HABITUASI Astri
HABITUASI Astri
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
digunakan untuk melindungi mulut, hidung, dan wajah dari patogen yang
yang tidak terduga, tingkat keparahan penyakit pada pasien yang sedang dilayani,
2015).
Lintau Buo masih belum Optimal. Tidak dapat di pungkiri hal ini terjadi karena
penderita batuk yang dapat menularkan batuk nya kepada pasien lain melaui
percikan dahak dan air liur yang dikenal dengan Droplet Infection. Mereka
berfikir bahwa menggunakan masker hanya agar terhindar dari debu saat
berkendaraan, padahal ada substansi yang lebih penting dari itu yaitu agar
dapat di terima oleh masyarakat dengan mudah, tidak membebani mereka dan
sosialisasi dan edukasi di kalangan petugas puskesmas. Karena hal ini dapat
lingkungan puskesmas.
Pemberian masker ini akan di lakukan saat awal pasien datang dan
juga bisa mendapat edukasi tentang Etika Batuk yang benar melalui media
tentang Etika Batuk yang benar dan bagaimana pencegahan agar tidak
B. IDENTIFIKASI ISU
berobat.
b. Belum terwujudnya pencegahan penyebaran penyakit menular
Buo.
untuk dicegah.
b. Angka 4 : Gawat/mendesak/cepat
A. GAMBARAN UMUM
mempunyai fungsi :
1979, dengan luas areal +97 Km.Terletak di jalan Raya Sitangkai Balai
kunjungan pasien yang cukup tinggi dan luasnya wilayah kerja maka
Rawatan.
Puskesmas Lintau Buo terletak di Jorong Rajawali Kenagarian Tigo
1. Visi
dan Sejahtera “
2. Misi
1. Fungsi Pokok :
2. Tugas Pokok:
pemeriksaan kesehatan
(Farmasi) Puskesmas
kesehatan
k. Meningkatkan upaya kesehatan di lingkungan sekolah dengan
3. Tugas Integrasi :
managemen puskesmas
D. STRUKTUR ORGANISASI
E. TATA NILAI ORGANISASI
nya agar menjadi pedoman dalam melakukan tugas sehari-hari dan agar
dapat menjadi ciri khas organisasinya. Nilai nilai tersebut disingkat dalam
lintau buo. Nilai- nilai yang terdapat dalam puskesmas adalah sebagai
berikut :
1. Kreatif
2. Ulet
3. Edukatif
4. Terampil
5. Akrab
6. Loyalitas
7. Amanah
8. Mandiri
B. DESKRIPSI KHUSUS
Kegiatan/produk layanan yang diberikan dan tersedia pada saat ini di UPT
1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi dan Mulut
5. Pelayanan Laboratorium
8. Pelayanan Sanitasi
9. Pelayanan Imunisasi
2. PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN
2. Pertanggungjawaban wilayah
3. Kemandirian masyarakat
4. Pemerataan
Uraian Prinsip
kepercayaan.
Berdasarkan prinsip teknologi tepat Puskesmas Lintau Buo
UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan
3. ROLE MODEL
di UPT Puskesmas Lintau Buo adalah Bapak dr. Reg Adil. Beliau adalah
Kepala UPT Puskesmas Lintau buo. Beliau merupakan orang yang Disiplin
dalam bertugas, Jujur dalam bertindak dan beliau Loyal terhadap pekerjaannya.
Beliau memimpin UPT Puskesmas Lintau Buo dengan baik, sehingga beliau
Beliau selalu meminta saran dan masukan terhadap kinerjanya agar dapat
4. PROGRAM PUSKESMAS
Puskesmas sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan memiliki
Kusta dll).
berupa masker. Masker merupakan salah satu Alat Pelindung Diri (APD)
yang digunakan untuk melindungi mulut, hidung, dan wajah dari patogen
tubuh yang terinfeksi (Trossman, 2016). Masker terdiri atas masker kain
(MacIntyre&Chughtai, 2015).
Pemilihan masker yang akan digunakan oleh petugas kesehatan berdasarkan pada
penyebaran penyakit yang tidak terduga, tingkat keparahan penyakit pada pasien
(outdated).
berukuran besar (>5 μm) yang dapat disebarkan melalui batuk atau
dari dokter ke pasien dan percikan darah maupun cairan tubuh pasien
ke dokter (MacIntyre&Chughtai, 2015). Sejak abad ke- 20, masker
digunakan (lecek).
2. Masker basah karena air liur, dahak, percikan darah atau cairan
tubuh
bersilangan.
Respirator N95 atau biasa dikenal dengan masker effisiensi tinggi merupakan
jenis masker khusus yang digunakan melindungi dari partikel dengan ukuran <
Respirator N95 biasanya digunakan oleh petugas kesehatan pada saat merawat
pasien yang telah diketahui atau dicurigai menderita penyakit menular melalui
Syndrome).
REALISASI AKTUALISASI
laporan kegiatan
persetujuan mentor
Waktu kegiatan 14 Mei 2019 s.d 15 mei 2019
Bukti fisik
TBC sebelumnya
2. Menyerahkan masker kepada petugas
loket
Bukti fisik
petugas loket
Penjelasan Setelah form isian dan pemberian masker disetujui oleh
Bukti fisik
mentor
Penjelasan Penulis melakukan diskusi dengan mentor tentang banner
reaslisasi tahapan dan poster mini yang akan dibuat. Setelah diajukan
printing.
tunggu puskesmas.
Bukti fisik
Gambar 10. Sosialisasi kepada pasien di ruang tunggu
Puskesmas
ruang tunggu
Apotik
Penjelasan Penulis melakukan pemantauan kegiatan di loket
kunjungan pasien.
kesehatan
sosialisasi
SMA 2 Lintau
Waktu kegiatan 25 Mei 2019
Bukti fisik
Gambar 12. Sosialisasi di SMA 2 Lintau
Penjelasan Penulis meminta izin pada pemegang program promosi
reaslisasi tahapan poster mini sudah selesai dan meminta penulis untuk
rajawali
Tahap kegiatan Penulis meminta izin kedapa pemegang kelas ibu
benar.
Waktu kegiatan 12 Juni 2019
Bukti fisik
reaslisasi tahapan hamil untuk meminta waktunya sekitar 5-10 menit di sela
memberikan sosialisasi
sosialisasi
Waktu kegiatan 15 Juni 2019
Bukti fisik
buo
Bukti fisik
reaslisasi tahapan kader Tb puskesmas lintau buo. Penulis meminta izin kepada
penyakit TBC.
Bukti fisik
Gambar 18. Penyuluhan serta sosialisasi kepada majelis
1. Adanya dukungan dari Ka. UPT untu melaksanakan kegiatan ini, karena
kegiatan ini sangat bermanfaat bagi puskesmas, pasien dan khalayak ramai
atas.
menambah pengetahuan baru yang berguna bagi diri sendiri dan anggota
keluarga lain.
5. Adanya media elektronik ( laptop, dan hp) sebagai media sosialisasi dan
dokumentasi.
tersebut,diantaranya :
langsung pulang.
memberikan masker kepada psien karena antrian terlalu ramai dan pasien
lain.
BAB IV
ANALISA
perekat dan pemersatu bangsa. Ketiga fungsi ini harus dapat dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggung jawabkan oleh ASN
mestinya maka setiap CPNS haruslah terlebih dahulu diberi pelatihan melalui
Latsar CPNS merupakan salah satu jenis pelatihan yang terintegrasi dalam
nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam Negara
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang PNS adalah untuk mewujudkan nilai nilai publik yang
diantaranya:
a. Mampu mengambil pilihan yang benar dan tepat ketika terjadi
konflik kepentingan.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga negara secara adil dan sama dalam
pelayanan publik
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan yang
berlandaskan kepada nilai-nilai pancasila. Nasionalisme pancasila
adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang berdasarkan kepada nilai-nilai pancasila
dengan senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan, menempatkan
kepentingan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan,
menunjukan sikap rela berkorban, bangga sebagai bangsa Indonesia
dan tanah air Indonesia, mengakui persamaan derajat, persamaan hak
dan kewajiban sebagai sesama warga negara, serta menumbuhkan
sikap saling mencintai sesama manusia dan mengembangkan sikap
tenggang rasa.
3. Etika Publik
Dalam memahami etika publik ada dua hal yang harus dipahami, yaitu
etika dan moral. Etika adalah sebuah refleksi tentang baik/buruk,
benar/salah, yang harus dilakukan atau bagaimana seharusnya
dilakukan, sedangkan moral mengacu kepada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang harus dilakukan. Dalam hal
pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar atau
norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayan publik.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas,
efisiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah. Ekeftivitas
merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan. Sementara efisien merupakan jumlah sumber daya yang
digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisien ditentukan oleh
berapa banyak bahan baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk
mencapai sebuah tujuan. Dari kedua definisi tersebut, dapat
disimpulkan bahwa karakterisitik utama yang dijadikan dasar untuk
mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil
kerja sehingga dapat memberikan kepuasan, sedangkan tingkat
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran
dalam menyelesaikan kegiatan. Sementara inovasi, muncul karena
adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi
dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Di sisi lain, mutu
merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi
harapan konsumen atau pengguna.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti
perbuatan yang tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral.
Sedangkan tindak pidana korupsi berarti tindakan melanggar hukum
yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh seseorang
atau sekelompok orang yang dapat dipertanggungjawabkan oleh
peraturan perundang-undangan. Berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, bahwa korupsi adalah
tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya
diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara. Sedangkan pada UU No.
20 Tahun 2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi antara lain:
(1) Kerugian Keuangan Negara, (2) suap-menyuap, (3) pemerasan, (4)
perbuatan curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan
kepentingan dalam pengadaan, dan (7) gratifikasi.
Akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
disingkat menjadi ANEKA Kelima nilai tersebut harus tertanam dalam diri
menjalankan fungsinya. Kelima nilai tersebut tidak boleh hanya sebatas teori
saja namun harus diaktualisasikan dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu,
kegiatan
a. Akuntabilitas
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen mutu
e. Anti korupsi
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen mutu
e. Anti korupsi
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen mutu
e. Anti korupsi
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen mutu
e. Anti korupsi
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen mutu
e. Anti korupsi
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen mutu
e. Anti korupsi
7. Kegiatan 7 : Sosialisasi etika batuk di ruang tunggu puskesmas lintau
buo
a. Akuntabilitas
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen mutu
e. Anti korupsi
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen mutu
e. Anti korupsi
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen mutu
e. Anti korupsi
10. Kegiatan 10 : Sosialisasi etika batuk, pemakaian masker dan penyakit
menular melalui saluran pernafasan di Majelis Taklim Mesjid Raya
Buo
a. Akuntabilitas
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen mutu
e. Anti korupsi
MISI ORGANISASI
kegiatan
ORGANISASI
Yang menjadi nilai organisasi di UPT Puskesmas Lintau Buo adalah “KUE
Mandiri).
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
publik.