Anda di halaman 1dari 4

DERMATITIS ATOPIK PADA ANAK

Dermatitis atopik adalah penyakit kulit yang paling sering dijumpai pada bayi dan anak, ditandai
dengan reaksi inflamasi pada kulit dan didasari oleh faktor herediter dan lingkungan. Penyakit ini
bersifat kronik residif. Bila residif biasanya disertai infeksi, akibat alergi, faktor psikogenik, atau
akibat bahan kimia atau iritan.
Dermatitis atopik merupakan peradangan kulit berupa dermatitis kronis residif, disertai rasa
gatal, dan dapat mengenai atau menyerang bagian tubuh tertentu. Anak-anak lebih sering terkena
dermatitis atopik dan 50% menghilang saat remaja tetapi terkadang menetap dan muncul saat
dewasa, atau bahkan baru mulai muncul saat usia dewasa.
Dermatitis atopik dapat sembuh dengan bertambahnya usia, tetapi dapat pula menetap bahkan
meluas dan memberat sampai usia dewasa. Kejadian dermatitis atopi meningkat dari 3 – 10 %.
Enam puluh persen anak dengan dermatitis atopi manifestasi klinis terjadi pada tahun pertama
kehidupan, 90% pada anak usia 5 tahun.

ETIOLOGI
- Iritan: sabun, detergen, desinfektan
- Alergen kontak dan hirup : debu, serbuk bunga
- Mirkoorganisme: kandida, dermatofit, stafilokokus aureus, pityrosporum yeast
- infeksi virus
- Lain-lain: makanan, faktor psikogenik, iklim, hormone

MANIFESTASI KLINIS
Terdapat 3 bentuk klinis dermatitis atopik yaitu bentuk infantil, anak dan bentuk dewasa :
Bentuk infantil
- Secara klinis berbentuk dermatitis akut eksudatif dengan predileksi daerah muka terutama pipi
dan daerah ekstensor ektremitas.
- Bentuk ini berlangsung sampai usia 2 tahun.
- Lesi yang paling menonjol adalah vesikel dan papula, serta garukan yang menyebabkan krusta
dan kadang infeksi sekunder.
Bentuk anak
- Seringkali merupakan lanjutan dari bentuk infantil walaupun diantaranya terdapat suatu periode
remisi. Pedoman Pelayanan Medis Edisi II 47
- Gejala klinis ditandai oleh kulit kering (xerosis) yang lebih bersifat kronik dengan predileksi
daerah fleksura antekubiti, poplitea tangan, kaki dan periorbita.
Bentuk dewasa
- Terjadi pada usia sekitar 20 tahun. Umumnya berlokasi didaerah lipatan muka, leher, bagian
badan atas dan ekstremitas.
- Lesi bebentuk dermatitis kronik dengan gejala utama likenifikasi dan skuamasi.

DIAGNOSIS
dermatitis atopik Diagnosis Dermatitis atopi bila ditemukan minimal 3 gejala mayor dan 3 gejala
minor (Hanifin & Rajka, 1980)
Kriteria mayor
- Pruritus
- Morfologi dan distribusi khas:
- Dewasa: likenifikasi fleksura
- Bayi dan anak: lokasi kelainan di daerah muka dan ekstensor
- Dermatitis bersifat kronik residif
- Riwayat atopi pada penderita atau keluarganya
Kriteria minor
- Xerosis
- Iktiosis/pertambahan garis di palmar/keatosis pilaris
- Reaktivasi pada uji kulit tipe cepat
- Peningkatan kadar IgE
- Kecenderungan mendapat infeksi kulit atau kelainan imunitas seluler
- Dermatitis pada areola mamae
- Keilitis
- Konjungtivitis berulang
- Lipatan Dennie-Morgan daerah infraorbita
- Keratokonus
- Katarak subskapular anterior
- Hiperpigmentasi daerah orbita
- Kepucatan/eritema daerah muka
- Pitiriasis alba 48 Dermatitis Atopik
- Lipatan leher anterior
- Gatal bila berkeringat
- Intoleransi terhadap bahan wol dan lipid solvent
- Gambaran polifolikuler lebih nyata
- Intoleransi makanan
- Perjalanan penyakit dipengaruhi lingkungan dan emosi
- White dermographism/delayed blanch

TATALAKSANA
Gejala ringan
- Perawatan harian rutin:
- Memotong kuku untuk mengurangi abrasi kulit
- Mandi dengan air hangat
- Kurangi kontak sabun pada genitalia, aksila, tangan dan kaki
- Gunakan sabun yang lembut
- Keringkan dan gunakan pelembab
- Hindari kontak dengan alergen
- Kortikosteroid topikal potensi lemah-sedang
- Antihistamin bila perlu, Bila membaik, lanjutkan terapi. Bila tidak membaik, tata laksana
sesuai gejala sedang berat
Gejala sedang-berat
- Perawatan harian rutin
- Naikkan potensi kortikosteroid topikal
- Antihistamin rutin
Bila tidak membaik:
- Pertimbangkan infeksi sekunder atau dermatitis kontak
- Pertimbangkan leukotrien inhibitor
- Antihistamin rutin
- Perawatan harian rutin
- Naikkan potensi kortikosteroid topikal
Bila membaik : lanjutkan perawatan harian rutin, turunkan potensi kortikosteroid topikal potensi
ringan-sedang, antihistamin bila perlu bila tidak membaik : rujuk ke ahli imunologi atau
dermatologi

Daftar Pustaka

1. Pudjiadi et al. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: Badan
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2011
2. Putri WE, Faizin M. Profil Kleainan Kulit Pada Pasien Dermatitis Atopik Pada Anak dan
Dewasa. Surabaya. 2019

Anda mungkin juga menyukai