Anda di halaman 1dari 3

Audit

1. Siklus Pendapatan terdiri dari:

1. Transaksi Penjualan atau Jasa (Kredit/Tunai).

Penjualan adalah suatu kegiatan yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis
yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan
penjualan yang menghasilkan laba.

2. Penghapusan piutang

Penghapusan piutang suatu kerugian yang karena adanya piutang yang tertagih oleh perusahaan

2.

2. 1. Konfirmasi positif, yaitu konfirmasi yang meminta debitur untuk member jawaban, baik jika
jumlah yang tercantum dalam konfirmasi itu disetujui atau tidak disetujui oleh debitur

2.2 Konfirmasi negatif, yaitu konfirmasi yang meminta debitur untuk member jawaban, hanya
apabila jumah yang tercantum dalam konfrimasi tidak disetujui.

Permintaan konfirmasi positif biasanya dibuat sebagai surat tersendiri, walaupun bisa juga dijadikan
satu dengan laporan bulanan untuk pelanggan, sedangkan konfirmasi negatif bila responden tidak
menjawab maka saldo dianggap benar, padahal ada kemungkinan debitur tidak acuh terhadap
permintaan konfirmasi atau tidak menanggapi permintaaan untuk memberitahukan adanya
perbedaan.

6. Jika auditor menemukan adanya utang yang pada tanggal belum dicatat dan tidak disajikan di
neraca, ada dua jalan yag dapat ditempuh oleh auditor, yaitu: (1) mengusulkan adjusment kepada
kelien untuk mencatat uang tersebut, (2) tidak mengusulkan adjustment kepada kelien, dan
membiarkan uang tersebut tetap tidak tercatat.

1. Apakah dengan tidak dicatatnya utang tersebut, penentuan laba-rugi di dalam tahun yang diaudit
akan terpengaruh secara material? Jika jawabannya “ya”, maka auditor harus mengusulkan kepada
kelien untuk mencatat utang yang belum dicatat tersebut.

2. Apakah dengan tidak dicatatnya utang tersebut akan mempengaruhi jumlah modal kerja secara
material? Jika jawabannya “ya” maka auditor harus mengusulkan jurnal adjusment untuk mencatat
utang tersebut.

Contoh berikut ini akan memberikan ganbaran lebih jelas mengenai bagaimana auditor
memperlakukan utang yang belum dicatat pada tanggal neraca.

Contoh:

Suatu perusahaan memiliki total aktiva sebesar Rp. 10 miliar, dan laba menurut perhitungan
peusahaan sebesar Rp 500 juta.

Kasus 1

Auditor menemukan sebuah faktur sebesar Rp 7.000.000, bertanggal 30 Desember 20X2, dengan
syarat pembelian FOB shipping point. Barang telah dikirim oleh pemasok pada tanggal 30 Desember
20X2, tetapi baru diteima oleh klien tanggal 4 Januari 20X3 dan dicatat oleh klien sebagai pembelian
pada tanggal 4 Januari 20X3.

Jika auditor menemukan utang yang belum dicatat pada tanggal neraca seperti kasus 1

tersebut, auditor tidak akn mengusulkan adanya jurnal adjusment untuk mencatat utang tersebut,
Karena jika utang tersebut diusulkan untk di adjust, maka jurnal adjusment-nya adalah sebagai
berikut:

Pembelian Rp 7.000.000

Utang usaha Rp 7.000.000

Jurnal ini tidak akan mempengaruhi modal erja bersih dan tidak mempengaruhi laba bersih tahun
20X2.

3. KONFIRMASI PIUTANG

Kepada yth.

Manajer Keuangan PT. DAMAI SEJAHTERA

No. Konfirmasi : 13/DS/XII/2019

Konfirmasi ini kami kirim untuk kepentingan auditor independen kami, bukan untuk menagih
piutang kami. Menurut catatan kami, saldo piutang kami ke PT. Damai Sejahtera per 31 Desember
2019 adalah :

Rp. 235.600.000,00 (dua ratus tiga puluh lima juta enam ratus ribu rupiah)

Mohon konfirmasi atas kebenaran saldo piutang tersebut. Jawaban mohon dikirim langsung
kealamat auditor kami dengan menggunakan amplop jawaban yang kami sediakan dibawah ini

PT. Damai sejahtera

ttd

Manejer Keuangan PT. Putra Utama

Saldo piutang tersebut diatas tidak benar, saldo utang kepada saudara yang benar pada tanggal 31
Desember 2019 adalah Rp 179.600.000,00

dengan penjelasan sebagai berikut:

Awal hutang kami adalah sebesar Rp. 235.600.000,00 kemudian 26 Desember 2019 kami melakukan
pembayaran utang sebesar Rp. 56.000.000,00 sehingga utang yang tersisa adalah Rp.
179.600.000,00 bukti pembayaran akan saya kirimkan kembali kepada yang bersangkutan.
Hormat saya,

Tanda tangan

Anda mungkin juga menyukai