Anda di halaman 1dari 7

1.

SUBJUNCTIVE WISH

a. Subjunctive Wish (Future Impossible)

Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak mungkin terjadi di masa
depan. Perhatikan pola kalimat berikut!

S + WISH + (that) + S + WOULD/COULD + V1/BE

faktanya S + WILL NOT/CANNOT + V1/BE

* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam modal present (can / will) dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya.

Contoh:

1. I wish I could come to your wedding party tonight.

Fact: I can’t come to your wedding party tonight.

2. Tonight, I must have a meeting. I wish I would be at your baby shower party.

Fact: I will not be at your baby shower party.

3. I wish they would not visit the museum again.

Fact: They will visit the museum again

b. Subjunctive Wish (Present Impossible)

Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak mungkin terjadi di masa
sekarang. Perhatikan pola kalimat berikut!

S + WISH + (that) + S + VERB2 / WERE

faktanya S + DO NOT/DOES NOT / (IS/AM/ARE) NOT

* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple present tense dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya. TOBE dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS)
tidak dipakai dalam conditional sentence

Contoh:

1. I don’t like being here. I wish I were at home now.


Fact: I am not at home now.

2. This bus is very crowded. I wish we went to Jakarta by train.

Fact: We don’t go to Jakarta by train.

3. Everyone wishes they didn’t have to work hard to earn more money.

Fact: They have to work hard to earn more money.

4. Joana wishes Shinta were not so careless.

Fact: Shinta is so careless.

5. I wish it were not winter here.

Fact: It is winter here.

c. Subjunctive Wish (Past Impossible)

Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak terjadi di masa lalu.
Perhatikan pola kalimat berikut!

S + WISH / WISHED + (that) + S + HAD + V3 / HAD + BEEN

faktanya S + DID NOT + V1 / (WAS/WERE) NOT

* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple past tense dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya. Wished dipakai jika harapan tersebut sudah dinyatakan pada masa
lampau (Simple Past Tense).

Contoh:

1. I wish I had studied harder when I was in college.

Fact: I didn’t study harder when I was in college.

2. Marya wishes she had done what her mother told her.

Fact: She didn’t do what her mother told her.

3. Dina wishes she hadn’t been so lazy to finish her script last year.

Fact: Dina was so lazy to finish her script last year.


2. SUBJUNCTIVE IF ONLY

Kita dapat merubah Conditonal Sentence Type 2 dan Type 3 dengan menambahkan “only” setelah “if”
sehingga bermakna “jika saja / seandainya saja” (If only). If Only sering disebut juga salah satu
subjunctive dalam bahasa Inggris. Subjunctive ini dipakai dalam bentuk Present Unreal Wish dan Past
Unreal Wish.

a. Subjunctive If Only (Present Impossible)

Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak mungkin terjadi di masa
sekarang. Perhatikan pola kalimat berikut!

If only + S + VERB2 / WERE

faktanya S + DO NOT/DOES NOT / (IS/AM/ARE) NOT

* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple present tense dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya. TOBE dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS)
tidak dipakai dalam conditional sentence

Contoh:

If (only) Tina knew the location, she'd come.

Fact: Tina doesn’t know the location.

b. Subjunctive If Only (Past Impossible)

Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak terjadi di masa lalu.
Perhatikan pola kalimat berikut!

If only + S + HAD + V3 / HAD + BEEN

faktanya S + DID NOT + V1 / (WAS/WERE) NOT

* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple past tense dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya. Wished dipakai jika harapan tersebut sudah dinyatakan pada masa
lampau (Simple Past Tense).

Contoh:

If (only) I had ironed my clothes, I would have been relax.


Fact: i didn’t iron my clothes.

c. Subjunctive If Only.. / I wish..

If only dapat digantikan dengan I wish dan klausa result-nya bisa dihilangkan.

Contoh:

1. Tina wishes she knew the location. Fact: she doesn’t know the location.

2. I wish I had ironed my clothes. Fact: I didn’t iron my clothes.

3. SUBJUNCTIVE WOULD RATHER / WOULD SOONER

Subjunctive ini dipakai dalam bentuk Present Unreal Wish dan Past Unreal Wish. Subjunctive ini berarti
“lebih mmemilih (orang lain) .....”

a. Subjunctive Would Rather (Present Unreal)

Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan tentang sebuah pilihan yang kita harapkan
dilakukan orang lain sekarang, namun faktanya itu tak terjadi. Perhatikan pola kalimat di bawah ini!

S1 + WOULD RATHER + (that) + S2 + VERB2 / WERE

faktanya S + DO NOT/DOES NOT / (IS/AM/ARE) NOT

* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple present tense dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya. TOBE dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS)
tidak dipakai dalam conditional sentence

Contoh:

1. I’d rather he spent his time with me at home.

Fact: He doesn’t spend his time with me at home.

*Saya lebih memilih dia menghabiskan waktunya bersamaku di rumah, namun faktanya ia tidak
menghabiskan waktunya bersamaku di rumah.

2. I’d rather you stayed at home every time I come.

Fact: You don’t stay at home every time I come.


*Saya lebih memilih kamu ada di rumah setiap aku datang, namun faktanya kamu tidak di rumah setiap
aku datang.

b. Subjunctive Would Rather (Past Unreal )

Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan tentang sebuah pilihan yang kita harapkan
dilakukan orang lain di masa lalu, namun faktanya itu tak terjadi. Perhatikan pola kalimat di bawah ini!

S + WOULD RATHER + (that) + S + HAD + V3 / HAD + BEEN

faktanya S + DID NOT + V1 / (WAS/WERE) NOT

* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple past tense dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya. Wished dipakai jika harapan tersebut sudah dinyatakan pada masa
lampau (Simple Past Tense).

Contoh:

1. I'd rather this bad condition had never happened to me.

Fact: This bad condition happened to me.

*Saya lebih memilih keadaan buruk ini tidak terjadi padaku di masa lalu, tetapi faktanya ini sudah terjadi
di masa lalu.

2. You would rather I had finished your essay.

Fact: I didn’t finish your essay.

*Kamu lebih memilih saya sudah menyelesaikan esaimu di masa lalu, namun faktanya saya tidak
menyelesaikannya.

c. Subjunctive Would Rather (Negative)

Dalam kalimat negative, would rather dengan subject yang berbeda (Subjunctive), bentuk negativenya
bukan pada “would rather / would sooner”. Perhatikan contoh berikut!

Contoh:

She’d rather you didn’t enter the class before 9 o’clock.

Not: She wouldn’t rather you entered the class before 9 o’clock.

4. SUBJUNCTIVE AS IF / AS THOUGH (SEOLAH-OLAH / SEAKAN-AKAN)


Klausa yang diawali oleh as if / as though yang bermakna seolah-olah atau seakan-akan menggambarkan
sebuah situasi yang bukan sebenarnya / sesuatu yang diandai-andaikan terjadi namun faktanya hal
tersebut tidak terjadi. Subjunctive ini dipakai dalam bentuk Present Unreal Wish (Pengandaian tentang
sesuatu yang tidak terjadi di masa sekarang) dan Past Unreal Wish (Pengandaian tentang sesuatu yang
tidak terjadi di masa lalu).

a. Subjunctive As If / As Though (Present Unreal)

Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak mungkin terjadi di masa
sekarang. Perhatikan pola kalimat berikut!

S + VERB1 + AS IF/AS THOUGH S + VERB2 / WERE

faktanya S + DO NOT/DOES NOT / (IS/AM/ARE) NOT

* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple present tense dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya. TOBE dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS)
tidak dipakai dalam conditional sentence

Contoh:

1. He says as if he understood the subject.

Fact: He doesn’t understand the subject. / He probably doesn’t understand the subject.

2. Maya is eating in the class as if the teacher didn’t look at her.

Fact: The teacher looks at her and Maya is eating.

b. Subjunctive As If / As Though (Past Unreal)

Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak terjadi di masa lalu.
Perhatikan pola kalimat berikut!

S + VERB2 + AS IF/AS THOUGH S + HAD + V3 / HAD + BEEN

faktanya S + DID NOT + V1 / (WAS/WERE) NOT

* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple past tense dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya. Wished dipakai jika harapan tersebut sudah dinyatakan pada masa
lampau (Simple Past Tense).
Contoh:

1. Farhan seemed as if he hadn't slept for hours.

Fact: He slept for hours.

2. The young lady delivered a speech as though she had had many achievements.

Fact: She didn’t have any achievements.

c. Subjunctive As If / As Though (Catatan)

1. Jika diikuti oleh simple present tense, maka as if / as though menyakatakan bahwa kalimat tersebut
adalah fakta.

He looks as if he knows the answer. Fact (He knows the answer)

2. Jika tenses sebelum as if / as though adalah simple past tense dan kalusa Subjunctivenya juga dalam
simple past tense, maka kalimat tersebut bermakna sebagai berikut:

Andi looked as if he knew the answer. Fact (whether Andi knew the answer or not) can only be deduced
from the context.

3. The past perfect subjunctive setelah as if / as though mengindikasikan sebuah pengandaian yang tidak
terjadi di masa lalu (unreal past situation). Jika situasinya benar-benar terjadi / fakta, maka kita memakai
aturan tenses yang sebenarnya ex. Past Perfect = Past Perfect, Simple Past = Simple Past etct. Perhatikan
contoh berikut:

Virza seems as if he hadn't slept for days. Fact (Virza sudah tidak tidur selama berhari-hari dan itu
Nampak di wajahnya)

Anda mungkin juga menyukai