Anda di halaman 1dari 178

MODUL PERSIAPAN UN FISIKA

TP. 2017/ 2018

DISUSUN OLEH :
1. Drs.H.ARIF ASMAN
2. AWINDA, M.Si
3. LISA LAZWARDI, S.Pd
4. Dra. MELZARINA, M.Si
5. NILA OKTA DIYANTI, S.Pd
6. NINA SALMITA, S.Pd
7. SALMIARTI, S.Pd
8. SRI ARMILIA, S.Pd.I
9. WIRSON EFENDI, M.Pd
10. Dra. WIWI MARLINDA

MKKS
KOTA PAYAKUMBUH
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Penulisan MODUL PERSIAPAN UN FISIKA


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
2. Penulis 1. Drs. H. ARIF ASMAN
2. AWINDA, M.Si
3. LISA LAZWARDI, S.Pd
4. Dra. MELZARINA, M.Si
5. NILA OKTA DIYANTI, S.Pd
6. NINA SALMITA, S.Pd
7. SALMIARTI, S.Pd
8. SRI ARMILIA, S.Pd.I
9. WIRSON EFENDI, M.Pd
10. Dra. WIWI MARLINDA

Payakumbuh, 20 Oktober 2017


Ketua MKKS Kota Payakumbuh Pembimbing,

Delfizal, M.Pd Dr. Gusrizal, M.Pd


NIP. NIP. 19620605 198603 1 011

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt, atas rahmat dan
hidayah-Nya yang tercurahkan kepada penulis dalam melakukan penulisan modul
ini. Penulisan diktat ini bertujuan untuk menambah sumber belajar bagi peserta didik
dalam menambah pengetahuan tentang konsep Fisika dan sebagai sumber untuk
belajar mandiridalam persiapan menghadapi UNBK tahun pelajaran 2017/2018
Dalam melakukan penulisan ini penulis mendapat bantuan yang tidak ternilai
dalam bentuk motivasi, fasilitas, dan arahan yang sangat berharga. Terlebih
dukungan dari kepala sekolah dan kerjasama yang erat antar guru pada MGMP
Fisika.
Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Dr. Gusrizal, M.Pd, Koordinator Pengawas SMA ProvinsiSumatera
Barat, yang telah membimbing penulis hingga selesai modul ini.
2. Bapak Delfizal, M.Pd, Ketua MKKS kota Payakumbuh yang telah mendorong
dan mendukung dalam penulisan ini.
3. Kepala SMA /MA Kota Payakumbuh yang telah memfasilitasi dan memberikan
motivasi dalam penulisan ini
4. MGMP Fisika kota Payakumbuh yang telah memberikan masukan dalam
penulisan modul.
5. Semua pihak yang telah bekerjasama dan berkolaborasi dalam mendukung
pelaksanaan penulisan.
Penulis menyadari dalam penulisan modul ini jauh dari kesempurnaan
ditandai dengan banyaknya kekurangan serta dangkalnya analisis dalam melakukan
penulisan ini. Penulis membuka tangan untuk menerima kritik dan saran demi
perbaikan di masa datang .
Payakumbuh, Oktober 2017

Penulis

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ................................................................................................... i
Lembar Pengesahan .......................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................... iii
Daftar Isi ........................................................................................................... iv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1


B. Tujuan Penggunaan Modul ................................................................... 1
C. Sasaran .................................................................................................. 1

BAB II. ISI


A. SKL................... ................................................................................... 2
B. Pengukuran dan Kinematika ................................................................. 7
C. Usaha Energi dan Tumbukan.. ............................ ...............................53
D. Kalor.....................................................................................................69
E. Gelombang dan Cahaya.......................................................................86
F. Listrik Magnet....................................................................................104
G. Fisika Modern.....................................................................................157

BAB III. PENUTUP

A. Kunci Jawaban ................................................................................. 158


B. Lampiran .......................................................................................... 158

Daftar pustaka

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mata pelajaran Fisika merupakan salah satu matapelajaran yang di Ujian


Nasionalkan. Setiap tahun bermacam-macam usaha telah dilakukan untuk
mensiasati agar peserta didik dapat menyelesaikan atau menjawab soal ujian
nasional dengan mudah dan mendapatkan nilai yang memuaskan. Berdasarkan hal
di atas, maka MKKS berusaha mempersiapkan kompetensi peserta didik dalam
menghadapi UN dengan pembuatan modul persiapan UN.

B. TUJUAN

Dalam rangka mempersiapkan peserta didik menghadapi Ujian Nasional


Fisika maka diperlukan usaha-usaha peningkatan antara lain dengan pembuatan
Modul Fisika yang disusun oleh guru-guru Fisika SMA/MA Negeri dan Swasta se
Kota Payakumbuh. Pembuatan modul ini dikoordinatori oleh MKKS Kota
Payakumbuh. Diharapkan dengan adanya modul ini dapat mempermudah siswa
dalam membahas soal,baik atau bimbingan guru mata pelajaran di masing-masing
sekolah.secara mandiri karena sudah dilengkapi dengan ringkasan materi yang
telah tersusun sesuai SKL UN 2017/2018.

C. SASARAN
Modul fisika ini dapat dimiliki oleh semua siswa kelas XII IPA yang ada
di Kota Payakumbuhdan dapat membantu dalam menyongsong ujian nasional
yang sudah semakin dekat.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
BAB II

ISI

A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

LingkupMateri
LevelKogniti Pengukuran Dinamika Usahadan Kalo Gelombangd Listrik,Magnet,
f dan energ r an DanFisikaModern
Pengetahua Siswadapat
kinem Siswadapatmema Siswadapat i Siswadapat Siswadap Op Siswadapat
ndan memahami:
atika hami: memahami: memahami: atmemahtik memahami:
Pemahaman - pengukuran - gaya - usaha -kalor ami: - listrikstatis
Mengidentifikasi - besaranfisika - hukumNewton - impuls - -gelombang - listrikdinamis
Menyebutkan - vektor - momengaya - momentum perpindah -bunyi - kemagnetan
Menunjukkan - geraklurus - momeninersia - tumbukan ankalor -cahayaoptik - fisikainti
Membedakan - gerakmelingkar - fluida(statikdan -teorikinetikgas -gelombang - efekfotolistrik
Mengelompokka - gerakparabola dinam elektromagnet
n ik) -elastisitas
Menjelaskan

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Aplikasi Siswadapat Siswadapat Siswadapat Siswadapat Siswadapat Siswadapat
Mengklasifikasi Mengaplikasikan mengaplikasikan mengaplikasikan mengaplikasikan mengaplikasikan mengaplikasikan
Menginterpretasi pengetahuanda pengetahuand pengetahuandan pengetahuanda pengetahuand pengetahuandanp
Menghitung npemahamante anpemahaman pemahamantent npemahamanten anpemahaman emahamantentang
Mendeskripsikan ntang: tentang: ang: tang: tentang: :
Mengurutkan - pengukuran - gaya - usaha -kalor -gelombang - listrikstatis
Membandingkan - vektor - hukumNewton - energi - -bunyi - listrikdinamis
Menerapkan - geraklurus - medangravitasi - impuls perpindah -alatoptik - kemagnetan
- gerakmelingkar - momengaya - momentum ankalor - - fisikainti

- - momeninersia - tumbukan -teorikineticgas gelombangelektr - efekfotolistrik
gerakMemodifik - keseimbangan omagnet
asi parabola -elastisitas
bendategar
Penalaran Siswadapat -Siswadapat
titikberat Siswadapat Siswadapat Siswadapat Siswadapat
Menemukan bernalartentang: -Bernalar
fluida(staticdan bernalartentang: bernalartentang: bernalartentang: bernalartentang:
Menyimpulkan - Vektor dinam
tentang: - impuls -kalor -optikfisis -listrikstatis
Menggabungkan - geraklurus - gayaik) - momentum - -alatoptik -listrikdinamis
Menganalisis - gerakmelingkar - hukumNewton - tumbukan perpindah -gelombang -kemagnetan
Menyelesaikan -gerakparabola - medangravitasi
momengaya ankalor -elastisitas -fisikainti
masalah - momeninersia
Merumuskan - keseimbangan
Memprediksi bendateg
ar
- titikberat
Fluida(staticdan
dinamik)

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
B. PENGUKURAN DAN KINEMATIKA

1. PENGUKURAN
a. Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk
mengukur panjang, ketebalan, kedalaman, dan diameter luar maupun
dalam suatu benda dengan batas ketelitian 0,1 mm.

𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒖𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏
= 𝒔𝒌𝒂𝒍𝒂 𝒖𝒕𝒂𝒎𝒂 + (𝒔𝒌𝒂𝒍𝒂 𝒏𝒐𝒏𝒊𝒖𝒔 × 𝒏𝒔𝒕 (𝒌𝒆𝒕𝒆𝒍𝒊𝒕𝒊𝒂𝒏))

Contoh menyatakan hasil pengukuran menggunakan jangka sorong

skala utama = 2,4 cm


skala nonius = 7 mm
nst + 0,1mm
Hasil pengukuran = skala utama + (skala nonius x nst)
Hasil pengukuran = 2,4 cm + (7 x 0,1) mm
= 2,4 cm + 0,7 mm
= 2,4 cm + 0,07 cm
= 2,47 cm

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
b. Micrometer sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang berfungsi untuk
mengukur panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang cukup kecil.
mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian 0,01 mm.
Bagian-bagian mikrometer sekrup:

Secara matematis, hasil pengukuran dengan jangka sorong dapat


dinyatakan dengan:
𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒖𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏
= 𝒔𝒌𝒂𝒍𝒂 𝒖𝒕𝒂𝒎𝒂 + (𝒔𝒌𝒂𝒍𝒂 𝒏𝒐𝒏𝒊𝒖𝒔 × 𝒏𝒔𝒕 (𝒌𝒆𝒕𝒆𝒍𝒊𝒕𝒊𝒂𝒏))

Contoh menyatakan hasil pengukuran menggunakan micrometer sekrup

Skala utama = 7,5 mm


Skala nonius = 22 mm
Nst = 0,01 mm
Hasil pengukuran = skala utama + (skala nonius x nst)
= 7,5 mm + (22 x 0,01 mm)
= 7,5 mm + 0,22 mm
= 7,72 mm
= 0,772 cm

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Aturan Angka Penting
Untuk menentukan jumlah angka penting dari suatu perhitungan atau
pengukuran mutlak perlu rumus atau aturan sebagai
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting
contoh : 12,34 mempunyai 4 angka yang penting.
2. Semua angka nol yang diapit (diantara) angka bukan nol adalah angka
penting
contoh : 101 mempunyai 3 angka yang penting
3. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa tanda desimal bukan
merupakan angka penting kecuali diberikan tanda khusus berupa garis
bawah
4. Contoh : 1.500.000 mempunyai 2 angka penting, 1.300.000
mempunyai 4 angka penting
5. Angka nol yang terletak di depan atau di sebelah kiri angka bukan nol
yang pertama adalah angka tidak penting.
Contoh: 0,00123 mempunyai 3 angka yang penting
6. Semua angka yang ada di sebelah kanan angka desimal dan mengikuti
angka bukan nol
merupakan angka yang penting.
Contoh 12,00 mempunyai 4 angka yang penting
0,0000120 mempunyai 3 angka yang penting

SOAL
1. Bondan mengukur massa sebuah batu dengan menggunakan neraca
Ohauss tiga lengan dengan skala terkecil 0,1 gram, skala hasil
pengukurannya terlihat seperti gambar di bawah ini.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Massa batu tersebut adalah….
A. 482,0 gram D.283,6 gram
B. 480,5 gram E.280,5 gram
C. 382,0 gram
2. Gambar berikut adalah pengukuran massa benda dengan menggunakan
neraca Ohauss lengan tiga. Hasil pengukuran massa benda yang benar
adalah …

A. 350 gram D. 173 gram


B. 321,5 gram E. 170,3 gram
C. 240 gram

3. Hasil pengukuran diameter bola butiran logam dengan menggunakan


mikrometer sekrup adalah 2,75 mm. Gambar yang sesuai dengan hasil
pengukuran tersebut adalah ….

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
4. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang
ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar.

Besarnya hasil pengukuran adalah ….


A. 3,19 cm D.3,04 cm
B. 3,14 cm E.3,00 cm
C. 3,10 cm
5. Gambar di bawah ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton
dengan menggunakan mikrometer sekrup.

Hasil pengukurannya adalah ....


A. 4,30 mm D.4,18 mm
B. 4,25 mm E.4,15 mm
C. 4,20 mm
6. Sebuah amperemeter mempunyai hambatan 18 Ohm dan berdaya ukur 10
mA. Agar daya ukur amperemeter meningkat menjadi 100 mA, harus
dipasang hambatan…
A. 0,8 Ohm seri dengan amperemeter
B. 0,8 Ohm paralel dengan amperemeter
C. 2,0 Ohm seri dengan amperemeter
D. 2,0 Ohm parelel dengan amperemeter
E. 8 Ohm seri dengan amperemeter

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
7. Sebuah amperemeter mempunyai hambatan dalam 0,9 Ohm dan batas ukur
maksimum 100 mA. Agar amperemeter dapat digunakan untuk mengukur
arus 1 A maka pada amperemeter perlu dipasang resistor …
A. 0,1 Ohm secara seri
B. 0,1 Ohm secara paralel
C. 0,1 Ohm secara seri dan paralel
D. 1 Ohm secara seri
E. 1 Ohm secara paralel

8. Perhatikan gambar berikut!

Resultan gaya pada gambar diatas sebesar . . .N.


A. 24 D.10
B. 16 E. 4
C. 12

9. Seorang anak berjalan lurus 2 meter ke barat, kemudian belok ke selatan


sejauh 6 meter, dan kembali ke timur sejauh 10 meter. Perpindahan yang
dilakukan anak tersebut dari posisi awal adalah ….
A. 12 meter arah barat daya
B. 10 meter arah selatan
C. 10 meter arah tenggara
D. 4 meter arah timur
E. 3 meter arah tenggara

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
10. Ditentukan 2 buah vektor F yang sama besarnya. Bila perbandingan antara
besar jumlah dan besar selisih kedua vektor sama dengan √3, tentukan
besar sudut yang dibentuk oleh kedua vektor....
A. 30 derjat D.90 derjat
B. 45 derjat E.180 derjat
C. 60 derjat
11. Dua buah vektor kecepatan P dan Q masing-masing besarnya 40 m/s dan
20 m/s membentuk sudut 60 derjat. Tentukan selisih kedua vektor
tersebut...
A. 20√3 m/s D.10 m/s
B. 20 m/s E.30 m/s
C. √3 m/s
12. Sebuah perahu mula-mula diam di dermaga, kemudian perahu tersebut
bergerak ke timur sejauh 400 m, selanjutnya berbelok ke utara sejauh 300
m, dan berbelok lagi sejauh 200 m membentuk sudut θ antara timur dan
timur laut (tan⁡θ = 3/4) maka perpindahan perahu tersebut adalah ….
A. 500 m D.900 m
B. 700 m E. 1000 m
C. 800 m
13. Sebuah benda bergerak ke timur sejauh 40 meter lalu ke timur laut dengan
sudut 37 derajat terhadap horizontal sejauh 100 meter lalu ke utara 100
meter. Besar perpindahan yang dilakukan benda adalah ….
A. 180 m D. 240 m
B. 200 m E. 300 m
C. 220 m
14. Sepeda bergerak sejauh 2 km ke arah sumbu X positif, kemudian 5 km ke
arah sumbu Y positif dan seterusnya bergerak sejauh 5 km membentuk
sudut 53° dengan sumbu Y positif. Besar resultan perjalanan sepeda
tersebut adalah….(Sin 37° = 0,6 Cos 37° = 0,8)
A. 14 km C. 8 km E. 2 km
B. 10 km D. 6 km

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
15. Sebuah kelapa jatuh dari ketinggian 8 meter. Ketinggian kelapa tersebut
setelah 0,5 detik diukur dari tanah adalah.....
A. 1,25 m D.4,25 m
B. 8 m E.6,25 m
C. 6,75 m
16. Ada sebuah benda yang jatuh dari ketinggian 20 m. Kecepatannya pada
saat benda berada pada ketinggian setengah dari ketinggian awalnya
adalah.....
A. 10v2 m/s D.20v2 m/s
B. 10 m/s E.40 m/s
C. 20 m/s
17. Sebuah kereta mendapat percepatan 2 m/s2 selama 10 s dari keadaan diam,
lalu diperlambat dengan perlambatan 4 m/s2 sampai berhenti. Jarak total
yang ditempuh kereta tersebut adalah ….
A. 80 m D.200 m
B. 100 m E.250 m
C. 150 m
18. Setelah 2 s dari keadaan diam, kecepatan benda menjadi 4 m/s. Kemudian,
benda bergerak dengan kecepatan konstan. Waktu total, dari waktu diam,
yang dibutuhkan benda untuk mencapai jarak total 10 m adalah …..
A. 7,5 s D.4,5 s
B. 6,0 s e.3,5 s
C. 5,5 s
19. Grafik (v-t) berikut ini menginformasikan gerak sebuah mobil dari kondisi
diam, kemudian bergerak hingga berhenti selama 8 sekon seperti terlihat
pada gambar…

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Jarak yang ditempuh mobil antara t = 0 s sampai t = 3 s adalah….
A. 80 m D.50 m
B. 75 m E.45 m
C. 65 m
20. Perhatikan grafik gerak suatu benda berikut ini!

Besar percepatan benda adalah .....


a. 0,4 m/s2 D.1,6 m/s2
b. 0,8 m/s2 E.2,4 m/s2
c. 1,2 m/s2
21. Dua buah benda A dan B bergerak dengan grafik seperti berikut!

Jika keduanya bergerak lurus dari titik yang sama maka kedua benda
tersebut akan bertemu setelah...
a. 5 sekon D.20 sekon
b. 10 sekon E.25 sekon
c. 15 sekon
22. Baling baling kipas angin berjari jari 20/𝜋 𝑐𝑚 mampu berputar 4 kali
dalam 1 sekon. Kecepatan linear ujung baling baling adalah....
A. 3,2 m/s D.1,0 m/s
B. 1,6 m/s E.0.8 m/s
C. 1,3 m/s

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
23. Benda yang memiliki massa 2 kg bergerak melingkar beraturan dengan
kecepatan 4 m/s. Jika jari jari lingkaran 0,5 m maka :
1) Percepatan sentripentalnya 32 m/s2
2) Gaya sentripentalnya 64 N
3) Periodenya 0,25 s
Pernyataan yang benar adalah...
A. 1,2, dan 3
B. 1 dan 2
C. 1 dan 3
D. 2 dan 3
E. 3 saja
24. Sebuah benda bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari 6 meter. Jika
dalam 2 menit benda itu melakukan 16 kali putaran maka kecepatan linear
benda tersebut adalah ….
A. 0,8π m/s D.1,4π m/s
B. 1,0π m/s E.1,6π m/s
C. 1,2π m/s
25. Sebuah benda bergerak dengan kelajuan konstan v melalui lintasan yang
berbentuk lingkaran berjari-jari R dengan percepatan sentripetal as. Agar
percepatan sentripetal menjadi dua kali semula maka ….
A. v dijadikan 4 kali dan R dijadikan 2 kali
B. v dijadikan 2 kali dan R dijadikan 4 kali
C. v dijadikan 2 kali dan R dijadikan 2 kali
D. v tetap dan R dijadikan 2 kali semula
E. v dijadikan 2 kali semula dan R tetap
26. Seorang anak melempar batu dengan kecepatan awal 20 m/s dan sudut
elevasi 30˚secara horizontal. Jika percepatan gravitasi 10 m/s². Maka
hitunglah ketinggian maksimum batu

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
A. 5,5 m D.15 m
B. 50 m E. 25 m
C. 5m
27. Peluru A dan B ditembakkan dari senapan yang sama dengan sudut elevasi
berbeda. Peluru A dengan sudut 30˚ dan peluru B dengan sudut 45˚.
Tentukan perbandingan tinggi maksimum yang dicapai peluru A dan B!
A. 1 : 2 D. 2 : 1
B. 3 : 2 E. 2 : 4
C. 4 : 2
28. Gaya sentripetal yang bekerja pada sebuah benda bermassa 1 kg yang
sedang bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari lintasan sebesar 2 m
dan kecepatan 3 m/s adalah....?
A. 5,5 N D. 5 N
B. 4,5 N E. 5,6 N
C. 4 N
29. Sebuah benda bermassa 1 kg berputar dengan kecepatan sudut 120 rpm.
Jika jari-jari putaran benda adalah 2 meter tentukan percepatan sentripetal
gerak benda tersebut !
A. 32π2 m/s2 D.24 π2 m/s2
B. 42 π2 m/s2 E.16 π2 m/s2
C. 20 π2 m/s2
30. Sebuah peluru ditembakkan dari moncong sebuah meriam dengan kelajuan
50 m/s arah mendatar dari atas sebuah bukit, ilustrasi seperti gambar
berikut.

Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2 dan ketinggian bukit 100
m.Tentukanlah Waktu yang diperlukan peluru untuk mencapai tanah
A. 4√5 C.2√5 E. 12√5
B. 5√5 D. 10√5

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
2. DINAMIKA

a. HUKUM NEWTON
Bunyi Hukum Newton 2 (II)
Bunyi: "Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya
(resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan massanya".

Rumus Hukum Newton 2 (II):

Contoh Hukum Newton 2 (II) dalam Kehidupan Sehari-hari


 Gaya yang ditimbulkan ketika menarik gerobak yang penuh dengan padi,
untuk dipindahkan kerumah dari sawah
 Jika di tarik dengan gaya yang sama mobil-mobil yang masasanya lebih
besar (ada beban) percepatannya lebih kecil, sedangkan pada mobil-
mobilan yang sama (massa sama) jika ditarik dengan gaya yang lebih
besar akan mengalami percepatan yang lebih besar pula

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
SOAL
1. Perhatikan gambar balok berikut ini!

Jika massa balok 3 kg dan percepatan gravitasi 10 m/s2 maka gaya normal
yang dialami balok adalah ….
A. 27 N D. 43 N
B. 30 N E. 45 N
C. 33 N
2. Seorang pemuda berdiri di atas timbangan badan dalam sebuah lift.
Sebelum lift bergerak, timbangan menunjukkan angka 60 kg. Ketika lift
bergerak ke atas, timbangan menunjukkan angka 66 kg. Anggap
percepatan gravitasi sebesar 10 m/s2, berarti lift naik dengan percepatan
sebesar ….
A. 6 m/s2 D.2 m/s2
B. 4 m/s2 E. 1 m/s2
C. 3 m/s2
3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Benda 1 dan benda 2 mengalami gaya gesek f1 = 20 N dan f2 = 5 N. Besar


tegangan tali antara kedua benda bila benda bergerak adalah …. (cos 53° =
0,6)
A. 35,0 N D.22,5 N
B. 27,5 N E. 7,5 N
C. 25,0 N

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
4. Dari gambar berikut, balok A mempunyai massa 2 kg dan balok B = 1 kg.

Balok B mula-mula diam kemudian bergerak ke bawah sehingga


menyentuh lantai. Bila g = 10 m/s2, nilai tegangan tali T adalah ….
A. 20, 0 newton D.3,3 newton
B. 10,0 newton E.1,7 newton
C. 6,7 newton
5. Dua benda bermassa 2 kg dan 3 kg diikat tali kemudian ditautkan pada
katrol yang massanya diabaikan seperti gambar.

Bila besar percepatan gravitasi 10 m/s2, gaya tegangan tali yang dialami
sistem adalah ….
A. 20 N D. 30 N
B. 24 N E. 50 N
C. 27 N
6. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika sistem benda bergerak, gaya gesekan antara balok dan lantai masing-

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
masing sebesar 2 N dan percepatan benda 2 m/s2, besar tegangan tali pada
kedua balok tersebut adalah ....
A. 6 N D. 32 N
B. 10 N E. 64 N
C. 16 N
7. Dua buah balok dihubungkan dengan katrol licin dan massa katrol
diabaikan seperti pada gambar.

Massa A = mA, massa B = mB, dan massa balok B turun dengan percepatan
a. Jika percepatan gravitasinya g maka besar tegangan tali yang terjadi
pada balok B adalah ....
A. T = mB.a D.T = mB(a − g)
B. T = mA(a − g) E. T = mB(g − a)
C. T = mA(g − a)
8. Gaya F1, F2, F3, dan F4 bekerja pada batang ABCD seperti pada gambar.

Jika massa batang diabaikan maka nilai momen gaya terhadap titik A
adalah ….
A. 15 Nm
B. 18 Nm
C. 35 Nm
D. 53 Nm
E. 68 Nm

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
9. Sebuah batang yang sangat ringan panjangnya 140 cm. Pada batang
bekerja tiga gaya masing-masing F1 = 20 N, F2 = 10 N, dan F3 = 40 N
dengan arah dan posisi seperti pada gambar.

Besar momen gaya yang menyebabkan batang berotasi pada pusat


massanya adalah ….
A. 40 Nm D. 14 Nm
B. 39 Nm E. 3 Nm
C. 28 Nm
10. Batang homogen tak bermassa sepanjang 2 m dipengaruhi oleh gaya
seperti gambar.

Besar FA = FC = 1 kg dan FB = 2 kg. Momen gaya yang bekerja terhadap


titik A adalah ….
A. 0 D. 4 Nm
B. √3 Nm E. 6 Nm
C. 2 Nm
11. Perhatikan gambar berikut ini!

Katrol (I = ½MR2) ditarik dengan gaya F sehingga berputar dengan


percepatan 5 m/s2. Besar F adalah ….
A. 2 N D.6 N
B. 3 N E. 10 N
C. 4 N

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
12. Perhatikan gambar berikut!

Jika massa batang diabaikan, besar momen gaya terhadap titik C adalah
….
A. 1 Nm D. 20 Nm
B. 4 Nm E. 28 Nm
C. 12 Nm
13. Perhatikan gambar!

Batang AB yang panjangnya 1,2 m dan massanya diabaikan dipengaruhi


tiga gaya FA = FC = 20 N dan FB = 10 N. Jika AP : AC : AB = 1 : 2 : 4,
besar momen gaya yang bekerja terhadap titik P adalah ....
A. 12 N.m D. 25 Nm
B. 15 N.m E. 40 Nm
C. 20 N.m
14. Batang homogeny AB dipaku di pusat massanya dan diberi sejumlah gaya
dengan kedudukan seperti gambar ‘

Jika nilai F = W dan sumbu rotasi di titik R maka keadaan batang AB akan

A. Berotasi searah jarum jam
B. Berotasi berlawanan arah jarum jam
C. Berada dalam keadaan tidak bergerak
D. Bergerak ke kanan
E. Bergerak ke kiri

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
15. Sebuah batang yang sangat ringan, panjangnya 140 cm. Pada batang
bekerja tiga gaya masing – masing F1 = 20 N, F2 = 10 N, dan F3 = 40 N
dengan arah dan posisi seperti pada gambar. Besar momen gaya yang
menyebabkan batang berotasi pada pusat massanya adalah ….

A. 40 Nm D. 14 Nm
B. 39 Nm E. 3 Nm
C. 28 Nm

b. MOMEN INERSIA
Apakah momen inersia itu, mari kita mulai dari pembahasan momen inersia
titik partikel. Gambar di bawah ini melukiskan sebuah titik partikel dengan
massa m sedang melakukan gerak rotasi pada sumbunya dengan jari-jari R.

Gambar: Gerak Rotasi Partikel


Momen inersia dari titik partikel tersebut dinyatakan sebagai hasil kali massa
partikel dengan kuadrat jarak partikel ke sumbu putar (jari-jari). Dengan
demikian momen inersia titik partikel dapat dinyatakan dengan:
I = m.R2
Keterangan:
I = Momen Inersia (Kg m2)
m = Massa partikel (Kg)
R = Jari-jari Rotasi (m)

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
SOAL
16. Momen inersia sebuah benda yang berotasi terhadap titik tetap dipengaruhi
oleh ….
A. massa benda D.percepatan sudut rotasi
B. volume benda E.kecepatan sudut awal
C. massa jenis benda
17. Dua bola masing-masing massanya m1 = 2 kg dan m2 = 3 kg dihubungkan
dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

Jika sistem bola diputar pada sumbu di titik a, besar momen inersia sistem
bola adalah ….
A. 0,24 kg.m2 D.0,31 kg.m2
B. 0,27 kg.m2 E.0,35 kg.m2
C. 0,30 kg.m2
18. Dua bola dihubungkan dengan kawat yang panjangnya 6 m seperti pada
gambar.

Massa kawat diabaikan dan kedua bola diputar dengan sumbu putar tegak
lurus kawat pada benda m1. Besar momen inersia sistem adalah ….
A. 6 kg.m2
B. 18 kg.m2
C. 36 kg.m2
D. 54 kg.m2
E. 72 kg.m2

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
19. Perhatikan gambar di bawah ini!

Tiga buah partikel dengan massa m, 2m, dan 3m dipasang pada ujung
kerangka yang massanya diabaikan. Sistem terletak pada bidang xy. Jika
sistem diputar terhadap sumbu y maka momen inersia sistem adalah ….
A. 5 ma D. 0,35 kg.m2
B. 7 ma E. 7 ma2
C. 5 ma2
20. Batang AB massanya 2 kg diputar melalui ujung A ternyata momen
inersianya 8 kg.m2.

Bila diputar melalui pusat O (AO = OB), momen inersianya menjadi ….


A. 2 kg.m2 D.12 kg.m2
B. 4 kg.m2 E.16 kg.m2
C. 8 kg.m2
21. Perhatikan gambar empat partikel yang dihubungkan dengan batang
penghubung berikut!

Massa m1 = m2 = 4 kg dan m3 = m4 = 2 kg, panjang a = 1 meter dan b = 2


meter, serta massa batang penghubung diabaikan. Momen inersia sistem
partikel terhadap sumbu y adalah ....
A. 24 kg.m2 C. 34 kg.m2 E.60 kg.m2
B. 32 kg.m2 D.56 kg.m2

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
II. GAYA GRAVITASI NEWTON

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pernah melihat antar planet di langit


tidak saling bertabrakan akibat adanya gaya tarik antar planet. Kita berjalan
dipermukaan bumi tidak melayang bagaikan kertas akibat adanya gaya tarik
bumi. Newton menyimpulkan bahwa terdapat gaya tarik yang berasal dari
pusat bumi yang bekerja pada benda sehingga benda akan selalu jatuh menuju
ke pusat bumi. Gaya tarik ini di sebut dengan gaya Gravitasi.
1. Pengertian Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi adalah gaya tarik yang berasal dari pusat bumi yang
bekerja pada benda sehingga benda akan selalu jatuh menuju ke pusat
bumi.
2. Hubungan antara Gaya gravitasi dengan massa benda

m
F M

𝑚𝑀 ~ 𝐹
𝑚 2𝑀 ~ 2𝐹
2𝑚 2𝑀 ~ 4𝐹
“Gaya gravitasi berbanding lurus dengan massa benda”.
3. Hubungan antara Gaya gravitasi dengan kuadrat jarak benda

F
m m
r1
Type equation here.
m F
m
r2
1
𝐹~
𝑟2
“Gaya gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak benda”.
1
Jika r2 =2 r1 maka F2 = 4 F1
1
Jika r2 =2 r1 maka F2 = 4 F1

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
4. Hukum Gaya Gravitasi Newton
Newton mengajukan Hukum Gravitasi Umum Newton, yang
berbunyi sebagai berikut: “Gaya gravitasi antara dua benda merupakan
gaya tarik-menarik yang besarnya berbanding lurus dengan massa
masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara keduanya”.
 Prinsip
Secara matematis, besar gaya gravitasi antara partikel dapat ditulis
sbb :
𝒎𝟏 𝒎𝟐
𝑭𝒈 = 𝑮
𝒓𝟐

Keterangan :
Fg = gaya tarik gravitasi (N)
G = konstanta gravitasi umum (6,673 x 10–11 Nm2/kg2)
m1, m2 = massa masing-masing benda (kg)
R2 = jarak antara kedua benda (m).

c. KUAT MEDAN GRAVITASI NEWTON


Faktor-Faktor yang mempengaruhi besar dan arah kuat medan gravitasi :
1. Massa benda
2. Kuadrat jarak benda
3. Garis-garis gaya

“Semakin rapat jarak antara gari-garis medan gravitasi yang


dihasilkan oleh suatu benda bermassa pada suatu daerah, maka semakin
besar medan gravitasi yang bekerja pada benda bermassa lain pada daerah
tersebut”.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Untuk menghitung kuat medan gravitasi oleh benda yang bersumber
bermassa M pada benda uji bermassa m di berbagai titik dalam medan
gravitasi dapat dilakukan dengan mengganti nilai F pada persamaan di atas
dengan persamaan gaya gravitasi , sehingga diperoleh persamaan :

g=G

Menghitung Massa Bumi


Besar medan gravitasi tergantung pada massa benda dan jarak titik
yang diamati ke titik pusat benda. Kuat medan gravitasi g disebut juga
percepatan gravitasi dan dirumuskan sebagai berikut.

Dengan :
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
G = konstanta gravitasi = 6,67 × 10–11 m3/kgs2
r = jarak antara pusat massa m1 dan m2 (m)
M = massa bumi (5,97.1024 kg)

 Pengetahuan Prosedural
Massa bumi dapat dihitung dengan menggunakan nilai G yang telah
diperoleh dari percobaan Cavendish. Anggap massa bumi M dan jari-jari
bumi R = 6,37 × 106 m (bumi dianggap bulat sempurna). Berdasarkan
rumus percepatan gravitasi bumi, besarnya massa bumi dapat dihitung :

Dengan :
go = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
r = jari-jari bumi (6,37 × 106 m, bumi dianggap bulat sempurna)

Percepatan gravitasi suatu tempat dibumi tidak selalu sama,


tergantung pada jarak benda atau titik yang diamati dari bumi.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Perbandingan percepatan gravitasi sebuah benda pada ketinggian h
dari permukaan bumi terhadap percepatannya ketika berada pada
permukaan bumi adalah sebagai berikut.

𝑀
𝑔1 𝐺𝑟 2
1
= 𝑀
𝑔2 𝐺𝑟 2
2

𝑔1 𝑟2 2
= 2
𝑔2 𝑟1

𝑔1 (𝑅 + ℎ)2
=
𝑔2 𝑅2

𝑅2
𝑔2 = 𝑔
(𝑅 + ℎ)2 1

Jadi, percepatan gravitasi pada ketinggian h di atas permukaan bumi


dapat dihitung dengan rumus :

𝑅2
𝑔2 = 𝑔
(𝑅 + ℎ)2 1

Keterangan :
g1 = Percepatan gravitasi di permukaan (m/s2)
g2 = Percepatan gravitasi pada ketinggian h dari permukaan (m/s2)
R = Jari-jari bumi (6,38 x 108 m)
R + h = Jarak benda dari pusat (m)
h = Ketinggian dari permukaan bumi (m).

Percepatan gravitasi g pada permukaan planet lain juga dapat


dihitung dari massa planet dan jari-jari planet. Persamaannya dapat
dinyatakan sebagai berikut :

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
𝑔𝐴 = 𝑔𝐵

𝑀𝐴 𝑀𝐵
𝐺 2
= 𝐺 2
𝑟𝐴 𝑟𝐵

Dengan :
gA = percepatan gravitasi pada permukaan bumi (9,8 m/s2)
gB = percepatan gravitasi pada ketinggian h diatas permukaan bumi (m/s2).

i. ORBIT SATELIT
1. Kecepatan Satelit Mengorbit Bumi
a. Menghitung Kecepatan Satelit Menggunakan Hukum Gravitasi
Anggap suatu satelit bermassa m bergerak melingkar mengelilingi
bumi pada ketinggian h dari permukaan bumi. Massa bumi M dan jari-
jari bumi R, tinjau gerakan satelit dari pengamat di bumi. Di sini gaya
𝑀𝑚
yang bekerja pada satelit adalah gaya gravitasi, 𝐹 = 𝐺 . Berdasarkan
𝑟2

rumus hukum II Newton, dapat diketahui kecepatan satelit :

𝑀𝑚
𝐹=𝐺
𝑟2
𝑀𝑚
m.a=𝐺 𝑟2
𝑣2 𝑀𝑚
m. =𝐺
𝑟 𝑟2

𝐺𝑀
𝑣= √
𝑟
Karena r = R + h, maka
𝐺𝑀 𝑅2
v = √𝑅+ℎ, dikalikan dengan 𝑅2, atau dapat dituliskan

𝐺𝑀𝑅 2 𝑀
= √𝑅2 𝑅+ℎ, ingat 𝐺 𝑟 2= go, maka

𝑅2
= √𝑔𝑜 𝑅+ℎ

v=R

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
b. Menghitung kecepatan satelit menggunakan gaya sentrifugal
Sebuah satelit memiliki orbit melingkar, sehingga dalam acuan
ini, satelit akan merasakan gaya sentrifugal (mv2/r2). Gaya sentrifugal
muncul karena pengamatan dilakukan dalam sistem non inersial (sistem
yang dipercepat, yaitu satelit).
Gaya sentrifugal besarnya sama dengan gaya gravitasi.
Fsentrifugal = Fgravitasi
𝑣2 𝑀𝑚
m. =𝐺
𝑟 𝑟2

𝐺𝑀
v=√ 𝑟

Karena, r = R + h, maka
𝐺𝑀 𝑅2
v = √𝑅+ℎ, dikalikan dengan 𝑅2 atau dapat dituliskan

𝐺𝑀𝑅 2 𝑀
= √𝑅2 𝑅+ℎ, ingat 𝐺 𝑟 2= go, maka

𝑅2
= √𝑔𝑜 𝑅+ℎ

v=R

2. Jari-jari Orbit Satelit


Apabila satelit berada pada jarak r dari pusat bumi, maka kelajuan
satelit saat mengorbit bumi dapat dihitung dengan menyamakan gaya
gravitasi satelit dan gaya sentripetalnya.

Fsentripetal = Fgravitasi
𝑣2
m. = mg
𝑟
𝑣2 𝑅 2
m. = 𝑚 ( 𝑟𝐵 ) 𝑔
𝑟
𝑔
v = 𝑅𝐵 √ 𝑟

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Untuk posisi orbit geosinkron, yaitu bila periode orbit satelit sama
dengan periode rotasi bumi, maka jari-jari orbit satelit dapat ditentukan
sebagai berikut.
2
𝑔 𝑅𝐵 𝑔
v = 𝑅𝐵 √ 𝑟 atau 𝑣 2 = 𝑟
2𝜋𝑟
karena v = , maka
𝑇
2 2
4𝜋 2 𝑟 2 𝑅𝐵 3
𝑇 𝑔𝑅 2 3 (86400)2 (9,8)(6,4𝑥106 )2
=𝑔 => 𝑟 = √ 4𝜋2 𝐵 = √ = 4,24 x 107 m
𝑇2 𝑟 4(3,14)2
Cara kedua
Fsentripetal = Fgravitasi
𝑣2 𝑀𝑚
m. =𝐺
𝑟 𝑟2
2𝜋𝑟
karena v = , maka
𝑇
𝑀 (2𝜋𝑟)2
𝐺 𝑟2 = 𝑟𝑇 2

𝐺𝑀𝑇 2
3
𝑟= √
4𝜋 2

T adalah periode satelit mengelilingi bumi, yang besarnya sama


dengan periode rotasi bumi.
T = 1 hari
= 24 jam
= 86.400 sekon

= 4,23 x 107 m

d.HUKUM KEPLER
1. Hukum Kepler untuk Gerak Planet
Jauh sebelum Newton menjelaskan tentang hukum gravitasi, gerak-
gerak planet pada tata surya kita telah dijelaskan oleh Kepler. Penjelasan
Kepler ini kemudian dikenal sebagai hukum Kepler. Hukum ini ada tiga
seperti yang dijelaskan berikut :

a. Hukum I Kepler

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Pada hukum persamaannya, Kepler menjelaskan tentang bentuk
lingkaran orbit planet. Bunyi hukum ini sebagai berikut: “Lintasan
setiap planet mengelilingi matahari merupakan sebuah elips dengan
matahari terletak pada salah satu titik fokusnya.
Gambaran orbit planet sesuai hukum I Kepler dapat dilihat seperti
pada Gambar berikut:

b. Hukum II Kepler
Hukum kedua Kepler menjelaskan tentang kecepatan orbit
planet. Bagaimana kecepatan orbit planet tersebut? Perhatikan
penjelasan berikut: “Setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu
garis khayal yang ditarik dari matahari ke planet tersebut mencakup
daerah dengan luas yang sama dalam waktu yang sama.”
Coba perhatikan berikut:

Garis AM akan menyapu lurus hingga garis BM, luasnya sama


dengan daerah yang disapu garis CM hingga DM. Jika tAB = tCD.
Hukum kedua ini juga menjelaskan bahwa dititik A dan B planet harus
lebih cepat dibanding saat dititik C dan D.
c. Hukum III Kepler
“perbandingan kuadrat periode revolusi planet mengelilingi
matahari dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet ke matahari adalah
sama untuk semua planet”

Dengan :
T = periode planet mengelilingi matahari (s)

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
R = jarak rata-rata planet ke matahari
k = tetapan yang nilainya sama untuk semua planet
2. Menentukan periode revolusi planet dengan hukum ketiga Kepler
Contoh :
Dua planet A dan B mengorbit matahari dengan perbandingan antara
jarak planet A dan planet B dengan matahari adalah 9 : 16. Apabila
periode planet B mengelilingi matahari adalah 1,25 tahun, hitung periode
planet A mengelilingi matahari.
Diketahui:

Perbandingan periode kedua planet dapat ditentukan dengan hukum


III Kepler.

𝑅𝐴 3
𝑇𝐴 = 𝑇𝐵 √[ ]
𝑅𝐵

9 3
𝑇𝐴 = 1,25√[ ]
16

𝑇𝐴 = 0,52 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

3. Satelit buatan yang mengorbit bumi


Satelit adalah pesawat antariksa tak berawak yang mengorbit pada
sebuah planet dengan periode revolusi dan rotasi tertentu.
Berdasarkan misi yang diembannya, satelit dibedakan atas:
a. Satelit komunikasi
Contoh : sinkron dan telstar (AS), intelsat (satelit internasional), anik
(Kanada), molniya (Rusia), dan Palapa (Indonesia).
b. Satelit cuaca
Contoh : tiros, nimbus 1 dan 6, itos. Himawari, goes, noaa, meteosat,
renger I, pioneer V, dan explorer.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
c. Satelit penelitian
Contoh : landsat (AS), pegassus, vanguard.
d. Satelit militer
Satelit militer berfungsi untuk memata-matai negara yang dianggap
musuh, terutama tentang peta kekuatan militer.

SAOL
1. Jika kedudukan benda A adalah ½ R di atas permukaan bumi, sedangkan
kedudukan benda B adalah 2 R di atas permukaan bumi ( R = jari-jari
bumi ) maka perbandingan kuat medan gravitasi yang dialami benda A dan
B adalah ….
A. 1: 8 D. 4 : 1
B. 1 : 4 E. 8 : 1
C. 2 : 3
2. Dua bintang yang masing –masing massanya 4M dan 9M terpisah sejauh
a. Jika sebuah planet berada di antara kedua bintang tersebut dan planet
tidak mengalami gaya gravitasi maka letak planet tersebut adalah ….
A. 0,1 a dari 4M D. 0,25 a dari 9M
B. 0,4 a dari 4 M E. 0,3a dari 9M
C. 0,5 a dari 4M

3. Dua buah planet berbentuk bola mempunyai rapat massa rata- rata sama ,
sedangkan jari-jarinya R1 dan R2. Perbandingan medan gravitasi pada
permukaan planet pertama terhadap medan gravitasi pada permukaan
planet kedua adalah ….
A. R1 : R2 D. R2 : R1
B. (R2)2 : (R1)2 E. √R1 : √R2
C. (R1)2 : (R2)2

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
4. Bumi dianggap seperti bola pejal dengan jari-jari R dan percepatan
gravitasi di permukaannya sebesar g. Jika konstanta gravitasi universal
dianggap G, massa jenis bumi sebesar ….
2g 5gR
A. 𝜌 = 3πRG D. 𝜌 = 3πG
3g 2 πg
B. 𝜌 = 4πRG E. 𝜌 = gRG
4gR
C. 𝜌 = 3πG

5. partikel X dan Y memiliki massa berturut turut 4 kg dan 9 kg berada pada


jarak 1 m satu sama lain . letak titik yang mengalami kuat medan gravitasi
total sama dengan nol adalah ….
A. 0,4 m sebelah kanan partikel X
B. 0,4 m sebelah kiri partikel Y
C. 0,5 m di antara partikel X dan partikel Y
D. 0,6 m sebelah kanan partikel Y
E. 0,8 m sebelah kanan partikel Y
6. Table data fisis benda A dan B terhadap permukaan bumi yang memiliki
jari-jari R
Benda Posisi benda
Benda A M R
Benda B 2M 2R
Perbandingan kuat medan gravitasi antara benda A dan B adalah ….
A. 2 : 1 D. 9 : 4
B. 9 : 1 E. 4 : 9
C. 4 : 1
e. KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
a) Keseimbangan sistem partikel
Gaya yang bekerja pada partikel hanya menyebabkan gerak translasi
(tidak menyebabkan gerak rotasi). Oleh karena itu syarat yang berlaku
bagi keseimbangan sistem partikel hanyalah keseimbangan translasi.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
∑ 𝐹 = 0 ∶ ∑ 𝐹𝑥 = 0 dan ∑ 𝐹𝑦 = 0
Dimana :
∑ 𝐹𝑥 = resultan gaya pada komponen sumbu x.
∑ 𝐹𝑦 = resultan gaya pada komponen sumbu y.

Misalnya keseimbangan statis sistem psrtikel oleh tiga buah gaya


adalah sebagai berikut :

Komponen-komponen yang bekerja adalah :

𝑇1 𝑥 = 𝑇1 cos 370 = 0,8 𝑇1 𝑇2 𝑥 = 𝑇2 cos 530 = 0,6 𝑇2

𝑇1 𝑦 = 𝑇1 sin 370 = 0,6 𝑇1 𝑇2 𝑦 = 𝑇2 sin 530 = 0,8 𝑇2

𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 ∑ 𝐹𝑥 = 0 dan ∑ 𝐹𝑦 = 0 maka :

∑ 𝐹𝑥 = 0 ∑ 𝐹𝑦 = 0

𝑇2 𝑥 − 𝑇1 𝑥 = 0 𝑇1 𝑦 + 𝑇2 𝑦 − 𝑤 = 0

𝑇2 𝑥 = 𝑇1 𝑥 0,6 𝑇1 + 0,8 𝑇2 −
400 = 0

0,6 𝑇2 = 0,8 𝑇1 0,6 𝑇1 + 0,8 𝑇2 = 400

Sehingga :

0,6 𝑇2 3 𝑇2
𝑇1 = =
0,8 4

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Subtitusi persamaan diatas ke 0,6 𝑇1 + 0,8 𝑇2 = 400

Sehingga dapat diperoleh 𝑇1 = 240 𝑁

b) Keseimbangan benda tegar


Adapun syarat keseimbangan benda tegar adalah :
i. Resultan gaya harus nol (∑ 𝐹 = 0)
ii. Resultan torsi harus nol (∑ 𝜏 = 0)
Contoh :

Beban bermassa 20 kg ditempatkan pada jarak 1,5 m dari kaki B pada


meja datar bermassa 100 kg yang memiliki panjang 6 m. Gaya yang
bekerja pada kaki A untuk menahan beban dari meja adalah ....

Pembahasan :

𝑚 . 𝑔 = 20 𝑥 10 = 200 𝑁

𝑀 . 𝑔 = 100 𝑥 10 = 1000 𝑁

∑ 𝜏𝐵 = 0

−𝑁𝐴 (𝐵1 𝐴1 ) + 𝑀 𝑔(𝐵1𝑀1 ) + 𝑚 𝑔 (𝐵1 𝑃) = 0

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
−𝑁𝐴 (6) + 1000(3) + 2000 (1,5) = 0

3000 + 300 = 6𝑁𝐴

𝑁𝐴 = 550 𝑁

f. Titik Berat
a) Titik berat benda –benda homogen berbentuk garis (satu dimensi)
Benda berbentuk garis/ satu dimensi adalah benda berbentuk kawat
sehingga berat benda sebanding dengan panjangnya (l).
Titik beratnya dapat ditentukan sebagai berikut :
𝑥1 𝑙1 + 𝑥2 𝑙2 + 𝑥3 𝑙3 + …
𝑥0 =
𝑙1 + 𝑙2 + 𝑙3 + …
𝑦1 𝑙1 + 𝑦2 𝑙2 + 𝑦3 𝑙3 + …
𝑦0 =
𝑙1 + 𝑙2 + 𝑙3 + …

Benda yang berbentuk satu dimensi seperti : garis lurus, busur


lingkaran dan busur setengah lingkaran.
b) Titik berat benda –benda homogen berdimensi dua
Benda berbentuk dua dimensi adalah benda yang tebalnya dapat
diabaikan sehingga berat benda tersebut sebanding dengan luasnya (A).
Titik beratnya dapat ditentukan sebagai berikut :
𝑥1 𝐴1 + 𝑥2 𝐴2 + 𝑥3 𝐴3 + …
𝑥0 =
𝐴1 + 𝐴2 + 𝐴3 + …
𝑦1 𝐴1 + 𝑦2 𝐴2 + 𝑦3 𝐴3 + …
𝑦0 =
𝐴1 + 𝐴2 + 𝐴3 + …
Benda yang berbentuk dua dimensi seperti : segitiga, jajar genjang,
jaring lingkaran, setengah lingkaran, kulit prisma, kulit slinder, kulit
limas, kulit kerucut dan kulit setengah bola.
c) Titik berat benda –benda homogen berdimensi tiga
Titik beratnya dapat ditentukan sebagai berikut :

𝑥1 𝑉1 + 𝑥2 𝑉2 + 𝑥3 𝑉3 + …
𝑥0 =
𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3 + …

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
𝑦1 𝑉1 + 𝑦2 𝑉2 + 𝑦3 𝑉3 + …
𝑦0 =
𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3 + …
Benda yang berbentuk dua dimensi seperti : prisma pejal, silinder
pejal, limas pejal beraturan, kurucut pejal, setengah bola pejal, dan lain-
lain.
Contoh soal :
Sistem tiga partikel yang saling dihubungkan dengan batang ringan
tidak bermassa terletak pada satu sistem koordinat seperti pada gambar.
Tentukanlah pusat massa sistem !.
Jawab :

𝑚1 𝑥1 + 𝑚2 𝑥2 + 𝑚3 𝑥3
𝑥0 =
𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3

(4)(−0,2) + (8)(0,4) + (2)(0)


𝑥0 = = 0,17 𝑚
4+2+8

7. Sebuah katrol dari benda pejal dengan tali yang dililitkan pada sisi luarnya
ditampilkan seperti pada gambar. Gesekan katrol dengan tali dan gesekan
di sumbu putarnya diabaikan. Jika beban bergerak turun dengan
percepatan tetap a m/s2 , maka nilai momen inersia katrol setara dengan
….

R R
mg

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
A. I = τ.α.R
B. I = τ.a-1.R
C. I = τ.a.R
D. I = τ.a-1.R-1
E. I = τ.a.R-1
8. Dua buah benda masing-masing bermassa 4 kg dan 2 kg dihubungkan
dengan katrol bermassa 4 kg seperti tampak pada gambar. jika g = 10m/s2,
percepatan yang dialami sistem adalah ….(silinder pejal = ½ mr2)

A.10 m/s2 D. 2,5 m/s2


B. 5 m/s2 E. 2 m/s2
C. 3,33 m/s2
m1 m2
9. Pada tengah- tengah batang AB digantungkan sebuah balok bermassa 8
kg. Besar tegangan tali yang terjadi bila massa batang diabaikan adalah ….

T A. 40 N D. 160 N
B. 80 N E. 160 √3 N
300 C. 10√3 N
A B

10. Batang homogen bermassa m sepanjang l dalam kondisi setimbang seperti


pada gambar

m 450

h
Jika percepatan gravitasi dinyatakan dalam g besar torsi yang dialami tiang
penumpu terhadap titik A adalah ….
mgh
A. 4 mgh D. 2

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
mgh
B. 2 mgh E. 4

C. Mgh
11. Sebuah bidang homogen ABCDE seperti pada gambar. leteak titik berat
bidang yang diarsir terhadap sisi AB adalah ….

4 3
A. 115 D. 5 5
5 6
B. 3 8 E. 513
4
C. 313

12. Perhatikan gambar bidang homogeny di bawah ini !

Koordinat titik berat benda bidang ( simetris ) terhadap titik O adalah ….


A. (2;4,0) cm D. (2 ; 3,0) cm
B. (2;3,6) cm E. (2 ; 2,8) cm
C. (2;3,2) cm
13. Letak titik berat dari bangun bidang seperti pda gambar di bawah dari
sumbu X adalah ….

A. 4,5 cm D. 3 cm

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
B. 4 cm E. 2 cm
C. 3,5 cm

g. FLUIDA STATIS DAN DINAMIS


1. FLUIDA STATIS
a. Hukum Utama Hidrostatika
Hukum Utama hidrostatis menyatakan bahwa :
Tekanan hidrostatis suatu zat cair hanya bergatung pada tinggi kolom
zat cair (h), massa jenis zat cair (r) dan percepatan grafitasi (g), tidak
bergantung pada bentuk dan ukuran bejana, perhatikan gambar berikut
 Contoh soal :
Perhatikanlah gambar bejana di samping Jika diketahui massa jenis
minyak 0,8 g/cm3, massa jenis raksa 13,6 g/cm3, dan massa jenis air 1
g/cm3, tentukanlah perbedaan tinggi permukaan antara minyak dan air.
Jawab
Diketahui: ρ m = 0,8 g/cm3, ρ r = 13,6, dan ρ air = 1 g/cm3.
Air dan minyak batas terendahnya sama sehingga diperoleh persamaan
berikut
ρaha= ρmhm

Jadi, perbedaan tinggi permukaan minyak dan air = 15 cm – 12 cm = 3


cm.
b. Hukum Pascal

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
c. Hukum Archimedes

"Sebuah benda yang sebagian atau seluruhnya tercelup di dalam


suatu zat cair / fluida ditekan ke atas dengan suatu gaya yang besarnya
setara dengan berat zat cair / fluida yang dipindahkan oleh benda
tersebut".
Gaya tersebut disebut Gaya tekan ke atas ( Fa )
Gaya Tekan ke Atas

Adanya gaya tekan ke atas menyebabkan adanya berat semu benda di


dalam air, berat benda di dalam air ( Wa ) = berat benda di udara ( Wu ) -
Fa.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
d. teganan permukaan Zat Cair
tegangan permukaan pada sabun yang memiliki dua permukaan adalah
𝐹
γ = 2𝑙

sementara tegangan permukaan zat cair yang memiliki satu permukaan


adalah

𝐹
γ= 𝑙

keterangan
γ = tegangan permukaan zat cair (N/m)
l = panjang permukaan (m)
F = gaya tegangan permukaan

e. Gejala Kapilaritas
2𝛾 cos Ɵ
h= 𝜌𝑔𝑟

keterangan
h = kenaikan zat cair ( m)
γ = tegangan permukaan zat cair (N/m)
Ɵ = sudut kontak
ρ = massa jenis
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
r = jari-jari
Fluida dinamis
Debit

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Contoh soal menghitung debit air
1. Air mengalir dalam pipa yang jari-jari 5 cm dengan laju 10 cm/det.
Berapa laju aliran volumenya?
Penyelesaian :
Diketahui :
r = 0,05 cm, v= 10 cm/det
Jawab :

Persamaan Kontinuitas

1. Fluida mengalir dalam pipa yang diameternya berbeda-beda, kelajuan


air di titik A yang jari-jarinya 3 cm adalah 8 m/det, berapakah kelajuan
air di titik B, dan C bila jari jari masing-masing 1 cm dan 5 cm.
Penyelesaian :
Diketahui :
AC= π(0,03 m)2, AB= π(0,01 m)2, AC= π(0,05 cm)2
Jawab :
Debit air di ketiga titik tersebut sama maka:

Azaz Bernoulli

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Penerapan azaz Bernoulli
ii. Teorema Torriceli

iii. Venturimeter

iv. Gaya angkat sayap pesawat

14.Perhatikan tabel pengamatan hasil percobaan pengukuran massa jenis zat


cair berikut!
No Ketinggian minyak Ketinggian zat cair X
1 5 cm 2 cm
2 12 cm 4,8 cm
3 15 cm 6 cm
4 20 cm 8 cm
Berdasarkan tabel hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa massa jenis zat
cair X sebesar …. ( ρ = 0,8 g/cm3)
A. 1,5 g/cm3 D. 2,25 g/cm3
B. 1,8 g/cm3 E. 2,50 g/cm3
C. 2,0 g/cm3

15.Sebuah pipa U diisi dengan dua cairan yang berbeda seperti pada
gambar berikut !

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Jika massa jenis ρ = 0,8 g/cm3, ρH = 1 g/cm3 dan h1 = 10 cm, maka tinggi
h2 adalah ….
A. 5 cm D. 8 cm
B. 6 cm
C. 7 cm E. 10 cm

16. Perhatikan gambar !

Sebuah benda ketika dimasukan ke dalam zat cair P terapung dengan ½


bagian volume berada dibawah permukaan zat cair dan ketika dimsukan ke
dalam zat cair Q benda tersebut melayang . perbandingan massa jenis zat
cair P dan Q adalah ….
A. 1:2 D. 2 : 3
B. 2:1 E. 3 : 1
C. 2: 2

17. Perhatikan pernyataan penerapan hukum – hukum fluida di bawah ini!


1. Venturimeter
2. Pompa hidrolik
3. Gaya angkat sayap pesawat

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
4. Balon udara dapat mengudara
Pernyataan di atas yang berkaitan dengn penerapan hukum Bernoulli
adalah ….
A. 1 dan 2 D. 2,3 dan 4
B. 1 dan 3 E. 3 dan 4
C. 1,2 dan 3
16. Tekanan hidrostatis pada suatu titik di dalam bejana yang berisi zat cair
ditentukan oleh:
(1) Massa jenis zat cair
(2) Volume zat cair dalam bejana
(3) Kedalaman titik dari permukaan zat cair
(4) Bentuk bejana
Pernyataan yang benar adalah ….
A. (1),(2), dan (3)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (4)
E. (1),(2),(3) dan (4)

17. Sayap pesawat terbang dirancang agar memiliki gaya angkat ke atas
maksimal seperti pada gambar

Jika v adalah kecepatan aliran udara dan P adalah tekanan udara, maka
sesuai dengan azaz Bernoulli rancangan tersebut dibuat agar
A. VA> VB sehingga PA> PB
B. VA> VB sehingga PA< PB
C. VA< VB sehingga PA< PB
D. VA< VB sehingga PA> PB

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
E. VA> VB sehingga PA = PB

18. Gambar di bawah ini menunjukan air mengalir melewati pipa venturi

Jika luas penampang A1 dan A2 masing – masing 24 cm2 dan 16 cm2,


maka keceptan air pda pipa besar adalah …. ( g = 10 m/s2)
A. 2 m/s D. 10 m/s
B. 3 m/s E, 12 m/s
C. 9 m/s
19. Tabung berisi air setinggi 100 cm terisi air penuh. Sebuahh lubang Q
terletak 10 cm di atas permukaan tanah.

Jarak pancaran air horizontal x adalah ….


A. 0,2 m D. 0,9 m
B. 0,3 m E. 1,0 m
C. 0,6 m
20. Pada gambar air dipompa dengan kompresor bertekanan 120 kPa
memasuki pipa bagian bawah (1) dan mengalir ke atas dengan kecepatan 1
m/s ( g = 10 m/s2)dan masssa jenis air 1000 kg/m3. Tekanan air pada pipa
bagian atas (II) adalah ….

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
A. 52,5 kPa D. 92,5 kPa
B. 67,5 kPa E. 107,5 kPa
C. 80,0 kPa
21. Dari sebuah tangki air terbuka berisi air dari kran berada pada ketinggian
air seperti pada gambar ( g = 10 m/s2). Kecepatan air keluaar kran dibuka
adalah ….

A. 6,3 m/s D. 12,0 m/s


B. 10,0 m/s E. 15,5 m/s
C. 11,8 m/s

C.USAHA, DAYA, DAN ENERGI

1. USAHA

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Prinsip Usaha dan Energi :

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Suatu kasus menarik muncul jika pada benda hanya bekerja gaya konservatif dan
tidak ada gaya non-konservatif.

Hubungan ini adalah ungkapan dari hukum kekekalan energi mekanik


EM1 = EM2

Contoh Soal :

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
1. Sebuah benda massa 2 kg bergerak dengan kecepatan 2 m s−1. Beberapa saat
kemudian benda itu bergerak dengan kecepatan 5 m s−1. Usaha total yang
dikerjakan pada bendaadalah ....
1 1
W = ∆ Ek = 2 m ( v 22 - v 12 ) = 2 2 ( 5 2 - 22 ) = 21 J

2. Sebuah benda dari ketinggian 25 m di atas tanah dilemparkan ke bawah dengan


kecepatan awal 10 m/s. Hitunglah ketinggiannya pada saat Ek = ¼ Ep

Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2

Ek1 + Ep1 = ¼ Ep2 + Ep2


5
1
2 mv12  mgh1  m.g.h2
4
1 2 5
.10  10.25  .10.h
2 4
120
h  24 m
5

A. MOMENTUM
Adalah : Hasil kali sebuah benda dengan kecepatan benda itu pada suatu saat.
Merupakan besaran vektor dengan arah : searah
Dengan kecepatan benda. p = m.v

HUBUNGAN MOMENTUM - IMPULS

F
vt  vo  .t
vt  vo  a.t m

F . ∆ 𝑡 = m . v t – m . vo

Impuls = Perubahan Momentum


B. TUMBUKAN

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Pada setiap jenis tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak
selalu berlaku hukum kekekalan energi mekanik sebagian energi mungkin diubah
menjadi panas akibat tumbukan atau terjadi perubahan bentuk
Besarnya koefisien restitusi (e) untuk semua jenis tumbukan berlaku :

v  vB
| |

e A
v A  vB

vA’ ; vB’ = kecepatan benda A dan B setelah tumbukan


vA ; vB = kecepatan benda A dan B sebelum tumbukan
Koefisien restitusi 0<e<1

PANTULAN BOLA PADA LANTAI

Tumbukan yang terjadi jika bola dijatuhkan dari ketinggian h meter dari atas
lantai akan memantul setinggi h’

h'
e 
h

Contoh Soal :

1. Seorang anak bermain “kasti” bola datang dengan kecepatan 5 m/s.


Kemudian dipukulnya dengan pemukul hingga bola berbalik arah, jika bola
menderita gaya sebesar 75 N berlawanan arah dengan bola datang selama 0,02
detik. Jika massa bola 100 gram. Hitunglah kecepatan bola setelah dipukul.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
I = F.▲t I = m (vt – vo)
= 75. 0,02 1,5 = 0,1[vt – (-5)]
= 1,5 N.det 0,1 vt = 1,5 – 0,5
Vt = 10 m/s

2. Benda A dan B berada pada bidang datar licin. Jika massa A 5 kg dan B 4 kg dan kecepatan
A 8 m/s arah kanan sedangkan B 6 m/s arah kiri, adapun keduanya bertumbukan sentral
dengan koefisien restitusi ½ Hitunglah energi hilang selama tumbukan.

vA'  vB' v'  v'


e  e   A B  vB'  v 'A  7
vA  vB 8  (6)

mAv A  mB vB  mAv A'  mB vB'  5.8  4.(v A' 6)  5v A'  4(v A'  7)

1
40  24  5v A'  28  4v A'  9v A'  16  28  v A'  1 m / s
3

1 1 1 4 1 17
Ehilang  { 5.82  .4.62 }  { .5( ) 2  .4( ) 2 }
2 2 2 3 2 3
1 2
Ehilang  {(160  72)  (13  192 )}  26 joule
3 3

1 2
vB'  7  1  5 m / s
3 3
Konsep dasar fisika yang berkaitan dengan uji balistik adalah hokum kekekalan momentum,
yang menyatakan: “Momentum sistem sebelum tumbukan sama dengan momentum sistem
setelah tumbukan“. Secara matematis pernyataan tersebut dapat dituliskan

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Soal latihan :

1. Sebuah balok bermassa m kg dilepaskan dari puncak bidang miring yang licin seperti gambar.
Perbandingan energi potensial dan energi kinetik balok ketika berada dititik M adalah….

A. Ep : Ek = 1 : 3 D. Ep : Ek = 2 : 3
B. Ep : Ek = 1: 2 E. Ep : Ek = 3 : 2
C. Ep : Ek = 2 : 1

2.

Sebuah benda mula-mula diam dilepas dari puncak bidang miring licin yang panjangnya
6 m seperti gambar di samping. Setelah benda meluncur sejauh 4 m dari puncak bidang miring, maka
kecepatan benda adalah .... (g = 10 ms–2)
A. √10
B. 2√5
B. 2√10
D. 4√5
E. 4√10

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
3. Sebuah benda bergerak dari titik A tanpa kecepatan awal. Jika selama gerakan tidak ada gesekan,
kecepatan benda di titik terendah adalah ....

A. 8 ms–1 D. 24 ms–1
B. 12 ms–1 E. 30 ms–1
C 20 ms–1

4. Sebuah kelapa massanya 1,5 kg jatuh dari pohon pada ketinggian 12 m dari tanah, jika
percepatan gravitasi di tempat sebesar 10 m/s2 . Maka usaha yang dilakukan kelapa selama bergerak
dari ketinggian 12 m ke ketinggian 6 m adalah ....
A. 80 joule D. 120 joule
B. 90 joule E. e. 150 joule
C. 100 joule

5. Sebuah benda 2 kg bergerak pada permukaan licin dengan kecepatan 2 m/s. Dan dikerjakan usaha
sebesar 21 joule. Kecepatan akhir benda tersebut adalah ........
A. 3 m/s D. 6 m/s
B. 4 m/s E. 7 m/s
C. 5 m/s

6. Sebuah mobil bermassa 2.000 kg bergerak dengan kecepatan 25 ms–1 dalam arah horizontal. Tiba-
tiba pengemudi mengurangi kecepatan mobil menjadi 10 ms–1. Usaha yang dilakukan pengemudi
selama proses tersebut adalah ....
A. 1,225 × 105 J D. 6,25 × 105 J
B. 1,025 × 105 J E. 5,25 × 1105 J
C. 7,25 × 105 J

7. Sebuah bola bermassa 250 gr dilepas dari titik A tanpa kecepatan awal, kemudian menuruni
permukaan talang licin yang bentuknya seperti gambar berikut :

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Jika jari-jari R = 125 cm dan g = 10 m/s besar kecepatan bola saat menggelinding di titik C adalah …..
A. 10 m/s D. 40 m/s
B. 20 m/s E. 50 m/s
C. 30 m/s

8. Sebuah meja massanya 10 kg mula-mula diam di atas lantai licin, didorong selama 3
sekon bergerak lurus dengan percepatan 2 m.s-2. Besar usaha yang terjadi adalah ........
A. 20 joule D. 180 joule
B. 30 joule E. 360 joule
C. 60 joule

9. Sebuah balok ditahan di puncak bidang miring seperti gambar!

Ketika dilepas, balok meluncur tanpa gesekan sepanjang bidang miring. Kecepatan
balok ketika tiba di dasar bidang miring adalah ........
A. 6 m. s-1 D. 12 m. s-1
B. 8 m. s-1 E. 16 m.s-1
C. 10 m. s-1

10. Sebuah benda bermassa 2 kg mula-mula bergerak dengan kecepatan 72 km.jam-1. Setelah
bergerak sejauh 400 m, kecepatan benda menjadi 144 km.jam-1dan (g = 10 ms-2). Usaha total
yang dilakukan benda pada saat itu adalah….
A. 20 J
B. 60 J

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
C. 1.200 J
D. 2.000 J
E. 2.400 J

11. Sebuah bola bermassa 500 gram dilempar vertikal ke atas dari permukaan tanah dengan
kecepatan awal 10 ms-1. Bila g = 10 ms-1, maka usaha yang dilakukan gaya berat bola pada saat
mencapai tinggi maksimun adalah …..
A. 2,5 J
B. 5,0 J
C. 25 J
D. 50 J
E. 500 J

12. Sebuah bola massa 2 kg jatuh bebas dari posisi A, seperti gambar ( g = 10 m/s2 ). Ketika
sampai di B energy kinetic sama dengan 2 kali energy potensial, maka tinggi titik B dari tanah
adalah …….

A. 80 m D. 30 m
B. 70 m E. 20 m
C. 60 m

13. Sebuah gerobak bergerak dari dasar bukit dengan kecepatan 20 m.s-1 dan berhenti di B seperti
gambar. Jika gesekan yang terjadi abaikan dan g = 10 m.s-2 maka besar h adalah...

A. 20 m

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
B. 16 m
C. 10 m
D. 6m
E. 5m

14. Sebuah bola bermassa 1,0 kg dilepasdanmeluncurdariposisi A keposisi C melalui


lintasan lengkung yang licin, seperti gambar di bawah.

Usaha dari A sampaike C adalah... .


A. 37,5 Joule D. 15,0 Joule
B. 30,0 Joule E. 12,5 Joule
C. 25,0 Joule

15. Bola bermassa 2 kg meluncur pada bidang miring dari titik A ke B seperti gambar berikut. Jika
g = 10 m.s-2, maka kecepatan bola di titik B adalah ....

A. 1 m.s-1
B. 2 m.s-1
C. 3 m.s-1
D. 4 m.s-1
E. 5 m.s-1

16. Sebuah balok bermassa 1,5 kg didorong ke atas oleh gaya konstan F = 15 N pada bidang
miring seperti gambar. Anggap percepatan gravitasi (g) 10 ms-2 dan gesekan antara balok dan
bidang miring nol. Usaha total yang dilakukan pada balok adalah ...

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
A. 15 J D. 45 J
B. 30 J E. 50 J
C. 35 J

17. Seorang siswa menaikan balok bermassa 20 kg pada bidang miring dari dasar hingga ke
puncak seperti gambar di bawah ini.

Resultan gaya yang bekerja pada balok sampai dipuncak bidang miring adalah... .
A. 160 N D. 210 N
B. 180 N E. 240 N
C. 200 N
3
18. Sebuah peluru ditembakkan dengan sudut elevasi 𝛼 ( cos 𝛼 = 5) dan kecepatan awal 100 m /s.

Massa peluru 40 gram dan g = 10 m / s 2. Energi potensial peluru setelah bergerak selama 5
sekon adalah …..

A. 100 Joule D. 130 Joule


B. 110 Joule E. 140 Joule
C. 120 Joule

19. Sebuah peluru ditembakkan dengan sudut elevasi 𝛼 ( cos 𝛼 = 4 / 5 ) dan kecepatan awal 100 m
/s. Massa peluru 20 gram dan g = 10 m / s 2. Energi kinetik peluru setelah bergerak selama 6
sekon adalah …..

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
A. 6,4 Joule D. 20,4 Joule
B. 10,4 Joule E. 26,4 Joule
C. 16,4 Joule
20.

Sebuah peluru dari senapan A ditembakkan ke balok dan bersarang di dalam balok,
mengakibatkan balok naik setinggi h1 = 40 cm ( gambar 1 ). Balok lain yang identik ditembak
peluru dari senapan B yang sama massanya, mengakibatkan balok naik setinggi h2 = 30 cm
( gambar 2 ). Perbandingan kecepatan peluru dari senapan A dan senapan B sesaat
menumbuk balok adalah …..
A. 2 : √3 D.√3 : 2
B.√2 ∶ √3 E. √3 : 3
C.√3 ∶ √2
21. Sebuah peluru dari senapan ditembakkan ke balok dan bersarang di dalam balok,
mengakibatkan balok naik setinggi hseperti pada gambar. Jika massa peluru 50 gram dan massa
balok 250 gram dan kecepatan peluru sesaat sebebelum mengenai balok 30 m/s. Tentukan
energy potensial di titik tertinggi jika peluru bersarang di dalam balok

A.17,5 Joule D. 47,5 Joule


B. 27,5 Joule E. 57,5 Joule
C. 37,5 Joule
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
22. Perhatikan tiga pristiwa tumbukan gambar berikut :

Gambar A : benda P massa 8 m menumbuk benda Q massa m yang mula-mula diam, dengan
kecepatan v
Gambar B : benda R massa m bergerak dengan kecepatan v menumbuk benda S bermassa 8
m yang mula-mula diam
Gambar C : benda K bermassa 8 m bergerak dengan kecepatan v menumbuk benda R
bermassa sama yang mula-mula diam
Ketiga tumbukan bersifat lenting sempurna, maka dapat disimpulkan bahwa …..
A. kecepatan terbesar dimiliki benda Q pada gambar A
B. kecepatan terbesar dimiliki benda S pada gambar B
C. kecepatan terbesar dimiliki benda R pada gambar C
D. kecepatan sulit diprediksi karena massa ketiga pristiwa tidak sama
E. kecepatan benda yang ditumbuk pada ketiga pristiwa sama
23. Balok bermassa 10 kg meluncur sepanjang bidang miring A – B dan berhenti di titik C.
Koefisien gesek antara balok dengan permukaan bidang B – C = 0,3. Panjang BC adalah ……

A. 10 m D. 40 m
B. 35 m E. 50 m
C. 37 m
24.

Sebuah peluru karet berbentuk bola massanya 40 gram ditembakan horizontal menuju tembok seperti
pada gambar. Jika bola dipantulkan dengan laju yang sama, maka besar perubahan momentum bola
adalah ….

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
(A) 2 N.s (D) 5 N.s
(B) 3 N.s (E) 6 N.s
(C) 4 N.s
25. Sebuah bola jatuh bebas dari ketinggian 100 cm di atas lantai. Jika koefisien restitusi
dengan lantai 0,5, maka tinggi pantulan pertama bola tersebut adalah …..
A. 20 m D. 75 m
B. 25 m E. 80 m
C. 50 m
26. Pada permainan bola kasti, bola bermassa 0,5 kg mula-mula bergerak dengan kecepatan 2 m.s-1.
Kemudian bola tersebut dipukul dengan gaya F berlawanan dengan gerak bola, sehingga
kecepatan bola berubah menjadi 6 m.s-1. Bila bola bersentuhan dengan pemukul selama 0,01
sekon, maka perubahan momentumnya adalah ...
A. 8 kg.m.s-1 D. 4 kg.m. s-1
B. 6 kg.m. s-1 E. 2 kg.m. s-1
C. 5 kg.m. s-1
27. Sebuah bola diam yang massanya 100 gr dipukul dengan gaya sebesar F oleh sebuah
pemukul, setelah dipukul kecepatannya menjadi 20 m/s, selang waktu kontak pemukul dan bola 0,25
sekon, maka nilai F adalah ........
A. 4 Newton D. 8 Newton
B. 5 Newton E. 10 Newton
C. 6 Newton

28. Bola bermassa 20 gram dilempar dengan kecepatan v1 = 4 ms–1 ke kiri. Setelah membentur
tembok memantul dengan kecepatan v2 = 2 ms–1 ke kanan. Besar impuls yang dihasilkan adalah
...

A. 0,24 Ns D. 0,06 Ns
B. 0,12 Ns E. 0,04 Ns
C. 0,08 Ns

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
29. Sebuah bola tenis bermassa m meluncur dengan kecepatan v kemudian dipukul dengan reket
hingga berbalik arah dengan kecepatan ¾ v . Besar impuls yang dilakukan oleh reket adalah
…….
A. ¼ m .v D. 2 m . v
1 1
B. 1 m.v E. 3 m.v
4 2
3
C. 1 m.v
4

30. Dua bola bermassa mA = 4 kg dan mB = 2 kg bergerak berlawanan arah seperti gambar berikut

Kedua bola bertumbukan dan setelah tumbukan A dan B berbalik arah dengan kelajuan masing
masing 1 m/s dan 6 m/s. Kelajuan B sebelum tumbukan adalah …..
A. 4 m/s D. 10 m/s
B. 6 m/s E. 12 m/s
C. 8 m/s

31. Sebuah bola bermassa 0,2 kg dilepaskan dari ketinggian 20 m tanpa kecepatan awal. Bola
kemudian mengenai lantai dan terpantul kembali sampai ketinggian 5 m ( g = 10 m/s2 ).
Impuls yang bekerja pada bola adalah ….
A. 2 N . s D. 8 N . s
B. 4 N . s E. 10 N . s
C. 6 N . s

32. Perhatikan gambar berikut!


Dua buah bola masing-masing massanya m1=2 kg dan m2=1 kg menggelinding berlawanan
arah dengan kelajuan v1= 3 m/s dan v2= 6 m/s dan kemudian saling bertumbukan. Jika
tumbukan yang terjadi tidak lenting sama sekali. Kecepatan kedua bola setelah tumbukan
adalah .....

A. 0 m/s m1 m2
B. 2 m/s

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
C. 4 m/s
D. 6 m/s
E. 12 m/s
33. Bola bermassa 0,5 kg jatuh bebas dari ketinggian h1 = 7,2 m diatas lantai dan terpantul
mencapai ketinggian h2 = 3,2 m. Jika percepatan gravitasi bumi = 10 m/s2, impuls yang bekerja
pada bola adalah...
A. 2,0 Ns D. 40 Ns
B. 3,0 Ns E. 80 Ns
C. 10 Ns
34. Dua bola bermassa mA= 4 kg danm B = 2 kg bergerak berlawanan arah seperti gambar berikut.
Kedua bola kemudian bertumbukan dan setelah tumbukan A dan B berbalik arah dengan
kelajuan berturut-turut 1 m.s-1 dan 6 m.s-1. Kelajuan B sebelum tumbukan adalah ……
A. 4 m.s-1
B. 6 m.s-1
C. 8 m.s-1
D. 10 m.s-1
E. 12 m.s-1

35. Dua buah bola masing-masing massanya m1 kg dan m2 =1 kg mengelinding berlawanan arah
dengan kelajuan v1=3 ms s-1 dan v2=6 ms s-1dan kemudian saling bertumbukan.Jika tumbukan
yang terjadi tidak lenting sama sekali.Kecepatan kedua bola setelah tumbukan adalah........
A. 0 m m.s-1
B. 2 m.s-1
C. 4 m.s-1
D. 6 m.s-1
E. 12 m.s-1

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
D.KALOR, TEORI KINETIK GAS, DAN TERMODINAMIKA

I. KALOR
1. SUHU
a. Hubungan antara dua termometer

𝑋 − 𝑋0 𝐴 − 𝐴0
=
𝑋𝑡 − 𝑋0 𝐴𝑡 − 𝐴0

Dengan X = suhu yang ditunjukkan oleh thermometer X


A = suhu yang ditunjukkan thermometer A

b. Hubungan antara termometer celcius, fahreinheit, Reamur dan Kelvin

C : (F - 32) : R = 5: 9 : 4

K = 2730 + C

2. KALOR
a. Kalor Jenis

𝑄
c=
𝑚. ∆𝑡

c = kalor jenis (kal/gr0C, J/kgK)


Q = kalor (kal, Joule)
M = massa (kg)
Δt = perubahan suhu
b. Kapasitas Kalor
Bilangan yang menunujukkan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu tiap satu satuan suhu

𝑄
C=
∆𝑡

C = kapasitas Kalor (Kal/0C, J/K )

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
c. Kalor Laten
Bilangan yang ,enunjukkan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk merubah wujud
suaru zat tiap satu satuan massa

𝑄
L=
𝑚

L =kalor laten (kal/gr, J/Kg)


d. Azas Black

Qlepas = Qterima

3. PEMUAIAN
a. Muai Panjang
Hubungan antara koefisien muai panjang (𝛼) , panjang mula-mula (Lo) dengan
perubahan suhu (Δt) adalah

∆L = α Lo ∆t

ΔL = L – Lo

L = Lo + ∆L

L = Lo(1 + α∆t)

b. Muai Luas
Muai luas terdiri dari 2 pemuaian panjang yaitu pemuaian panjang dan pemuaian
lebar ( β= 2α )
Hubungan antara koefisien muai luas (𝛽) , Luas mula-mula (Ao) dengan
perubahan suhu (ΔT) adalah

∆A = β Ao ∆t

ΔA = A – Ao

A = Ao + ∆A

A = Ao(1 + β∆t)

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
c. Muai Volume
Besarnya pemuaian benda berbentuk ruang dapat dituliskan:

∆V = γ Vo ∆T
V = Vo + ∆V
V = Vo (1 + γ∆V)

4. PERPINDAHANKALOR
a) Konduksi
Q A.t
 k.
t 
A.t
H  k.

Keterangan:
Q
= kalor yang mengalir tiap detik (kal/s atau J/S)
t
A = luas permukaan penghantar (m2)
t = perubahan suhu (oC) = t2 – t1
 = panjang penghantar (m)
K = koefisien konduksi termal (J/S.m.K)
b) Konveksi

Q
 h. A.t
t

H  h.A.t

h = koefisien konveksi termal(J/S.m2.K)


A = luas permukaan (m2)
c) Radiasi
H = e 𝑇 4A
e = emisifitas benda; 0 ≤ e ≤ 1
T = suhu mutlak (K)
A = luas permukaan (m2)
P = daya pancaran (W)
 = tetapan Stefon – Boltzmann = 5,67 . 10-8 W/m2.K4
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
 Contoh Soal
Sebuah pemanas listrik yang memiliki daya 3 kW digunakan untuk mendidihkan 1,5
kg air yang bersuhu awalnya 18 ℃. Berapakah energi yang diperlukan untuk
menaikkan suhu air hingga titik didihnya? Berapakah waktu yang diperlukan untuk
mencapai titik didih air? Kalor jenis air adalah 4.200 J/ kg K.

Jawab:
Energi yang diperlukan
𝑄 = 𝑚 𝑥 𝑐 𝑥 ∆𝑇 = 𝑚 𝑥 𝑐 𝑥 (T2 – T1)
= 1,5 kg x 4.200 J/kg℃ x (100-18) ℃ = 516.000 J
air: 1,5 kg
∆𝑇 = T2-T1

=100℃ − 18℃
T1 = 18℃ = 82℃
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 516.000 𝐽
Waktu = = = 172 s
𝑑𝑎𝑦𝑎 3.000 𝑊

II. TEORI KINETIK GAS DAN TERMODINAMIKA

1. Sifat-Sifat Gas Ideal


Gas yang paling sederhana dan mendekati sifat-sifat gas sejati adalah gas ideal.
Adapun sifat-sifat gas ideal diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Gas terdiri dari molekul-molekul yang sangat banyak, dengan jarak pisah antar
molekul lebih besar dari ukuran molekul. Hal ini meunjukkan bahwa gaya tarik
antar molekul sangat kecil dan diabaikan.
2) Molekul-molekul gas bergerak acak ke segala arah sama banyaknya dan
memenuhi hukum Newton tentang gerak
3) Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap ukuran ruangan
4) Setiap tumbukan yang terjadi lenting sempurna
5) Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruang

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
2. Persamaan Umum Gas Ideal
Persamaan umum gas ideal dapat dituliskan :

PV= nRT
dengan :
P = tekanan gas (N/m2 = Pa)
V = volume gas (m3)
n = jumlah mol gas (mol)
T = suhu gas (K)
R = tetapan umum gas = 8,314 J/mol K

Persamaan umum gas ideal di atas juga dapat dinyatakan dalam besaran massa gas
(satuan kg). Caranya dengan mensubstitusikan ke dalam persamaan pV = nRT:

Persamaan umum gas ideal juga dapat dinyatakan dalam besaran massa jenis gas, r
(satuan kg m-3)

Persamaan umum gas ideal juga dapat dinyatakan dalam besaran banyaknya partikel
gas, N. Banyaknya partikel, N, adalah hasil kali banyak mol gas, n, dengan bilangan
avogadro, NA

Jika nilai n ini dimasukkan ke persamaan pV = nRT diperoleh:

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Dengan maka, persamaan keadaan gas ideal menjadi :

Dengan
N = banyaknya partikel
k = disebut tetapan Boltzmann, yang bernilai = 1,38 . 10-23J/k

 Contoh Soal
Sebuah tabung bervolume 590 liter berisi gas oksigen pada suhu 20°C dan tekanan 5
atm. Tentukan massa oksigen dalam tangki ! (Mr oksigen = 32 kg/kmol)

Penyelesaian :
Diketahui :
V = 5,9 . 10-1 m3
P = 5 . 1,01 . 105 Pa
T = 20°C = 293 K
Ditanya :
m = ….?
Jawab :
PV = nRT dan n = M / Mr sehingga :
PV = mRT / Mr
m = PVMr / RT
= 5. 1,01 . 105 .0,59 . 32 / 8,314 . 293
= 3,913 kg

3. Hukum-Hukum pada Gas Ideal


a. Hukum Boyle
Hukum Boyle menyatakan bahwa dalam ruang tertutup pada suhu tetap, tekanan
berbanding terbalik dengan volume gas, yang dinyatakan dalam bentuk
persamaan

PV= Konstan

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
dengan :
P = tekanan gas (N/m2)
V = volume gas (m3)

b. Hukum Gay-Lussac
Hukum Gay-Lussac menyatakan bahwa “Dalam ruang tertutup dan volume dijaga
tetap, tekanan gas akan sebanding dengan suhu gas”. Jika dinyatakan dalam
bentuk persamaan, menjadi :

P/T = Konstan

dengan :
P = tekanan gas ( N/m2)
T = suhu gas (K)

c. Hukum Boyle Gay-Lussac


Penggabungan hukum Boyle Gay-Lussac membentuk hukum Boyle Gay-Lussac
yang menyatakan bahwa “Gas dalam ruang tertutup jika suhunya berubah, maka
akan diikuti perubahan tekanan dan volume gas”. Sehingga dapat dinyatakan
dalam persamaan :

PV/T = Konstan

4. Tekanan Gas dan Energi Kinetik Partikel Gas

a. Tekanan Gas
Pada pembahasan sifat-sifat gas ideal dinyatakan bahwa gas terdiri dari partikel-
partike gas. Partikel-partikel gas senantiasa bergerak hingga menumbuk dinding
tempat gas. Dan tumbukan partikel gas dengan dinding tempat gas akan
menghasilkan tekanan.

P= Nmv2/3V

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
dengan :
P = tekanan gas (N/m2)
v = kecepatan partikel gas (m/s)
m = massa tiap partikel gas (kg)
N = jumlah partikel gas
V = volume gas (m3)

b. Hubungan antara Tekanan, Suhu, dan Energi Kinetik Gas


Secara kualitatif dapat diambil suatu pemikiran berikut. Jika suhu gas berubah,
maka kecepatan partikel gas berubah. Jika kecepatan partikel gas berubah, maka
energi kinetik tiap partikel gas dan tekanan gas juga berubah. Hubungan ketiga
faktor tersebut secara kuantitatif membentuk persamaan :
Persamaan P=Nmv2/3V dapat disubstitusi dengan persamaan energi kinetik,
yaitu Ek = ½ mv2 , sehingga terbentuk persamaan :
P = Nmv2 / 3V sedangkan mv2 = 2 Ek
P = N2Ek / 3V
P = 2Nek / V
dengan :
Ek = energi kinetik partikel gas (J)
Dengan mensubstitusikan persamaan umum gas ideal pada persamaan tersebut,
maka akan diperoleh hubungan energi kinetik dengan suhu gas sebagai berikut.
PV = NkT
P = NkT / V = 2/3 . (N / V) Ek
Ek = 3/2 kT
dengan :
T = suhu gas (K)

 Contoh Soal
Sejumlah gas berada dalam ruang tertutup bersuhu 327°C dan mempunyai energi
kinetik Ek. Jika gas dipanaskan hingga suhunya naik menjadi 627°C. Tentukan energi
kinetik gas pada suhu tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui :
T1 = (327+273) K = 600 K
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Ek1 = Ek
T2 = (627+273) K = 900 K
Ditanyakan :
Ek2 = ….?
Jawaban :
Ek = 3/2 kT
Ek = T
Ek2 / Ek1 = T2 / T1
Ek1 / Ek2 = 900 / 600
Ek2 = 1,5 Ek1
Ek2 = 1,5 Ek

5. ProsesTermodinamika
Jenis-Jenis Proses Termodinamika

a. Proses Isobarik
Proses yang berlangsung pada tekanan tetap dinamakan proses isobarik. Bila
volume gas bertambah, berarti gas melakukan usaha atau usaha gas positif (proses
ekspansi). Jika volume gas berkurang, berarti pada gas dilakukan usaha atau usaha
gas negatif (proses kompresi). Usaha yang dilakukan oleh gas pada proses
isobarik besarnya sebagai berikut.
W = p × ΔV atau W = p (V2 – V1)
Usaha yang dilakukan gas terhadap lingkungannya atau kebalikannya sama
dengan luas daerah bawah grafik tekanan terhadap volume (grafik p – V).

b. ProsesIsotermal
Proses isotermal adalah proses yang dialami gas pada suhu tetap. Oleh karena
suhu konstan, energy dalamnya bernilai tetap.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
c. ProsesIsokorik
Proses isokorik adalah proses yang dialami oleh gas di mana gas tidak mengalami
perubahan volume atau volume tetap ( ΔV = 0 ). Oleh karena itu, usaha yang
dilakukan gas pada proses isokorik adalah nol (W = p x0 = 0 ).

d. ProsesAdiabatik
Pada proses isobarik, isotermal, dan isokorik dipengaruhi oleh lingkungan yaitu
menerima atau melepaskan kalor. Proses adiabatik merupakan proses yang tidak
ada kalor yang masuk atau keluar dari sistem (gas) ke lingkungan (ΔQ = 0) . Hal
ini dapat terjadi apabila terdapat sekat yang tidak menghantarkan kalor atau
prosesnya berlangsung cepat. Pada proses adiabatik berlaku rumus Poison.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Dengan γ merupakan perbandingan kalor jenis gas pada tekanan tetap (Cp) dan
kalor jenis gas pada volum tetap (CV). Selanjutnya, perbandingan ini dinamakan
tetapan Laplace.

Untuk gas ideal, , sehingga persamaan adiabatik di atas dapat ditulis


dalam bentuk :

usaha yang dilakukan oleh sistem pada proses adiabatik dapat juga dituliskan :

SOAL- SOAL EVALUASI


1. Perhatikan pernyataan berikut:
1) Konduktivitas logam
2) Perbedaan suhu pada ujung-ujung logam
3) Panjang logam
4) Massa logam
Faktor-faktor yang menentukan laju perambatan kalor pada logam adalah…
a. 1,2 dan 3
b. 1 dan 4
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 4 saja
2. Perhatikan pernyataan berikut:
1) Koefisien Konveksi
2) Perbedaan suhu
3) Luas permukaan
4) Massa udara
Faktor-faktor yang menentukan laju perambatan kalor secara konveksi adalah…
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
a. 1,2 dan 3
b. 1 dan 4
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 4 saja
3. Ketika telapak tangan didekatkan ke lampu yang menyala, telapak terasa panas. Hal ini
disebabkan oleh….
a. Lampu memiliki emisivitas radiasi 1
b. Kalor dapat berpindah secara radiasi
c. Lampu menjalarkan panas melalui medium udara
d. Kalor dapat merambat ke tangan secara konduksi
e. Kalor berpindah dari lampu ke tangan secara konveksi

4. Sebanyak a gram es -100C dicampur dengan b gram air bersuhu 200C, jika suhu akhir yang
dicapai 50C, kalor lebur es 90 kal/g, kalor jenis es 0,5 kal/g0/C, maka perbandingan a/b
sama dengan….
a. 3/17
b. 1/6
c. 3/11
d. ½
e. 1

5. Dua logam P, dan Q dengan panjang dan bentuk yang sama disambungkan seperti pada
gambar berikut.

Jika konduktivitas termal KP = 2 KQ ,maka suhu sambungan pada logam P dan logam Q
adalah … .
a. 70o
b. 65o
c. 50o
d. 45o
e. 30o
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
6. Sebuah tabung berisi gelas penuh dengan 50 cm3 raksa pada suhu 180c. Bila tabung dan
isinya dipanaskan hingga suhu 380C (koefisien muai panjang gelas = 9 x 10-6 0C-1 dan
koefisien muai volume raksa = 180 x 10-6 0C) maka volume raksa yang tumpah adalah…..
a. 0,30 cm3
b. 0,15 cm3
c. 0,45 cm3
d. 0,10 cm3
e. 0,25 cm3
7. Suatu lempeng tipis , mempunyai luas 1000 cm2 terbuat dari logamkoefisien muai
panjangnya 1,2 X 10-5/0C dengan suhu 250C. Jika logam tersebut dipanaskan hingga suhu
1000C, maka luas logam menjadi….
a. 1001,8 cm2
b. 1002,8 cm2
c. 1000,8 cm2
d. 1001,6 cm2
e. 1002,6 cm2
8. Pada suhu 300 K batang tembaga yang koefisien muai panjangnya α = 17 x
10-6/0C memiliki panjang 12 cm. Jika suhu batang dijadikan 400 k, maka pertambahan
panjang batang adalah….
a. 0,0204 cm
b. 0,204 cm
c. 2,04 cm
d. 0,324 cm
e. 3,24 cm
9. Air bertemperatur 200C dan bermassa a gram dicampur dengan es bertemperatur -100C
dan bermassa b gram. Keseimbangan temperature tercapai tanpa adanya kehilangan kalor
dari sebagian es yang melebur. Diketahui kalor jenis air dan es berturut-turut adalah 1
kal/g0C dan 0,5 kal/g0Cserta kalor lebur es adalah 80 kal/g. Maka massa es yang melebur
adalah…
a. (4a + b)/16
b. (4a – b)/16
c. (4b + a)/16
d. (4b – a)/16
e. (4a + 4b )/16
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
10. Ke dalam sebuah gelas yang berisi 180 cc air bersuhu 400C dimasukkan 60 gr es bersuhu
00C. Jika kapasitas kalor gelas 20 kal/0C dan kalor lebur es 80 kal/gr, suhu campuran air
dan es adalah….
a. 200C
b. 250C
c. 300C
d. 350C
e. 400C
11. Tiga batang konduktor P, Q, dan R dari jenis yang berbeda memiliki panjang dan luas
penampang sama disambungkan seperti gambar:
Suhu T1 = 400C dan T4 = 900C, koefisien konduksi kP = 2kQ = 4kR, maka suhu T2 dan T3
adalah….
a. T2 = 400C, T3 = 750C
b. T2 = 400C, T3 = 600C
c. T2 = 350C, T3 = 650C
d. T2 = 300C, T3 = 500C
e. T2 = 300C, T3 = 400C

12. Suatu kalorimeter berisi air sebanyak 500 gram dan bersuhu 300C. Ke dalam kalorimeter
tersebut dimasukkan logam 300 gr bersuhu 1400C hingga terjadi kesimbangan pertama.
Setelah setimbang 800 gr es bersuhu -100C dimasukkan ke dalam Kalorimeter. Jika
kapasitas panas Kalorimeter 900 K/0C, kalor lebur es 3600 J/Kg, kalor jenis air 4200
J/Kg0C, kalor jenis es 2100 J/Kg0C, dan kalor jenis logam 900 J/Kg0C, keseimbangan
akhir kedua akan terjadi pada suhu….
a. 9,750C
b. 18,850C
c. 25,200C
d. 37,710C
e. 44,000C
13. Sebuah freezer mengubah 2 kg air dengan suhu 200C menjadi es pada suhu -100C.
Banyak energi yang harus dikeluarkan dari freezer adalah…
(Cair = 1 kal/gr0C, Ces = 0,5 kal/gr0C, Les = 80 kal/gr)
a. 40 kkal
b. 60 kkal
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
c. 120 kkal
d. 210 kkal
e. 220 kkal
14. Pernyataan-pernyataan di bawah ini berkaitan dengan gas:
a. Gas terdiri dari partikel-partikel yang disebut molekul.
b. Partikel-partikel gas bergerak dalam lintasan lurus dengan laju konstan dan
gerakannya acak.
c. Tumbukan yang terjadi antarpartikel maupun dengan dinding wadah lenting
sempurna.
d. Dalam setiap gerak partikel gas tidak berlaku hukum-hukum Newton tentang
gerak.
e. Terdapat gaya tarik-menarik antarpartikel maupun partikel dengan dinding wadah.

Pernyataan yang sesuai dengan sifat-sifat gas ideal adalah ....


A. (a), (b), (c)
B. (a), (b), (e)
C. (a), (d), (e)
D. (b), (c), (d)
E. (c), (d), (e)

15. Faktor yang mempengaruhi energi kinetik gas di dalam ruang tertutup:
(1) Tekanan
(2) Volume
(3) Suhu
(4) Jenis Zat
Pernyataan yang benar adalah ...
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) saja
E. (3) saja

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
16. Grafik hubungan P-V pada gambar disamping
terjadi pada proses ….
A. Isobarik
B. Isokhorik
C. Isotermik
D. Adiabatic
E. Energy kinetic

17. Jika P=tekanan, V=volume, T=suhu mutlak, N= jumlah partikel, n=jumlah mol,
k=konstanta Boltzman, R=tetapan umum gas, dan N0=bilangan Avogadro, maka
persamaan gas berikut benar, kecuali…..
A. PV=nRT
B. PV=N/ N0 RT
C. PV=nKT
D. PV=NKT
E. PV=N N0Kt
18. Hasil kali tekanan dengan volume suatu gas dalam ruang tertutup adalah tetap dengan
syarat suhu gas konstan, merupakan bunyi dari hukum…..
A. Gay-Lussac D. Stefan Boltzman
B. Boyle E. Avogadro
C. Boyle-Gay lussac
19. Suatu gas volumenya 0.5 m3 perlahan-lahan dipanaskan pada tekanan 2 × 105 Nm-2. Jika
usaha luar gas tersebut 3 × 105 Joule. Maka volume akhir gas adalah …….
A. 2 m3 D. 5 m3
B. 3 m3 E. 6 m3
C. 4 m3
20. Volume 2 mol gas pada suhu dan tekanan standar (STP) adalah….
A. 0,48 L D. 48,4 L
B. 4,48 L E. 4,88 L
C. 44,8 L
21. Susatu gas ideal dengan tekanan P volume V dalam ruang tetutup. Jika tekanan gas dalam
ruang tersebut diturunkan menjadi ¼ kali semula pada volume tetap maka perbandingan
energy kinetic sebelum dan sesudah penurunan tekanan adalah…..
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
A. 1: 4
B. 1:2
C. 2:1
D. 4:1
E. 5:1
22. Suatu gas menyerap kalor sebesar 1600 J dari lingkungannya. Pada saat yang sama usaha
sebesar 2000 J dilakukan kepada gas tersebut. Perubahan energy dalamnya adalah….
A. -200 J
B. -400 J
C. + 400 J
D. + 2000 J
E. 3600 J
23. Suhu dalam ruang tertutup adalah 27 K. jika energy kinetic partikel gas diubah menjadi 9
kali semula maka suhu ruangan menjadi….
A. 40 K
B. 81 K
C. 180 K
D. 243 K
E. 363 K
24. 1,2 Kg gas ideal disimpan pada suatu silinder. Pada saat diukur tekanannya 2.105 Pa dan
suhu 270 C. Jika sejumlah gas sejenis dimasukkan lagi ternyata suhunya menjadi 870 C
dan tekanannya menjadi 3.105 Pa. Berapakah massa gas yang dimasukkan tadi?
A. 0,1 Kg
B. 0,2 Kg
C. 0,3 Kg
D. 0,4 Kg
E. 0,5 Kg
25. Suatu molekul gas ideal mempunyai energy kinetic EK pada suhu 1270C. jika energy kinetic
menjadi 2 kali energy kinetic semula maka suhunya menjadi….
A. 1270C
B. 2730C
C. 5270C
D. 6270C
E. 8000C
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
E.GELOMBANG DAN CAHAYA
A. Gelombang
Berdasarkan arah rambat dan getarannya, gelombang mekanik dibagi menjadi dua yaitu
gelombang transversal dan longitudinal.
1.Gelombang transversal
Gelombang transversal adalah gelombang mekanik yang arah rambatannya
tegak lurus terhadap arah getarnya, contohnya adalah gelombang permukaan air,
gelombang tali, dan semua gelombang elektromagnetik. Bentuk gelombang
transversal akan ditunjukkan oleh gambar berikut.

2.Gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang mekanik yang arah rambatannya
searah dengan arah getarnya. Contoh piston yang digerakkan secara periodik, slinki
yang digetarkan secara periodik. Bentuk gelombang longitudinal akan ditunjukkan
oleh gambar berikut

Perumusannya secara matematis ditulis sebagai berikut.


v = λf
dengan :
v = cepat rambat gelombang (m/s);
T = periode gelombang (s);
f = frekuensi gelombang (Hz); dan
λ = panjang gelombang (m).
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Persamaan Gelombang berjalan
Di atas telah dijelaskan bahwa gelombang berjalan adalah gelombang yang
amplitudonya konstan. Adapun persamaan gelombang berjalan adalah sebagai berikut:
Y = A sin (ωt-kx)
dengan :
λ= panjang gelombang (m) ω= frekuensi sudut = 2πf
T = periode gelombang (s) k = bilangan gelombang = 2π/λ
Fase Gelombang
Fase gelombang yaitu titik-titik khusus yang mencerminkan suatu tahapan gelombang.
Adapun fase gelombang dinyatakan dengan persamaan berikut :

dengan :
φ = fase gelombang
T = periode gelombang (s)
λ= panjang gelombang (m)
t = waktu perjalanan gelombang (s)
x = jarak titik dari sumber (m)

Sudut Fase ( Θ )
Sudut fase merupakan sudut yang menyatakan kedudukan suatu gelombang pada posisi
dan waktu tertentu. Secara umum sudut fase gelombang dinyatakan dalam besaran θ,
yang dirumuskan sebagai berikut.

Beda fase ( Δθ )
Beda fase merupakan selisih sudut fase yang terjadi antara dua buah gelombang yang
sedang merambat. Beda fase diyatakan dalam besaran Δθ dan dijabarkan dalam
persamaan berikut :

a. Dua buah gelombang dinamakan sefase jika keduanya memiliki sudut fase yang sama
atau memenuhi kondisi , Δθ = 0, 2π, 4π, ….
b. Dua buah gelombang dinyatakan berlawanan fase jika beda fasenya memenuhi
kondisi , Δθ = π, 3π, 5π ….

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Contoh soal
Seutas tali yang panjangnya 250 m direntangkan horizontal . salah satu ujungnya
digetarkan dengan frekuensi 2 Hz dan amplitude 10 cm, sedang ujung lainnya terikat .
Getaran tersebut merambat pada tali dengan kecepatan 40 cm/s. tentukan :
(a) Amplitudo gelombang stasioner di titik yang berjarak 132,5 cm dari titik asal
getaran
(b) Simpangan gelombang pada titik tersebut setelah digetarkan selama 5 s dan 12 s
(c) Letak simpul keenam dan perut kelima dari titik asal getaran
Jawab:
(a) titik asal getaran yaitu = 250 – 132,5 = 117,5 cm ,
Aѕ = 2A sin (2π x/λ) = 2.10 sin (360. 117,5/20) = 20 sin 315 = -10√2
Nilai ampitudo diambil nilai positifnya yaitu 10√2
(b) t = 250 + 117,5/40 = 9,2 sekon
ys = 2A sin kx cos ωt
ys = As cos ωt = (-10√2) cos 2π. 12/0,5 = (-10√2.cos 48π) = 10√2cm
(c ) simpul keenam = 50 cm dai ujung pantul
Perut kelima = 45 cm dari ujung pantu
B. Bunyi
Karakteristik Gelombang Bunyi
1. Nada, yaitu bunyi yang frekuensinya teratur. Misalnya alat musik yang dimainkan.
2. Desah, bunyi yang memiliki frekuensi tidak teratur. Misalnya bunyi gemerisik daun
yang gertiup angin
3. Timbre/warna bunyi, yaitu perpaduan 2 nada yang memiliki frekuensi yang sama
namun bunyinya beda. Misalnya 2 alat musik berbeda yang dimainkan bersamaan
membentuk sebuah lagu.
4. Dentum, yaitu bunyi yang terdengar singkat namun sangat kuat. Misalnya bunyi
petasan, pistol, atau bom.

CEPAT RAMBAT BUNYI


Kecepatan rambat bunyi berbeda-beda tergantung pada medium rambat yang dilaluinya.
Secara umum, cepat rambat bunyi dapat dirumuskan sebagai berikut:

F v = cepat rambat bunyi ( m/s )


v
 F = gaya tegangan tali ( N )
U = m/l = massa persatuan panjang
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Taraf Intensitas Bunyi
I
TI = 10 log ---- dB ( desi Bell )
Io

Io = Intensitas ambang
= 10-12 W/m2
I = Intensitas buny
TI = Tingkat intensitas

fp = fs . v  vp
v  vs

fp = frekuensi yang terdengar


fs = frekuensi sumber
v = kecepatan bunyi
vp = kecepatan pendengar
vs = kecepatan sumber
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Contoh Soal :
Seutas dawai terikat pada kedua ujungnya. Salah satu frekuensi resonansinya adalah 375
Hz dan frekuensi resonansi berikutnya adalah 450 Hz. Maka frekuensi nada dasar
(resonansi pertama) adalah ......
a.
50 Hz d. 125 Hz
b. 75 Hz e. 150 Hz
c. 100 Hz

Pembahasan :
Frekuensi resonansi yang berurutan diketahui 375 Hz dan 450 Hz.
Misalkan resonansi pertama adalah resonansi ke n maka resonansi kedua adalah n+1
mencari nilai n :

Jadi frekuensi nada dasar dawai adalah 75 Hz


Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
C. Cahaya
Interferensi maksimum (garis terang) terjadi jika
d sin θ = n λ, dengan n =0, 1, 2, 3, …
Interferensi minimum (garis gelap) terjadi jika selisih lintasan kedua sinar merupakan
kelipatan ganjil dari setengah panjang gelombang.
d sin θ = (n – ½ )λ, dengan n =1, 2, 3, …
difraksi celah tunggal diperoleh jika:
d sin θ = n λ, dengan n = 0, 1, 2, 3, …dengan d adalah lebar celah.
Interferensi minimum (garis gelap) terjadi jika
d sin θ = (n – ½ )λ, dengan n = 1, 2, 3, …
Kisi difraksi terdiri atas banyak celah dengan lebar yang sama. Lebar tiap celah pada
kisi difraksi disebut konstanta kisi dan dilambangkan dengan d. Jika dalam sebuah kisi
sepanjang 1 cm terdapat N celah konstanta kisinya adalah:

Pola terang oleh kisi difraksi diperoleh jika:


d sin θ = n λ, dengan n =0, 1, 2, 3, …dengan d adalah konstanta kisi dan θ adalah
sudut difraksi.
Interferensi minimum (garis gelap) terjadi jika
d sin θ = (n – ½ )λ, dengan n =1, 2, 3, …
Daya urai Optik

D=diameter bukaan alat optik


l =jarak celah ke layar
dm=jari-jari lingkaran terang
Contoh soal
sebuah alat optic di lengkapi dengan lena yang memiliki focus 50 cm di gunakan
dengan diafragma yang berdiameter 4 cm. jika alat itu menggunakan cahaya dengan
panjang gelombang 5,5 x 10⁻⁷m, hitunglah besarnya daya pisah angular dan linearnya.
Penyelesaian
Diketahui
L = 50 mm = 0,5 m
D = 4 cm = 4 x 10⁻² m

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
λ = 5,5 x 10⁻⁷ m
di tanyakan:
a. θ =…?
b. d₀ = …?
Jawab
a. θ = 1,22 λ/D = 1,22 x 5,5 x 10⁻⁷/4 x 10⁻²
= 1,6775 x 10⁻⁵ x 0,5 rad
b. d₀ = θ. L
= 1,6775 x 10⁻⁵ x 0,5
= 8,3875 x 10⁻⁶ m
D. Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang memancar tanpa media rambat
yang membawa muatan energi listrik dan magnet (elektromagnetik)
Bentuk gelombang elektromagnetik

frekuensi gelombang elektromagnetik berikut ini!

Gelombang Elektromagnetik Frekuensi (Hz)

Sinar gamma (γ) 1020

Sinar X 1018

Ultraviolet (UV) 1016

Cahaya tampak 1015

Inframerah 1012

Gelombang mikro 108

Gelombang TV/radio 104

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
sifat gelombang elektromagnetik sebagai berikut:
 Tidak memerlukan media rambat
 Termasuk gelombang transversal dan memiliki sifat yang sama seperti gelombang
transversal
 Tidak membawa massa, namun membawa energi
 Enegi yang dibawa sebanding dengan besar frekuensi gelombang
 Medan listrik (E) selalu tegak lurus terhadap medan magnet (B) dan sefase
 Memiliki momentum
 Dibagi menjadi beberapa jenis tergantung frekuensinya (atau panjang
gelombangnya)
Contoh soal
Perhatikan gambar urutan spektrum gelombang elektromagnetik di bawah ini!

Ciri gelombang elektromagnetik yang ditunjukkan tanda panah adalah ....


A. tidak mengalami hamburan, memiliki efek panas
B. mengalami hamburan di atmosfer, memiliki efek kimia
C. energinya besar, memiliki daya tembus besar
D. daya tembusnya sangat besar, dihasilkan oleh inti atom
E. dapat mendeteksi keberadaan suatu objek
Pembahasan
Urutan spektrum gelombang elektromagnetik dari frekuensi rendah ke frekuensi tinggi
berdasarkan gambar pada soal adalah:
 gelombang radio dan TV
 gelombang mikro (1)
 inframerah
 cahaya tampak (2)
 ultraviolet
 sinar X (3)
 sinar gamma

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Anak panah pada gambar di atas menunjuk nomor 1, yaitu gelombang mikro. Gelombang
mikro mempunyai ciri-ciri:
 mengalami hamburan (semua gelombang elektromagnetik)
 memiliki efek panas (digunakan pada oven microwave)
 dapat mendeteksi keberadaan suatu objek (digunakan sebagai RADAR)
 frekuensinya rendah sehingga energinya kecil (E = hf)
 panjang gelombangnya besar sehingga daya tembusnya kecil
Jadi, ciri gelombang elektromagnetik yang ditunjukkan anak panas (gelombang mikro) di
antaranya adalah dapat mendeteksi keberadaan suatu objek (E).

E. Elastisitas
Besaran-Besaran dalam Elastisitas
a. Tegangan (stress)
Tegangan adalah besarnya gaya yang bekerja pada permukaan benda persatuan luas.
Tegangan dalam elastisitas dirumuskan:

b. Regangan (strain)
Regangan adalah pertambahan panjang yang terjadi pada suatu benda karena pengaruh
gaya luar per panjang mula-mula benda tersebut sebelum gaya luar bekerja padanya.
Regangan dirumuskan:

c. Modulus Elastis (Modulus Young)


Definisi dari modulus young adalah perbandingan antara tegangan dengan regangan.
Di rumuskan

jika kita menguraikan rumus tegangan dan regangan di dapat persamaan

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
d. Persamaan Hukum Hooke
Secara matematis, hubungan antara besar gaya yang bekerja dengan pertambahan
panjang pegas dapat dituliskan sebagai berikut :
F∝x
F = k . Δx
Keterangan :
F = Gaya yang bekerja (N)
k = Konstanta pegas (N/m)
Δx = Pertambahan panjang pegas (m)

Contoh soal :
1. Sebuah batang besi yang panjangnya 2 m, penampangnya berukuran 8mm 2. Modulus
elastisitas besi tersebut adalah 105 N/mm2. Jika pada ujung batang ditarik dengan gaya
40 N. Berapa pertambahan panjang besi tersebut?
Pembahasan
Diketahui:
lo = 2 m = 2.103 mm
A = 8 mm2
σ = 105 N/mm2
F = 40 N
dari rumus

maka
Δl = [F.lo]/[A.E] = [40.2.103]/[ 8.3.105] = 0,1 mm

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Soal-soal latihan
1. Grafik amplitudo beberapa bunyi yang dideteksi dengan mic condenser sebagai berikut.

Berdasarkan grafik di atas, bunyi yang terdengar paling keras adalah . . . .


A. 1) B. 2) C. 3) D. 4) E. 5)

2. Perhatikan grafik di bawah ini!

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Gambar di atas merupakan grafik simpangan sebuah tali yang digetarkan sehingga
membentuk gelombang berjalan dengan periode 0,2 sekon.
Persamaan gelombang talitersebut adalah . . . m.

3. Persamaan gelombang berikut yang merupakan persamaan gelombang stasioner ujung


terikat adalah....

4. Seutas kawat bergetar menurut persamaan :

Jarak perut ketiga dari titik x = 0 adalah…..


A. 10 cm D. 5,0 cm
B. 7,5 cm E. 2,5 cm
C. 6,0 cm

5. Gelombang merambat dari titik A ke titik B dengan frekuensi 2 Hz. jarak AB = 150 cm.
Jika cepat rambat gelombang 4 m/s maka tentukan beda fase gelombang di titik A dan B !
A. 0,25 D. 0,80
B. 0,50 E. 1
C. 0,75

6. lntensitas bunyi terbesar yang masih dapat diterima manusia adalah 1 W/m2. Hal ini
menunjukkan bahwa....
A. ambang rasa sakit manusia adalah 1 dB

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
B. ambang rasa sakit manusia adalah 10 dB
C. ambang nasa sakit manusia adalah 120 dB
D. manusia hanya dapat mendengar bunyi dengan intensitas 1 W/m2
E. manusia dapat mendengar bunyi dengan intensitas minimal 1 W/m2

7. Suatu sumber bunyi dihidupkan dan didengar oleh pengamat pada jarak 2 m dan 200
m. Pada jarak 2 m, laraf intensitas bunyi yang dirasakan pendengar sebesar 90 dB.
Perbandingan taraf intensitas bunyipada jarak2 rn dan 200 m adalah
A. 5 : 19
B. 5 : 13
C. 9 : 5
D. 13 : 5
E. 13 : 9
8. Jika sebuah dawai digetarkan sampai timbul nada atas kedua maka akan terjadi ….
A. 4 perut dan 5 simpul
B. 4 perut dan 4 simpul
C. 4 perut dan 3 simpul
D. 3 perut dan 4 simpul
E. 3 perut dan 3 simpul

9. Seutas dawai terikat pada kedua ujungnya. Salah satu frekuensi resonansinya adalah 375
Hz dan frekuensi resonansi berikutnya adalah 450 Hz. Maka frekuensi nada dasar
(resonansi pertama) adalah ......
A. 50 Hz
B. 75 Hz
C. 100 Hz
D. 125 Hz
E. 150 Hz
10. Sebuah pipa organa terbuka dengan panjang 75 cm ditiup sehingga menghasilkan
gelombang stasioner seperti gambar berikut.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Jika cepat rambat bunyi di udara 300 m/s maka frekuensi yang dihasilkan adalah ...
A. 200 Hz
B. 400 Hz
C. 500 Hz
D. 600 Hz
E. 750 Hz
11. Dua buah pipa organa terbuka A dan B ditiup bersama – sama. Pipa A menghasilkan
nada dasar yang sama tinggi dengan nada atas kedua pipa B. Perbandingan panjang pipa
organa A dengan pipa organa B adalah .....
A. 1 : 3
B. 2 : 3
C. 3 : 2
D. 3 : 1
E. 4 : 1
12. Jarak seorang pengamat A ke sumber gempa dua kali jarak pengamat B ke sumber
gempa.Apabila intensitas gempa di pengamat B = 8,2 x 104, berarti intensitas gempa di A
sebesar
A. 1,64 . 104 W.m-2
B. 2,00 . 105 W.m-2
C. 2,05 . 104 W.m-2
D. 4,10 . 104 W.m-2
E. 8,20 . 104 W.m-2
13. Bunyi klakson sepeda motor ketika dibunyikan menghasilkan taraf intensitas 40 dB,
sedangkan bunyi klakson mobil menghasilkan taraf intensitas 60 dB (Io=10-12 Wm-2).
Jika 100 klakson sepeda motor dan 10 klakson mobil serentak dibunyikan, maka
perbandingan taraf intensitas sepeda motor dengan mobil adalah ....
A. 5 : 6
B. 6:7
C. 7:8
D. 8:9
E. 9 : 10
14. Seorang bergerak dengan kecepatan 10 m.s-1 mendekati sumber bunyi yang diam,
frekuensi sumber bunyi 680 Hz. Setelah sampai di sumber bunyi orang tersebut bergerak
menjauhi sumber bunyi dengan kecepatan yang sama. Jika kecepatan sumber bunyi di
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
udara 340 m.s-1, maka perbandingan kedua frekuensi yang didengar ketika bergerak
mendekati sumber dengan saat menjauhi sumber adalah .....
A. 33/34
B. 33/35
C. 34/35
D. 35/33
E. 35/34
15. Pada percobaan interferensi, celah ganda yang digunakan berjarak 1 m dari layar.
Panjang gelombang cahaya yang digunakan 5.10−7 m. Jika terang ketiga berjarak 7,5 mm
dari terang pusat maka:
1. jarak kedua celah 0,4 mm
2. jarak kedua celah 0,2 mm
3. jarak terang ke gelap berdekatan 1,25 mm
4. jarak terang ke terang berdekatan 1,5 mm
Pernyataan yang benar adalah ....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 3
E. 2 dan 4

16. Diagram di bawah ini menggambarkan percobaan Young.

Jika d adalah jarak antara 2 celah, L adalah jarak celah ke layar, dan P2 adalah jarak
garis terang ke-2 dari terang pusat, maka panjang gelombang cahaya yang digunakan
(1Å = 10−10 m) adalah ....
A. 3.000
B. 4.000
C. 5.000
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
D. 5.500
E. 6.000
17. Sebuah kisi difraksi dengan konstanta kisi 500 garis/cm digunakan untuk mendifraksikan
cahaya pada layar yang berjarak 1 m dari kisi. Jika jarak antara dua garis terang berurutan
pada layar adalah 2,4 cm maka panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah ….
A. 400 nm
B. 450 nm
C. 480 nm
D. 560 nm
E. 600 nm
18. Layar diletakkan sejauh 150 cm dari celah ganda. Jarak antara kedua celah adalah 0,04
mm sehingga membentukterang kedua berjarak 3 cm dari terang pusat. Pernyataan yang
benar berdasarkan data diatas adalah . . .
A. Orde maksimal yang terbentuk adalah 50.
B. Jarak antara terang yang berdekatan 1,5 cm.
C. Panjang gelombang yang digunakan sebesar 500 nm.
D. Terang kedua berada di 4 cm jika layar didekatkan dengan celah.
E. Diperlukan jarak layar yang lebih jauh agar terbentuk terang kedua pada jarak 1
cm.
19. Sinar ultraviolet membahayakan kehidupan makhluk hidup karena dapat menyebabkan
….
A. mutasi gen
B. kanker kulit
C. kebakaran hutan
D. pemanasan global
E. mencairnya es di kutub
20. Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam pengobatan memiliki efek
menyembuhkan dan dapat merusak. Jenis gelombang elektromagnetik yang energinya
paling besar sehingga dapat merusak jaringan sel manusia adalah
A. inframerah
B. gelombang mikro
C. sinar gamma
D. ultraviolet
E. cahaya tampak
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
21. Perhatikan skema spektrum gelombang elektromagnetik berikut!

Spektrum gelombang elektromagnetik yang ditunjukkan pada nomor 2 digunakan


untuk . . . .
A. mendeteksi uang palsu
B. mendeteksi posisi sebuah objek
C. mengeringkan cat dengan cepat
D. mensterilkan alat-alat kedokteran
E. memeriksa kondisi tulang - tulang retak
22. Sebuah kawat dengan luas penampang 2 mm2, kemudian diregangkan oleh gaya sebesar
5,4 N sehingga bertambah panjang sebesar 5 cm. Bila panjang kawat mula-mula adalah
30 cm, berpakah modulus elastisitas dari kawat tersebut?
A. 1,23 x 106 N/m2
B. 1,3 x 106 N/m2
C. 1,60 x 106 N/m2
D. 1,62 x 106 N/m2
E. 2,62 x 106 N/m2
23. Hukum Hooke dapat dirumuskan dengan F = k Δx, dengan Fadalah gaya, kadalah
konstanta pegas, dan Δx adalah pertambahan panjang. Berdasarkan persamaan tersebut
dapat dijelaskan bahwa . . . .
A. semakin besar nilai konstanta pegas, semakin kecil gaya yang dibutuhkan pegas
untuk meregang
B. semakin kecil nilai konstanta pegas, semakin besar gaya yang dibutuhkan
pegas meregang
C. semakin besar nilai konstanta pegas, semakin sulit suatu pegas meregang.
D. konstanta pegas sebanding dengan kemampuan pegas meregang
E. gaya berbanding terbalik dengan pertambahan panjang pegas

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
24. Perhatikan gambar berikut!

Empat pegas identik memiliki konstanta masing - masing sebesar 2 x 103N/m.


Beban m digantungkan pada susunan pegas.tersebut sehingga sistem mengalami
pertambahan panjang 2 cm. Gaya berat beban yang menimbulkan pertambahan
panjang tersebut sebesar. . . N.
A. 10
B. 20
C. 25
D. 30
E. 40
25. Grafik di bawah ini menyatakan hubungan gaya (ΔF) terhadap pertambahan panjang
(Δx) sebuah pegas.

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa . . .


A. Pada daerah x, pegas tidak rnampu lagi menahan gaya sehingga putus.
B. Pada daerah y, pegas meregang tidak linear.
C. Pada daerah y, pegas masih bersifat elastis.
D. Pada daerah z, pegas meregang linear.
E. Pada daerah z, pegas bersifat plastis.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
F.LISTRIK MAGNET

A. LISTRIK STATIS
1. Hukum Coulomb
Charles agustin de coulomb menyatakan bahwa besarnya gaya yang ditimbulkan oleh
satu muatan terhadap muatan lainnya berbanding lurus dengan hasil kali muatan-muatan
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Gaya akan tolak menolak jika
muatannya sejenis dan akan tarik menarik jika muatannya tidak sejenis.
Pernyataan ini dikenal dengan hukum coulomb, secara matematis dapat dinyatakan:
q1q2 Dengan
F
r 2 k  41 0  9.109 Nm2C 2
qq
Keterangan:  k 1 22
r
F = gaya tarik atau gaya tolak antar kedua muatan (N)
k = konstanta coulomb = 9 x 109Nm2/C
q1= muatan pertama C
q2= muatan kedua C
r = jarak antara kedua muatan (m)
 Muatan-muatan yang segaris
Gaya coulomb pada suatu muatan dipengaruhi oleh muatan-muatan disekitarnya.
Besarnya gaya coulomb suatu muatan merupakan penjumlahan dari gaya coulomb akibat
interaksi dengan muatan-muatan sekitarnya.

A B C
posit negat pozit
if yang dialami oleh A adalah FA =ifFA,B – FA,C
Resultan gaya if
 Medan Listrik
Medan listrik merupakan besaran vektor. Jika muatan tersebut positif maka arah
medan magnet akan menjauhi muatan sumber sedangkan jika muatan tersebut negatif
maka arah medan magnet listriknya mendekati muatan sumber.
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Arah garis medan listrik dua muatan positif ke negatif sedangkan untuk dua muatan
sejenis adalah tidak saling mengarah satu sama lain.

Medan listrik pada sebuah titik berjarak r dari sebuah muatan q dapat dinyatakan
dengan rumus :
𝐹 𝑞
E= atau E = k 𝑟 2
𝑞

Keterangan :
E = medan listrik (N/C)
k = konstanta coulomb = 9 x 109Nm2/C
q = muatan sumber
r = jarak dua inti ke muatan sumber ( m)
Kuat medan listrik disuatu titik akibat beberapa muatan merupakan penjumlahan
vektor dan vektor-vektor kuat medan listrik yang dihasilakn oleh tiap muatan pada titik
tersebut, secara matematis dapat ditulis:
ETotal = E1+ E2 + E3 + …
 Hukum Gauss
Fluks listrik adalah garis-garis medan listrik yang menembus secara tegak lurus pada
satu bidang. Secara matematis dituliskan :
  E. A
 EA cos 
Satuan  adalah N C-1 m2  disebut weber (Wb)

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
o
Jika E sejajar A, maka  = 90 . Sehingga :

rAB
rA   EA cos 90 o
C 0

F rBC
B
  EA cos 0 o
FF, A,B  EA
C
B
F
,
C
A
,
B

o
Jika E tegak lurusr A, maka  = 0 . Sehingga :

E 

q
 N
0

Keterangan:
Φ = fluks listrik (Wb)
E = kuat medan listrik (N/C)
A= luas bidang yang ditembus oleh medan listrik (m2)
𝜃 = sudut antara E dan garis normal bidang
𝜀 = permitivitas udara
 Potensial listrik
Potensial listrik adalah jarak r dari muatan q diberiakn oleh
𝑞
V= k 𝑟

Keterangan:
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
V = potensial listrik
k = konstanta coulomb
q = muatan sumber
r = jarak sebuah titik ke muatan sumber


N
Vtotal   Vi
i1
E
 V1  V2  ...  VN
N
A

Potensial Listrik Pada Bola Konduktor Bermuatan

 Energi potensial listrik


Energi potensial listrik yang dialami oleh muatan uji q yang berada dimuatan Q maka
energi potensial listrik dapat dinyatakan
𝑞𝑄
EPlistrik= k 𝑟
= Qv

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
 Kapasitor
Kapasitor merupakan piranti untuk menyimpan muatan dan energi listrik.kapasitas
kapasitor adalah kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan listrik. Secara matematis
dapat dinyatakan dengan:
𝑄
C=𝑉

Ket :
C = Kapasitas kapasitor (farad), 1 farad = 1 coulomb/volt
Q = Muatan listrik yang disimpan (coulomb)
V = beda potensial listrik (volt)
Kapasitas kapasitor keping sejajar nilainya sebanding dengan luas penampang keping (A)
dan permitivitas relatif bahan dielektrik (𝜀𝑟 ) dan berbanding terbalik dengan jarak kedua
keping (d) dirumuskan dengan :

𝐴
C = 𝜀𝑟 𝜀𝑜 𝑑

Dengan 𝜀𝑜 = permitivitas ruang hampa = 8,85 x 102 C2/Nm2

Beda potensial diantara keping-keping kapasitor dapat ditulis:


V = E.d
Energi elektrolistrik yang tersimpan didalam suatu kapasitorbermuatan Q, beda potensial V,
dan kapasitansi C:
1 𝑄2 1 1
U= = QV = CV2
2 𝐶 2 2

Energi dianggap tersimpan didalam medan listrik diantara keping-keping kapasitor.


1) Kapasitor susunan seri
Jika kapasitor dihubungkan secara seri , maka sifat-sifat yang dimiliki ra
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
ngkaian seri kapasitor sbb:
 Muatan tiap kapasitor adalah sama dan nilainya sama dengan muatan total
pada rangkaian seri
Qtot = Q1= Q2 = Q3 = Qn
 Potensial total kapasitor pada rangkaian seri nilainya sama dengan jumlah dari
potensial tiap kapasitor.
VTtot = ∑𝑛𝑖 𝑉𝑖 =V1 + V2+ V3+ …+ Vn
 Kapasitas kapasitor total pada rangkaian seri berbanding terbalik dengan
jumlah dan kebalikan kapasitas tiap kapasitor.
1 1 1 1
= 𝐶 +𝐶 +… + 𝐶
𝐶𝑡𝑜𝑡 1 2 𝑛

2) Susunan Paralel kapasitor


Apabila dua kapasitor dihubungkan secara paralel maka sifat-sifat yang dimiliki
rangkaiaan tersebut adalah sbb:
 Muatan total pada rangkaian paralel sama dengan jumlah dari muatan tiap
kapasitor
Qtot = Q1 + Q2+ …+ Qn
 Potensial kapasitor nilainya sam dengan nilainya dengan potensial totalnpada
rangkaian paralel
Vtot = V1+ V2+…+ Vn
 Kapasitas kapasitor total pada rangkaian paralel sama dengan jumlah kapasitas
tiap kapasitor
Ctot = C1+ C2 +…+ Cn

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
SOAL
1. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut

C
+
-
Tentukan beda potensial antara titik B dan D adalah…
a. 0,5 V d. 4,0 V
b. 1,0 V e. 8,0 V
c. 3,0 V

2. Perhatikan gambar berikut

Tiga buah muatan listrikditempatkan seperti pada gambar disamping. Besar resultan gaya
listrik yang dialami muatan Q1 adalah…. (k = 9 x 10-9)
a. 30 √2 N
b. 60 N
c. 60 √2 N
d. 120 N
e. 120 √2 N

3. Sebuah rangkaian terdiri dari 5 buah kapasitor yang ama besarnya 1 F. beda potensial
antara titik A dan titik B sebesar 14 V.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Muatan yang terdapat pada kapasitor C2 adalah…..
a. 3 C 2
d. 3C
b. 2 C 1
e. C
4 3
c. C
3

4. Sebuah titik bermuatan Q berada dititik P dalam medan listrik yang ditimbulkan muatan
negatif sehingga mengalami gaya 1 N dalam arah menuju muatan tersebut. Jika medan
dititik P besarnya 0,2 N/C, maka besar dan jenis muatan pada titik P adalah….
a. 5 C positif
b. 5 C negatif
c. 5 Mc positif
d. 5 Mc negatif
e. 2 C positif

5. Diketahui potensial listrik disuatu titik yang berjarak r dari muatan Q adalah 600 V dan
medan listrikdi titik tersebut adalah 400 N/C. besar muatan Q adalah….
a. 1,0 x 10-7C
b. 1,5 x 10-7C
c. 2,5 x 10-7C
d. 9,0 x 10-7C
e. 0,67 x 10-7C

6. Tiga buah kapasitor yang masing-masing kapasitasnya 3 farad, 6 farad dan 9 farad
dihubungkan secara seri, kedua ujung dari gabungan tersebut dihubungkan dengan sumber
tegangan yang besarnya 220 volt. Teganagan antara ujung-ujung kapasitor yang 3 farad
adalah….

a. 40 volt
b. 60 volt
c. 110 volt
d. 120 volt
e. 220 volt

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
7. Suatu titik berjarak r dari muatan Q mempunyai potensial listrik sebesar 600 V. Medan
listrik dititik tersebut adalah 200 N/C, besar muatam Q adalah….
a. 3,1 x 10-7 C
b. 2,0 x 10-7 C
c. 1,5 x 10-7 C
d. 1,3 x 10-7 C
e. 1,0 x 10-7 C

8. Dibawah ini tertera rangkaian 5 buah kapasitor yang sama besarnya. Kapasitas pengganti
rangkaian berikut adalah….

8 7
a. C d. C
3 3
1 3
b. C e. C
5 7

c. 5 𝐶

9. Suatu rangkaian arus searah ditunjukkan seperti gambar dibawah ini

jika𝜀1 =16 V, 𝜀2 = 8 V, 𝜀3 = 10 V, R1 = 12 𝛺, R2 = 6 Ω ,R3 = 6 Ω, maka kuatarus yang


melalui R2 adalah…
a. 5 ampere
b. 4 ampere
c. 3 ampere
d. 2 ampere
e. 1 ampere

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
10. Dua benda bermuatan listrik masing-masing +q dan +q Berjarak 6 cm satu sama lain. Jika
kuat medan listrikdisuatu titik berjarak 2cm dari +q, sama dengan nol maka perbandingan
antara q1 dan q2 adalah….
a. 1 : 2
b. 1 : 3
c. 1 : 4
d. 1 : 6
e. 2 : 3
11. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut ini

Besar kuat arus pada rangkaian adalah….


1 3
a. A d. A
8 8
1 1
b. A e. A
4 2
3
c. A
4

12. Pada gambar dibawah ini VAB = 6 volt, maka nilai energi listrik pada rangkaian adalah….

a. 2 joule d. 12 joule
b. 6 joule e. 18 joule
c. 9 joule

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
13. Dua muatan listrik terpisah seperti gambar. Kuat medan pada titik P adalah….(k = 9 x
109 Nm2/C2)

a. 9,0 x 109 N/C d. 5,4 x 108 N/C


b. 4,5 x 109 N/C e. 4,5 x 108 N/C
c. 3,6 x 109 N/C

14. Dua muatan listrik P dan Q yang terpisah sejauh 10 cm mengalami gaya tarik menarik 8
N. Jika muatan Q digeser 5 cm menuju muatan P. maka gaya listrik yang terjadi
adalah….
a. 8 N d. 40 N
b. 16 N e. 56 N
c. 32 N

15. Empat hambatan nilai masing-masingnya R, dirangkai menjadi 4 jenis rangkaian berikut
ini.

Rangkaian yang mempunyai hambatan gabungan bernilai R adalah nomor…


a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
16. Sebuah parrtikel berada diantara dua keping sejajar yang berjarak 2,5 cm. massa partikel
4 x 10-25kg dan bermuatan 4,9 x 10-17C. partikel dalam keadaan seimbang jika beda
potensial listrik dikedua keping tersebut….(g = 9,8 m/s2)
a. 1,6 x 10-9 V
b. 2,0 x 10-9 V
c. 3,0 x 10-9 V
d. 3,2 x 10-9 V
e. 4,5 x 10-9 V

17. Suatu kapasitor keping sejajar mempunyai luas tiap keping 300 cm2 dan jarak antar
keping 3mm. muatan kapasitor sebesar 1 x 10-9 C. tegangan yang dipakai oleh kapasitor
mendekati….
a. 9,7 volt
b. 10,6 volt
c. 11,1 volt
d. 12,5 volt
e. 13,2 volt

18. Dua buah muatan A dan B masing-masing qA = 4𝜇𝐶 dan qB = 6 𝜇𝐶 berjarak 4 cm. jika
jaraknya dibuat menjadi dua kali jarak semula, perubahan energi potensialnya terhadap
kedudukan awal adalah….
a. 1,3 joule
b. 2,7 joule
c. 5,4 joule
d. 8,1 joule
e. 10,5 joule

19. Dua kapasitor 4 𝜇𝐹 dan 2 𝜇𝐹 disusunseri kemudian diberi teganagn 6 volt. Energi yang
tersimpan dalam rangkaian tersebut sebesar….
a. 1,8 x 10-5 joule
b. 2,4 x 10-5 joule
c. 3,2 x 10-5 joule
d. 4,8 x 10-5 joule
e. 5,6 x 10-5 joule
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
20. Perhatikan gambar pada rangkaian berikut ini!

Beda potensial dititik a dan c sebesar….


a. 12 V d. 3 V
b. 9 V e. 2,25 V
c. 6,75 V

21. Tiga buah muatan berada pada posisi di ujung segitiga siku-siku ABC. Panjang AB = BC
= 30 cm. diketahui k = 9 x 109 Nm2C-2, maka resultan gaya coulomb pada Q3 adalah….

Ctotal
+

-
C
+
A. 1 Newton D. 10 Newton
B. 5 Newton E. 12 Newton
C. 7 Newton

22. Perhatikan gambar rangkaian kapasitor di bawah ini…

Besar muatan total pada rangkaian kapasitor di atas adalah…


A. 4,8 x 10-4 C D. 1,2 x 10-4 C
B. 3,8 x 10-4 C E. 0,6 x 10-4 C
C. 2,8 x 10-4 C
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
23. Perhatikan gambar dibawah ini..

Besarnya kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian di atas adalah…
A. 10 Ampere D. 4 Ampere
B. 8 Ampere E. 1 Ampere
C. 6 Ampere
24. Energi yang tersimpan pada suatu kapasitor keping sejajar adalah 8 . 10-6 J. jika
kapasitas kapasitornya 0,04 μF, beda potensial antara kedua keping adalah….
a. 20 volt c. 10 volt
b. 15 volt d. 5 volt
25. 2 volt Kuat medan listrik homogen sebesar 100 N/C berarah tegak lurus kebidang
seluas 800 cm2. Besar fluks medan listrik yang terjadi adalah…
a. 2 Wb d. 16 Wb
b. 4 Wb e. 32 Wb
c. 8 Wb
26. Muatan A bernilai 10 𝜇C berada sejauh 0,5 m dari muatan B yang mempunyai nilai 2 𝜇C
gaya yang dialami muatan B karena muatan A sebesar…..( k = 9 x 109 Nm2/C2)
a. 0,42 N d. 0,92 N
b. 0,72 N e. 1.02 N
c. 0,82 N

27. Perhatikan pernyataan berikut ini


1) Kapasitas kapasitor sebanding dengan beda potensial
2) Kapasitas kapasitor sebanding dengan luas keping
3) Kapasitas kapasitor berbanding terbalik dengan permitivitas udara
4) Kapasitas kapasitor berbanding terbalik dengan jarak kedua keping
Pernyataan yang benar tentang kapasitas kapasitor ditunjukkan oleh angka....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4

28. Konduktor bola berongga memiliki jari-jari 10 cm.jarak titik P,Q dan R dari pusat
konduktor berturut-turut 5 cm, 10 cm, dan 12 cm potensial listrik yang tepat adalah....
a. VP = VQ = 0
b. VP< VQ
c. VP> VQ
d. VP< VR
e. VP> VR

29. Jika kuat medan listrik homogen diantara dua keping tersebut sebesar 400 V/m jika jarak
antar kedua keping tersebut sebesar 3 cm, beda potensial antara kedua keping tersebut
sebesar....
a. 0,75 V
b. 1.33 V
c. 7,5 V
d. 12 V
e. 15 V

30. Sebuah elektron yang awalnya diam dilepas dari keping konduktor bermuatan negatif
menuju keping konduktor bermuatan positif, beda potensial kedua keping sebesar 182 V .
Beda potensial tersebut mengakibatkan elektron dipercepat. Diketahui massa elektron 9,1
x 10-19 kg dan muatan elektron 1,6 x 10 -19
. kecepatan elektron saat tiba dikeping
konduktor bermuatan positif sebesar....
a. 8 x 10-6 m/s
b. 6 x 10-6 m/s
c. 5 x 10-6 m/s
d. 4 x 10-6 m/s
e. 2 x 10-6 m/s

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
LISTRIK DINAMIS
A KUAT ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK
Listrik dinamis adalah ilmu yang mempelajari tentang listrik yang mengalir.
Pada listrik statik, muatan listrik yang telah dipelajari itu pada umumnya tidak mengalir
sama sekali atau kalau ada juga aliran, maka aliran tersebut berlangsung sangat singkat
dan sangat kecil sehingga tak dapat ditunjukkan dengan alat pengukur arus.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa elektron-elektron itu adalah pambawa muatan
negatif. Di dalam suatu penghantar electron-elektron dapat berpindah dengan mudah,
sedangkan di dalam suatu isolator elektron-elektron tersebut sukar berpindah

1. KUAT ARUS LISTRIK


Arus listrik adalah aliran muatan
listrik atau muatan listrik yang
penghantar
mengalir tiap satuan waktu. Arah
arus listrik dari arah dari
potensial yang tinggi ke potensial
rendah, jadi berlawanan dengan
arah aliran electron. Seandainya
muatan-muatan positif di dalam
suatu penghantar dapat mengalir,
maka arah alirannya sama dengan
arah arus listrik, yaitu dari
potensial tinggi ke potensial
rendah

Kuat arus listrik : banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik
melalui suatu penghantar. Simbol kuat arus adalah I

muatan listrik q melalui


penampang penghantar A tiap
satuan waktu
Besar kuat arus listrik : q
I= atau q = I . t
t

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
C Satuan lain untuk kuat arus misalnya miliampere (mA)
Satuan I = = Ampere (A).
s dan mikroampere (µA), dengan konversi 1 mA = 10-3
A dan 1µA = 10-6 A

Rapat arus dinyatakan I


J= dengan satuan A/m2
A

Jumlah muatan adalah n x electron-elektron yang berpindah


q = n. e
n .e = I .t
jumlah elektron-elektron itu q = n .e .s .A
dalam volume silinder (V=s.A) q = n.e.v.t. A dalam coulomb
penghantar berjumlah

Kuat arus listriknya sebesar n.e.v.t.A


I=
t
I = n.e.v.A dalam ampere

rapat arusnya I n.e.v.A


J= =
A A
J = n.e.v dalam A/m2

CONTOH SOAL
Jika kuat arus dalam sepotong kawat penghantar = 2 ampere, berapakah banyaknya
muatan listrik yang mengalir melalui penampang kawat penghantar tersebut selama 1
menit ?
Diketahui : Jawab:
I = 2 ampere q = I. t
t = 1 menit = 60 detik q = 2 A x 60 detik
Ditanya: q = 120 coulomb
q = ......?

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
2. BEDA POTENSIAL (TEGANGAN LISTRIK)
Beda potensial antara kutub-kutub sumber
tegangan pada saat sumber tegangan itu belum
mengalirkan arus dinamakan gaya gerak listrik
(ggl) yang diberi symbol ε. Satuan ggl adalah
volt (V).

Jika energi yang dikeluarkan sumber W


VAB = dalam volt.
tegangan = W joule, muatan yang q
dipindahkan dari A ke B = q coulomb, maka joule
Jadi 1 volt = 1
beda potensial antara A dan B coulomb

B HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHHOFF


1. HUKUM OHM
BUNYI HUKUM I OHM : Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar
sebanding dengan beda potensial antara ujung-
ujung penghantar itu, asalkan suhu penghantar itu
tetap

Hukum ini dapat ditulis : V


R=
I
volt
Satuan hambatan listrik = = Ohm.
ampere
Simbolnya dalam huruf yunani  (omega)
Satuan lainnya kilo ohm (K) = 1000 ,
mega ohm (M) = 106

HUKUM II OHM

Untuk rangkaian tertutup yang hanya terdapat satu

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
sumber arus dapat dirumuskan
E = I x R atau E = I x (r+R)

Keterangan :
E = Beda potensial/tegangan (volt)
I = Kuat arus (A)
R = Hambatan (ohm)

Tegangan jepit ialah beda potensial VPQ = I R


antara kutub-kutub sumber
tegangan pada waktu sumber
tegangan tersebut mengalirkan arus.
Tegangan jepit pada gambar di atas
ialah VPQ

Bila ada n buah sumber tegangan


yang tiap-tiap ggl nya adalah :
 volt dihubungkan secara seri maka
ggl seluruhnya adalah n x  volt

Dan bila hambatan dalam masing- nε


I =
masing sumber adalah r, maka R  nr

hambatan dalam seluruhnya sama


dengan n x r ohm. Kalau n buah
sumber tersebut dihubungkan oleh
hambatan luar sebesar R, maka
kuat arus yang mengalir sama
dengan :

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Apabila n buah sumber tegangan
tersebut dihubungkan secara
paralel, maka ggl susunannya juga ε
volt, maka hambatan dalam n
1
sumber sama dengan : x r ohm
n

Sekarang bila kutub-kutub susunan ε


I =
1
tersebut dihubungkan oleh sebuah R r
n
hambatan yang besarnya R, maka
kuat arus yang mengalir :

Bila beberapa elemen (n buah


elemen) yang masing-masing
mempunyai GGL  dan tahanan
dalam r disusun secara seri,
sedangkan berapa elemen (m buah
elemen) yang terjadi karena
hubungan seri tadi dihubungkan
paralel lagi, maka kuat arus yang
timbul :

Kuat arus yang mengalir sebesar : n.ε


i
n
R  .r
m

2. HAMBATAN (R)
Bila panjang kawat penghantar dinyatakan l
R=
dengan huruf l, luas penampangnya A

dinyatakan dengan huruf A, maka untuk


hambatan jenis penghantar (𝜌), panjang dan
penampang berbeda terdapat hubungan
sebagai berikut

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Keterangan :
R = Hambatan (ohm)
 = Hmbatan jenis kawat (ohm meter)
l = Panajang kawat (m)
A = Luas penampang kawat (m2)
CONTOH SOAL
1. Kuat arus di dalam sepotong kawat penghantar sama dengan 2 ampere,
apabila kedua ujungnya diberi beda potensial sebesar 12 volt. Berapakah
hambatan kawat kedua kawat tersebut
Penyelesaian Jawab :
Diketahui : V 12
R= = = 6 ohm
I=2A I 2

V = 12 volt
Ditanya :
R = ...?
2. Seutas kawat besi panjangnya 20 meter dan luas penampangnya 1 mm 2,
mempunyai hambatan jenis 10-7 ohmmeter. Jika antara ujung-ujung kawat
dipasang beda potensial 60 volt, tentukan kuat arus yang mengalir dalam
kawat
Diketahui : I = 20 m Jawab
A = 1 mm2 = 1 x 10-6m2 :

V = 60 V R=
p = 10-7 ohm meter
=

Ditanya : I = ......? R = 2 ohm

I =

I = 30 A

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
3. RANGKAIAN TAHANAN (HAMBATAN)
a) Rangkaian seri
Hambatan seri adalah
penghambat-penghambat yang
disusun secara berurutan, yang
satu di belakang yang lain

Pada gambar di atas R1, R2 dan R3 VAB = VA - VB = VA – VC + VC – VD + VD – VB


tersusun secara seri. Didapat = VAC + VCD + VDB
pengganti ketiga penghambat ini VAB = VA - VB = VAC + VCD + VDB = I R1 + I R2 +
menjadi sebuah penghambat saja, I R3
misalnya disebut saja Rs,
sedemikian rupa sehingga kuat
arus I dan beda potensial VAB
tidak berubah besarnya

VAB = I RS
I RS = I R1 + I R2 + I R3, sehingga

Hambatan Pengganti rangkaain RS = R 1 + R2 + R3


seri dapat dicari dengan
persaama :

b) Rangkaian Paralel
Hambatan paralel ialah
penghambat-penghambat yang
disusun secara berdampingan
atau sejajar

R1, R2 dan R3 pada gambar di atas


tersusun secara paralel. Ketiga

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
hambatan ini dapat diganti menjadi
satu penghambat saja, misalnya
disebut R p, sedemikian rupa
sehingga kuat arus I dan beda
potensial VAB tidak berubah
besarnya

Berdasarkan hukum pertama I= I1 + I2 + I3


dari Kirchhoff, maka dari VAB VAB VAB VAB
= + +
gambar di atas dapat dituliskan Rp R1 R2 R3
:

Hambatan pengganti secara 1 1 1 1


= + +
paralel dapat dicari dengan R p R1 R 2 R 3
rumus :

CONTOH SOAL
1. Dua buah penghambat yang besar hambatannya masing-masing 2 ohm dan 4 ohm
dipasang secara seri. Berapakah besar penghambat penggantinya ?
Jawab :
RS = R1 + R2 = 2 ohm + 4 ohm = 6 ohm

2. Empat buah penghambat yang besar hambatannya masing-masing 2 ohm, 4 ohm, 4


ohm dan 1 ohm dipasang secara paralel. berapakah besar penghambat penggantinya ?
Jawab :
1 1 1 1
= + +
R p R1 R 2 R 3
1/Rp = ½ + ¼ + ¼ + 1/1 = 2
RP = 1/2 ohm = 0,5 ohm

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
4. HUKUM I KIRCHHOFF
Hukum I Kirchhoff tersebut
sebenarnya tidak lain sebutannya
dengan hukum kekekalan muatan
listrik

Hukum I Kirchhoff secara matematis  I masuk =  I keluar


dapat dituliskan :

Dari gambar di samping, dengan


I1
memasang amperemeter pada masing-
masing cabang dapat dibuktikan bahwa
:
I I2 I’

I3

 I masuk =  I keluar
I = I1 + I2 + I3 = I'

CONTOH SOAL
Perhatikanlah titik simpul A dari suatu
rangkaian listrik seperti tampak pada
gambar! Kuat arus I1 = 10 A, I2 = 5 A arah
menuju titik A. Kuat arus I3 = 8 A arah
keluar dari titik A. Berapakah besar dan
arah kuat arus I4?
Jadi,
 I masuk =  I keluar
 I masuk = I1 + I2 = 10 +5 = 15 ampere
I1 + I2 = I3 + I4
I5 = 8 + I4

I3 = 8 A arah keluar dari titik A I4 = 15  8


I4 harus berarah keluar juga agar I4 = 7 A, dengan arah keluar dari titik A

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
seimbang.
 I keluar = I3 + I4 = 8 + I4

5. HUKUM II KIRCHHOFF
Hukum II Kirchhoff berbunyi : Jumlah aljabar gaya gerak listrik ( GGL ) dalam satu
rangkaian tertutup ( loop ) sama dengan jumlah aljabar
hasil kali I x R dalam rangkaian tertutup itu
 =  I.R
Untuk menuliskan persamaan
diatas, perlu diperhatikan
tanda dari pada GGL, yaitu
sebagai berikut :
GGL bertanda positif jika kutub
positip lebih dulu di jumpai loop
dan sebaliknya ggl negatif jika
kutub negatif lebih dulu
dijumpai loop
 = negative

 = positif

Untuk perjanjian arah arus Kuat arus bertanda positif jika searah dengan loop dan
tetap sama menggunakan : bertanda negatif jika berlawanan dengan arah loop
Catatan :
Dimana arah I adalah arah acuan dalam loop itu. Artinya
arah arus yang keluar dari masing-masing sumber arus

Sebagai contoh dari pemakaian


Hukum II Kirchhoff misalnya
dari rangkaian listrik berikut ini
:

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
1. Rangkaian Satu Loop
Misalkan kita ambil arah
loop searah dengan arah I,
yaitu a-b-c-d-a

Kuat arus listrik I di atas


dapat ditentukan dengan
menggunakan Hukum II
kirchhoff
2. Rangkaian Dua Loop

Langkah-langkah umum 1) menggambar rangkaian listriknya


untuk menyelesaikan 2) menetapkan arus (simbol dan arah) dalam setiap
rangkaian listrik majemuk cabang yang penting
: 3) menyederhanakan sistem susunan seri dan pararel jika
mungkin
4) menetapkan loop berikut arahnya pada setiap
rangkaian tertutup
5) menulis setiap persamaan setiap loop sesuai hukum II
Kirchhof
6) menulis persamaan arus tiap percabangan sesuai
hukum I Kirchhof
7) menghitung persamaan dengan teliti

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
CONTOH PENERAPAN HUKUM II KIRCHHOFF

Pada loop I : i1 R1 + I3 R3 - I2 R2 = 0.....................( 1 )


Pada loop II : i4 R4 - i3 R3 - i5 R5 = 0.....................( 2 )
Pada loop III ; i2 R2 + i5 R5 + i.rd = ....................( 3 )
Hukum I Kirchoff
Pada titik A : I = I1 + i2...........................................( 4 )
Pada titik D : I4 + I5 = i...........................................( 5 )
Pada titik C : I2 + I3 = i5......................................( 6 )
Dengan 6 buah persamaan di atas, dapat dihitung i1 ; i2 ; i3 ; i4 ; i5 dan i

CONTOH SOAL

Ditanya :
a) Kuat arus listrik yang
mengalir dalam rangkaian
(I1, I2, dan I3).
b) Beda potensial antara A dan
B (VAB).

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Penyelesaian :
a) Di titik simpul A:

Untuk loop I atau loop C-A-


B-D-C:

Untuk loop II atau loop F-


E-A-B-F:

Subtitusi persamaan (1) dan


(2) :

Eliminasikan persamaan 3  10 + 6 I2 + 2 I3 = 0
dan 4: – 10 – 6 I2 + 8 I3 = 0

I3 = 2 A ke persamaan (2):

10 + 6 I1 + 2 (2) = 0
6 I1 = 6
I1 = 1 Ampere
I2 = I3 – I1 = 2 – 1 = 1 Ampere

Jadi arus listrik pada cabang I1 = 1 A


rangkaian B-D-C-A

Arus listrik pada cabang I2 = 1A


rangkaian B-F-E-A

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Arus listrik pada cabang I3 = 2 A
rangkaian A-B
{Semua harga I1, I2 dan I3bertanda positif (+), berarti
arah pemisalan yang telah kita tentukan yaitu arah I
sesuai}.

b) Besar beda potensial 1. untuk lintasan yang menempuh jalan A – B (langsung),


antara A dan B (VAB) 2. melalui A-C-D-B
dapat melalui tiga cara 3. melalui A-E-F-B

Untuk jalan A-B (langsung) :

Untuk melalui A-C –D-B :

Untuk jalur A-E-F-B :

Jadi VAB = + 4 volt, analog dengan itu didapat VBA = - 4


volt

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
SOAL LISTRIK DINAMIS
1. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut

Tentukan beda potensial antara titik B dan D adalah…


f. 0,5 V
g. 1,0 V
h. 3,0 V
i. 4,0 V
j. 8,0 V

2. Suatu rangkaian arus searah ditunjukkan seperti gambar dibawah ini

jika𝜀1 =16 V, 𝜀2 = 8 V, 𝜀3 = 10 V, R1 = 12𝛺, R2 = 6 Ω ,R3 = 6 Ω, maka kuatarus yang


melalui R2 adalah…
f. 5 ampere
g. 4 ampere
h. 3 ampere
i. 2 ampere
j. 1 ampere

3. . Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut ini

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Besar kuat arus pada rangkaian adalah….
1
f. A
8
1
g. A
4
3
h. A
4
3
i. A
8
1
j. A
2

4. Perhatikan gambar dibawah ini!

Apabila titik a dan titik b disambung/dihubungkan dengan kawat penghantar yang


memiliki hambatan 0,002 , hitung kuat arus yang mengalir melalui kawat
penghantar itu!
A. 0 A D. 2,4 A
B. 1,2 A E. 3,2 A
C. 1,6 A

5. Perhatikan gambar dibawah ini!

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Bila ammeter A1 dilewati arus 10 ampere maka arus yang melewati ammeter A3
adalah sebesar ....
A. 2 ampere D. 8 ampere
B. 4 ampere E. 10 ampere
C. 6 ampere

6. Besar arus listrik yang melewati hambatan 4  pada rangkaian listrik DC pada
gambar di bawah adalah..
5 3 1

10  10  4
12 V

2 2 5

A. 1,25 A D. 0,50 A
B. 1,00 A E. 0,25 A
C. 0,75 A

7.

Gambar di atas adalah sebuah rangkaian listrik sederhana, R1> R2> R3. Dalam
keadaan saklar S terbuka, pada R1 mengalir arus sebesar I. Jika dalam keadaan S
tertutup pada R1 mengalir arus I. Pernyataan di bawah ini yang benar adalah ....
A. I sama dengan I
B. I lebih besar dari I, tegangan pada R1 menjadi lebih besar
C. I lebih kecil dari I, tegangan pada R1 menjadi lebih kecil
D. I lebih besar dari I, tegangan pada R1 menjadi lebih kecil
E. I lebih kecil dari I, tegangan pada R1 menjadi lebih besar

8.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Perhatikan gambar rangkaian listrik di atas. Arus yang melalui hambatan 2  sebesar:
A. 0,1 A D. 0,4 A
B. 0,2 A E. 0,5 A
C. 0,3 A

9. Tiga buah lampu dirangkaikan dengan sumber tegangan seperti pada gambar.

Ternyata daya yang terdisipasi pada masing-masing lampu adalah sama besar.
Perbandingan hambatan ketiga lampu itu adalah ....
A. R1 : R2 : R3 = 1 : 1 : 4
B. R1 : R2 : R3 = 1 : 1 : 2
C. R1 : R2 : R3 = 1 : 1 : 1
D. R1 : R2 : R3 = 1 : 1 : 1/2
E. R1 : R2 : R3 = 1 : 1 : 1/4

10. Perhatikan gambar dibawah ini..

Besarnya kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian di atas adalah…
F. 10 Ampere
G. 8 Ampere
H. 6 Ampere
I. 4 Ampere
J. 1 Ampere

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
2. MEDAN MAGNET
1. PENGERTIAN MEDAN MAGNET

Medan magnet adalah ruangan di sekitar kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih
dirasakan oleh magnet lain
2. Kuat Medan ( H ) = ITENSITY

Kuat medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet ialah besar gaya pada suatu
satuan kuat kutub di titik itu di dalam medan magnet m adalah kuat kutub yang
menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter. R jarak dari kutub magnet sampai
N
titik yang bersangkutan dalam meter. dan H = kuat medan titik itu dalam : atau
A. m
Weber
dalam
m2
3. Garis Gaya

Lintasan kutub Utara dalam medan magnet atau garis yang bentuknya demikian hingga
kuat medan di tiap titik dinyatakan oleh garis singgungnya.

Sejalan dengan faham ini, garis-garis gaya keluar dari kutub-kutub dan masuk ke dalam
kutub Selatan. Untuk membuat pola garis-garis gaya dapat dengan jalan menaburkan
serbuk besi disekitar sebuah magnet.

Gambar pola garis-garis gaya.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
4. Rapat Garis-Garis Gaya ( FLUX DENSITY ) = B
Jumlah garis gaya tiap satuan luas yang tegak lurus kuat medan

B
A

Kuat medan magnet di suatu titik sebanding dengan rapat garis-garis gaya dan
berbanding terbalik dengan permeabilitasnya.
B
H

B   H   r.  o. H
B = rapat garis-garis gaya.
 = Permeabilitas zat itu.
H = Kuat medan magnet.
catatan : rapat garis-garis gaya menyatakan kebesaran induksi magnetik.
Medan magnet yang rapat garis-garis gayanya sama disebut : medan magnet serba sama
( homogen)

Bila rapat garis-garis gaya dalam medan yang serba sama B, maka banyaknya garis-
garis gaya (  ) yang menembus bidang seluar A m2 dan mengapit sudut  dengan kuat
medan adalah :
 = B.A Sin  Satuannya : Weber.
5. MEDAN MAGNET DI SEKITAR ARUS LISTRIK
Percobaan OERSTED
Di atas jarum kompas yang seimbang dibentangkan seutas kawat, sehingga
kawat itu sejajar dengan jarum kompas. jika kedalam kaewat dialiri arus listrik,
ternyata jarum kompas berkisar dari keseimbangannya.
Kesimpulan
Disekitar arus listrik ada medan magnet.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Cara menentukan arah perkisaran jarum.
a. Bila arus listrik yang berada anatara telapak tangan kanan dan jarum magnet
mengalir dengan arah dari pergelangan tangan menuju ujung-ujung jari, kutub utara
jarum berkisar ke arah ibu jari.
b. Bila arus listrik arahnya dari pergelangan tangan kanan menuju ibu jari, arah
melingkarnya jari tangan menyatakan perkisaran kutub Utara.
Pola garis-garis gaya di sekitar arus lurus.
Pada sebidang karton datar ditembuskan sepotong kawat tegak lurus, di atas karbon
ditaburkan serbuk besi menempatkan diri berupa lingkaran-lingkaran yang titik
pusatnya pada titik tembus kawat.

Kesimpulan
Garis-garis gaya di sekitar arus lurus berupa lingkaran-lingkaran yang berpusatkan pada
arus tersebut.

Cara menentukan arah medan magnet


Bila arah dari pergelangan tangan menuju ibu jari, arah melingkar jari tangan
menyatakan arah medan magnet

6. HUKUM BIOT SAVART

Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar elemen arus, sebanding dengan panjang
elemen arus, besar kuat arus, sinus sudut yang diapit arah arus dengan jaraknya sampai
titik tersebut dan berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
I .   sin 
B=k.
r2

k adalah tetapan, di dalam sistem Internasional

k=
 0
= 10-7
Weber
4 A. m

Vektor B tegak lurus pada l dan r, arahnya dapat ditentukan denagan tangan kanan. Jika
l sangat kecil, dapat diganti dengan dl.

dB =
 0
I .   sin 
4 r2
Persamaan ini disebut hukum Ampere.

7. INDUKSI MAGNETIK
1) Induksi magnetik di sekitar arus lurus.

Besar induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari kawat sebanding dengan kuat
arus dalam kawat dan berbanding terbalik dengan jarak titik ke kawat.

B=
 0
.
I
2  .a
B dalam W/m2
I dalam Ampere
a dalam meter
B B I
Kuat medan dititik H = = =
  r .
0
2 . a

r udara = 1

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
 i
Jika kawat tidak panjang maka harus digunakan Rumus : B  0
(cos 1  cos 2 )
4  a
2) Induksi Induksi magnetik di pusat arus lingkaran.

Titik A berjarak x dari pusat kawat melingkar besarnya induksi magnetik di A


dirumuskan :
Jika kawat itu terdiri atas N lilitan maka :

B=
 0
.
a. I . N
. sin  1 atau B=
 0
.
a2 . I. N
2 r2 2 r3
3) Induksi magnetik di pusat lingkaran.
Dalam hal ini r = a dan  = 900
Besar induksi magnetik di pusat lingkaran.

B=
 0
.
I. N
2 a
2
B dalam W/m .
I dalam ampere.
N jumlah lilitan.
a jari-jari lilitan dalam meter.
Arah medan magnetik dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan.

Jika arah arus sesuai dengan arah melingkar jari tangan kanan arah ibu jari menyatakan
arah medan magnet.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
4) Solenoide
Solenoide adalah gulungan kawat yang di gulung seperti spiral.
Bila kedalam solenoide dialirkan arus listrik, di dalam selenoide terjadi medan magnet
dapat ditentukan dengan tangan.
Gambar :

Jari-jari penampang solenoide a, banyaknya lilitan N dan panjang solenoide 1.


N
Banyaknya lilitan pada dx adalah : . dx atau n dx, n banyaknya lilitan tiap satuan

panjang di titik P.
Bila 1 sangat besar dibandingkan dengan a, dan p berada di tengah-tengah maka 1= 0 0
dan 2 = 180 0
Induksi magnetik di tengah-tengah solenoide :


B 0
n I . 2
2

B n I
0

Bila p tepat di ujung-ujung solenoide 1= 0 0 dan 2 = 90 0


B 0
n I .1
2


B 0
n I
2
5) Toroida
Sebuah solenoide yanfg dilengkungkan sehingga sumbunya membentuk lingkaran di
sebut Toroida.
Bila keliling sumbu toroida 1 dan lilitannya berdekatan, maka induksi magnetik pada
sumbu toroida.

B n I

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
N
n dapat diganti dengan
2 R
N banyaknya lilitan dan R jari-jari toroida.

8. GAYA LORENTZ

Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub magnet,
bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan dari percobaan
berikut :
Seutas kawat PQ ditempatkan diantara kutub-kutub magnet ladam kedalam kawat
dialirkan arus listrik ternyata kawat melengkung kekiri.

Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet mengerjakan gaya pada arus listrik,
disebut Gaya Lorentz. Vektor gaya Lorentz tegak lurus pada I dan B. Arah gaya
Lorentz dapat ditentukan dengan tangan kanan. Bila arah melingkar jari-jari tangan
kanan sesuai dengan putaran dari I ke B, maka arah ibu jari menyatakan arah gaya
Lorents.
gambar :

Besar Gaya Lorentz.


Hasil-hasil yang diperoleh dari percobaan menyatakan bahwa besar gaya Lorentz dapat
dirumuskan sebagai :
F=BI  sin 

F = gaya Lorentz.
B = induksi magnetik medan magnet.
I = kuat arus.

 = panjang kawat dalam medan magnet.

 = sudut yang diapit I dan B.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Satuan Kuat Arus.
Kedalam kawat P dan Q yang sejajar dialirkan arus listrik. Bila arah arus dalam kedua
kawat sama, kawat itu saling menarik.
Penjelasannya sebagai berikut :
Dilihat dari atas arus listrik P menuju kita digambarkan sebagai arus listrik dalam kawat
P menimbulkan medan magnet. Medan magnet ini mengerjakan gaya Lorentz pada arus
Q arahnya seperti dinyatakan anak panah F. Dengan cara yang sama dapat dijelaskan
gaya Lorentz yang bekerja pada arus listrik dalam kawat P.

Kesimpulan :
Arus listrik yang sejajar dan searah tarik-menarik dan yang berlawanan arah tolak-
menolak.
Bila jarak kawat P dan Q adalah a, maka besar induksi magnetik arus P pada jarak a :

 IP
B 0

2  a

Besar gaya Lorentz pada arus dalam kawat Q


F  B. I Q . Q

Besar gaya Lorentz tiap satuan panjang


F  B. I Q

 IP
 0
IQ
2  a

 I P IQ
F 0

2  a

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
F tiap satuan panjang dalam N/m.
Ip dan IQ dalam Ampere dan a dalam meter.

Bila kuat arus dikedua kawat sama besarnya, maka :

I2 0 2 I 2 7 I
2
F 
0
 2.10
2  a 4  a a

Untuk I = 1 Ampere dan a = 1 m maka F = 2.10-7 N/m


Kesimpulan :
1 Ampere adalah kuat arus dalam kawat sejajar yang jaraknya 1 meter dan
menimbulkan gaya Lorentz sebesar 2.10-7 N tiap meter.

Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Listrik


Pertambahan energi kinetik.

Partikel A yang massanya m dan muatannya q berada dalam medan listrik serba sama,
kuat medannya E arah vektor E kekanan. Pada partikel bekerja gaya sebasar F = qE,
q. E
oleh sebab itu partikel memperoleh percepatan : a 
m
Usaha yang dilakukan gaya medan listrik setelah partikel berpindah d adalah :
W = F . d = q . E .d
Usaha yang dilakukan gaya sama dengan perubahan energi kinetik
Ek = q . E .d

mv2  21 mv1  q. E. d
1 2 2
2

v1 kecepatan awal partikel dan v2 kecepatannya setelah menempuh medan listrik sejauh
d. Lintasan partikel jika v tegak lurus E.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Didalam medan listrik serba sama yang kuat medannya E, bergerak partikel bermuatan
positif dengan kecepatan vx.
Dalam hal ini partikel mengalami dua gerakan sekaligus, yakni gerak lurus beraturan
sepanjang sumbu x dan gerak lurus berubah beraturan sepanjang sumbu y.
Oleh sebab itu lintasannya berupa parabola. Setelah melintasi medan listrik, lintasannya
menyimpang dari lintasannya semula.

t
v
q. E  2
d  21 at 2  21 . .
m vX 2

Kecepatan pada saat meninggalkan medan listrik.

v  v X  vY
2 2

q. E 
v Y  a. t  .
m vX

Arah kecepatan dengan bidang horisontal  :


vY
tg  
vX

Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Magnet


Besar gaya Lorentz pada partikel.

Pada arus listrik yang berada dalam medan magnet bekerja gaya Lorentz.
F=B.I.  sin 

Arus listrik adalah gerakan partikel-partikel yang kecepatannya tertentu, oleh sebab itu
rumus di atas dapat diubah menjadi :
q
F=B. . v . t sin 
t
F = B . q . v sin 

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
F adalah gaya Lorentz pada partikel yang muatannya q dan kecepatannya v, B besar
induksi magnetik medan magnet,  sudut yang diapit vektor v dan B.
Lintasan partikel bermuatan dalam medan magnet.

Tanda x menyatakan titik tembus garis-garis gaya kemagnetan yang arah induksi
magnetiknya ( B ) meninggalkan kita. Pada partikel yang kecepatannya v, bekerja gaya
Lorentz.
F = B . q . v sin 900
F=B.q.v
Vektor F selalu tegak lurus pada v, akibatnya partikel bergerak didalam medan magnet
dengan lintasan bentuk : LINGKARAN.
Gaya centripetalnya yang mengendalikan gerak ini adalah gaya Lorentz.
Fc = F Lorentz
m v2
=B.q.v
R
mv
R=
B q
R jari-jari lintasan partikel dalam magnet.
m massa partikel.
v kecepatan partikel.
q muatan partikel.
Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan kadah tangan kanan bila tangan kanan di
buka : Ibu jari menunjukkan (v), keempat jari menunjukkan (B) dan arah telapak tangan
menunjukkan (F)

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
SOAL MEDAN MAGNET
1. Sebuah kawat lurus dialiri listrik 5 A seperti gambar. (𝜇0 = 4𝜋 × 10−7Wb/A.m)
P

2 cm

I=5A

Besar dan arah induksi magnet di titik P adalah ....


A. 4 × 10−5 T, ke kanan
B. 4 × 10−5 T, ke kiri
C. 5 × 10−5 T, tegak lurus menuju bidang kertas
D. 5 × 10−5 T, tegak lurus menjauhi bidang kertas
E. 9 × 10−5 T, tegak lurus menjauhi bidang kertas

2. Kawat lurus dialiri arus listrik 7 A diletakkan seperti gambar di bawah


Q

2 cm
I=7
A

Besar dan arah arus induksi di titik Q adalah ....


A. 7,0 × 10−5 T, tegak lurus menuju bidang kertas
B. 7,0 × 10−5T, tegak lurus menjauhi bidang kertas
C. 9,0 × 10−5T, tegak lurus menuju bidang kertas
D. 9,0 × 10−5 T, tegak lurus menjauhi bidang kertas
E. 14,0 × 10−5 T, tegak lurus menuju bidang kertas

3. Seutas kawat lurus dilengkungkan seperti gambar di titik P.

i P r

Jika jari-jari kelengkungan 2𝜋 cm dan induksi magnet di titik P () = 10−5T dan 𝜇0= 4𝜋
× 10−5Wb/A.m, kuat arus listrik yang mengalir pada kawat adalah ....

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
A. 4,0 A
B. 3,5 A
C. 3,2 A
D. 2,0 A
E. 1,0 A

4. Dua kawat penghantar dialiri arus listrik dengan arah dan besar seperti pada gambar
(𝜇0= 4𝜋 × 10−5 Wb/A.m).

2 cm
I

2 cm
Q

Nilai induksi magnet di titik Q adalah ....


A. 8 × 10−5 T masuk bidang gambar
B. 4√2 × 10−5T masuk bidang gambar
C. 2√2 × 10−5T keluar bidang gambar
D. 2√2 × 10−5T masuk bidang gambar
E. √2 × 10−5T keluar bidang gambar

5. Potongan kawat M dan N yang diberi arus listrik diletakkan seperti pada gambar!
M N

1A

5 cm
cm
5

1A

Induksi magnetik di titik P sebesar ....


A. 5𝜇0(2𝜋 + 1) Tesla keluar bidang gambar
B. 5𝜇0(2𝜋−1 − 2) Tesla keluar bidang gambar
C. 5𝜇0(2𝜋 + 2) Tesla masuk bidang gambar
D. 5𝜇0(2𝜋−1 + 1) Tesla masuk bidang gambar
E. 5𝜇0(𝜋−1 + 5) Tesla masuk bidang gambar

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
6. Seutas kawat lurus dilengkungkan seperti gambar dan dialiri arus 2 A

i P r

Jika jari-jari kelengkungan 2𝜋 cm, maka induksi magnetik di titik P adalah ....
A. 5 × 10−5 T keluar bidang gambar
B. 4 × 10−5T keluar bidang gambar
C. 3 × 10−5T keluar bidang gambar
D. 2 × 10−5 T masuk bidang gambar
E. 1 × 10−5T keluar bidang gambar

7. Susunan kawat berarus listrik dengan data seperti pada gambar (kawat 𝑙 sejajar dengan
𝑚 di udara).
l m

I 1 = 10 A I2 = 10 A

10 cm 5 cm

Jika permeabilitas udara 𝜇0= 4𝜋 × 10−7TmA−1 maka induksi magnetik di titik P adalah
A. 2 × 10−5 T keluar bidang gambar
B. 2 × 10−5T masuk bidang gambar
C. 5 × 10−5T keluar bidang gambar
D. 10 × 10−5 T keluar bidang gambar
E. 16 × 10−5T masuk bidang gambar

8. Kawat lurus hampir bersinggungan dengan sebuah kawat melingkar yang berpusat di P
seperti pada gambar. Jika 𝐼1= 𝐼2= 5 A dan jari-jari lingkaran = 10 cm. Besar dan arah
induksi magnetik di titik 𝑃adalah ....

I1 P

I2

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
A. 2,14 × 10−5 Tesla, arah ke dalam
B. 2,14 × 10−5 Tesla, arah ke luar
C. 2,14 × 10−7 Tesla, arah ke dalam
D. 2,14 × 10−7 Tesla, arah ke luar
E. nol

9. Kawat lurus sepanjang 20 cm dialiri arus listrik 2 A dan diletakkan dalam medan
magnet 0,4 T. Gaya Lorentz yang dialami kawat jika diletakkan tegak lurus arah medan
magnet sebesar ....
A. 0,16 N
B. 0,24 N
C. 0,32 N
D. 0,64 N
E. 0,80 N

10. Dalam suatu medan magnet homogen 2,4 × 10−2T diletakkan sebuah kawat sepanjang
1 m yang dialiri arus sebesar 20 A. Sudut yang dibentuk antara arah arus dan arah
medan magnet 30°. Gaya Lorentz yang muncul pada kawat sebesar ....
A. 0,03 N
B. 0,06 N
C. 0,12 N
D. 0,24 N
E. 0,48 N

11. Dalam suatu medan magnet homogen 0,032 T diletakkan kawat lurus berarus listrik 20
A secara tegak lurus. Jika panjang kawat 100 cm, gaya Lorentz yang timbul sebesar ....
A. 2,4 × 10−1 N
B. 3,6 × 10−1N
C. 4,8 × 10−1N
D. 5,4 × 10−1 N
E. 6,4 × 10−1N

12. Perhatikan gambar berikut!

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Z (+)

B
Y (+)

X (+)

Kawat berarus 5 ampere sepanjang 20 cm diletakkan dalam medan magnet 0,01 T


dengan arahdan sudut seperti pada gambar. Besar dan arah gaya magnetik yang dialami
kawat yaitu ....
A. 0,01 N ke 𝑍(−)
B. 0,02 N ke 𝑍(+)
C. 0,03 N ke 𝑍(−)
D. 0,04 N ke 𝑌(+)
E. 0,05 N ke 𝑌(−)

13. Perhatikan gambar di bawah ini!

Kawat berarus listrik 2 A melintasi medan magnet homogen 0,05 T. Jika panjang kawat
30 cm,besar dan arah gaya magnetik yang dialami kawat adalah ....
A. 0,02 ke kiri
B. 0,02 ke kanan
C. 0,03 ke kiri
D. 0,03 ke kanan
E. 0,05 ke kiri

14. Sebuah partikel bermuatan 2 𝜇C bergerak dengan kecepatan 1 × 106 m/s di udara
melewatimedan magnet homogen bernilai 2 × 10−4T secara tegak lurus. Gaya Lorentz
yang dialamipartikel tersebut sebesar ....
A. 1 × 10−4 N

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
B. 2 × 10−4 N
C. 3 × 10−4 N
D. 4 × 10−4 N
E. 5 × 10−4 N

15. Dalam pengaruh medan magnetik 2,5 × 10−3 T, sebuah partikel bergerak dengan
kecepatan 3 × 106 m/s dan membentuk sudut 30° terhadap arah medan magnet. Jika
muatan partikel 1,6 × 10−19C, gaya magnetik yang dialami partikel tersebut sebesar ....
A. 7,5 × 10−16 N
B. 6,0 × 10−16 N
C. 4,5 × 10−16 N
D. 3,0 × 10−16 N
E. 1,5 × 10−16N

16. Muatan listrik +5 C bergerak dengan kecepatan tetap 20 m/s pada arah sumbu X yang
positif. Terdapat medan magnet B sebesar 40 Wb/m2dalam arah 𝑍 positif seperti pada
gambar di samping. Besar dan arah gaya magnetik adalah ....
A. 4,0 × 103 N arah 𝑌(−)
B. 4,0 × 103 N arah 𝑌(+)
C. 4,0 × 10−3N arah 𝑌(−)
D. 4,0 × 10−3 N arah 𝑌(+)
E. 4,0 × 10−3N arah 𝑌(−)

17. Perhatikan gambar di samping!


Z (+)

Y (+)

B = 20 T
X (+)

Muatan listrik sebesar −10 coulomb yang bergerak searah sumbu (+)melintasi medan
magnet yang searah sumbu (+). Besar dan arah gayamagnetik yang timbul jika
kecepatan elektron 10 m/s yaitu ....
A. 1.000 searah sumbu 𝑧(+)

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
B. 1.000 searah sumbu 𝑧(−)
C. 2.000 searah sumbu 𝑥(+)
D. 2.000 searah sumbu 𝑥(−)
E. 3.000 searah sumbu 𝑥(−)

18. Perhatikan gambar berikut


Z+

Y+

X+ Gerak muatan listrik (5 m/s)

Muatan listrik sebesar +2 coulomb melintasi medan magnet sebesar 10 T seperti pada
gambar.Besar dan arah gaya magnetik yang diterima muatan tersebut yaitu ....
A. 50 N arah 𝑥+
B. 50 N arah 𝑥−
C. 100 N arah 𝑦−
D. 100 N arah 𝑧+s
E. 100 N arah 𝑥+

19. Perhatikan gambar berikut!


B

Muatan listrik 3 𝜇C melintasi medan magnet 0,06 T dengan kecepatan 25 m/s. Gaya
Lorentz yang dialami oleh muatan itu sebesar ....
A. 1,5 × 10−5 N
B. 2,7 × 10−5N
C. 3,6 × 10−5N
D. 4,5 × 10−6 N
E. 5,4 × 10−6N

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
20. Perhatikan gambar berikut!
B

Elektron bermuatan 1,6 × 10−19 C memasuki medan magnet sebesar 10−4T dengan
kecepatan100 m/s. Gaya magnetik yang dialami elektron sebesar ....
A. 1,6 × 10−21 N
B. 3,2 × 10−21 N
C. 3,6 × 10−21 N
D. 4,8 × 10−21 N
E. 7,6 × 10−21N

21. Dua buah kawat lurus yang masing-masing memiliki panjang 60 cm diletakkan sejajar.
Kawat pertama dialiri arus 40 A dan kawat kedua 20 A. Arah aliran arus listrik searah.
Gaya magnetic per meter dari kedua kawat sebesar ....
A. 2,6 × 10−4 N
B. 2,7 × 10−4N
C. 2,8 × 10−4N
D. 2,9 × 10−4 N
E. 3,0 × 10−4N

22. Dua kawat sejajar yang berjarak 1 m satu sama lain dialiri oleh arus listrik yang masing-
masing 1 A dengan arah yang sama. Di antara kedua kawat akan terjadi ....
A. Gaya tarik-menarik sebesar 4 × 107 N/m
B. Gaya tolak-menolak sebesar 2 × 107 N/m
C. Gaya tarik-menarik sebesar 2 × 107 N/m
D. Gaya tarik-menarik sebesar 2 × 107 N/m
E. Gaya tolak-menolak sebesar 2 × 107 N/m

23. Dua kawat sejajar sepanjang 1 m berarus listrik 6 A dan 9 A berjarak 18 cm satu sama
lain. Jika kedua arus berarah sama, maka besar dan arah gaya Lorenz yang ditimbulkan

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
oleh kedua kawat tersebut adalah ....
A. 6 × 10−5 N, tarik-menarik
B. 6𝜋 × 10−5N, tolak-menolak
C. 6 × 10−5N, tolak-menolak
D. 6𝜋 × 10−5N, tarik-menarik
E. 12𝜋 × 10−5N, tarik-menarik

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
G.FISIKA MODERN
Efek foto listrik adalah peristiwa keluarnya electron dari permukaan logam karena
radiasi elektromagnetik.Efek fotolistrik pertama kali ditemukan oleh Hertz.Salah satu jenis
peradiasi elektromagnetik yaitu cahaya.Cahaya sebagai bentuk energy dapat diketahui dari
persaman :

E=hv
Dimana :
h = tetapan planck ( 6,626 x 10 -34 Js )
v = frekuensi gelombang elektromagnetik

electron dapat keluar dari logam karena electron tersebut menyerap energy elektromagnetik
yang diradiasikan pada logam.Energi kinetic electron

Ek = hv – hv0
Dimana :

Ek = energy kinetic electron


V0 = frekuensi ambang gelombang elektromagnetik

Frekuensi ambang ( frekuensi batas ) yaitu frekensi terkecil gelombang elektromagnetik yang
mengakibatkan electron lepas dari logam.Besaran yang berkaitan adalah fungsi kerja.Fungsi
kerja adalah energy ambang logam yang persamannya sebagai berikut :
W0 = h v0

Energi knetik electron dipengaruhi oleh fungsi kerja atau energy ambang logam
Ek = hv - W0

Elektron dapat terlepas dari permukaan logam jika frekuensi cahaya yang datang lebih besar
dari frekuensi ambang.Intensitas cahaya yang datang akan mempengaruhi jumlah electron
yang terlepas.Semakinbesar intensitas cahaya semakin banyak electron yang terlepas.

Contoh soal

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Pernyataan yang benar tentang efek foto listrik adalah :
A. Energy electron yang keluar dari permukaan logam akan bertambah jika frekuensi
cahaya yang digunakan semakin besar.
B. Jumlah electron yang keluar dari permukaan logam tidak dipengaruhi oleh
intensitas cahaya
C. Efek fotolistrik dapat terjadi jika fekuensi yang digunakan lebih besar
D. Efek fotolistrik dapat dijelaskan dengan mekanika klasik
E. Electron yang keluar dipengaruhi oleh medan magnet.

Jawab A
SOAL

1. Pernyataan di bawah ini berhubungan dengan teori kilasik radiasi benda hitam.
1.Persamaan wien gagal untuk panjang gelombang pendek.
2.Persamaan Reyleigh-Jeans gagal untuk panjang gelombang panjang.
3. Persamaan Wien berhasil untuk panjang gelombang panjang.
4. persamaan Rayleigh-Jeans berhasil untuk panjang gelombang panjang.
Pernyataan di atas yang benar adalah…
A. 1,2,3 dan 4 D. 2,4
B. 1,2 dan 3 E. 4 saja
C. 1,3
2. Logam almunium memiliki fungsi kerja 2,3 Ev ( 1 eV adalah 1,6 x 10-19 joule ).Cahaya
yang datang dengan panjang gelombang 400 nm,dijatuhkan ke alumunium
tersebut.Energi electron yang keluar dari permukaan logam sebesar…
A. 8,6825 X 10-19 Joule D. 2,1325 X 10-19 Joule
B. 5,7255 X 10-19 Joule E. 1,2925 X 10-19 Joule
C. 4,8125 X 10-19 Joule
3. Perhatian beberapa pernyataan di bawah ini!
1. Laju electron yang terpancar bergantung pada intensitas cahaya yang mengenai
permukaan logam
2. Energy yang diperlukan untuk mengeluarkan electron dari permukaan logam
tergantung dari nilai frekuensi ambang logam
3. Fungsi kerja setiap logam sama besarnya sehingga energy yang dibutuhkan untuk
mengeluarkan electron sama besar
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
4. Energy kinetic electron yang terpancar bergantung pada energy gelombang cahaya
yang mengenai permukan logam
Pernyataan yang benar tentang efek fotolistrik adalah…
A. 1 dan 2 D. 2 dan 4
B. 1 dan 3 E. 3 dan 4
C. 2 dan 3
4. Cahaya dengan frekuensi tertentu dijatuhkan pada permukaan suatu logam sehingga
terjadi efek fotolistrik.Elektron yang terlepas dari permukaan logam memiliki energy
kinetic sebesar 2 x 10-19 joule.diketahui konstanta Planck 6,63 x 10-34 joule dan fungsi
kerja logam adalah 3,72 x 10-19 joule.Frekuensi cahaya yang jatuh pada logam sebesar..
A. 8,63 x 1014 Hz D. 7,15 x 1013 Hz
B. 8,52 x 1014 Hz E. 6,21 x 1013 Hz
C. 7,27 x 1013 Hz
5. Energy kinetic foton yang lepas dari permukaan logam sebesar 1,32 x 10-19
joule.Frekuensi foton yang datang ke permukaan logam sebesar sebesar 4,5 x 1014
Hz.Frekuensi ambang logam sebesar…
( h = Planck 6,63 x 10-34 joule )
A. 1,2 x 1014 Hz D. 2,2 x 1014 Hz
B. 1,5 x 1014 Hz E. 2,5 x 1014 Hz
C. 2,0 x 1014 Hz
6. Perhatikan beberapa pernyataan berikut!
1. Frekuensi ambang harus lebih besar dari frekuensi foton agar terjadi efek fotolistrik
2. Intensitas cahaya yang semakin besar mengakibatkan efek fotolistrik meskipun
frekuensi cahaya yang datang tidak terlalu besar
3. Intensitas cahaya yang jatuh ke permukaan logam tidak menjamin electron dapat
keluar dari permkaan logam
4. Semakin kecil panjang gelombang yang dijatuhkan pada permukaan logam,energy
kinetic electron yang lepas dari permukaan logam semakin besar.
Pernyataan yang benar tentang efek fotolistrik adalah…
A. 1 dan 2 D. 2 dan 4
B. 1 dan 4 E. 3dan 4
C. 2 dan 3
7. Logam dengan energy ambang 1 eV dikenai cahaya yang panjang gelombangnya 660
nm,sehingga electron lepas dari permukaan logam.diketahui konstanta Planck 6,63 x 10-
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
34
joule dan kecepatan cahaya 3 x 108 m/s jika 1 eV adalah 1,6 x 10-19 joule.Energi
kinetic electron yang terlepas sebesar…
A. 1,2 X 10-19 Joule D. 4,6 X 10-19 Joule
B. 1,4 X 10-19 Joule E. 4,8 X 10-19 Joule
C. 1,6 X 10-19 Joule
8. Cara yang dapat dilakukan agar aliran electron yang keluar dari permukaan logam
semakin besar adalah…
A. Mengganti logam dengan frekuensi ambang yang lebih besar
B. Mengurangi intensitas cahaya yang mengenai logam
C. Menambah intensitas cahaya yang mengenai logam
D. Menggunakan panjang gelombang cahaya yang lebih besar
E. Menggunakan fekuensi cahaya yang lebih besar
9. Dua buah benda terbuat dari bahan yang sama,masing-masing bersuhu 270 C dan 3270
C.Perbandingan energy kalor yang dipancarkan kedua benda adalah…
A. 1 : 2 D. 1 : 16
B. 1 : 4 E. 1 : 32
C. 1 : 8
10. Sebuah benda memancarkan radiasi dengan panjang gelombang 56000A pada intensitas
radiasi maksimum ( C = 2,9 x 10-3 Mk ).Suhu benda tersebut adalah…
A. 5,178 K D. 5178 K
B. 51,78 K E. 51780 K
C. 517,8 K
11. Energy knetik electron saat lepas dari permukaan logam semakn besar jika…
A. Intensitas cahaya semakin kecil
B. Intensitas cahaya semakin besar
C. Panjang gelombang cahaya semakin besar
D. Frekuensi cahaya semakin besar
E. Frekuensi cahaya semakin kecil

12. Pernyataan-pernyataan berikut ini berkaitan dengan efek foto listrik.


1. Menggunakan foton dengan panjang gelombang yang lebih pendek dari panjang
gelombang ambang.
2. Menggunakan logam dengan nilai energy ambang kecil.

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
3. Penggunaan dengan frekuensi yang lebih besar dapat menyebabkan energy kinetic
electron bertambah besar.
4. Benyaknya electron lepas dari permukaan lgam bergantung pada frekuensi cahaya.
Pernyataan yang benar adalah…
A. 1,2,3,dan 4
B. 1,2,dan 3
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 saja

FISIKA INTI
Fisika inti membahas tentang teori atom dan reaksi inti.serta defek massa.Selain itu akan
membahas pembahasan reaksi inti meliputi reaksi fisi dan fusi,energy ikat inti serta defek
massa.Selain itu juga akan di bahas tentang unsur unsur radioaktifitas yang meliputi
pemancaran sinar sinar radio aktif,waktu paruh,peluruhan serta manfaat unsur radioaktif
dalam kehidupan sehari hari.

1. Teori Atom Dalton


a. Semua materi tersusun dari partikel partikel sangat kecil yang tidak dapat
dibagi bagi lagi.Partikel tersebut adalah atom
b. Setiap unsur tersusun dari ataom atom yang sama dan tidak dapat berubah
menjadi atom unsur lain
c. Dua atom atau lebih yang berasal dari unsur unsur berlainan dapat membentuk
molekul.Molekul adalah bagian terkecil dari senyawa
d. Pada reaksi kimia,atom atom berpisah lalu bergabung lagi dengan susunan
yang berbeda dari semula tetapi massa keseluruhan tetap.

2. Teori Atom Thomson untuk bola pejal dan memiliki muatan listrik positif yang
tersebar merata diseluruh bagian atom.Muatan listrik posit
Atom Thomson berbif ini dinetralisir oleh electron electron yang tersebar diantara
muatan muatan listrik positif.Banyaknya muatan negative.

3. Teori Atom Rutheford


a. Inti ataom bermuatan positif mengandung hampir seluruh masa atom
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
b. Electron bermuatan negative selalu mengelilingi inti
c. Jumlah muatan inti sama dengan jumlah muatan electron yang mengelilinginya
d. Gaya sentripetal electron selama mengelilingi inti dibentuk dari gaya tarik
elektrostatis oleh inti atom dan elektron.

Kelemahan teori atom Rutherford yaitu


a. Tidak dapat menjelaskan kestabilan atom
b. Tidak dapat menjelaskan spectrum garis atom hydrogen
4, Teori Atom Bhor
a. Electront idak memancarkan atau menyerap energy dalam bentuk pancaran atau
penyerapan foton sehingga setiap electron mengenal suatu lintasan tertentu.
b. Oleh karena adanya tambahan energy suatu electron dapat meloncat ke lintasan
dengan jari jari lebih besar.Elektron dalam keadaan terbangkit ini cendrung kembali
ke lintasan yang memiliki tingkat energy lebih rendah dengan memancarkan energy
dalam bentuk gelombang elektromagnetik.

Kelemahan teori atom Bohr sebagai berikut


a. Lintasan electron tidak sesederhana seperti yang dinyatakan bohr.
b. Teori atom bohr belum dapat menjelaskan hal hal berikut
1. Kejadian dalam ikatan kimia
2. Pengaruh medan magnet terhadap atom
3. Spectrum atom berelektron banyak

Dari teori atom Bohr dipengaruhi postulat bohr sebagai berikut.


Electron tidak dapat berputar disekitar inti melalui setiap slintasan tetapi hanya melalui
lintasan lintasan tertentu tanpa membebaskan energy.Lintasan ini disebut lintasan stationer
yang memiliki energy tertentu.

Besar energy foton yang dilepaskan atau diserap saat terjadi perpindahan lintasan.

hf = EA – E B
jari jari bohr atom hydrogen = a0= 0,53 A
Jari jari electron untuk lintasan lain
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Rn = n2 a0

Energy terendah pada atom hydrogen = -13,6 Ev disebut ground state


Energi berikut dapat ditentukan dengan persamaan

13,6
En = - Ev
𝑛2

Reaksi inti
1. Suatu nuklida dengan symbol kimia X,nomor massa A dan nomor atom Z

A
ZX

Dimana :

X = Lambang unsur
A = Nomor massa = jumlah proton dan neutron dalam inti
Z = Nomor atom = jumlah proton dalam inti
A – Z = menyatakan jumlah neutron dalam inti

2. Energy ikat inti adalah enegi yang dilepas oleh nucleon nucleon agar terbentuk inti
atom atau energy yang diperlukan untuk memisahkan nucleon yang membentuk inti.

E = ∆𝑚 𝑐2
Dimana
∆m = susut massa
c = kecepatan cahaya
atau

E1 =∆ 𝑚 ( 1.5 x 10- 5 ) Joule

E1 =∆ 𝑚 ( 931,5 ) MeV

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
3. Susut massa atau defekri jumlah massa adalah penyusutan massa karena massa inti
lebih kecil dari jumlah massa seluruh nucleon pembentuknya

∆𝑚 = 𝑍 𝑚𝑝 + ( 𝐴 − 𝑍 )𝑚𝑛 − 𝑚 𝑧 𝑋

SOAL
13. kelebihan model atom Dalton adalah dapat menjelaskan bahwa…
A. Atom bukan merupakan bagian terkecil dari unsur.
B. Inti atom merupakan pusat massa atom.
C. Susunan muatan positif dan negative dalam bola atom.
D. Dalam inti ada partikel yang bermuatan negative.
E. Dalam inti atom ada partikel yang tidak bermuatan.

14. Dalam suatu peluruhan inti terjadi reaksi


61 Pm145----59 Pr 141 + α + X
X pada reaksi tersebut adalah…
A. Sinar alfa
B. Sinar beta
C. Sinar gamma
D. Positron
E. Electron
15. Bila massa inti 1H3 = berpindah 3,016 sma,massa proton = 1,007 sma dan massa neutron
= 1,008 sma,maka energy ikat inti 1H3 per nucleon adalah…
A. 2,2 MeV
B. 2,6 MeV
C. 2,8 MeV
D. 3,2 MeV
E. 3,4 MeV
16. Perhatikan beberapa pernyataan berikut
1. Electron memancarkan energy saat mengelilingi inti atom
2. Electron menghasilkan frekuensi yang berbeda beda
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
3. Electron mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu
4. Electron memancarkan energy pada saat berpindah lintasan.
Pernyataan yang tepat tentang model atom Bohr ditunjkkan oleh angka
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

17. Perhatikan reaksi berikut ini!


1
0n + 92U235 ---- 42Mo103 + 50Sn131 + 2 0n1
Diketahui massa U = 235,233 sma,Mo = 103,029 sma,
Sn = 131,076 sma dan n = 1,008 sma.Jika 1 sma setara dengan 931 MeV,energy yang
dihasilkan dalam reaksi tersebut adalah..
A. 88,91 MeV
B. 92,07 MeV
C. 111,72 MeV
D. 127,25 MeV
E. 132,12 MeV

18. Diketahui massa 83Bi208 sebesar 208,96 sma,massa proton = 1,0078 sma
Dan massa neutron = 1,0086 sma.Jika 1 sma setara dengan 931 MeV,energy ikat yang
dihasilkan dalam reaksi tersebut adalah..
A. 703,2 MeV
B. 709,8 MeV
C. 629,5 MeV
D. 602,3 MeV
E. 581,6 MeV

19. Isotop radio aktif 90


Th234
memancarkan 6 β dan 7 α sehingga menghasilkan isotop
stabil.Isotop yang dimaksud adalah…
Pb207
A. 82
Pb206
B. 82
Ti208
C. 83
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Ti210
D. 83
Bi210
E. 84

20. Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan molekul gas.
1. Partikel-partikelnya bergerak secara acak
2. Energy antar partikel mengalami perubahan karena tumbukan.
3. Gaya tarik-menarik antar partikel diabaikan.
4. Tumbukan yang terjadi antar partikel bersifat lenting sempurna.
5. Saat terjadi tumbukan,partikel gas mengalami perubahan kecepatan karena
memindahkan sebaahagian energy ke dinding.
A. 1,3,5
B. 1,3,4
C. 2,3,4
D. 2,4,5
E. 3,4,5

21. Kelemahan model atom tersebut adalah…


A. Electron yang mengililingi inti akan memancarkan energy sehingga lintasannya
berbentuk spiral dan suatu saat jatuh kedalam inti.
B. Electron yang mengelilingi inti akan menyerap energy sehingga lintasannya
berbentuk seperti lintasan planet.
C. Electron yang mengelilingi inti akan memancarkan energy sehingga electron tetap
berada pada lintasannya.
D. Electron yang mengelilingi inti akan menyerap energy sehinga electron tetap pada
lintasannya.
E. Elekton yang mengelilingi inti tidak memancarkan energy sehingga lintasannya
seperti lintasan planet

22. Perhatikan reaksi inti berikut!


27 4
13Al + 2He ---- 14Si 30 + 1H1 + Q
Diketahui 13Al 27 = 26,9901 sma
4
2He = 4,0039 sma
30
14Si =29,9833 sma
1
1H = 1,0081 sma
Jika 1 sam = 931 MeV,maka nilai energy yang dihasilakan pada reaksi inti adalah…
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
A. 0,0025 MeV
B. 2,4206 MeV
C. 4,2753 MeV
D. 6,5432 MeV
E. 9,3751MeV

23. Perhatikan gaambar grafik peluruhan!

Jumlah masaa yang belum meluruh setelah 12 jam adalah..


A. 50 gram
B. 75 gram
C. 100 gram
D. 125 gram
E. 150 gram

24. Perhatikan reaksi inti berikut!


Inti atom yang terbentuk memenuhi reaksi penggabungan berikut:
2 3
1H + 1H ----2He 4 + 0 n1
2
Diketahui 1H = 2,014102 sma
3
1H = 3,01605 sma
4
2He = 4,008665 sma
1
0n = 1,008665 sma
Jika 1 sam = 931 MeV,maka nilai energy yang dihasilkan pada reaksi inti adalah…
A.18,56 MeV
B.17,58 MeV

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
C.16,25 MeV
D.15,25 MeV
E.11,941 MeV
25. Perhatikan grafik peluruhan suatu bahan radioaktif berikut

Aktivitas zat tinggal setelah waktu 6 tahun adalah….


A. 4/2 tahun
B. 8/6 tahun
C. 5/4 tahun
D. 6/8 tahun
E. 2/4 tahun

26. Perhatikan reaksi inti berikut!


2 2He 3---2He4 + 2 1H1,jika diketahui massa
He 4 = 4,003 sma
He 3 = 3,017 sma
H 1 = 1,008 sma
1 sma setara dengan energy 931 MeV,maka energy yang dilepas reaksi tersebut adalah…
A. 2794,860 MeV
B. 952,413 MeV
C. 95,655 MeV
D. 13,965 MeV
E. 11,761 MeV

27. Perhatikan gambar grafik peluruhan berikut!

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Waktu paruh unsur radioaktif tersebut adalah…
A. 2 tahun
B. 4 tahun
C. 6 tahun
D. 8 tahun
E. 10 tahun

28. Menurut model atom Bohr electron bergerak mengelilingi inti hanya pada lintasan
tertentu.Nilai momentum anguler electron pada lintasan tersebut adalah..
A. Berbanding lurus dengan konstanta plank
B. Berbanding lurus dengan tetapan Rydberg
C. Berbanding terbalik dengan tetapan plank
D. Berbanding terbalik dengan tetapan Rydberg
E. Berbanding terbalik dengan kecepatan linier

RELATIVITAS

1. Kontraksi panjang
Sebagai akibat dari transformasi Lorentz panjang suatu benda akan mengalami suatu
perubahan jika suatu benda bergerak relative terhadap pengamat yang diam.Panjang
benda itu akan mengalami penyusutan bila dibandingkan dengan panjang benda ketika
diam terhadap pengamat dan dapat dirumuskan sebagai berikut

𝐿0
L= 𝛾

Dimana
L = panjang benda yang diukur oleh pengamat yang berada pada kerangka bergerak
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
L0 = panjang benda dalam keadaan diam
γ = tetapan transformasi

2. Transformasi Luas dan Volume


Benda yang bergerak mendekati keepatan cahaya,panjangnya akan berkurang
sehingga luas ( A ) dan volume ( V ) dari suatu benda bergerak jga mengalami
transformasi.
a. Transformasi luas
𝐴0
A= 𝛾

b. Transformasi volume
𝑉0
V= 𝛾

3. Dilatasi waktu
Albert Einstein telah membuktikan bahwa waktu juga merupakan besaran relative
untuk system benda yang bergerak dengan kelajuan mendekati laju cahaya.

∆𝑡 = 𝛾 ∆𝑡𝑜
Dimana
∆𝑡 = selang waktu yang diukur oleh pengamat yang berada diluar system
∆𝑡𝑜 = selang waktu yang diukur oleh pengamat yang berada dalam system

4. Massa relativitas
Menurut Einstein massa merupakan besaran relative bila bergerak dengan kecepatan
mendekati kecepatan cahaya dan mempunyai harga yang lebih besar.
m = γ mo
dimana :
mo = massa dalam keadaan diam
m = massa dalam keadaan bergerak

5. Kesetaraan Massa dan Energi


Teori relativitas mengemukakan bahwa massa dan energy saling terkait. Kedua
mempunyai hubungan

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
E = mc2
Energy menurut teori relative dapat dituliskan
Ek = ( γ – 1 ) mc2

Bila v jauh lebih kecil dari c maka dapat ditulis menjadi

1
Ek = 2 mv2

6. Momentum relativitas
Persamaan momentum suatu benda yang bergerak relativistic dirumuskan sebagai
berikut
p = mv = γ = mo v

29. Menurut pengamat di sebuah planet ada dua pesawat antariksa yang mendekatinya dari
arah yang berlawanan,masing-masing adalah pesawat A yang kecepatannya 0,5 c dan
pesawat B yang kecepatannya 0,4 c ( c adalah cepat rambat cahaya ).Menurut pilot A
besar kecepatan pesawat B adalah..
A. 0,10 c D. 0,75 c
B. 0,25 c E. 0,90 c
C. 0,40 c
30. Sebuah benda bergerak dengan massa diam m0,bergerak dengan kecepatan 0,6 c dimana c
adalah kecepatan cahaya dalam ruang hampa,persentase pertambahan massa benda yang
bergerak tersebut adalah…
A. 8%
B. 10%
C. 25%
D. 75%
E. 125%
31. Awak pesawat ruang angkasa tidur telentang membujur searah dengan panjang

pesawat.Pesawat bergerak arah mendatar dengan kecepatan 0,5c√3.Hasil pengamatan


dari bumi,tinggi awak pesawat 1 meter.Jika c adalah laju cahaya diudara,maka tinggi
awak pesawat sebenarnya adalah…
A. 2,5 meter

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
B. 2,0 meter
C. 1,5 meter
D. 1,0 meter
E. 0,5 meter
32. Energy kinetic benda bernilai 25 % energy diamnya dan c adalah kelajuan cahaya dalam
ruang hampa,maka benda harus bergerak dengan kelajuan…
𝑐
A. 4
𝑐
B. 2
3𝑐
C. 5
3𝑐
D. 4
4𝑐
E. 5

33. Sebuah pesawat bergerak dengan kecepatan 0,6 c terhadap bumi.Dari pesawat
ditembakkan peluru dengan kecepatan 0,4 searah dengan pesawat.Kecepatan peluru
terhadap bumi adalah…
A. c
B. 0,2 c
C. 0,8 c
D. 0,6 c
E. 0,5 c

34. Sebuah roket ketika diam di bumi mempunyai anjang 100 meter.Roket tersebut bergerak
dengan kecepatan 0,8 c ( c adalah kecepatan cahaya dalam ruangan hampa ).Menurut
orang di bumi anjang roket tersebut adalah…
A. 50 meter
B. 60 meter
C. 70 meter
D. 80 meter
E. 100 meter

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
35. Dua anak kembar A dan B.Bila A berkelana di antariksa dengan pesawat antariksa
berkecepatan 0,8 c.Setelah 12 tahun berkelana A pulang ke bumi.Menurut B perjalanan A
telah berlangsung selama…
A. 20 tahun
B. 15 tahun
C. 12 tahun
D. 10 tahun
E. 8 tahun

36. Sebuah electron yang mempunyai massa diam m0 bergerak dengan kecepatan 0,6 c,maka
massanya akan menjadi…
A. 0,25 m0c2
B. 0,36 m0c2
C. m0 c2
D. 1,8 m0c2
E. 2,8 m0c2

37. Sebuah pesawat antariksa bergerak secara relativistic supaya massanya dua kali massa
diamnya,maka kecepatan pesawat antariksa tersebut adalah…
1
A. c
2

B. c
1
C. c √3
2

D. 2𝑐
E. 2,5 c

38. Periode ayunan diukur terhadap kerangka acuan ayunan adalah 4 sekon.Periode ayunan
jika diukur oleh pengamat yang bergerak dengan kelajuan 0,6 c terhadap ayunan
adalah…
A. 2,4 sekon
B. 3,2 sekon
C. 3,6 sekon
D. 5,0 sekon
E. 6,7 sekon
Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
RADIOAKTIVITAS

Radioktifitas adalah peristiwa pemancaran sinar secara spontan oleh inti atom tanpa
disebabkan oleh gangguan dari luar.Inti yang tidak stabil dapat mengalami peristiwa
radio aktivitas untuk mencapai kestabilan.Isotop yang memancarkan sinar radio aktif
disebut isotop radio aktif.

1. Kestabilan inti
Isotop isotop yang stabil umumnya memiliki jumlah proton antara 1 sampai 83
2. Pemancaran sinar alfa ( α = 2 He 4 )
sinar α terdiri dari inti inti helium yang terdiri dari 2 proton dan 2 neutron,jadi
bermuatan positif.
3. Pemancaran sinar betha negative ( β -1 atau betha negatif)
4. Pemancaran sinar betha negative ( β + atau betha positif )
5. Pemancaran sinar gamma( γ )
Peluruhan

1. Waktu paruh

Waktu paruh adalah waktu yang diperlukan untuk meluruh hingga inti atom
radioaktif tinggal setengah dari inti semula dirumuskan sebagai berikut :

0,093
T½ = 𝜆

2. Aktivitas didefenisi sebagai laju perubahan inti radioaktif dirumuskan sebagai


berikut :
𝑑𝑁
A=- =-λN
𝑑𝑡
1
= Ao e –λt = Ao 2t / T1/2

Jumlah unsur radioaktif setelah mengalami peluruhan adalah :

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
𝑑𝑁
N=- = - λ No
𝑑𝑡
1
= No e –λt = No 2t / T1/2

Dimana:

λ = panjang gelombang
A = aktifitas peluruhan
Ao = aktifitas mula mula
t = waktu peluruhan
N = jumlah radioaktif setelah peluruhan
No = jumlah radio aktif mula mula
e = bilangan natural

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
BAB III
PENUTUP

A. Kunci jawaban
Gelombang
1. C 10. D 19. B
2. A 11. A 20. C
3. C 12. C 21. E
4. B 13. A 22. D
5. C 14. D 23. C
6. C 15. D 24. D
7. C 16. C 25. B
8. D 17. C
9. B 18. B

B. Lampiran

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh
Daftar Pustaka

Modul Persiapan UN
MGMP Fisiika Kota Payakumbuh

Anda mungkin juga menyukai