Anda di halaman 1dari 57

http://istiarto.staff.ugm.ac.

id

REGRESI DAN INTERPOLASI


Curve Fitting
Curve Fitting
2 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Acuan
¤  Chapra, S.C., Canale R.P., 1990, Numerical Methods for Engineers,
2nd Ed., McGraw-Hill Book Co., New York.
n  Chapter 11 dan 12, pp. 319-398.
Curve Fitting
3 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Mencari garis/kurva yang mewakili serangkaian titik data


¨  Ada dua cara untuk melakukannya, yaitu
¤  Regresi
¤  Interpolasi
¨  Aplikasi di bidang enjiniring
¤  Pola perilaku data (trend analysis)
¤  Uji hipotesis (hypothesis testing)
Curve Fitting
4 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Pemakaian regresi


¤  Apabila data menunjukkan tingkat kesalahan yang cukup signifikan
atau menunjukkan adanya noise
¤  Untuk mencari satu kurva tunggal yang mewakili pola umum perilaku
data
¤  Kurva yang dicari tidak perlu melewati setiap titik data
Curve Fitting
5 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Interpolasi
¤  Diketahui bahwa data sangat akurat
¤  Untuk mencari satu atau serangkaian kurva yang melewati setiap titik
data
¤  Untuk memperkirakan nilai-nilai di antara titik-titik data
¨  Extrapolasi
¤  Mirip dengan interpolasi, tetapi untuk memperkirakan nilai-nilai di luar
range titik-titik data
Curve Fitting terhadap Data Pengukuran
6 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Analisis pola perilaku data


¤  Pemanfaatan pola data (pengukuran, experimen) untuk melakukan
perkiraan
¤  Apabila data persis (akurat): interpolasi
¤  Apabila data tak persis (tak akurat): regresi
¨  Uji hipotesis
¤  Pembandingan antara hasil teori atau hasil hitungan dengan hasil
pengukuran
Beberapa Parameter Statistik
7 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

1
merepresentasikan sebaran data

¨  Rata-rata aritmatik, mean y= ∑ yi


n
¨  Simpangan baku, standard St 2
sy = St = ∑ (y i − y )
deviation, deviasi standar n −1

2 St
¨  Varian (‘ragam’), variance sy =
n −1
sy
¨  Coefficient of variation c.v. = 100%
y
Distribusi Probabilitas
8 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

frek
Distribusi Normal
salah satu distribusi/sebaran
data yang sering dijumpai
adalah distribusi normal

X
9 Regresi
Regresi linear
Regresi non-linear
Regresi: Metode Kuadrat Terkecil
10 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Mencari suatu kurva atau suatu fungsi (pendekatan) yang


sesuai dengan pola umum yang ditunjukkan oleh data
¤  Datanya menunjukkan kesalahan yang cukup signifikan
¤  Kurva tidak perlu memotong setiap titik data
¨  Regresi linear
¨  Regresi persamaan-persamaan tak-linear yang dilinearkan
¨  Regresi tak-linear
Regresi: Metode Kuadrat Terkecil
11 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Bagaimana caranya?


¤  Program komputer
¤  Spreadsheet (Microsoft Excel)
¤  SciLab
Regresi Linear
12 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Mencari suatu kurva lurus yang cocok menggambarkan pola serangkaian
titik data: (x1,y1), (x2,y2) … (xn,yn)
y = a0 + a1x + e
a0 : intercept
a1 : slope
e : error

¨  Microsoft Excel


¤  INTERCEPT(y1:yn;x1:xn)
¤  SLOPE(y1:yn;x1:xn)
Regresi Linear
13 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Kesalahan atau residu (e) adalah perbedaan antara nilai y


sesungguhnya dan y nilai pendekatan menurut persamaan
linear a0 + a1x.
e = y − a0 − a1x

¨  Minimumkan jumlah kuadrat residu tersebut


min [ Sr ] = min [ ∑ e ] = min [ ∑ (y − a
i
2
i
2
0 − a1xi ) ]
Regresi Linear
14 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Bagaimana cara mencari


koefisien a0 dan a1?
¤  Diferensialkan persamaan ∂Sr
tersebut dua kali, masing- = −2∑ (y i − a0 − a1xi ) = 0
∂a0
masing terhadap a0 dan a1.
∂Sr
¤  Samakan kedua persamaan = −2∑ (y i − a0 − a1xi )xi = 0
hasil diferensiasi tersebut ∂a1
dengan nol.
Regresi Linear
15 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¤  Selesaikan persamaan yang didapat untuk mencari


a0 dan a1

n∑ xi yi − ∑ xi ∑ yi
a1 = 2
n∑ xi − (∑ xi )
2

a0 = y − a1x

¤  dalam hal ini, y dan x masing-masing adalah nilai y rata-rata x rata-
rata
Contoh Regresi Linear
16 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

Tabel data Grafik/kurva data


i xi yi = f(xi) 8
0 1 0.5 6
1 2 2.5

y = f(x)
2 3 2 4
3 4 4 2
4 5 3.5
0
5 6 6
0 1 2 3 4 5 6 7
6 7 5.5 X
Hitungan regresi linear
17 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

i xi yi xi y i xi2 yreg (yi−yreg)2 (yi−ymean)2


0 1 0.5 0.5 1 0.910714 0.168686 8.576531

1 2 2.5 5 4 1.75 0.5625 0.862245

2 3 2.0 6 9 2.589286 0.347258 2.040816

3 4 4.0 16 16 3.428571 0.326531 0.326531

4 5 3.5 17.5 25 4.267857 0.589605 0.005102

5 6 6.0 36 36 5.107143 0.797194 6.612245

6 7 5.5 38.5 49 5.946429 0.199298 4.290816

∑= 28 24.0 119.5 140 ∑= 2.991071 22.71429


Hitungan regresi linear
18 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

n∑ xi yi − ∑ xi ∑ yi 7(119.5) − 28(24)
a1 = 2
= 2
= 0.839286
n∑ xi − (∑ xi ) 7(140) − (28)
2

24
y= = 3.4
7
28
x= =4
7
a0 = 3.4 − 0.839286(4) = 0.071429
Hitungan regresi linear
19 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

7
6
5
4
Y

3 data
2 regresi
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
X
Regresi Linear
20 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Kuantifikasi kesalahan


¤  Kesalahan standar

Sr 2
sy x = Sr = ∑ (yi − a0 − a1xi )
n −2

¤  Perhatikan kemiripannya dengan simpangan baku (standard deviation)

St 2
sy = St = ∑ (y i − y )
n −1
Regresi Linear
21 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Beda antara kedua kesalahan tersebut menunjukkan


perbaikan atau pengurangan kesalahan

St − Sr koefisien determinasi
r2 =
St (coefficient of determination)

n∑ xi y i − (∑ xi )(∑ y i ) koefisien korelasi


r= (correlation coefficient)
2 2
n∑ xi − (∑ xi ) n∑ y i − (∑ y i )
2 2
Hitungan regresi linear
22 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

2
Sr = ∑ (y i − a0 − a1xi ) = 2.991071
2
St = ∑ (y i − y ) = 22.71429

St − Sr 22.71429 − 2.991071
r2 = = = 0.868318
St 22.71429
r = 0.931836
Regresi Linear
23 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Linearisasi persamaan-persamaan tak-linear


¤  Logaritmik menjadi linear
¤  Eksponensial menjadi linear
¤  Pangkat (polinomial tingkat n > 1) menjadi linear (polinomial tingkat 1)
¤  Dll.
Linearisasi persamaan non-linear (1)
24 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

y ln y
ln y = ln a1 + b1 x

y = a1 eb1x b1
1

ln a1
x x
Linearisasi persamaan non-linear (2)
25 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

y log y log y = log a2 + b2 log x

y = a2 xb2 b2
1

x log x
logb2
Linearisasi persamaan non-linear (3)
26 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

1 b3 + x 1 b3 1
y 1/y = = +
y a3 x a3 a3 x

x b3 a3
y = a3
b3 + x 1 a3 1

x 1/x
27 Interpolasi
Metode Newton
Metode Lagrange
Interpolasi
28 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

linear kuadratik kubik


Interpolasi
29 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Penyelesaian persamaan polinomial tingkat n membutuhkan


sejumlah n + 1 titik data
¨  Metode untuk mencari polinomial tingkat n yang merupakan
interpolasi sejumlah n + 1 titik data:
¤  Metode Newton
¤  Metode Lagrange
Interpolasi Linear: Metode Newton
30 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

f(x)

f(x1)
f1(x ) − f (x0 ) f (x1) − f (x0 )
=
f1(x) x − x0 x1 − x0
f(x0) f (x1) − f (x0 )
f1(x ) = f (x0 ) + (x − x0 )
x1 − x0
x
x0 x x1
Interpolasi Kuadratik: Metode Newton
31 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

f2 (x ) = b0 + b1(x − x0 ) + b2 (x − x0 )(x − x1)


= b0 + b1x − b1x0 + b2 x2 + b2 x0 x1 − b2 xx0 − b2 xx1
b2 ) x2
= (b0 − b1x0 + b2 x0 x1) + (b1 − b2 x0 − b2 x1) x + (!
%"" "$""" # %""$""#
a0 a1 a2

⎧a0 = b0 − b1x0 + b2 x0 x1
⎪
f2 (x ) = a0 + a1x + a2 x2 ⎨ a1 = b1 − b2 x0 − b2 x1
⎪a = b
⎩ 2 2
Interpolasi Kuadratik: Metode Newton
32 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

b0 = f (x0 )

f ( x1) − f ( x0 )
b1 = = f ⎡⎣ x1, x0 ⎤⎦
x1 − x0

f ( x2 ) − f ( x1) f ( x1) − f ( x0 )

x2 − x1 x1 − x0 f ⎡x , x ⎤ − f ⎡x , x ⎤
b2 = = f ⎡⎣ x2 , x1, x0 ⎤⎦ = ⎣ 2 1 ⎦ ⎣ 1 0 ⎦
x2 − x1 x2 − x1
Interpolasi Polinomial: Metode Newton
33 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

fn (x) = b0 + b1(x − x0 ) + ... + bn (x − x0 )(x − x1)...(x − xn −1)


b0 = f (x0 )
b1 = f [x1, x0 ]
b2 = f [x2 , x1, x0 ]
.
.
.
bn = f [xn , xn −1,..., x1, x0 ]
Interpolasi Polinomial: Metode Newton
34 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

f ⎡⎣ xi , xj ⎤⎦ =
( )
f ( xi ) − f xj
xi − xj
f ⎡⎣ xi , xj ⎤⎦ − f ⎡⎣ xj , xk ⎤⎦
f ⎡⎣ xi , xj , xk ⎤⎦ =
xi − xk
f ⎡⎣ xn , xn−1, ..., x1 ⎤⎦ − f ⎡⎣ xn−1, nn−2 , ..., x0 ⎤⎦
f ⎡⎣ xn , xn−1, ..., x1, x0 ⎤⎦ =
xn − x0
Interpolasi Polinomial: Metode Newton
35 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

fn (x ) = f (x0 ) + (x − x0 ) f[x1, x0 ] + (x − x0 )(x − x1) f[x2 , x1, x0 ] + ... +


(x − x0 )(x − x1)...(x − xn −1) f[xn , xn −1,..., x0 ]
Interpolasi Polinomial: Metode Newton
36 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

langkah hitungan
i xi f(xi)
ke-1 ke-2 ke-3

0 x0 f(x0) f[x1,x0] f[x2,x1,x0] f[x3,x2,x1,x0]

1 x1 f(x1) f[x2,x1] f[x3,x2,x1]

2 x2 f(x2) f[x3,x2]

3 x3 f(x3)
Interpolasi Polinomial: Metode Lagrange
37 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

n
fn (x ) = ∑ Li (x ) f (xi )
i =0

x − xj
n
Li (x ) = ∏
j = 0 xi − x j
j ≠i
Contoh interpolasi
38 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

7
i xi f(xi) 6
5
0 1 1.5
4

f(x)
1 4 3.1 3
2 5 6 2
3 6 2.1 1
0
0 1 2 3 4 5 6 7
X
39 Spline
Linear
Kuadratik
Kubik

http://istiarto.staff.ugm.ac.id
Interpolasi: Spline
40 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Jumlah titik data n + 1 à interpolasi polinomial tingkat n


¤  Tingkat besar, n >>, mengalami kesulitan apabila titik-titik data
menunjukkan adanya perubahan tiba-tiba di suatu titik tertentu
(perubahan gradien secara tiba-tiba).
¤  Dalam situasi tsb, polinomial bertingkat kecil, n «, dapat lebih
representatif untuk mewakili pola data.
¤  Spline
n  Cubic splines (n = 3)
n  Quadratic splines
n  Linear splines
Interpolasi Polinomial vs Spline
41 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

§  polinomial tingkat n

n» n=1
n=1 n»
Linear Splines
42 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  First-order spline : garis lurus


¨  Data urut : x0, x1, x2, …, xn
f (x ) = f (x0 ) + m0 (x − x0 ) x0 ≤ x ≤ x1
f (x ) = f (x1) + m1(x − x1) x1 ≤ x ≤ x2
.
.
.
f (x ) = f (xn −1) + mn −1(x − xn −1) xn −1 ≤ x ≤ xn
Linear Splines
43 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Slope/gradien/kemiringan garis lurus, mi:


f (xi +1) − f (xj )
mi =
xi +1 − xj

¨  Linear spline, dengan demikian, adalah sama dengan interpolasi linear.
¨  Kekurangan linear spline adalah ketidak-mulusan kurva interpolasi.
¨  Terdapat perubahan slope yang sangat tajam di titik-titik data atau di
titik-titik pertemuan kurva spline (knot).
Linear Splines
44 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Dengan kata lain, terdapat diskontinuiti/ketidak-mulusan diferensial


pertama (kemiringan) fungsi spline di titik-titik knot.
¨  Perlu dicari suatu fungsi spline (bertingkat n lebih tinggi) dengan
menyamakan diferensial pertamanya (kemiringannya) di titik-titik knot.
Quadratic Splines
45 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Untuk mendapatkan kurva yang memiliki diferensial/laju-perubahan ke-m


kontinu di titik knot, maka diperlukan kurva spline yang bertingkat paling
kecil m + 1.
¨  Yang paling banyak dipakai adalah spline tingkat 3 (cubic spline):
diferensial pertama dan kedua kontinu di titik-titik knot.
¨  Ketidak-mulusan diferensial ketiga, keempat, dst. umumnya tidak begitu
tampak secara visual.
¨  Sebelum membahas cubic spline, berikut dipaparkan quadratic spline
terlebih dulu.
Quadratic Splines
46 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Tujuan: mencari polinomial tingkat 2 untuk setiap interval titik-titik data.
¨  Polinomial tingkat 2 tsb harus memiliki diferensial pertama (laju
perubahan) yang kontinu di titik-titik data.
¨  Polinomial tingkat 2:

f (x ) = ai x2 + bi x + ci

¨  Untuk (n+1) titik data (i = 0, 1, 2, …, n), terdapat n interval, sehingga


terdapat 3n koefisien yang harus dicari (ai, bi, ci), i = 1, 2, ..., n.
¨  Perlu persamaan sejumlah 3n.
Quadratic Splines
47 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Ke-3n persamaan tsb adalah sbb.


¤  Kurva spline memotong titik-titik data (knot): interval i − 1 dan i bertemu
di titik data {xi−1, f(xi −1)}.
2
ai −1xi −1 + bi −1xi −1 + ci −1 = f (xi −1) i = 2, 3, …, n
2
ai xi −1 + bi xi −1 + ci = f (xi −1) 2(n − 1) pers.
Quadratic Splines
48 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¤  Kurva spline di selang (interval) pertama memotong titik data pertama
(i = 1) dan kurva spline di interval terakhir memotong titik data terakhir
(i = n).
2
a1x0 + b1x0 + c1 = f (x0 )
2
2 pers.
an xn + bn xn + cn = f (xn )
Quadratic Splines
49 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¤  Diferensial (gradien) kurva spline di dua interval berurutan adalah


sama di titik data yang bersangkutan.
Gradien:

fʹ′(x) = 2ax + b

2ai −1xi −1 + bi −1 = 2ai xi −1 + bi i = 2, 3, …, n


(n − 1) pers.
Quadratic Splines
50 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¤  Diferensial kedua (laju perubahan gradien) kurva spline di titik data
pertama sama dengan nol.
ai = 0 1 pers.

¤  Konsekuensi: 2 titik data pertama (i = 0 dan i = 1) dihubungkan dengan


garis lurus.
Quadratic Splines
51 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Dengan demikian, jumlah persamaan seluruhnya adalah:


2(n – 1) + 2 + (n – 1) + 1 = 3n
Cubic Splines
52 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Tujuan: mencari polinomial tingkat 3 untuk setiap interval titik-titik data.
¨  Polinomial tingkat 3 tsb harus memiliki diferensial pertama (gradien) dan
diferensial kedua (laju perubahan gradien) yang kontinu di titik-titik data.
¨  Polinomial tingkat 3:
fi (x) = ai x3 + bi x2 + ci x + di

¨  Untuk (n+1) titik data (i = 0, 1, 2, …, n), terdapat n interval, shg. terdapat
4n koefisien yang harus dicari (ai,bi,ci,di), i = 1, 2, ..., n.
¨  Perlu persamaan sejumlah 4n.
Cubic Splines
53 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Ke-4n persamaan tsb adalah sbb.


¤  Kurva spline memotong titik-titik data (knot): interval i − 1 dan i bertemu
di titik data {xi − 1, f(xi − 1)} à (2n − 2) pers.
¤  Kurva spline di interval pertama memotong titik data pertama dan
kurva spline terakhir memotong titik data terakhir à 2 pers.
¤  Diferensial pertama kurva spline di dua interval berurutan adalah sama
di titik data ybs. à (n − 1) pers.
Cubic Splines
54 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¤  Diferensial kedua kurva spline di dua interval berurutan adalah sama
di titik data ybs. à (n − 1) pers.
¤  Diferensial kedua kurva spline di titik data pertama dan terakhir sama
dengan nol à 2 pers.

Konsekuensi: kurva spline berupa garis lurus di titik data pertama


dan di titik data terakhir.

Alternatif: diferensial kedua kurva spline di 2 titik data tsb


diketahui.
Cubic Splines
55 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

¨  Diperoleh 4n persamaan yang harus diselesaikan untuk mencari 4n


koefisien, ai, bi, ci, di.
¨  Dimungkinkan untuk melakukan manipulasi matematis shg diperoleh suatu
teknik cubic splines yang hanya memerlukan
n – 1 penyelesaian (lihat uraian di buku acuan):
¤  Chapra, S.P., Canale, R.P., 1985, Numerical Methods for Engineers, McGraw-Hill
Book Co., New York, hlm. 395-396).
Cubic Splines
56 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

f ʹ′ʹ′(xi −1)
(xi − x )3 + f (xi −1) (x − xi −1)3
ʹ′ʹ′
fi (x ) =
2 unknowns di setiap interval: 6(xi − xi −1) 6(xi − xi −1)
fʹ′ʹ′(xi −1) dan fʹ′ʹ′(xi ) ⎡ f (xi −1) f ʹ′ʹ′(xi −1)(xi − xi −1)⎤
+ ⎢ − ⎥ (xi − x )
⎣ (xi − xi −1) 6 ⎦
⎡ f (xi ) f ʹ′ʹ′(xi −1)(xi − xi −1)⎤
+ ⎢
(x − x )

6 ⎥ (x − xi −1)
⎣ i i −1 ⎦

(xi − xi −1) fʹ′ʹ′(xi −1) + 2(xi +1 − xi −1) fʹ′ʹ′(xi ) + (xi +1 − xi ) fʹ′ʹ′(xi +1) = n interval ⎫
⎪
6 fʹ′ʹ′(x0 ) = 0⎬ ⇒ (n − 1) persamaan
[f (xi +1) − f (xi )] + 6 [f (xi −1) − f (xi )]
(xi +1 − xi ) (xi − xi −1) fʹ′ʹ′(xn ) = 0 ⎪⎭
57 http://istiarto.staff.ugm.ac.id

Anda mungkin juga menyukai