapat
menunjukkan langkah-langkah kita dalam masyarakat ( sosial ) dan politik.

Usaha tersebut sebagai suatu langkah awal dalam pembentukan konstruksi ke dalam
selanjutnya melalui kegiatan peningkatan pendidikan, sedangkan kegagalan
pembentukan dari suatu usaha konstruksi ke dalam selanjutnya akan mengakibatkan
terciptanya masalah konflik yaitu :

pertentangan antara individu dan masyarakat sebagai akibat karena


individu dalam masyarakat tidak dapat menyesuaikan diri dengan
keadaan masyarakatnya, hal ini di sebabkan karena masyarakat
sedang mengalami perubahan dengan cepat, dan keadaan ini dapat
terjadi karena tidak adanya keserasian antara bentuk penyesuaian
individu atau individ ual adjusment dengan keinginan
umum atau collec tive demands .

Seringkali berbagai bentuk pertentangan seperti ini tidak dapat terlihat dengan jelas,
akan tetapi dapat kita rasakan, hal itu di sebabkan karena adanya berbagai keresahan
terutama yang di akibatkan oleh usaha pengorbanan yang di lakukan secara individu
tetapi tidak mendapat hasil yang memadai dari masyarakat sekitarnya seperti apa yang
di harapkan.

Keadaan seperti ini merupakan sesuatu hal yang biasa terjadi di negara-negara yang
sedang berkembang, karena di samping industrialisasi, negara-negara yang sedang

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


13
berkembang ini juga masih terus mengalami berbagai pertambahan perubahan
masyarakat.

Ketegangan antar generasi atau antar individu dan masyarakat dapat di atasi dengan
mempercepat kemajuan masyarakat yaitu dengan menitik-beratkan pada segi psikologi,
sosiologi, antropologi dan sejarah.

Menurut Karl Mannheim, suatu ketegangan dapat di kurangi dan modernisasi di


suatu negara dapat di wujudkan jika :

· Larangan dan resepsi harus di batasi pada keperluan seminimum mungkin oleh
pihak atasan terhadap masyarakat.
· Pihak yang berwenang harus mengetahui dengan benar perbedaan antara larangan
yang merugikan masyarakat dan yang menguntungkan ( bukan hanya di lihat dari
segi kekuasaan politik saja ).
· Melalui lembaga-lembaga negara atau masyarakat, pemerintah membantu
mendorong penyesuaian diri individu ke masyarakat baru dan sebaliknya
juga akan membantu mereka yang belum berhasil mengadakan penyesuaian diri.

Agar supaya suatu usaha menyangkut kemajuan sosial pada suatu masyarakat
tertentu dapat mencapai taraf sesuai dengan apa yang di rencanakan / di
inginkan , maka pertama kali harus dapat di ketahui adalah tingkat kesa daran
masyarakat mengenai :

Urational conventions and taboos seperti contoh adanya tradisi pada


masyarakat tertentu yang mengharuskan seorang ibu di larang / tidak boleh keluar
rumah selama empat puluh hari setelah melahirkan.
Irrational conventions seperti contoh adanya tradisi pada masyarakat tertentu
yang membuat selamatan tiga hari dan seterusnya untuk mengenang / menghormati
anggota masyarakatnya yang telah meninggal.

Sebab itu, dalam alam perkembangan dewasa ini yang makin lama makin pesat, maka
setiap masyarakat moderen memerlukan manusia yang banyak meng-
gunakan rasio, di samping itu pula, dalam berbagai persoalan yang senantiasa di
hadapi manusia dalam kehidupannya, maka rasio di tentukan oleh emosi manusia
masing-masing, dan dari berbagai data / hasil survey yang ada ternyata sifat emosi
seseorang sangat berpengaruh pada setiap tingkatan keputusan yang di ambil sampai
berkisar pada angka 75 %.

Rasio ini sangat di perlukan untuk dapat mengatasi pertumbuhan suatu nilai,
dalam arti bahwa setiap manusia atau kelompok masyarakat sehubungan dengan
tingkat loyalitas- nya, karena dalam proses perubahan dari masyarakat
tradisional ke masyarakat moderen yang berubah adalah tingkat loyalitas -nya.

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


14
Astrid Susanto mengatakan bahwa :

di dalam alam suatu masyarakat tradi sional hanya terdapat


loyalitas terhadap kelompok kecil atau mono loyalitas , sedangkan
dalam masyarakat moderen , manusia adalah anggota dari
banyak kelompok-kelompok kecil yang ada di masyarakatnya.

Selain itu keanggotaan dari masyarakat bentuk ini adalah sekaligus


dari masyarakat bangsanya atau poli-loyalitas seperti loyalitas
mereka terhadap agama, bangsanya, keluarganya dan sebagainya.

Pada masa perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat seperti sekarang, manusia
akan selalu merasa frustrasi jika tidak dapat mengikuti perkembangan tersebut, hal itu
terjadi karena pada masyarakat moderen yang bercirikan perubahan dan kemajuan
sangat cepat, sedangkan penyesuaian individu ( anggota masyarakatnya )
berlangsung sangat lambat sehingga individu-individu dalam masyarakat sukar untuk
dapat menjaga keseimbangannya dengan perubahan yang terjadi.

Menghadapi situasi seperti ini, agar setiap perubahan sosial yang terjadi juga
memperoleh partisipasi masyarakat dengan berpedoman pada falsafah demokrasi, maka
di harapkan bahwa di dalam suatu perencanaan sosial untuk tetap memperhatikan
berbagai unsur-unsur pendekatan sosiologis dan pendekatan psikologis.

Dalam pengerti an Sosiologi , masyarakat tidak hanya di pandang sebagai


kumpulan individu atau penjumlahan dari beberapa individu semata, tetapi masyarakat
di anggap sebagai suatu pergaulan hidup sehingga manusia itu hidup bersama.

Walaupun tidak di nyatakan secara resmi, setiap teori sosiologi selalu berdasarkan
pada asumsi tentang hakekat manusia dan masyarakat , dan asumsi-
asumsi ini akan membentuk dasar-dasar di atas di mana struktur dari berbagai perspektif
teoritis di bangun.

Masyarakat adalah suatu sistem yang terbentuk karena hubungan dari sesama
anggotanya, dengan kata lain, suatu masyarakat adalah suatu sistem yang terbentuk
dari kehidupan bersama manusia yang biasanya di sebut dengan sistem
kemasyarakatan.

Suatu masyarakat juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Memiliki wilayah dan batas yang jelas .

Suatu masyarakat pada umumnya mempunyai wilayah yang sama dengan batas-
batas geografis yang jelas, dan batas-batas tersebut seringkali menjadi petunjuk

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


15
bagi para pengamat yang berada di luar masyarakat itu untuk mengetahui jenis,
suku, atau bangsa yang menghuni suatu wilayah tertentu.

Namun demikian perlu pula di pahami bahwa ada sejumlah masyarakat yang
berasal dari berbagai daerah yang kemudian bersatu dan menjadi suatu bangsa
seperti contoh bangsa Indonesia yang dalam arti politik meliputi suatu wilayah
yang terdiri dari bermacam masyarakat dari berbagai daerah yang berbeda-beda.

Dengan adanya fakta seperti tersebut di atas, dapat di pahami bahwa pengertian
suatu bangsa ( nation ) tidak sama dengan pengertian masyarakat.

 Masyarakat merupakan satu kesatuan penduduk .

Semua individu yang terdapat dalam masyarakat tertentu merupana suatu kesatuan
penduduk yang juga di kenal dengan istilah kesatuan demografik , dan
sebutan demikian dapat di benarkan dengan pemahaman bahwa mereka bukanlah
kategori sosial semata karena mereka merupakan suatu kumpulan yang senantiasa
mengadakan hubungan dan kerja sama.

 Terdiri atas kelompok – kelompok fungsional yang


heterogen .

Suatu masyarakat terdiri atas kelompok-kelompok fungsional yang heterogen dan


saling bekerja sama guna mencapai kepentingan bersama, dan setiap kelompok
sosial di bentuk dan di beri fungsi tertentu sehingga tidak ada kelompok yang tidak
mempunyai fungsi, dan uraian ini berarti bahwa semua kelompok termasuk di
dalam kategori kelompok fungsional, dan dalam pengertian sosiologis semua
kelompok sosial adalah kelompok fungsional.

 Mengemban fungsi umum .

Suatu masyarakat merupakan suatu kesatuan organisasi yang mengemban fungsi


paling umum atau tugas yang tertinggi dalam lingkungannya sendiri yaitu
mengusahakan kepentingan bersama ( bonum commune ), di mana tujuan
yang sifatnya supraindividual ini hanya dapat di capai melalui jalan kerja
sama dengan semua pihak secara terpadu.

 Memiliki kebudayaan yang sama .

Unsur terpenting yang memungkinkan suatu masyarakat menjadi organisme


terpadu adalah kebudayaan yang sama, seperti misalnya kesatuan bahasa yang
merupakan syarat utama untuk saling berkomunikasi bagi semua pihak, untuk

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


16
saling mengerti apa yang terkandung dalam hati masing-masing orang yang di
sampaikan baik secara lisan maupun secara tertulis.

Demikian pula pola pikir dan perikelakuan yang sama dari semua warga
masyarakat tersebut yang secara keseluruhan berasal dari kebudayaan yang sama
atau biasanya di sebut dengan adat istiadat walaupun juga terdapat perbedaan
seperti contohnya Indonesia namun hal ini tidak akan menghalangi persatuan
tersebut karena dengan kemauan bersama mereka dapat membuat suatu wadah
yang sama yang lebih tinggi dari nilai-nilai budaya yang di sepakati bersama.

Menyangkut kehidupan manusia para ahli sosiologi berasumsi tentang


hakekat masyarakat bahwa manusia itu adalah insan malang ( follen-
creatures ) yang kelangsungan hidupnya hanya mungkin berada dalam suatu dunia
sosial yang tertib.

Bagi Thomas Hobbes, tindakan manusia :

di tentukan oleh nafsu dan ketamakan, yang mewujudkan diri


dalam situasi konflik yang keras, akan tetapi manusia yang
ternyata memiliki nalar ( reason ) akan memungkinkannya
untuk dapat mengatasi berbagai konflik ini dan di ubahnya
menjadi suatu kerjasama tanpa kekerasan.

Selanjutnya Thomas Hobbes menjelaskan bahwa, masalah tersebut di atas dapat di


laksanakan setelah melalui suatu pembentukan negara politik atau political state
yang akan melindungi masyarakat dan rakyatnya dari berbagai hakekat nafsu dan
ketamakan.

Sehingga dengan demikian dapat di artikan bahwa sebenarnya manusia itu adalah
makhluk yang gila perang dan selalu mementingkan dirinya sendiri namun tetap
membutuhkan keselamatan, karena masyarakat berusaha untuk mengembangkan dirinya
untuk merintangi nafsu manusia dan mengisolir mereka dalam kepatuhan.

Dalam uraian tentang teori Hobbes ini kita temukan suatu anggapan dasar bahwa
ternyata pada hakekatnya, seorang manusia adalah :

makhluk yang egois, merupakan makhluk yang telah di tentukan


( determined creature ), akan tetapi mampu bertindak
rasional.

Sebenarnya keteraturan masyarakatlah yang akan melindungi manusia sebagai korban


dari apa yang di sebut Hobbes dengan perang semua melawan semua di mana yang
menjadi hukum adalah nafsu keserakahan manusia.

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


17

Berkaitan dengan hal ini, August Comte mengatakan bahwa :

sosiologi adalah suatu studi yang menyangkut tentang statika


sosial ( struktur ) dan dinamika sosial ( proses /
fungsi ), dalam membahas struktur masyarakat ini Comte menerima
suatu premis bahwa masyarakat adalah seperti organisme
yang hidup .

Dari beberapa penjelasan, kita dapat mengatakan bahwa sosiologi adalah :

suatu ilmu pengetahuan yang sedikit banyak mempelajari relasi-relasi


antar-manusia dan kelompok, antara kelompok dan pengelompokan
yang satu dengan yang lainnya, begitu juga dengan sifat-sifat dan
perubahan-perubahan lembaga-lembaga sosial dan ide-ide sosial.

Herbert Spencer, seorang sosiolog, membahas lebih lanjut tentang berbagai


persamaan dan perbedaan yang khusus antara suatu sistem biologis
dan sistem sosial yang sudah pernah di kemukakan oleh August Comte, dan
pembahasan Spencer tentang masyarakat sebagai suatu organisme yang
hidup secara tingkas adalah sebagai berikut :

Masyarakat maupun organisme hidup sama-sama mengalami pertumbuhan.

Di sebabkan oleh pertambahan dalam ukurannya, maka struktur tubuh sosial
( social body ) maupun tubuh organisme hidup ( living body ) itu
mengalami pertumbuhan juga, karena semakin besar suatu struktur sosial
maka akan semakin banyak pula bagian-bagiannya, seperti halnya dengan sistem
biologis yang menjadi semakin kompleks sementara ia tumbuh menjadi semakin
besar.

Tiap bagian yang tumbuh di dalam tubuh organisme biologis maupun


organisme sosial memiliki fungsi dan tujuan tertentu yaitu mereka tumbuh
menjadi organ yang berbeda dengan tugas yang berbeda pula, seperti contoh pada
manusia, maka hati mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda dengan paru-
paru, demikian juga dengan keluarga yang sebagian struktur institusional -nya
memiliki tujuan yang berbeda dengan sistem politik atau ekonomi.

Di dalam suatu sistem organisme maupun sistem sosial , maka perubahan
pada suatu bagian akan mengakibatkan perubahan pada bagian lain dan pada
akhirnya di dalam sistem secara keseluruhan, dan perubahan sistem politik
dari suatu pemerintahan demokratis ke suatu pemerintahan yang totaliter akan

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


18
mempengaruhi keluarga, pendidikan, agama dan sebagainya karena bagian-bagian
ini merupakan suatu kesatuan.

Bagian-bagian yang saling berkaitan satu dengan lainnya, merupakan suatu struktur-
mikro yang dapat di pelajari secara terpisah.

Emile Durkheim menyatakan bahwa masyarakat :

merupakan suatu kenyataan yang obyektif secara mandiri, bebas dari


individu-individu yang merupakan anggotanya.

DUA PERSPEKTIF UTAMA DALAM SOSIOLOGI

Persepsi Tentang : Teori Fungsionalis : Teori Konflik :

Suatu sistem yang stabil Suatu sistem yang tidak stabil


Masyarakat. dari kelompok-kelompok dari kelompok /kelas yang
yang saling bekerja sama. saling bertentangan.
Suatu tingkat status orang- Sekelompok orang yang
orang yang memperoleh memiliki kepentingan ekonomi
pendapatan dan memiliki dan kebutuhan kekuasaan yang
Kelas Sosial. gaya hidup yang serupa. serupa.

Berkembang dari isi Berkembang dari keberhasilan


perasaan orang dan sebagian orang dalam
kelompok yang berbeda. mengeksploitasi orang lain.
Tidak dapat di hindarkan Tidak perlu dan tidak adil,
dalam susunan terutama di sebabkan oleh
masyarakat yang perbedaan dalam kekuasaan.
kompleks, hal ini terutama
Perbedaan Sosial. di sebabkan karena Hal ini dapat di hindari dengan
adanya perbedaan cara penyusunan kembali
kontribusi dari kelompok- masya-rakat secara sosialistis.
kelompok yang berbeda.
Timbul dari perubahan ke- Di paksakan oleh suatu kelas
butuhan fungsional terhadap kelas lainnya untuk
Perubahan Sosial. masyarakat yang terus kepentingan kelas pemaksa.
berubah.
Hasil usaha yang tidak di Di hasilkan dan di pertahankan

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


19
sadari dari orang-orang oleh pemaksa yang terorganisir
Tata Tertib Sosial. untuk mengorganisir oleh kelas-kelas yang dominan.
kegiatan-kegi-atan mereka
secara produktif.
Konsensus atas nilai-nilai Kepentingan yang berten-
yang mempersatukan tangan akan memecah belah
masyarakat. masyarakat, khayalan (ilusi)
Nilai-Nilai. konsensus nilai-nilai di
pertahankan oleh kelas-kelas
yang dominan.

Lembaga Sosial Menanamkan nilai-nilai Menanamkan nilai-nilai dan


seperti gereja, umum dan kesetiaan yang kesetiaan untuk melindungi
sekolah, media mempersatukan golongan yang mendapatkan
massa. masyarakat. hak-hak istimewa mereka.
Menjalankan peraturan Menjalankan peraturan yang di
Hukum dan Peme- yang mencerminkan paksakan oleh kelas yang
rintahan. konsensus nilai-nilai dominan dengan tujuan untuk
masyarakat. melindungi hak-hak istimewa
mereka.

Gambaran tentang perspektif sebagaimana tabel di atas, suatu masyarakat di lihat


sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerja sama secara terorganisir yang bekerja
menurut suatu cara yang agak teratur menurut seperangkat peraturan dan nilai yang di
anut oleh sebagian besar masyarakat tersebut, di mana masyarakat di pandang sebagai
suatu sistem yang stabil dengan suatu kecenderungan ke arah keseimbangan yaitu suatu
kecenderungan untuk mempertahankan sistem kerja yang selaras dan seimbang.

Dalam perspektif fungsionalis ini, Talcott Parsons ( 1937 ), Kingsley Davis (


1937 ) dan Robert Merton ( 1957 ) sebagai pendukungnya mengatakan bahwa :

setiap kelompok atau lembaga melaksanakan tugas


tertentu dan terus menerus, jadi setiap sekolah
berfungsi mendidik anak-anak, mempersiapkan tenaga
siap pakai, serta mengambil tanggung jawab mendidik
dan membina anak dari orang tua murid pada waktu
siang dan sebagainya.

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL


20
Perubahan sosial mengganggu keseimbangan masyarakat yang stabil, namun
demikian hal ini tidak akan berlangsung lama karena kemudian masyarakat akan dapat
menyesuaikan diri kembali sehingga keseimbangan terjadi dan demikian seterusnya.

Melihat suatu masyarakat , antara lain dapat di telaah dari dua sudut, yakni sudut
struktural dan sudut dinamika -nya, segi struktural di namakan pula
struktur sosial , yaitu keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok
yakni kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial serta
lapisan-lapisan sosial, sedangkan yang di maksud dengan dinamika masyarakat
adalah proses sosial dan perubahan- perubahan sosialnya.

Dengan proses sosial ini di artikan sebagai pengaruh timbal balik dari berbagai
segi kehidupan bersama, atau dengan kata lain bahwa proses sosial adalah :

suatu cara berhubungan yang dapat di lihat apabila masing-masing


individu dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dengan
menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa
yang terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan
goyahnya cara-cara hidup yang ada.

SEJARAH PERUBAHAN SOSIAL

Anda mungkin juga menyukai