Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya, baik secara moral maupun secara
material, baik kebutuhan yang penting maupun yang tidak penting sesuai dengan
kemampuan mereka, dan masalah kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar ( basic
human needs ) merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting demi kelangsungan
hidup manusia tersebut, baik yang terdiri dari kebutuhan untuk konsumsi individu
( makan, pangan dan papan ) maupun untuk keperluan pelayanan sosial tertentu seperti
air minum, sanitasi, transportasi, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya.
Proses perubahan tersebut sebagian besar terjadi tanpa di kehendaki atau dapat di
antisipasi oleh masyarakat karena terdorong oleh kekuatan-kekuatan yang tidak di
perhatikan dan di kuasai oleh masyarakat sendiri, khusus pada dekade tahun ’80 dan
menjelang memasuki milenium baru di tahun 2000 mendatang, masyarakat berada dalam
periode transisi kultural yang penting bagi perkembangan peradaban dan
kemanusiaan pada umumnya.
Alam berpikir dari aliran relativisme menjadi corak dan pola untuk berpikir
rasionalisme dan positivisme dan juga telah mengantar masyarakat moderen
kearah revolusi industri, sosial, ekonomi dan IPTEK, perubahan-perubahan yang terjadi
dalam suatu masyarakat merupakan hal yang menarik untuk di teliti oleh para ahli
maupun oleh orang yang berminat dengan hal-hal yang berkaitan dengan perubahan,
dengan adanya suatu usaha untuk mengadakan perubahan, maka hal ini juga akan
2
mendorong manusia untuk berusaha lebih memikirkan lagi dengan baik bentuk-bentuk
sosial lain serta mengusahakan untuk memperbaiki / menyempurnakan sistem sosial yang
sudah ada.
Di Inggris pada sekitar akhir abad XVIII telah berlangsung suatu perkembangan
industri dan perdagangan yang sangat cepat dan dapat di katakan eksplosif,
perkembangan ini di sebut dengan Revolusi Industri Inggris , dan pada waktu
yang hampir bersamaan pula, suatu usaha untuk mengadakan perubahan dengan cepat
tercetus di negara Perancis yang di kenal dengan Revolusi Perancis .
Walaupun inti sebenarnya dari tujuan revolusi yang terjadi di Inggris dan
Perancis ini adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur politik ,
namun tercermin juga di dalamnya suatu perubahan yang mendalam di bidang
ekonomi dan stratifikasi sosial .
Istilah revolusi seperti tersebut di atas bersifat agak elastis, karena pada umumnya
penggunaan istilah revolusi di maksudkan sebagai suatu gambaran tentang perubahan-
perubahan sosial yang sifatnya radikal dan berlangsung dalam kurun waktu relatif
lebih singkat, di sertai kekerasan serta pertumpahan darah, namun demikian, sampai saat
sekarang untuk arti revolusi sendiri belum terdapat suatu kesamaan pendapat, oleh
sebab itu, suatu perubahan sosial yang di akibatkan oleh pergolakan-pergolakan
yang tidak di sertai kekerasan atau percepatan-percepatan yang relatif mendadak dalam
suatu proses perkembangan yang berlangsung cukup lama juga seringkali dapat di sebut
revolusi .
Bagi suatu perkembangan industri dan perdagangan yang sangat cepat dan
hampir eksplosif yang berlangsung pada pertengahan abad XVIII di Inggris , telah di
gunakan istilah Revolusi Industri pada tahun 1837 oleh Blanqui dan Fredrich
Engels pada tahun 1845, dan pada waktu yang hampir bersamaan, di Negara
Perancis juga berlangsung suatu revolusi yang terjadi pada tahun 1789.
A . Revolusi Inggris.
Sejak pada pertengahan abad XVIII, prosentase kepadatan penduduk di daratan
Eropa mulai meningkat jumlahnya, hal ini di sebabkan oleh karena ada usaha
untuk meningkatkan kesejahteraan dalam berbagai bidang kehidupan, selain itu
terjadi pula penurunan angka kematian karena adanya peningkatan usaha-usaha
untuk menekan angka kematian di masyarakat yang cukup baik dan terencana,
antara lain melalui kegiatan-kegiatan perbaikan dan penyuluhan kesehatan di
samping usaha-usaha lain untuk mengatasi masalah kekurangan pangan akibat masa
paceklik.
Hal ini terlihat dengan adanya suatu terobosan baru pada tahun 1733 di bidang
pertekstilan yang di sebut dengan flying shuttle, yaitu suatu usaha untuk lebih
memudahkan proses penenunan dan dapat menambah jumlah produksi sehingga
mencapai angka peningkatan sampai 50 %.
Di kemudian hari, usaha peningkatan pada bidang industri tekstil ini ternyata
juga berkembang pesat, hal ini terbukti dengan penemuan mesin uap pada
tahun 1769 sehingga daya penggerak mekanis mulai tersedia secara melimpah, dan
perkembangan ini merupakan suatu dasar teknologi bagi Revolusi
Industri Inggris , walaupun sebenarnya revolusi ini baru ada pada saat mulai
di kembangkannya bentuk-bentuk penyesuaian organisasi bagi proses industri.
Pengertian tentang modernisasi dalam hal ini tidak berbeda dengan pengertian
mengenai pembangunan yang maksudnya :
B . R evolusi Perancis.
Berbeda dengan di Inggris , negara Perancis pada masa lalu merupakan
suatu negara yang berbentuk feodal dan hak-hak istimewa feodal sangat menonjol
dan mendominasi, di mana pada saat ini hak-hak asasi manusia kurang
mendapat perhatian .
Masalah hak-hak asasi ini tidak dapat di tuntut pelaksanaannya secara mutlak
karena penuntutan pelaksanaan hak asasi secara mutlak berarti melanggar
hak-hak asasi yang sama dari orang lain.
Selain itu, pada abad ke XVI, pertentangan yang terjadi antara para bangsawan
dan Raja di Perancis menjadi makin tajam karena pada tahun 1660, sistem
monarki di pulihkan kembali, walaupun kekuasaan Raja Perancis pada
abad ke XIII sudah cukup kuat, namun negara nasional baru terbentuk secara
definitif dalam abad ke XVI, yang akhirnya mengakibatkan keluarnya Raja
Perancis dari konflik dan para bangsawan menjadi pemenang.
Dalam abad ke XVII, negara nasional sudah mulai memiliki ciri-ciri negara yang
absolutisme , Raja menganggap dirinya sebagai Wakil Tuhan yang
dengan demikian tidak bertanggung jawab baik kepada rakyat maupun kepada
gereja.
Perkembangan yang terus berlangsung sampai abad ke XX ini di sebut dengan abad
teknik, otomatisasi, komputer dan sebagainya yang mengakibatkan timbulnya istilah
abad depersonalisasi yang maksudnya adalah manusia sudah bukan manusia
lagi.
Semua akibat di atas secara tidak langsung akan dapat membawa dampak lain yang
bukan saja pada sikap berpikir, tetapi manusia akhirnya di katakan tidak dapat atau tidak
mau di anggap sebagai yang harus bertanggung jawab atas semua tindakan-tindakannya.
Dari penjelasan ini kita dapat melihat bahwa kelemahan suatu proses
industrialisme ialah karena tidak memperhatikan berbagai akibat dari pengaruh
teknologi yang baru dan juga industrialisme tidak memperhatikan atau
melihat perbedaan antara dampak primer ( primary social effects )
yang mempunyai gejala umum seperti urbanisasi, peningkatan
mobilitas sosial baik secara vertikal maupun horisontal serta makin mekarnya
suatu masyarakat dengan dampak sosial sekunder ( secondary social
effects ) yang dapat berbentuk perubahan cara hidup dan hubungan / interaksi
di dalam keluarga, berkurangnya wibawa lembaga tradisional dan timbulnya
kebutuhan untuk rekreasi yang baru.
Para ahli sosiologi berpendapat bahwa untuk dapat mencapai suatu fase perubahan,
terlebih dahulu di perlukan suatu kematangan sosial budaya , dan hal ini
telah terjadi di negara industri pada pertengahan abad ini dengan akibat bahwa,
negara-negara berkembang yang di dahului oleh negara industri dalam mengalami
dan menjalani perubahan masyarakat akibat teknologi baru telah di kembangkan
dan di sempurnakan.
Dengan demikian dapatlah di katakan bahwa secara ideal suatu perubahan nilai
akan mendahului teknologi yang akan di pakai, dan berbeda dengan industrialisme
yang menyisihkan tenaga kerja, maka industrialisasi sangat memperhatikan
peningkatan ketrampilan dan kesempatan kerja untuk menikmati hasil teknologi
yang baru.
Jika di jabarkan secara lebih rinci maka kita akan memperoleh ruang lingkup
ilmu Sosiologi Pembangunan sebagai berikut :
- Meneliti serta mengidentifikasi sel-sel aktif yang ada dalam masyarakat yang
dapat mempercepat pembangunan, seperti antara lain militer dan eksekutif,
selain itu juga berupaya untuk menemukan kelompok-kelompok yang
memperlihatkan keadaan yang berubah di samping meneliti berbagai cara kerja
dari sel-sel aktif tersebut.
- Meneliti isi dan akibat dari pelaksanaan pembangunan, meneliti sejauh mana
perubahan yang terjadi di sadari dan telah menyebar di masyarakat dan sejauh
mana unsur-unsur ideologi dan kebudayaan dapat menunjang pembangunan,
karena pada prinsipnya suatu pembangunan beraspek manusia sebagai subyek
pembangunan.
Sering terjadi ada jurang yang yang dalam antara tuntutan perubahan dan
pelaksanaannya, antara kebutuhan dan kesanggupan, dan jurang-jurang tersebut
akan melahirkan perasaan frustrasi di kalangan anggota masyarakat.
- Meneliti sejauh mana akibat perubahan terhadap individu dan hal-hal apa yang
di inginkan atau di tolak oleh masyarakat dari perubahan tersebut.
Di samping itu pula, suatu pembangunan selalu di warnai oleh ide sehingga
tidak jarang juga terjadi benturan ide, dan untuk menghindarinya maka perlu di
perhatikan cara penyebaran yang lebih persuasif khususnya menyangkut suatu
ide yang dapat menyentuh hal-hal yang sensitif dalam masyarakat.
- Meneliti sejauh mana pengaruh eksogen dan apakah ada bahaya yang di
timbulkan yang bisa di eksploitir oleh masyarakat, karena kita menyadari bahwa
konstelasi dunia sudah menjadi sedemikian rupa bebasnya sehingga tidak ada
lagi daerah yang bisa steril terhadap setiap ide-ide asing.
- Untuk mempelajari pengaruh timbal balik dari berbgai aspek sosial – ekonomi –
politik serta bagaimana dimensi perkembangan dari masing-masing aspek
tersebut, serta juga turut di pelajari tentang koordinasi antar lembaga yang
terkait serta pengaruhnya di dalam pembentukan masyarakat, karena tidak dapat
di ingkari bahwa kontelasi politik yang labil akan mempunyai pengaruh yang
besar terhadap kestabilan ekonomi dan sebaliknya kestabilan ekonomi akan
menciptakan suatu keadaan sosial yang mantap.
Dengan berbagai ulasan di atas, kita dapat pahami bahwa dalam perkembangan dunia
dewasa ini perubahan yang terjadi dalam suatu masyarakat tertentu secara tidak
langsung juga dapat di sebabkan oleh adanya akibat penggunaan daripada
penemuan-penemuan baru di berbagai belahan bumi lain.
Jika kita mengamatinya, maka di dalam setiap proses dari suatu bentuk
perubahan masyarakat mempunyai apa yang di sebut dengan istilah :
Dewasa ini seluruh dunia sedang mengalami krisis akibat keadaan stabil yang di alami
sebelumnya berubah menjadi labil, hal tersebut karena perubahan yang terjadi pada
wilayah inti sebagai akibat kemajuan teknologi yang begitu pesat.
Daerah yang termasuk kedalam wilayah inti ini mengalami suatu revolusi
industri yang kedua , sedangkan pada wilayah tepi , terutama yang terdiri
dari negara berkembang, sekarang mengala mi dua revolusi industri
sekaligus yang mengakibatkan apa yang di sebut dengan revolusi mental
dan psikologi serta revolusi sosial ekonomi .
Jika sifat ini hilang dapat di katakan bahwa manusia itu mengalami perubahan ) serta
standarisasi pada masyarakat yang merupakan akibat logik dari adanya industrialisasi,
peledakan penduduk dan penggunaan teknologi oleh masyarakat.
Hal ini pada akhirnya secara tidak langsung akan membawa manusia pada keadaan yang
sebenarnya ( baik secara sadar maupun tidak ) di bentuk oleh dirinya sendiri, yang
secara umum dapat di katakan bahwa manusia dapat hancur karena akibat perbuatannya
sendiri, dan hal ini juga akhirnya menunjukkan tentang ketidak berdayaan manusia
seperti keadaan yang tercermin pada jiwa generasi muda sekarang.
Akibat lainnya yang akan timbul adalah manusia tidak mengetahui lagi tujuan
hidupnya, fungsinya dalam masyarakat dan fungsinya sebagai makhluk Tuhan
sehingga kehilangan esensi dirinya, dan untuk mengatasi masalah akibat kemajuan /
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka di perlukan adanya usaha inner
construction (usaha konstruksi ke dalam ), hanya dengan upaya inner
construction ( usaha konstruksi ke dalam ) seperti ini akan dapat
memberikan pegangan masyarakat untuk menghadapi masa depan dan dapat
menunjukkan langkah-langkah kita dalam masyarakat ( sosial ) dan politik.
Usaha tersebut sebagai suatu langkah awal dalam pembentukan konstruksi ke dalam
selanjutnya melalui kegiatan peningkatan pendidikan, sedangkan kegagalan
pembentukan dari suatu usaha konstruksi ke dalam selanjutnya akan mengakibatkan
terciptanya masalah konflik yaitu :
Seringkali berbagai bentuk pertentangan seperti ini tidak dapat terlihat dengan jelas,
akan tetapi dapat kita rasakan, hal itu di sebabkan karena adanya berbagai keresahan
terutama yang di akibatkan oleh usaha pengorbanan yang di lakukan secara individu
tetapi tidak mendapat hasil yang memadai dari masyarakat sekitarnya seperti apa yang
di harapkan.
Keadaan seperti ini merupakan sesuatu hal yang biasa terjadi di negara-negara yang
sedang berkembang, karena di samping industrialisasi, negara-negara yang sedang
Ketegangan antar generasi atau antar individu dan masyarakat dapat di atasi dengan
mempercepat kemajuan masyarakat yaitu dengan menitik-beratkan pada segi psikologi,
sosiologi, antropologi dan sejarah.
· Larangan dan resepsi harus di batasi pada keperluan seminimum mungkin oleh
pihak atasan terhadap masyarakat.
· Pihak yang berwenang harus mengetahui dengan benar perbedaan antara larangan
yang merugikan masyarakat dan yang menguntungkan ( bukan hanya di lihat dari
segi kekuasaan politik saja ).
· Melalui lembaga-lembaga negara atau masyarakat, pemerintah membantu
mendorong penyesuaian diri individu ke masyarakat baru dan sebaliknya
juga akan membantu mereka yang belum berhasil mengadakan penyesuaian diri.
Agar supaya suatu usaha menyangkut kemajuan sosial pada suatu masyarakat
tertentu dapat mencapai taraf sesuai dengan apa yang di rencanakan / di
inginkan , maka pertama kali harus dapat di ketahui adalah tingkat kesa daran
masyarakat mengenai :
Sebab itu, dalam alam perkembangan dewasa ini yang makin lama makin pesat, maka
setiap masyarakat moderen memerlukan manusia yang banyak meng-
gunakan rasio, di samping itu pula, dalam berbagai persoalan yang senantiasa di
hadapi manusia dalam kehidupannya, maka rasio di tentukan oleh emosi manusia
masing-masing, dan dari berbagai data / hasil survey yang ada ternyata sifat emosi
seseorang sangat berpengaruh pada setiap tingkatan keputusan yang di ambil sampai
berkisar pada angka 75 %.
Rasio ini sangat di perlukan untuk dapat mengatasi pertumbuhan suatu nilai,
dalam arti bahwa setiap manusia atau kelompok masyarakat sehubungan dengan
tingkat loyalitas- nya, karena dalam proses perubahan dari masyarakat
tradisional ke masyarakat moderen yang berubah adalah tingkat loyalitas -nya.
Pada masa perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat seperti sekarang, manusia
akan selalu merasa frustrasi jika tidak dapat mengikuti perkembangan tersebut, hal itu
terjadi karena pada masyarakat moderen yang bercirikan perubahan dan kemajuan
sangat cepat, sedangkan penyesuaian individu ( anggota masyarakatnya )
berlangsung sangat lambat sehingga individu-individu dalam masyarakat sukar untuk
dapat menjaga keseimbangannya dengan perubahan yang terjadi.
Menghadapi situasi seperti ini, agar setiap perubahan sosial yang terjadi juga
memperoleh partisipasi masyarakat dengan berpedoman pada falsafah demokrasi, maka
di harapkan bahwa di dalam suatu perencanaan sosial untuk tetap memperhatikan
berbagai unsur-unsur pendekatan sosiologis dan pendekatan psikologis.
Walaupun tidak di nyatakan secara resmi, setiap teori sosiologi selalu berdasarkan
pada asumsi tentang hakekat manusia dan masyarakat , dan asumsi-
asumsi ini akan membentuk dasar-dasar di atas di mana struktur dari berbagai perspektif
teoritis di bangun.
Masyarakat adalah suatu sistem yang terbentuk karena hubungan dari sesama
anggotanya, dengan kata lain, suatu masyarakat adalah suatu sistem yang terbentuk
dari kehidupan bersama manusia yang biasanya di sebut dengan sistem
kemasyarakatan.
Suatu masyarakat pada umumnya mempunyai wilayah yang sama dengan batas-
batas geografis yang jelas, dan batas-batas tersebut seringkali menjadi petunjuk
Namun demikian perlu pula di pahami bahwa ada sejumlah masyarakat yang
berasal dari berbagai daerah yang kemudian bersatu dan menjadi suatu bangsa
seperti contoh bangsa Indonesia yang dalam arti politik meliputi suatu wilayah
yang terdiri dari bermacam masyarakat dari berbagai daerah yang berbeda-beda.
Dengan adanya fakta seperti tersebut di atas, dapat di pahami bahwa pengertian
suatu bangsa ( nation ) tidak sama dengan pengertian masyarakat.
Semua individu yang terdapat dalam masyarakat tertentu merupana suatu kesatuan
penduduk yang juga di kenal dengan istilah kesatuan demografik , dan
sebutan demikian dapat di benarkan dengan pemahaman bahwa mereka bukanlah
kategori sosial semata karena mereka merupakan suatu kumpulan yang senantiasa
mengadakan hubungan dan kerja sama.
Demikian pula pola pikir dan perikelakuan yang sama dari semua warga
masyarakat tersebut yang secara keseluruhan berasal dari kebudayaan yang sama
atau biasanya di sebut dengan adat istiadat walaupun juga terdapat perbedaan
seperti contohnya Indonesia namun hal ini tidak akan menghalangi persatuan
tersebut karena dengan kemauan bersama mereka dapat membuat suatu wadah
yang sama yang lebih tinggi dari nilai-nilai budaya yang di sepakati bersama.
Sehingga dengan demikian dapat di artikan bahwa sebenarnya manusia itu adalah
makhluk yang gila perang dan selalu mementingkan dirinya sendiri namun tetap
membutuhkan keselamatan, karena masyarakat berusaha untuk mengembangkan dirinya
untuk merintangi nafsu manusia dan mengisolir mereka dalam kepatuhan.
Dalam uraian tentang teori Hobbes ini kita temukan suatu anggapan dasar bahwa
ternyata pada hakekatnya, seorang manusia adalah :
Di sebabkan oleh pertambahan dalam ukurannya, maka struktur tubuh sosial
( social body ) maupun tubuh organisme hidup ( living body ) itu
mengalami pertumbuhan juga, karena semakin besar suatu struktur sosial
maka akan semakin banyak pula bagian-bagiannya, seperti halnya dengan sistem
biologis yang menjadi semakin kompleks sementara ia tumbuh menjadi semakin
besar.
Di dalam suatu sistem organisme maupun sistem sosial , maka perubahan
pada suatu bagian akan mengakibatkan perubahan pada bagian lain dan pada
akhirnya di dalam sistem secara keseluruhan, dan perubahan sistem politik
dari suatu pemerintahan demokratis ke suatu pemerintahan yang totaliter akan
Bagian-bagian yang saling berkaitan satu dengan lainnya, merupakan suatu struktur-
mikro yang dapat di pelajari secara terpisah.
Melihat suatu masyarakat , antara lain dapat di telaah dari dua sudut, yakni sudut
struktural dan sudut dinamika -nya, segi struktural di namakan pula
struktur sosial , yaitu keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok
yakni kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial serta
lapisan-lapisan sosial, sedangkan yang di maksud dengan dinamika masyarakat
adalah proses sosial dan perubahan- perubahan sosialnya.
Dengan proses sosial ini di artikan sebagai pengaruh timbal balik dari berbagai
segi kehidupan bersama, atau dengan kata lain bahwa proses sosial adalah :