Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Tio Priantoro

NIM. :180121009

Jawabab

1). Bunga adalah balas jasa yang diberikan oleh pihak bank (konvensional) untuk nasabah yang
memiliki simpanan dan harus dibayarkan nasabah yang memiliki pinjaman kepada bank. Bunga
sering dikaitkan dengan istilah riba.

Bagi hasil adalah alternatif pembagian keuntungan yang sistemnya berdasarkan dari penetapan akad
di awal yang telah disepakati sebelumnya dan akan meningkat seiring dengan keuntungan yang
diperoleh perusahaan.

Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil

1. Penentuan Besaran

Perbedaan sistem pembagian keuntungan secara bunga dan bagi hasil yang paling mencolok terlihat
pada penentuan besaran. Bunga, seperti pengertiannya ditentukan menggunakan bentuk presentase
besaran kredit utang. Sedangkan bagi hasil dintentukan menggunakan rasio atau perbadingan
terhadap keuntungan usaha yang dibiayai dari kredit tersebut.

2. Acuan Pembagian

Acuan yang dijadikan dasar penghitungan bunga dan bagi hasil juga berbeda. Acuan besarnya bunga
dipengaruhi oleh seberapa besar pokok hutang atau kredit yang dikeluarkan. Sedangkan acuan bagi
hasil yaitu menggunakan rasio seberapa besar keuntungan yang dibiayai oleh kredit tersebut.

3. Besarnya pendapatan dan jumlah pembayaran

Pada sistem bunga, pendapatan yang diperoleh bersifat statis yang dimana walaupun perusahaan
merugi, utang tetap memiliki bunga yang tetap serta jumlah pembayarannya setiap periodenya juga
tetap. Sedangkan dalam bagi hasil pendapatan yang diperoleh akan bersifat dinamis menyesuaikan
dengan keadaan usaha. Jika usaha yang dilakukan mendapat keutungan besar maka bagi hasil
pendapatnnya juga besar, begitu pula sebaliknya. Oleh karenannya bank dengan sistem bagi hasil
cenderung hanya akan membiayai usaha dengan keuntungan yang diprediksi besar.

4. Eksistensi

Dalam hal ini biasanya perbedaan muncul penilaian didasari oleh suatu dasar. Penerapan bagi
keuntungan dengan sistem menggunakan bunga sangat diragukan bahkan dikecam beberapa
kalangan karena dirasa mengaplikasikan sistem riba. Sedangan untuk sistem bagi hasil tidak ada yang
meragukan keabsahannya.

2). Skema dalam menyimpan barang-barang berharga yang dititipkan kepada pihak bank dan alur
yang digunakan sebagai berikut dalam safe deposit box

a. Nasabah datang langsung ke bank syariah dengan

membawa KTP/SIM/PASPORT/KIMS/KITAS yang masih

berlaku
b. Nasabah mengisi form yang telah disediakan oleh lembaga

c. Nasabah menunjukkan nomer rekening dan jenis rekening

apakah Tabungan/Giro, Petugas menyerahkan formulir

permohonan sewa Safe Deposit Box yang harus di isi nasabah

d. Setelah itu petugas bank melakukan kontrak perjanjian

dengan nasabah tentang besarnya pembayaran sewa dan

uang jaminan kunci yang telah disepakati.

e. Penyewa atau nasabah menandatangani akad dan

melakukan ijab kabul, baru Safe Deposit Box di pakai dengan 2 (dua) anak kunci, satu (master key)
dipegang oleh

bank dan satu anak kunci lainnya dipegang oleh penyewa

f. Nasabah memberikan uang sewa kepada lembaga sesuai dengan

ketentuan/ujrah

g. Nasabah dan membawa berkas yang akan disimpan dan ikuti

oleh pegawai bank

3). Karena gdp itu selalu berubah-ubah dan tidak selalu sama dengan keuangan dari tahun ke tahun
karena adanya suatu uang yang mempengaruhi uang lain sedangkan dengan menggunakan uang
dirham atau emas itu dari zaman nya nabi sampai sekarang itu yang dirham jarang sekali berubah
alias stabil dalam jual beli jadi itu mengapa gdp itu dikatakan pertumbuhan palsu karena selalu
berubah2 sedangkan pertumbuhan emas atau dirham selalu stabil.

4). Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai tinggi sehingga digemari umum, tahan lama
dan tidak mudah rusak, tidak mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-
pindahkan. Logam sebagai alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan
perak. Uang logam emas dan perak juga disebut uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai
intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang
tersebut). Saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan
mempunyai hak tidak terbatas .

5.)lPada Teori Pertukaran, kontrak-kontrak yang berhubungan adalah kontrak jual beli, barter, sewa
menyewa, dan lain-lain

Bila ‘ayn (real asset) for ‘ayn; transaksi yang terjadi adalah dengan syarat sama jumlah, sama mutu,
dan sama waktu penyerahan.

Bila ‘Ayn for dayn (financial asset); transaksi yang terjadi seperti jual beli, sewa menyewa dan ijarah.

Bila dayn for dayn; ada 2 hal:

1. Bila sejenis maka syaratnya harus sama waktu penyerahannya, sama kualitinya, sama mutu
manfaatnya.
2. Bila berbeda jenis atau yang kita kenal dengan sharf (pertukaran mata uang yang berbeza) maka
syaratnya harus sama waktu penyerahannya.

Anda mungkin juga menyukai