Disusun oleh :
1. Fanny Alfionita
2. Cynthia Monica
3. Saerang Litania ForChrist Langi
4. Pratama Satrio
Pembimbing :
dr. Ida Bagus Eka A, Sp.A
K E PA N I T E R A A N K L I N I K I L M U K E S E H ATA N
ANAK
P E R I O D E 1 5 J U N I – 11 J U L I 2 0 2 0
FA K U LTA S K E D O K T E R A N
U N I V E R S I TA S K R I S T E N I N D O N E S I A
J A K A R TA
SKENARIO :
Anak perempuan, usia 12 tahun, datang ke poli anak dengan keluhan pucat.
Menurut ibu anak terlihat pucat dan lemah kurang lebih 1 bulan terakhir.
Tugas :
• Jelaskan tatalaksana
Definisi, Etiologi, Faktor risiko
Definisi
• Anemia merupakan keadaan konsentrasi hemoglobin di bawah
rentang normal yang sesuai dengan umur dan jenis kelamin.
• Anemia secara umum didefinisikan sebagai berkurangnya volume
eritrosit atau konsentrasi hemoglobin.
• Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang disebabkan oleh
kekurangan zat besi yang dibutuhkan untuk sintesis hemoglobin.
Kriteria anemia
Diatas usia 4 bulan • cadangan besi mulai berkurang dan dibutuhkan zat besi dari makanan.
• Pada bayi aterm, deplesi jarang terjadi sebelum usia 4 bulan, dan anemia
juga jarang terjadi bila mulai dikenalkan makanan saat usia 4-6 bulan.
Tetapi pada bayi premature, deplesi dapat terjadi pada usia 3 bulan karena
pertumbuhan lebih cepat dan cadangan besi memang lebih sedikit.
Penyebab defisiensi besi menurut umur
1. RBC
2b. RES
3. Morfologi
3. Morfologi
5. Manifestasi
klinis
4. Mekanisme
ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA ANAK
PENEGAKKAN DIAGNOSA
Manifestasi Klinik :
PEMERIKSAAN FISIK
TANDA - TANDA VITAL
GEJALA KHAS PADA ANEMIA
>Bibir Pucat dan Keilosis Angularis
>koilonychias(kukusendok)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
•TIBC = jumlah besi yang dapat berikatan
dengan transferin.
•Serum ferritin = simpanan besi tubuh
•SI(serum iron) = banyaknya besi yg diikat
oleh transferin.
Tahap Pertama Defisiensi Besi
• Tahap ini disebut iron depletion atau storage iron deficiency, ditandai dengan
berkurangnya cadangan besi atau tidak adanya cadangan besi.
• Hemoglobin dan fungsi protein besi lainnya masih normal.
• Pada keadaan ini terjadi peningkatan absorpsi besi non heme. Feritin serum
menurun sedangkan pemeriksaan lain untuk mengetahui adanya kekurangan besi
masih normal.
Tahap Kedua Defisiensi Besi
• Pada tingkat ini yang dikenal dengan istilah iron deficient erythropoietin atau iron
limited erythropoiesis didapatkan suplai besi yang tidak cukup untuk menunjang
eritropoe sis.
• Dari hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh nilai besi serum menurun dan
saturasi transferin menurun sedangkan total iron binding capacity (TIBC) dan
free erythrocyte porphyrin (FEP) meningkat.
Tahap Ketiga Defisiensi Besi
• Tahap inilah yang disebut sebagai iron deficiency anemia.
• Keadaan ini terjadi bila besi yang menuju eritroid sumsum tulang tidak cukup
sehingga menyebabkan penurunan kadar Hb.
• Dari gambaran darah tepi didapatkan mikrositosis dan hipokromik yang progresif.
Pada tahap ini telah terjadi perubahan epitel terutama pada anemia defisiensi
besi yang lebih lanjut
Tahap Defisiensi Besi
Tahap I Tahap II Tahap III
Hemoglobin (Normal) (sedikit menurun) (menurun jelas)
Mikrositik hipokrom
Cadangan besi (mg) <100 0 0
Preparat yang tersedia adalah ferous sulfat, ferous glukonat, ferous fumarat, dan fedrous suksinat.
Dosis besi elemental 4-6 mg/kgBB/hari.
Respon terapi dengan menilai kenaikan kadar Hb/Ht setelah 1 bulan kenaikan kadar Hb sebesar
2g/dL atau lebih Bila ditemukan, terapi dilanjutkan sampai 2-3 bulan.