2019
Modul ini merupakan modul siswa yang dibuat oleh mahasiswa/i IAIN Syekh Nurjati
dalam rangka memenuhi tugas mandiri Kapita Selekta II. Modul ini disesuaikan
berdasarkan kurikulum 2013 revisi 2017 ditujukan untuk jenjang SMA/MA/SMK/MAK
Kelas X, XI, XII. Masukan dari bapak dosen atau pembaca diharapkan untuk
meningkatkan kualitas modul ini.
Tim Penyusun:
Tadris Matematika A/smt 4
Cetakan 2019
Disusun dengan huruf Arial, 12 pt
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan modul ini. Modul ini kami tujukan
untuk membantu siswa-siswi SMA untuk dapat belajar secara mandiri dalam
mempersiapkan diri sebagai generasi penerus bangsa, dan secara umum agar
dapat membantu suksesnya pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Modul ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan komunikatif.
Setiap kajian dilengkapi tugas dengan arahan kegiatan dan tugas yang sesuai
dengan kehidupan sehari-hari agar pembaca dapat menghubungkan antara
konsep dan penerapannya. Setiap akhir bab juga dilengkapi dengan uji
kompetensi yang bisa mengevaluasi kemampuan pembaca dalam memahami
materi yang sudah dijelaskan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya modul ini sehingga dapat disajikan kepada siswa.
Namun demikian modul ini pastilah tak luput dari kekurangan-kekurangan. Oleh
karena itu berbagai macam perbaikan termasuk saran dan kritik dari pembaca
sangat kami harapkan demi kesempurnaan modul ini.
Hal
Kata Pengantar .................................................................................................. i
Daftar Isi ............................................................................................................ ii
Kompetensi Inti ................................................................................................ 1
Modul 1 : Persamaan dan Pertidaksamaan Linear ........................................ 2
Kompetensi ............................................................................................. 3
Learning Trajectory .................................................................................. 3
Materi....................................................................................................... 3
A. Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel ....... 4
B. Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Dua Variabel .......................... 8
C. Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Tiga Variabel ....................... 17
Soal Evaluasi ............................................................................................... 23
Kunci Jawaban dan Pembahasannya .......................................................... 29
Modul 2 : Persamaan dan Fungsi Kuadrat ................................................... 50
Kompetensi ........................................................................................... 51
Learning Trajectory ................................................................................ 52
Materi..................................................................................................... 53
A. Persamaan Kuadrat .............................................................................. 53
B. Fungsi Kuadrat ..................................................................................... 64
Soal Evaluasi ............................................................................................... 75
Kunci Jawaban dan Pembahasannya .......................................................... 81
Modul 3 : Fungsi dan Persamaan Eksponen dan Logaritma ...................... 95
Kompetensi ........................................................................................... 96
Learning Trajectory ................................................................................ 96
Materi..................................................................................................... 97
A. Fungsi Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen ............................. 97
B. Fungsi Persamaan dan Pertidaksamaan Logaritma .......................... 102
Soal Evaluasi ............................................................................................. 112
Kunci Jawaban dan Pembahasannya ........................................................ 117
Modul 4 : Fungsi dan Komposisi Invers Fungsi ........................................ 128
Kompetensi ......................................................................................... 129
Learning Trajectory .............................................................................. 129
Kompetensi Inti
Indikator
3.1.1 Peserta didik diharapkan mampu mendefinisikan & memahami konsep
serta maacam-macam persamaan dan pertidaksamaan linear.
3.1.2 Peserta didik diharapkan mampu menyelesaikan masalah sehari-hari
menggunakan konsep persamaan dan pertidaksamaan linear.
3.2.1 Peserta didik diharapkan mampu berfikir kreatif dalam penelitian
terhadap sistem persamaan dan pertidaksamaan linear.
3.2.2 Peserta didik mampu berfikir kritis dan teliti dalam menyelesaiakan
masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear.
TUJUAN KEGIATAN
a. Peserta didik dapat a. Peserta didik diarahkan untuk
menyelesaikan persamaan dan membaca buku paket yang
pertidaksamaan linear. memuat materi geometri.
b. Peserta didik dapat b. Peserta didik diberikan stimulus
mengedintifikasi macam- berupa pemberian materi oleh guru
macam persamaan dan mengenai geometri.
pertidaksamaan linear. c. Guru memberikan latihan soal
c. Perserta didik dapat untuk mengasah pemahaman
menyelesaikan masalah dalam peserta didik dan peserta didik
kehidupan sehari-hari dengan menyelesaikan latihan soal
menggunakan konsep tersebut.
Pendahuluan
Persamaan sebuah persamaan aljabar yang tip sukunya mengandung
konstanta, atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal. . Adapun bentuk
umum dari prsamaan linear adalah :
1. Pengertian
Nilai mutlak suatu bilangan adalah jarak antara bilangan itu dengan nol
pada garis bilangan real. Dengan demikian, tidak mungkin nilai mutlak suatu
bilangan bernilai negatif, tetapi mungkin saja bernilai nol.
|x| = {
Jadi jelas bahwa nilai mutlak setiap bilangan real akan selalu bernilai positif
atau nol.
Persamaan nilai mutlak adalah suatu nilai mutlak dari sebuah bilangan
yang dapat didefinisikan sebagai jarak bilangan tersebut terhadap titik 0 pada
garis bilangan tanpa memperhatikan arahnya.
Fungsi nilai mutlak merupakan fungsi yang kontinu. Jika kita gambarkan
dalam bentuk grafik, gambar grafik fungsi nilai mutlak membentuk garis lurus,
seperti membentuk huruf v pada interval tertentu.
Grafik yang dihasilkan memiliki satu buah titik puncak dan garisnya
simetris, antara ruas kanan dan kiri. Perhatikan gambar grafik nilai mutlak yang
diberikan seperti gambar di bawah ini.
Dan seperti yang terlihat pada kasusu di atas bahwa nilai fungsi nilai
mutlak selalu positif (di atas sumbu x).
Contoh 3:
Tentukan himpunan penyelesaian dari |2x - 1| < 7
Penyelesaian :
LATIHAN 1
1. Tentukan HP dari |x - 1| + |x + 2| ≥ 4
2. Dengan menggunakan definisi nilai mutlak, tunjukkan bahwa untuk setiap x
bilangan real dengan a > 0 berlaku | x | < a ⇔ -a < x < a.
3. Nyatakan |x - 4| + |2x + 6| tanpa menggunakan simbol nilai mutlak.
Persamaan linear dua variabel (SPLDV) adalah suatu sistem persamaan linear
dengan dua variabel. Bentuk umum sistem persamaan linear dengan dua variabel x
dan y.
ax1 + by1 = c1
ax2 + by2 = c2
Dengan a1, a2, b1, b2, c1, dan c2 bilangan real; a1 dan b1 tidak keduanya 0;
a2 dan b2 tidak keduanya 0.
x, y : variabel
a1, a2 : koefisien variabel x
c1, c2 : konstanta persamaan
a. Metode Penyelesaian
Penyelesaian bentuk Persamaan linear dua variabel bisa menggunakan
dengan cara:
1) Metode Eliminasi
Metode eliminasi berarti menghilangkan salah satu variabel sehingga
memperoleh nilai variabel yang lain. Metode Substitusi
2) Metode substitusi berarti menggantikan.
Cara ini dilakukan dengan cara mencari nilai salah satu peubah pada
suatu persamaan kemudia memasukan variabel pertama pada
persamaan pertama ke variabel kedua pada persamaan kedua.
3) Metode Gabungan (Eliminasi-Substitusi)
Metode gabungan merupakan penerapan metode eliminasi dan
substitusi secara bersamaan, pertama terapkan cara eliminasi.
Setelah mendapat nilai variabel pertama, untuk mendapatkan nilai
variabel ke dua gunakan metode substitusi.
4) Metode Grafik
Untuk menentukan penyelesaian persamaan linear dua variabel
dengan metode grafik yang pertama dilakukan adalah dengan
menentukan potong garis dengan sumbu x, dan sumbu y. Kemudian
gambar garis dari setiap persamaan, lalu tentukan titik potong kedua
persamaan, yang merupakan hasilnya.
Contoh 4:
Jika x dan y merupakan penyelesaian dari persamaan 3x-4y = 17 dan
2x+5y = -4, nilai 4x-3y adalah …. (UN 2010)
Penyelesaian :
2x+5y = -4 |x3| 6x+15y = -12
3x-4y = 17 |x2| 6x – 8y = 34 _
23y = -46
y = -2
2x+5y = -4
2x+5(-2) = -4
2x – 10 = -4
2x = -4 + 10
2x = 6
x =3
Contoh 5:
Santi berbelanja di toko peralatan sekolah dengan uang yang tersedia
Rp250.000,00. Harga setiap barang di toko tersebut telah tersedia di
daftar harga barang sehingga Santi dapat memperkirakan peralatan
sekolah apa saja yang sanggup dia beli dengan uang yang dia miliki.
Berdasarkan daftar harga, jika Santi membeli 2 seragam sekolah dan 3
buku maka dia masih mendapatkan uang kembalian. Dapatkah kamu
memodelkan harga belanjaan Santi tersebut?
Penyelesaian :
Santi membeli 2 seragam sekolah dan 3 buku dan mendapatkan uang
kembalian mempunyai arti 2x + 3y < 250.000. ............... (2a)
Untuk menentukan himpunan penyelesaian (2a), kita pilih x dan y yang
memenuhi (2a). Selengkapnya kita sajikan pada tabel berikut.
Semua kemungkinan nilai x dan y yang memenuhi 2x + 3y < 250.000
Contoh 6:
Setiap enam bulan, seorang pemilik usaha tanaman hias memesan
tanaman hias dari agen besar; Aglaonema (A) dan Sansevieria (S) yang
berturut-turut memberi laba sebesar Rp5.000.000,00 dan Rp3.500.000,00
per unit yang terjual. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk
menghasilkan satu tanaman hias dengan kualitas super. Oleh karena itu
agen besar memiliki aturan bahwa setiap pemesanan tanaman hias A
paling sedikit 20% dari seluruh pesanan tanaman hias lain. Pemilik usaha
tanaman hias memiliki lahan yang hanya cukup untuk 10 tanaman hias A
saja atau 15 tanaman hias S. Dalam keadaan demikian, berapa banyak
tanaman hias A dan S sebaiknya dipesan (per semester) jika diketahui
Tentu luas kebun yang diperlukan untuk x banyak tananam hias A dan y
banyak tanaman hias S tidak melebihi luas kebun yang ada. Oleh karena
itu, dapat dituliskan;
x.{ L} + y.{ L} atau 3x + 2y ≤ 30
{ (1.1)
{ ,
(
LATIHAN 2
\\
1. Nunik membeli 1 kg daging sapi dan 2 kg ayam potong dengan harga Rp
94.000,00. Nanik membeli 3 kg ayam potong dan 2 kg daging sapi dengan
harga Rp 167.000,00. Jika harga 1 kg daging dinyatakan dengan x dan
harga 1 kg ayam dinyatakan dengan y, sistem persamaan linear dua variabel
yang berkaitan dengan persamaan diatas adalah … (UN 2017)
2. Empat tahun yang lalu, umur Andi 1/2 umur Dani. Empat tahun yang akan
datang umur Andi 3/4 umur Dani. Umur Dani sekarang adalah …. (UN 2014)
3. Pada tahun 2016, umur seorang ibu tiga kali umur anaknya. Pada tahun
2010 umur ibu lima kali umur anaknya. Jumlah umur mereka pada tahun
2020 adalah …. (UN 2018)
Dengan a1, a2, a3, b1, b2, b3, c1, c2, c3, d1, d2, d3, x, y, dan z ∈ R, dan a1,
b1, dan c1 tidak sekaligus ketiganya 0 dan a2, b2, dan c2 tidak sekaligus
ketiganya 0, dan a3, b3, dan c3 tidak sekaligus ketiganya 0.
Langkah 2
Eliminasi variabel x dari Persamaan (2.12) dan Persamaan (2.14) menjadi
Langkah 3
Eliminasi variabel y dari Persamaan (2.20) dan Persamaan (2.21)
Dari hasil perkalian koefisien variabel y pada (2.20) terhadap (2.21) dan
hasil perkalian koefisien variabel z pada (2.21) terhadap (2.20), maka diperoleh
Petunjuk
1. Jumlahkan hasil perkalian
bilanganbilangan pada garis penuh
dan hasilnya dikurangi dengan
jumlahkan hasil perkalian bilangan-
bilangan pada garis putus-putus.
2. Lakukan pada pembilang dan
penyebut.
LATIHAN 3
1. Pada tahun 2016, umur seorang ibu tiga kali umur anaknya. Pada tahun
2010 umur ibu lima kali umur anaknya. Jumlah umur mereka pada tahun
2020 adalah …. (UN 2018)
2. Untuk membuat 1 liter minuman jenis A diperlukan 2 kaleng soda dan 1
kaleng susu, sedangkan untuk membuat 1 liter minuman jenis B diperlukan 2
kaleng soda dan 3 kaleng susu. Tersedia 40 kaleng soda dan 30 kaleng
susu. Jika 1 liter minuman jenis A dijual seharga Rp30.000,00 dan satu liter
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar
A. x + y ≤ 4, 2x + 5y ≥ 10, y ≥ 0 D. x + y ≥ 4, 2x + 5y ≥ 10, x ≥ 0
B. x + y ≤ 4, 2x + 5y ≤ 10, y ≥ 0 E. x + y ≥ 4, 2x + 5y ≤ 10, x ≥ 0
C. x + y ≤ 4, 2x + 5y ≥ 10, x ≥ 0
8. Tentukan penyelesaian dari |3x - 2| ≥ |2x + 7|
A. HP = {x ≤ -1 atau x ≥ 9} D. HP = {x ≤ 1 atau x ≥ -9}
B. HP = {x ≤ -1 atau x ≥ -9} E. HP = {x ≤ -1 atau x ≤ 9}
C. HP = {x ≤ 1 atau x ≥ 9}
9. Nilai z yang memenuhi system persamaan x + z = 2y , x + y + z = 6 , x – y +
2z = 5
A. 0 D. 3
B. 1 E. 4
A. 18 D. -18
B. 6 E. -16
C. -6
12. Jika x dan y memenuhi persamaan 2x – y =4 dan x+y = 2, nilai x-2xy +y
adalah... (UN 2010)
A. 0 D. -1
B. 1 E. -2
C. 2
13. Pada suatu hari Pak Ahmad, Pak Badrun, dan Pak Yadi panen jeruk. Hasil
kebun Pak Yadi lebih sedikit 15 kg dari hasil kebun Pak Ahmad dan lebih
banyak 15 kg dari hasil kebun Pak Badrun. Jika jumlah hasil panen ketiga
kebun itu 225 kg maka hasil panen Pak Ahmad adalah …. (UN 2011)
A. 90 kg D. 70 kg
B. 80 kg E. 60 kg
C. 75 kg
14. Pada suatu hari Pak Ahmad, Pak Badrun, dan Pak Yadi panen jeruk. Hasil
kebun Pak Yadi lebih sedikit 15 kg dari hasil kebun Pak Ahmad dan lebih
banyak 15 kg dari hasil kebun Pak Badrun. Jika jumlah hasil panen ketiga
kebun itu 225 kg, maka hasil panen Pak Ahmad adalah … kg (UN 2016)
A. 90 D. 70
19. Penyelesaian dari sistem persamaan 3x+5y = -9 dan 5x+7y = -19 adalah x
dan y. Nilai 4x+3y adalah …. (UN 2009)
A. -41 D. 12
B. -36 E. -14
C. -23
20. Jumlah tiga buah bilangan adalah 75. Bilangan pertama lima lebihnya dari
jumlah bilangan lain. Bilangan kedua sama dengan dari jumlah bilangan
LATIHAN SUBBAB
Latihan 1
1. |x - 1| = x - 1 jika x ≥ 1
|x - 1| = -(x - 1) jika x < 1
|x + 2| = x + 2 jika x ≥ -2
|x + 2| = -(x + 2) jika x < -2
Untuk x < -2
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4 ⇔ -(x - 1) - (x + 2) ≥ 4
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4 ⇔ -x + 1 - x - 2 ≥ 4
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4 ⇔ -2x ≥ 5
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4 ⇔ x ≤ -5/2
Irisan dari x < -2 dan x ≤ -5/2 adalah x ≤ -5/2
Untuk -2 ≤ x < 1
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4 ⇔ -(x - 1) + (x + 2) ≥ 4
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4 ⇔ -x + 1 + x + 2 ≥ 4
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4 ⇔ 3 ≥ 4 (bukan penyelesaian)
Untuk x ≥ 1
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4 ⇔ (x - 1) + (x + 2) ≥ 4
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4 ⇔ 2x ≥ 3
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4 ⇔ x ≥ 3/2
Irisan dari x ≥ 1 dan x ≥ 3/2 adalah x ≥ 3/2
3. |x - 4| = x - 4 jika x ≥ 4
|x - 4| = -(x - 4) jika x < 4
|2x + 6| = 2x + 6 jika x ≥ -3
|2x + 6| = -(2x + 6) jika x < -3
Jika interval-interval diatas digambarkan pada garis bilangan akan diperoleh
Untuk x < -3
|x - 4| + |2x + 6| = -(x - 4) - (2x + 6)
|x - 4| + |2x + 6| = -x + 4 - 2x - 6
|x - 4| + |2x + 6| = -3x - 29
Untuk x ≥ 4
|x - 4| + |2x + 6| = (x - 4) + (2x + 6)
|x - 4| + |2x + 6| = x - 4 + 2x + 6
|x - 4| + |2x + 6| = 3x + 2
Latihan 2
1. Misalkan p = luas lahan yang ditanami jagung (m2)
q = luas lahan yang ditanami kentang (m2)
Dengan demikian, luas lahan yang ditanami jagung ditambah dengan luas
lahan yang ditanami kentang kurang dari atau sama dengan 600 m2, dan
lahan yang ditanami kentang lebih luas dari lahan yang ditanami jagung,
secara matematik dituliskan:
p + q ≤ 600 ............................ (2b)
q > p ↔ q - p > 0 ................... (2c)
kemungkinan nilai p dan q yang memenuhi p + q ≤ 600 dan q - p > 0
Latihan 3
1. Misal:
x : umur ibu
y : umur anak
Pada tahun 2016, umur seorang ibu tiga kali umur anaknya. Anggap saja
sekarang tahun 2016.
x = 3y … (1)
Pada tahun 2010 umur ibu lima kali umur anaknya. Berarti 6 tahun yang lalu
(masing-masing variabel dikurangi 6).
x − 6 = 5(y − 6)
+ =2
A + B = 2 … (i)
– = -3
2B – C = -3 … (ii)
– =2
A – C = 2 … (iii)
dari (iii) diperoleh A – 2 = C … (iv)
substtusi (iv) ke (ii), sehingga diperoleh :
2B – (A – 2) = -3
2B – A + 2 = -3
2B – A = -5 … (v)
2B + 5 = A … (vi)
Substitusi (vi) ke (i), sehingga diperoleh :
(2B + 5) + B = 2
3B = -3
B = -1
Substitusi B = -1 ke (vi), sehingga diperoleh :
2. (C)
Persamaan (4) dan (5) sudah tidak mengandung variabel y lagi. Sekarang
kita eliminasi keduanya untuk mendapatkan nilai z. Persamaan (5) kita
kalikan 3 agar koefisien x-nya sama dengan persamaan (4).
3x + 2z = 17.000
3x − 9z = 6.000
———————— −
11z = 11.000
z = 1.000
Untuk mendapatkan nilai x,kita substitusikan z = 1.000 ke persamaan (5).
x − 3z = 2.000
x − 3×1.000 = 2.000
x = 5.000
Dengan demikian, harga 1 buku dan 1 penghapus adalah:
x + z = 5.000 + 1.000
= 6.000
Jadi, Ganis harus membayar sebesar Rp6.000,00 (B).
B. Essai
1. misal : A = dan B =
+ = 21
6A + 3B = 21 … (i)
– =2
7A – 4B = 2 … (ii)
dari (i) diperoleh :
B= … (iii)
Substitusi (iii) ke (ii) swehingga diperoleh :
7A – 4( )=2
+ =2
21A – 84 + 24A = 6
45A = 90
B=
= =3
A= =2 x = 1/2
B= =3 x = 1/3
Jadi, 6x0y0 = 6(1/2)(1/3) = 1
2. Penyelesaian :
7x+2y = 19 |x3| 21x+6y = 57
4x-3y = 15 |x2| 8x – 6y = 30
29x = 87
x =3
substitusikan nilai x ke dalam salah satu persamaan.
4x-3y = 15
4.3-3y = 15
12-3y = 15
-3y = 15 – 12
-3y = 3
y = -1
Sehingga nilai 3x-2y = 3.3 – 2(-1) = 9 + 2 = 11
3. |x - 2| = x - 2 jika x ≥ 2
|x - 2| = -(x - 2) jika x < 2
Untuk x ≥ 2
|x - 2| = 2x + 1 ⇔ x - 2 = 2x + 1
|x - 2| = 2x + 1 ⇔ -x = 3
|x - 2| = 2x + 1 ⇔ x = -3
Karena x ≥ 2, maka x = -3 tidak memenuhi
Untuk x < 2
|x - 2| = 2x + 1 ⇔ -(x - 2) = 2x + 1
6. |x + 1| = x + 1 jika x ≥ -1
|x + 1| = -(x + 1) jika x < -1
|2x - 4| = 2x - 4 jika x ≥ 2
Untuk x < -1
|x + 1| + |2x - 4| = 9 ⇔ -(x + 1) - (2x - 4) = 9
|x + 1| + |2x - 4| = 9 ⇔ -x - 1 - 2x + 4 = 9
|x + 1| + |2x - 4| = 9 ⇔ -3x = 6
|x + 1| + |2x - 4| = 9 ⇔ x = -2
karena x < -1, maka x = -2 memenuhi.
Untuk -1 ≤ x < 2
|x + 1| + |2x - 4| = 9 ⇔ (x + 1) - (2x - 4) = 9
|x + 1| + |2x - 4| = 9 ⇔ x + 1 - 2x + 4 = 9
|x + 1| + |2x - 4| = 9 ⇔ -x = 4
|x + 1| + |2x - 4| = 9 ⇔ x = -4
karena -1 ≤ x < 2, maka x = -4 tidak memenuhi.
Untuk x ≥ 2
|x + 1| + |2x - 4| = 9 ⇔ (x + 1) + (2x - 4) = 9
|x + 1| + |2x - 4| = 9 ⇔ x + 1 + 2x - 4 = 9
|x + 1| + |2x - 4| = 9 ⇔ 3x = 12
|x + 1| + |2x - 4| = 9 ⇔ x = 4
karena x ≥ 2, maka x = 4 memenuhi.‘
Jadi, nilai-nilai x yang memenuhi persamaan diatas adalah x = -2 atau x =
4.
7. Misalnya :
s = harga 1 kg salak
j = harga 1 kg jeruk
8. Jawab :
Ingat : a < x < b ⇔ x > a dan x < b
Jadi, pertaksamaan 2 < |x - 1| < 4 ekuivalen dengan
|x - 1| > 2 dan |x - 1| < 4
Berdasarkan sifat c :
|x - 1| > 2 ⇔ x - 1 < -2 atau x - 1 > 2
|x - 1| > 2 ⇔ x < -1 atau x > 3 ................(1)
Berdasarkan sifat b :
|x - 1| < 4 ⇔ -4 < x - 1 < 4
|x - 1| < 4 ⇔ -3 < x < 5 ............................(2)
Irisan dari (1) dan (2) diperlihatkan oleh garis bilangan berikut
Berdasarkan soal.
→ x+2y = 94.000
→ 2x+3y = 167.000
b. Untuk |2x + 8|
|2x + 8| = 2x + 8 jika x ≥ -4
|2x + 8| = -(2x + 8) jika x < -4
Indikator
3.9.1. Menemukan konsep persamaan kuadrat satu variabel
3.10.1. Menentukan akar-akar persamaan kuadrat
3.10.2. Menemukan rumus untuk menentukan hasil jumlah dan hasil kali
akar-akar persamaan kuadrat
3.10.3. Melakukan perhitungan persamaan kuadrat dengan akar-akar x1 dan x2
3.11.1. Menemukan konsep fungsi kuadrat
3.12.1. Menganalisis grafik fungsi kuadrat
3.12.2. Menentukan hubungan persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat
PERSAMAAN KUADRAT
A
Penyelesaian :
Diketahui:
Misalkan banyak ponsel yang dirakit dalam seminggu adalah x.
x (x – 3) = 72x – 75(x – 3)
x2 – 3x = 72x – 75x + 225
x2 – 3x – 72x + 75x – 225 = 0
x2 – 225 = 0
(x – 15) (x + 15) = 0
x = 15 atau x = –15
Definisi-1
Persamaan kuadrat dalam x adalah suatu
persamaan berbentuk ax2 + bx + c = 0, dengan a, b, dan c bilangan real
dan a ≠ 0.
Contoh 1:
Sebuah bola bergerak dari ketinggian h m. Ketinggian bola dari tanah
untuk setiap detiknya ditentukan fungsi waktu h(t) = 20t – 5t2. Saat bola
tiba di atas tanah, apa yang kamu temukan?
Penyelesaian:
Diketahui:
Saat bola tiba di atas tanah, h(t) = 0.
⇒ h(t) = 20t – 5 t2 = 0.
Persamaan 20t – 5t2 = 0 termasuk persamaan kuadrat sebab persamaan
20t – 5 t2 = 0 dapat ditulis menjadi -5 t2 + 20t + 0 = 0, dengan koefisien a =
a. Cara Pemfaktoran
Untuk menyelesaikan persamaan kuadrat dengan memfaktorkan, perlu
diingat kembali prinsip perkalian 0 yakni a x b = 0. Bentuk perkalian a x b = 0
akan memiliki penyelesaian a = 0 atau b = 0. Sebagai contoh, bila diberikan
persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, setelah difaktorkan diperoleh a(x – x1) (x –
x2) = 0. Dengan demikian, diperoleh x – x1 = 0 atau x – x2 = 0. Akibatnya, x = x1
atau x = x2.
Dimana x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan kuadrat. Akar-akar
persamaan kuadrat tidak selamanya x1 dan x2 sebagai simbol. Bisa juga dan
atau p dan q pengganti simbol akar-akar persamaan kuadrat.
Cara memfaktorkan, yaitu:
1) Faktorkan nilai adan c. (Faktor yaitu hasil kali yang menghasilkan
nilai a dan begitupun c).
2) Ujilah kembali yang hasilnya nilai b. (Cara mengujinya ujung kali
ujung + dalam kali dalam atau jauh kali jauh + dekat kali dekat)
Contoh 2:
Tentukan akar-akar persamaan kuadrat 6x2 + 11x -10 = 0
Penyelesaian:
Langkah 1: Faktorkan nilai a= 6 dan c = -10
untuk a = 2 2 = x 2 karena 6 adalah koefisien dari x2 maka 6x2 = 2x.3x
c+( )2
x2 – 2x + ( )2 = 5 + ( )2
x2 – 2x + 1 = 5 + 1
(x – 1)2 = 6
x–1= atau x – 1 = -
Jadi, penyelesaiannya adalah x = 1 + dan x = 1 . Dapat disingkat
menjadi x = 1
x2 + + = 0 (kalikan dengan )
x2 + =- (tambah - )
( )2 = - +
( )2 =
= atau =
= atau =
Sifat-1
Akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0,
𝑏 𝑏 𝑎𝑐
dengan a, b, dan c bilangan real dan a ≠ 0, adalah X1,2 𝑎
Contoh 4:
Tentukanlah akar-akar persamaan kuadrat dari 3x2 + 5x = -1.
Penyelesaian:
Pertama kita ubah kedalam bentuk baku dan tentukan a, b, dan c, yakni:
3x2 + 5x + 1 = 0 dan kita dapatkan nilai a = 3, b = 5. dan c = 1.
Selanjutnya masukkan kedalam rumus:
dan
x1 dan x2
Sifat-2
Jika persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, dengan a,
b, c bilangan real dan a ≠ 0 memiliki akar-akar x1 dan x2, maka x1 + x2 =
𝑏 𝑐
dan maka x1 . x2 = 𝑎
𝑎
(2q)q = 18
q2 = 9
q = ±3
Karena q > 0, maka q = 3
p+q=
(2q) + q =
3q = 3 − 2a
3(3) = 3 − 2a
a=
a = −3
Jadi, a − 1 = -3 -1 = -4
2. Diketahui: a = 1 ; b = m – 2 ; c = 2m − 4
Akar real ⇒ D ≥ 0
b2 − 4ac ≥ 0
(m − 2)2 − 4 (1) (2m − 4) ≥ 0
m2 − 4m + 4 − 8m + 16 ≥ 0
m2 − 12m + 20 ≥ 0
⇔ x2 – (x1 + x2)x + x1 . x2 = 0
⇔ (x – x1)x –x2 (x – x2) = 0
⇔ (x – x1)(x – x2) = 0
Sifat-3
Persamaan kuadrat dengan akar-akar x1 dan x2
adalah (x – x1)(x – x2) = 0.
Dari pembuktian sifat-3 diatas juga kita peroleh suatu persamaan kuadrat
baru.
x1.x2 =
p + q = -1
pq = (3x1 - 1)(3x2 - 1)
pq = 9x1 x2 - 3(x1 + x2) + 1
pq = 9( ) - 3( ) + 1
pq = -15
Persamaan kuadrat baru yang terbentuk:
x2 - (p + q)x + pq = 0
x2 - (-1)x + (-15) = 0
x2 + x - 15 = 0
Cara II
Akar-akar persamaan kuadrat baru :
(3x1 - 1) dan (3x2 - 1)
3x2 - x - 5 = 0
3(x + 1)2 - 3(x + 1) - 5(32) = 0 (masing-asing ruas dibagi 3)
LATIHAN 1
FUNGSI KUADRAT
B
Definisi-2
Fungsi kuadrat dalam x adalah suatu fungsi yang
ditentukan oleh f(x) = ax2 + bx + c = 0, dengan a, b, dan c bilangan real
dan a ≠ 0.
Contoh 7:
Tentukan apakah fungsi berikut merupakan fungsi kuadrat!
1. Misalkan A, B ⊂ R, didefinisikan fungsi g : A → B, dengan g(x) = c, ∀x ∈
A, c ∈ B.
Sifat-5
Jika a > 0, maka grafik fungsi kuadrat f(x) = ax2 +bx
+ c, dengan a, b, c adalah bilangan real dan a ≠ 0 terbuka ke atas dan
𝑏 𝐷
memiliki titik balik minimum P 𝑎 𝑎
Sifat-6
Jika a < 0, maka grafik fungsi kuadrat f(x) = ax2 +bx
+ c, dengan a, b, c adalah bilangan real dan a ≠ 0 terbuka ke bawah
𝑏 𝐷
dan memiliki titik puncak maksimum P 𝑎 𝑎
Contoh 8:
1. Diketahui fungsi f(x) = (a + 1)x2 − 2ax + a − 2 definit negatif.
Nilai a yang memenuhi adalah? (UN 2016)
2. Jika m > 0 dan grafik f(x) = x2 − mx + 5 menyinggung garis y = 2x + 1,
maka nilai m adalah (UN 2009)
Penyelesaian:
1. Diketahui: a = a + 1 ; b = −2a ; c = a − 2
Syarat definit negatif :
a<0
a+1<0
a < −1 …..(1)
D<0
b2 − 4ac < 0
(−2a)2 − 4(a + 1)(a − 2) < 0
4a2 − 4(a2 − a − 2) < 0
4a2 − 4a2 + 4a + 8 < 0
LATIHAN 2
1. Persamaan grafik fungsi kuadrat yang mempunyai titik balik minimum (1, 2)
dan melalui titik (2, 3) adalah (UN 2008)
2. Grafik y = px2 + (p + 2)x − p + 4 memotong sumbu x di dua titik. Batas-batas
nilai p yang memenuhi adalah (UN 2011)
3. Nilai a yang menyebabkan kuadrat f(x) = (a – 1)x2 + 2ax + a + 4 definit positif
adalah (UN 2013)
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar
A. D.
B. E.
C.
A. 5x2 - 3x - 2 = 0 D. x2 - 3x - 2 = 0
B. 5x2 + 3x - 2 = 0 E. 5x2 - 3x + 2 = 0
C. 5x2 - 3x + 1 = 0
18. Jika m > 0 dan grafik f(x) = x2 − mx + 5 menyinggung garis y = 2x + 1, maka
nilai m = ...( UN 2009)
A. −6 D. 2
B. −2 E. 8
C. 6
19. Nilai m yang menyebabkan fungsi kuadrat f(x) = (m + 1)x2 − 2mx
+ m −3 definit negatif adalah... (UN 2013)
A. m < −32 D. m > 1
B. m < −1 E. 1 < m < 32
C. m > 32
20. Persamaan kuadrat x2 + 7x + 1 = 0 akar-akarnya α dan β. Persamaan
kuadrat yang akar-akarnya (α + 4) dan (β + 4) adalah ...(UN 2015)
A. x2 + 7x − 43 = 0 D. x2 − x + 13 = 0
B. x2 + 7x − 11 = 0 E. x2 − x − 11 = 0
C. x2 − x + 23 = 0
B. Essai
1. Akar-akar persamaan x2 + (a − 1)x + 2 = 0 adalah α dan β. Jika α = 2β dan a
> 0 maka tentukanlah nilai a tersebut! (UN 2013)
LATIHAN SUBBAB
Latihan 1
1. Persamaan kuadrat 3x2 + 6x − 1 = 0
Diketahui: Akar-akar persamaan 1 − 2α dan 1 − 2β
Akar-akar persamaan kuadrat baru dapat ditulis menjadi:
−2α + 1 dan −2β + 1
3x2 + 6x − 1 = 0
3(x - 1)2 + 6(-2)(x - 1) − 1(−2)2 = 0
3(x2 − 2x + 1) − 12(x − 1) − 4 = 0
3x2 − 6x + 3 − 12x + 12 − 4 = 0
3x2 − 18x + 11 = 0
Jadi, akar-akar persamaan kuadrat baru yang terbentuk adalah 3x2 − 18x +
11 = 0
2. Diketahui: a = 1 ; b = p + 1 dan c = 2 - p
Syarat akar-akar tidak real : D < 0
b2 − 4ac < 0
(p + 1)2 − 4(1)(2 - p) < 0
p2 + 2p + 1 − 8 + 4p < 0
p2 + 6p − 7 < 0
p2 + 6p − 7 = 0
(p +7)(p - 1) = 0
p = -7 atau p = 1
Pertidaksamaan bertanda "<" sehingga natas nilai p yang memenuhi adalah
HP = {-7 < p < 1}
a= k+2= +2=
b = 1 − 2k = 1 − 2( ) = -
c=k–1= –1=1
a. α + β = = =
b. α . β = = =
Latihan 2
1. Diketahui titik balik (xp, yp) = (1, 2) dan melalui titik (x, y) = (2, 3)
Persamaan grafik fungsi kuadrat yang melalui titik balik minimum atau
puncak (p, q) dirumuskan sebagai y = a(x − p)2 + q
Puncak grafik fungsi kuadrat adalah (1, 2) sehingga diperoleh:
y = a(x − 1)2 + 2
Grafik fungsi kuadrat tersebut melalui titik (2, 3). Titik ini bisa kita
substitusikan untuk mendapatkan nilai a.
3 = a(2 − 1)2 + 2
3=a+2
a=1
Dengan demikian, persamaan fungsinya adalah:
y = 1(x − 1)2 + 2
= x2 − 2x + 1 + 2
= x2 − 2x + 3
Jadi, persamaan grafik fungsi kuadrat tersebut adalah y = x2 − 2x + 3
x1 . x2 = =4
x1 x2 = = =6
Cara II
Akar-akar PK baru : x1 - 3 dan x2 - 3
x2 − 5x + 6 = 0
(x + 3)2 − 5(x + 3) + 6 = 0
x2 + 6x + 9 − 5x − 15 + 6 = 0
x2 + x = 0 (C)
11. Bentuk pada soal bukan persamaan kuadrat tetapi fungsi kuadrat. Jika f(x)
= 0 terjadi persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0.
Akar persamaan bisa dihitung menggunakan
:a + b = dan a.b =
Maka x1 = dan x2 =
B. Essai
1. Diketahui koeefisien persamaan x2 + (a − 1)x + 2 = 0 adalah:
a=1;b=a–1;c=2
Perkalian akar-akar persamaan kuadrat tersebut adalah:
2β + β = −(a − 1)/1
3β = −a + 1
a = 1 − 3β
Sekarang kita substitusikan β = ±1 untuk mendapatkan nilai a.
β = +1 → a = 1 − 3×1
=1−3
= −2
β = −1 → a = 1 − 3×(−1)
=1+3
=4
Karena yang diminta a > 0 maka nilai a yang memenuhi adalah 4.
Jadi, nilai a pada persamaan kuadrat tersebut adalah 4
3. Diketahui: a = 2 ; b = −2(p − 4) = 8 − 2p ; c = p
Syarat dua akar real berbeda ⇒ D > 0
b2 − 4ac > 0
(8 − 2p)2 − 4 (2)(p) > 0
64 − 32p + 4p2 − 8p > 0
4p2 − 40p + 64 > 0
Susbstitusi α = 2β diperoleh:
2β.β =
2β2 = 8
β2 = 4
β = ±2
Karena disebutkan bahwa α dan β bernilai positif maka β = 2
Kemudian, penjumlahan akar-akar persamaan kuadrat tersebut adalah:
α+β=−
2β + β = −
3β = −
Substitusikan β = 2 diperoleh:
3×2=−
6=−
m = −12
Jadi, nilai m adalah −125.
Fungsi kuadrat tersebut melalui titik (0, 8). Kita substitusikan titik tersebut
untuk mendapatkan nilai a.
8 = a(0 − )2 −
8= a−
= x2 − 9x + −
= x2 − 9x + 8
Titik potong fungsi kuadrat tersebut terhadap sumbu x adalah:
y=0
x2 − 9x + 8 = 0
(x − 1)(x − 8) = 0
x = 1 atau x = 8
Jadi, koordinat titik potong grafik dengan sumbu x adalah (1, 0) dan (8, 0)
9. Dengan memperhatikan titik puncak (8, 4) berada pada kwadran 1 dan kurva
memotong sumbu x negatif berarti kurva terbuka kebawah (a<0). Karena jika
terbuka keatas maka kurva tidak akan pernah memotong sumbu x.
Dengan memperhatikan titik puncak (8, 4) berada pada kwadran 1 dan kurva
terbuka kebawah (a<0) mka nilai b bisa ditentukan dari titik xp = ⇒8=
10. Untuk menentukan keadaan nilai a, b, dan c pada grafik fungsi kuadrat f(x)
= ax2 + bx + c dapat kita ketahui dengan melihat keadaan parabola dari
gambar tanpa harus menentukan nilai a, b, dan c.
Parabola terbuka ke atas sehingga nilai a > 0
Parabola memotong sumbu-y di atas sumbu-x sehingga nilai c > 0
Titik puncak parabola berada disebelah kiri sumbu-y maka xp =
bernilai negatif. Nilai a > 0 dan b > 0 atau < 0 dan b < 0.
Indikator
TUJUAN KEGIATAN
a. Memahami, menerapkan, a. Guru memberikan rangsangan atau
menganalisis pengetahuan stimulus tentang fungsi eksponen
faktual, konseptual, prosedural dan fungsi logaritma kepada siswa
berdasarkan rasa ingin tahunya b. Guru menyampaikan dan
tentang fungsi eksponen dan menjelaskan materi fungsi eksponen
logaritma dan fungsi logaritma kepada siswa
b. Menguasai materi fungsi c. Siswa aktif bertanya apabila
eksponen dan fungsi logaritma mengalami kendala atau belum
dengan menunjukkan perilaku memahami permasalahan yang
jujur, disiplin, tanggung jawab, berkaitan dengan materi yang
responsif, dan pro-aktif sebagai disampaikan oleh guru.
bagian dari solusi atas berbagai d. Guru dan siswa mendiskusikan
Pendahuluan
Fungsi Eksponen adalah Bilangan berpangkat yang pangkatnya berbentuk
fungsi (memuat variabel), maka bentuk tersebut dinamakan fungsi ekponen.
Bentuk Umum Fungsi Eksponen: f(x) = ag(x)
Logaritma adalah invers dari perpangkatan atau eksponen. Oleh sebab
itu, fungsi logaritma adalah invers dari fungsi eksponen.
1. Fungsi Eksponen
Bilangan berpangkat yang pangkatnya berbentuk fungsi (memuat
variabel), maka bentuk tersebut dinamakan fungsi ekponen. Bentuk Umum
Fungsi Eksponen: f(x) = ag(x)
Dengan:
a = bilangan pokok, a > 0, dan a ≠ 1
3. (a p )q a pq 9. ab a . b
p p p
p
a a
4. (ab) a .b
p p p
10. p
p
b b
ap
p
a
5. p 11. a 0 1
b b
6. a p p a 0
1
a
3) Bentuk Persamaan =
Misalkan terdapat persamaan = dengan a > 0 dan a ≠ 1.
Himpunan penyelesaian persamaan di atas dapat ditentukan dengan cara
menyamakan persamaan pangkatnya. Jadi, dapat kita katakan sebagai berikut :
= f(x) = g(x)
Contoh 3:
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan = !
Penyelesaian:
=
=
=
2x – 4 = 4x + 6
2x – 4x = 6 + 4
-2x = 10
x = -5
4) Bentuk Persamaan =
Misalkan terdapat persamaan = , dengan a ≠ b; a,b > 0; a,b ≠ 1.
Himpunan penyelesaian untuk bentuk persamaan ekponen tersebut dapat
ditentukan dengan cara menyamakan f(x) dengan nol. Jadi, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
= f(x) = 0
Contoh 4:
Tentukan himpunan penyelesaian persamaan = !
Penyelesaian:
LATIHAN 1
Jika gn g log a
2. Sifat-sifat Logaritma
Ada 7 sifat pada logaritma ini yang akan membantu kamu dalam
memecahkan masalah yang berkaitan dengan logaritma yaitu :
a. alog x + alog y = alog xy
x
b. alog x – alog y = alog
y
c. alog xn = n . alog x
c
a log x
d. log x = c
log a
1
e. glog a = a
log g
a
log x
f. a =x
m
g. pn
log a m p
log a , p ≠ 1
n
h. pn
log a n p log a , p ≠ 1
Grafik fungsi logaritma dibedakan menjadi dua yaitu untuk 0<a<1 dan
untuk a > 1.
3) untuk x = 1, y = 0
Dari uraian di atas, ditambah dengan tabel yang berisi beberapa nilai
fungsi y = 1/2log x dapat digambarkan sebagai berikut
1
2 1 2 4 8 16
x
1 0 -1 -2 -3 -4
1 2 log x
Y
Y
1/2
log x
0 1
c. untuk x = 1, y = 0
b. x1 2 4 8 16
1
2 log -1 0 1 2 3 4
y = 2 log x
0 1 X
adalah....
Penyelesaian:
6
log (x2 – 4x – 50) 6log (2x + 6) =
6
log =
6
log = 6log 9
=9
= 18x + 54
104 = 0
(x + 4)(x - 26) = 0
x = -4 atau x = 26
Syarat :
1) >0
2) 2x + 6 > 0
Untuk :
x = -4 = 16 + 16 – 50 < 0, maka x = -4 bukan
penyelesaian
x2 – 2x + 1 = 2x2 – 2
x2 – 2x + 3 =0
(x + 3)(x - 1) = 0
x = -3 atau x = 1
(2) x2 – 2x + 1 > 0
(
2x2 – 2 >0
2
(3) x2 – 2x + 1 > 0
(
2x2 – 2 >0
2
Dari (1),(2), dan (3), nilai x yang merupakan penyelesaian adalah x -3
Syaratnya
X >0
2x -3 > 0
X+6>0
X+2>0
Untuk x = 6 ,
x=6>0
2x – 3 = 12 – 3 > 0
5. Pertidaksamaan Logaritma
Seperti halnya pada penyelesaian pertidaksamaan eksponen,
penyelesaian pertidaksamaan logaritma ada 2 syarat utama yaitu :
a. Untuk a > 1
Pada kasus pertidaksamaan logaritma dengan a > 1 (monoton naik) tanda
ketaksamaan TETAP, dengan f(x) >0 dan g(x) > 0.
Contoh 9 :
Tentukan himpunan penyelesaian g .
Penyelesaian :
g
g g
LATIHAN 2
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar
2x+2
1. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 3 ≥(1/9)x+1 adalah.. (UN 2007)
A. X≥-3/2 D. X ≥1/2
B. X ≥-1 E. X ≥1
C. X ≥0
2. Persamaan grafik fungsi dari gambar berikut adalah... (UN 2013)
A. f(x) = +1 D. f(x) =
B. f(x) = E. f(x) =
C. f(x) =
3. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 52x – 6. 5 x+1
+ 125 >0, x elemen R
adalah...
A. 1<x<2 D. x<1 atau x>2
B. 5<x<25 E. x<5 atau x>25
C. x <-1 atau x>2
4. Penyelesaian dari ≤ adalah... (UN 2014)
A. x ≤ -2 atau x ≥ -1 D. 1 ≤ x ≤ 2
B. x ≤ -2 atau x ≥ 1 E. -2 ≤ x ≤ -1
C. x ≤ 1 atau x ≥ 2
2x+1
5. Akar-akar persamaan 3 – 28 . 3x + 9 =0 adalah x1 dan x2. Jika x1>x2,
maka nilai 3x1-x2 adalah… (UN 2007)
B. y = E. y = -1
C. y =
B. y log x
2
C. y 2 log x
D. y 2 log x X
0
1
E. y log x
2
LATIHAN SUBBAB
Latihan 1
1. Pembahasan :
+ = 810
. + . 9 = 810
9. +( . 9 = 810
9. +( . 9 = 810
Misal, . 9 = 810
9.y+ = 810
9y + – 810 = 0 (:9)
+ y – 90 = 0
(y+10) (y-9)
y + 10 = 0 y–9=0
y = -10 y=9
Ambil yang nilai positif, y = 9
y=
9=
Maka:
= .
2. Pembahasan :
22x - 2x+3 +16 = 0
22x – 2 x.23 +16 = 0
Dengan memisalkan 2x = p, maka persamaan menjadi
P2 – 8p + 16 = 0
Latihan 2
1. Pembahasan :
⇒ 4log 15 = (3log 15)/ 3log 4
⇒ 4log 15 = (3log 3.5)/ 3log 4
⇒ 4log 15 = (3log 3 + 3log 5)/ 3log 4
Sekarang ingat kembali prinsip logaritma :
alog b = 1/ blog a
Karena 3log 5 = 1/ 5log 3 = 1/a, maka diperoleh :
⇒ 4log 15 = (3log 3 + 3log 5)/ 3log 4
⇒ 4log 15 = (1 + 1/a)/ b
⇒ 4log 15 = {(a + 1)/ a}/ b
⇒ 4log 15 = (a + 1)/ ab
⇒ 4log 15 = (1 + a)/ ab
2
x
1
f 1 x
2 (D)
14. (D)
15. 2log2x − 6 2log x + 8 = 2log 1
Syarat logaritma
x > 0 ..............................(1)
Penyelesaian persamaan logaritma :
2
log2x − 6 2log x + 8 = 2log 1
(2log x)2 − 6 2log x + 8 = 0
Misalkan : 2log x = y
y2 − 6y + 8 =
(y − 2)(y − 4) = 0
y = 2 atau y = 4
2
log x = 2 ⇔ x = 22 = 4
2
log x = 4 ⇔ x = 24 = 16
x1 + x2 = 4 + 16 = 20 (E)
16. (D)
17. 2 log x ≤ log(2x + 5) + 2 log 2
Syarat logaritma :
*x>0
B. Essai
1. 52x - 6.5x+1 + 125 > 0
(5x)2 - 6.5x.51 + 125 > 0
(5x)2 - 30(5x) + 125 > 0
Misalkan y = 5x, pertidaksamaan diatas menjadi
y2 - 30y + 125 > 0
Pembuat nol :
y2 - 30y + 125 = 0
5. =√
( x =
=
=
Karena bilangan pokok sudah sama, kita selesaikan persamaan dengan
diatas
3(-3x+1) = -1
-9x + 3 = -1
-9x = -1 – 3
x=
6. ....... (1)
........ (2)
Ubah ruas kanan menjadi bentuk logaritma
-1 > 0
>0
7. 8log 8
log 12
= 12
- 12 = 0
−3) =0
4 atau x = 3
8. log = g
10x -10 = 3x + 18
7x = 28
x=4
1
9.
(x + 4)(x – 6)
Jadi hp nya adalah { }
10. log g
log
x > -2
log g
{ | }
Indikator
3.6.1. Menentukan aturan fungsi yang dapat dikomposisikan.
3.6.2. Menyebutkan sifat-sifat komposisi fungsi..
3.6.3. Menjelaskan syarat agar suatu fungsi mempunyai invers..
3.6.4. Menentukan rumus fungsi invers.
4.6.1. Menentukan fungsi komposisi dari beberapa fungsi.
4.6.2. Menentukan komponen pembentuk fungsi komposisi dan komponen
lainnya.
4.6.3. Menentukan fungsi invers dari suatu fungsi.
TUJUAN KEGIATAN
a. Peserta didik dapat memahami a. Peserta didik diarahkan untuk
mengenai fungsi, fungsi membaca buku paket yang
komposisi, dan fungsi invers. memuat materi fungsi, fungsi
b. Peserta didik dapat memahami komposisi, serta fungsi invers.
sifat-sifat operasi aljabar pada b. Peserta didik diberikan stimulus
fungsi, dan fungsi komposisi. berupa pemberian materi oleh
c. Peserta didik dapat guru mengenai fungsi, fungsi
menyelesaikan masalah yang komposisi serta fungsi invers.
berkaitan dengan operasi fungsi c. Guru memberikan latihan soal
komposisi dan fungsi invers. untuk mengasah pemahaman
peserta didik dan peserta didik
menyelesaikan latihan soal
tersebut.
FUNGSI
A
Aplikasi mengenai fungsi, misal tentang sebuah mesin bekerja, mulai dari
masukan (input) kemudian diproses dan menghasilakan luar (output).
Perhatikan gambar berikut.
Daerah asal fungsi yang digambarkan pada gambar di atas adalah semua
bilangan real x pada interval x ≥ 2, dapat ditulis {x : x ≥ 2} atau x∈(2, ∞).
Demikian halnya untuk nilai y, daerah hasilnya adalah semua bilangan real y
pada interval y ≥ 1, dapat ditulis {y : y ≥ 1}atau y∈(1, ∞).Daerah asal sebuah
fungsi dapat juga ditetapkan secara jelas atau tegas (eksplisit). Misalnya, jika
ditulis seperti berikut.
LATIHAN 1
FUNGSI KOMPOSISI
B
1. Pengertian
Contoh 2:
Diketahui fungsi f(x) = 4x + 3 dan g(x) = x – 1. Tentukan rumus fungsi
komposisi (f o g)(x) dan (g o f)(x), apakah (f o g)(x) = (g o f)(x)?
Penyelesaian :
(f o g)(x) = f(g(x)) (g o f)(x) = g(f(x))
= 4(x-1) + 3 = (4x + 3) – 1
= 4x – 4 + 3 = 4x + 3 - 1
= 4x – 1 = 4x + 2
Jadi, (f o g)(x) (g o f)(x)
= 2( ) +5
= +
LATIHAN 2
FUNGSI INVERS
C
1. Pengertian
Misalkan f(x) =
Maka (x) =
Misalkan f(x) = + bx + c
Maka
(x) =
Contoh 6:
Invers dari fungsi f(x) adalah (x) Jika di ketahui f(x) sebagai berikut :
f(x) =
Penyelesaian :
x=
(x) =
a. g(x) = (x)
b. f(x) = (x)
LATIHAN 3
o g )(x) ….
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar
1. Diketahui fungsi f : R ⟶ R, dan g : R ⟶ R dengan g(x) = -x + 3 dan
, maka nilai f(1) adalah… (UN Matematika
SMA Tahun 2017)
A. -5 D. 3
B. -4 E. 4
C. -3
A. , x ≠ -7 D. , x≠7
B. , x≠4 E. , x≠4
C. , x≠7
A. , x≠5 D. , x ≠ -5
B. , x ≠ -5 E. , x≠5
C. , x≠5
4. Diketahui fungsi f : R ⟶ R, dan g : R ⟶ R didefinisikan dengan
dan . Fungsi komposisi (f o g)(x) adalah… (UN
Matematika SMA Tahun 2016)
A. D.
A. , x≠ D. , x ≠ -2
B. , x ≠ -1 E. , x≠1
C. , x≠
8. Diketahui f(x) = , x ≠ -2 dan f(x)-1 adalah invers dari f(x). Nilai f-1(-3) = …
(UN Matematika SMA Tahun 2009)
A. D. 3
B. 2 E.
C.
B. , x ≠ -4 E. , x ≠ -4
C. , x ≠ -4
10. Diketahui fungsi f(x) = 6x – 3 dan g(x) = 5x + 4. Jika (f o g) (a) = 81, maka
nilai a = … (EBTANAS 2001)
A. -2 D. 2
B. -1 E3
C. 1
11. Diketahui f(x) = 3x – 1 dan g(x) = 2x2 – 3 . Fungsi komposisi (g o f)(x) ….
(UN Matematika SMA Tahun 2012)
A. 9x2 – 3x + 1 D. 18x2 – 12x – 1
B. 9x2 – 6x + 3 E. 18x2 – 12x + 2
C. 9x2 – 6x + 6
12. Diketahui f(x) = x2 – 4x + 2 dan g(x) = 3x + 5. Fungsi komposisi (f o g)(x) ….
(UN Matematika SMA Tahun 2013)
A. 3x2 – 4x + 5 D. 9x2 – 4x + 5
B. 9x2 + 18x + 7 E. 9x2 – 18x + 18
C. 3x2 + 4x - 5
13. Diketahui fungsi g(x) = Invers fungsi g adalah g-1(x)…. (UN
B. E.
C.
B. (g o f)-1(x) = E. (g o f)-1(x) =
(UN 2010)
A. 14 / 3 D. -17 / 14
B. 17 / 14 E. -14 / 3
C. 6 / 21
17. Diketahui f(x) = jika f-1menyatakan invers dari f dan f-1(q) = -1,
Koordinat titik potong grafik dengan sumbu X adalah …..(soal UN SMA IPA
2018)
A. (-1,0) dan (-8,0) D. (1,0) dan (8,0)
B. (-1,0) dan (8,0) E. (2,0) dan (5,0)
C. (1,0) dan (-8,0)
19. Diketahui f : R -> R, g : R -> R dirumuskan oleh f(x) = x2 – 4 dan g(x) = 2x –
6. Jika (f o g)(x) = -4 , nilai x adalah….(UN 2007)
A. -6 D. 3 atau -3
A. D.
B. E.
C.
8. Diketahui fungsi f dengan rumus f(x) = 2x – 3 dan f-1 adalah fungsi invers dari
f. Nilai dari f-1 (-1) =….
9. Diketahui f(x) = ;x . Jika f-1 adalah invers fungsi f, maka f-1 (x-2) =..
10. Diketahui f:R R ; g:R R dengan f(x) = dan g(x) = 2x -1, maka (fog)-1
(x) adalah….
LATIHAN SUBBAB
Latihan 1
1. f(x) =
Syarat : 3x-9 ≠ 0
3x ≠ 9
x≠3
Jadi, daerah hasilnya asalnya adalah Df = { x ∣ x ∈ Real, x ≠3}
2. f(x) g(x) = ( ) ( )
=4
3. =( ) ( )
=( ) ( )
=( )
Latihan 2
1. Diketahui (g o f)(x) = g(f(x)) = g(x - 4)
Karena fungsi g(x) = x2 - 3x + 10 , maka
g(x - 4) = (x – 4)2 - 3(x – 4) + 10
= (x2 – 8x + 16) - 3x + 12 + 10
= x2 – 11x + 38
Jadi, (g o f)(x) = x2 – 11x + 38
3. menentukan f(x)
f(x) = 2x + 1 -> f(x + 1) = 2(x + 1) + 1 = 2x + 3
menentukan g (-2)
(f o g)(x + 1) = -2x2 - 4x – 1
f(g(x + 1)) = -2x2 – 4x – 1
2(g(x + 1)) + 3 = -2x2 – 4x – 1
g(x + 1) = -x2 – 2x – 2
missal, x + 1 = -2 -> x = -3
g(-2) = - (-3)2 – 2(-3) – 2 = -5
Latihan 3
1. Fungsi berikut adalah pemetaan dari R ke R. Tentukan rumus inversnya
a. f(x) = 2x + 2
b. f(x) = 3x – 6
Jawab :
a. f(x) = 2x + 2
y = f(x) = 2x + 2 x=
x = f-1(y) =
f-1(x) =
b. f(x) = 3x – 6
y = f(x) = 3x -6 x=
x = f-1(y) =
f-1(x) =
Jawab :
f(x) = (x) =
adalah….
Jawab :
(fog)(x) = f(g(x)) = f
=5 +3
(fog)-1(x) = ,x
f(x) =
y=
6xy = 30x – 13
6xy – 30x = -13
x(6y – 30) = -13
4. (D)
5. (f o g) (x) = f(g(x))
= f (2x+3)
= (2x+3)2 – 4(2x-3) + 6
= 4x2 + 12x + 9 – 8x – 12 + 6
= 4x2 + 4x + 3 ( C )
6. (E)
7. Nilai fungsi komposisi diperoleh dari (g o f )(2) dari: g(f(2))
Karena f(2) = = -3, maka:
9. (f o g) (x) = f ( )
10. (D)
11. Diketahui (g o f)(x) = g(f(x)) = g(3x-1)
Karena fungsi g(x) = 2x2 – 3 , maka
g(3x – 1) = 2(3x – 1)2 – 3
= 2(3x – 1)(3x – 1) – 3
= 2(9x2 – 3x – 3x + 1) – 3
= 18x2 – 12x – 1
Jadi, (g o f)(x) = 18x2 – 12x – 1 ( D )
12. (B)
13. Misalkan g(x) = y, sehingga fungsi g diatas dapat ditulis menjadi
y =
y(2x – 3) = x + 1
2xy - 3y – x = 1
x(2y – 1) = 1 + 3y
x= =
f-1(y) =
f-1(x) =
jadi, f-1(x) = ( B)
14. (D)
15. Diketahui (g o f)(x) = g(f(x)) = g(2x - 3)
Karena fungsi g(x) = x2 + 2x - 3 , maka
g(2x - 3) = (2x – 3)2 + 2(2x – 3) – 3
= (4x2 – 12x + 9) + 4x – 6 – 3
= 4x2 – 8x
Jadi, (g o f)(x) = 4x2 – 8x (D)
f-1(x) =
f-1(x) = -1
-q – p = q
p=0
sehingga ,
f-1(x) =
menentukan f-1(2q)
f-1(2q) = (C)
18. (D)
19. Menentukan nilai x
(f o g) = -4
f(g(x)) = -4
f(2x – 6) = -4
(2x – 6)2 – 4 = -4
2x – 6 = 0
x=3
jadi, nilai x = 3 (C)
20. (D)
B. Essai
1. Jawab :
Diketahui : f(x) = x – 4, maka
a. f(x2) = x2 – 4
b. (f(x))2 = (x – 4)2 = x2 – 8x + 16
c. 3 f(x) = 3(x-4) = 3x – 12
masukkan ke dalam persamaan soal:
f(x2) – (f(x))2 + 3 f(x)
=3( )–2
= –2
3. Jawab :
(gof)(x) = g (f(x))
= g (2x + 3)
= (2x + 3)2 – 3(2x + 3) +2
= 4x2 + 12x + 9 – 6x – 9 +2
= 4x2 + 6x +2
4. Jawab :
(fog)(x) = f(g(x)) = 0
=2 – 3(x-1)+1
=2( -2x+1) - 3x + 3 + 1
=2 – 4x +2 – 3x +3 + 1
=2 – 7x + 6 = 0
=(2x -3 ) (x – 2) = 0
Nilai yang memenuhi :
2x – 3 = 0
2x = 3
x = ……. (1)
5. Jawab :
(fog)(x) = f (2x + 3)
= 12x2 + 32x + 26
Misalkan 2x + 3 = p
X =
= 12 . + 16p – 48 + 26
= 3p2 - 2p + 5
6. Jawab :
(gof)(x) = g ( 2x – 3 )
= 2x + 1
Misal 2x -3 = p
2x = p + 3
x=
g(2x-3) = 2x+1
g (p ) = 2 ( )+1
=p+4
Maka g(x) = x + 4
7. Jawab :
(fog)(x) = f(g(x))
√ =
(g(x))2 = –1=
= =
8. Jawab :
f(x)= 2x-3
missal y = 2x-3, maka
f(x) = y ⇔ x = f-1(y)
y = 2x-3
2x = y +3
x =
f-1(y) = , maka
f-1(x) =
sehingga f-1(-1) = = =1
9. Jawab :
f(x) = . Misal y =
y(x-3) = 2x+1
xy -3y = 2x+1
xy -2x = 3y+1
x(y-2) = 3y+1
x=
f(x) = f-1(x)= ;
f(x) = a=2;b=1;c=1;d=-3
f-1(x)= =
sehingga f-1(x-2) = = =
f-1(x-2) = ;x .
10. Jawab :
(f o g) (x) = f(g(x)) = f(2x-1)
= ⟶ ; a = 2; b= 3; c = 2; d = -7
(f o g)-1 (x) =
Indikator
3.1.1 Menjelaskan konsep bangun datar kesebangunan
3.1.2 Menjelasan konsep bangun datar kekongruenan
3.1.3 Menjelaskan kesebangunan dan kekongrunan pada bangun datar degan
menggunakan bangun datar aturan sinus dan cosinus
3.1.4 Menjelaskan kesebangunan dan kekongruenan antar sifat-sifat
transformasi geometri bangun datar dengan menggunakan aturan sinus
dan cosinus serta sifat-sifat transformasi geometri.
TUJUAN KEGIATAN
a. Menganalisis kesebangunan a. Guru meminta siswa menentukan
bangun datar segitiga pasangan sisi dan sudut yang
menggunakan aturan sinus dan bersesuaian
kosinus b. Guru meminta siswa mengamati
b. Menganalisis kesebangunan informasi tentang kesebangunan
bangun datar segitiga dua bangun datar segibanyak
menggunakan sifat-sifat c. Guru meminta siswa mengamati
transformasi informasi yang disajikan di buku
c. Menganalisis kekongruenan siswa tentang kekongruenan dua
bangun datar segitiga segitiga
menggunakan aturan sinus dan d. Guru meminta siswa mengamati
Pendahuluan
Dua bangun dikatakan sebangun jika suatu sudut –sudut yang
bersesuaian sama besar dan panjang sisi-sisi bersesuaian sama besar dan
panjang sisi sisi bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama sedangkan
dua bangun dikatakan kongruen jika sudut sudut yang bersesuaian sama besar
dan sisi yang bersesuaian mempunyai panjang yang sama.
a. Menentukan pajang AB
Jika gambar segitiga ABC dan segitiga ABD dipisah, maka menjadi
= BC × BD
AB =
Jadi, panjang AB DAPAT ditentukan dengan AB =
b. Menentukan panjang AC
Jika gambar segitiga ABC dan segitiga ACD dipisah, maka menjadi
Dua segitiga siku-siku ABC dan ACD merupakan dua segitiga yang
sebangun karena memiliki sudut-sudut yag bersesuaian sama besar. Untuk
mencari panjang AC kita dapat memanfaatkan kesebangunan segitiga siku-siku
ABC dab segitiga siku-siku ACD . sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua segitiga
tersebut adalah
Segitiga ABC Segitiga ABD
AB Bersesuaian dengan AD
BC Bersesuaian dengan AC
AC Bersesuaian dengan CD
= BC × CD
AC =
Jadi, panjang AC dapat ditentukan dengan rumus AC =
c. Menentukan panjang AD
Jika gambar segitiga ABD dan segitiga ACD dipisahkan maka menjadi
Karena segitiga siku-siku ABC sebangun dengan segitiga ABD dan ACD,
maka segitiga siku-siku ABD sebangn dengan segitiga siku-siku ACD. Dengan
memanfaatkan kesebangunan dua segitiga tersebut kita dapat menentukan
panjang AD, namun sebelumnya, kita perlu memahami sisi-sisi yang
bersesuaian dari kedua segitiga tersebut.
Segitiga ABC Segitiga ABD
AD Bersesuaian dengan CD
BD Bersesuaian dengan AD
AB Bersesuaian dengan CD
= BD × CD
AD =
Jadi, panjang AD dapat ditentukan degan AD =
TRAPESIUM
Bentuk 1
EF =
Pembuktian :
Keterangan :
DC = GF = HB
ΔEDG~ ΔAD
EG =
EG = +
EG = +
EG = +
EG = +
EF =
Bentuk 2
Pembuktian:
Buat perpanjangan garis EF di G seperti terlihat pada gambar berikut
GF = (persamaan 1)
EG = (persamaan 2)
Garis EG = EF + FG
Maka EF = EG – GF
Berdasarkan persamaan 1 dan 2 doperoleh persamaan berikut,
EF = -
EF =
EF = (AB – CD)
Contoh 1:
1. Dari soal berikut ini tentukan panjang EF!
Penyelesaian :
Buat satu garis yang sejajar dengan garis AD namakan CH seperti
gambar berikut.
FG =
= 4 cm
GB = ⨯ 2a = a
GE = a
EF = ⨯ ⨯ 12 = 6 cm
LATIHAN 1
QR dan QU
1. Pengertian
2. Syarat-syarat Kekongruenan
Dua bangun segi banyak (poligon) dikatakan kongruen jika memenuhi dua
syarat, yaitu:
(i) sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
(ii) sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
(iii) bentuknya sama.
Jika bangun ABCD dan JKLM memenuhi kedua syarat tersebut, maka
bangunABCD dan JKLM kongruen, dinotasikan dengan ABCD ≅ JKLM.
Jika bangun ABCD dan JKLM tidak memenuhi kedua syarat tersebut
makabangun ABCD dan JKLM tidak kongruen, dinotasikan dengan ABCD ≅
JKLM.
a dan a,
serta b dan b
ditambah satu sudut "x" yang sama besar
Cara menyebutnya adalah kita mulai dari yang paling luar dulu, dalam hal
ini bisa dimulai dari sisi a, kemudian sudut x, setelah itu barulah ke sisi b.
Sehingga kedua segitiga ini kongruen dengan memenuhi pola "sisi-sudut-sisi".
c. Sebuah sisi yang sama dan dua buah sudut yang sama besar
(sudut-sisi-sudut)
sudut x dengan x
sudut y dengan y
ditambah satu sisi yang sama panjang yaitu b
Contoh 2:
1. Perhatikan gambar trapesium ABCD dan PQRS yang kongruen di
bawah ini,.
Penyelesaian :
Diketahui: bangun ABCD ≅ PQRS, berarti:
a) Untuk menentukan panjang sisi AD, DC, PQ, dan QR, tentukan terlebih
dulu sisisisi yang bersesuaian yaitu:
AB dengan PQ → AB = PQ
BC dengan QR → BC = QR
DC dengan SR → DC = SR
AD dengan PS → AD = PS
4. Translasi
Translasi merupakan pergeseran atau pemindahan semua titik pada
bidang geometri sejauh dan arah yang sama. Penulisan atau notasi translasi
sama dengan notasi vektor. Jika titik B ditranslasi sampai titik maka dapat
dinotasikan:
Contoh 3:
5. Refleksi (pencerminan)
6. Rotasi (perputaran)
Rotasi atau perputaran merupakan transformasi geometri berupa
pergeseran atau pemindahan semua titik pada bidang geometri sepanjang
busur lingkaran yang memiliki titik pusat lingkaran sebagai titik rotasi. Rotasi
dinyatakan positif jika arahnya berlawanan jarum jam, dan bernilai negatif jika
searah jarum jam.
7. Dilatasi (perbesaran)
Dilatasi merupakan transformasi geometri berupa perkalian yang
memperbesar atau memperkecil suatu bangunan geometri. Dalam konsep
dilatasi, ada yang disebut titik dilatasi dan faktor dilatasi.
Titik dilatasi merupakan titik yang menentukan posisi suatu dilatasi. Titik
dilatasi menjadi titik pertemuan dari semua garis lurus menghubungkan antara
titik-titik dalam suatu bangun ketitik-titik hasil dilatasi.
Faktor dilatasi merupakan faktor perkalian suatu bangun geometri yang
didilatasikan. Faktor ini menunjukan seberapa besar hasil dilatasi terhadap
bangun geometrinya dan dinotasikan dengan k. Nilai k > 1 atau k < -1
menunjukan hasil dilatasi lebih besar dari geometrinya. Nilai -1 < k < 1
menunjukan hasil dilatasi lebih kecil dari geometrinya. Tanda positif
mengartikan geometri dan hasil dilatasi berdampingan di salah satu sisi titik
dilatasi. Sedangkan tanda negatif mengartikan geometri dan hasil dilatasi saling
terbalik dan berlainan sisi di titik dilatasi.
Dilatasi dapat ditulis:
1. K>1
3. K< -1
4. -1<k<0
LATIHAN 2
A. Diketahui segitiga KLM dan segitiga PQR kongruen. Besar ∠KLM = 74°,
∠KML = 46°, ∠PQR = 60°, dan ∠PRQ = 46°. Pasangan sisi yang sama
panjang pada kedua segitiga itu adalah …. (UN 2017)
Kita tahu bahwa, segitiga terdiri dari 3 sisi dan 3 sudut, dengan jumlah
ketiga sudut adalah sebesar 180°. Untuk segitiga siku-siku, cukup dengan 1 sisi
dan 1 sudut (tidak termasuk sudut siku-siku) ataupun 2 sisi diketahui, kita telah
dapat menentukan sisi dan sudut lainnya, yaitu dengan menggunakan
phythagoras ataupun perbandingan trigonometri yang telah dipelajari
sebelumnya.
Sedangkan untuk segitiga sembarang, minimal dibutuhkan 3 unsur yang
diketahui, yaitu
5. sisi, sudut, sudut
6. sudut, sisi, sisi
7. sisi, sisi, sisi
Kemudian dari unsur-unsur yang diketahui, kita dapat menggunakan aturan
sinus atau aturan cosinus untuk menentukan sisi-sisi ataupun sudut-sudut
yang lain.
Dalam setiap segitiga ABC sebarang perbandingan panjang sisi dan sinus
sudut yang berhadapan dengan siao tersebut mempunyai nilai yang sama
a/sin A = b/sin B = c/sin C
Perhatikan segitiga lancip berikut
Garis APBQ dan CR masing masing merupakan garis tinggi pada sisi
a,siao b dan sisi c.
Perhatikan segitiga ACR dan segitiga BCR Dari segitiga ABC lancip diatas
Pada segitiga ACR berlaku
Sin A = CR/b
-CR = b sin A .. (1)
Pada segitiga BCR berlaku
Sin B = CR/a
-CR = a sin B ..(2)
Dari hasil (1) dan (2) diperoleh panjang CR adalah
CR = b sin A
-a/sin A = b /sin B ..(3)
Perhatikan segitiga BAP dan segitiga CAP Dari segitiga lancip Diatas . Pada
segitiga BAP berlaku
Sin B = AP/ c
- AP = c sin B ..(4)
Pada segitiga CAP berlaku
Sin C = AP/b
-AP = b sin c..(5)
Contoh 6:
Tentukan ukuran dua sudut sudut yang lain dan satu sisi yang belum
diketahui pada segitiga ABC dengan menggunakan aturan sinus.
Penyelesaian :
Diketahui:
panjang sisi BA = 2
Panjang sisi CA = 3
Panjang sisi PR = 3
Panjang sisi PQ = 2
Sudut A Dan P = 30º
Jawab:
a2 =b2+c2-2bc cos A= 42+22-2.4.2 Cos 30 =16+4-16.Cos 30 =6,1436 jadi didapat
a = BC= 2.479
a/sin A =b/sin B sehingga sin B = b.sin a/a= AC.sin 30/BC=4.1/2/2.479=
0.807. Jadi <B= 53,8039
Tentukan ukuran sisi yang belum di ketahui pada masing –masing segitiga
ABC dan DEF dengan menggunakan aturan kosinus
Penyelesaian :
Diketahui:
Panjang sisi BC = 3
Sudut C = F = 20º
Sudut B = E = 60º
Jawab :
a2 =b2+c2-2bc cos A= 42+22-2.4.2 Cos 30 =16+4-16.Cos 30 =6,1436 jadi
didapat a = BC= 2.479
d2=e2+f2-2ef Cos A= = 42+22-2.4.2 Cos 30 =16+4-16.COS 30 =6,1436 jadi
didapat d= EF= 2.479
LATIHAN 3
Andi ingin mengukur lebar sungai dari tongkat D sampai pohon. Berapa lebar
sungai tersebut?
2. Pak Syahebi mempunyai sebidang lahan berbentuk jajargenjang. Sebagian
lahan tersebut ditanami sayuran. Di sekeliling tanaman sayurandibuat jalan
3. Panjang bayangan sebuah menara 15 m dan pada saat yang sama sebuah
tiang pancang memiliki panjang bayangan 3 m. Jika tinggi tiang pancang 7
m, maka tinggi menara adalah ....
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar
A. 5√7 D. 5√6
B. 5√3 E. 5√8
C. 5√2
5. Perhatikan gambar trapesium ABCD di bawah ini.
Pada segitiga PQR, QT adalah garis bagi sudut Q, ST ⊥ PQ. Segitiga yang
kongruen adalah... (UN tahun 2006)
A. ∆ PTU dan ∆ RTS D. ∆ TUQ dan ∆ TSQ
B. ∆ QUT dan ∆ PTU E. ∆ QTS dan ∆ RTS
C. ∆ QTS dan ∆ RTS
10. Perhatikan gambar berikut !
A. 24 cm D. 4 cm
B. 15 cm E. 11 cm
C. 8 cm
13. Segitiga ABC siku-siku di B kongruen dengan segitiga PQR siku-siku di P.
Jika panjang BC = 8 cm dan QR = 10 cm, maka luas segitiga PQR adalah
... (UN tahun 2007)
A. 24 D. 80
B. 40 E. 42
C. 48
14. Perhatikan gambar persegi panjang berikut !
Segitiga ABC dan DEF kongruen. Panjang BC adalah ... (UN tahun 2008)
A. 18 D. 23
B. 19 E. 26
C. 17
16. Diketahui sebuah lingkaran memiliki luas 154 cm2. Jika jari - jari lingkaran
tersebut diperkecil setengah kali jari - jari awal, maka keliling lingkaran yang
baru adalah ...
A. 11 cm D. 70 cm
B. 22 cm E. 40 cm
C. 44 cm
17. Perhatikan gambar di bawah!
Diketahui segitiga ABC kongruen dengan segitiga PQR dan siku - siku di B.
Pasangan sisi yang sama panjang adalah ...
A. AB = PQ D. BC = RQ
B. AB = PR E. BC : PR
C. AC = PR
Akan dibuat jalan seperti gambar di samping. Jika sisi kanan, kiri dan atas
akan dibuat jalan selebar 6 m, maka lebar jalan bagian bawah adalah....
4. Perhatikan dua segitiga ABC dan PQR di samping! Jika segitiga ABC dan
PQR sebangun, maka panjang AB adalah
10. Diketahui tinggi Monas pada gambar di samping adalah 5 cm. Jika
skalanya 1 : 400, maka tinggi Monas sebenarnya adalah...
LATIHAN SUBBAB
Latihan 1
1. Misalkan EB dinamakan x, maka AB nantinya akan sama dengan (2 + x).
Perbandingan sisi EB dengan ED pada segitiga kecil (segitiga BDE), harus
sama dengan perbandingan AB dengan AC pada segitiga besar (segitiga
BCA). Selanjutnya:
8x = 12 + 6x
8x – 6x = 12
2x = 12
X=
X=6
2. =
AB =
= 15 cm
Dengan demikian DB = AB − AD = 15 cm − 10 cm = 5 cm
3. Ambil perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian dari segitiga PQR dan
segitiga SUR.
QR = = 20 cm
QU = QR − UR = 20 cm − 15 cm = 5 cm
Latihan 2
1. Gambar kedua segitiga tersebut adalah:
<MKL =
= 55°
3. Segitiga yang kongruen:
DABC = DPQR
AB = PQ = 10 cm
AC = PR = 9 cm
Latihan 3
1. anggap lebar sungai ED adalah x maka
XF =
XF = 3 cm
EF = EX + XF
EF = 7 cm + 3 cm
EF = 10 cm
Jadi panjang EF adalah 10 cm. (E)
2. (C)
3. Pertama-tama, kita harus membuat garis yang sejajar AD dan dimulai dari
titik C, maka gambarnya akan tampak seperti ini.
XF =
XF = 2 cm
EF = EX + XF
(2x – 3) cm = 7 cm + 2 cm
2x – 3 = 9
2x = 12
x=6
Jadi, nilai x adalah 6. (C)
4. (B)
5. Banyak pasangan segitiga yang kongruen ada 2 pasang, yaitu (B)
6. (A)
7. Bangun di atas bila di uraikan akan menjadi 2 segitiga. Segitiga tersebut
terlihat pada uraian di bawah ini :
8.x = 6 (6 +2x
8x = 12 + 6x
8x – 6x = 12
2x = 12
x=
x = 6 (C)
8. (D)
9. ∆ TUQ dan ∆ TSQ adalah dua segitiga yang KONGRUEN. < SQT = < TQU
Sisi TQ berhimpit
SQ = UQ
TU = TS (D)
10. (B)
11. Bangun tersebut jika diuraikan akan membentuk 2 buah segitiga sebagai
berikut :
X = 6 cm (C)
12. (D)
Karena segitiga ABC dan segitiga PQR kongruen, maka panjang sisi yang
bersesuaian pada kedua segitiga tersebut adalah sama.
Oleh sebab itu, BC=PQ=8cm, AC=QR=10cm, sisi AB=PR dan belum
diketahui pada soal, sehingga kita harus menghitungnya terlebih dahulu.
Kita menghitung panjang AB menggunakan rumus pythagoras :
(A)
14. (C)
15. Untuk lebih mempermudah kalian memahami gambar, mari kita uraikan
gambar pada soal menjadi 2 segitiga :
18. (B)
19. Karena dua segitiga di atas adalah bangun yang kongruen, maka panjang
sisi-sisi yang bersesuaian adalah sama:
AB = DE = 5cm
BC = EF = 7cm
AC = DE = 6cm (D)
20. (A)
⇒ ⇒ ⇒ ⇒
⇒ ⇒ ⇒
AB=
⇒ ⇒
7.
Didapat
⇒ ⇒ ⇒
TUJUAN KEGIATAN
a. Peserta didik dapat a. Peserta didik diarahkan untuk
memahami tentang geometri membaca buku paket yang
bangun datar dan geometri memuat materi geometri.
bangun ruang. b. Peserta didik diberikan
b. Peserta didik dapat stimulus berupa pemberian
memahami dan menjelaskan materi oleh guru mengenai
unsur-unsur geometri bangun geometri.
datar dan geometri bangun c. Guru memberikan latihan soal
ruang. untuk mengasah pemahaman
c. Peserta didik dapat peserta didik dan peserta didik
menentukan jarak dan sudut menyelesaikan latihan soal
antar titik, garis, dan bidang tersebut.
pada bangun ruang.
c. Bidang
Bidang adalah sesuatu yang hanya mempunyai panjang dan lebar.
LATIHAN 1
1. Menurut pendapat anda apa yang dimaksud dalam geometri bangun datar?
2. Sebutkan unsur- unsur bangun datar?
3. Sebutkan macam-macam sudut yang terdapat pada geometri bangun datar ?
Contoh 1:
Pada kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 8 cm terdapat titik P di tengah-
tengah AB. Tentukan jarak titik G ke titik P !
Penyelesaian:
Contoh 2:
Diketahui kubus ABCD titk EFGH dengan panjang rusuk 8cm. jarak titik H
ke garis AC adalah…(UN Thn 2008)
Penyelesaian :
Jarak titik H ke garis AC adalah OH. Rusuk = a =8
OH = == =4
Contoh 3:
Kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 4 cm. Jarak titik H ke bidang ACF
adalah ... (UN Tahun 2012)
Penyelesaian:
Jarak titik H ke bidang ACF = jarak titik H ke garis OF = jarak titik H ke titik
P ⇒ HP.
Rusuk = 4
OF = OH = 2
Perhatikan segitiga FOB
OF =
=√ √
= = =2
FH = 4
Perhatikan segitiga FOQ
OQ = √
= √ – (√ )2
×OF×HP = ×FH×OQ
OF × HP = FH × OQ
2√6 × HP = 4√2 × 4
⇒ HP = √3
Jarak dua garis bersilangan adalah panjang ruas garis terpendek yang
menghubungkan kedua garis. Ruas garis terpendek tersebut tegak lurus
terhadap kedua garis.
Cara melukis jarak dua garis bersilangan, antara lain:
a) Tentukan terlebih dahulu garis mana saja yang dianggap saling
bersilangan.
b) Kemudian ambil sebuah titik yang merupakan bagian dari garis
pertama.
c) Kemudian, proyeksikan titik tersebut pada garis kedua.
d) Sekarang tarik garis lurus yang menghubungkan kedua titik
tersebut.
Contoh 4:
Pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Jika titik P adalah
titik perpotongan diagonal alas dan titik Q adalah titik perpotongan
diagonal tutup, maka tentukan jarak PE dan CQ !
Penyelesaian :
Kita buat garis yaitu garis AG yang tegak lurus dengan garis PE dan CQ
dimana garis AG memotong kedua garis tersebut di titik M dan N. Ini
artinya jarak PE dan CQ sama dengan jarak M ke N.
Jarak antara garis dan bidang merupakan jarak antara garis dengan garis
proyeksinya pada bidang. Prinsip cara mencari jarak garis ke bidang hampir
sama dengan mencari jarak garis ke garis.
Bedanya, proyeksi pada jarak garis ke garis dilakukan antara garis ke
garis, proyeksi garis ke bidang dilakukan antara garis ke bidang.
Cara melukis jarak garis ke bidang :
Contoh 5:
Diketahui Kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 8 cm. Hitunglah jarak garis
AE ke bidang BDHF !
Penyelesaian :
=4
Jadi, jarak AE ke BDHF adalah 4 cm.
Jarak antara dua bidang atau jarak bidang ke bidang adalah panjang ruas
garis yang saling tegak lurus pada kedua bidang tersebut.
Cara melukis jarak antara dua bidang :
Cara II :
a) Buat bidang T yang tegak lurus garis g dan h,
b) Bidang U memotong garis g dan h masing-masing di titik P dan Q,
c) Jarak g ke h = jarak titik P ke titik Q.
Contoh 7:
Jarak bidang ACH dan bidang BEG adalah …. (UN 2019)
Penyelesaian:
Jarak bidang ACH dan BEG sama dengan jarak dari titik P ke titik Q.
Mencari panjang DF (diagonal ruang):
DF= Sisi
DF= AB
=6
Mencari panjang PQ:
=2
Jadi jarak bidang ACH dan bidang BEG adalah 2
Kita ketahui bahwa kedudukan dua buah garis ada empat yakni: dua
garis saling berimpit, saling sejajar, saling berpotongan, dan saling
bersilangan. Sekarang perhatikan gambar di bawah ini :
Contoh 8:
Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan besarnya sudut antara BG dan
CH?
Penyelesaian :
Contoh 9:
Diketahui sebuah kubus ABCD. EFGH. Besar sudut yang dibentuk oleh
garis BG dengan BDHF adalah ... (UN Tahun 2007)
Penyelesaian :
sin β = = =
Sudut antara dua bidang adalah sudut antara dua garis yang terletak pada
masing-masing bidang tersebut, dimana garis-garis ini tegak lurus pada garis
potong dua bidang (garis tumpuan) itu dan berpotongan di garis potong di dua
bidang. Sudut antara dua bidang terjadi jika kedua bidang saling berpotongan.
Sudut antara bidang V dan bidang W (yang berpotongan) adalah sudut
yang dibentuk oleh garis g yang terletak pada bidang V dan garis h pada bidang
W. Masing-masing garis g dan h tegak lurus terhadap garis potong bidang V
dan bidang W.
Contoh 10:
Diketahui bidang 4 beraturan ABCD dengan panjang rusuk 8 cm. Kosinus
sudut antara bidang ABC dan bidang ABD adalah ... (UN Tahun 2007)
Penyelesaian :
–
cos
cos =
LATIHAN 2
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar
A. 4 D.
B. 6 E. 12
C. 11
9. Diketahui T.ABCD limas beraturan. Panjang rusuk alas 12cm dan panjang
rusuk tegak 12 cm. jarak A ke TC adalah…
A. 6cm D. 8 cm
B. 1cm E. cm
C. cm
11. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Jarak titik G ke
diagonal BE adalah .... (UN 2013)
A. 3√6 cm D. 3√10 cm
B. 6√6 cm E. 9√10 cm
C. 9√6 cm
12. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 10 cm. Jika titik M tengah-
tengah AB, jarak titik E ke CM adalah …. (UN 2015)
A. √30 cm D. 2√30 cm
B. 5√2 cm E. 5√5 cm
C. 5√3 cm
13. Pada kubus ABCD.EFGH, panjang rusuk adalah 8 cm. Jarak titik E ke
bidang BGD adalah ….(UN 2012)
A. 1/3 √3 cm D. 8/3 √3 cm
B. 2/3 √3 cm E. 16/3 √3 cm
C. 4/3 √3 cm
14. Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 6 cm. Jika S adalah titik potong
EG dan FH, maka jarak DH ke AS adalah ... cm. (UN 2004)
A. 2√3 D. 2√6
B. 4 E. 6
C. 3√2
15. Diketahui kubus ABCD EFGH dengan panjang rusuk 8 cm. Jarak titik E ke
garis FD adalah... (UN 2016)
A. 8/3√2 cm D. 10/3√6 cm
B. 8/3√3 cm E. 4√6 cm
C. 8/3√6 cm
LATIHAN SUBBAB
Latihan 1
1. Bangun datar adalah Suatu bangun yang terdiri dari kumpulan titik-titik yang
terletak pada bidang yang sama yang biasa disebut dengan bangun dua
dimensi.
2. a) Titik garis
b) Bidang
c) Titik sudut
d) Sudut
3. a) sudut lancip
b) sudut siku- siku
c) sudut tumpul
d) sudut pelurus
Latihan 2
1. Perhatikan sudut yang dibentuk oleh garis GC dan bidang BDG berikut ini!
Garis GC dan bidang BDG bertemu di titik G. Dari titik G kita tarik garis
melalui pertengahan bidang BDG sampai bidang alas hingga terbentuk
segitiga PCG.
Sudut yang dibentuk oleh garis PG dan CG inilah sudut yang ditanyakan.
Segitiga PCG adalah segitiga siku-siku di C. Panjang sisinya adalah sebagai
berikut:
Jadi, kosinus sudut antara garis GC dan bidang BDG adalah ⅓√6
2. Perhatikan sudut antara bidang AFH dan bidang CFH dalam kubus
ABCD.EFGH berikut!
Bidang AFH dan bidang CFH bertemu pada garis FH. Dari pertengahan garis
Jadi, tangen sudut antara bidang AFH dengan bidang CFH adalah 2√2.
3. Perhatikan sudut antara AE dan AFH dalam kubus ABCD.EFGH berikut!
Garis AE dan bidang AFH bertemu di titik A. Dari titik A di buat segitiga AEP
melalui pertengahan bidang AFH.
α adalah sudut yang dibentuk oleh garis AE dan AP.
Segitiga AEP adalah segitiga siku-siku di E. Panjang sisi-sisinya adalah
sebagai berikut:
AE adalah rusuk kubus.
AE = a
= 4 cm
EP adalah setengah diagonal bidang.
EP = ½ a√2
= ½ × 4√2
= 2√2
Sedangkan AP adalah sisi miring segitiga AEP sehingga dapat ditentukan
dengan teorema Pythagoras.
AP = √(AE2 + EP2)
Jadi, nilai sinα yang dibentuk oleh garis AE dan bidang AFH adalah ⅓√3
Jarak C ke AT adalah CP
AT = CT = 6
AC = 4√2
Perhatikan Δ ACT
AP = AT2+AC2−CT22×AT
AP = 62+(4√2)2−622×6
AP = 83
Perhatikan Δ APC siku-siku di P
CP = √AC2−AP2
CP = √(4√2)2−(83)2
CP = 43√14 (D)
7.
BF = 10cm
BP = ( )
PF =
=√ √
=
=
= cm (C)
8. (C) 11
9. AC adalah diagonal bidang dari persegi ABCD dengan panjang sisi 12cm
maka :
AC = 12
CE = 12
AE =
=√
=
=
=6 C)
Pandanglah segitiga BEH yang terdapat dalam kubus. BE, EG, dan BG
adalah diagonal bidang kubus.
BE = EG = BG = a√2
= 6√2
Dengan demikian, segitiga BEH adalah segitiga sama sisi dengan sisi s =
6√2.
Jarak titik G ke diagonal BE merupakan tinggi segitiga BEH. Tinggi segitiga
sama sisi dirumuskan (sekali lagi rumus SMP):
t = ½ s √3
GP = ½ × 6√2 × √3
= 3√6
Jadi, jarak titik G ke diagonal BE adalah 3√6 cm (A).
12. (D)
13. Perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut ini!
EP =
EP =
EP = √6 (C)
16. (B)
Perhatikan segitiga sama sisi ABT dengan panjang sisinya 4 cm. Pada
segitiga sama sisi yang panjang sisinya a, jarak dari titik sudut ke sisi di
depannya adalah √3.
18. (E)
19. Pembahasan :
MO = . a√2
MO = . 8√2
MO = 4√2 (D)
B. Essai
1.
AC = 4√2
AO = . AC = 2√2
AT = 4
Perhatikan segitiga AOT siku-siku di O.
cos α = = = √2
4. Pembahasan :
5. Pembahasan :
6. Pembahasan :
sin θ = = =
7. Pembahasan :
Misalkan sudut antara rusuk tegak dengan bidang alas adalah α.
sin α = = =
atau
tan α = = = √3
8. Pembahasan :
CG = = 12
OG = √6 = 6√6
9. Pembahasan :
AC = a√2 = 12√2
Dengan aturan cosinus
Cos θ =
Cos θ =
Cos θ =
Cos θ =
sisi samping = 1
sisi miring = 3
sisi depan =√ = √8 = 2√2
tan θ = = = 2√2
Jadi, tangen sudut antara bidang AFH dan CFH adalah 2√2.
10. Pembahasan:
Besar sudut antara bidang TAD dan bidang TBC adalah besar sudut antara
perpotongan bagian antara kedua bidang. Pada persoalan ini, besar sudut
antara bidang TAD dan TBC adalah sudut QTP seperti yang terlihat pada
gambar di bawah.
Untuk mencari sudut antara bidang TAD dan TBC dapat menggunakan
aturan cosinus.
Indikator
3.1.1 Dapat menemukan konsep persamaan lingkaran berpusat di (0, 0) dan (a,
b) melalui pemecahan masalah otentik; menemukan persamaan garis
singgung yangmelalui suatu titik pada lingkaran;
3.1.2 Dapat Menemukan persamaan garis singgung yang gradiennya diketahui;
4.1.1 Dapat berkolaborasi memecahkan masalah aktual dengan pola interaksi
sosial kultur dalam menentukan persamaan garis singgung pada lingkaran
dengan menggunakan diskriminan;
4.2.1 berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis, kreatif) dalam menyelidiki dan
mengaplikasikan konsep lingkaran dalam memecahkan masalah otentik.
TUJUAN KEGIATAN
a. Peserta didik dapat menjelaskan a. Guru mengawali pembelajaran
konsep Persamaan lingkaran dengan salam dan mengecek
b. Peserta didik dapat menjelaskan kehadiran dan memimpin doa
konsep Persamaan garis b. Guru memberikan apersepsi
singgung lingkaran diawal pembelajaran,
c. Peserta didik dapat mengetahui c. Mengaitkan apersepsi dengan
dan menjelaskan Kedudukan materi lingkaran sekaligus
garis pada lingkaran memberikan materi lingkakaran
Pendahuluan
Lingkaran adalah sebuah bangun datar yang sering digunakan sebagai
alat bantu dalam menjelaskan ilmu pengetahuan lain maupun dalam berbagai
penyelesaian masalah kehidupan sehari-hari.contohnya ketika volume dan luas
permukaan tabung, kerucut,dan lainya .
Lingkaran itu sendiri adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak
sama ( jari-jari linkaran ) terhadap sebuah titik tertentu ( pusat lingkaran ) yang
digambarkan pada bidangkartesius.
Dimana bentuk persamaan umum lingkaran :
1. Definisi Lingkaran
2. Persamaan Lingkaran
a. Persamaan lingkaran yang Berpusat di O ( 0,0 ) dan Berjari-jarir
|OP| =√
R =√ →
Contoh 1:
Tentukan persamaan lingkaran yang :
a. berpusat di O(0, 0) dan r =3
b. berpusat di O(0, 0) dan melalui titik A(3,4)
c. berpusat di O(0, 0) dan meyinggung garis 12x – 5y – 39 =0
Penyelesaian :
a. Pusat di O(0, 0) dan r =3
x2+ y2 = r2 2 + y2 = 32
x2+ y2 = 9 atau x2 + y2 – 9 = 0
Contoh 2:
Tentukan persamaan lingkaran yang :
a. berpusat di P(4, 3) dan r =6
b. berpusat di P(5, -1) dan melalui A(-1,7)
c. berpusat di P(2, 3) dan menyinggung 2x + 3y + 4 =0
Penyelesaian :
a. berpusat di P(4, 3) dan r = 6 maka diperoleh a = 4 dan b = 3
Persamaan lingkaran :
b. berpusat di P(5, -1) dan melalui A(-1, 7), maka r = panjang PA = |PA|.
Dengan menggunakan jarak dua titik diperoleh r =
√ = 10
Persamaan lingkaran :
:13
↔ =
↔ - = 0,
Penyelesaian :
Lingkaran :
Jari – jari = √( ) ( ) -C
r=√ =7
Penyelesaian :
7b = - 42 → b = - 6
Pusat ( ) = (- 2, 3)
LATIHAN 1
2. Persamaan lingkaran yang berpusat di titik (1, -3) dan menyinggung garis x +
2y + 10 = 0 adalah ... (UN 2015)
3. Persamaan lingkaran yang berpusat pada titik (4, -3) dan berdiameter 8 cm
adalah ... (UN 2013)
Contoh 4:
Selidikilah letak titik (3,4) terhadap lingkaran dengan persamaan
Penyelesaian :
Substitusikan titik (3,4), nilai x = 3 dan y = 4, pada lingkaran
(3)2 + (4)2 = 9 + 16 = 25.
Karena maka titik (3,4) terletak pada lingkaran.
Contoh 5:
Selidikilah letak titik (5,3) terhadap lingkaran dengan persamaan
Penyelesaian :
Substitusikan titik (5,3), nilai x = 5 dan y = 3, pada lingkaran
=
= 16 + 0
= 16
Karena 16 > 9.maka titik (5,3) terletak di luar
lingkaran.
Contoh 6:
Selidiki kedudukan titik (3,1) pada lingkaran !
Penyelesaian :
Substitusikan titik (3,1), nilai x = 3 dan nilai y = 1, pada persamaan
LATIHAN 2
LATIHAN 3
Misalnya titik A(x1, y1) terletak pada sebuah lingkaran yang berpusat di
O(0, 0) dan berjari-jari r yaitu, x2 + y2 = r2. Asumsikan x1 ≠ 0 dan y1 ≠ 0 Gradien
garis PA adalah m0p = garis singgung g tegak lurus dengan garis PA. Gradien
adalah
y – y1= mg (x – x1)
y - y1= - - (x - x1)
Contoh 9:
Salah satu persamaan garis singgung lingkaran x2+y2 = 25 yang tegak
lurus 2y – x + 3 = 0 adalah
Penyelesaian :
1. gradien dari persamaan garis ax+by+c = 0 adalah m= - a/b
gradien dari persamaan garis 2y – x + 3 = 0 adalah ½ , karena
persamaan garis singgung lingkaran tegak lurus dengan garis 2y – x +
3 = 0 maka gradien garis singgung tersebut adalah -1/m2 = -1/ = -2
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar
A. ( ) D. (-1, 2)
B. ( ) E. (-1, -2)
C. (1, -2)
A. 0 D. -1
B. 2 E. -2
C. 3
A.
B.
C.
D.
E.
A. D.
C.
A. D.
B. E.
C.
6. Tentukanlah nilai kuasa titik A(-3,2) terhadap lingkaran x2 + y2 – 10x + 6y +
18 = 0
A. 69 D. 72
B. 70 E. 73
C. 71
7. Diketahui lingkaran (x - 2)2 + (y + 4)2 = 40 dan titik kuasa lingkaran tersebut
berada di titik P(5,1). Maka dimanakah letak kedudukan titik terhadap
lingkaran tersebut...
A. Titik terletak pada lingkaran
B. Titik terletak di luar lingkaran
C. Titik terletak di pusat lingkaran
D. Titik terletak di dalam lingkaran
E. Titik terletak di lingkaran
8. Diketahui lingkaran x2 + y2 – 10x + 6y + 18 = 0. Jika kuasa titik A(10,p)
terhadap lingkaran tersebut adalah 34, maka nilai p adalah...
A. p = -6 dan p = -8 D. p = 16 dan p = 6
B. p = 6 dan p = -8 E. p = -16 dan p = -6
C. p = -6 dan p = 8
9. Diketahui lingkaran berpusat di P(2,4) dan berjari-jari r. Jika kuasa lingkaran
tersebut di titik A(6,-1) bernilai 16, maka tentukanlah persamaan
lingkarannya...
A. x2 + y2 – 4x – 8y – 5 = 0 D. 2x2 + 2y2 – 8x – 8y – 5 = 0
B. x2 + y2 – 4x + 8y – 5 = 0 E. 2x2 + 2y2 – 8x – 8y – 5 = 0
LATIHAN SUBBAB
Latihan 1
1. D = 8 cm → r = 4 cm
Persamaan lingkaran dengan pusat (2, 3) dan jari – jari 4 adalah ...
r =| |
Sehingga jari-jari yang berpusat di titik (1, -3) dan menyinggung garis x + 2y
+ 10 = 0 adalah :
r =| |
=| |
=
= 9 + 16
= 25
Karena 25 = 25.maka titik (0,-2) terletakpada
lingkaran. Maka warga desa Sukameriah harus mengungsi.
b. Kedudukan titik desa Simacem
Substitusikan titik (6,-3), nilai x = 6 dan y = 3, pada lingkaran
=
=9+1
= 10
Karena 25 > 10.maka titik (6,3) terletak di dalam
lingkaran. Maka warga desa Simacem harus mengungsi.
c. Kedudukan titik desa Ndeskati
Substitusikan titik (9,7), nilai x = 9 dan y = 7, pada lingkaran
=
= 36 + 25
= 61
Latihan 3
1. Substitusikan
2. Substitusikan
a = -6 atau a = 2
3. Subtitusikan y = x+9 ke persamaan lingkaran
0=
0 = 2x2 + 16x + 12 – p
Agar garis menyinggung lingkaran maka D = 0
Latihan 4
1. Misalkan :
m = gradien garis singgung
mg = gradien garis 2x − y + 4 = 0
2x − y + 4 = 0 → mg = 2
Karena garis singgung sejajar garis g, maka
m = mg = 2
m=2
x2 + y2 − 2x + 6y − 10 = 0
A = −2 ; B = 6 ; C = −10
(a, b) = (−A2,−B2)(−A2,−B2)
(a, b) = (−(−2)2,−62)(−(−2)2,−62)
(a, b) = (1, −3)
r2 = A24A24 + B24B24 − C
r2 = (−2)24(−2)24 + 624624 − (−10)
r2 = 20
r = √ 20 20
y + 3 = 2x − 2 ± 10
y = 2x − 5 ± 10
y = 2x − 5 + 10 → 2x − y = −5
y = 2x − 5 − 10 → 2x − y = 15
y − 3 = 2x + 2 ± 10
y = 2x + 5 ± 10
y = 2x + 5 + 10 → y = 2x + 15
y = 2x + 5 − 10 → y = 2x − 5
3. Jarak titik (x1, x2) ke garis ax+by+c = 0 ax+by+c = 0 adalah
d = ∣∣ax1+by1+c√ a2+b2 ∣∣|ax1+by1+ca2+b2
Jari-jari adalah jarak dari titik pusat (−1, 2) ke garis x+y+7 = 0 x+y+7 = 0.
r = ∣∣∣1(−1)+1(2)+7√ 12+12 ∣∣∣|1(−1)+1(2)+712+12| = 4√2
Jadi, persamaan lingkaran :
(x + 1)2 + (y − 2)2 = (4√2)2
1. Pembahasan:
r =√( ) ( ) -C
2= -1
4= –1
5=
=4
Untuk a < 0 → a = -2
2. (A)
3. Pembahasan :
d =| |
√
d =| |=| |=1
√
(A)
5. Pembahasan :
Misalkan pusat lingkaran adalah (a, b).
(a, b) terletak pada garis 2x – 4y – 4 = 0, akibatnya
2a – 4b – 4 = 0 ...... (1)
Lingkaran menyinggung sumbu x negatif dan sumbu y negatif, akibatnya
A = b dengan a, b < 0
Karena a = b maka persamaan (1) menjadi
2a – 4a – 4 = 0
-2a = a
a = -2
Diperoleh pusat lingkaran :
(a, b) = (-2, -2 )
Dengan jari-jari :
r=| |=| |=2
Persamaan lingkaran :
(A)
6. (E)
7. Substitusikan titik (5,1), nilai x = 5 dan y = 1, pada lingkaran
=
= 9 + 25
= 34
Karena 34 < 40.maka titik (5,1) terletak di dalam
lingkaran. (D)
8. (B)
9. K(A) = 16
16 + 25 – r2 = 16
(A)
10. (B)
11. Persamaan lingakaran (x – 3 )2+(y+4)2 = 9
Garis : y = x – 2
Maka : (x – 3 )2+(x – 2 +4)2 = 9
(x – 3 )2 + (x +2)2 = 9
x2 – 6x +9+x2+4x+4 = 9
2x2 – 2x +4 = 0
D =b2 – 4ac = (-2)2 – 4. 2. 4 = 4 – 16 = –12
Maka D <0 sehingga garis tersebut tidak bersinggungan dengan lingkaran
(C)
12. (C)
13. x2 + y2 = 25!
x2+(x+c)2=25
x2+x2+2xc+c2=25
2x2+2cx+c2 = 25
2x2+2cx+c2 – 25 = 0
Jika menyinggung lingkaran D=0
D = b2-4ac
0 = (2c)2 – 4 .2. (c2 – 25 )
0 = 4c2 – 8(c2 – 25 )
0 = 4c2 – 8c2 – 200
0 = – 4 c2– 200
4 c2 = 200
c2 = √
c2 (A)
Subtitusikan ke 1 dan 2 :
B)
16. (B)
17. Misalkan :
m = gradien garis singgung
mg = gradien garis 2x − y + 4 = 0
2x − y + 4 = 0 → mg = 2
Karena garis singgung sejajar garis g, maka
m = mg = 2
m=2
x2 + y2 − 2x + 6y − 10 = 0
A = −2 ; B = 6 ; C = −10
(a, b) = (−A2,−B2)(−A2,−B2)
(a, b) = (−(−2)2,−62)(−(−2)2,−62)
(a, b) = (1, −3)
r2 = A24A24 + B24B24 − C
r2 = (−2)24(−2)24 + 624624 − (−10)
r2 = 20
r = √ 20 20
y + 3 = 2x − 2 ± 10
y = 2x − 5 ± 10
y = 2x − 5 + 10 → 2x − y = −5
y = 2x − 5 − 10 → 2x − y = 15 (D)
(a, b) = (−A2,−B2)(−A2,−B2)
(a, b) = (−122,−(−6)2)(−122,−(−6)2)
(a, b) = (−6, 3)
r2 = A24A24 + B24B24 − C
r2 = 12241224 + (−6)24(−6)24 − 13
r2 = 32
Melalui titik (x1, y1) = (−2, −1)
Persamaan garis singgung :
(x1 − a)(x − a) + (y1 − b)(y − b) = r2
(−2 + 6)(x + 6) + (−1 − 3)(y − 3) = 32
4x + 24 − 4y + 12 = 32
4x − 4y + 4 = 0
x − y + 1 = 0 (B)
20. (B)
B. Essai
1. x2 + y2 + 4x + 6y + 8 = 0
x2 + (2x + 1)2 + 4x + 6(2x – 1) + 8 = 0
x2 + 4x2 + 4x + 1 + 4x + 12x + 6 + 8 = 0
5x2 + 20x + 15 = 0
x2 + 4x + 3 = 0
D = b2 – 4ac
D = 42 – 4 (1)(3)
D = 16 – 12
D=4
r = 1212d = 5
r=5
y − 2 = −√3x + 4√3 ± 10
y = −√3x + 4√3 ± 12
6. Diketahui pusat (a, b) dan jari-jari r adalah :
x2 – 4x + 4+ y2 − 6y + 9 = 25
x2 + y2 - 4x − 6y + 13 – 25 = 0
x2 + y2 - 4x − 6y − 12 = 0
x2 + y2 - 4x + 6y + 4 = 0
8. Persamaan lingkaran x2 + y2 + 2x - 6y + 5 = 0
Jari-jari :
r =√( ) ( ) -C
=√
Gradien garis 2x – y + 7 = 0
2x – y + 7 = 0 ↔ y = 2x + 7
Jadi, m = 2
y − b = m(x − a) ± r y − 3 = 2(x + 1) ±
y − 3 = (2x + 2) ±
y − 3 = (2x + 2) ± 5
y − 3 = (2x + 2) + 5 y − 3 = (2x + 2) – 5
2x + 2 + 5 – y + 3 = 0 2x + 2 - 5 – y + 3 = 0
2x – y +10 = 0 2x – y = 0
Sehingga jari-jari yang berpusat di titik (1, -3) dan menyinggung garis x + 2y
+ 10 = 0 adalah
r =| |
=| | =
=0
=0
Jadi,
Indikator
3.3.1. Siswa mampu menjelaskan (aturan penjumlahan, aturan perkalian,
permutasi, dan kombinasi)
3.4.1 Siswa mampu medeskripsikan dan membedakan peluang kejadian
majemuk (peluang kejadian-kejadian saling bebas, saling lepas, dan
kejadian bersyarat) dari suatu percobaan acak.
4.3.1 Siswa mampu menyelesakan masalah konstektual tentang (aturan
penjumlahan,aturan perkalian,permutasi, dan kombinasi).
4.4.1 Siswa mampu menyelesaikan masalah konstektual tentang kejadian
majemuk (peluang kejadian-kejadian saling bebas, saling lepas, dan
kejadian bersyarat).
TUJUAN KEGIATAN
a. Mendeskripsikan kaidah a. Guru mengawali pembelajaran
pencacahan dan menentukan dengan memberikan salam dan
aturan pengisian tempat yang mengecek kehadiran dan
tersedia memimpin doa.
b. Melakukan perhitungan dalam b. Peserta didik diarahkan untuk
Pendahuluan
Peluang merupakan materi pembelajaran keenam dari matematika. Teori
peluang bukan bahan baru lagi bagi anda, karena teori ini sudah anda pelajari
dalam Matematatika tingkat SMP maupun SMA. Teori peluang ini juga dikenal
teori probabilitas atau teori kemungkinaan.
1. Aturan Penjumlahan
Jika ada sebanyak a benda pada himpunan pertama dan ada sebanyak b
benda pada himpuan kedua, dan kedua himpuan itu tidak beririsan, maka
jumlah total anggota di kedua himpuan adalah a + b.
Contoh 1:
Jika seseorang akan membeli sebuah sepeda motor di sebuah dealer. Di
dealer itu tersedia 5 jenis Honda, 3 jenis Yamaha, dan 2 jenis Suzuki.
Berapakah banyak pilihan yang dapat dipilih?
Penyelesaian :
Di dealer tersedia 5 jenis Honda, 3 jenis Yamaha, 2 jenis Suzuki. Dengan
demikian orang tersebut mempunyai pilihan sebanyak 5 + 3 + 2 = 10 jenis
sepeda motor.
2. Aturan Perkalian
Pada aturan perkalian ini dapat diperinci menjadi dua, namun keduanya
saling melengkapi dan memperjelas. Kedua kaidah itu adalah menyebutkan
kejadian satu persatu dan aturan pengisian tempat yang tersedia.
Contoh 2:
Sebuah dadu dan sebuah uang logam dilempar secara bersamaan.
Berapa hasil yang berlainan dapat terjadi ?
Penyelesaian :
Hasil yang mungkin : G1, G2, G3, G5, G6, A1, A2, A3, A4, A5, A6.
Catatan : G1 artinya uang menunjukkan gambar dan dadu menunjukkan
angka 1. Dengan demikian banyaknya cara hasil yang berkaitan dapat
terjadi adalah 12 cara.
Contoh 3:
Suatu gedung mempunyai 4 pintu keluar masuk. Berapa cara seseorang
dapat masuk dan keluar?
a. dengan pintu yang berbeda
b. dengan pintu mana saja
Penyelesaian :
Misalkan pintunya A, B, C, dan D
AB artinya : masuk pintu A dan keluar pintu B
BA artinya : masuk pintu B dan keluar pintu A
a. dengan pintu yang berbeda hasilnya: AB, AC, AD, BC, BD, BA, CD,
CA, CB, DA, DB, DC. Jadi banyaknya: 12 cara.
b. dengan pintu masa saja, hasilnya: AA, AB, AC, AD, BC, BD, BA, BB,
CD, CA, CB, CC, DA, DB, DC, DD. Jadi banyaknya : 16 cara.
Contoh 4:
Alya mempunyai 5 baju dan 3 celana. Berapa cara Alya dapat memakai
baju dan celana?
Penyelesaian :
Misalkan kelima baju itu B1, B2, B3, B4, B5 dan ketiga celana itu C1, C2,
C3. Hasil yang mungkin terjadi adalah….
3. Permutasi
a. Faktorial
n! = 1 2 3 4 … (n – 2) (n – 1) n
= n (n – 1) (n – 2) … 4 3 2 1
Penyelesaian :
1) 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
81! 8 7 6 5 4 3 2 1
2) 8
71! 7 6 5 4 3 2 1
b. Permutasi
Permutasi adalah suatu susunan berbeda yang dibentuk dari semua atau
sebagian n unsur. Dengan demikian, permutasi adalah sebuah susunan yang
memperhatikan urutan. Jumlah susunan berbeda dari pemilihan r unsur yang
diambil dari n unsur dinotasikan dengan P(n, r). Permutasi dapat
dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu :
1) Permutasi dari n elemen, tiap permutasi terdiri dari n elemen ( r = n )
Jika ada unsur yang berbeda diambil n unsur, maka banyaknya susunan
(permutasi) yang berbeda dari n unsur tersebut adalah :
Contoh 6:
Terdapat 5 siswa perempuan akan duduk berdampingan pada 5 kursi
berjajar. Banyak cara mereka duduk berdampingan adalah... (UN 2013)
Penyelesaian :
Diketahui n = 5
Banyak cara 5 siswa perempuan duduk berdampingan adalah :
P(5, 5) = 5!
=5x4x3x2x1
= 120 cara
2) Permutasi n elemen, tiap permutasi terdiri dari r unsur dengan r < n
Contoh 7:
Dari 11 orang calon Kapolda akan dipilih 4 orang sebagai Kapolda untuk
ditempatkan di empat provinsi, banyak cara pemilihan yang mungkin
adalah... (UN 2015)
Penyelesaian :
Empat calon Kapolda yang terpilih akan menjabat sebagai Kapolda,
masing-masing di empat provinsi yang berbeda, sehingga urutannya
diperhatikan. Maka banyak cara memilih dapat ditentukan dengan cara
permutasi.
Diketahui n = 11 dan r = 4
P 11! =
(11, 4)
(11 4)!
= 7.920
4) Permutasi Siklis
Seorang direktor bank swasta yang berkantor di
Jakarta akan melakukan rotasi kepala cabang yang terdapat di
5 kota besar, yaitu Fahmi (Jakarta), Cintha (Surabaya), Trisnawati
(Bandung), Novand (Medan), dan Rahmat (Padang). Dia meminta staff
ahlinya untuk menyusun pilihan - pilihan yang mungkin untuk rotasi kepala
cabang bank yang dipimpinnya.
Bantulah staff ahli tersebut untuk menyusun pilihan rotasi kepala
cabang bank swasta tersebut:
Misalkan kelima kepala cabang tersebut duduk melingkar, seperti
diilustrasikan pada gambar berikut ini.
5) Permutasi Berulang
Banyaknya permutasi berulang k unsur yang diambil dari n unsur yang
berbeda adalah :
P = nk
Contoh 10:
Dari angka-angka 1, 2, 3, 4 dan 5, jika kita akan membentuk suatu
bilangan yang terdiri dari 4 angka dan diperbolehkan ada angka berulang,
tentukan banyaknya bilangan yang terjadi!
Penyelesaian :
(i) Dengan metode perkalian angka yang terbentuk 4 angka, berarti
ribuan maka:
Catatan:
(i) Pada kombinasi: ab=ba
Urutan diperhatikan
ac=ca
(ii) Pada Permutasi : ab≠ba
ac≠ca
Urutan diperhatikan
Berdasarkan table diatas terlihat bahwa:
4P2=12 = 6.2!
4P2=12 = 4C2
Dengan demikian secara umum
nPr2 = nCr . r!
Contoh 10:
Dari 10 calon pengurus osis akan dipilih 3 calon untuk mengikuti
pelatihan. Banyak cara yang dapat dilakukan jika 1 orang calon tidak
dapat bersedia dipilih adalah…
Penyelesaian:
Akan dipilih 3 calon dari 9 calon, karena 1 calon tidak bersedia dipilih.
Karena pemilihan tidak memperhatikan urutan, maka pemilihan tersebut
merupakan suatu bentuk kombinasi.
Diketahui n = 9 dan r = 3, maka :
= 84 cara
LATIHAN 1
1. 10 orang finalis suatu lomba kecantikan akan dipilih secara acak 3 yang
terbaik. Banyak cara pemilihan tersebut ada … cara. (UN 2015)
2. Banyak garis yang dapat dibuat dari 8 titik yang tersedia, dengan tidak ada 3
titik yang segaris adalah … (UN 2014)
3. Diberikan 5 Huruf konsonan c, k, m, r, dan s serta 3 huruf vocal a, I, dan u.
Dari huruf tersebut akan dibuat sebuah password yang terdiri atas 5 huruf
dengan 3 huruf konsonan dan 2 huruf vocal berbeda. Banyak password yang
terbentuk adalah? (UN 2016)
1. Kejadian Majemuk
5. Peluang Bersyarat
Dua kejadian disebt kjadian bersyarat atau kejadian yangsaling bergantug
apabila terjadi atau tidak terjdinya kejadian B.
Pelluang terjadinya kejadian A dengan syarat kejadian A dengan syarat
kejadian B telah terjadi terlebih dahulu ditulis P(A|B).
LATIHAN 2
1. Dalam suatu populasi keluarga dengan tiga orang anak, peluang keluarga
tersebut mempunyai paling sedikit dua anak laki – laki adalah
2. Dua buah dadu dilempar bersama – sama. Peluang munculnya jumlah mata
dadu 9 atau 10 adalah …
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar
1. Empat siswa dan dua siswi akan duduk berdampingan. Apabila siswi selalu
duduk paling pinggir, banyak cara mereka duduk adalah ….
A. 24 D. 64
B. 48 E. 72
C. 56
2. Banyak bilangan terdiri dari 3 angka berbeda lebih dari 200 yang dapat
disusun dari angka-angka 1, 2, 3, 5, 7, 9 adalah ….
A. 100 D. 78
B. 92 E. 68
C. 80
3. Dari kota A ke kota B dilayani oleh 4 bus dan dari B ke C oleh 3 bus.
Seseorang berangkat dari kota A ke kota C melalui B kemudian kembali lagi
ke A juga melalui B. Jika saat kembali dari C ke A, ia tidak mau
menggunakan bus yang sama, maka banyak cara perjalanan orang tersebut
adalah …
A. 12 D. 96
B. 36 E. 144
C. 72
4. Sebuah bilangan ganjil 5 angka diketahui memuat tepat 2 angka genap dan
tidak memiliki angka berulang, serta tidak memuat angka 0. Banyak bilangan
berbeda dengan ciri tersebut adalah ...
A. 4.260 D. 5.400
B. 4.290 E. 7.200
C. 4.320
14. Dari kota A ke kota B dapat dilalui 4 jalur, sedangkan dari kota B ke kota C
dapat dilalui 2 jalur. Berapa jalur dapat dilalui dari kota A ke kota C
melewati kota B?
A. 8 D. 11
B. 9 E. 12
C. 10
15. Pada suatu rapat dihadiri oleh 6 orang yang duudk mengelilingi sebuah
meja bundar. Berapa banyak susunan duduk yang dapat terjadi?
A. 140 D. 130
B. 110 E. 100
C. 120
A. D.
B. E.
C.
1. Banyak susunan simbol yang terdiri atas tiga angka (boleh berulang) dan
dua huruf vokal (boleh berulang) dengan syarat tidak boleh ada dua huruf
berdekatan adalah ...
2. Banyak susunan berfoto berjajar untuk 3 pasang pemain bulutangkis ganda
dengan tidak setiap pemain dan pasangannya berdekatan adalah...
3. Sebuah bilangan ganjil 5 angka memuat tepat 4 angka ganjil dan tidak
memiliki angka berulang, serta tidak memuat angka 0. Banyak bilangan
berbeda dengan ciri tersebut adalah ...
6. Doni memiliki sepatu warna hijau, putih, merah, dan hitam. Sepatu itu akan
dipasangkan dengan dua stel celana berwarna putih dan hitam. Tak lupa ia
juga memiliki baju berwarna merah, hitam dan biru. Berapa banyak
kombinasi pakaian yang dapat dipakai Doni?
8. Dua buah uang logam dilempar undi sebanyak 50 kali. Berapakan frekuensi
harapan muncul satu angka dan satu gambar?
9. Dari kota A ke kota B dapat dilalui 4 jalur, sedangkan dari kota B ke kota C
dapat dilalui 2 jalur. Berapa jalur dapat dilalui dari kota A ke kota C melewati
kota B?
LATIHAN SUBBAB
Latihan 1
1. Karena tidak ada aturan atau pengurutan, maka kita menggunakan
kombinasi atau kombinatorika
!
10C3 =
! !
!
=
! !
= 120 cara
!
2. 8C2 =
! !
!
=
! !
= 28 cara
3. Banyak cara memilih 3 dari 5 huruf konsonan :
!
C(5,3) = ! !
= 10
8. (C)
= 165 (D)
10. (B)
11. Soal bernomor prima ada 4, yaitu 2, 3, 5 dan 7. Dari 10 soal akan dipilih 8
soal dengan syarat 4 soal tertentu wajib dikerjakan. Banyaknya pilihan
adalah
(B)
12. (C)
13. Dari 10 angka yang tersedia akan dibuat papan nomor yang yang terdiri
dari 3 angka berbeda yang lebih dari 500.
Angka ratusan dapat dipilih dengan 5 cara. yaitu angka 5, 6, 7, 8 dan 9.
Angka puluhan dapat dipilih dengan 9 cara.
Angka satuan dapat dipilih dengan 8 cara.
14. (A)
15. P = (n-1)!
= (6-1)!
= 5!
=5x4x3x2x1
= 120 (C)
16. (A)
17. A = kejadian muntul mata dadu genap
= {2,4,6} → n(A) = 3
B = kejadian muncul mata dadu prima
= {2,3,5} → n(B) = 3
P(A) = = =
8. n = 50 kali
P(A) = = =
Fn(A) = n x P(A) = x 50 = 25
9. NAB = 4 jalur
NBC = 2 jalur
NAC = NAB x NAC
=4x2=8
Dari A ke B : 4 bus
Dari B ke C : 3 bus
Rute pulang :
Dari C ke B : 2 bus (kasusnya sama seperti soal sebelumnya)
Dari B ke A : 3 bus (kasusnya sama seperti soal sebelumnya)
Jadi banyak caranya adalah : 4 x 3 x 2 x 3 = 72 cara
Indikator
3.6.1. Memahami dan menganalisis ukuran sudut dan perbandingan
trigonometri pada segitiga siku-siku
4.6.1 Menganalisis perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.
3.6.7 Memahami relasi sudut trigonometri.
4.7.1 Memahami dan menganalisis grafik fungsi trigonometri.
3.8.1 Menganalisis dan menghitung jumlah dan selisih sudut trigonometri.
TUJUAN KEGIATAN
a. Membuat siswa memiliki sifat a. Guru memotivasi peserta didik
teliti, bertanggung jawab dan
b. Guru menjelaskan materi
tidak mudah menyerah dalam
menyelesaian permasalahan c. Guru memberikan contoh soal
yang ada.
d. Guru meminta peserta didik
b. Siswa dapat memahami tentang bertanya
konsep trigonometri.
e. Peserta didik menyelesaikan
c. Menerapkan berbagai konsep permasalahan yang berkaitan
trigonometri. dengan aturan pencacahan
Pendahuluan
Trigonometri sebagai suatu metode dalam perhitungan untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan-perbandingan
pada bangun geometri, khususnya dalam bangun yang berbentuk segitiga.
Pada prinsipnya trigonometri merupakan salah satu ilmu yang berhubungan
dengan besar sudut, dimana bermanfaat untuk menghitung ketinggian suatu
tempat tanpa mengukur secara langsung sehingga bersifat lebih praktis dan
efisien.
Trigonometri berasal dari bahasa Yunani, dimana terdiri dari dua buah
kata yaitu trigonom berarti bangun yang mempunyai tiga sudut dan sisi
(segitiga) dan metrom berarti suatu ukuran. Dari arti dua kata di atas,
trigonometri dapat diartikan sebagai cabang ilmu matematika yang mempelajari
TRIGONOMETRI
A
1. Pengertian
Trigonometri berasal dari bahasa Yunani, dimana terdiri dari dua buah
kata yaitu trigonom berarti bangun yang mempunyai tiga sudut dan sisi
(segitiga) dan metrom berarti suatu ukuran. Dari arti dua kata di atas,
trigonometri dapat diartikan sebagai cabang ilmu matematika yang mempelajari
tentang perbandingan ukuran sisi suatu segitiga apabila ditinjau dari salah satu
sudut yang terdapat pada segitiga tersebut. Dalam mempelajari perbandingan
sisi-sisi segitiga pada trigonometri, maka segitiga itu harus mempunyai tepat
satu sudutnya (900) artinya segitiga itu tidak lain adalah segitiga siku-siku.
2. Ukuran sudut dan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-
siku
Secara umum, untuk menentukan hasil pengukuran besaran suatu sudut
dinyatakan dalam derajat ( ) dan radian (rad).
Definisi: Ukuran suatu sudut pusat untuk satu putaran penuh yaitu
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa satu derajat ( ) merupakan
Satu radian diartikan sebagai ukuran sudut pusat α suatu lingkaran yang
panjang busurnya sama dengan jari-jari.
Jika besar,
Jika panjang busur tidak sama dengan r, maka cara menentukan besar
sudut tersebut dalam satuan radian diselesaikan menggunakan definisi
perbandingan:
Contoh 1:
Nyatakan sudut-sudut berikut dalam ukuran radian!
a.
b.
Penyelesaian :
a.
b.
Catatan :
Sisi depan dan sisi samping dapat berubah tergantung sudut yang
digunakan, sedangkan sisi miringselalu sama, yaitu sisi terpanjang dan
letaknya selalu di depan sudut siku-siku.
Dari definisi diatas dapat kita amati dan simpulkan sebagai berikut :
Cosecan adalah kebalikan dari sinus, ditulis
csc(θ)=1/sin(θ)
Secan adalah kebalikan dari cosinus, ditulis
Contoh 2:
Segitiga KLM siku" di L, tan M = 6/8, sebutkan perbandingan trigonometri
yang lain!
Penyelesaian :
Diketahui segitiga KLM siku" di L tan M = 6/8
ingat tan = depan / samping
tan M = depan sudut M / samping sudut M
depan sudut M = 6
samping sudut M = 8
miring = √(depan² + samping²)
= √(6² + 8²)
= √(36 + 64)
= √100 = 10
perbandingan trigonometri yang terjadi
sin M = depan sudut M / miring = 6/10
cos M = samping sudut M / miring = 8/10
tan M = depan sudut M / samping sudut M = 6/8
cosec M = miring / depan sudut M = 10/6
sec M = miring / samping sudut M = 10/8
cotan M = samping sudut M / depan sudut M = 8/6
Contoh 3:
Penyelesaian:
Jika a = 3, c = 5
3. Diketahui salah satu sudut segitiga siku-siku, ABC adalah α . Jika diketahui
sin α = 5/15 dan panjang siku siku dihadapan α adalah 15 cm. Hitunglah:
a. Cos α
b. Tan α (UN 2015)
1) Tentukan nilai dari sin 660°!
2) Tentukan nilai dari cos 315°!
3) Tentukan nilai sin 120°!
Penyelesaian :
a) sin 20° = sin (90° − 70°) = cos 70°
b) tan 40° = tan (90° − 50°) = cot 50°
2. Identitas Trigonometri
Identitas trigonometri merupakan suatu relasi atau kalimat terbuka yang
dapat memuat fungsi – fungsi trigonometri dan bernilai benar untuk setiap
penggantian variabel dengan konstan anggota domain fungsinya. Kebenaran
suatu relasi atau kalimat terbuka itu merupakan identitas yang perlu dibuktikan
kebenarannya.
a. Perbandingan Trigonometri
Lingkaran dengan pusat O (0, 0) dan jari-jari (r), sedangkan titik A (x, y)
pada lingkaran dan sudut dibentuk oleh OA terhadap sumbu X. Pada berlaku r2
= x2 + y2 sehingga diperoleh perbandingan trigonometri, yaitu antara lain
sebagai berikut ini :
Contoh 5:
Jika tan 5°= p. Tentukan : tan 50°!
Penyelesaian :
tan 50° = tan (45° + 5°) = tan 45° + tan 5°/1 – tan 45° x tan 5°
= 1 + p/1 – p
Jadi, hasilnya adalah = 1 + p/1 – p
1. Fungsi Trigonometri
Sumbu-X sebagai nilai sudut, panjangnya sama dengan keliling lingkaran
(2πr). Dalam satuan derajat sumbu ini dibagi menjadi 360 bagian yang setiap
bagiannya menunjukkan 1 derajat. Sedangkan dalam satuan radian nilai-nilai
sudut tersebut dikonversikan kedalam π radian. Sumbu-Y sebagai nilai fungsi,
skalanya dihitung satu satuan sebagai panjang jari-jari lingkaran.
a. Komponen
Terdapat tiga komponen penting dalam grafik fungsi trigonometri, yaitu :
1) Nilai maksimum fungsi adalah nilai ordinat tertinggi yang dicapai oleh
fungsi itu.
2) Nilai minimum fungsi adalah nilai ordinat terendah yang dicapai oleh
fungsi itu.
3) Perioda fungsi, yaitu besarnya interval sudut yang diperlukan untuk
melakukan satu putaran fungsi
b. Jenis Grafik
Contoh 6:
Perhatikan grafik dibawah !
APLIKASI TRIGONOMETRI
D
Contoh 8:
Perhatikan gambar berikut!
LATIHAN 4
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar
1. Pada segitiga ABC lancip, diketahui cos A = 4/5 dan sin B = 12/13 maka sin
C = ... (UN 2011)
A. 20/65 D. 60/65
B. 36/65 E. 63/65
C. 56/65
2. Diketahui sin A = 12/13 dan cos B = 3/5, <A dan <B lancip. Nilai tan (A – B) =
... (UN 2007)
A. 36/63 D. 6/33
B. 26/63 E. 1/33
C. 16/63
3. Jika cos β = -1/2 √3 dan sudut β terletak pada kuadran II, maka tan β = ...
(UN 2009)
A. √3 D. – 1/3 √3
B. 1/9 √3 E. –√3
C 1/2
4. Diketahui cos (A – B) = 3/5 dan cos A. cos B = 7/25. Nilai tanA.tanB = ...
(UN 2012)
A. 8/25 D. – 8/25
B. 8/7 E. – 8/7
C. 7/8
9. Jika – π/2 < x < π/2 dan maka cos x = ... (UN 2017)
A. ½ √3 dan 2/3√3 D. – 1/3√2 dan – 2/3√3
B. – ½ √3 dan 2/3 √3 E. 1/3√2 dan 2/3 √3
C. ½ √3 dan – 2/3 √3
10. Dalam segitiga ABC jika AB = 3, AC = 4, dan <BAC = 60 maka tan <ABC =
... (UN 2013)
A. 1/6 √3 D. 2√3
B. 1/3 √3 E. √3
C. ½ √3
11. Diketahui p dan q adalah sudut lancip dan p – q = 30°. Jika cos p sin q =
1/6 , maka nilai dari sin p cos q = … (UN 2014)
A. 1/6 D. 4/6
B. 2/6 E. 5/6
C. 3/6
12. Untuk 0 < x <180°, banyaknyanilai -nilai x yang memenuhi 8 cos4 x - 8 cos2
x = 0 adalah... (UN 2017)
A. 2 D. 5
LATIHAN SUBBAB
Latihan 1
1. Sebuah kipas angin berputar dengan kecepatan 36 putaran per menit.
Nyatakan kecepatan putaran kipas angin tersebut ke dalam satuan radian
per detik!
Jawaban :
1,2π putaran per detik.
2. Tentukan perbandingan Trigonometri untuk sudut A pada segitiga berikut.
Hitunglah nilai Sin A, Cos A, dan Tan A ?
Jika a = 3, c = 5
Jawaban : Sin α = a / c = 10 / 26 Cos α = b / c = 24 / 26
Tan α = a/b = 10 / 24
3. Diketahui salah satu sudut segitiga siku-siku, ABC adalah α . Jika diketahui
sin α = 5/15 dan panjang siku siku dihadapan α adalah 15 cm. Hitunglah:
a. Cos α
b. Tan α
jawaban :
a. Cos α = c/b = 30√2 / 45 = 2 √2 / 3.
b. Tan α = a/c = 15 / 30√2 = 1 / 2√2 = 1 / 4√2
Latihan 2
1. jawaban :
Latihan 3
1. Pembahasan :
AC =
AC
AC =
AC
Dengan demikian,
BC = AC – AB
= 10.989 – 3.252 = 7.737 meter
Jadi kecepatan pesawat itu adalah
= m/detik.
BC = AC x tan 45o
BC
Tinggi tiang bendera (t) adalah jumlah panjang BC dengan tinggi anak itu
(yang terukur sampai mata) yaitu t = 12 + 1,55 = 13.55 meter
Dengan catatan 155 cm = 1,55 m
Jadi tingi tiang bendera tersebut adalah 13,55 meter.
Jika cos β = -1/2 √3 maka tan β = - 1/√3 (karena di kuadran II maka nilainya
negatif) jangan lupa untuk merasionalkannya:
(D)
4. (B)
5.
Misal tan x = p, maka:
sehingga sinx = 2/√5 dan cosx = - 1/√5 (ingat, di kuadran II cos negatif) (
(D)
6. (E)
7. Perhatikan segi-8 berikut ini:
(2A – 1) (3A + 1) = 0
A = ½ atau A = - 1/3
Maka, sin x = ½ , maka cos x = 1/2 √3
Sin x = - 1/3, maka cos x = 2/3√2 (A)
10. (D)
11. Pembahasan :
p – q = 30°
sin (p – q)= sin 30°
sin p cos q – cos p sin q = ½
sin p cos q – 1/6 = ½
sin p cos q = ½ + 1/6 = 4/6
jadi nilai sin p cos q = 4/6 (D)
12. (D)
13. pembahasan :
Karena segitiga ABC lancip , maka sudut A,B dan C juga lancip, sehingga :
cos A = 4/5, maka sin A = 3/5, (ingat cosami, sindemi dan tandesa)
sin B = 12/13, maka cos B = 5/13
A + B + C = 180°, (jml sudut -sudut dalam satu segitiga = 180)
A + B = 180 – C sin (A + B) = sin (180 – C)
sin A . cos B + cos A.sin B = sin C, ( ingat sudut yang saling berelasi :
sin(180-x) = sin x)
sin C = sin A.cos B + cos A.sin B
sin C = 3/5.5/13 + 4/5.12/13
sin C = 15/65 + 48/65 = 63/65 (E )
14. (A)
15. Pembahasan :
Diketahui
AB = a
B. Essai
Pembahasan :
4. Tentukan nilai dari Sin 45° . Tan 60° + Cos 45° . Cot 60° !
Pembahasan :
sin 450 tan 600 + cos 450 cot 600 = √2. √3 + √2. √3 = √6 + √6 = √6
= √6
5. Buktikan identitas-identitas trigonometri di bawah ini !
Pembahasan :
Indikator
3.1.1 Peserta didik diharapkan mampu mendefinisikan apa itu limit fungsi dan
turunan.
3.1.2 Peserta didik diharapkan mampu memahami dan menjelaskan tentang
definisi limit fungsi dan turunan.
3.2.1 Peserta didik diharapkan mampu mengoprasikan operasi limit fungsi dan
turunan.
3.3.1 Peserta didik diharapkan mampu memahami sifat-sifat limit fungsi aljabar
dan rumus-rumus turunan.
3.4.1 Peserta didik diharapkan mampu mengaitkan teori limit fungsi dan
turunan dengan kehidupan sehari-hari.
TUJUAN KEGIATAN
a. Peserta didik mampu a. Pemberian pemahaman oleh
memahami dan pendidik dengan memberikan
mendefinisikan apa itu limit materi dan contoh-contoh yang
fungsi dan turunan. berkaitan dengan limit fungsi
b. Peserta didik mampu dan turunan yang mudah
mengoperasikan limit fungsi dipahami dan diingat oleh
dan turunan. peserta didik.
c. Peserta didik mampu b. Pemberian pemahaman oleh
mengaitkan teori limit fungsi pendidik kepada peserta didik
dan turunan dalam kehidupan tentang bagaimana
sehari-hari. mengoperasikan limit fungsi
dan turunan.serta memberikan
Pendahuluan
Limit fungsi adalah suatu nilai pendekatan di sekitar titik tertentu, baik
pendekata dari kiri suatu titik maupun dari kanan titik tersebut.
Secara umum didefinisikan sebagai berikut :
𝑓 𝑥 𝑓 𝑥
im
ℎ
1. Pengertian
Limit Fungsi Aljabar adalah menentukan nilai fungsi aljabar jika peubah
fungsi tersebut mendekati nilai tertentu.
Suatu fungsi dikatakan mempunyai limit apabila antara limit kiri dan limit
kanannya mempunyai besar nilai yang sama dan apabila limit kiri dan limit
kanan tidak sama maka nilai limitnya tidak ada.
Contoh 1:
Tentukan nilai limit dari fungsi
Penyelesaian:
Untuk nilai x yang mendekati 1
b. Sifat 2
im
Contoh : im =4
c. Sifat 3
Contoh : im2 = 2. im = 2. = 2. 27 = 54
d. Sifat 4
im im im
Contoh : im +x = im + im x
= +1
=1+1
=2
e. Sifat 5
im im im
Contoh : im . = im . im
= .
= −8.4=−32
f. Sifat 6
Contoh : im =
=2
g. Sifat 7
im im
Contoh : im = ( im
= ( im im
=( im
=
=
h. Sifat 8
im √ = √ im dengan im > 0 dan n genap
Contoh : im = √ im
= √ im im
=
=
=2
1
Artinya bilamana x dekat 3 maka x2 – 8 dekat pada 32 – 8 =9 – 8 = 1
Dengan ketentuan sebagai berikut:
c
b) Jika f (a) = , maka lim f ( x) ~
0 xa
0
c) Jika f (a) = , maka lim f ( x) 0
c xa
2) Pemfaktoran
Cara ini digunakan ketika fungsi-fungsi tersebut bisa difaktorkan sehingga
tidak menghasilkan nilai tak terdefinisi.
Perhatikanlah contoh berikut!
Contoh 3:
x2 9
Tentukan nilai lim !
x 3 x 3
Penyelesaian:
32 9 0
Jika x = 3 kita subtitusikan maka f (3) = .
33 0
Kita telah mengetahui bahwa semua bilangan yang dibagi dengan 0 tidak
x2 9
terdefinisi. Ini berarti untuk menentukan nilai lim , kita harus mencari
x 3 x 3
fungsi yang baru sehingga tidak terjadi pembagian dengan nol. Untuk
menentukan fungsi yang baru itu, kita tinggal menfaktorkan fungsi f (x)
sehingga menjadi:
x 3x 3 x 3. x 3
1
x 3 x 3
Jadi, lim
x2 9
= lim
x 3x 3
x 3 x 3 x 3 x 3
= lim x 3
x 3
=3+3=6
3) Merasionalkan Penyebut
Cara yang ke-tiga ini digunakan apanila penyebutnya berbentuk akar yang
perlu dirasionalkan, sehingga tidak terjadi pembagian angka 0 dengan 0.
x 2 3x 2 x 2 3x 2 x 2
lim = lim .
x 2 x2 x 2 x2 x2
x 2
3x 2 x2
= lim 2
x2
x2
= lim
x 1x 2 x 2
x 2 x 2
= limx 1 x 2
x2
= 2 1. 2 2
=1.0
=0
4) Merasionalkan Pembilang
Perhatikanlah contoh berikut!
Contoh 5:
3x 2 4 x 3
Tentukan nilai lim !
x 1 x 1
Penyelesaian:
3x 2 4 x 3
lim
x 1 x 1
3x 2 4 x 3 3x 2 4 x 3
= lim .
x 1 x 1 3x 2 4 x 3
2
3x 2 4 x 3 2
= lim
x 1 x 1 3 x 2 4x 3
x 1
x 1
= lim
x 1 3x 2 4 x 3
Penyelesaian:
4x 1
a. untuk menentukan nilai dari lim perhatikan pangkat tertinggi dari
x ~ 2 x 1
dengan x2 .
4x 1
4x 1 2
2
lim = lim x 2 x
x~ x2 x x~ x 2
2
2
x x
4 1
2
= lim x x
x ~ 2
1 2
x
4 1
~ (~) 2
=
2
1
(~) 2
00
=
1 0
0
= = 0
1
[f (x) g (x)]
dengan sehingga bentuknya menjadi:
[f (x) g (x)]
[f (x) g (x)]
lim f ( x) g ( x) .
x ~ [f (x) g (x)]
= lim
[f (x)] 2
[g (x)]2
ataupun sebaliknya.
x ~ f (x) g (x)
Contoh 7:
Penyelesaian:
lim x 2 2 x x 2 x
x ~
x2 2x x2 x
= lim x 2 x x x .
2 2
x ~
x2 2x x2 x
= lim
x 2
2 x2 1
x ~
x2 2x x2 x
3x
= lim
x ~
x 2x x2 x
2
3x
= lim x
x ~
x2 2x x2 x
x2 x2 x2 x2
3
=
1 0 1 0
3
=
2
4. Aplikasi Limit
1) Bidang kedokteran
Posisi suatu benda diudara yang jatuh dari ketinggian h0 (dalam meter)
dapat dinyatakan dengan persamaan h (t) = h0 – gt2 dengan g = 10 m/detik2
merupakan percepatan gravitasi di tempat benda jatuh dan t (dalam detik)
menyatakan lama benda telah berada di udara. Misalkan suatu benda
dijatuhkan dari ketinggian 250 meter dari permukaan tanah, maka setelah t
detik benda ini akan berada pada ketinggian h (t) = 250 – 10t2 dengan
percepatan gravitasi di tempat itu g = 10 m/detik2 .
Dengan kata lain, apabila f (t) merupakan fungsi yang menyatakan posisi
benda dan δmenyatakan bilangan yang sangat kecil, maka kecepatan sesaat
benda pada waktu t = adalah:
Catatan
Untuk menghindari keraguan, maka penggunaan h pada limit dan
definisinya di topik ini diganti dengan δ.
Dengan demikian, untuk kasus benda jatuh ini kecepatan sesaat benda
pada t = 1 adalah:
4) Bidang Kimia
Dalam bidang ini, limit fungsi berguna untuk menghitung kekuatan besi
yang bergesekan dengan air asin dan menghitung ketahanannya dalam
menghadapi pengkaratan. Pembuatan tanggal kedaluarsa makanan.
LATIHAN 1
4. im . adalah…
2x 1
5. Tentukan . lim
x ~ x 2 1x
6. Pertambahan berat badan bayi dalam 30 hari pertama dinyatakan dalam
fungsi b(t) = (1400t2+2,5) kg dengan t dalam hari. Tentukan kecepatan
pertambahan berat badan bayi pada hari ke 20.
Turunan
B
1. Definisi Turunan Fungsi
Contoh 7:
Carilah turunan fungsi pada .
Penyelesaian:
Turunan pada adalah .
{ } { }
im im
ℎ ℎ
im im
ℎ ℎ
Contoh 8 :
Turunan fungsi pada mempunyai nilai 13,
hitunglah nilai a.
Penyelesaian:
Turunan pada adalah .
im
ℎ
{ } { }
im
ℎ
im im
ℎ ℎ
im im im
ℎ ℎ ℎ
Contoh 9:
a) Turunan dari adalah
b) Turunan dari adalah
c) Turunan dari adalah
im im im
ℎ ℎ ℎ
Contoh 10:
Carilah turunan dari fungsi-fungsi pangkat berikut ini.
Contoh 13:
Tentukan turunan fungsi dari
penyelesaian:
⇔ maka
⇔ maka
Dengan menggunakan rumus turunan fungsi aljabar hasil bagi diatas,
maka diperoleh :
Contoh 15:
Tentukan fungsi naik dan fungsi turun dari
Penyelesaian :
⇔
⇔
⇔ dan
b. Jenis-jenis stationer
Terdapat 3 jenis nilai stasioner suatu fungsi, yaitu titik balik maksimum,
titik balik minimum, dan titik belok. Adapun ilustrasinya dapat kalian perhatikan
pada gambar berikut.
Misalkan adalah absis titik stasioner
1) Apabila nilai yang lebih kecil dari atau menyebabkan
turun dan nilai yang lebih besar dari atau menyebabkan
naik maka adalah titik balik minimum.
5. Penerapan Turunan
Turunan dapat diaplikasikan dalam berbagai masalah dalam kehidupan
sehari-hari, salah satunya adalah memaksimumkan dan meminimumkan suatu
fungsi, misalnya seorang pedagang yang ingin mendapat keuntungan besar,
yaitu dengan menghitung kombinasi antara besar keuntungan dengan biaya
pembelian dan penjualan. Selain itu, penggunaan turunan juga dapat
diaplikasikan untuk mengetahui biaya produksi sekecil-kecilnya.
Berikut ini sediikit penjelasan mengenai penggunaan turunan :
a. Maksimum dan minimum
Contoh 16:
Sebuah bola tenis ditembakkan keatas. Jika tinggi bola tenis (cm) dari
permukaan tanah setelah t detik dirumuskan dengan ,
maka tentukan tinggi maksimum yang dapat dicapai bola tenis tersebut.
Penyelesaian :
Bola tenis akan mencapai ketinggian maksimum dari permukaan tanah
untuk t yang memenuhi d
⇔
⇔
⇔
Oleh karena h , maka bola tenis akan mencapai
ketinggian maksimum dari permukaan tanah.
Selanjutnya, dengan mensubtitusikan ke diperoleh:
Dengan demikian, tinggi maksimum yang dapat dicapai bola tenis adalah
1125 cm.
Contoh 17:
Seorang produsen sepatu lokal dalam seminggu maksimum dapat
menjual 300 pasang sepatu. Jika produsen itu dapat membuat sebanya x
pasang sepatu, dapat menetapkan biaya p(x) = 300 – 0,3x (ribu) rupiah
per pasangnya dan akan mempunyai total biaya perminggu C(x) = 5000 +
12x- (0,012)x2 (ribu rupiah). Berapa tingkat produksi yang
memaksimumkan total laba perbulan?
Penyelesaian :
– –
Sehingga,
– –
–
–
Titik stasioner ; . Tetapi tidak memenuhi, karena maksimum
penjualan perminggu adalah pasang.
Titik ujung : dan
LATIHAN 2
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar
A. 0 D. 12
B. 4 E. 16
C. 8
2. Nilai dari Nilai im ( – 5x – 2 )= . . . (UN 2014)
A. D. 1
B. E. 3
C.
A. D.
B. E.
C. 0
A. – 8 D. 8
B. – 6 E.
C.
A. D. 2
B. E. 4
C. 1
A. – 1 D.
B. 0 E.
C.
A. D.
B. E.
C.
8. Nilai im
A. 27 D. 3
B. 18 E. 1
C. 9
9. im (√ - )
A. D.
B. 8 E. 2
C.
A. D. 24
B. E. 48
C. 16
11. Turunan pertama dari fungsi adalah … (UN
2018)
A. D.
B. E.
C.
12. Diketahui dan . Jika dan
merupakan turunan dari maka … (UN 2018)
A. atau D.
B. atau E.
C.
A. D. atau
B. E. atau
C.
15. Suatu industri rumah tangga memproduksi barang selama hari dengan
produksi industri rumah tangga dalam ribu rupiah adalah … (UN 2018)
A. Rp. 75.000.000,00 D. Rp. 120.000.000,00
B. Rp. 80.000.000,00 E. Rp. 145.000.000,00
C. Rp. 90.000.000,00
16. Sebidang tanah akan dibatasi oleh pagar dengan menggunakan kawat
berduri. Batas tanah yang dibatasi adalah yang tidak bertembok (bagian
depan, samping kanan dan samping kiri). Jika kawat yang tersedia 400m,
luas maksimum bidang tanah yang dapat dibatasi oleh pagar yang tersedia
adalah …(UN 2015)
A. D.
B. E.
C.
17. Turunan pertama dari fungsi adalah … (UN 2018)
A. D.
B. E.
C.
5. –
LATIHAN SUBBAB
Latihan 1
1. im . = im . im
= .
= 16.4= 64
2x2 1
2x 1
2 2
2
2. lim = lim x 2 x
x ~ 3x 2 2 x ~ 3 x 2
2
2
x x
20
=
30
2
=
3
3. Kecepatan pertambahan berat badan bayi pada hari ke 20 dihitung sebagai
berikut.
Latihan 2
1.
⇔ maka
⇔ maka
2.
Diperoleh
Maka atau
Uji turunan kedua
, maka mencapai maksimum relatif pada .
, maka mencapai minimum relatif pada .
Karena , maka nilai maksimum relatif dicapai pada
3. Total penjualan =
Maka, atau
im = im
= im
=4
2. (C)
3. Pembahasan
: im = im .
= im
= im
= im
= im
=
√
4. (A)
5. Pembahasan :
im = im
im = = =
6. (E)
7. Pembahasan :
Limit bentuk selisih akar kuadrat dimana : a = p dengan b = 3 dan q = 5,
sehingga diperoleh :
im ( - )= = = =
8. (A)
9. Pembahasan :
im (√ - ) = im ( - )
10. (B)
11. Pembahasan :
Jika , maka .
⇔ maka
⇔ maka
(B)
14. (D)
15. Pembahasan:
Biaya produksi :
( ) juta rupiah
( ) juta rupiah
( ) juta rupiah
juta rupiah
juta rupiah (B)
16. (B)
17. Pembahasan
Maka,
(D)
20. (B)
B. Essai
1. Pembahasan: Lim x4 – 3x2 + 4x = 04 – 3.02 + 4.0 = 0
x→0 2x3 – x2 - 2x 203 – 02 – 2.0 0
Jika 0 didistribusikan menghasilkan (bukan solusi) sehingga soal
diselesaikan dengan cara faktorisasi
Maka: Lim x4 – 3x2 + 4x = Lim x x3 – 3x + 4
x→0 2x3 – x2 - 2x x→0 x 2x2 – x – 2
= Lim x3 – 3x + 4
x→0 2x2 – x – 2
= 0–0+4
0–0–2
= -2
2. Pembahasan 1: Lim 3x = 3(2) = 6
x→2
Pembahasan 2: Lim 3x = 3 Lim x = 3(2) = 6
⇔
b) –
⇔ –
7. Ingat :
8. –
–
–
–
9. Biaya Produksi = –
Harga Jual tiap barang = –
= .( – )– –
=( – )– –
= –
–
u
Jadi, jumlah barang yang harus dijual adalah 16 atau 20 buah.
10. Diketahui ketinggian kembang api sata sekon adalah :
Indikator
3.1.1 Menentukan integral tak tentu fungsi aljabar.
3.1.2 Menentukan integral tentu dengan menggunakan sifat-sifat integral.
4.1.1 Menyelesaikan masalah aplikasi integral tak tentu dan integral tentu
TUJUAN KEGIATAN
Pendahuluan
Integral merupakan bentuk operasi matematika yang menjadi kebalikan
(invers) dari operasi turunan dan limit dari jumlah atau suatu luas daerah.
Rumus dasar integral:
∫ +C
Integral tak tentu dalam bahasa inggris dikenal dengan nama Indefinite
integral atau kadang juga disebut dengan antiderivatif yang merupakan suatu
bentuk operasi pengintegralan suatu fungsi yang menghasilkan suatu fungsi
baru. Fungsi ini belum memiliki nilai pasti (berupa variabel) sehingga cara
Keterangan:
ʃ = Notasi integral
f(x) = Integran atau fungsi yang diintegralkan
F(x) = fungsi asal/fungsi primitif (hasil integral)
C = Konstanta
2) ∫
Misal k bilangan real, f(x) dan g(x) merupakan fungsi yang dapat di
tentukan integralnya, maka:
1) ∫ ∫
2) ∫ ∫ ∫
1) Integral Substitusi
Dengan demikian,
2) Integral Parsial
LATIHAN 1
LATIHAN 2
2. Nilai dari ∫ =
APLIKASI INTEGRAL
C
a. Luas Daerah
Secara geometri definisi Integral Riemaan dapat diartikan sebagai luas
daerah di bawah kurva y = f(x) pada interval [a, b].
Langkah penyelesaian :
1) Gambarlah daerahnya
2) Partisi daerahnya
4) Jumlahkan luasnya :
im ∑
[ ]
Langkah penyelesaian :
1) Gambarlah daerahnya
2) Partisi daerahnya
3) Aproksimasi luasnya :
dan
4) Jumlahkan luasnya :
dan
5) Ambil limit jumlah luasnya :
im ( ) dan im ( )
6) Nyatakan dalam integral dan hitung nilainya :
Untuk ∫
Untuk ∫
Penyelesaian :
[ ]
( )
Contoh 2:
Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva
y = x^2 dan garis y = 2x diputar mengelilingi sumbu x sejauh 360º.
Penyelesaian :
a) Gambarlah daerahnya
[ ]
( )
Contoh 3 :
Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva
y = x^2 , garis x = 2, dan sumbu x diputar mengelilingi sumbu y sejauh
360º.
Penyelesaian :
a) Gambarlah daerahnya
b) Buat sebuah partisi
c) Tentukan ukuran dan bentuk partisi
[ ]
Jika daerah pada contoh tersebut dipartisi secara horizontal dan sebuah
partisi diputar mengelilingi sumbu y, maka partisi tersebut membentuk
cincin. Volume benda putar tersebut dihitung dengan metode cincin
adalah sebagai berikut.
[ ]
LATIHAN 3
1. Luas daerah yang diarsir pada gambar dapat dinyatakan dengan rumus...
2. Volume benda putar yang terbentuk dari daerah yang dibatasi oleh kurva y =
−√3x2, sumbu x, di dalam lingkaran x2 + y2 = 4, dan diputar mengelilingi
sumbu x adalah ....
3. Perhatikan gambar berikut ini!
Luas daerah yang diarsir pada gambar dapat dinyatakan dengan rumus ....
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar
1. Hasil dari ∫
A. - +C D. +C
B. - +C E. +C
C. +C
2. ∫ dx = …
A. +C D. +C
B.- +C E. +C
C. +C
3. ∫ …
A. D.
B. E.
C.
4. ∫ √
A. ( )
C. ( )
D. ( )
E. ( )
C. (3x – 2) (x – 4)6 + C
C. 9x(3x − (3x − +C
A.
C.
D.
E.
8. ∫
A. D.
B. E.
9.∫
A. 25 D. -40
B. -64 E. 32
C. 45
10. ∫
A. D.
B. E.
C.
A. √3 D. √3
B. √3 E.
C. √3
A. - D.
B. - E.
C. 0
A. D. −
B. E. −
2
A. 0∫ [(7 − x) − (x2 − 2x + 1)] dx
3
B. 0∫ [(7 − x) − (x2 − 2x + 1)] dx
2
C. 0∫ [(x2 − 2x + 1) − (7 − x)] dx
3
D. 0∫ [(x2 − 2x + 1) − (7 − x)] dx
1
E. 0∫ (x2 − 2x + 1) dx + 1∫3 (7 − x) dx
16. Luas daerah yang diarsir pada gambar dapat dinyatakan dengan rumus ….
(UN 2013)
C. satuan luas
C. satuan luas
19. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = −x3 + x2 + 6x dan sumbu x adalah
…. (UN 2015)
A. 20 satuan luas D. 21 satuan luas
C. 21 satuan luas
20. Volume benda putar yang terjadi jika daerah antara kurva y = 2x − x2 dan
sumbu x diputar mengelilingi sumbu x adalah ... satuan volume.
5. Hasil ∫
8. Hitung integral ∫ {
LATIHAN SUBBAB
Latihan 1
1. Pembahasan:
Jenis integral pada soal di atas adalah integral parsial. Cirinya, pangkat x di
luar dan di dalam kurung adalah sama (untuk integral fungsi aljabar).
Metode penyelesaian integral parsial yang paling mudah adalah metode
Tanzalin. Pertama, kita pisahkan menjadi 2 fungsi. Fungsi yang sederhana
kita turunkan sedangkan fungsi yang lebih rumit kita integralkan. Perhatikan
bagan berikut!
Sampai di sini hasil integral parsial di atas sudah selesai. Namun hasil
tersebut tidak ada pada opsi jawaban. Berarti dibutuhkan kemampuan
aljabar untuk menguraikan hasil tersebut agar sesuai dengan bentuk yang
tersedia pada pilihan jawaban.
2. Pembahasan:
Integral di atas adalah integral substitusi. Cirinya, pangkat x di luar dan di
dalam akar mempunyai selisih 1.
3. Pembahasan:
Langkah pertama, ganti fungsi akar menjadi pangkat kemudian letakkan
sebaris (tidak lagi berbentuk pecahan).
∫ ( )
+C
Latihan 2
1. Pembahasan:
Nilai dari ∫ =
=( )-( )
= 18 – 3
= 15
2. Pembahasan:
Nilai dari ∫ =
= -
= 27 – 1
= 26
3. Pembahasan:
= =
= =
= )- =
== )=
= =8
= =
=P–1=2
=P=3
Latihan 3
1. Pembahasan:
Daerah yang diarsir pada gambar di atas dibatasi oleh kurva yk = x2 dan
garis yg = x + 2. Batas integrasinya merupakan titik potong antara kurva dan
garis.
yk = yg
x2 = x + 2
x2 − x − 2 = 0
(x + 1)(x − 2) = 0
x1 = −1 dan x2 = 2
Daerah yang diarsir berada di bawah garis dan di atas kurva (yg berada di
atas yk) sehingga fungsi yang di integral adalah:
y = yg − yk
= x + 2 − x2
Dengan demikian, luas daerah yang diarsir adalah:
x2 + y2 = 4
x2 + (−√3x2)2 = 4
3x4 + x2 − 4 = 0
(3x2 + 4)(x2 − 1) = 0
x2 = − (TM) atau
x2 = 1 → x = ±1
TM artinya tidak memenuhi, hal ini karena hasil kuadrat tidak mungkin
bernilai negatif. Sekarang kita perhatikan gambar berikut ini!
Daerah arsiran yang berwarna biru adalah daerah yang dibatasi oleh kurva,
sumbu x, dan lingkaran. Daerah inilah yang akan diputar 360° terhadap
sumbu x. Coba perhatikan! Daerah sebelah kiri dan kanan sumbu y luasnya
sama. Karena itu, kita cukup mengintegralkan daerah sebelah kanan saja
kemudian dikalikan 2. Volume benda putar diperoleh dengan
mengintegralkan kuadrat dari fungsi kurva dan lingkaran dengan
memperhatikan intervalnya. Pada interval 0 ≤ x ≤ 1, volume benda putar
merupakan integral dari kuadrat fungsi kurva, y2 =3x4. Sedangkan pada
3. Pembahasan:
Perhatikan gambar berikut ini!
Untuk menentukan luas daerah yang diarsir seperti gambar pada soal, kita
harus membagi daerah arsiran tersebut menjadi dua bagian. Bagian pertama
terletak pada interval 0 ≤ x ≤ 4. Luas daerah dalam interval ini merupakan
integral y2. Bagian yang kedua terletak pada interval 4 ≤ x ≤ 8. Luas daerah
dalam interval ini merupakan integral y2 - y1.
∫ ∫ dx
∫ ∫
= +C
= (D)
2. (A)
3. Pembahasan:
Misalkan u = 2x+5
dx=
Jadi, ∫ ∫
=∫
= +C
= +C
= +C (A)
4. (B)
5. Pembahasan:
Misal:
u = x maka du = dx
dv = (x + 4)5 dx maka v = ∫ (x + 4)5 dx = (x + 4)6
Jadi,
∫ x (x + 4)5 = x . (x + 4)6 – ∫ (x + 4)6 dx
=( x– x– ) (x + 4)6 + C
=( x– ) (x + 4)6 + C
=( x– ) (x + 4)6 + C
6. (E)
7. Pembahasan:
Misalkan : u=
du = 2x dx
Jadi, ∫ ∫
= ∫
= ∫
= (
= (A)
(B)
10. (D)
11. Pembahasan :
(D)
14. (A)
15. Pembahasan :
Secara keseluruhan, daerah yang diarsir pada gambar di atas dibatasi
oleh:
sumbu y : x = 0
garis : y1 = 7 − x
Adapun batas x, sebelah kiri dibatasi oleh sumbu y atau x = 0 dan sebelah
kanan dibatasi oleh titik potong antara garis dan kurva, yaitu x = 3. Batas x
ini akan menjadi batas integrasi.
x1 = 0 dan x2 = 3
Sedangkan batas y, sisi atas dibatasi oleh garis y1 dan sisi bawah dibatasi
oleh kurva y2. Batas y ini digunakan untuk menentukan fungsi yang akan
diintegral, yaitu fungsi atas dikurangi fungsi bawah.
y1 − y2
Dengan demikian, luas daerah yang diarsir dirumuskan:
L = x1∫x2 (y1 − y2) dx
= 0∫3 [(7 − x) − (x2 − 2x + 1)] dx
Jadi, luas daerah arsiran pada gambar dapat dinyatakan dengan rumus
pada opsi (B)
16. (C)
17. Pembahasan :
=− +2+4
=− +6
=− +
Jadi, luas daerah yang dimaksud adalah 10/3 satuan luas. (B)
18. (B)
19. Pembahasan :
Kita tentukan dulu titik potong antara kurva y1 = −x3 + x2 + 6x dan sumbu x
atau y2 = 0.
y1 = y2
−x3 + x2 + 6x = 0
x3 − x2 − 6x = 0
x(x2 − x − 6) = 0
x(x + 2)(x − 3) = 0
x = 0, x = −2, dan x = 3
Daerah yang diarsir pada gambar di atas terbagi menjadi dua. Artinya,
untuk mendapatkan luas daerah tersebut kita harus melakukan integral dua
kali.
Luas daerah pertama, sebut saja L1, berada di antara x = −2 dan x = 0.
Daerah L1 bernilai negatif karena berada di bawah sumbu x.
Untuk itu, perlu dikalikan negatif sebelumnya atau batasnya ditukar agar
bernilai positif.
= −4 − + 12
=8−
= −
=5
Sedangkan daerah yang kedua, sebut saja L2, berada di antara x = 0 dan x
= 3.
=− + 9 + 27
= 36 −
= −
= 15
20. (C)
B. Essai
1. Pembahasan:
∫ = - + c
= - + c
= - + c
2. Pembahasan:
∫ =…
u= 2x dv =
3. Pembahasan:
∫ = +C
= +C
4. Pembahasan:
u=
dx =
∫ =∫
=∫
=∫
= +C
= +C
5. Pembahasan:
6. Pembahasan:
Jawab:
7. Pembahasan :
9. Pembahasan :
Berdasarkan grafik di atas, luas daerah yang diarsir dibatasi oleh garis x = 0
dan x = 4. Posisi y1 lebih atas daripada y2. Sehingga luas daerah tersebut
dirumuskan:
L = 0∫4 (y1 − y2) dx
= 0∫4 [(4x − x2) − (x2 − 6x)] dx
= 0∫4 (10x − 2x2) dx
Hasil dari integral tersebut adalah:
= 44 − −
= 44 −
= 21