SUBJUNCTIVE WISH
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak mungkin terjadi di masa
depan. Perhatikan pola kalimat berikut!
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam modal present (can / will) dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya.
Contoh:
2. Tonight, I must have a meeting. I wish I would be at your baby shower party.
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak mungkin terjadi di masa
sekarang. Perhatikan pola kalimat berikut!
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple present tense dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya. TOBE dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS)
tidak dipakai dalam conditional sentence
Contoh:
3. Everyone wishes they didn’t have to work hard to earn more money.
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak terjadi di masa lalu.
Perhatikan pola kalimat berikut!
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple past tense dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya. Wished dipakai jika harapan tersebut sudah dinyatakan pada masa
lampau (Simple Past Tense).
Contoh:
2. Marya wishes she had done what her mother told her.
3. Dina wishes she hadn’t been so lazy to finish her script last year.
Kita dapat merubah Conditonal Sentence Type 2 dan Type 3 dengan menambahkan “only” setelah “if”
sehingga bermakna “jika saja / seandainya saja” (If only). If Only sering disebut juga salah satu
subjunctive dalam bahasa Inggris. Subjunctive ini dipakai dalam bentuk Present Unreal Wish dan Past
Unreal Wish.
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak mungkin terjadi di masa
sekarang. Perhatikan pola kalimat berikut!
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple present tense dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya. TOBE dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS)
tidak dipakai dalam conditional sentence
Contoh:
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak terjadi di masa lalu.
Perhatikan pola kalimat berikut!
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple past tense dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya. Wished dipakai jika harapan tersebut sudah dinyatakan pada masa
lampau (Simple Past Tense).
Contoh:
If only dapat digantikan dengan I wish dan klausa result-nya bisa dihilangkan.
Contoh:
1. Tina wishes she knew the location. Fact: she doesn’t know the location.
Subjunctive ini dipakai dalam bentuk Present Unreal Wish dan Past Unreal Wish. Subjunctive ini berarti
“lebih mmemilih (orang lain) .....”
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan tentang sebuah pilihan yang kita harapkan
dilakukan orang lain sekarang, namun faktanya itu tak terjadi. Perhatikan pola kalimat di bawah ini!
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple present tense dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya. TOBE dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS)
tidak dipakai dalam conditional sentence
Contoh:
*Saya lebih memilih dia menghabiskan waktunya bersamaku di rumah, namun faktanya ia tidak
menghabiskan waktunya bersamaku di rumah.
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan tentang sebuah pilihan yang kita harapkan
dilakukan orang lain di masa lalu, namun faktanya itu tak terjadi. Perhatikan pola kalimat di bawah ini!
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple past tense dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya. Wished dipakai jika harapan tersebut sudah dinyatakan pada masa
lampau (Simple Past Tense).
Contoh:
*Saya lebih memilih keadaan buruk ini tidak terjadi padaku di masa lalu, tetapi faktanya ini sudah terjadi
di masa lalu.
*Kamu lebih memilih saya sudah menyelesaikan esaimu di masa lalu, namun faktanya saya tidak
menyelesaikannya.
Dalam kalimat negative, would rather dengan subject yang berbeda (Subjunctive), bentuk negativenya
bukan pada “would rather / would sooner”. Perhatikan contoh berikut!
Contoh:
Not: She wouldn’t rather you entered the class before 9 o’clock.
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak mungkin terjadi di masa
sekarang. Perhatikan pola kalimat berikut!
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple present tense dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya. TOBE dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS)
tidak dipakai dalam conditional sentence
Contoh:
Fact: He doesn’t understand the subject. / He probably doesn’t understand the subject.
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak terjadi di masa lalu.
Perhatikan pola kalimat berikut!
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple past tense dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat
negatif. Begitupula sebaliknya. Wished dipakai jika harapan tersebut sudah dinyatakan pada masa
lampau (Simple Past Tense).
Contoh:
2. The young lady delivered a speech as though she had had many achievements.
1. Jika diikuti oleh simple present tense, maka as if / as though menyakatakan bahwa kalimat tersebut
adalah fakta.
2. Jika tenses sebelum as if / as though adalah simple past tense dan kalusa Subjunctivenya juga dalam
simple past tense, maka kalimat tersebut bermakna sebagai berikut:
Andi looked as if he knew the answer. Fact (whether Andi knew the answer or not) can only be deduced
from the context.
3. The past perfect subjunctive setelah as if / as though mengindikasikan sebuah pengandaian yang tidak
terjadi di masa lalu (unreal past situation). Jika situasinya benar-benar terjadi / fakta, maka kita memakai
aturan tenses yang sebenarnya ex. Past Perfect = Past Perfect, Simple Past = Simple Past etct. Perhatikan
contoh berikut:
Virza seems as if he hadn't slept for days. Fact (Virza sudah tidak tidur selama berhari-hari dan itu
Nampak di wajahnya)