Disusun oleh :
KHG.D 19048
A. Tinjauan Teori
Pengertian Keluarga
1) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal disuatu tempat
di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI,
1998).
2) Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang terikat dalam
perkawinan, ada hubungan darah /adopsi dan tinggal dalam satu rumah
(Friedman, 1998).
B. Tipe Keluarga
Keluarga Binaan dengan tipe keluarga inti adalah keluarga yang terdiri
dari suami, istri, dan anak-anak yang hidup dalam rumah tangga yang sama.
Keluarga Inti (nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan
anak kandung atau anak angkat.
Tahap perkembangan dengan keluarga anak usia remaja yaitu tahap ini
dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan sisanya berakhir sampai
pada usia 19-20 tahun. Pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya.
Tujuannya keluarga melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta
kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa (
Fridman, 1998).
G. Intervensi Keperawatan
Perencanaan / intervensi pada asuhan keperawatan ditetapkan
berdasarkan dengan diagnosa yang telah diperoleh dari hasil pengkajian
dan analisa data, serta sesuai dengan tujuan asuhan keperawatan yang
diharapkan oleh perawat dan pasien.
Tujuan Evaluasi
Diagnosa
Tujuan Intervensi
Keperawatan Tujuan Umum Kriteria Standar
Khusus
Ketidakefektif Setelah Selama 1x15 Respon Keluarga 1. Kaji
an manajemen diberikan menit
verbal mampu kemampuan
kesehatan asuhan keluarga
mampu mengambil klien
keluarga keperawatan
menjelaskan
berhubungan pada keluarga, keputusan mengambil
tentang
dengan kurang Keluarga penyakit terhadap cara keputusan
pengetahuan mampu rematik
merawat jika keluarga
keluarga mengenal Dengan cara:
tentang masalah - anggota mengeluh
reumatik kesehatannya Menyebutkan
keluargayang rasa sakit.
pengertian,
penyebab, mempunyai 2. Anjurkan
tanda gejala,
masalah anggota
komplikasi
dan hipertensi. keluarga
penatalaksana
yang sakit
an rematik
hipertensi
untuk
menjaga pola
makan.
3. Anjurkan
klien pergi
ke
pelayanaan
kesehatan.
Nyeri kronis Keluraga Selama 1x2 Respon Keluarga 1. Beri
berhubungan mampu jam Keluarga verbal dan dapat pengetahuan
memutuskan mampu
dengan non verbal menyelesaikan keluarga
untuk merawat, merawat
ketidakmampua meningkatkan anggota masalah tentang
n keluarga atau keluarga anggota komunikasi
memperbaiki untuk
merawat keluarga diskusi
kesehatan meningkatkan
anggota atau dengan tentang
keluarga yang memperbaiki hipertensi penyakit
kesehatan.
sakit dengan cara 2. Beri
memecahkan kesempatan
jalan keluar keluarga
terbaik untuk untuk
pengobatan menjelaskan
yang kembali
ditentukan. 3. Jelaskan
akibat
konflik yang
akan terjadi
Resiko cedera Keluarga Keluarga Respon Keluarga 1. Kaji
mampu mampu
berhubungan verbal dan mampu pengetahuan
memodifikasi memodifikasi
dengan lingkungan non verbal menjaga klien tentang
lingkungan.
yang sehat
ketidakmampu pemeliharaan pencegahan
dan aman
an keluarga kesehatan agar tidak
memodifikasi kambuh
lingkungan penyakit
hipertensi
tdak terjadi
2. Berikan
pengetahuan
yang
diperlukan
untuk
mengatasi
kekambuhan
3. Berikan
motivasi
tentang
derajat
kesehatan.
LAPORAN PENDAHULUAN
REMATIK
A. KONSEP DASAR REUMATIK
1. Pengertian
sistemik, progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi
secara simetris (Rasjad Chairuddin, Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi, hal. 165).
Reumatik dapat terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-kanak sampai
usia lanjut. Namun resiko akan meningkat dengan meningkatnya umur (Felson
membrane sinovial yang mengarah pada destruksi kartilago sendi dan deformitas
dengan nyeri persendian, kaku sendi, penurunan mobilitas, dan keletihan (Diane
C. Baughman, 2000).
utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh (Arif Mansjour,
2001).
2. Etiologi
Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa
faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain;
adalah yang terkuat. Akan tetapi perlu diingat bahwa osteoartritis bukan akibat
penuaan saja. Perubahan tulang rawan sendi pada penuaan berbeda dengan
Wanita lebih sering terkena osteosrtritis lutut dan sendi. Sedangkan laki-
laki lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara
pada laki-laki dan wanita, tetapi diats usia 50 tahunh (setelah menopause)
frekuensi osteoartritis lebih banyak pada wanita daripada pria. Hal ini
3. Suku bangsa
bangsa. Hal ini mungkin berkaitan dnegan perbedaan pola hidup maupun
4. Genetik
untuk timbulnya osteoartritis, baik pada wanita maupun pria. Kegemukan ternyata
tidak hanya berkaitan dengan oateoartritis pada sendi yang menanggung beban
berlebihan, tapi juga dnegan osteoartritis sendi lain (tangan atau sternoklavikula).
beban mekanis), diduga terdapat faktor lain (metabolit) yang berpperan pada
Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus menerus
menimbulkan cedera sendi yang berkaitan dengan resiko osteoartritis yang lebih
tinggi.
7. Kelainan pertumbuhan
8. Kepadatan tulang
timbulnya osteoartritis. Hal ini mungkin timbul karena tulang yang lebih padat
(keras) tidak membantu mengurangi benturan beban yang diterima oleh tulang
rawan sendi. Akibatnya tulang rawan sendi menjadi lebih mudah robek.
3. Manifestasi klinis
Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang
mula terasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dnegan istirahat.
Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi, pembesaran sendi
dn perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat pembesaran sendi dan
krepitasi.
belakangan, mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri tekan,
gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan, antara lain;
1. Nyeri sendi
lain.
3. Kaku pagi
sendi yang lain merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian pasien yang
4. Patofisiologi
dari sendi. Pada persendian ini granulasi membentuk pannus, atau penutup yang
Bila kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan
sendi, karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan kartilago
dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah dan bisa menimbulkan
subluksasi atau dislokasi dari persendian. Invasi dari tulang sub chondrial bisa
masa adanya serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang
sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. Yang lain.
5. Pemeriksaan penunjang
bersamaan.
perkembangan panas.
6. Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi, FNA (Fine Needle Aspiration)
simetris yang mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan kaki serta
6. Penatalaksanaan
1. Medikamentosa
patologis.
5. Dukungan psikososial
keluhan
8. Kompres dengan es saat kaki bengkak dan kompres air hangat saat
nyeri
Protein hewani Daging atau ayam, ikan Sardin, kerang, jantung, hati,
angsa, burung.
Lemak terbatas.
maksimum 50 gr sehari
Minuman Ragi
Bumbu, dll
Tujuan pemberian diet ini adalah untuk mengurangi pembentukan asam
urat dan menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk dan mempertahankannya
dalam batas normal. Bahan makanan yang boleh dan yang tidak boleh diberikan
7. Komplikasi
2. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot.
4. Terjadi splenomegali.
meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, Edisi 3. Jakarta: EGC